PERILAKU MEMBELI PRODUK PERAWATAN WAJAH DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWI SKRIPSI. Oleh : Triani Trisnawati

dokumen-dokumen yang mirip
PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA DITINJAU DARI KECEMASAN TERHADAP TUGAS AKADEMIK DAN MOTIVASI BERPRESTASI SKRIPSI

SIKAP MAHASISWA TERHADAP UJIAN KOMPREHENSIF DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI SKRIPSI. Oleh : Levina Nusa Perwitasari

SIKAP TERHADAP ABORSI DITINJAU DARI KONSEP DIRI PADA MAHASISWI SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA STEREOTIP GENDER DENGAN CINDERELLA COMPLEX PADA MAHASISWI

PELECEHAN SEKSUAL DITINJAU DARI SIKAP TERHADAP DISKRIMINASI GENDER SKRIPSI. Oleh : Clavinova Devy Grana Wulan

HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASIONAL DENGAN KINERJA KARYAWAN SKRIPSI. Oleh : Yenny Setiani Dewi

SIKAP MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG TERHADAP PELECEHAN SEKSUAL DITINJAU DARI STEREOTYPE GENDER DAN EMPATI SKRIPSI

STRES AKADEMIK MAHASISWA DITINJAU DARI SIKAP TERHADAP BEBAN TUGAS SKRIPSI

SIKAP TERHADAP EUTHANASIA DITINJAU DARI MORALITAS

PERILAKU MEMBELI TAS BERMEREK DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWI SKRIPSI. Oleh: Melianawati

PERILAKU PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL FACEBOOK PADA MAHASISWA DITINJAU DARI KEBUTUHAN AFILIASI SKRIPSI ELVANIA DESTIANINGRUM

SKRIPSI. Oleh: SIANNE WIBAWA

SIKAP SUAMI TERHADAP POLIGAMI DITINJAU DARI EMPATI TERHADAP ISTRI SKRIPSI

PERILAKU KONSUMTIF REMAJA PUTRI ETNIS JAWA DAN ETNIS CINA PENGGUNA ON-LINE SHOPPING DITINJAU DARI KONFORMITAS SKRIPSI

PROKRASTINASI PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENEMPUH SKRIPSI DITINJAU DARI KEPRIBADIAN TIPE A DAN TIPE B SKRIPSI VINCENTIA SUZANA SANTOSO

KEKERASAN DALAM PACARAN DITINJAU DARI KONFLIK DALAM KELUARGA

PERILAKU KONSUMTIF PEMBELIAN TELEPON SELULER DITINJAU DARI GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG SKRIPSI

KECEMASAN SOSIAL FACEBOOKER DITINJAU DARI HARGA DIRI SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Psikologi. Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

PENYESUAIAN DIRI WANITA SEBAGAI PACAR ANGGOTA POLRI DITINJAU DARI KEMATANGAN EMOSI SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN NASIONAL DENGAN MOTIVASI MEMBELI KUNCI JAWABAN SOAL-SOAL UJIAN NASIONAL PADA SISWA SMA SKRIPSI

KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP PERAN PENGASUHAN AYAH SKRIPSI. Oleh : MISTRINA NURVITA

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA WANITA YANG MEMILIKI KULIT WAJAH BERJERAWAT SKRIPSI. Oleh : RANY SETYO PUTRI

PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA DITINJAU DARI PERSEPSI ANAK TERHADAP PERAN AYAH DALAM PENGASUHAN SKRIPSI

MINAT MELAKUKAN PERAWATAN WAJAH DI KLINIK KECANTIKAN PADA WANITA DEWASA MADYA DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI

PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWI DITINJAU DARI KONFORMITAS TEMAN SEBAYA SKRIPSI. Oleh: KEN PRIMA PRADYUMNATI

ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DITINJAU DARI KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT TELKOM KANDATEL SEMARANG SKRIPSI. Oleh : FITRIA FITARANI

PERILAKU MINUM-MINUMAN KERAS PADA REMAJA DITINJAU DARI KETIDAKHARMONISAN KELUARGA S K R I P S I

KOMITMEN TERHADAP TUGAS DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI PADA MAHASISWA

KECEMASAN PADA MAHASISWA SAAT MENGHADAPI UJIAN SKRIPSI DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI SKRIPSI. Oleh: HARTO WIDIYAS RACHMAT

HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DUKUNGAN SOSIAL PERAWAT TERHADAP PASIEN RAWAT INAP

STRES IBU HAMIL DITINJAU DARI KEPATUHAN TERHADAP TRADISI JAWA

MOTIVASI KERJA KARYAWAN OUTSOURCING DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR

