PLURALISME-MULTIKULTURALISME DI INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN PLURALISME DAN MULTIKULTURALISME AGAMA DI NTT A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. kenyataan yang tak terbantahkan. Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai

Pemahaman Multikulturalisme untuk Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. satu negara multikultural terbesar di dunia. Menurut (Mudzhar 2010:34)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagai sebuah negara yang masyarakatnya majemuk, Indonesia terdiri

TINJAUAN PUSTAKA. A. Politik Identitas. Sebagai suatu konsep yang sangat mendasar, apa yang dinamakan identitas

ARTIKEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN MULTIKULRAL MELALUI MODUL DI SEKOLAH DASAR SEBAGAI SUPLEMEN PELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah merupakan salah satu negara multikultural terbesar di

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dinamika Multikulturalisme Kanada ( ). Kesimpulan tersebut

HUKUM ISLAM DAN MULTIKULTURALISME DI INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan merupakan cabang ilmu. cita cita bangsa. Salah satu pelajaran penting yang terkandung dalam

PENDIDIKAN MULTIKULTURAL ABSTRAK PENDAHULUAN. Syamsul Arif Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan. Kata Kunci : pendidikan, multikultural

MENGGALI PEMAHAMAN DAN PEMANTAPAN NILAI LOKAL REGIONAL DALAM PENDIDIKAN UMUM (Analisis Pendidikan Multikultural) *) Oleh Sudardja Adiwikarta **)

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih dikenal dengan multikultural yang terdiri dari keragaman ataupun

BAB I PENDAHULUAN. memiliki perbedaan. Tak ada dua individu yang memiliki kesamaan secara

ULTURAL DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM DI SEKOLAH PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai macam etnis,

MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESETARAAN. by. EVY SOPHIA

PLURALISASI PEMBELAJARAN MOTIF BATIK NUSANTARA. Oleh: Ismadi Pendidikan Seni Rupa FBS UNY

BAB I PENDAHULUAN. budaya. Pada dasarnya keragaman budaya baik dari segi etnis, agama,

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan dan kepercayaannya. Hal tersebut ditegaskan dalam UUD 1945

BAB I PENDAHULUAN. memberi dorongan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi.

ARTIKEL ILMIAH POPULER STUDY EXCURSIE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bemegara serta dalam menjalankan

Menuju Masyarakat Indonesia yang Multikultural 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum. Menurut Hamid

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PENGEMBANGAN ETIKA DAN MORAL BANGSA. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

Oleh: DEPUTI VI/KESBANG KEMENKO POLHUKAM RAKORNAS FKUB PROVINSI DAN KAB/KOTA SE INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menampilkan sikap saling menghargai terhadap kemajemukan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, bahasa maupun sikap dan perasaan (Kamanto Sunarto, 2000:149).

BAB V KESIMPULAN. Bab ini berisi kesimpulan akhir dari penulisan skripsi ini. Kesimpulan ini

B. Tujuan C. Ruang Lingkup

Menuju Sumatera Utara yang Multikultural

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

BAB IV PENUTUP. tesis ini untuk menjawab rumusan masalah dapat penulis uraikan sebagai

PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGATASI GERAKAN RADIKALISME. Oleh: Didik Siswanto, M.Pd 1

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

KONFLIK HORIZONTAL DAN FAKTOR PEMERSATU

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1

PERAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DI PERGURUAN TINGGI ISLAM DI PAPUA. Ihsan STKIP Muhammadiyah Sorong Papua Barat

Kata Kunci: Pendidikan multikultural, keberagamaan inklusif, dan materi PAI

BAB II KAJIAN TEORI. dari kultur menurut Elizabeth Taylor dan L.H. Morgan (Ainul Yaqin, 2005:

II. TINJAUAN PUSTAKA. sudah disusun secara matang dan terperinci. (

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahan ajar merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran. Bahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. berbagai cara untuk mencapai apa yang diinginkan. Menurut Pusat Pembinaan

RENCANA PEMBELAJARAN SEMSETER (RPS)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. telah dibuat, kesimpulan penelitian ini,sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia memiliki suku, adat istiadat, bahasa, agama, ras, seni dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20. Tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MULTIKULTURAL DI SEKOLAH DASAR DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Oleh: Farida Hanum dan Sisca Rahmadonna

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA

PENDIDIKAN MULTIKULTURAL SEBAGAI SARANA MEMBENTUK KARAKTER BANGSA (DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI PENDIDIKAN) 1 Oleh Prof. Dr. Farida Hanum, M.

