BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, menurut Azwar (2011) pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang dioleh dengan metode statistik parametrik. Pada dasarnya pendekatan kuantitatif dilakukan dalam rangka pengujian hipotesis dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, maka akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan antara job demands dan job resources dengan burnout pada karyawan head office PT. X di Tangerang. Untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan sistematis, maka peneliti menggunakan metode kuantitatif. 3.2. Variabel Penelitian 3.2.1. Variabel Bebas / Independent Variable (X) Variabel bebas merupakan variabel yang variabelnya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala 30
yang diobservasi (Sarwono, 2006). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah job demands dan job resources. 3.2.2. Variabel Tergantung / Dependent Variabel (Y) Variabel tergantung adalah variabel yang variabelnya diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas (Sarwono, 2006). Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah burnout. 3.3. Definisi Operasionalisasi Variabel adalah: Definisi operasional dari masing-masing variabel dalam penelitian ini 3.3.1. Burnout Definisi burnout sebagai sindrom kelelahan emosi, sinisme dan rendahnya penghargaan terhadap diri sendiri akibat dari stres yang berkepanjangan. Kelelahan akibat tuntutan yang berlebihan pada energi dan sumber daya. Timbulnya kondisi burnout dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu job demands dan job resources. 3.3.2. Job Demands Definisi Job demands sebagai tuntutan pekerjaan yang menjadi pemicu terjadinya kelelahan secara psikologis dan merupakan kesatuan sumber stres yang bersifat psikologis meliputi desakan waktu kerja, tugas yang banyak, konflik kerja. 31
3.3.3. Job Resources Job resources yang memiliki potensi sebagai alat untuk mengurangi dampak dari job demands dan mempengaruhi burnout karena dapat menurunkan pengaruh-pengaruh negatif 3.4. Metode Pengumpulan Data Koleksi data merupakan tahapan dalam proses penelitian yang penting, karena hanya dengan mendapat data yang tepat maka proses penelitian akan berlangsung sampai peneliti mendapat jawaban dari perumusan masalah yang sudah ditetapkan (Sarwono, 2006). Dalam pengumpulan data ini peneliti menggunakan data primer yaitu data yang didapat langsung oleh peneliti dari sumber asli. Di sini peneliti memberikan kuesioner langsung kepada responden dan memberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian agar responden memberikan jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian. Peneliti menggunakan tiga skala yang telah dilakukan dan dikembangkan oleh peneliti sebelumnya versi asli menggunakan Bahasa Inggris yang peneliti adaptasi ke dalam Bahasa Indonesia. Alat ukur yang digunakan terdiri dari tiga macam, yaitu alat ukur burnout, alat ukur job demands dan alat ukur job resources. Baik pada ketiga skala tersebut disusun berdasarkan model likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap dalam suatu penelitian. Sikap yang dimaksud menurut Thurstone ialah (1) pengaruh atau penolakan, (2) 32
penilaian, (3) suka atau tidak suka, (4) kepositifan atau kenegatifan terhadap suatu obyek psikologis. Untuk melakukan kuantifikasi maka skala tersebut kemudian diberi angka-angka sebagai symbol agar dapat dilakukan perhitungan. Seperti skala burnout dengan 7 pilihan jawaban (1 = tidak pernah, 2 = hampir tidak pernah, 3 = jarang, 4 = ragu-ragu, 5 = sering, 6 = hampir sering, 7 = sangat sering) sedangkan job demands dan job resources dengan 5 pilihan jawaban (1 = tidak pernah, 2 = hampir tidak pernah, 3 = kadang-kadang, 4 = hampir selalu, 5 = selalu). Skala job resources hanya memiliki pernyataan-pernyataan yang bersifat favorable sedangkan skala job demands dan burnout memiliki pernyataan bersifat favorable dan unfavorable. 