SIKAP TERHADAP POLIGAMI DITINJAU DARI KESADARAN KESETARAAN GENDER PADA PRIA YANG SUDAH MENIKAH SKRIPSI. Oleh : Dwi Rizki Riyantiningtyas

PERILAKU MENGKONSUMSI MEDIA PORNOGRAFI DITINJAU DARI KONFORMITAS PADA REMAJA SKRIPSI OLEH : OCTAVIANI KURNIANTI

KEPUASAN PERKAWINAN PADA SUAMI ISTRI DITINJAU DARI KUALITAS KOMUNIKASI

MINAT MEMBELI OBAT PELANGSING PADA ANGGOTA FITNES DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI

Perilaku Mengkonsumsi Air Putih. Ditinjau Dari Persepsi Terhadap Perilaku Kesehatan

PERILAKU KEWIRAUSAHAAN DITINJAU DARI LOCUS OF CONTROL PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PENILAIAN MASYARAKAT DAN MASA KERJA DENGAN STRES KERJA PADA POLISI LALU LINTAS SKRIPSI

PERILAKU MINUM-MINUMAN KERAS PADA REMAJA DITINJAU DARI KETIDAKHARMONISAN KELUARGA S K R I P S I

PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH DITINJAU DARI SIKAP TERHADAP ABORSI SKRIPSI. Oleh : Linda Kusuma Dewi

HUBUNGAN ANTARA BERPIKIR POSITIF DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI PENSIUN SKRIPSI. Oleh: Anastasia Nia Hardini

KOMUNIKASI INTERPERSONAL DITINJAU DARI KONSEP DIRI PADA MAHASISWA PAPUA DI SEMARANG

KEPUTUSAN MENGGUNAKAN JASA ROMANZA WEDDING ORGANIZER DITINJAU DARI CITRA PERUSAHAAN DAN PERSEPSI HARGA. OLEH: Vera Christiana

KEKERASAN EMOSIONAL YANG DITERIMA DALAM PACARAN DITINJAU DARI STEREOTIP GENDER PADA MAHASISWI SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA REMAJA SKRIPSI. Oleh : KARINA PURNOMO PUTRI

KECEMASAN MENGHADAPI DUNIA KERJA DITINJAU DARI HARDINESS SKRIPSI

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL INTERNAL DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI AKADEMIK MAHASISWA SKRIPSI

STRES DALAM MENYUSUN SKRIPSI PADA MAHASISWA DITINJAU DARI LOCUS OF CONTROL INTERNAL SKRIPSI

MINAT MEMBELI PRODUK PELANGSING DITINJAU DARI KONSEP DIRI REMAJA PUTRI SKRIPSI

DISTRES PADA GURU DITINJAU DARI PERILAKU PROKRASTINASI SKRIPSI FITRIA TRISETYA HAPSARI

HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA PADA MAHASISWA PEREMPUAN YANG MEROKOK SKRIPSI

SIKAP TERHADAP DEMONSTRASI DITINJAU DARI KONFORMITAS TERHADAP KELOMPOK TEMAN SEBAYA SKRIPSI ADRIANA WULAN HARYONO

POST POWER SYNDROME PADA PURNAWIRAWAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DITINJAU DARI KONSEP DIRI SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA SISWA

PERILAKU MEMBELI AYAM GORENG PADA REMAJA DITINJAU DARI SIKAP TERHADAP KEAMANAN PRODUK BAGI KESEHATAN

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PELANGGAN YANG MENGURUS SURAT IJIN MENGEMUDI (SIM)

PERILAKU SEKSUAL BURUH PABRIK YANG TINGGAL DI TEMPAT KOS DITINJAU DARI RELIGIUSITAS

KEMATANGAN EMOSI REMAJA AKHIR DITINJAU DARI POLA ASUH OTORITER ORANGTUA

PERSEPSI TERHADAP UJIAN AKHIR NASIONAL PADA KELAS 3 SMU DITINJAU DARI SELF- EFFICACY SKRIPSI. Oleh: DIAN KHAIRANI

Hubungan antara Kepercayaan Diri dengan Minat Berwiraswasta pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata Semester Akhir

HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN NARSISTIK PADA REMAJA DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL

