BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dalam empat keterampilan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari (Dalman, 2015: 1). Dengan bahasa itulah manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dituangkan melalui bahasa baik, lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Widi Rahmawati, 2013

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

Didit Yulian Kasdriyanto. Staf Pengajar, Universitas Panca Marga, Probolinggo (diterima: , direvisi

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN TEBAK BENDA

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu bentuk keterampilan berbahasa, yang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan seni. Peningkatan pengetahuan berbahasa Indonesia berhubungan

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan perbaikan di sana sini, mulai dari kurikulum, sarana dan

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses belajar mengajar bidang studi bahasa Indonesia dibutuhkan adanya komunikasi antara guru dan

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai suatu kegiatan menyampaikan pesan (komunikasi) menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya 1.

BAB III METODE PENELITIAN

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Mire Melalui Penggunaan Media Gambar Seri

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman dan keterampilan menulis, diperlukan suatu perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah, ada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat menetukan, bagi perkembangan individu maupun suatu

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang dipelajari para siswa disekolah diharapkan

PENGGUNAAN TEKNIK MENULIS SEMI TERPIMPIN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 27 KOTA BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. (KTSP) secara umum dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa yang

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. membaca yang baik akan menunjang keberhasilan hal-hal yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

L PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan gambar seri merupakan salah satu standar kompetensi yang harus

PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE DAN PERMAINAN JELAJAH EYD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

BAB I PENDAHULUAN. individu lainnya. Menurut Wibowo (Hidayatullah, 2009), bahasa adalah sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan seseorang dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. belajar bahasa pada hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi. Kegiatan

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual. Oleh karena itu mereka tidak dapat terlepas dari. menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional/Negara yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menyunting memiliki berbagai macam bentuk, salah satunya

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN NARASI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN DENGAN MEDIA GAMBAR DI KELAS I SD NEGERI 222 PASIR POGOR

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran menulis di Sekolah Dasar memiliki beberapa bagian

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara umum, menulis merupakan salah satu aspek dari keterampilan

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA CERITA BERGAMBAR DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat. mendorong siswa sekolah dasar untuk meningkatkan kemampuannya dalam

PENERAPAN PERMAINAN MENGARANG GOTONGROYONG BERBANTUAN KARTU GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYUSUN PARAGRAF

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab kelima ini, penulis akan memaparkan kesimpulan dari penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, terutama keterampilan kebahasaan yang dimiliki.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

Oleh : SUPRIYATI NPM

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggi Vebriana, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan secara mendasar (Taringan, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan terjun ke masyarakat. keterampilan yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menjamin

Penilaian Proses yang Berfokus pada Kemahiran Menulis, Berbicara dan Menyimak. Oleh Novi Resmini Universitas Pendidikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Diera modern sekarang, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dalam empat keterampilan berbahasa. Keempat keterampilan berbahasa tersebut yaitu, menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Salah satu keterampilan berbahasa yang cukup kompleks adalah menulis. Keterampilan menulis diajarkan dengan tujuan agar siswa mempunyai kemampuan dalam menuangkan ide, gagasan, pikiran, pengalaman dan pendapatnya dengan benar. Dalam menulis siswa dituntut mampu menerapkan sejumlah keterampilan sekaligus. Sebelum menulis perlu membuat perencanaan misalnya, menyeleksi topik, menata, dan mengorganisasikan gagasan. Pada saat menuangkan ide, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan misalnya aspek kebahasaan seperti bentukan kata, diksi, dan kalimat perlu disusun secara efektif. Penerapan ejaan dan tanda baca perlu dilakukan secara tepat dan fungsional. Sejumlah keterampilan tersebut menjadi bukti betapa kompleksnya keterampilan menulis. Mengacu pada ciri keberlangsungannya, menulis merupakan sebuah proses, kegiatan bernalar, kegiatan transformasi, kegiatan berkomunikasi, dan suatu keterampilan (Resmini et al, 2006). Ciri pertama menulis sebagai sebuah proses, menulis berisi serangkaian kegiatan menyusun rencana (perencanaan), menulis draf (pengdrafan), memperbaiki draf (perbaikan), menyunting draf (penyuntingan) dan publikasi. Sub-sub keterampilan menulis itu tidak dapat 1

