LAMBANG DAERAH DAN LOGO DPRD

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA SERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA SERANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PROGRAM PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

BUPATI BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH

GUBERNUR JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SAMBAS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PROGRAM LEGISLASI DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH

- 1 - PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PROVINSI RIAU BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

PROVINSI RIAU BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

BAB II DESKRIPSI BIRO EKONOMI DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SETDA PROVINSI BANTEN

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

BUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SERANG DI PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI GORONTALO

PERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SERANG DI PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH MALUKU

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2016 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI

BUPATI BOALEMO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOALEMO NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 65 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SERANG DI PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

BUPATI BANGLI, PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 134 TAHUN : 2011 SERI : E

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PEMERINTAH KOTA JAYAPURA

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DPRD KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG LAMBANG DPRD KABUPATEN PANGANDARAN

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN CILACAP TAHUN

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PROGRAM LEGISLASI DAERAH PEMERINTAH PROVINSI BALI TAHUN 2012

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL. No.04,2015 Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Pedoman, pembentukan, produk hukum, daerah

WALIKOTA AMBON PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR - 15 TAHUN 2015 TENTANG PROSEDUR PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROPINSI JAWA TIMUR

4&L Jk Am /L. GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA PALOPO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALOPO,

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KENDAL,

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

Transkripsi:

LAMBANG DAERAH DAN LOGO DPRD Di dalam Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Lambang Daerah Kota Serang, dijelaskan bahwa selain Bendera daerah, Bendera jabatan Walikota Wakil Walikota, Hymne Mars daerah, jenis lambang daerah juga meliputi Logo daerah Logo DPRD. Logo DPRD berbentuk segi enam dengan 7 (tujuh) warna yaitu, kuning, hijau, biru, putih, merah, hitam emas. Logo DPRD terdiri dari 4 (Empat) bagian yaitu: a. bagian atas terdapat gambar Bintang segi lima berwarna emas; b. bagian tengah terdapat gambar Gapura Kaibon dengan warna putih; c. bagian bawah terdapat tulisan KOTA SERANG dengan warna putih moto MADANI dengan warna hitam di atas pita warna emas; d. bagian paling bawah terdapat tulisan DPRD dengan warna hitam diatas pita warna putih; e. bagian kiri terdapat gambar Padi; f. bagian kanan terdapat gambar Kapas. Bentuk warna logo DPRD mempunyai arti yang sama dengan logo Daerah, dengan rincian sebagai berikut: 1. Perisai Segi 6 ( Enam ) dengan 7 ( Tujuh ) Warna : a. Perisai segi 6 ( Enam ) melambangkan : Awal berdirinya Kota Serang dibentuk oleh 6 (Enam) Kecamatan, yaitu Kecamatan Serang, Kecamatan Cipocok Jaya, Kecamatan Curug, Kecamatan Kasemen, Kecamatan Taktakan Kecamatan Walantaka. 6 (Enam) Rukun Iman, yaitu : 1) Menunjukan komitmen Pemerintah kota Serang yang dalam menjalankan tugasnya tidak akan lepas dari koridor agama; 2) Menunjukan kereligiusan masyarakat Kota Serang kehidupan bermasyarakat yang selalu berlandaskan pada sendi-sendi agama. Kegigihan ketahanan masyarakat Banten dalam memperjuangkan kemerdekaan pada masa penjajahan.

Kegigihan ketahanan masyarakat Kota Serang dalam menghadapi semua tantangan di masa yang akan datang. b. 7 (tujuh) jenis warna pada perisai memberi makna yaitu: Warna kuning melambangkan kemuliaan, kesejahteraan menunjukan masa depan Kota Serang yang cerah; Warna hijau melambangkan sumber daya alam, menunjukan daerah pertanian holtikultura yang sesuai dengan kondisi potensi wilayah serta sosial ekonomi masyarakat Serang pada umumnya; Warna biru selain melambangkan sumber daya manusia yang berkualitas baik dari segi pendidikan maupun agama, juga melambangkan sumber daya alam perikanan baik dari laut maupun tambak ikan air tawar yang menjadi salah satu andalan perekonomian masyarakat Kota Serang; Warna putih melambangkan Pemerintaha Kota Serang yang bersih; Warna merah putih menegaskan bahwa Kota Serang merupakan bagian Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI); Warna Hitam melambangkan ketegasan, keteguhan ketabahan Pemerintah Kota Serang dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengemban amanat rakyat; Warna Emas selain melambangkan keberhasilan Pemerintah Kota Serang dalam mencapai tujuan Pemerintahannya untuk mewujudkan masyarakat Kota Serang yang MADANI juga melambangkan Pemerintahan Kota yang adil, agung, berwibawa; 2. Bintang segi 5 (lima) memiliki makna melambangkan Rukun Islam asas Ketuhanan Yang Maha Esa; 3. Gapura (Kaibon) memiliki makna sebagai berikut : a. Ciri khas Banten yang sudah menjadi bagian sejarah Banten dengan sendirinya merupakan ciri khas bagian yang tidak akan terpisahkan dari Kota Serang b. Pintu gerbang, pintu menuju kemakmuran kesejahteraan masyarakat Kota Serang di semua big c. Kota Serang sebagai pintu gerbang Provinsi Banten, karena Kota Serang merupakan Ibukota Provinsi Banten 4. Tulisan Kota Serang Motto MADANI memiliki makna sebagai berikut:

Menegaskan bahwa tujuan Pemerintah Kota Serang adalah untuk mewujudkan Kota Serang yang MADANI, yang memepunyai prinsip sebagai berikut : a. Menghormati kebebasan beragama; b. Menjaga persaudaraan antar umat beragama; c. Menjaga perdamaian kedamaian; d. Menjaga persatuan; e. Etika politik yang bebas bertanggung jawab; f. Pemerintahan yang melindungi hak kewajiban masyarakat; g. Konsistensi penegakan hukum berdasarkan kebenaran Keadilan; h. Terciptanya masyarakat yang demokratis; i. Menghormati hak-hak asasi individu; j. Selalu berada dalam koridor agama. k. Semua itu diharapkan bisa terwujud dalam Pemerintahan Kota Serang yang bersih, adil, bertanggungjawab, agung berwibawa sehingga dapat menciptakan masyarakat Kota Serang yang sejahtera di semua big (sosial, politik, budaya pendidikan). Arti dari Tulisan DPRD memiliki makna menegaskan bahwa DPRD Kota Serang sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. Arti dari gambar padi kapas memiliki makna: a. 10 (sepuluh) butir bunga padi melambangkan Tanggal terbentuknya Kota Serang melambangkan kesuburan di big pangan. b. 8 (Delapan) bunga kapas melambangkan Bulan terbentuknya Kota Serang pada bulan agustus Tahun 2007 melambangkan kesuburan di big sang.

PROGRAM DAN RENCANA KERJA DPRD KOTA SERANG

1. PENDAHULUAN A. LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN RENCANA KERJA DPRD DPRD sebagai unsur penyelengara pemerintahan daerah diharapkan mampu bersinerji dengan pemerintah daerah dalam rangka mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan peran serta masyarakat. DPRD selaku mitra sejajar pemerintah daerah, diwujudkan dalam pelaksanaan tugas wewenang DPRD pada pelaksanaan fungsi pembentukan peraturan daerah (Perda) melalui penetapan perda yang dibahas dengan kepala daerah untuk mendapat persetujuan bersama, pelaksanaan fungsi anggaran melalui pembahasan persetujuan bersama rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang APBD bersama dengan kepala daerah pelaksanaan fungsi pengawasan terhadap kebijakan pemerintah daerah dalam melaksanakan program pembangunan daerah kerja sama internasional di daerah. Sejalan dengan hal tersebut, penegasan kedudukan DPRD sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler Keuangan Pimpinan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Selanjutnya terkait penegasan tugas, fungsi, wewenang, hak kewajiban DPRD diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Dalam rangka mendukung kelancaran tugas wewenang DPRD, sesuai dengan ketentuan peraturan perung-ungan, perlu disediakan belanja penunjang yang disusun berdasarkan rencana kerja (Renja) yang ditetapkan oleh pimpinan DPRD.

Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 25 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004, menegaskan bahwa : Sekretariat DPRD menyusun belanja DPRD yang terdiri atas belanja penghasilan pimpinan anggota DPRD, tunjangan kesejahteraan pimpinan anggota DPRD belanja penunjang kegiatan DPRD yang diformulasikan ke dalam renja anggaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Sekretariat DPRD. Landasan hukum dalam menyusun Renja DPRD Tahun 2017 adalah sebagai berikut : a. Ung-Ung Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; b. Ung-Ung Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; c. Ung-Ung Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah; d. Ung-Ung Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Kota Serang di Provinsi Banten; e. Ung-Ung Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Ung-Ung Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Ung-Ung Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah; f. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler Keuangan Pimpinan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler Keuangan Pimpinan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; g. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

h. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan Pengendalian Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah; i. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; j. Peraturan DPRD Kota Serang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Serang. Atas dasar penjabaran di atas, maka disusun RENCANA KERJA (RENJA) DPRD KOTA SERANG TAHUN 2017. B. MAKSUD DAN TUJUAN (SASARAN DAN TUJUAN) 1. Maksud Renja DPRD Tahun 2017 disusun dengan maksud : a. Sebagai penjabaran tahapan pencapaian Visi Misi DPRD Masa Jabatan 2014-2019 pada Tahun 2017; b. Merupakan pedoman penyusunan Renja bagi alat kelengkapan DPRD dalam melaksanakan tugas, fungsi kewenangannya pada Tahun 2017; c. Merupakan pedoman penyusunan Renja bagi Sekretariat DPRD dalam rangka menunjang pelaksanaan kegiatan DPRD Tahun 2017. 2. Tujuan Tujuan penyusunan Renja DPRD Tahun 2017, yaitu : a. Tersedianya alat ukur untuk melakukan evaluasi tahapan pencapaian Visi Misi DPRD Masa Jabatan 2014-2019 pada Tahun 2017;

b. Tersedianya pedoman penyelenggaraan tugas, fungsi kewenangan alat kelengkapan DPRD secara terarah terukur pada Tahun 2017; c. Tersedianya instrumen penyusunan renja penyusunan anggaran bagi Sekretariat DPRD Tahun Anggaran 2017 dalam rangka menunjang pelaksanaan kegiatan DPRD Tahun 2017. 2. GAMBARAN UMUM DPRD KOTA SERANG DAN ISU-ISU STRATEGIS PENYELENGGARAAN FUNGSI DPRD A. Kondisi Umum DPRD Kota Serang Kinerja DPRD menitikberatkan pada upaya peningkatan pranata pembangunan upaya untuk mendorong peningkatan peran serta DPRD dalam menjalankan tugas, fungsi kewenangan yang pada penjabarannya dilaksanakan oleh alat-alat kelengkapan DPRD. DPRD dalam kedudukannya sebagai mitra kerja sejajar bagi Pemerintah Kota Serang selaku penyelenggara pemerintahan, pembangunan kemasyarakatan, agar dapat bersinerji dengan Pemerintah Kota Serang dalam mencapai arah kebijakan prioritas pembangunan Kota Serang sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2013 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah di Kota Serang baik kerangka RPJPD, RPJMD RKPD. Dalam rangka menunjang kinerja DPRD, perlu menyusun strategi guna memantapkan kapabilitas sinergi. Alat Kelengkapan DPRD dalam menjalankan fungsi, tugas wewenang disertai dengan dukungan fasilitasi dari Sekretariat DPRD.

1. Komposisi Keanggotaan DPRD Periode Tahun 2014 2019 Sebagai dasar pembentukan fraksi DPRD Kota Serang mengacu kepada ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan DPRD tentang Tata Tertib DPRD. Pembentukan fraksi DPRD Kota Serang menyesuaikan jumlah komisi, sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 48 ayat (3) huruf d Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan DPRD tentang Tata Tertib DPRD, yang menyatakan bahwa DPRD kabupaten/kota yang beranggotakan lebih dari 35 orang di bentuk 4 (empat) Komisi, pembentukan fraksi atas dasar DPRD ketentuan Kota Serang tersebut, maka paling sedikit beranggotakan 4 (empat) orang. Anggota DPRD Kota Serang Masa Jabatan Tahun 2014 2019 terdiri dari 45 (empat puluh lima) orang anggota, sehingga komposisi keanggotaan DPRD Kota Serang berdasarkan fraksi adalah sebagai berikut, yaitu : a. Fraksi Partai Golongan Karya, berjumlah 7 (tujuh) orang; b. Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, berjumlah 6 (enam) orang; c. Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya, berjumlah 5 (lima) orang; d. Fraksi Partai Demokrat, berjumlah 5 (lima) orang; e. Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, berjumlah 6 (enam) orang; f. Fraksi Partai Nasdem, berjumlah 4 (empat) orang; g. Fraksi berjumlah 6 (enam) orang; Gabungan Amanat Hanura,