SKRIPSI. Semarang

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

STRES AKADEMIK PADA MAHASISWA DITINJAU DARI BERPIKIR POSITIF SKRIPSI

PERSEPSI ISTRI TERHADAP KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL DAN TINGKAT PENDIDIKAN SKRIPSI

KINERJA STAFF RUMAH SAKIT DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN KERJA SKRIPSI. Oleh : CAHYO SUSIANTORO

TINGKAH LAKU PROSOSIAL MAHASISWA TERHADAP PENGEMIS DITINJAU DARI TINGKAT RELIGIUSITAS

HUBUNGAN ANTARA CINTA DALAM BERPACARAN DENGAN KEBAHAGIAAN DALAM PERNIKAHAN SKRIPSI. Oleh : Intan Paramitha Sari Hanarto

PERILAKU MEMBELI ROKOK A MILD PADA REMAJA DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP EVENT MUSIK SKRIPSI LILY PUSPITASARI

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEPUASAN HIDUP PADA LANJUT USIA SKRIPSI MAHARANI BUDI PRASTIWI

PERILAKU SEKSUAL ANAK KOST DITINJAU DARI RELIGIUSITAS SKRIPSI CHRISTIN YULIANA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI WAKTU MENUNGGU DENGAN KEPUASAN PELAYANAN PELANGGAN SKRIPSI CHRISTINE ANGGRAINI

HUBUNGAN KETERLIBATAN SISWA DI KELAS DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SKRIPSI

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2010

MOTIVASI DIET PADA REMAJA PUTRI DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP BENTUK TUBUH IDEAL

PERILAKU MEMBELI PAKAIAN BERMEREK TERKENAL PADA REMAJA PUTRI DITINJAU DARI GAYA HIDUP EXPERIENCERS SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN KERJA PSIKOLOGIS DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN CV. BERKAH DALEM SKRIPSI FEBRIAN AYU MUSTIKA

KOHESIVITAS KOMUNITAS DITINJAU DARI MOTIVASI PELAYANAN PADA REMAJA-MADYA. GKI KARANGSARU (ReMaKa) SEMARANG KRISTIA MAYANGSARI D

PERILAKU PROSOSIAL MAHASISWA DITINJAU DARI EMPATI DAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA SKRIPSI. Oleh : BIMA SPICA

Hubungan antara stress dengan kejenuhan belajar. Semarang

ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA PENGURUS PARTAI POLITIK DITINJAU DARI KOMITMEN ORGANISASI SKRIPSI. Oleh : Lukas Oky Wahyu Krisna Hardi

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA

KONFLIK PERKAWINAN DITINJAU DARI PERSEPSI ISTRI TERHADAP STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA SKRIPSI. Oleh : ASTRID DESTANIA ANANDIARINI

PERILAKU MINUM ALKOHOL DI KALANGAN MAHASISWA DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP POLA ASUH ORANGTUA SKRIPSI. Disusun oleh: YUSTINUS DWI PUTRA PURNAMA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KENAKALAN REMAJA MADYA DENGAN KECEMASAN IBU

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KENAKALAN REMAJA MADYA DENGAN KECEMASAN IBU

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU MENONTON FILM KARTUN YANG MENGANDUNG KEKERASAN DI TELEVISI DENGAN PERILAKU AGRESIF PADA ANAK

TRES KERJA PADA DOSEN PEREMPUAN DITINJAU DARI KONFLIK PERAN GANDA DAN DUKUNGAN SOSIAL SUAMI SKRIPSI SATRIYO MIHATMONO CAHYOLAKSONO

PERILAKU MASTURBASI PADA REMAJA LAKI-LAKI DITINJAU DARI MINAT TERHADAP INFORMASI TENTANG SEKSUALITAS

MINAT MENJADI BINTARA TNI-AD DITINJAU DARI DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA

HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DENGAN KECENDERUNGAN GANGGUAN MAKAN PADA MAHASISWI SKRIPSI EVI KARTIKA

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN DISTRESS PADA IBU YANG MEMILIKI ANAK RETARDASI MENTAL SKRIPSI. Oleh :

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS X SMK GANESA SATRIA

HUBUNGAN ANTARA RELIGIOSITAS DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA

MOTIVASI KERJA DITINJAU DARI KEMAMPUAN MENGELOLA KONFLIK INTERPERSONAL DALAM TIM PADA PEMAIN BAND SKRIPSI. Oleh : HERPUDIA NURATMAKA

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN ORANGTUA DAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA

MINAT MELAKUKAN PERAWATAN KE DOKTER KULIT PADA PRIA DITINJAU DARI KONSEP DIRI SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PROMOSI PENJUALAN DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA IBU RUMAH TANGGA. Skripsi

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU KECANDUAN MENGGUNAKAN SITUS JEJARING SOSIAL PADA MAHASISWA SKRIPSI

Transkripsi:

