BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem penghantaran secara transdermal merupakan bentuk penghantaran dimana obat menembus ke dalam kulit menghasilkan efek lokal dan efek sistemik. Macam-macam formulasi sediaan transdermal seperti salep, gel, krim, pasta, lotion, dan yang saat ini banyak dikembangkan adalah transdermal patch. Transdermal patch merupakan bentuk sediaan yang menghantarkan obat melewati kulit untuk menghasilkan efek sistemik dengan kecepatan yang dapat dikontrol. Keuntunngan sediaan transdermal yaitu obat yang akan dilepaskan dapat dikontrol, memungkinkan tercapainya konsentrasi tunak didalam darah, menghindari first pass metabolism dan sediaan ini nyaman digunakan oleh pasien (Nair dkk., 2013). Penelitian mengenai pembuatan matriks patch transdermal telah banyak dilakukan. Animesh G.dkk.,(2014) melakukan formulasi dan evaluasi transdermal patch aceclofenac dengan perbandingan polimer hidrofil (hidroksi propil metil selulosa, karboksi metil selulosa natrium) dan polimer hidrofob yaitu etil selulosa. Perbandingan formula yang menunjukkan bentuk fisik yang baik yaitu HPMC:EC (3:1). Polimer lainnya yang umum digunakan dalam formulasi patch transdermal yaitu polivinil alkohol dan polivinil pirolidon. Kedua polimer ini telah digunakan pada pembuatan patch transdermal dengan bahan aktif domperidone (Prabhu dkk., 2011). 1
2 Pengobatan tradisional telah banyak digunakan untuk mengatasi berbagai macam gejala dan penyakit untuk meningkatkan derajat kesehatan. Herbal patch adalah patch yang dilekatkan pada permukaan tubuh dimana mengandung obat herbal ataupun dalam bentuk ekstrak. Pada waktu digunakan pada kulit zat aktif akan terlepas secara konstan dan menimbulkan efek lokal maupun sistemik (Suksaeree dkk., 2015). Pada penelitian ini akan dilakukan formulasi sediaan matriks patch transdermal dengan ekstrak etanol 70% bunga Rosela sebagai bahan aktif. Secara tradisional herbalis yang berasal dari Irak menyarankan untuk mengkonsumsi dekokta air bunga Rosela dapat digunakan dalam terapi obesitas (Hopkins dkk., 2013). Pengujian secara in vivo juga telah dilakukan pada hewan uji mencit yang diberikan MSG (Mono Sodium Glutamat) untuk membuat obesitas dan diberikan ekstrak air bunga Rosela dosis 120 mg/kg/hari secara peroral selama 60 hari pada mencit obesitas. Hasil penelitian dilaporkan bahwa ekstrak air bunga Rosela menghambat peningkatan berat badan dan mengurangi kadar gula darah di dalam tubuh pada mencit obesitas. Hal ini mungkin disebabkan karena kandungan antosianin delpinidin dan sianidin yang terkandung dalam ekstrak (Alarcon- Aguilar dkk., 2007). Kim dkk., (2007) melakukan pengujian secara in vitro efek ekstrak air bunga Rosela memberikan pengaruh pada penghambatan jaringan adiposa melalui jalur PIK3 dan MAPK pada konsentrasi 5 mg/ml. Hasil penelitian menunjukkan target dari ekstrak air bunga Rosela ini adalah pada PPARγ dan C/ERPα. Banyaknya jaringan adiposa yang terdapat dibawah kulit atau subkutan
3 harapannya menjadikan sediaan matriks patch transdermal yang ditempelkan pada bagian perut kemudian berpenetrasi menembus membran dan menuju jaringan adiposa lebih efektif dalam menghambat pembelahan jaringan adiposa sehingga produksi leptin berkurang dan dapat digunakan untuk terapi obesitas. Pada formulasi matriks patch transdermal dilakukan optimasi polimer yang digunakan. Proses optimasi dilakukan dengan menggunakan metode simplex Lattice design. Polimer yang akan dioptimasi yaitu polivinil alkohol, hidroksi propil metil selulosa dan CMC Na. Enhancer isopropil alkohol ditambahkan dalam formula untuk membantu transpor obat ke kulit. Formula optimum hasil optimasi dilakukan uji transpor in vitro untuk mengetahui berapa banyak zat aktif yang dapat tertranspor menembus membran. Efektifitas antiobesitas ekstrak etanol 70% bunga Rosela diamati dengan uji MTT sel pada sel preadiposa 3T3L-1. B. Perumusan Masalah 1. Bagaimanakah pengaruh kombinasi polimer PVA:HPMC:CMC Na sebagai matriks patch transdermal ekstrak etanol 70% bunga Rosela terhadap sifat fisikokimia matriks patch transdermal? 2. Bagaimana profil uji transpor in vitro yang terkandung dalam matriks ekstrak etanol 70 % bunga Rosela? 3. Berapakah IC 50 penghambatan sel 3T3L-1 sampel ekstrak, larutan hasil uji transpor in vitro ekstrak dan matriks ekstrak etanol 70% bunga Rosela?
