BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang kita lakukan.

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan menuju Indonesia sehat. fisik, mental dan social, semua aspek tersebut akan mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan energinya yang dilakukan secara terus-menerus, ritmis, dengan

BAB I PENDAHULUAN. orang dewasa mengalami kegemukan. Di Amerika orang meninggal. penduduk menderita kegemukan (Diana, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan alat ukur berat badan dengan satuan kilogram. Dengan

2015 PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK (VO2 MAX)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. selama metabolisme berkepanjangan saat latihan yang intens. 1,2 Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masalah kegemukan ( overweight) merupakan salah satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. banyak, akan menimbulkan persoalan-persoalan yang sangat beragam. dalam kehidupan masyarakat Indonesia, salah satunya dalam hal

PENGARUH SENAM AEROBIK INTENSITAS RINGAN DAN SEDANG TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK BADAN DI AEROBIC AND FITNESS CENTRE FORTUNA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada berbagai kalangan, terjadi pada wanita dan pria yang berumur. membuat metabolisme dalam tubuh menurun, sehingga proses

untuk Mencegah Sakit Punggung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aktivitas olahraga merupakan pilihan banyak orang untuk tetap menjaga

BAB I PENDAHULUAN. merupakan populasi yang besar. Menurut World Health Organization,2007 sekitar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang. merokok dan minum-minuman keras. Mereka lebih memilih sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. menunjang paradigma hidup sehat hendaknya dilakukan dengan kesadaran

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ermita (2002 dikutip dari Devita, Hartiti, dan Yosafianti, 2007) bahwa fluktuasi

2015 PERBED AAN PENGARUH ZUMBA D ANCE D ENGAN AEROBIK HIGH IMPACT TERHAD AP PENURUNAN BERAT BAD AN D AN PROSENTASE LEMAK TUBUH

BAB 1 PENDAHULUAN. Dizaman yang orientasi manusianya lebih mengutamakan uang, bekerja lebih

BAB I PENDAHULUAN. dapat berdampak buruk pada kesehatan. Menurut Alder dan Higbee, walaupun

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat cepat. Setiap detik terdapat dua orang yang berulang tahun ke-60 di dunia,

BAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable

BAB I PENDAHULUAN. cendrung untuk sedenter atau tidak banyak melakukan kegiatan. Sekarang ini


BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, salah satunya kehidupan sosial ekonomi dunia. Sejak pertengahan 2007,

BAB I PENDAHULUAN. ternyata berhubungan dengan penurunan resiko terkena penyakit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di seluruh dunia saat ini terjadi transisi demografi dimana proporsi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Fenomena ini disambut baik sebagai wujud kemajuan. pembangunan dan perkembangan teknologi. Namun, di sisi lain

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LATIHAN FISIK SEBAGAI PENDUKUNG ASUHAN GIZI BAGI LANSIA DR.dr.BM.Wara Kushartanti

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN. komponen tersebut akan sangat mempengaruhi kinerja kerja seseorang,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan

PERBEDAAN PENGARUH FREKUENSI LATIHAN SENAM AEROBIK TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DAN BERAT BADAN PADA MEMBERS

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Sehat adalah modal utama untuk memulai berbagai aktivitas. Bukan

BAB I PENDAHULUAN. rutinitas yang padat dan sangat jarang melakukan aktifitas olahraga akan. penyakit termasuk salah satunya adalah penyakit stroke.

BAB I PENDAHULUAN. diluar itu seperti nongkrong,arisan,jalan-jalan dll.di tambah pola hidup

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,

8 Langkah Diet Sehat secara Alami

Olahraga Diabetes, Untuk Diabetasi?

BAB I PENDAHULUAN. populasi pada usia>50 tahun dan sering terjadi pada usia didapatkan pada usia tahun. Di Amerika Serikat, kasusnyeri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi dan trasportasi dirasa memperpendek jarak dan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, modernisasi merupakan kata yang dapat. dimulai dari kehidupan sosial, ekonomi, pola pikir, ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. (overweight) dan kegemukan (obesitas) merupakan masalah. negara. Peningkatan prevalensinya tidak saja terjadi di negara

BAB I PENDAHULUAN. ternyata tidak di ikuti oleh meningkatnya kesadaran akan kesehatan. Temuan

BAB I PENDAHULUAN. angka tersebut 54 tahun untuk wanita dan laki-laki 50,9 tahun. Pada tahun 1985

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan generasi muda yang memiliki potensi untuk. meneruskan cita-cita perjuangan bangsa yang sedang tumbuh dan

BAB 1 PENDAHULUAN. insulin atau keduanya (American Diabetes Association [ADA] 2004, dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. kemungkinan diskriminasi dari lingkungan sekitar. Gizi lebih yang terjadi pada remaja,

BAB I. Pendahuluan. diamputasi, penyakit jantung dan stroke (Kemenkes, 2013). sampai 21,3 juta orang di tahun 2030 (Diabetes Care, 2004).