PERILAKU MEMBELI PRODUK PERAWATAN WAJAH DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWI SKRIPSI Oleh : Triani Trisnawati 00.40.0309 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2010 i

PERILAKU MEMBELI PRODUK PERAWATAN WAJAH DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Guna Memperoleh Derajat Sarjana Psikologi Oleh : Triani Trisnawati 00.40.0309 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2010 ii

HALAMAN PENGESAHAN Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang dan Diterima untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Guna Memperoleh Derajat Sarjana Psikologi Pada Tanggal 28 Januari 2010 Mengesahkan Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Dekan, (Th. Dewi Setyorini, S.Psi., M.Si.) Dewan Penguji : 1. Drs. Sumbodo Prabowo, M.Si. 2. Esthi Rahayu, S.Psi., M.Si. 3. Dra. V. Sri Sumijati, M.Si. iii

Kupersembahkan karya sederhana ini kepada Ayah dan Ibu tercinta, dan Kakak-kakakku yang tersayang yang turut memberi semangat dalam setiap perjalanan hidupku iv

MOTTO Saya takkan menjelek-jelekkan siapapun dan akan mengatakan segala yang baik yang Saya ketahui tentang semua orang (Benjamin Franklin) v

UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada Ayah dan Ibuku tercinta yang telah memberikan kekuatan, kasih dan kemampuan kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Keberhasilan dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari jasa, bantuan, nasihat, bimbingan, serta doa dari orang-orang yang selalu ada selama penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada : 1. Yth. Ibu Th. Dewi Setyorini, S.Psi., MSi., selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. 2. Yth. Bapak Drs. Sumbodo Prabowo, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Utama atas kesabaran dan kesediaannya meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan selama proses penyusunan skripsi ini. 3. Yth. Bapak Thomas Budi Santoso, Ed.D., selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik Unika Soegijapranata Semarang yang telah memberi ijin penelitian. 4. Seluruh subjek atas kesediaan serta kerja samanya dalam membantu kelancaran proses penyusunan skripsi ini. 5. Seluruh Dosen Pengajar Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata yang selama ini telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis. 6. Seluruh Staf Tata Usaha Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata yang telah membantu dalam segala urusan administrasi dan surat perijinan. vi

7. Seluruh Staf Perpustakaan yang telah membantu dalam mencari bukubuku sumber referensi yang dibutuhkan oleh penulis. 8. Ayah dan Ibuku tercinta yang selalu memberikan dukungan, doa, materi, dan melimpahiku dengan kasih sayang sepanjang masa. 9. Kakak-kakakku (Iwan dan Dhanik) yang telah memberikan semangat. 10. My Big Bro, The Doctor... Terima kasih atas waktu, bantuan dan informasi yang diberikan. 11. Sahabat dan teman-temanku yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Akhir kata, penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran, dan kritik demi kebaikan yang akan datang. Semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Semarang, Januari 2010 Penulis vii

DAFTAR ISI Halaman Judul... Halaman Syarat Memperoleh Gelar Sarjana... Halaman Pengesahan... Halaman Persembahan... Halaman Motto... Ucapan Terima Kasih... i ii iii iv v vi Daftar Isi... viii Daftar Tabel... Daftar Lampiran... xi xii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Tujuan Penelitian... 5 C. Manfaat Penelitian... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 7 A. Perilaku Membeli Produk Perawatan Wajah... 7 1. Pengertian Perilaku Membeli Produk Perawatan Wajah 7 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Membeli. 8 3. Tahap-tahap Perilaku Membeli... 19 B. Kepercayaan Diri... 23 1. Pengertian Kepercayaan Diri... 23 2. Aspek-aspek Kepercayaan Diri... 24 C. Hubungan Kepercayaan Diri dengan Perilaku Membeli Produk Perawatan Wajah... 28 viii

D. Hipotesis... 31 BAB III METODE PENELITIAN... 32 A. Identifikasi Variabel Penelitian... 32 B. Definisi Operasional Variabel Penelitian... 32 1. Perilaku Membeli Produk Perawatan Wajah... 32 2. Kepercayaan Diri... 33 C. Subjek Penelitian... 33 D. Metode Pengumpulan Data... 34 1. Skala Perilaku Membeli Produk Perawatan Wajah... 35 2. Skala Kepercayaan Diri... 36 E. Uji Coba Alat Ukur... 38 1. Validitas... 38 2. Reliabilitas... 39 F. Metode Analisis Data... 39 BAB IV LAPORAN PENELITIAN... 40 A. Orientasi Kancah Penelitian... 40 B. Persiapan Penelitian... 41 1. Penyusunan Skala Penelitian... 41 a. Skala Perilaku Membeli Produk Perawatan Wajah... 42 b. Skala Kepercayaan Diri... 42 2. Tahap Perijinan Penelitian... 43 3. Uji Coba Alat Ukur... 44 a. Validitas dan Reliabilitas Skala Perilaku Membeli Produk Perawatan Wajah... 44 b. Validitas dan Reliabilitas Skala Kepercayaan Diri... 45 ix

