I. PENDAHULUAN. (SDM) lah yang dapat mendayagunakan sumber-sumber daya organisasi lainnya

dokumen-dokumen yang mirip
KERANGKA ACUAN KEGIATAN SOSIALISASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Disiplin adalah fungsi operatif ke enam dan manajemen sumber daya manusia yng

I. PENDAHULUAN. dimaksud adalah melancarkan kegiatan pelayanan publik, dan memberikan

I. PENDAHULUAN. Pegawai negeri yang sempurna menurut Marsono adalah pegawai negeri yang

I. PENDAHULUAN. terdiri dari pejabat negara dan pegawai negeri untuk menyelenggarakan tugas

I. PENDAHULUAN. 1945, negara dan pemerintah, menyelenggarakan tugas pemerintahan dan. strategis dalam mengemban tugas pemerintahan dan pembangunan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang

I. PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia adalah negara kesatuan, dalam penyelenggaraan

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Sipil menurut undang-undang RI nomor 43 Tahun 1999 adalah

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

I. PENDAHULUAN. lapangan kerja. Tujuan instansi pemerintah dapat dicapai apabila manajemen

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

BAB IV PENUTUP (Studi Penelitian: Penilaian Sasaran Kerja Pegawai dan Perilaku Kerja

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PERMEN-KP/2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. mampu beroperasi dengan baik tanpa bantuan manusia. kegiatannya membutuhkan pegawai yang ahli pada bidangnya.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan munculnya beberapa permasalahan nyata yang menyebabkan banyak

SOSIALISASI PP 53 TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan pelayanan kepada masyarakat secara efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. direformasi. Reformasi itu meliputi berbagai bidang termasuk birokrasi-alat

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai merupakan sumber daya manusia yang sangat penting dalam suatu

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, T

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PERTANIAN. Tunjangan Kinerja. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

ANALISIS PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, kesimpulan

BERITA NEGARA. Disiplin Kerja. Pegawai Negeri Sipil. BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN. REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan atau operasional sehari-hari dengan kata lain lingkungan

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

2 pemerintah yang dalam hal ini yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS). 2 Tantangan yang dihadapi oleh pemerintah bidang sumber daya manusia aparatur sebaga

BAB I PENDAHULUAN. Pada sebuah instansi pemerintahan yang bergerak dibidang pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. publik kepada masyarakat secara profesional dan akuntabel. Menurut

- 1 - PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MALUKU TENGGARA

DISIPLIN 805. HERI SUPRIYANTA, S.Sos, MM Kasubbag Ortala Bagian Kepegawaian & Ortala Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Instansi Pemerintah adalah organisasi yang merupakan kumpulan orangorang

BAB I PENDAHULUAN. bermental baik, berwibawa, berdaya guna dan berhasil guna,berkualitas. peranan pegawai negeri adalah unsur aparatur negara untuk

IMPLEMENTASI PASAL 3 ANGKA 11 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI PEMERINTAHAN KABUPATEN KEDIRI

*40931 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 32 TAHUN 2004 (32/2004) TENTANG PEDOMAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

2015 PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1994 TENTANG PENGANGKATAN BIDAN SEBAGAI PEGAWAI TIDAK TETAP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMBINAAN DISIPLIN A. DASAR HUKUM B. PENJELASAN 1. Maksud 2. Tujuan 1. Kewajiban,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap instansi yang didirikan mempunyai harapan bahwa pegawai dapat. tinggi dan berkualitas dalam bidang pekerjaannya.

I. PENDAHULUAN. pertama dari setiap masalah yang terjadi dalam suatu organisasi. Bahkan ada

BAB V PENUTUP. Pelaksanaan pengawasan diantaranya: b. Tindak lanjut hasil pengawasan sangat diperlukan dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. sadar. Keberhasilan pencapaian tujuan organisasi sangat dipengaruhi oleh peran

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dan keterbatasan di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 26 TAHUN 2O16 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Negara dan Abdi Masyarakat yang selalu hidup ditengah masyarakat dan bekerja

DISIPLIN ASN DENGAN BERLAKUNYA PP NOMOR 11 TAHUN 2017

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 8 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 5 TAHUN 2O17 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENYELESAIAN KASUS PELANGGARAN DISIPLIN PNS PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Tunjangan Kinerja. Pemberian. Tata Cara.