7 Kebiasaan Penyebab Kadar Gula Darah Melonjak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi modern dewasa ini telah membuat manusia lebih

BAB I PENDAHULUAN. Pada dekade belakangan ini gaya hidup manusia semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

sebagainya. Menurut Susan M Sawyer et al, 2012 masa remaja merupakan salah satu fase kehidupan saat fungsi fisik hampir mencapai puncaknya.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ringan atau berat sehingga dalam proses penyembuhan pasien. buruk dari rawat inap atau long bed rest.

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan menuju Indonesia sehat. fisik, mental dan sosial. Semua aspek tersebut akan mempengaruhi

I. PENDAHULUAN. Senam Aerobik merupakan aktifitas fisik yang mudah dilakukan dengan

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN LARI AEROBIK DAN LATIHAN RENANG TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN

PENDERITA JANTUNG MENJADI BUGAR MELALUI OLAHRAGA

BAB I PENDAHULUAN. kuratif saja, tetapi juga usaha promotif, preventif, dan rehabilitatif. Gerak yang

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH IDEAL DENGAN USAHA MEMBANGUN DAYA TARIK FISIK PADA PEREMPUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rahmad Santoso, 2014

Manfaat Minum Air Putih

BAB I PENDAHULUAN. dewasa, dimana pada masa ini seseorang akan mengalami penurunan kemampuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Obat Diabetes Paling Ampuh

BAB I PENDAHULUAN. atau suatu aktivitas yang dilakukan berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus dapat menyerang warga seluruh lapisan umur dan status

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang secara menyeluruh. Termasuk pembangunan di bidang kesehatan.

I. PENDAHULUAN. usia harapan hidup. Dengan meningkatnya usia harapan hidup, berarti semakin

BAB I PENDAHULUAN. penyakit degeneratif akan meningkat. Penyakit degeneratif yang sering

BAB I PENDAHULUAN. diwaspadai. Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang terjadi

AKTIVITAS FISIK BAGI KEBUGARAN DAN KESEHATAN

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

BAB I PENDAHULUAN UKDW. insulin dan kerja dari insulin tidak optimal (WHO, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB 1 PENDAHULUAN. global. 1 Aktivitas fisik telah diidentifikasi sebagai faktor risiko keempat untuk

I. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. saja akan tetapi sudah menjadi permasalahan bagi kalangan anak - anak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Association, 2013; Black & Hawks, 2009). dari 1,1% di tahun 2007 menjadi 2,1% di tahun Data dari profil

BAB I PENDAHULUAN. masih cukup tinggi (Paramurthi, 2014). Pada tahun 2014, lebih dari 1,9 miliar

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu kondisi terganggunya metabolisme di dalam tubuh karena

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Semua mahluk hidup pasti bernapas dan butuh bernapas. Bernapas. sederhana, mulai menghirup udara sampai menghembuskannya lagi hanya

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah suatu negara dengan jumlah populasi terbesar setelah Cina, India, dan Amerika serikat. Pada tahun 2010 menurut data statistik menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia berkisar 237,641,326 juta jiwa dan pastinya pada setiap tahunnya akan selalu meningkat (Badan Pusat Statistik, 2011). Jumlah penduduk yang sangat banyak, akan menimbulkan persoalan-persoalan yang sangat beragam dalam kehidupan masyarakat Indonesia, salah satunya dalam hal kesehatan. Pola hidup dan pola dalam mengkonsumsi makanan berbeda pula dan tidak beraturan itu selalu berkelanjutan dalam menjalani kehidupan seharihari. Kondisi kehidupan seperti ini menimbulkan dampak perubahan pada pola hidup sehari-hari, keinginan hidup serba praktis dan pola makan yang tidak beraturan serba praktis maka terjadilah proses metabolisme yang tidak beraturan dalam tubuh manusia. Akhirnya tanpa disadari terjadinya penimbunan lemak sehingga membuat aktifitas yang aktif menjadi pasif, ini yang membuat penimbunan lemak. Kesehatan tubuh kita tidak hanya tergantung dari jenis makanan yang kita konsumsi, tetapi juga dari kegitan olahraga secara teratur, jarangnya bergerak, sedikit beraktifitas dan jarangnya berolahraga membuat metabolisme tubuh menjadi sedikit dan akhirnya terjadi pembakaran lemak untuk menghasilkan energi menjadi sedikit dan akhirnya terjadi penimbunan lemak yang berlebih dalam tubuh. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Berat badan yang berlebihan adalah salah satu masalah yang dihadapi orang dewasa ini. Dengan berat badan yang berlebihan tersebut, seseorang lalu berusaha memulihkan berat badannya seperti semula. Ketidaknyamanan juga dialamai ketika seseorang berinteraksi dengan lingkungan sosial, 1