C. Pelaksanaan Penelitian... 47 BAB V HASIL PENELITIAN... 49 A. Hasil Penelitian... 49 1. Uji Asumsi... 49 a. Uji Normalitas... 49 b. Uji Linieritas... 50 2. Uji Hipotesis... 50 B. Pembahasan... 51 BAB VI PENUTUP... 55 A. Kesimpulan... 55 B. Saran... 55 DAFTAR PUSTAKA... 57 LAMPIRAN-LAMPIRAN... 59 x

DAFTAR TABEL Tabel 1 Rancangan Jumlah Item Skala Perilaku Membeli Produk Perawatan Wajah... 36 Tabel 2 Rancangan Jumlah Item Skala Kepercayaan Diri... 38 Tabel 3 Sebaran Item Skala Perilaku Perilaku Membeli Produk Perawatan Wajah... 42 Tabel 4 Sebaran Item Skala Kepercayaan Diri... 43 Tabel 5 Sebaran Item Valid dan Gugur Skala Perilaku Membeli Produk Perawatan Wajah... 45 Tabel 6 Sebaran Item Valid dan Gugur Skala Kepercayaan Diri... 46 Tabel 7 Sebaran Nomor Item Baru Skala Perilaku Membeli Produk Perawatan Wajah... 47 Tabel 8 Sebaran Nomor Item Baru Skala Kepercayaan Diri... 47 xi

DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN... 59 LAMPIRAN A DATA TRY OUT... 60 A-1 Data Try Out Perilaku Membeli Produk Perawatan Wajah... 61 A-2 Data Try Out Kepercayaan Diri... 64 LAMPIRAN B VALIDITAS DAN RELIABILITAS... 66 B-1 Validitas dan Reliabilitas Perilaku Membeli Produk Perawatan Wajah... 67 B-2 Validitas dan Reliabilitas Kepercayaan Diri... 71 LAMPIRAN C SKALA PENELITIAN... 75 C-1 Skala Perilaku Membeli Produk Perawatan Wajah... 76 C-2 Skala Kepercayaan Diri... 79 LAMPIRAN D DATA PENELITIAN... 81 D-1 Data Penelitian Perilaku Membeli Produk Perawatan Wajah... 82 D-2 Data Penelitian Kepercayaan Diri... 85 LAMPIRAN E UJI ASUMSI... 88 E-1 Uji Normalitas... 89 E-2 Uji Linieritas... 92 LAMPIRAN F ANALISIS DATA... 94 LAMPIRAN G SURAT IJIN PENELITIAN DAN BUKTI PENELITIAN... 96 G-1 Surat Ijin Penelitian... 97 G-2 Surat Bukti Penelitian... 99 xii

PERILAKU MEMBELI PRODUK PERAWATAN WAJAH DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWI Oleh : Triani Trisnawati FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG Abstraksi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empirik hubungan antara kepercayaan diri dengan perilaku membeli produk perawatan wajah pada mahasiswi. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan negatif antara kepercayaan diri dengan perilaku membeli produk perawatan wajah. Semakin tinggi kepercayaan diri yang dimiliki maka perilaku membeli produk perawatan wajah semakin rendah, demikian juga sebaliknya. Subjek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, memiliki usia 16-19 tahun dan berjenis kelamin perempuan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah incidental sampling. Skala yang digunakan adalah skala perilaku membeli produk perawatan wajah dan skala kepercayaan diri. Metode analisis data yang digunakan adalah teknik korelasi Product Moment. Berdasarkan analisis data diperoleh nilai r xy sebesar -0,489 dengan p<0,01. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara kepercayaan diri dengan perilaku membeli produk perawatan wajah pada mahsiswi. Semakin tinggi kepercayaan diri yang dimiliki maka perilaku membeli produk perawatan wajah semakin rendah, demikian juga sebaliknya. Kata kunci : perilaku membeli produk perawatan wajah, kepercayaan diri. 1