Fraksi Gabungan Mai, berjumlah 6 h. (enam) orang. 2. Capaian Kinerja Penyelenggaran Fungsi DPRD Beberapa catatan penting dalam menilai kinerja keanggotaan DPRD Kota Serang dapat dilihat pada beberapa indikator pencapaian penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan fungsi DPRD, antara lain : a. Capaian Pada Fungsi Pembentukan Peraturan Daerah ; Dalam penyusunan Program Pembentukan Peraturan Daerah Kota Serang, Ba Pembentukan Peraturan DPRD Kota Serang telah memperhatikan serta berpedoman terhadap halhal sebagai berikut : 1) Memperhatikan amanat/perintah peraturan perung-ungan yang lebih tinggi; 2) Menyesuaikan dengan rencana pembangunan daerah Kota Serang, RJPD, RPJMD RKPD; 3) Memperhatikan tugas pembagian dari penyelenggaraan otonomi daerah tugas pembantuan; 4) Memperhatikan terhadap kebutuhan aspirasi masyarakat; 5) Mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan konsultasi publik dengan narasumber/professional/pakar/staf ahli/serta kegiatan dengar pendapat umum dengan masyarakat; serta 6) Mengikutsertakan instansi vertikal baik dari Kementerian Hukum HAM maupun dengan kementrian teknis lainnya menyesuaikan dengan pokok bahasan raperda, termasuk Pemerintah Provinsi Banten selaku wakil Pemerintah Pusat. b. Capaian Pada Fungsi Anggaran

1) Dalam menyusun, membahas menetapkan Peraturan Daerah tentang APBD Peraturan Daerah tentang APBD Perubahan telah dilaksanakan tepat waktu sesuai dengan ketentuan Peraturan Perung-ungan; 2) Melakukan pembahasan anggaran terhadap program kegiatan secara proporsional pada big-big yang telah diprioritaskan dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah; 3) Menetapkan belanja daerah secara efektif efisien; serta 4) Mendorong peningkatan pendapatan daerah sesuai dengan potensi daerah. c. Capaian Pada Fungsi Pengawasan 1) Meningkatnya serang terhadap kinerja pengawasan seluruh DPRD penyelenggaraan Kota urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom yang implementasinya dalam perencanaan pelaksanaan program kegiatan pemerintah daerah dengan penekanannya kepada kegiatan-kegiatan yang strategis, memiliki nilai yang besar menyangkut kepentingan masyarakat secara umum; 2) Terhadap pelaksanaan fungsi pengawasan, senantiasa melakukan mencari solusi terhadap hal-hal yang diindikasikan pada isu-isu strategis penyeleggaraan pemerintah daerah; 3) Menindaklanjuti mengawal terhadap proses penyerahan pemindahan aset beserta dokumennya dari Pemerintah Kabupaten Serang kepada Pemerintah Kota Serang.

3. Sarana Prasarana Pendukung Penyelenggaraan Fungsi DPRD Untuk mendukung pelaksanaan tugas fungsi DPRD Kota Serang, dibentuk Sekretariat DPRD Kota Serang berdasarkan Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pembentukan Susunan Perangkat Daerah Kota Serang yang memiliki tugas pokok sebagaimana diatur dalam Pasal 3 Peraturan Walikota Nomor 5 Tahun 2017 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Fungsi serta Tata Kerja Sekretariat DPRD, yaitu : a. Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRD; b. Penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD; c. Fasilitasi Penyelenggaraan rapat DPRD; d. Penyediaan diperlukan oleh DPRD. pengkordinasian tenaga ahli yang

B. Isu-isu Strategis Penyelenggaran Fungsi DPRD Perumusan isu isu ditujukan untuk mengetahui peran fungsi DPRD. Berikut adalah perumusan isu isu strategis berdasarkan fungsi fungsi yang dilaksanakan oleh DPRD : 1. Fungsi Pembentukan Peraturan Daerah strategis