3.5. Alat Ukur Penelitian 3.5.1. Alat Ukur Burnout Skala Burnout diungkap dengan menggunakan Maslach Burnout Inventory (MBI) terdiri dari 22 item yang dikembangkan oleh Maslach & Jackson (1981). Untuk mengukur dimensi emotional exhaustion terdiri dari 9 item, depersonalization terdiri dari 5 item dan reduced sense of personal accomplishment terdiri dari 8 item. Lebih dari 90% dari jurnal artikel dan disertai menggunakan MBI untuk mengukur skala likert dengan 7 (tujuh) skala rating (1 = tidak pernah, 2 = hampir tidak pernah, 3 = jarang, 4 = ragu-ragu, 5 = sering, 6 = hampir sering, 7 = sangat sering). Menurut Galanakis, Maraitou, Garivaldis, dan Stalikas (2009) hasil uji menunjukkan seluruh item MBI valid dan reliabel pada negara yang berbeda 33
yakni pada sampel di Greek yang memiliki rentang reliabilitas antara 0,85 sampai 0,90, Cypriot yang memiliki rentang reliabilitas antara 0,63 sampai 0,79, dan US yang memilik rentang reliabilitas antara 0,71 sampai 0,79 yang menunjukkan bahwa MBI baik. Tabel 3.1 Blueprint Item Burnout Dimensi Indikator Item Favorable Emotional Frustasi dan putus exhaustion asa Depersonalization Reduced sense of personal accomplishment Merasa tertekan dan apatis Memiliki keluhan fisik seperti sakit kepala, nyeri, dll. Hilangnya perasaan positif terhadap atasan atau rekan kerja. Menghindari kontak dengan pekerjaan. Bersikap negatif dan kasar. Merasa tidak kompeten dalam 1, 3, 2*, 4, 10, 13, 17, 19*, 14 8, 9, 15, 22 5, 7, 6, 16, 11, 12, 20*, 21 Item Unfavorable Jumlah 9 18* 5 bekerja. Hilangnya kemauan dalam bekerja. Merasa diri tidak berharga/belum melakukan sesuatu yang bermanfaat. Total Item 22 8 34
3.5.2. Alat Ukur Job Demands Skala job demands ini dikembangkan oleh Arnold B. Bakker, Evangelia Demerouti, dan Wilmar B. Schaufeli pada tahun 2003. Skala ini terdiri dari 19 item untuk mengukur dimensi workload atau beban kerja terdiri dari 6 item, dimensi changes in tasks atau perubahan dalam tugas terdiri dari 5 item, dimensi emotional demands atau tuntutan emosional terdiri dari 6 item dan dimensi computer and technology problems terdiri dari 2 item. Berskala Likert dengan 5 pilihan jawaban (1 = tidak pernah, 2 = hampir tidak pernah, 3 = kadang-kadang, 4 = hampir selalu, 5 = selalu). Menurut Bakker, et al (2003) hasil uji menunjukkan seluruh item skala job demands valid dan reliabel, menunjukkan korelasi yang signifikan antara masingmasing item dalam survei dan dimensi yang sesuai untuk job demands. Skala job demands memiliki rentang reliabilitas antara 0,70 sampai 0,82 yang menunjukkan bahwa skala job demands baik. Tabel 3.2 Blueprint Item Job Demands Dimensi Indikator Item Item Jumlah Favorable Unfavorable Workload Kelebihan beban 1, 3, 9, 10 13, 15* 6 kerja, terbatasnya waktu yang diberikan, banyaknya tugas pekerjaan yang harus diselesaikan individu. Changes in tasks Perubahan dalam 2, 6*, 11*, 5 tugas 14, 16 Emotional demands Tuntutan pekerjaan yang berhubungan 5, 7, 12, 17, 18*, 6 35
Computer and technology problems dengan emosional individu terhadap pekerjaan. Berurusan dengan peralatan rusak seperti komputer atau printer. 19* 4, 8 2 Total Item 19 3.5.3. Alat Ukur Job Resources Skala job resources ini dikembangkan oleh Arnold B. Bakker, Evangelia Demerouti, dan Wilmar B. Schaufeli pada tahun 2003. Skala ini terdiri dari 24 item untuk mengukur dimensi dukungan sosial terdiri dari 6 item, dimensi kualitas hubungan dengan atasan terdiri dari 7 item, dimensi performance feedback terdiri dari 7 item dan dimensi time control terdiri dari 4 item. Berskala Likert dengan 5 pilihan jawaban (1 = tidak pernah, 2 = hampir tidak pernah, 3 = kadang-kadang, 4 = hampir selalu, 5 = selalu). Menurut Bakker, et al (2003) hasil uji menunjukkan seluruh item skala job resourcess valid dan reliabel, menunjukkan korelasi yang signifikan antara masing-masing item dalam survei dan dimensi yang sesuai untuk job resources. Skala job resources memiliki rentang reliabilitas antara 0,68 sampai 0,83 yang menunjukkan bahwa skala job resourcess baik. 36