2 Latar Belakang Masalah Remaja adalah kaum yang paling memperhatikan penampilannya terutama pada remaja putri seperti pada penampilan wajahnya agar terlihat cantik. Hal tersebut senada dengan pendapat Hurlock (dalam Lina dan Rosyid, 1997, h.12) yang menyatakan bahwa kebanyakan remaja menganggap bahwa penampilan dan gaya hidup masih merupakan simbol status sosial yang lebih tinggi di dalam kelomponya. Dengan demikian muncullah sikap bersaing dalam penampilan diri melalui pakaian, sepatu, gaya rambut, dan asesoris lainnya. Berdasarkan pada sikap bersaing dalam penampilan tersebut terutama pada penampilan wajah sehingga akan mempengaruhi dalam perilakunya membeli produk perawatan wajah. Reynold, dkk. (dalam Lina dan Rosyid, 1997, h.6) menunjukkan hasil penelitiannya bahwa remaja putri usia antara 16 sampai dengan 19 tahun membelanjakan uangnya lebih banyak untuk keperluan menunjang penampilan diri seperti sepatu, pakaian, kosmetik, dan asesoris. Mulai dari penampilan ujung kepala sampai dengan ujung kaki mendapat perhatian serius dari remaja putri. Penampilan utama yang paling diperhatikan adalah penampilan wajah, hal ini dikarenakan remaja putri ingin terlihat cantik serta memiliki wajah yang mulus dan bersih sehingga terlihat menarik. Melalui pengamatan dan wawancara terhadap beberapa mahasiswi Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata Semarang, diketahui bahwa mahasiswi tersebut telah membelanjakan uangnya untuk merias wajahnya agar terliaht cantik Ketika berangkat ke kampus maupun pergi ke tempat lainnya, mahasiswi tersebut juga berdandan agar penampilannya menarik. Penampilan diri terutama penampilan wajah menjadi perhatian utama

3 sehingga hal ini telah menjadi gaya hidup pada mahasiswi tersebut. Mereka membelanjakan uangnya untuk membeli produk perawatan wajah dengan tujuan agar dapat tampil secantik mungkin dan nampaknya tidak ingin tersaingi oleh teman atau mahasiswi lainnya. Bila mahasiswi tersebut mengalami masalah pada wajahnya seperti berjerawat, kulit rusak akibat salah obat, dan wajah tidak mulus bersih atau putih, maka dirinya segera mencari informasi mengenai produk perawatan wajah demi mengobati wajahnya dan dapat tampil lebih menarik. Setelah mendapat informasi mengenai produk perawatan wajah, dirinya segera membeli produk tersebut meskipun harga produknya tidak tergolong murah. Swastha dan Handoko (1987, h.9) menyatakan bahwa perilaku membeli adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Perilaku membeli menurut Engel, dkk. (1994, h.46) dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor lingkungan (kebudayaan, kelas sosial, pengaruh pribadi atau kelompok acuan, keluarga), faktor perbedaan individu (sumber daya konsumen, motivasi, pengetahuan konsumen, sikap, kepribadian dan gaya hidup), faktor psikologis (belajar, pengolahan informasi), dan faktor produk (harga, karakteristik, kualitas). Penelitian ini lebih memfokuskan pada faktor kepribadian yaitu kepercayaan diri karena mahasiswi sering melakukan usaha-usaha tertentu agar dapat tampil lebih percaya diri.

4 Hakim (2002, h.6) menyatakan bahwa rasa percaya diri tidak muncul begitu saja pada diri seseorang, namun melalui proses tertentu di dalam pribadi seseorang sehingga terjadilah pembentukan rasa percaya diri. Rasa percaya diri adalah suatu keyakinan terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan dalam hidupnya. Berdasarkan uraian di atas muncul pertanyaan pada diri peneliti, apakah ada hubungan antara kepercayaan diri dengan perilaku membeli produk perawatan wajah?, sehingga penulis melakukan penelitian tentang Perilaku Membeli Produk Perawatan Wajah Ditinjau Dari Kepercayaan Diri. Hubungan antara Kepercayaan Diri dengan Perilaku Membeli Produk Perawatan Wajah Lina dan Rosyid (1997, h.6) menyatakan bahwa dewasa ini berbagai macam produk ditawarkan kepada konsumen. Produk-produk ini bukan hanya barang yang dapat memuaskan kebutuhan seseorang, tetapi terutama produk yang dapat memuaskan kesenangan konsumen. Menurut Kotler (1990, h.178) perilaku membeli merupakan kebiasaan individu baik secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam mendapatkan barang dan jasa. Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku membeli pada seseorang adalah kepercayaan diri. Hakim (2002, h.6) menyatakan bahwa rasa percaya diri adalah suatu keyakinan terhadap segala aspek kelebihan

