KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TENDINITIS PATELLARIS SINISTRA DI RST Dr. SOEDJONO MAGELANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang (Helmi,2012). Klasifikasi

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: AYUDIA SEKAR PUTRI J

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CAPSULITIS ADHESIVA DEXTRA DI RUMKITAL dr. RAMELAN SURABAYA

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS LUTUT BILATERAL DI RSUD SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar BelakangMasalah. bagian bawah adalah tungkai. Dan lutut merupakan salah satu sendi utama

Disusun oleh : FITRIA NUR CANDRARINI NIM : J

BAB I PENDAHULUAN. fungsionalnya. Kompleksnya suatu gerakan dalam aktifitas seperti. tulang-tulang yang membentuk sendi ini masing-masing tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. sekedar jalan-jalan atau refreshing, hobi dan sebagainya. Dalam melakukan

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TENDINITIS PATELLARIS DEKSTRA DI RST DR SOEDJONO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. robek pada ligamen,atau patah tulang karena terjatuh. Cedera tersebut

PENATALAKSANAAN INFRA RED DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PASCA GIPS FRAKTUR RADIUS 1/3 DISTAL SINISTRA DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

PENATALAKSANAAN INFRA RED DAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS POST OPERASI FRACTURE COLLES DISERTAI DISLOKASI ULNA DEXTRA DI RST Dr.

BAB I PENDAHULUAN. Knee joint atau sendi lutut adalah salah satu sendi yang mempunyai fungsi

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TENDINITIS PATELLARIS DEKSTRA DI RST DR SOEDJONO MAGELANG

DI RS,AL RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keluhan dan gangguan. Hal ini terjadi karena kurangnya

BAB I PENDAHULUAN. secara adil, dan termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna untuk

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan berwawasan kesehatan sebagai strategi nasional menuju Indonesia

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh: ILSA ROVIATIN AGUSTINA J Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS OSTEOARTHRITIS. KNEE SINISTRA DI RSUD Dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU SINISTRA. DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Hasil Evaluasi Nyeri Tekan Menggunakan Skala VDS

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS FRAKTUR FEMUR 1/3 PROXIMAL DEXTRA DI PUSKESMAS KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aktifitas manusia dalam hidupnya dilakukan dengan bergerak.

PENATALAKSANAAN SINAR INFRA MERAH DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU BILATERAL DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. nyeri tak tertahankan, mempengaruhi tangan, punggung, leher, lengan, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. beratnya latihan dan kontak badan antar pemain bertumpu pada fisik. Oleh

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA SCOLIOSIS VETEBRA THORACAL 7 LUMBAL 1 DI RSAL DR.RAMELAN

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE DEXTRA DI RSUD KOTA SRAGEN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tahun dengan diagnosa medis CTS dextra diperoleh permasalahan berupa

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Perubahan ini terjadi sejak awal kehidupan sampai lanjut usia pada

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan (promotive), pencegahan penyakit (preventive),

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI LOW BACK PAIN ET CAUSA MYOGENIK DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. yang penyebabnya adalah virus. Salah satunya adalah flu, tetapi penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya aktifitas masyarakat diluar maupun didalam ruangan. melakukan atifitas atau pekerjaan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penyakit pada anggota gerak yang disebabkan oleh traumatik. Trauma merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang meliputi sehat jasmani, rohani, dan sosial. Tidak hanya bebas dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Osteoarthritis merupakan penyakit sendi degeneratif yang paling banyak

Oleh: ANANG RAFIK SETIYANTO J

BAB I PENDAHULUAN. upaya penyembuhan (kuratif) dan upaya pemulihan (rehabilitatif), yang

BAB ² PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 adalah

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas tersebut antara lain memasak, mencuci, menulis, mengetik, dan

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CERVICAL ROOT SYNDROME DI RSUD SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN MIOGENIK DI RST. Dr. SOEJONO MAGELANG

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi. Diajukan Oleh: : LINA WULANINGSIH

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat disuatu negara,

Oleh: ARIF FI AM J KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. serta bidang kesehatan. Setiap orang yang hidup baik usia produktif maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa sekarang banyak penduduk baik yang berusia produktif maupun

BAB I PENDAHULUAN. lingkup perkantoran biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas serta

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA OSTEOARTHRITIS LUTUT DEKSTRA. DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH. PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE SINISTRA DI RSAL Dr. RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar terwujud derajat

PELAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS TRISMUS TEMPOROMANDIBULA JOINT SINISTRA DI RSUD SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN. emosional setelah menjalani rutinitas yang melelahkan sepanjang hari. Hal

BAB I PENDAHULUAN. pertambahan usia dan atau mengalami gangguan akibat dari injuri atau sakit.