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Dalam mencapai tujuan. menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 85 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yaitu dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintah maupun tugas

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

STANDAR PELAYANAN PADA JENIS PELAYANAN PENERBITAN SURAT TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR, KETERANGAN BELAJAR DAN IZIN PENGGUNAAN GELAR DI KABUPATEN BLORA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bernegara seperti organisasi pemerintahan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

MATRIK PERATURAN PEMERINTAH NO.53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan maka akan dapat diketahui kesalahan-kesalahan dan

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

SASARAN KERJA DAN PERILAKU KERJA PNS

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 68/Permentan/OT.140/11/2012

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilaksanakan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku. Penjelasan UU No.8

BAB I PENDAHULUAN. dan tujuan tertentu. Aktivitas di dalam instansi pemerintahan selalu diarahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. yang berhasil dalam bidang pekerjaan, umumnya mempunyai kedisiplinan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap organisasi, baik organisasi publik maupun organisasi swasta.

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 68/Permentan/OT.140/11/2012

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia saat ini semakin maju dan modern, banyak. teknologi canggih yang berhasil diciptakan demi memudahkan pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh

PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pegawai adalah sumber daya terpenting dalam manajemen organisasi, baik organisasi swasta atau organisasi publik. Pegawai atau sumber daya manusia (SDM) lah yang dapat mendayagunakan sumber-sumber daya organisasi lainnya secara produktif, tanpa SDM sumber-sumber daya lain itu tidak akan beranjak dari statusnya yaitu dari sekedar potensi. Pada saat yang sama kinerja SDM sendiri harus dikelola dengan sebaik-baiknya agar mampu berkontribusi sesuai dengan kedudukan dan peran masing-masing dalam organisasi. (Daryanto, 2013:182) Pegawai negeri memainkan peran penting sebagai penggerak roda birokrasi pemerintahan. Pemahaman tentang makna pegawai negeri, jenis dan kedudukan menjadi sangat penting sebagai dasar untuk memahami aspek-aspek lain dalam manajemen kepegawaian negara di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintahan secara politis akan berganti, tetapi roda birokrasi pemerintahan yang digerakan oleh para pegawai negeri profesional, kompeten dan bertanggung jawab harus tetap berputar pada porosnya dengan fokus pada satu-satunya kepentingan, yaitu kepentingan masyarakat.

2 Keberhasilan suatu organisasi baik besar maupun kecil bukan semata-mata ditentukan oleh sumber daya alam saja akan tetapi banyak ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang berperan merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan organisasi yang bersangkutan. Oleh karena itu sumber daya manusia merupakan salah satu unsur vital bagi organisasi. Keberhasilan suatu organisasi tidak terlepas dari manajemen kepegawaian. Manajemen kepegawaian negara pada dasarnya mencakup tiga bidang utama, yaitu manajemen pendayagunaan pegawai, manajemen peningkatan kompetensi pegawai, dan manajemen lingkungan kerja pegawai. Ketiga bidang utama ini tampak terpisah sekalipun sebenarnya saling berkaitan. Manajemen pendayagunaan pegawai menyangkut pelaksanaaan tugas pengurusan aspek administrasi kepegawaian. Manajemen peningkatan kompetensi pegawai berfokus pada proses formal dan informal peningkatan kompetensi yang dapat berupa pelatihan, pengembangan, dan/atau kegiatan pembiasaan belajar. Akhirnya manajemen lingkungan kerja pegawai menyangkut upaya penciptaan lingkungan kerja yang memotivasi pegawai untuk berkinerja produktif dan mengembangkan potensinya seoptimal mungkin. (Daryanto, 2013:182) Selain manajemen kepegawaian, masalah kedisiplinan juga sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Bagaimana mungkin seorang PNS akan naik pangkat atau memegang suatu jabatan tertentu di lingkungan kerjanya apabila kurang disiplin terhadap aturan-aturan yang berlaku. Disiplin PNS adalah kesanggupan PNS untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan

3 yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin. (Peraturan Pemerintah 53 Tahun 2010) Disiplin pada hakekatnya adalah pencerminan nilai kemandirian yang dihayati dan diamalkan oleh setiap individu dan masyarakat suatu bangsa dalam kehidupan. Dalam PP Nomor 53 Tahun 2010 telah di atur dengan jelas kewajiban yang harus ditaati dan larangan yang tidak boleh di langgar oleh setiap PNS. Dengan ditetapkannya peraturan tentang disiplin bagi PNS adalah penting guna menjamin tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas-tugas yang dipercayakan kepada mereka karena kedisiplinan merupakan kunci atau prasyarat bagi suksesnya pelaksanaan tugas-tugas yang dipercayakan organisasi. Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang tidak menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan disiplin PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun diluar jam kerja. Hukuman disiplin adalah hukuman yang dijatuhkan kepada PNS karena melanggar peraturan disiplin PNS. (PP 53 Tahun 2010) Penegakan peraturan ini berlaku di seluruh Indonesia, tidak terkecuali di Kabupaten Lampung Selatan. Pelaksanaan disiplin PNS di Kabupaten Lampung Selatan telah dilaksanakan sesuai dengan PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang disiplin PNS. Hal ini dapat dilihat dengan adanya hukuman yang diberikan pada PNS pada tahun 2013 dimana terdapat 1 (satu) orang menerima hukuman displin kategori sedang, dengan hukuman penurunan pangkat, 6 (enam) orang dengan kategori berat, menerima hukuman penurunan pangkat, dan 2 (dua) orang kategori tingkat berat, menerima hukuman pemberhentian. Pemberhentian ini sudah

4 melalui evaluasi atau penilaian tim pengawasan gabungan BKD (Badan Kepegawaian Daerah) dengan GDN (Gerakan Displin Nasional) serta bertahap sesuai dengan SK Bupati. (http://www.lampungselatankab.go.id diakses pada 6 September 2014) Pegawai yang tidak disiplin atau melanggar PP 53 tahun 2010 khususnya di Kabupaten Lampung Selatan tentunya akan diberikan hukuman, pegawai yang disiplin dan mentaati kewajiban serta menghindari larangan yang ditentukan dalam PP 53 tahun 2010 akan diberikan penghargaan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Bupati (Perbup) Lampung Selatan Nomor: 05 tahun 2013 tentang tata cara pemberian penghargaan kepada PNS dan tenaga harian lepas sukarela (THLS) dilingkungan pemerintah daerah Kabupaten Lampung Selatan. Pemberian Penghargaan dilakukan setiap bulan kepada 4 orang PNS dan 2 orang THLS. Bentuk penghargaan ini berupa piagam penghargaan dan tambahan penghasilan berupa uang pembinaan, setiap orang mendapat @ Rp 2.000.000,. Dana ini dianggarkan didalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lampung Selatan. Sejak tahun dikeluarkannya Perbup ini sudah 96 pegawai yang mendapatkan penghargaan ini. Penjaminan terlaksananya tugas-tugas sesuai dengan apa yang direncanakan oleh organsisasi tersebut, kesiapan seluruh pegawai baik itu kemampuan maupun kemauan yang tinggi sangat diharapkan didalam melaksanakan seluruh kegiatan organisasi serta menuntut adanya kedisiplinan yang tinggi dari para pegawai karena tanpa kedisiplinan akan timbul berbagai macam permasalahan yang mengancam terealisasinya tujuan yang hendak dicapai. PNS harus sadar dan

5 menganggap sikap disiplin kerja tersebut sebagai kewajiban dan tanggung jawabnya. Hal tersebut berlaku pula bagi seluruh pegawai yang ada di kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPP dan KB) Kabupaten Lampung Selatan. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana yang disebut dengan BPP dan KB Kabupaten Lampung Selatan, dibentuk sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 06 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Lampung Selatan. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Lampung Selatan dipimpin oleh seorang Kepala Badan, berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekertaris Daerah. Tugas pokok Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Lampung Selatan didasarkan pada Perda Kabupaten Lampung Selatan adalah membantu tugas Bupati dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tatalaksana serta memberikan pelayanan administratif kepada seluruh Perangkat Daerah. Pegawai BPP dan KB di Kabupaten Lampung Selatan berjumlah 36 pegawai, dimana 28 PNS dan 8 pegawai honorer. Dalam setiap instansi atau organisasi pasti masih ada saja pegawai yang kurang disiplin dan kurang optimal dalam melaksanakan tugas-tugas kedinasan bahkan belum memahami peraturan perundang-undangan yang menjadi pedoman kerja atau panutan. Berdasarkan observasi yang pernah penulis lakukan pada tanggal 3 November 2014, masih ada pegawai yang masuk kerja tidak tepat waktu