dikuasai seketika, tetapi secara bertahap. Seperti membaca, keberhasilan pembinaan menulis pada suatu tahap akan menjadi kunci keberhasilan pembinaan menulis pada tahap berikutnya. Dalam menulis diperlukan dua kompetensi dasar yaitu kompetensi mengelola cipta, rasa, dan karsa, serta kompetensi memformulasikan tiga hal itu ke dalam bahasa tulis (Resmini et al, 2006). Sebagai sebuah keterampilan menulis memiliki sifat seperti keteramplian berbahasa yang lain. Untuk itu, menulis perlu dilatih secara terus-menerus. Dengan latihan yang kontinyu dalam menulis akan memberikan peluang agar tulisan berkualitas lebih baik. Latihan-latihan yang dilakukan diharapkan menunjang pencapaian target menulis yang diharapkan. Di sekolah dasar keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan yang ditekankan pembinaannya, di samping membaca dan berhitung. Dalam KTSP ditegaskan bahwa siswa sekolah dasar perlu belajar bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan. Keterampilan menulis di sekolah dasar dibedakan atas keterampilan menulis permulaan dan keterampilan menulis lanjut. Kegiatan menulis permulaan ditekankan pada kegiatan menulis dengan menjiplak, menebalkan, mencontoh, melengkapi, menyalin, dikte, dan melengkapi kalimat rumpang serta melengkapi cerita. Sedangkan pada keterampilan menulis menulis lanjut diarahkan pada menulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk percakapan, petunjuk, dan cerita. 2

Pembelajaran yang efektif dan menyenangkan akan menimbulkan kesan yang baik dan prestasi siswa lebih meningkat. Maka dari itu kurikulum mengharuskan pembelajaran yang PAIKEM ( Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan). Dalam PAIKEM tidak hanya guru yang aktif tetapi yang lebih ditekankan adalah bagaimana supaya siswa lebih aktif dan kreatif dalam belajar sehingga suasana belajar menjadi lebih kondusif dan menyenangkan. Hal ini akan mudah tercapai dengan pemilihan metode pemelajaran serta strategi pembelajaran yang tepat. Namun hal tersebut masih dibilang belum sempurna karena pemilihan metode dan strategi pembelajaran yang tepat lama-kelamaan akan menimbulkan kebosanan pada siswa. Untuk itu selain pengunaan metode yang tepat perlu adanya penggunaan media yang tepat pula untuk menarik perhatian siswa. Berdasarkan pengamatan yang diperoleh di lapangan dalam proses pembelajaran menulis, siswa kelas II SDN Neglasari Kec. Mande Kab. Cianjur masih ada siswa yang belum bisa menulis terutama mengarang sederhana. Kebanyakan siswa tidak bisa berimajinasi dan tidak bisa mengembangkan gagasannya. Hal ini merupakan masalah yang dihadapi guru kelas II SDN Neglasari. Kendala dan hambatan yang muncul, selain bersumber dari keterbatasan siswa juga dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki guru baik dalam pengelolaan maupun dalam pemanfaatan sumber belajar yang terbatas serta penggunaan media dan metode pengajaran yang tepat bagi siswa. Sehingga secara tidak langsung hal tersebut berpengaruh terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa. 3

Berdasarkan uraian diatas, peneliti bermaksud mengadakan penelitian di kelas II SDN Neglasari Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur. Peneliti ingin mengetahui sekaligus membuktikan apakah dengan media gambar seri, dapat memotivasi siswa dalam belajar dan meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis. Penelitian ini dilakukan melalui metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan judul Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan melalui Media Gambar Seri bagi Siswa Kelas II SDN Neglasari Kabupaten Cianjur. 4

B. Rumusan Masalah Berdasarkan uaraian latar belakang masalah di atas, rumusan masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Apakah penggunaan media gambar berseri dapat memotivasi siswa dalam proses pembelajaran menulis permulaan siswa kelas II SD Negeri Neglasari? 2. Apakah penggunaan media gambar berseri dapat meningkatkan kualitas hasil pembelajaran menulis permulaan siswa kelas II SD Negeri Neglasari? C. Hipotesis Tindakan Hipotesis dari penelitian ini adalah bahwa melalui penggunaan media gambar seri dalam pembelajaran menulis permulaan dapat meningkatkan kemampuan menulis permulaan siswa kelas II SD Negeri Neglasari Kabupaten Cianjur. D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar dalam mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas II SDN Neglasari kabupaten Cianjur. Adapun secara khusus tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui apakah penggunaan media gambar berseri dapat memotivasi siswa dalam proses pembelajaran menulis permulaan siswa kelas II SD Negeri Neglasari. 5

