USAID CEGAH Empowering Indonesia s Community of Accountability

dokumen-dokumen yang mirip
Peran ORI dalam penyelesaian laporan/pengaduan dan pengawasan implementasi UU Pelayanan Publik

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 53/PMK.01/2011 TENTANG

NOMOR : 36 TAHUN 2015 TANGGAL z 9 SEPTEMBER2OlS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1990 TENTANG PEMBENTUKAN PENGADILAN TINGGI TATA USAHA NEGARA JAKARTA, MEDAN, DAN UJUNG PANDANG

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan I

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta. Organisasai. Tata Kerja.

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1995 TENTANG PEMBENTUKAN PENGADILAN TINGGI AGAMA DI BENGKULU, DI PALU, DI KENDARI, DAN DI KUPANG

TERM OF REFERENCE (TOR) PROGRAM BEDAH RUMAH VETERAN (BEDAH) 2016

Buku ini bertujuan untuk memberikan gambaran kinerja Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sepanjang tahun 2016.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Indonesia Tahun 2015 Nomor168); 3. Keputusan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA SISTEM PENGELOLAAN PENGADUAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

Jakarta, 7 Februari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian PPN/BAPPENAS

LAPOR! - SP4N untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik

KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 914/KPTS/M/2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Tata kerja. Panitia urusan piutang negara.

STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS, dan FUNGSI BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 31 JANUARI 2017 JAM 16:00 WIB FIX)

JADWAL UJIAN SERTIFIKASI MARET Terselenggara. 80 Terselenggara. 104 Terselenggara

Paparan Draft Rencana Aksi

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.16/Menhut-II/2013 TENTANG

LIST PENGADILAN TINGGI YANG SUDAH KIRIM SOSIALISASI ( PER TANGGAL 31 JANUARI 2017 JAM 14:10)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA

PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 1 FEBRUARI 2017)

TENTANG LAPOR! MINGGU I November I 2017

TENTANG LAPOR! MINGGU I JULI 2017

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

LAPOR! SP4N untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik PUSDAI, Bandung 26 Oktober 2016

1-30 November Mendorong keterhubungan SP4N-LAPOR!, Kemenpan RB adakan Bimtek 17 provinsi 1 2 D E S E M B E R

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG

PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 16 FEBRUARI 2017)

PEMBUKAAN PENDAFTARAN LPDP 2018

GERAKAN INOVASI MASSIVE DALAM REFORMASI BIROKRASI. Jakarta, 28 September 2016

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 087/O/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

2016, No pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam huruf b, perlu mengalihkan Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi pada Unit Pelaksana Teknis Dae

KEBIJAKAN INOVASI PELAYANAN PUBLIK (ONE AGENCY ONE INNOVATION)

TENTANG LAPOR! JUM AT I Desember I 2017

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPALA BADAN PENGAW ASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/2011 TENTANG

2016, No Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengelolaan ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Le

Proposal. Olimpiade Pasar Modal Nasional 2012 Tingkat SMA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

Proposal. Olimpiade Pasar Modal Nasional Tingkat SMA

KEPALA BADAN SAR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK.07 TAHUN 2010 TENTANG

Data Penyelesaian Laporan Masyarakat Tahun 2016 (Periode 1 Jan 31 Desember 2016)

LIST PENGADILAN TINGGI YANG SUDAH KIRIM SOSIALISASI ( PER TANGGAL 27 JANUARI 2017 )

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 18 /PER/M.KOMINFO/11/2010 TENTANG

LOWONGAN KERJA. 1. Kota Banda Aceh 2. Kab. Aceh Besar 3. Kab. Aceh Barat 4. Kab. Simeulue. Persyaratan ;

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

RINGKASAN EKSEKUTIF KAJIAN PENGEMBANGAN SISTEM PERIZINAN PEMANFAATAN SUMBER RADIASI PENGION

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2015

4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/18/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis Kementerian dan