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas. Aktivitas-aktivitas tersebut berlangsung di tempat kerja, sekolah, kampus

BAB I PENDAHULUAN. sering terjadi di masyarakat. Nyeri punggung bawah sering dijumpai dalam

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu gerak yang merupakan kebutuhan dasar manusia untuk beraktivitas

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA ISCHIALGIA DEKSTRA DI RSAL DR RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan taraf hidup dan umur harapan hidup. Namun peningkatan umur

BAB I PENDAHULUAN. subyektif, setiap orang memiliki arti sehat masing-masing. Berdasarkan

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU BILATERAL DENGAN MODALITAS MICROWAVE DIATHERMI DAN TERAPI LATIHAN DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. fisik dengan menggunakan anggota tubuhnya. Biasanya anggota yang. badan, pergerakan tersebut bisa terjadi pada saat beraktivitas.

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST OPERASI CLOSE FRAKTUR RAMUS PUBIS DEXTRA DAN SINISTRA

BAB I PENDAHULUAN. klinis, histologist, dan radiologi. Penyakit ini bersifat asimetris, tidak ada

PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN MWD DAN LATIHAN ISOMETRIK QUADRISEP DENGAN TENS DAN LATIHAN ISOMETRIK QUADRISEP TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA OA LUTUT

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan tindakan operasi pemasangan Plate and Screw, yaitu

NASKAH PUBLIKASI PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CERVICAL SYNDROME DI RSUP. DR. SARDJITO-YOGYAKARTA

PENGARUH KONTRAKSI KONSENTRIK TERHADAP PENINGKATAN LINGKUP GERAK SENDI LUTUT PASKA OPERASI FRAKTUR FEMUR 1/3 DISTAL

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang sesuai dengan fitrah manusia. Maka Islam menegaskan perlunya

yang sangat penting dalam aktifitas berjalan, sebagai penompang berat tubuh dan memiliki mobilitas yang tinggi, menyebabkan OA lutut menjadi masalah

MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH FISIOTERAPI OLAHRAGA. Tim Penyusun : SyahmirzaIndraLesmana, SFT, SKM, M.Or Muhammad ZIkra, S.Ft Victor SieraNenga, S.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Oleh : DWI BRINA HESTILIANA J

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST ORIF FRAKTUR CRURIS 1/3 DISTAL SINISTRA DI RSUD SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN. dan anggota gerak bawah. Yang masing-masing anggota gerak terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi penting yaitusebagai stabilisasi serta mobilisasi tubuh.

PENATALAKSANAAN SHORT WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA DI RSOP dr. SOEHARSO SURAKARTA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyusun menggunakan VDS, goniometer, dan interview. untukmenentukanhasil data yaitu sebagai berikut :

PERBEDAAN PENGARUH PENAMBAHAN WILLIAM S FLEXION EXERCISES PADA INTERVENSI SHORT WAVE DIATHERMY DAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION PADA

BAB I PENDAHULUAN. Dari mulai alat komunikasi, alat perkantoran, alat transportasi sampai sistem

BAB I PENDAHULUAN. Osteoarthritis (OA) merupakan salah satu penyakit muskuloskeletal yang

BAB I PENDAHULUAN. bisa bertambah dengan munculnya kelemahan otot quadriceps dan atropi otot.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, begitu juga dalam bidang kesehatan. Salah satu Negara kita, yaitu dari

BAB 1 PENDAHULUAN. seumur hidup sebanyak 60% (Demoulin 2012). Menurut World Health

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. atau permukaan rawan sendi. Karena tulang dikelilingi oleh struktur jaringan

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CERVICAL ROOT SYNDROME DENGAN MODALITAS IR, & TERAPI LATIHAN DI RSAL Dr. RAMELAN SURABAYA

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA PASIEN OSTHEOARTHRITIS GENUE BILATERAL DI RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN POST

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI LOW BACK PAIN SUSPECT HERNIA NUCLEUS PULPOSUS DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. penelitian telah banyak di kembangkan untuk mengatasi masalah-masalah penuaan.

