BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah suatu negara dengan jumlah populasi terbesar setelah Cina, India, dan Amerika serikat. Pada tahun 2010 menurut data statistik menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia berkisar 237,641,326 juta jiwa dan pastinya pada setiap tahunnya akan selalu meningkat (Badan Pusat Statistik, 2011). Jumlah penduduk yang sangat banyak, akan menimbulkan persoalan-persoalan yang sangat beragam dalam kehidupan masyarakat Indonesia, salah satunya dalam hal kesehatan. Pola hidup dan pola dalam mengkonsumsi makanan berbeda pula dan tidak beraturan itu selalu berkelanjutan dalam menjalani kehidupan seharihari. Kondisi kehidupan seperti ini menimbulkan dampak perubahan pada pola hidup sehari-hari, keinginan hidup serba praktis dan pola makan yang tidak beraturan serba praktis maka terjadilah proses metabolisme yang tidak beraturan dalam tubuh manusia. Akhirnya tanpa disadari terjadinya penimbunan lemak sehingga membuat aktifitas yang aktif menjadi pasif, ini yang membuat penimbunan lemak. Kesehatan tubuh kita tidak hanya tergantung dari jenis makanan yang kita konsumsi, tetapi juga dari kegitan olahraga secara teratur, jarangnya bergerak, sedikit beraktifitas dan jarangnya berolahraga membuat metabolisme tubuh menjadi sedikit dan akhirnya terjadi pembakaran lemak untuk menghasilkan energi menjadi sedikit dan akhirnya terjadi penimbunan lemak yang berlebih dalam tubuh. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Berat badan yang berlebihan adalah salah satu masalah yang dihadapi orang dewasa ini. Dengan berat badan yang berlebihan tersebut, seseorang lalu berusaha memulihkan berat badannya seperti semula. Ketidaknyamanan juga dialamai ketika seseorang berinteraksi dengan lingkungan sosial, 1
2 pekerjaan, dan keluarga. Beberapa cara dapat ditempuh karena banyak sekali tawaran yang tersedia di masyarakat. Namun, hasilnya beragam, dari hasil total hingga justru menambah masalah baru karena selain gagal juga menimbulkan banyak efek samping. Akhir-akhir ini banyak kemunculan obat penurunan lemak tubuh diberbagai media, obat-obat tersebut dijual dalam berbagai bentuk mulai dari krim hingga tablet. Kemunculan berbagai obat penurunan lemak ini disebabkan banyak konsumen yang tertarik membelinya, terutama individu yang mengalami kegemukan. Kegemukan merupakan suatu yang tidak begitu baik bagi setiap individu selain berbahaya bagi kesehatan dapat juga membuat seseorang tidak menarik dari bentuk fisik. Hidup sehat dengan berat badan ideal adalah dambaan setiap orang. Namun pada kenyataannya tidak semua orang memiliki berat badan yang ideal dan untuk mendapatkan berat badan yang ideal mereka perlu berbagai macam usaha, salah satunya adalah dengan menerapkan program diet yang beragam. Salah satu tujuan melakukan diet adalah menaikkan atau menurunkan berat badan sehingga orang tersebut terhindar dari berbagai macam penyakit. Kesalahpahaman yang sering terjadi mengenai diet, yang oleh sebagian besar orang diartikan sebagai usaha untuk menurunkan berat badan semata tanpa mempedulikan batasan-batasannya. Terjadinya kegemukan karena beberapa faktor di antaranya faktor genetik, faktor lingkungan dan faktor psikis. Dalam melakukan aktifitas sehari-hari dan mengkonsumsi makanan yang dimakan juga merupakan faktor yang membawa dampak terjadinya perubahan pada tubuh,suatu fenomena yang dianggap wajar, tetapi sangat mempengaruhi penambilan dan bentuk tubuh dari wanita yang bersangkutan. Kesegaran jasmani dan bentuk tubuh ideal memiliki peran untuk penampilan dan kepercayaan diri berhubungan atau berinteraksi dengan sesama, mengembangkan bentuk tubuh yang ideal adalah bagian dari tanggung jawab fisioterapi sebagai pelaksana medis kesehatan. Peningkatan gerak dan fungsional merupakan tujuan utama yang hendak dicapai oleh banyak profesi kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan, terutama