JADWAL UJIAN SERTIFIKASI JULI 2009

Copyright (C) 2000 BPHN

Rilis PUPR #1 7 November 2017 SP.BIRKOM/XI/2017/544. Komitmen 27 Kepala Daerah Membangun Kota Dengan Perencanaan dan Penganggaran yang Transparan

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

[RENCANA AKSI DIREKTORAT RUMAH SWADAYA]

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA. No Nama UPT Lokasi Eselon Kedudukan Wilayah Kerja. Bandung II.b DITJEN BINA LATTAS

2016, No Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Mengingat : 1. Undang

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masyarakat mengenai peningkatan kualitas dalam pelayanan

ALOKASI ANGGARAN SATKER PER PROVINSI MENURUT SUMBER PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2011 PADA UNIT ESELON I PROGRAM

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian POKOK-POKOK MASTER PLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI) TAHUN

UANG PENGINAPAN, UANG REPRESENTASI DAN UANG HARIAN PERJALANAN DINAS KELUAR DAERAH DAN DALAM DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAPAN TAHUN 2014

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB V PENUTUP. tinggi yaitu berada diatas 2, hal ini berarti bahwa Pemprov telah memiliki

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI INDONESIA: EVALUASI TERHADAP IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PUBLIK

KEPPRES 41/1992, PEMBENTUKAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA DI PONTIANAK, BANJARMASIN, DAN MANADO

Dalam rangka pengembangan kapasitas pegawai Direktorat Jenderal Kekayaan Negara tahun 2015, dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 16/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN

KONSEP PENATAAN ORGANISASI ULP DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH Berdasarkan PP Nomor 18 Tahun 2016

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN SDM DIREKTORAT BINA SERTIFIKASI PROFESI

Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan

Pasal II. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 17 Oktober 2014 MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. SHARIF C.

No : 927/KOMINFO/BLSDM.5/LT.03.07/08/2017 Perihal : Undangan Bimtek Bidang Keamanan Informasi Bagi Aparatur Pemerintah Lampiran : 1 (satu) Berkas

SATUAN BIAYA UANG HARIAN LUAR DAERAH / DALAM DAERAH LUAR KOTA

BAB I PENDAHULUAN. Tekanan akuntabilitas pada organisasi sektor publik baik pemerintah di

Transkripsi:

LAMPIRAN II : KAK (Term of Reference) Baseline Survey Penerapan LAPOR SP4N dan Unit Penanganan Pengaduan Masyarakat I. LATAR BELAKANG Pelayanan Publik yang baik merupakan kewajiban pemerintah untuk melaksanakannya, sekaligus merupakan hak masyarakat untuk mendapatkannya. Oleh karena itu, wajar bila masyarakat sebagai costumer memiliki keleluasaan untuk menyampaikan pendapat, saran bahkan keluhan terkait dengan pelayanan publik yang diterimanya. Partisipasi masyarakat ini harus dinilai sebagai suatu umpan balik kepada pemerintah, sekaligus sebagai system kontrol agar pemerintah terus berupaya memberikan pelayanan publik yang maksimal. Undang undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik telah memandatkan agar pelayanan publik yang dilaksanakan oleh pemerintah harus berkualitas melalui pemberian ruang partisipasi masyarakat dalam pelayanan publik itu sendiri. Secara eksplisit, undang-undang tersebut mewajibkan seluruh unit Pemerintah untuk menyediakan sarana untuk mengelola pengaduan masyarakat. Dalam rangka mendukung dan menindaklanjuti amanat tersebut, Pemerintah melalui Kementerian PAN dan RB, Ombudsman serta Kantor Staf Kepresidenan telah mengembangkan sistem penanganan pengaduan secara terintegrasi melalui aplikasi LAPOR. Diharapkan, seluruh instansi pemerintah dapat menerapkan sistem LAPOR sebagai salah satu sarana dalam menerima pengaduan masyarakat sesuai dengan Peraturan Menteri PAN dan RB nomor 3 tahun 2015 tentang Roadmap Pengembangan Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N). PermenPAN tersebut mentargetkan semua instansi pemerintah baik ditingkat pusat maupun di daerah menerapkan LAPOR SP4N, selambat-lambatnya tahun 2017. Namun, hingga saat ini, masih sedikit instansi pemerintah pusat maupun daerah yang menerapkan sistem LAPOR SP4N. Guna meningkatkan implementasi sistem LAPOR SP4N, KemenPAN, Kantor Staf Kepresidenan dan Ombudsman Republik Indonesia bekerjasama dengan USAID CEGAH memberikan bantuan teknis kepada 29 Instansi Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah. Salah satu langkah awal yang akan dilakukan oleh program bantuan teknis tersebut adalah pelaksanaan baseline survey pada 29 pilot tersebut. II. MAKSUD DAN TUJUAN Baseline survey ini dilaksanakan dengan maksud untuk untuk mengumpulkan informasi mengenai penerapan sistem Lapor SP4N dan pelaksanaan penanganan pengaduan yang dilakukan di daerah pilot. Tujuan survey ini adalah untuk melakukan:

Penyamaan persepsi dan penguatan komitmen stakeholders untuk melaksanakan program Pemetaan status penerapan sistem LAPOR SP4N di daerah Pilot Pengumpulan informasi mengenai hambatan/tantangan penerapan LAPOR SP4N Pemetaan penanganan pengaduan yang dilakukan oleh Daerah pilot, baik secara terpusat maupun pada masing masing Unit Kerja/Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pengumpulan informasi mengenai kondisi, hambatan, tantangan dalam Penanganan pengaduan di OPD/Unit Kerja yang akan menjadi calon pembentukan UPP Penentuan OPD/unit kerja yang akan dijadikan pilot pembentukan Unit Penanganan Pengaduan (UPP) Menentukan rencana kerja untuk masing masing Daerah Pilot Identifikasi komitmen dari Pimpinan Daerah pilot mengenai pelaksanaan program Persiapan Pelaksanaan Program seperti a. Persiapan pelaksanaan Workshop masing masing daerah PIlot b. Penyiapan Anggaran pelaksanaan Program c. Pembentukan Tim Counterpart III. OUTPUT Pemahaman dan kesediaan stakholders untuk bekerjasama dalam melaksanakan program Status Penerapan LAPOR SP4N pada masing masing daerah Pilot Kondisi Penanganan Pengaduan yang dilakukan masing masing daerah Pilot Kondisi penanganan pengaduan di calon Pilot Hambatan/tantangan penerapan LAPOR SP4N pada masing masing daerah pilot Hambatan /tantangan penanganan pengaduan masyarakat pada masing masing daerah Pilot OPD/Unit Kerja yang akan dijadikan sebagai Pilot Pembentukan UPP PIC dari daerah pilot sebagai penghubung pembahasan selanjutnya Daftar calon anggota Tim Counterpart IV. METODOLOGI DAN RESPONDEN SURVEY Metode yang akan digunakan pada saat pelaksanaan survey adalah sebagai berikut : 1. Pengumpulan Dokumen - Pengumpulan dokumen dilakukan untuk memperkuat informasi mengenai status penerapan SP4N dan penanganan pengaduan yang telah dilakukan. - Dokumen yang diperlukan antara lain : a. SK Penunjukan Admin Lapor SP4N b. SOP Alur Penanganan Pengaduan c. Peraturan Mengenai pembentukan Unit Penanganan Pengaduan (UPP) d. SK penunjukan Personil untuk UPP e. Peraturan Kepala Daerah mengenai SOTK f. Laporan Kinerja Penanganan Pengaduan