: ELVIRA LUCKINDA KRISNIAJATI J100

BAB I PENDAHULUAN. trauma atau aktifitas fisik dimana terdapat tekanan yang berlebihan pada. dan terjadi fraktur radius 1/3 (Thomas, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, setiap orang dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan. sehingga dengan demikian walaupun etiologi LBP dapat bervariasi dari yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4

Transkripsi:

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TENDINITIS PATELLARIS SINISTRA DI RST Dr. SOEDJONO MAGELANG Disusun Oleh: INTAN FITRI NUR BAITI J 100090015 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

HALAMAN PENGESAHAN Dipertahankan di depan Dosen Penguji Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta dan diterima untuk melengkapi tugas dan memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan program pendidikan Diploma III Fisioterapi Hari : Rabu Tanggal : 27 Juni 2012 Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah ii

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TENDINITIS PATELLARIS SINISTRA DI RST Dr. SOEDJONO MAGELANG (Intan Fitri Nur Baiti, 2012, 67 halaman) ABSTRAK Latar Belakang : Dalam artikel sebuah pelatihan fisioterapi Afrika tahun 2005 oleh Mike Hagen, salah satu cidera olahraga yang sering terjadi adalah tendinitis patellaris atau sering disebut jumper s knee dengan prosentase sebanyak 25-31%. Tujuan : Untuk mengetahui pelaksanaan fisioterapi dalam pengurangan nyeri, peningkatan Lingkup Gerak Sendi (LGS) dan peningkatan aktivitas fungsional dengan modalitas IR, TENS, dan terapi latihan berupa stretching. Hasil : Setelah dilakukan terapi selama enam kali didapatkan hasil adanya pengurangan nyeri, peningkatan Lingkup Gerak Sendi (LGS), dan peningkatan aktivitas fungsional. Nyeri diam saat berdiri dari T 0 = 39 mm menjadi T 6 = 4 mm, nyeri tekan pada tendon patella T 0 = 54 mm menjadi T 6 = 14 mm, dan nyeri gerak saat berjalan T 0 = 64 mm menjadi T 6 = 26 mm. LGS aktif pada knee sinistra mengalami peningkatan yaitu T 0 = S 0-0-110 menjadi T 6 = S 0-0-130. Peningkatan aktivitas fungsional dari T 0 = 61,25% menjadi T 6 = 90%. Kesimpulan : IR dan TENS dapat mengurangi nyeri akibat tendinitis patellaris sehingga dapat meningkatkan Lingkup Gerak Sendi (LGS) knee sinistra dan aktifitas fungsional. Kata kunci : Tendinitis Patellaris, IR, TENS, dan Stretching. iii

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sendi lutut merupakan sendi engsel dengan gerakan utama fleksi dan ekstensi. Pembatasan gerak menyebabkan sendi lutut mudah mengalami trauma. Ditambah lagi, sendi lutut terus menerus mengalami stress karena menumpu berat badan (Jeffery dkk, 2002). Stress yang terjadi pada sendi lutut dapat menyebabkan terjadinya peradangan pada tendon. Terdapat tiga jenis peradangan tendon pada lutut yaitu tendinitis quadriceps, tendinitis patellaris, dan tendinitis popliteus. Tendinitis patellaris adalah peradangan pada tendon patella yang disebabkan penggunaan tendon yang berlebih selama beraktivitas. Kontraksi otot yang berulang dapat menyebabkan ketegangan tendon sehingga tendon mengalami peradangan (Darrow, 2002). Stress pada tendon patella yang terjadi secara terus menerus dapat mengakibatkan kerusakan komplit atau ruptur pada tendon (Brent dan Kevin, 2003). Berdasarkan survei pada tahun 2006-2007 oleh Utomo dan Damayanti cidera sendi lutut 62% disebabkan karena kecelakaan lalu lintas dan 38% disebabkan cidera olahraga. Dalam artikel yang dimuat dari sebuah pelatihan fisioterapi Afrika tahun 2005 oleh Mike Hagen, salah satu cidera olahraga yang sering terjadi adalah tendinitis patellaris atau sering disebut jumper s knee dengan prosentase sebanyak 25-31%, sedangkan sisanya adalah cidera ligament. Jurnal sport medic tahun 2001 menyatakan nyeri tendon pada atlet 1