Tabel 3.3 Blueprint Item Job Resources Dimensi Indikator Item Favorable Dukungan sosial Mendapatkan 1, 3, 9*, dukungan dari rekan 10, 13,15 kerja, melakukan aktivitas yang sama dengan rekan kerja. Kualitas hubungan dengan Atasan Performance feedback Mendapatkan penghargaan atas kompetensi dan keterampilan, memiliki hubungan baik dengan atasan. Mendapatkan informasi yang memadai, Mendapatkan feedback dari 2*, 6, 11, 14, 16, 12, 18 5, 7, 17, 19, 20, 21, 23 Item Unfavorable Jumlah pekerjaan yang dilakukan. Time control Kebebasan 4, 8, 22, 4 melakukan pekerjaan. 24 Total Item 24 6 7 7 3.6. Subyek Penelitian Salah satu langkah dalam penelitian adalah menentukan subyek yang akan diteliti dan besarnya populasi yang ada. Populasi meliputi karyawan head office PT. X di tangerang yang berjumlah sekitar 276 karyawan berasal dari 9 golongan atau divisi. Peneliti menggunakan teknik probability sampling, yaitu suatu metode yang memberikan kesempatan sama terhadap anggota populasi untuk menjadi sampel (Suharyadi dan Purwanto, 2009). Penarikan sampel menggunakan teknik proportionate stratified random sampling yaitu penarikan sampel yang digunakan untuk populasi yang mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen 37
(Suharyadi dan Purwanto, 2009). Teknik ini dipilih karena peneliti mengambil sampel dari 9 divisi dari karyawan head office PT. X di tangerang dan akan dipilih secara acak sampel dari setiap divisi tersebut untuk mendapat data yang diinginkan. Dalam penelitian ini, jumlah cakupan sampel sejumlah 100 karyawan head office PT. X. Hal tersebut dikarenakan, penelitian ini hanya menggunakan subjek yang hanya berasal dari karyawan head office PT. X di tangerang saja, serta karena adanya keterbatasan waktu dan biaya yang dimiliki peneliti. Dengan jumlah sampel yang dibutuhkan itu maka jumlah sampel yang di ambil dari setiap divisi sebagai berikut: Tabel 3.4 Pengelompokkan Sampel Penelitian Divisi Jumlah Sampel Perdivisi Karyawan Finance 50 50/276 x 100 = 18 Human Capital 35 35/276 x 100 = 13 IT (Informational 20 20/276 x 100 = 7 Technology) Internal Audit 8 8/276 x 100 = 3 Marketing 60 60/276 x 100 = 22 Merchandising 20 20/276 x 100 = 7 Operation 15 15/276 x 100 = 5 Property & Development 50 50/276 x 100 = 18 GA & Purchasing 18 18/276 x 100 = 7 Jumlah 276 100 38
3.7. Uji Validitas dan Reliabilitas 3.7.1. Uji Validitas Menurut Saifuddin Azwar (2011), validitas adalah sejauh mana kecermatan dan ketepatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi alat ukurnya. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian validitas konstruksi. Instrumen tersebut dicobakan pada sampel dimana populasi diambil. Setelah data ditabulasikan, maka pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dalam suatu faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total (Sugiyono, 2008). Dalam perhitungan validitasnya peneliti menggunakan program SPSS versi 22. Validitas Instrumen dinyatakan sah apabila faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas (Sugiyono, 2008). 3.7.2. Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan internal consistency, yaitu dilakukan dengan cara mencobakan instrument satu kali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu (Sugiyono, 2008). Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki Alpha Cronbach lebih besar dari 0,60. Pengujian reliabilitas di penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 22 for window. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada output Reliability Statistic. 39