2 pekerjaan, dan keluarga. Beberapa cara dapat ditempuh karena banyak sekali tawaran yang tersedia di masyarakat. Namun, hasilnya beragam, dari hasil total hingga justru menambah masalah baru karena selain gagal juga menimbulkan banyak efek samping. Akhir-akhir ini banyak kemunculan obat penurunan lemak tubuh diberbagai media, obat-obat tersebut dijual dalam berbagai bentuk mulai dari krim hingga tablet. Kemunculan berbagai obat penurunan lemak ini disebabkan banyak konsumen yang tertarik membelinya, terutama individu yang mengalami kegemukan. Kegemukan merupakan suatu yang tidak begitu baik bagi setiap individu selain berbahaya bagi kesehatan dapat juga membuat seseorang tidak menarik dari bentuk fisik. Hidup sehat dengan berat badan ideal adalah dambaan setiap orang. Namun pada kenyataannya tidak semua orang memiliki berat badan yang ideal dan untuk mendapatkan berat badan yang ideal mereka perlu berbagai macam usaha, salah satunya adalah dengan menerapkan program diet yang beragam. Salah satu tujuan melakukan diet adalah menaikkan atau menurunkan berat badan sehingga orang tersebut terhindar dari berbagai macam penyakit. Kesalahpahaman yang sering terjadi mengenai diet, yang oleh sebagian besar orang diartikan sebagai usaha untuk menurunkan berat badan semata tanpa mempedulikan batasan-batasannya. Terjadinya kegemukan karena beberapa faktor di antaranya faktor genetik, faktor lingkungan dan faktor psikis. Dalam melakukan aktifitas sehari-hari dan mengkonsumsi makanan yang dimakan juga merupakan faktor yang membawa dampak terjadinya perubahan pada tubuh,suatu fenomena yang dianggap wajar, tetapi sangat mempengaruhi penambilan dan bentuk tubuh dari wanita yang bersangkutan. Kesegaran jasmani dan bentuk tubuh ideal memiliki peran untuk penampilan dan kepercayaan diri berhubungan atau berinteraksi dengan sesama, mengembangkan bentuk tubuh yang ideal adalah bagian dari tanggung jawab fisioterapi sebagai pelaksana medis kesehatan. Peningkatan gerak dan fungsional merupakan tujuan utama yang hendak dicapai oleh banyak profesi kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan, terutama

3 fisioterapi. Sesuai dengan No.778 / MENKES / SK / VIII / 2008 Fisioterapi adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan, (fisik, elektroterapi, mekanis), fungsi dan komunikasi (Malik, 2012). Oleh karena itu fisioterapi memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas kehidupan pada individu atau kelompok. Kelebihan berat badan dapat dicegah dengan pengaturan pola makan yang baik dan aktivitas fisik yang cukup seperti olahraga secara teratatur. Untuk mencegah penimbunan lemak yang berlebih didalam tubuh sebaiknya dapat mengontrol pola hidup sehat seperti memakan makanan dengan gizi seimbang serta banyak minum air putih, banyak beraktifitas dan rajin berolahraga mampu meningkatkan metabolisme tubuh yang mampu membakar lemak menjadi energi. Olahraga merupakan aktifitas fisik yang dapat meningkatkan kesegaran jasmani, memelihara kesehatan dan memperkuat otot. Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengurangi berat badan melalui aktifitasnya seperti bersepeda, joging, berenang, core stability exercise, sit up exercise dan senam aerobic. Core stability exercise adalah kemampuan untuk mengontrol posisi dan gerakan bagian tengah tubuh, latihan stabilitas ini mengontrol otot didalam perut yang terhubung ke tulang belakang, panggul, dan bahu yang membantu dalam memelihara postur yang baik dan memberikan tahanan untuk semua gerakan kaki dan tangan. Sit up Exercise adalah latihan untuk melakukan pengembalian penguatan otot yang mengarah kepada penguatan hip fleksor dan otot otot abdominal. Gerakan di mulai dari lantai dan kembali ke lantai, juga diikuti oleh gerakan lutut dalam upaya untuk mengurangi ketegangan dari punggung otot dan tulang belakang, selanjutnya mengangkat kedua sisi atas dan bawah tulang belakang dari lantai hingga semuanya tegak dan tidak menyentuh lantai lagi.