khususnya jumping athletes paling sering terjadi di atas patella sebanyak 25%, tepat dibawah patella 65%, dan 10% pada insertio tendon di tuberositas tibia. Beberapa gangguan yang mungkin muncul akibat tendinitis patellaris adalah nyeri disekitar lutut terutama di bagian bawah patella, oedema, kemerahan, perubahan suhu lokal, keterbatasan gerak, keterbatasan aktivitas dan penurunan fleksibilitas otot. Fleksibilitas otot yang baik menyediakan jangkauan gerak sendi yang lebih luas (Nelson A. G. dan Jouko K, 2007). Gangguan tersebut dapat diatasi menggunakan beberapa modalitas fisioterapi diantaranya IR, TENS, dan Terapi Latihan. B. TUJUAN LAPORAN KASUS Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini sebagai berikut: 1. Mengetahui pengaruh Infra Red (IR) terhadap pengurangan nyeri akibat tendinitis patellaris sinistra. 2. Mengetahui pengaruh Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS) terhadap pengurangan nyeri akibat tendinitis patellaris sinistra. 3. Mengetahui pengaruh terapi latihan menggunakan stretching terhadap peningkatkan lingkup gerak sendi knee sinistra dan peningkatan fleksibilitas otot sehingga berpengaruh terhadap peningkatkan kemampuan aktivitas fungsional akibat tendinitis patellaris sinistra. 2

BAB II LANDASAN TEORI Tendinitis patellaris adalah peradangan pada tendon patella yang disebabkan penggunaan tendon yang berlebih selama beraktivitas. Kontraksi otot yang berulang dapat menyebabkan ketegangan tendon sehingga tendon mengalami peradangan (Darrow, 2002). Menurut Brent dan Kevin (2003) tendinitis terjadi pada seseorang yang memiliki aktivitas berlebih separti berlari, melompat, bersepeda, dll. Kondisi ini lebih beresiko pada pasien yang memiliki berat badan berlebih dan sering beraktivitas naik turun tangga serta jongkok setiap hari. Hal ini disebabkan karena beban yang diterima knee joint akan didistribusikan ke meniscus dan beberapa jaringan disekitar sendi termasuk otot dan tendon. Apabila beban knee joint berlebih, otot dan tendon akan bekerja ekstra sehingga dapat menyebabkan peradangan. Tendinitis patellaris biasanya terjadi karena overuse dan pembebanan pada tendon patella sebelum tendon cukup kuat untuk menghendel stress. Overuse mengakibatkan microtear (sobekan kecil) pada tendon yang menyebabkan peradangan. Pada masa akut akan timbul bengkak, kemerahan, suhu lokal meningkat dan daerah sekitar patella mungkin sensitif saat di tekan. Nyeri pada tendon patella dirasakan tepat dibawah patella atau nyeri pada insertio dari tendon patella di tuberositas tibia. Kondisi stress pada tendon patella yang terjadi secara terus menerus dapat mengakibatkan kerusakan komplit atau ruptur pada tendon (Brent dan Kevin, 2003). 3

Salah satu modalitas fisioterapi yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan akibat tendinitis patellaris adalah sinar infra merah. Sinar infra merah merupakan pancaran gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang 7700-4 juta A (Sujatno, 1993). Efek terapeutik yang ditimbulkan oleh sinar infra merah adalah sebagai berikut: mengurangi rasa sakit, relaksasi otot, meningkatkan suplai darah, membuang sisa-sisa metabolisme melalui keringat dengan cara mengaktifkan kerja kelenjar sudorifera. Modalitas lain yang dapat digunakan yaitu Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS). TENS merupakan suatu cara penggunaan energi listrik untuk merangsang sistem saraf melalui permukaan kulit. Dalam mekanisme peripheral, stimulasi listrik yang dihasilkan akan menimbulkan peristiwa yang disebut aktivasi antidromik. Aktivasi antidromik adalah berjalannya impuls saraf dengan dua arah disepanjang akson saraf yang bersangkutan. Impuls saraf yang dihasilkan TENS akan bejalan menjauh dari arah sistem saraf pusat akan menabrak dan menghilangkan atau menurunkan impuls afferent yang datang dari jaringan rusak. Terapi Latihan berupa Stretching merupakan cara lain selain yang telah diuraikan di atas. Stretching atau peregangan adalah istilah umum yang sering digunakan untuk menggambarkan desain terapi yang dirancang untuk meningkatkan ekstensibilitas jaringan lunak sehingga dapat meningkatkan fleksibilitas dengan cara meregangkan jaringan yang mengalami pemendekan akibat keterbatasan gerak dalam waktu yang lama. 4