BAB I PENDAHULUAN. dan Satu Pemerintahan (Depag RI, 1980 :5). agama. Dalam skripsi ini akan membahas tentang kerukunan antar umat

BAB I PENDAHULUAN. secara etimologi berarti keberagaman budaya. Bangsa Indonesia sebagai

BAB I. PENDAHULUAN. hakikat suku bangsa, agama, ras dan golongan dalam masyarakat juga memiliki latar

MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESETARAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika secara de facto mencerminkan multi budaya

industrialisasi di Indonesia telah memunculkan side effect yang tidak dapat terhindarkan dalam masyarakat

[ Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi] 2012

MENANAMKAN KONSEP MULTIKULTURALISME DI INDONESIA. Zaenal Abidin As. Abstract

VISI DAN STRATEGI PENDIDIKAN KEBANGSAAN DI ERA GLOBAL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dengan adanya kemajuan teknologi dan fenomena global village yang

ISLAM, DEMOKRASI DAN TANTANGAN GLOBAL

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Modul ke: Fakultas TEKNIK. Program Studi SIPIL.

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

I. PENDAHULUAN. kelompok-kelompok perorangan dengan jumlah kecil yang tidak dominan dalam

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB

MENJAGA INDONESIA YANG PLURAL DAN MULTIKULTURAL

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) 1 Oleh: Dr. Farida Hanum 2

PENTINGNYA PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM MEWUJUDKAN DEMOKRASI DI INDONESIA 1 Oleh: Dr. Farida Hanum 2

BAB I PENDAHULUAN. konsep pendidikan yang berbasis pada pemanfaatan keragaman yang ada di masyarakat,

REVITALISASI PERAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN DALAM MENEGAKKAN NILAI-NILAI BHINNEKA TUNGGAL IKA. Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIKULTURAL DALAM MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG BERKARAKTER. Muh.Anwar Widyaiswara LPMP SulSel

BAB I PENDAHULUAN. 300 suku, 200 bahasa dan lima agama yang diakui di Indonesia. Jadi, Indonesia. termasuk negara yang multikultural (Yaqin, 2007: 3).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Republik Indonesia sebagai Negara Kesatuan menganut asas

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

MEMBANGUN INTEGRASI NASIONAL DENGAN BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL IKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang multikultural terbesar didunia,

MASYARAKAT MADANI. Hatiningrum, SH.M Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen

PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

PENTINGNYA TOLERANSI DALAM PLURALISME BERAGAMA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang terdiri dari kepulauan dan memiliki

CATATAN UNTUK RENCANA INDUK NASIONAL PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. luas dan sekaligus merupakan salah satu negara multikultural terbesar di dunia.

IDENTITAS NASIONAL dan tantangan era Globalisasi. Oleh : Dewi Triwahyuni, S.IP., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. umum dikenal dengan masyarakat yang multikultural. Ini merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sosiokultural yang beragam dan geografis yang luas. Berikut adalah

RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. jarak antar Negara melalui fitur-fitur komunikasi yang terus dikembangkan. Hal ini

Implementasi Nilai-nilai Pancasila di Tanah Batak Jadi Tema Bincang Focus Group Discussion FBBI

Dibacakan OIeh: Ir. Sayuti Asyathri Nomor Anggota: A-152

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MULTIKULTURALISME DI INDONESIA MENGHADAPI WARISAN KOLONIAL

Transkripsi:

PLURALISME-MULTIKULTURALISME DI INDONESIA Diah Uswatun Nurhayati Pluralisme sering diartikan sebagai paham yang mentoleransi adanya ragam pemikiran, suku, ras, agama, kebudayaan ataupun peradaban. Pemicu sikap ekstrem, radikal, konflik horisontal atau konflik atas nama agama yang terjadi di Indonesia, memerlukan kemunculan pluralisme. Pluralisme adalah sebuah kerangka di mana ada interaksi beberapa kelompok-kelompok serta membuahkan hasil tanpa konflik asimilasi. Berbicara tentang konsep pluralisme, sama halnya membicarakan tentang sebuah konsep kemajemukan atau keberagaman, di mana pluralisme itu sendiri merupakan suatu kondisi masyarakat yang majemuk. Kemajemukan di sini dapat berarti kemajemukan dalam beragama, sosial dan budaya. Namun yang paling sering menjadi isu terhangat berada pada kemajemukan beragama. Pada prinsipnya, konsep pluralisme ini timbul setelah adanya konsep toleransi. Jadi ketika setiap individu mengaplikasikan konsep toleransi terhadap individu lainnya maka lahirlah pluralisme itu. Dalam konsep pluralisme-lah bangsa Indonesia yang beraneka ragam ini mulai dari suku, agama, ras, dan golongan dapat menjadi bangsa yang satu dan utuh. Multikulturalisme adalah sebuah filosofi yang dapat diartikan sebagai ideologi yang menghendaki adanya persatuan dari berbagai kelompok kebudayaan dengan hak dan status sosial politik yang sama dalam masyarakat modern. Istilah multikultural juga dapat digunakan untuk menggambarkan kesatuan berbagai etnis masyarakat yang berbeda dalam suatu negara. Multikulturalisme berasal dari dua kata, multi (banyak/beragam) dan kultural (budaya atau kebudayaan), yang secara 1

etimologi berarti keberagaman budaya. Budaya yang mesti dipahami, adalah bukan budaya dalam arti sempit, melainkan mesti dipahami sebagai semua bagian manusia terhadap kehidupannya yang kemudian akan melahirkan banyak wajah, seperti sejarah, pemikiran, budaya verbal, bahasa dan lain-lain. Istilah multikulturalisme dengan cepat berkembang sebagai objek perdebatan yang menarik untuk dikaji dan didiskusikan karena memperdebatkan keragaman etnis dan budaya, serta penerimaan kaum imigran di suatu negara, yang pada awalnya hanya dikenal dengan istilah pluralisme yang mengacu pada keragaman etnis dan budaya dalam suatu daerah atau negara. Baru pada sekitar pertengahan abad ke-20, mulai berkembang istilah multikulturalisme. Istilah ini setidaknya memiliki tiga unsur, yaitu: budaya, keragaman budaya, dan cara khusus untuk mengantisipasi keanekaragaman budaya tersebut. Secara umum, masyarakat modern terdiri dari berbagai kelompok manusia yang memiliki status budaya dan politik yang sama. Kesadaran akan adanya keberagaman budaya disebut sebagai kehidupan multikultural. Kesadaran akan adanya keberagaman mesti ditingkatkan lagi menjadi apresiasi dan ditanggapi secara positif. Pemahaman ini yang disebut sebagai multikulturalisme. Multikulturalisme bertujuan untuk kerjasama, kesederajatan, dan mengapresiasi dalam dunia yang makin kompleks dan tidak monokultur lagi. Konsep multikulturalisme tidaklah dapat disamakan dengan konsep keanekaragaman secara suku bangsa atau kebudayaan suku bangsa yang menjadi ciri masyarakat majemuk, karena multikulturalisme menekankan keanekaragaman kebudayaan dalam kesederajatan. Ulasan mengenai multikulturalisme mau tidak mau akan mengulas berbagai permasalahan yang mendukung ideologi ini, yaitu politik dan demokrasi, keadilan dan penegakan hukum, kesempatan kerja dan berusaha, HAM, hak budaya komuniti dan golongan minoritas, prinsip-prinsip etika dan moral, dan tingkat serta mutu produktivitas. 2