3 fisioterapi. Sesuai dengan No.778 / MENKES / SK / VIII / 2008 Fisioterapi adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan, (fisik, elektroterapi, mekanis), fungsi dan komunikasi (Malik, 2012). Oleh karena itu fisioterapi memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas kehidupan pada individu atau kelompok. Kelebihan berat badan dapat dicegah dengan pengaturan pola makan yang baik dan aktivitas fisik yang cukup seperti olahraga secara teratatur. Untuk mencegah penimbunan lemak yang berlebih didalam tubuh sebaiknya dapat mengontrol pola hidup sehat seperti memakan makanan dengan gizi seimbang serta banyak minum air putih, banyak beraktifitas dan rajin berolahraga mampu meningkatkan metabolisme tubuh yang mampu membakar lemak menjadi energi. Olahraga merupakan aktifitas fisik yang dapat meningkatkan kesegaran jasmani, memelihara kesehatan dan memperkuat otot. Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengurangi berat badan melalui aktifitasnya seperti bersepeda, joging, berenang, core stability exercise, sit up exercise dan senam aerobic. Core stability exercise adalah kemampuan untuk mengontrol posisi dan gerakan bagian tengah tubuh, latihan stabilitas ini mengontrol otot didalam perut yang terhubung ke tulang belakang, panggul, dan bahu yang membantu dalam memelihara postur yang baik dan memberikan tahanan untuk semua gerakan kaki dan tangan. Sit up Exercise adalah latihan untuk melakukan pengembalian penguatan otot yang mengarah kepada penguatan hip fleksor dan otot otot abdominal. Gerakan di mulai dari lantai dan kembali ke lantai, juga diikuti oleh gerakan lutut dalam upaya untuk mengurangi ketegangan dari punggung otot dan tulang belakang, selanjutnya mengangkat kedua sisi atas dan bawah tulang belakang dari lantai hingga semuanya tegak dan tidak menyentuh lantai lagi.
4 Senam aerobic low impact adalah serangkaian gerakan yang dipilih secara sengaja dengan cara mengikuti irama musik sehingga melahirkan ketentuan ritmis, kontinuitas dan durasi tertentu yang dapat memacu jantung dan peredaran darah serta menggunakan oksigen dalam jumlah tinggi untuk pembentukan energi tubuh. Dengan kondisi aerobik yang meningkat, paruparu akan menghirup dengan baik demikian juga dengan jantung dan pembuluh darah yang mengirim oksigen ke otot. Gerakan pada aerobik low impact memiliki banyak manfaat, antara lain meningkatkan daya tahan jantung, paru-paru, menguatkan otot-otot tubuh,meningkatkan daya tahan otot, kelenturan, membakar kalori, menurunkan berat badan dan lain-lain. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk mengangkat topik diatas kedalam bentuk penelitian. Peneliti membagi dua kelompok, kelompok yang pertama diberikan core stability exercise dan kelompok kedua diberikan senam aerobic low impact. Untuk mengetehui latihan mana yang lebih efektif untuk menurunkan berat badan dan memaparkan kedalam bentuk skripsi dengan judul Perbedaan Core Stability Exercise dan Senam Aerobic Low Impact dengan Sit Up dan Senam Aerobik Low Impact dalam menurunkan Berat Badan pada Wanita Usia 20-25 tahun. B. Identifikasi Masalah Bentuk tubuh yang ramping terutama pada wanita, jika seseorang mempunyai bentuk tubuh yang ramping dan ideal maka akan mempermudah dalam dalam berpakaian dan berpenampilan dengan postur tubuh yang indah. Perubahan ini akan mempengaruhi kebugaran dalam kehidupan khususnya dalam mengkonsumsi makanan siap saji dan makanan dengan asupan gizi yang tidak seimbang membuat metabolisme tubuh berkurang dan lemak yang terbakar untuk menjadi energi menjadi sedikit dan akhirnya terjadi penimbunan lemak yang berlebih. Ketika seorang wanita tidak mempunyai tubuh yang ramping atau ideal maka ia tidak percaya diri dalam berpakaian dan berpenampilan, untuk menurunkan berat badan dapat mempunyai banyak variasi misalnya squat, diet ketat, dan olahraga yang umum digunakan namun hal tersebut tidak
5 mendapatkan hasil yang maksimal. Teknik yang itu-itu saja membuat seseorang merasa jenuh dan bosan sehingga tidak mendapatkan hasil yang maksimal ketika latihan. Akibat penumpukan lemak di tubuh maka menimbulkan berbagai macam efek samping yang muncul misalnya masalah kesehatan seperti penyakit jantung, stroke, beberapa jenis kanker, diabetes, dan gangguan pernafasan. Dan beberapa faktor yang menyebabkan berat badan berlebih yaitu faktor genetik, kebiasaan mengkonsumsi makanan berlemak dan berkalori tinggi, konsumsi lemak jenuh berlebih, kurang olahraga dan aktivitas fisik, stres dan sebagainya. Lemak dalam tubuh terbagi menjadi dua jenis. Ada lemak subkutan, lapisan lemak yang terletak dibawah kulit. Kemudian ada juga lemak visceral yang juga disebut lemak intra abdominal lemak yang terletak dalam perut dekat organ-organ dalam seperti usus, ginjal, dan liver yang tertimbun dibawah otot dan mengelilingi organ vital, termasuk lingkar perut yang berlebih. Lemak ini akan metabolisme di hati