4 Senam aerobic low impact adalah serangkaian gerakan yang dipilih secara sengaja dengan cara mengikuti irama musik sehingga melahirkan ketentuan ritmis, kontinuitas dan durasi tertentu yang dapat memacu jantung dan peredaran darah serta menggunakan oksigen dalam jumlah tinggi untuk pembentukan energi tubuh. Dengan kondisi aerobik yang meningkat, paruparu akan menghirup dengan baik demikian juga dengan jantung dan pembuluh darah yang mengirim oksigen ke otot. Gerakan pada aerobik low impact memiliki banyak manfaat, antara lain meningkatkan daya tahan jantung, paru-paru, menguatkan otot-otot tubuh,meningkatkan daya tahan otot, kelenturan, membakar kalori, menurunkan berat badan dan lain-lain. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk mengangkat topik diatas kedalam bentuk penelitian. Peneliti membagi dua kelompok, kelompok yang pertama diberikan core stability exercise dan kelompok kedua diberikan senam aerobic low impact. Untuk mengetehui latihan mana yang lebih efektif untuk menurunkan berat badan dan memaparkan kedalam bentuk skripsi dengan judul Perbedaan Core Stability Exercise dan Senam Aerobic Low Impact dengan Sit Up dan Senam Aerobik Low Impact dalam menurunkan Berat Badan pada Wanita Usia 20-25 tahun. B. Identifikasi Masalah Bentuk tubuh yang ramping terutama pada wanita, jika seseorang mempunyai bentuk tubuh yang ramping dan ideal maka akan mempermudah dalam dalam berpakaian dan berpenampilan dengan postur tubuh yang indah. Perubahan ini akan mempengaruhi kebugaran dalam kehidupan khususnya dalam mengkonsumsi makanan siap saji dan makanan dengan asupan gizi yang tidak seimbang membuat metabolisme tubuh berkurang dan lemak yang terbakar untuk menjadi energi menjadi sedikit dan akhirnya terjadi penimbunan lemak yang berlebih. Ketika seorang wanita tidak mempunyai tubuh yang ramping atau ideal maka ia tidak percaya diri dalam berpakaian dan berpenampilan, untuk menurunkan berat badan dapat mempunyai banyak variasi misalnya squat, diet ketat, dan olahraga yang umum digunakan namun hal tersebut tidak

5 mendapatkan hasil yang maksimal. Teknik yang itu-itu saja membuat seseorang merasa jenuh dan bosan sehingga tidak mendapatkan hasil yang maksimal ketika latihan. Akibat penumpukan lemak di tubuh maka menimbulkan berbagai macam efek samping yang muncul misalnya masalah kesehatan seperti penyakit jantung, stroke, beberapa jenis kanker, diabetes, dan gangguan pernafasan. Dan beberapa faktor yang menyebabkan berat badan berlebih yaitu faktor genetik, kebiasaan mengkonsumsi makanan berlemak dan berkalori tinggi, konsumsi lemak jenuh berlebih, kurang olahraga dan aktivitas fisik, stres dan sebagainya. Lemak dalam tubuh terbagi menjadi dua jenis. Ada lemak subkutan, lapisan lemak yang terletak dibawah kulit. Kemudian ada juga lemak visceral yang juga disebut lemak intra abdominal lemak yang terletak dalam perut dekat organ-organ dalam seperti usus, ginjal, dan liver yang tertimbun dibawah otot dan mengelilingi organ vital, termasuk lingkar perut yang berlebih. Lemak ini akan metabolisme di hati yang kemudian akan diubah menjadi kolesterol darah, sehingga sangat berbahaya bagi kesehatan dan bermunculan berbagai macam penyakit seperti yang dipaparkan diatas. Untuk mengetahui berat badan seseorang dapat menggunakan alat ukur timbangan. Timbangan adalah alat yang dipakai untuk melakukan pengukuran berat suatu benda. Berat badan ideal merupakan dambaan manusia baik tua dan muda baik dari segi fisik penampilan dan kesehatan. Berat badan yang berlebih dapat dicegah dengan pengaturan pola makan yang baik dan aktivitas fisik yang cukup Setelah mengetahui seorang memiliki kadar lemak yang lebih maka sebagai seorang terapis kita dapat melakukan perencanaan sesuai dengan masalah yang ditemukan yaitu kelebihan berat badan pada orang tersebut. Untuk menangani masalah berat badan yang berlebih banyak cara yang bisa dilakukan seperti core stability exercise, sit up exercise dan senam aerobic low impact. Core stability exercise adalah kemampuan untuk mengontrol posisi dan gerakan bagian tengah tubuh, latihan stabilitas ini mengontrol otot didalam perut yang terhubung ke tulang belakang, panggul, dan bahu yang