a. Sesuai dengan ketentuan Ung-Ung Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perung-ungan bahwa Rancangan Peraturan Daerah yang berasal dari DPRD atau Walikota dapat disertai dengan penjelasan atau keterangan /atau Naskah Akademik; b. Dengan diungkannya Ung-Ung Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang mencabut UngUng Nomor 32 Tahun 2004, maka Peraturan Daerah yang telah ditetapkan perlu dilakukan penyesuaian; c. Diperlukannya perda perda yang memihak kepada kepentingan masyarakat serta tidak membebani terhadap masyarakat; d. Diperlukannya evaluasi terhadap perda yang belum memiliki aturan pelaksananya, yaitu berupa peraturan walikota maupun keputusan walikota; e. Perlunya optimalisasi keterlibatan tenaga perancang peraturan perung-ungan, peneliti tenaga ahli sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 98 ayat (1) Pasal 99 Ung-ung 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perung-ungan; f. Perlunya peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses penyusunan Peraturan Daerah; g. Dilaksanakannya konsultasi dengan mengikutsertakan OPD terkait sesuai dengan substansi/materi pembahasan Raperda. 2. Fungsi Anggaran a. Masih terjadi keterlambatan penyusunan dokumen anggaran; b. Terdapatnya pos anggaran yang kurang efisien sehingga manfaatnya belum maksimal; c. Alokasi anggaran big pendidikan kesehatan masih belum sepenuhnya dapat memenuhi sesuai dengan amanat UUD 1945;

d. Belum optimalnya pendapatan asli daerah (PAD) sesuai dengan potensi yang dimiliki Kota Serang. 3. Fungsi Pengawasan a. Belum optimalnya pemerintah daerah pengawasan dalam terhadap kebijakan melaksanakan program pembangunan daerah sesuai dengan dokumen perencanaan; b. Belum optimalnya pengawasan DPRD terhadap perda yang telah ditetapkan; c. Belum optimalnya pengawasan terhadap pelaksanaan APBD khususnya pada pelaksaan program kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah melalui OPD dilingkungan Pemerintah daerah; d. Belum optimalnya pengawasan terhadap pelaksanaan kerjasama pemerintah daerah. Disamping isu-isu strategis tentang fungsi penyelenggaraan DPRD, pada kelembagaan DPRD masih terdapat beberapa kelemahan dalam pelaksanakan tugas, fungsi kewenangan DPRD, yang disebabkan beberapa faktor, antara lain : a. Perubahan peraturan perung ungan yang dinamis; b. Beragamnya aspirasi masyarakat yang belum ditindaklanjuti karena keterbatasan waktu pembiayaan; c. Belum optimalnya kegiatan pemantauan lapangan untuk melihat kondisi pelaksanaan program pembangunan daerah; d. Masih kurangnya implementasi hasil pelaksanaan studi banding ke daerah yang telah dianggap berhasil dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. 3. VISI, MISI DAN TUJUAN PENYELENGGARAAN FUNGSI DPRD A. VISI

Visi DPRD merupakan kristalisasi norma kelembagaan yang menjadi arah dalam membangun komitmen pemangku kepentingan lembaga perwakilan dengan pemerintah daerah guna mewujudkan peningkatan pelayanan dalam big pemerintahan, pembangunan kemasyarakatan serta dapat memberikan kemampuan dalam pemanfaatan potensi daerah. DPRD Kota Serang Masa Jabatan Tahun 2014 2019 mempunyai Visi : TERWUJUDNYA SINERJITAS DPRD KOTA SERANG DENGAN PEMERINTAH KOTA SERANG DALAM RANGKA MENCAPAI VISI DAN MISI KOTA SERANG TAHUN 2014-2018. Visi Kota Serang Tahun 2014-2018 sebagaimana dimaksud adalah : TERWUJUDNYA KOTA SERANG MADANI SEBAGAI KOTA PENDIDIKAN YANG BERTUMPU PADA POTENSI PERDAGANGAN JASA, PERTANIAN DAN BUDAYA B. MISI Misi DPRD Masa Jabatan Tahun 2014-2019 pada hakekatnya merupakan upaya penjabaran Visi DPRD agar lebih fokus terarah dengan mempertimbangkan kondisi perkembangan kebijakan, peraturan perung-ungan, tanggungjawab pokok, kelembagaan DPRD. Berdasarkan Visi DPRD, dirumuskan Misi DPRD sebagai berikut: 1. Mewujudkan penyelenggaraan fungsi Pembentukan Peraturan Daerah yang efisien efektif melalui program pembentukan peraturan daerah (Propemperda) dengan Pemerintah Kota Serang untuk pencapaian Visi Misi Kota Serang Tahun 20142018;