6 (terlambat), pegawai yang tidak menaati peraturan dalam berpakaian, pegawai yang keluar kantor tanpa izin pimpinannya yang tidak ada kaitannya dengan tugas kantor, dan pulang lebih awal dari jam kerja yang ditentukan. Hal ini dapat mengakibatkan pekerjaan menjadi tidak efektif dan efisien. Berikut ini penulis lampirkan daftar kehadiran pegawai BPP dan KB: Tabel 1. Jumlah Kehadiran Pegawai Tiga Bulan Terakhir Tahun 2014 KETERANGAN BULAN IZIN SAKIT TANPA KETERANGAN AGUSTUS 1 6 20 SEPTEMBER - - 20 OKTOBER 1 1 20 Sumber: BPP dan KB 2014 Berdasarkan tabel daftar kehadiran di atas, pada bulan Agustus terdapat 1 pegawai yang tidak masuk karena izin, 4 pegawai yang tidak masuk karena sakit, dan 1 pegawai yang tidak masuk tanpa keterangan selama 20 hari kerja. Pada bulan September terdapat 1 orang pegawai yang tidak masuk tanpa keterangan selama 20 hari kerja. Pada bulan Oktober terdapat 1 pegawai yang tidak masuk karena izin, 1 orang pegawai yang tidak masuk karena sakit dan 1 orang pegawai yang tidak masuk tanpa keterangan selama 20 hari kerja. Pada tahun 2011 terdapat 2 orang pegawai BPP dan KB yang melakukan pelanggaran disiplin, sehingga menerima hukuman tingkat berat yaitu penurunan pangkat setingkat dibawahnya. Pada tahun 2013 terdapat 1 orang PNS yang diberikan hukuman yang sama, yaitu penurunan pangkat setingkat dibawahnya. Pegawai yang tidak masuk tanpa keterangan tersebut menerima hukuman disiplin tingkat berat. Hal ini berdasarkan pada laporan hasil pemeriksaan yang dilakukan

7 oleh Tim Pemeriksa Kabupaten Lampung Selatan Nomor: 700/20/IV.01/LHPK/2013 tanggal 20 Agustus 2013. Pada tahun 2014 terdapat 1 orang PNS yang melanggar aturan disiplin sehingga diberikan hukuman tingkat berat yaitu pemberhentian sebagai PNS. Dari permasalahan di atas tersebut, penulis tertarik untuk membahasnya dalam penulisan skripsi dengan judul : Analisis Disiplin Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil di BPP dan KB Kabupaten Lampung Selatan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut di atas, maka peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah disiplin Pegawai Negeri Sipil di BPP dan KB Kabupaten Lampung Selatan berdasarkan PP 53 Tahun 2010? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi disiplin Pegawai Negeri Sipil di BPP dan KB Lampung Selatan? C. Tujuan Penelitian Tujuan dalam mengadakan penelitian ini adalah untuk: 1. Untuk menganalisis disiplin Pegawai Negeri Sipil berdasarkan PP 53 Tahun 2010 di BPP dan KB Lampung Selatan. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin Pegawai Negeri Sipil di BPP dan KB Kabupaten Lampung Selatan.

8 D. Kegunaan Penelitian Kegunaan dalam penelitian ini antara lain: 1. Kegunaan Akademis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan informasi bagi Ilmu Adiministrasi Negara tentang penelitian dalam Manajemen Sumber Daya Manusia, dan sebagai salah satu bahan acuan atau referensi penelitian lebih lanjut bagi pengembangan ide para peneliti dalam melakukan penelitian dengan tema atau masalah serupa. 2. Kegunaan Praktis. Sebagai pengetahuan dan masukkan untuk bahan pertimbangan instansi dan pegawai di BPP dan KB Kabupaten Lampung Selatan tentang pentingnya disiplin PNS berdasarkan PP 53/2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.