5 yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan dalam hidupnya. Mahasiswi yang memiliki kepercayaan diri dapat bersikap tenang dalam menghadapi sesuatu, merasa diterima oleh kelompoknya, dan memiliki kemandirian. Mahasiswi dapat bersikap tenang dalam menghadapi sesuatu karena dirinya yakin akan kemampuan yang dimiliki. Ketika tumbuh jerawat pada wajah juga dirinya tidak mudah gugup dan dengan tenang menghadapi jerawat tersebut yang pada akhirnya dapat menekan perilakunya untuk membeli produk perawatan wajah. Sebaliknya mahasiswi yang tidak dapat bersikap tenang ketika ada jerawat pada wajahnya, maka dirinya menjadi gugup dan dengan segera membeli produk untuk perawatan wajahnya. Kepercayaan diri yang dimiliki dapat menjadikan mahasiswi merasa diterima oleh kelompoknya. Untuk dapat diterima oleh kelompoknya, dirinya tidak perlu menampilkan dirinya sebaik mungkin seperti berdandan rapi dan modis serta memakai produk perawatan wajah agar dirinya terlihat cantik sehingga perilaku membeli produk perawatan wajah menurun. Berbeda dengan mahasiswi yang merasa tidak diterima di kelompoknya, dirinya baru dapat merasa diterima di kelompoknya jika dapat tampil cantik dengan menggunakan produk perawatan wajah sehingga dapat meningkatkan perilaku membeli produk perawatan wajah. Mahasiswi yang percaya diri juga lebih mandiri dibanding dengan yang tidak memiliki rasa percaya diri. Kemandirian yang dimiliki menyebabkan mahasiswi tidak tergantung oleh sesuatu di luar dirinya seperti tergantung pada produk perawatan wajah untuk tampil cantik,

6 melainkan dirinya merasa bahwa untuk tampil cantik tidak hanya tergantung oleh produk untuk merawat wajahnya tetapi tergantung dari bagaimana menjalin hubungan dengan teman, menghargai diri sendiri dengan berpakaian yang sopan dan tidak melanggar norma-norma sosial. Mahasiswi yang kepercayaan dirinya rendah akan berupaya mencari sesuatu agar dapat meningkatkan rasa percaya dirinya. Upaya untuk meningkatkan kepercayaan diri tersebut dapat dicapai melalui perawatan pada wajahnya sehingga dapat diasumsikan bahwa dengan kepercayaan diri yang rendah maka semakin tinggi perilaku membeli produk perawatan wajah. Berbeda dengan mahasiswi yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi, dirinya tidak terlalu memikirkan keadaan wajahnya sehingga perilaku membeli produk perawatan wajah semakin rendah. Hipotesis Ada hubungan negatif antara kepercayaan diri dengan perilaku membeli produk perawatan wajah. Semakin tinggi kepercayaan diri yang dimiliki maka perilaku membeli produk perawatan wajah semakin rendah, demikian juga sebaliknya. Metode Penelitian Subjek Penelitian Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, memiliki usia 16-19 tahun dan berjenis kelamin perempuan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah incidental sampling.

7 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode skala, yaitu skala perilaku membeli produk perawatan wajah dan skala kepercayaan diri. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasi Product Moment. Hasil Penelitian Berdasarkan analisis data diperoleh nilai r xy sebesar -0,489 dengan p<0,01. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara kepercayaan diri dengan perilaku membeli produk perawatan wajah pada mahsiswi. Semakin tinggi kepercayaan diri yang dimiliki maka perilaku membeli produk perawatan wajah semakin rendah, demikian juga sebaliknya. Pembahasan Munculnya perilaku membeli produk perawatan wajah pada mahasiswi juga dipengaruhi oleh kepercayaan dirinya. Guilford, dkk (dalam Afiatin dan Mataniah, 1998, h.67) mengemukakan bahwa seorang individu yang memiliki kepercayaan diri memiliki ciri-ciri ketenangan sikap. Mengacu pada pendapat tersebut di atas, maka dapat memberi gambaran bahwa mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi, dirinya tidak mudah merasa khawatir dan tetap tenang meskipun mengalami masalah yang berkaitan dengan wajahnya. Ketika wajah mahasiswi tumbuh jerawat, maka dirinya tetap tenang dan tidak gelisah sehingga menghadapi