2. Mewujudkan penyelenggaraan fungsi Penganggaran Daerah yang akuntabel transparan melalui pembahasan persetujuan APBD dengan Pemerintah Kota Serang untuk menunjang pencapaian Visi Misi Kota Serang Tahun 20142018; 3. Mewujudkan penyelenggaraan fungsi Pengawasan yang transparan, efektif akuntabel melalui pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah APBD, sehingga tercapai Visi Misi Kota Serang Tahun 2014-2018; 4. Meningkatkan sinerjitas kelembagaan melalui harmonisasi sinkronisasi program kerja antar Alat Kelengkapan DPRD; 5. Mendorong terwujudnya penyelenggaraan berwibawa transparansi pemerintahan melalui peningkatan daerah akuntabilitas yang bersih partisipasi publik dalam pengambilan keputusan lembaga. C. TUJUAN PENYELENGGARAAN FUNGSI DPRD DPRD merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah berkedudukan sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah. Dalam kapasitasnya sebagai penyelenggara pemerintahan daerah, DPRD mempunyai kedudukan yang sama dengan pemerintah daerah dalam membangun mengusahakan dukungan dalam penetapan kebijakan pemerintahan daerah, yang dapat menampung menyalurkan aspirasi masyarakat sehingga kebijakan dimaksud dapat diterima oleh masyarakat luas. Kedudukan fungsi yang seimbang antara DPRD pemerintah daerah juga dimaksudkan agar hubungan DPRD dengan pemerintah daerah dapat berjalan secara serasi tidak saling mendominasi satu sama lain, sehingga pola keseimbangan pengelolaan pemerintahan daerah yang dilakukan dapat memberikan manfaat secara signifikan bagi peningkatan kesejahteraan rakyat di daerah.

Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 4 Peraturan DPRD Kota Serang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib DPRD Kota Serang, disebutkan bahwa DPRD memiliki 3 (tiga) fungsi yaitu : a. Fungsi Pembentukan Peraturan Daerah (Perda); b. Fungsi Anggaran; c. Fungsi Pengawasan. Ketiga fungsi tersebut diselenggarakan oleh DPRD dalam kerangka representasi rakyat di daerah, sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 5 Peraturan DPRD Kota Serang Nomor 1 Tahun 2014, bahwa untuk menyelenggarakan fungsi hak, DPRD diberikan tugas wewenang antara lain yaitu : 1. Fungsi Pembentukan Peraturan Daerah a. Memperhatikan mendalami landasan filosofis, sosiologis yuridis setiap raperda yang akan diusulkan, disusun dibahas bersama dengan Pemerintah Kota Serang; b. Mengupayakan setiap peraturan daerah yang akan ditetapkan sesuai dengan perintah peraturan perungungan lebih tinggi, rencana pembangunan daerah, penyelenggaraan otonomi daerah tugas pembantuan serta aspirasi masyarakat daerah; c. Menyelenggarakan konsultasi dengan Kementerian Dalam Negeri maupun kementerian teknis lainnya sesuai dengan substansi/materi muatan raperda, serta Instansi vertikal pada setiap pembahasan raperda termasuk dengan Pemerintah Provinsi Banten maupun pemerintah provinsi daerah lain; d. Melaksanakan rapat dengar pendapat dengan Pemerintah Kota Serang /atau melaksanakan konsultasi koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota lainnya sesuai dengan substansi materi/muatan raperda;

e. Mengupayakan kegiatan rapat dengar pendapat umum dengan masyarakat/pemangku kepentingan/stakeholders pada setiap pembahasan raperda; f. Mengikutsertakan narasumber, perancang perung- ungan, peneliti tenaga ahli serta Kelompok Pakar/Tim Ahli DPRD. 2. Fungsi Anggaran a. Menyusun, membahas memberikan persetujuan mengenai APBD yang diajukan oleh walikota secara tepat waktu sesuai ketentuan peraturan perung-ungan; b. Mengupayakan terlaksananya penganggaran program kegiatan secara proporsional, pada big-big yang telah diprioritaskan dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah. c. Menetapkan belanja daerah secara efektif efisien; d. Mendorong peningkatan pendapatan daerah sesuai dengan potensi yang ada. 3. Fungsi Pengawasan 1. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan perda, APBD, serta peraturan pelaksanaannya; 2. Membahas menindaklanjuti hasil pemeriksaan BPK-RI Tahun 2016; 3. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pemerintah daerah; 4. Meminta Laporan Keterangan Walikota Serang Tahun 2016. Pertanggungjawaban