BAB III PROSES FISIOTERAPI Pasien bernama Tn. H berumur 19 tahun dengan diagnosa medis tendinitis patellaris, mengeluhkan nyeri pada lutut sebelah kiri sisi depan bagian bawah sejak 2 minggu yang lalu (15 Januari 2012). Dalam pemeriksaan didapatkan hasil jalan pasien pincang, tidak ada bengkak, eritema, dan tidak ada perbedaan suhu lokal, Q-anggel 13, Jumper knee (+), squet test (+), ballotement (-), anterior drawer test (-), posterior drawer test (-), hiperekstensi test (-), varus stress test (-), valgus stress test (-), applay test (-). Impairment dalam kasus ini yaitu nyeri diam saat pasien dalam posisi berdiri, nyeri tekan pada tendon patella sinistra, nyeri gerak saat berjalan, keterbatasan Lingkup Gerak Sendi aktif knee sinistra untuk gerakan fleksi, penurunan kemampuan aktivitas fungsional. Dalam kasus ini, modalitas yang digunakan yaitu IR, TENS, dan Terapi Latihan berupa streching sebanyak 6 kali. 5

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Penurunan nyeri Tabel 4.1 Evaluasi Nyeri Menggunakan VAS Variabel nyeri T 0 T 1 T 2 T 3 T 4 T 5 T 6 Nyeri diam saat 39mm 35mm 29mm 23mm 18mm 12mm 4mm berdiri Nyeri tekan pada 54mm 51mm 44mm 37mm 31mm 23mm 11mm tendon patellaris Nyeri gerak saat 64mm 61mm 53mm 47mm 40mm 31mm 26mm berjalan Dari tabel diatas, dapat dilihat adanya penurunan nyeri diam pada posisi berdiri dari T 0 = 39 mm menjadi T 6 = 4 mm, nyeri tekan T 0 = 54 mm menjadi T 6 = 14 mm, dan nyeri gerak saat berjalan T 0 = 64 mm menjadi T 6 = 26 mm. 2. Peningkatan Lingkup Gerak Sendi (LGS) Tabel 4.2 Evaluasi LGS Aktif Menggunakan Goniometer T 0 T 1 T 2 T 3 T 4 T 5 T 6 S 0-0-110 S 0-0- 115 S 0-0- 125 S 0-0- 130 S 0-0-130 S 0-0- 130 S 0-0-130 6

Evaluasi LGS aktif knee sinistra pada bidang sagital dengan goniometer mengalami peningkatan yaitu T 0 = S 0-0-110 menjadi T 6 = S 0-0-130. 3. Peningkatan aktivitas fungsional Tabel 4.3 Evaluasi Aktivitas Fungsional Menggunakan Outcome Survey Activities of Daily Living Scale T 0 T 1 T 2 T 3 T 4 T 5 T 6 Pain 2 2 2 3 3 4 4 Griding for grating 2 2 3 3 4 4 4 Stiffness 5 5 5 5 5 5 5 Swelling 5 5 5 5 5 5 5 Slipping or partial giving way of knee Buckling or Full Giving Way of Knee 4 4 5 5 5 5 5 2 2 3 3 4 4 5 Weakness 2 2 3 3 4 4 4 Limping 5 5 5 5 5 5 5 T 0 T 1 T 2 T 3 T 4 T 5 T 6 Walk 3 3 3 4 4 5 5 Going up stair 2 2 2 3 3 4 4 Going down stair 2 2 2 3 3 3 4 Stand 4 4 4 5 5 5 5 Kneel on the front of your knee 2 2 2 3 3 4 4 Squat 2 2 3 3 3 4 4 Sit with your knee bent 2 2 3 3 3 4 4 Rise from a chair 5 5 5 5 5 5 5 Hasil prosentase 61,25 % 68,75 % 70 % 76,25 % 80 % 87,5 % 90 % 7