8 masalah jerawat tersebut dengan tidak memaksakan dirinya untuk membeli produk perawatan wajah, dengan kata lain mahasiswi tersebut dapat menekan perilaku membelinya. Berbeda dengan mahasiswi yang kurang memiliki rasa percaya diri, ketika mengalami tumbuh jerawat pada wajahnya maka dirinya menjadi panik dan tidak percaya diri. Kepanikan tersebut disebabkan karena dirinya mengalami ketakutan terhadap berkurangnya kecantikan wajahnya, sehingga mahasiswi tersebut berupaya mencari solusi untuk menghilangkan jerawatnya yaitu dengan membeli produk perawatan wajah. Dapat dikatakan bahwa perilaku membeli mahasiswi tersebut tinggi. Guilford, dkk (dalam Afiatin dan Mataniah, 1998, h.67) juga mengemukakan bahwa individu yang memiliki kepercayaan diri maka menjadikan individu merasa diterima oleh kelompoknya. Berpegang pada pendapat tersebut maka dapat dikatakan bahwa mahasiswi yang merasa diterima kelompoknya, di dalam pergaulan dirinya memiliki pandangan bahwa untuk diterima di kelompoknya tidak perlu tampil sempurna secara fisik seperti berdandan secantik mungkin. Akibatnya mahasiswi tersebut tidak memaksakan diri untuk merias wajahnya secara berlebihan sehingga dirinya tidak perlu membeli produk perawatan wajah secara berlebihan, dan dapat mengurangi perilaku membeli produk perawatan wajah. Mahasiswi yang kurang memiliki kepercayaan diri, maka dirinya merasa tidak dapat diterima dalam kelompoknya. Akibatnya mahasiswi tersebut berupaya berdandan secara berlebihan agar terlihat cantik dengan tujuan agar dapat diterima kelompoknya. Konsekuensinya, mahasiswi

9 tersebut harus membeli produk kosmetik untuk merawat wajahnya sehingga perilaku membeli produk kosmetik menjadi tinggi. Anthony (1996, h.66) menyebutkan ciri-ciri individu yang memiliki kepercayaan diri adalah mandiri. Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat dikatakan bahwa mahasiswi dengan kemandirian yang dimiliki menyebabkan dirinya tidak tergantung pada produk kosmetik untuk agar wajahnya dapat tampil cantik, melainkan dirinya merasa bahwa untuk tampil cantik tergantung dari bagaimana menjalin hubungan dengan teman, menghargai diri sendiri dengan berpakaian yang sopan dan tidak melanggar norma-norma sosial. Pengaruh kepercayaan diri terhadap perilaku membeli produk perawatan wajah dapat dilihat pada sumbangan efektif (SE) yang diberikan sebesar 23,9%, sisanya 76,1% merupakan faktor-faktor lain seperti kebudayaan (budaya, sub budaya, kelas sosial), sosial (kelompok referensi, keluarga, peran dan status), pribadi (usia, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian, konsep diri), psikologis (motivasi, persepsi, belajar), produk (harga, kualitas, karakteristik). Hal tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan diri cukup memberikan pengaruh terhadap perilaku membeli produk perawatan wajah. Kesimpulan Ada Ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara kepercayaan diri dengan perilaku membeli produk perawatan wajah. Semakin tinggi kepercayaan diri yang dimiliki maka perilaku membeli produk perawatan wajah semakin rendah, demikian juga sebaliknya. Dengan demikian hipotesis penelitian ini terbukti. Adapun kepercayaan diri

10 memberikan sumbangan sebesar 23,9% terhadap perilaku membeli produk perawatan wajah. Saran 1. Bagi mahasiswi Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata Semarang Hendaknya mahasiswi meningkatkan kepercayaan diri yang dimiliki yaitu bersikap tenang dalam menghadapi sesuatu, merasa diterima oleh kelompoknya, dan mandiri sehingga dapat menekan perilaku membeli produk perawatan wajahnya. 2. Bagi peneliti selanjutnya Saran untuk peneliti selanjutnya adalah memperhatikan kelemahan dalam penelitian ini dan memperhatikan faktor-faktor lain yang juga berpengaruh terhadap perilaku membeli yaitu kebudayaan (budaya, sub budaya, kelas sosial), sosial (kelompok referensi, keluarga, peran dan status), pribadi (usia, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian, konsep diri), psikologis (motivasi, persepsi, belajar), produk ( harga, kualitas, karakteristik).

PERILAKU MEMBELI PRODUK PERAWATAN WAJAH DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWI I N T I S A R I Disahkan pada tanggal : 28 Januari 2010 Mengetahui Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang Dekan Pembimbing Utama (Th. Dewi Setyorini, S.Psi., M.Si.) (Drs. Sumbodo Prabowo, M.Si.)