6 membantu dalam memelihara postur yang baik dan memberikan tahanan untuk semua gerakan kaki dan tangan. Sit-up Exercise adalah latihan untuk melakukan pengembalian penguatan otot yang mengarah kepada penguatan hip fleksor dan otot otot abdominal. Gerakan di mulai dari lantai dan kembali ke lantai, juga diikuti oleh gerakan lutut dalam upaya untuk mengurangi ketegangan dari punggung otot dan tulang belakang, selanjutnya mengangkat kedua sisi atas dan bawah tulang belakang dari lantai hingga semuanya tegak dan tidak menyentuh lantai lagi. Senam Aerobic Low Impact adalah gerakan yang dipilih secara sengaja dengan cara mengikuti irama musik sehingga melahirkan ketentuan ritmis, kontinuitas dan durasi tertentu yang dapat memacu jantung dan peredaran darah serta menggunakan oksigen dalam jumlah tinggi untuk pembentukan energi tubuh. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui Perbedaan Core Stability Exercise dan Senam Aerobik Low Impact dengan Sit-Up Exercise dan Senam Aerobic Low Impact untuk Menurunkan Berat Badan Pada Wanita Usia 20-25 tahun. C. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah yang ada, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah core stability exercise dan senam aerobik low impact dapat menurunkan berat badan pada wanita usia 20-25 tahun? 2. Apakah sit-up exercise dan senam aerobic low impact dapat menurunkan berat badan pada wanita usia 20-25 tahun? 3. Adakah perbedaan antara core stability exercise dan senam aerobic low impact dengan sit-up exercise dan senam aerobic low impact dalam menurunkan berat badan pada wanita usia 20-25 tahun?

7 D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perbedaan Core Stability Exercise dan Senam Aerobic Low Impact dengan Sit-up Exercise dalam Menurunkan Berat Badan pada wanita usia 20-25 tahun. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui Core Stability Exercise dan Senam Aerobic Low Impact dalam Menurunkan Berat Badan pada wanita usia 20-25 tahun. b. Untuk mengetahui Sit-Up Exercise dan Senam Aerobic Low Impact dalam Menurunkan Berat Badan pada wanita usia 20-25 tahun. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Dengan penelitian ini maka menambah wawasan dan pengetahuan peneliti mengenai penurunan berat badan dengan perbedaan core stability exercise dan senam aerobik low impact dengan sit-up exercise dan senam aerobik low impact dengan cara melakukan penelitian dilapangan dengan penatalaksanaan yang tepat dan efektif. Dengan adanya penelitian dan penulisan ini penulis akan mampu menerapkan kaidah meteodologi penelitian fisioterapi yang dapat bermanfaat bagi pengembangan profesionalisme fisioterapi. 2. Bagi Pendidikan Dengan penelitian ini diharapkan bagi para pembaca baikdari mahasiswa fisioterapi, staff pengajar atau dari institusi lainnya dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang perbedaan core stability exercise dan senam aerobic low impact dengan sit-up exercise dan senam aerobic low impact dalam menurunkan berat badan. 3. Bagi Fisioterapi Hasil penulisan dan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi masukan bagi para fisioterapis yang bergerak dibidang pelayanan

8 untuk memberikan latihan yang tepat kepada klien dengan kondisi kebutuhan yang sama dalam upaya penurunan berat badan.