2. In depth Interview - Kegiatan in depth interview dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi penerapan LAPOR SP4N serta kondisi penanganan pengaduan. Selain itu, melalui in depth interview akan didapatkan data mengenai permasalahan yang dialami oleh daerah Pilot, baik dalam menerapkan LAPOR SP4N maupun dalam penanganan pengaduan masyarakat. No Unsur Focused Question 1 Pengelola LAPOR SP4N - Implementasi LAPOR SP4N 2 Diskominfo - Keberadaan IP Public statis - Kesiapan untuk Penerapan LAPOR SP4N (untuk daerah yang belum terkoneksi LAPOR SP4N) - Kesiapan penyiapan anggaran untuk penerapan LAPOR SP4N - Kesiapan untuk membentuk tim counterpart untuk koneksi LAPOR SP4N 3 Pengelola Layanan Pengaduan Terpusat 4 Calon Pilot UPP : a. Dinas yang membidangi PTSP b. Dinas yang membidangi Kependudukan dan Catatan Sipil c. Dinas yang membidangi Pendidikan d. Rumah Sakit Umum Daerah e. Dinas yang membidangi Kesehatan - Penerapan/ implementasi penanganan pengaduan - Mekanisme penanganan pengaduan - Tantangan/hambatan - Kanal pengaduan yang sering dipergunakan oleh masyarakat - Komitmen untuk integrasi dengan sistem SP4N - Penerapan/ implementasi penanganan pengaduan - Mekanisme penanganan pengaduan - Tantangan/hambatan yang dialami oleh UPP - Kanal aduan yang sering digunakan oleh masyarakat - Keluhan apa yang disampaikan oleh masyarakat mengenai - Apakah SKPD memiliki kanal pengaduan berbasis IT (website sendiri). - Jika ada, bagaimana kemungkinan untuk di integrasikan dengan sistem LAPOR SP4N - Bagaimana komitmen untuk pembentukan/pengembangan kapasitas penanganan pengaduan masyarakat

V. WAKTU PELAKSANAAN Kegiatan survey akan dilaksanakan selama 2 hari untuk masing masing pilot, dan dilaksanakan oleh 4 tim. Survey akan dilaksanakan menjadi 3 tahap yaitu Tahap I untuk 8 pilot pertama dilaksanakan tanggal 11-15 Desember 2017 dan tahap Tahap II untuk 8 pilot kedua dilaksanakan tanggal 18 22 Desember 2017. Tahap III untuk 8 Pilot ketiga akan dilaksanakan pada tanggal 8 12 Januari 2018 dan terakhir tahap IV untuk 5 Pilot akan dilaksanakan pada tanggal 22 26 Januari 2018. Rencana Kegiatan Survey adalah sebagai berikut: No Komponen Kegiatan Pelaksana 11-15 Des 17 18-22 Des 17 8-12 jan 18 22-26 Jan 18 1 Provinsi Maluku Utara dan Kota Ternate Tim 1 2 Provinsi Kalimantan Tengah dan Kota Palangkaraya Tim 2 3 Provinsi Sumatera Utara dan Kota Medan Tim 3 4 Provinsi Sulawesi Selatan dan Kota Makassar Tim 4 5 Provinsi Aceh dan Kota Banda Aceh Tim 1 6 Provinsi Jawa Tengah dan Kota Semarang Tim 2 7 Provinsi Sulawesi Tenggara dan Kota Kendari Tim 3 8 Provinsi Jawa Timur dan Kota Surabaya Tim 4 9 Provinsi Maluku dan Kota Ambon Tim 1 10 Provinsi NTT dan Kota Kupang Tim 2 11 Provinsi Kalimantan Barat dan Pontianak Tim 3 12 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tim 4

13 Mahkamah Agung Tim 4 14 BPOM Tim 1 15 Kejaksaan Agung Tim 2 16 Kementerian Kesehatan Tim 3 17 Provinsi Jawa Barat dan Kota Bandung Tim 4 Agenda Pelaksanaan Survey pada setiap daerah pilot adalah sebagai berikut : Terlampir VI. TIM PELAKSANA Kegiatan baseline pada setiap region akan dilaksanakan oleh 2 orang fasilitator B_Trust, setiap tim (terutama saat beraudiensi dengan Pimpinan KLDI) didampingi oleh: Perwakilan ORI, Perwakilan KSP, dan Perwakilan Kementerian PAN&RB