4 C. Keaslian Penelitian Sepengetahuan penulis, penelitian mengenai sediaan matriks ekstrak bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) sebagai anti obesitas belum pernah dilakukan. Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan adalah : 1. Ekstrak air bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) dapat menghambat pembelahan jaringan adiposa melalui jalur PIK3 dan MAPK (Kim dkk., 2007) Pada penelitian ini, peneliti ingin mengembangkan sediaan tersebut ke dalam sediaan matriks transdermal. 2. Pembuatan sediaan nanopartikel ekstrak kelopak bunga Rosela dibuat untuk meningkatkan bioavaiabilitas dari antosianin dan mengurangi keasaman dari ekstrak. Ekstrak etanol 60% dan air kelopak bunga Rosela kering diformulasi dalam sediaan nanopartikel. Formula optimum yang diperoleh dari perbandingan ekstrak:chitosan:tripoliphospat adalah 2:1:0,1 dan banyaknya entrapment efficiency dari komponen flavonoid aktif adalah 81,98 % sampai 83,83 % (Nurkhasanah dkk., 2015). 3. Formulasi liposom yang mengandung ekstrak kelopak bunga Rosela (10% b/v) dapat digunakan sebagai antioksidan dan meningkatkan penetrasi melalui kulit serta menurunkan iritasi kulit pada hewan uji kelinci (Pinsuwan dkk., 2015)
5 D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Masyarakat Banyaknya kejadian obesitas yang berpotensi mengakibatkan penyakit degeneratif seperi jantung, kolesterol, hipertensi dan penyakit gangguan metabolisme lainnya menjadi hal yang harus segera diatasi. Terapi obesitas saat ini adalah merubah pola hidup, olahraga secara teratur, diet, dan obat antiobesitas lainnya yang berasal dari bahan kimia dan mungkin memiliki efek samping yang lebih besar. Bunga Rosela telah diketahui dapat digunakan dalam terapi obesitas, sehingga dapat dikembangkan menjadi sediaan matriks yang dapat digunakan dengan lebih nyaman dan praktis pada pasien. 2. Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan Matriks ekstrak Bunga Rosela dapat menambah kekayaan ilmu pengetahuan di bidang formulasi matriks dan dapat digunakan sebagai dasar penelitian yang lebih lanjut mengenai pengaruh pemberian matriks ekstrak Bunga Rosela secara in vitro pada sel 3T3L-1 dan secara in vivo pada hewan uji tikus yang obesitas. 3. Bagi Peneliti Mengetahui formula matriks yang optimal untuk ekstrak etanol 70% bunga Rosela dan profil pelepasan secara in vitro flavonoid total yang terkandung dalam ekstrak.
6 E. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui pengaruh kombinasi polimer PVA:HPMC:CMC Na sebagai matriks patch transdermal ekstrak etanol 70% bunga Rosela terhadap sifat fisikokimia. 2. Mengetahui profil uji transpor in vitro matriks ekstrak etanol 70% bunga Rosela. 3. Mengetahui IC 50 penghambatan sel 3T3L-1 dari sampel ekstrak, larutan hasil uji transpor in vitro ekstrak dan matriks ekstrak etanol 70% bunga Rosela.