T 0 = nearly normal, T 1 = nearly normal, T 2 = nearly normal, T 3 = normal, T 4 = normal, T 5 = normal, T 6 = normal. Dari tabel diatas dapat, dapat dilihat adanya peningkatan aktivitas fungsional dari T 0 = 61,25% (nearly normal) menjadi T 6 = 90 % (normal). B. PEMBAHASAN 1. Penurunan nyeri pada knee sinistra Berkurannya nyeri dikarenakan mild heating menimbulkan efek sedatif pada superfisial sensori nerve ending, stronger heating dapat menyebabkan counter iritation yang akan menimbulkan pengurangan nyeri. TENS dapat mengurangi nyeri karena Aktivasi antidromik, impuls saraf yang dihasilkan TENS akan bejalan menjauh dari arah sistem saraf pusat kemudian menabrak dan menghilangkan atau menurunkan impuls afferent yang datang dari jaringan rusak. 2. Peningkatan Lingkup Gerak Sendi (LGS) Keterbatasan LGS pada kasus ini disebabkan karena nyeri yang membuat pasien membatasi gerak dan mengalami penurunan fleksibilitas otot. Adanya penurunan nyeri membuat pasien lebih mudah dalam bergerak dan modalitas stretching sangat menbantu dalam peningkatan LGS. stretching sangat membantu meningkatkan LGS karena Golgi Tendon Organ (GTO) yang memonitor tekanan oleh peregangan di unit otot-tendon, menyebabkan pemanjangan otot dengan menolak impuls fasilitatif dari primer afferent di muscle spindle sehingga menimbulkan 8

relaksasi otot. Pemberian static stretching dengan pengaturan pola nafas yang benar juga menyiapkan oksigen dan nutrisi ke jaringan sehingga jaringan yang rusak dapat recovery. Relaksasi otot akan meningkatkan elastisitas dan fleksibilitas otot sehingga memberikan jangkauan gerak sendi yang lebih luas (Nelson A.G dan Jouko K, 2007). 3. Peningkatan aktivitas fungsional peningkatan aktivitas fungsional dikarenakan penurunan nyeri dan peningkatam LGS sehingga memudahkan pasien dalam beraktivitas 9

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN Dari uraian bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa tendinitis patellaris yang mengakibatkan beberapa problem fisioterapi di antaranya nyeri, penurunan LGS, serta penurunan kemampuan fungsional. Sesuai dengan problematika di atas, maka fisioterapi dapat berperan dengan pemberian modalitas IR, TENS dan terapi latihan yang dapat berupa stretching. Pada kasus tendinitis patellaris knee sinistra, setelah dilakukan terapi latihan sebanyak enam kali disamping pemberian medika mentosa didapatkan hasil berupa penurunan nyeri, peningkatan LGS, serta peningkatan kemampuan fungsional. B. SARAN Saran yang diberikan kepada pasien yaitu mintalah pasien mengompres paha depan sebelah kiri dengan air hangat apabila terasa pegal, mintalah pasien untuk mengurangi aktivitas latihan fisik selama menjalani fisioterapi untuk mendapatkan hasil yang maksimal, mintalah pasien datang ke fisioterapi secara rutin sesuai jadwal yang telah ditentukan. 10

DAFTAR PUSTAKA Brent dan Kevin. 2003. Clinical Orthopaedic Rehabilitation Second Edition. Philadelphia: Mosby an Affiliate of Elsevier Science. Darrow, Marc. 2002. The knee sourcebook. Amarika: McGrew-Hill Companies. Jeffery, M. G. dkk. 2002. Musculoskeletal Examination 2nd Edition. New york: The AmericasBlackwell Publishing Nelson, A. G. dan Jouko K. 2007. Stretching Anatomy. United States: Human Kinetics. Sujatno, dkk. Sumber Fisis, Surakarta : Akademi Fisioterapi Depkes Surakarta; 1993. Utomo, D. dan Damayanti. 2009. Cidera Ligamen Lutut (ACL) Sudah Bukan Masalah Lagi. Surabaya: sakkata press.