b. Untuk mengetahui apakah penggunaan media gambar berseri dapat meningkatkan kualitas hasil pembelajaran menulis permulaan siswa kelas II SD Negeri Neglasari? 2. Manfaat Penelitian Penelitian yang dilaksanakan di SD Negeri Neglasari Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur ini menurut peneliti memiliki beberapa manfaat, yaitu : a. Manfaat Teoritis 1) untuk mengetahui secara nyata tentang peningkatan keterampilan menulis karangan sederhana menggunakan media gambar berseri. 2) sebagai acuan pembelajaran yang inovatif. 3) sebagai fakta pembelajaran menulis yang menerapkan media gambar berseri b. Manfaat Praktis 1) Bagi Siswa (a) Dengan diterapkan media gambar berseri, pembelajaran menulis siswa SD akan lebih bermakna dan lebih optimal. (b) Dengan diterapkan media gambar berseri pada pembelajaran menulis, siswa SD akan dilatih dan dibiasakan berpikir logis mengenai hubungan sebabakibat. 2) Bagi Guru (a) Meningkatkan kinerja guru karena dengan media gambar berseri dapat mengefektifkan waktu pembelajaran. (b) Media gambar berseri sebagai sarana bagi guru untuk memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran menulis. 6

(c) Menciptakan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan sehingga dapat menarik perhatian siswa. 3) Bagi Sekolah (a) Mendorong guru lain untuk aktif melaksanakan pembelajaran yang inovatif. (b) Sebagai inovasi pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. E. Definisi Operasional Untuk lebih memperjelas dan tidak menimbulkan ambiguitas dalam penelitian ini, penulis memberi batasan dan menjelaskan variabel yang terkait dalam penelitian ini, adapun variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menulis merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya (Suparno, 2007 :1.3). 2. Menulis permulaan adalah menulis dasar untuk kelas I, kelas II, dan kelas III. 3. Menulis permulaan di kelas II merupakan proses pembelajaran menulis karangan sederhana cukup lima sampai sepuluh baris. Dalam mengarang ini digunakan rangsang visual, dapat juga dengan meminta siswa menuliskan pengalamannya sendiri, cerita dari bangun tidur sampai akan berangkat ke sekolah atau dalam perjalanan menuju ke sekolah dan sebagainya. 4. Media gambar berseri adalah media pembelajaran yang digunakan oleh guru yang berupa gambar datar yang mengandung cerita, dengan urutan tertentu sehingga antara satu gambar dengan gambar yang lain memiliki hubungan cerita dan membentuk satu kesatuan. 7

F. Metode Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK disebut juga Classroom Action Research, Menurut Mc Niff (dalam Hermawan et al, 2008 : 79) PTK sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk mengembangkan kurikulum, pengembangan sekolah, pengembangan keahlian mengajar dan sebagainya. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam tiga siklus dimana setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Namun apabila sebelum siklus ketiga indikator telah tercapai dan nilai rata-rata siswa sudah di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) maka penelitian dihentikan dan dianggap cukup. Namun apabila setelah siklus ketiga indikator belum tercapai juga maka akan ditambah satu siklus lagi untuk memperbaiki penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan guru dalam proses belajar. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa meningkat. Dalam penelitian tindakan kelas, guru dapat meneliti sendiri terhadap praktek pembelajaran yang dilakukan di kelas melalui tindakan-tindakan yang direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi. Sehingga produk pembelajaran akan lebih efektif, optimal dan fungsional. Dengan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas, guru dapat melaksanakan penelitian terhadap siswa yang berinteraksi 8

dalam proses pembelajaran. Hal ini dilakukan agar guru memperoleh umpan balik yang sistematis tentang apa yang telah dilakukan dalam proses belajar mengajar. Tindakan ini sesuai dengan karakteristik penelitian tindakan kelas yaitu masalah, persoalan diangkat untuk dipecahkan melalui PTK harus selalu berangkat dari persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru. Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral yang dikembangkan oleh Kemmis dan Tagart (dalam Hermawan et al, 2008 : 128) yang berupa daur kegiatan yang dimulai dengan perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Metode penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan melalui beberapa tahap. Mulai dari penyusunan perencanaan, melakukan tindakan, mengoservasi, serta merefleksikan masalah yang muncul dari setiap kegiatan atau siklus. Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan guru dan siswa dengan tujuan supaya kegiatan dan hasil pembelajaran berikutnya menjadi lebih baik. Penggunaan metode penelitian ini untuk memperoleh jawaban atas permasalahan yang diangkat dari kegiatan menulis permulaan di kelas II SDN Neglasari Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur. 9