yang kemudian akan diubah menjadi kolesterol darah, sehingga sangat berbahaya bagi kesehatan dan bermunculan berbagai macam penyakit seperti yang dipaparkan diatas. Untuk mengetahui berat badan seseorang dapat menggunakan alat ukur timbangan. Timbangan adalah alat yang dipakai untuk melakukan pengukuran berat suatu benda. Berat badan ideal merupakan dambaan manusia baik tua dan muda baik dari segi fisik penampilan dan kesehatan. Berat badan yang berlebih dapat dicegah dengan pengaturan pola makan yang baik dan aktivitas fisik yang cukup Setelah mengetahui seorang memiliki kadar lemak yang lebih maka sebagai seorang terapis kita dapat melakukan perencanaan sesuai dengan masalah yang ditemukan yaitu kelebihan berat badan pada orang tersebut. Untuk menangani masalah berat badan yang berlebih banyak cara yang bisa dilakukan seperti core stability exercise, sit up exercise dan senam aerobic low impact. Core stability exercise adalah kemampuan untuk mengontrol posisi dan gerakan bagian tengah tubuh, latihan stabilitas ini mengontrol otot didalam perut yang terhubung ke tulang belakang, panggul, dan bahu yang
6 membantu dalam memelihara postur yang baik dan memberikan tahanan untuk semua gerakan kaki dan tangan. Sit-up Exercise adalah latihan untuk melakukan pengembalian penguatan otot yang mengarah kepada penguatan hip fleksor dan otot otot abdominal. Gerakan di mulai dari lantai dan kembali ke lantai, juga diikuti oleh gerakan lutut dalam upaya untuk mengurangi ketegangan dari punggung otot dan tulang belakang, selanjutnya mengangkat kedua sisi atas dan bawah tulang belakang dari lantai hingga semuanya tegak dan tidak menyentuh lantai lagi. Senam Aerobic Low Impact adalah gerakan yang dipilih secara sengaja dengan cara mengikuti irama musik sehingga melahirkan ketentuan ritmis, kontinuitas dan durasi tertentu yang dapat memacu jantung dan peredaran darah serta menggunakan oksigen dalam jumlah tinggi untuk pembentukan energi tubuh. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui Perbedaan Core Stability Exercise dan Senam Aerobik Low Impact dengan Sit-Up Exercise dan Senam Aerobic Low Impact untuk Menurunkan Berat Badan Pada Wanita Usia 20-25 tahun. C. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah yang ada, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah core stability exercise dan senam aerobik low impact dapat menurunkan berat badan pada wanita usia 20-25 tahun? 2. Apakah sit-up exercise dan senam aerobic low impact dapat menurunkan berat badan pada wanita usia 20-25 tahun? 3. Adakah perbedaan antara core stability exercise dan senam aerobic low impact dengan sit-up exercise dan senam aerobic low impact dalam menurunkan berat badan pada wanita usia 20-25 tahun?
7 D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perbedaan Core Stability Exercise dan Senam Aerobic Low Impact dengan Sit-up Exercise dalam Menurunkan Berat Badan pada wanita usia 20-25 tahun. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui Core Stability Exercise dan Senam Aerobic Low Impact dalam Menurunkan Berat Badan pada wanita usia 20-25 tahun. b. Untuk mengetahui Sit-Up Exercise dan Senam Aerobic Low Impact dalam Menurunkan Berat Badan pada wanita usia 20-25 tahun. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Dengan penelitian ini maka menambah wawasan dan pengetahuan peneliti mengenai penurunan berat badan dengan perbedaan core stability exercise dan senam aerobik low impact dengan sit-up exercise dan senam aerobik low impact dengan cara melakukan penelitian dilapangan dengan penatalaksanaan yang tepat dan efektif. Dengan adanya penelitian dan penulisan ini penulis akan mampu menerapkan kaidah meteodologi penelitian fisioterapi yang dapat bermanfaat bagi pengembangan profesionalisme fisioterapi. 2. Bagi Pendidikan Dengan penelitian ini diharapkan bagi para pembaca baikdari mahasiswa fisioterapi, staff pengajar atau dari institusi lainnya dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang perbedaan core stability exercise dan senam aerobic low impact dengan sit-up exercise dan senam aerobic low impact dalam menurunkan berat badan. 3. Bagi Fisioterapi Hasil penulisan dan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi masukan bagi para fisioterapis yang bergerak dibidang pelayanan
8 untuk memberikan latihan yang tepat kepada klien dengan kondisi kebutuhan yang sama dalam upaya penurunan berat badan.