3.8. Metode Analisis data Data dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 22. Teknik statistik yang digunakan antara lain sebagai berikut: 1. Statistik Deskriptif Teknik ini digunakan peneliti untuk menghitung distribusi frekuensi dan persentase yang bertujuan untuk melihat gambaran umum dalam penelitian. 2. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan peneliti untuk mengetahui apakah data dari variabel-variabel penelitian berdistribusi normal atau tidak. Sedangkan uji linearitas digunakan peneliti untuk mengetahui apakah dua variabel memiliki hubungan yang linear atau tidak. Uji normalitas dan linearitas merupakan prasyarat dalam analisa korelasi atau regresi linear. 3. Uji Analisis Korelasi Sederhana Analisis korelasi sederhana (bivariate correlation) berfungsi untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi. Selain itu, uji korelasi sederhana berfungsi untuk mengetahui nilai yang terkena cemaran. Dalam uji analisis korelasi sederhana ini, peneliti menggunakan Product Moment Pearson. Teknik korelasi Pearson product moment digunakan peneliti untuk menguji hubungan antara job demands, job resources dan burnout. Jika nilai korelasi yang dihasilkan bernilai positif, hal tersebut menunjukkan hubungan satu arah antara variabel x dan variabel y. 40
Sebaliknya, apabila nilai korelasi yang dihasilkan negatif, maka hal tersebut menunjukkan terdapat hubungan yang berbanding terbalik antara variabel x dan y. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: r = N XY ( X)( Y) [N. X (Y) ][N. X ( Y) ] Keterangan: r XY = Pearson - r X = Jumlah skor X Y = Jumlah skor Y XY = Jumlah perkalian skor X dan Y N = Jumlah responden X 2 = Jumlah kuadrat skor X Y 2 = Jumlah kuadrat skor Y 3.9. Prosedur Penelitian Dalam penelitian ini peneliti mencoba merencanakan tahap-tahap yang diharapkan dapat menunjang kelancaran penelitian. Tahap-tahap yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1). Persiapan penelitian Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan penelitian yang dimulai dengan membuat perumusan masalah, menentukan variabel-variabel yang akan diteliti, melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan gambaran dan landasan teori yang tepat, serta menentukan, menyusun, dan menyiapkan alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini. 41
2). Tahap pengambilan data Pada tahap ini, peneliti memulai untuk mengambil data yang dimulai dengan menentukan jumlah sampel penelitian, memberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian dan meminta kesediaan responden untuk mengisi skala penelitian, serta memberikan alat ukur yang telah disiapkan kepada responden. 3). Pelaksanaan penelitian Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Desember 2014. Dalam pengambilan data, peneliti menggunakan metode tryout terpakai, dimana pengambilan data dilakukan sekali bersamaan dengan pelaksanaan uji coba. Kelebihan tryout terpakai adalah partisipan tryout dan partisipan penelitian merupakan orang yang sama, sehingga data yang diperoleh memiliki variasi yang sama. Pengambilan data dengan tryout terpakai menghemat waktu, biaya dan tenaga. Pengambilan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada subyek penelitian yang memiliki karakterisitik yang telah ditentukan sebelumnya. 4). Pengolahan data Pengolahan data berdasarkan total skor job demands, job resources, dan burnout subjek penelitian. Masing-masing skor yang telah dihitung dan diolah dengan menggunakan teknik analisa 42
data statistik SPPS (Statistic Package for Social Science) version 22.0 for windows. 43