Mencermati masalah multikulturalisme dan pluralisme Indonesia, maka sangat tepat jika berangkat dari fenomena yang muncul pada masa pasca orde baru. Runtuhnya rezim orde baru dengan doktrin penyeragamannya melahirkan suatu euphoria perbedaan yang mengarah pada pembentukan paradigma dan aksiaksi yang irasional. Pasca orde baru, Indonesia dipimpin oleh presiden yang cukup memiliki pemahaman akan keragaman. 32 tahun selama masa orde baru masyarakat Indonesia dibuai dengan kebijakkan ineksistensi pluralisme. Sehingga pada masa reformasi euphoria masyarakat terhadap keterlepasan rezim orde baru membawa masalah baru yang lebih serius yang disinyalir mampu menimbulkan konflik-konflik antar etnik, agama, maupun golongan. Inilah yang seharusnya menjadi perhatian bagi para pemimpin bangsa, bahwa ineksistensi pluralisme dan multikulturalisme terlanjur mengakar secara radikal. Sehingga apapun segala bentuk perubahan yang diusahakan akan selalu berhadapan dengan tembok yang tinggi dan kokoh yang tidak mudah untuk dirobohkan. Pluralisme-Multikulturalisme Indonesia tercermin dalam penjelasan 1. Pasal 32 UUD 1945, yang berbunyi Kebudayaan bangsa (Indonesia) adalah puncak-puncak kebudayaan di daerah. 2. Pasal 18 B ayat 2 yang berbunyi Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undangundang. 3. Pasal 32 ayat 1 yang berbunyi Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.dalam keanekaragaman dan kejamakan bangsa Indonesia, negara melalui Undang-Undang telah menjamin hak-hak yang sama kepada seluruh rakyat Indonesia. 3

Relevansi Pluralisme-multikulturalisme bagi Indonesia tercermin dari perbedaan-perbedaan yang selalu terjadi akibat adanya pluralitas budaya, etnis, sistem nilai dan agama, harus disikapi dengan suatu dialog, bukan dengan kekerasan. Oleh sebab itu, dalam konteks ini multikulturalisme cukup relevan untuk diterapkan dalam suatu masyarakat majemuk (plural) seperti Indonesia. Multikulturalisme yang menonjolkan kesetaraan, solidarisme, keterbukaan serta dialog mampu menjadi titik temu di antara berbagai perbedaan yang ada dalam rangka hidup bersama dengan semangat kebersamaan. Dalam hal ini lembagalembaga pendidikan dan budaya, baik pemerintah maupun LSM dapat menjadi model untuk menumbuhkan kesadaran multikultural di kalangan masyarakat. Dengan langkah tersebut maka dapat ditumbuhkan dialog budaya multikultural untuk saling memahami antar budaya serta ditumbuhkan kepercayaan terhadap budaya sendiri (identitas diri). 4

Daftar Pustaka Asy arie, Musa. 2004. Pendidikan Multikultural dan Konflik Bangsa, dalam Kompas Jum at 3 September 2004. http//www. Kompas. Com Baker G.C. 1994. Planning dan Organizing for Multicultural Instruction. (2nd). California: Addison-Elsey Publishing Company. Banks, James A. 1993. An Introduction to Multicultural Education. Boston: Allyn and Bacon. (Ed.) (1989). Multicultural Education: Issues and Perspectives, Allyn and Bacon Press, Boston-London. Charris, Achmad. (2003), Membangun Kesadaran Etika Multikulturalisme di Indonesia dalam Jurnal Filsafat Edisi Agustus, Jilid 34, nomor 2, UGM Yogyakarta. Ekstrand, L.H. Multicultural Education, dalam Saha, Lawrence J. (eds.). 1997. International Encyclopedia of the Sociology of Education. New York: Pergamon. Farida Hanum. 2005. Fenomena Pendidikan Multikural pada Mahasiswa Aktivis UNY. Laporan Penelitian. Lemlit UNY. Gollnick, M.Donna, and C. Philip Chinn. 1998. Multicultural Education in a Pluralistic Society. New Jersey: Prentice Hall. Kymlicka, Will, (1995), Multicultural Citizenship atau Kewargaan Multikultural terj. Edlina Hafmini (2003), LP3ES, Jakarta. Sindhunata. 2000. Membuka Masa Depan Anak-anak Kita: Mencari Kurikulum Pendidikan Abad. XXI. Yogyakarta: Kanisius. Suparlan, Parsudi (2002). Kesetaraan Warga dan hak Budaya Komuniti dalam Masyarakat Majemuk Indonesia, Jurnal Antropologi Indonesia no. 6. Tilaar, H.A.R. 2004. Standarisasi Pendidikan Nasional: Suatu Tinjauan Kritis. Jakarta: Rineka Cipta 5

Biodata: Dr. Diah Uswatun Nurhayati Widyaiswara PPPPTK Seni Budaya Yogyakarta Aktif di organisasi PP Aisyiyah dan PP Muhammadiyah Tinggal di Kompleks STIA AAN 10, Blunyahrejo, Yogyakarta 6