pembahasan bersama dengan peserta pelatihan yang lebih intensif. Kualifikasi

dokumen-dokumen yang mirip
pendidikan dari segi tujuan perkembangan kepribadian saja kurang lagi

BAB I PENDAHULUAN. untuk memasuki pendidikan lebih lanjut (Suyadi, 2010).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

Pada bab ini akan diuraikan mengenai; a) kesimpulan dari penelitian, Berdasarkan tujuan, hipotesis penelitian dan pembahasan hasil penelitian,

sebagai kegiatan utama dalam hal memberikan informasi dilaksanakan oleh semua PIK Remaja dengan cara dan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai dan temuan hasil

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik

BAB VI KESIMPULAN. yaitu: Kesimpulan, Implikasi Penelitian dan Saran.

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. Masa perkembangan anak usia dini yaitu antara usia 4-6 tahun merupakan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. model kecakapan hidup terintegrasi dengan nilai-nilai budaya lokal dalam

kepada mahasiswa, pengembangan dibidang penelitian dan pengabdian masyarakat. Visi, misi dan tujuan pengembangan dosen yunior bara sebatas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

2015 ANALISIS PROGRAM DIKLAT PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL (PERENCANAAN PARTISIPATIF) DI BALAI DIKLAT KEHUTANAN KADIPATEN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan perkembangan mutu pendidikan yang baik, haruslah ditunjang

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF ROLE PLAYING DENGAN CD INTERAKTIF

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN NONFORMAL DIREKTORAL JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Produktif atau Kejuruan terdiri atas beberapa mata pelajaran yang bertujuan. kemampuan menyesuaikan diri dalam bidang keahliannya.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab empat, maka. kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB IV PENUTUP. melaksanakan berbagai kegiatan dalam program Pembinaan Bagi Para. Kerja. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, sebagai berikut:

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan secara bahasa

VI. EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

IMPLEMENTASI PENDEKATAN QUANTUM LEARNING SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISASI MISKONSEPSI BIOTEKNOLOGI DI SMA NEGERI 8 SURAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya mampu menciptakan individu yang berkualitas dan

Pembangunan adalah upaya suatu masyarakat atau bangsa untuk. meningkatkan kualitas hidup seluruh warganya dalam setiap segi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dengan jalan merubah cara pandang dalam memahami dan menyadari. memperoleh perlakuan yang layak dalam kehidupan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Bantuan United Nations Children s Fund (UNICEF) Dalam Mensukseskan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara berkembang yang masih melaksanakan

I. PENDAHULUAN. individu. Pendidikan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh data empirik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap

b. pengkajian dan analisis teknis operasional pendidikan khusus; c. pelaksanaan kebijakan teknis bidang pendidikan khusus; d. penyusunan bahan dan mem

BAB I PENDAHULUAN. Nasional yang tertuang dalam BAB II pasal 3 yang berumuskan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa faktor-faktor kinerja

I. PENDAHULUAN. pembentukan karakter anak. Sangatlah penting sebagai seorang guru untuk. mendidik dan membimbing anak untuk mengembangkannya sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan,

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan perilaku siswa meliputi tiga ranah yaitu kognitif,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dengan kata lain, peran pendidikan sangat penting untuk. pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kompleks perbuatan yang sistematis untuk

pembelajaran berbahasa dan kegiatan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari karena antara satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan yang erat.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis refleksi terhadap pengembangan darf/pola

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia seutuhnya baik secara jasmani maupun rohani seperti yang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan manusia yang berkualitas perlu disiapkan untuk berpartisipasi. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan.

BAB V PENUTUP. LXI selama 1 bulan pada tanggal 24 Januari 22 Februari 2017 di Dusun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Vera Nurfadillah, 2014 Optimalisasi Peran Orangtuapekerja Dalam Pembentukan Kemandirian Anak Usia Dini

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. besar dirumuskan kesimpulan penelitian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. mengedepankan moralitas dan nilai-nilai keagamaan sebagai basis konsentrasi

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang mendukung perkembangan tersebut adalah pendidikan. pembelajaran, sumber-sumber belajar dan lain sebagainya.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Adiwyata sebagai program peningkatan MKK di sekolah di situs

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari seluruh pembahasan sebelumnya, maka kajian tentang pemberdayaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Matematika berperan sebagai induk dari semua mata pelajaran dan merupakan

pendidikan dan pelatihan, bimbingan teknis ke SKB, seminar, lokakarya, studi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. PAUD terintegrasi BKB adalah program layanan pendidikan bagi anak usia

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan... 1

BAB 1 PENDAHULUAN. saling bekerja sama dalam meningkatkan kualitas kerja agar menghasilkan output yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian tentang implementasi metode discovery

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu masalah yang menuntut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN CREATIVE APPROACH BERBASIS PICTORIAL RIDDLE APPROACH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK, dituntut sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing secara

2014 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN RUANG PUBLIK KAMPUS UPI BERDASARKAN AKTIVITAS MAHASISWA

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pengamatan di lapangan mengenai rehabilitasi

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam memajukan harkat dan martabat suatu bangsa yang

1. Profil sekolah setelah diterapkan pengawasan patok duga standar pelayanan. sekolah), berdasarkan hasil pengawasan dan peniiaian dapat dicapai skor

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah pokok yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia adalah masalah yang berhubungan dengan mutu atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aktifitas atau kegiatan yang selalu menyertai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan hasil belajar siswa, pemilihan model pembelajaran sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk menunjang keberhasilan

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

Transkripsi:

144 BABV KESIMPULAN, IMPLIKASI HASIL PENELITIAN DAN REKOMENDASI A.Kesimpulan Komponen - komponen yang terlibat dalam penyelenggaraan pelatihan keterampilan menjahit menunjukan adanya keterpaduan yang baik seperti dalam hal pengambilan keputusan pada setiap tahap manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi. Keterpaduan ini dimungkinkan karena adanya kebutuhan, peran dan fungsi masing-masing dan saling ketergantungan dengan posisi masing-masing sebagai berikut: a. Balai Latihan Kerja Industri BLKI sebagai penyelenggara pelatihan, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya selalu berkoordinasi dengan LSM, Instansi/Dinas, Yayasan - Yayasan atau Pondok Pesantren sehingga mampu menghimpun berbagai potensi yang ada dalam masyarakat seperti ibu rumah tangga dan remaja putri yang tidak mempunyai pekerjaan tetap. Dalam penyelenggaraan pelatihan, BLKI mampu menyelenggarakan pelatihan secara baik, efektif dan efisien sesuai dengan tujuan. b. Instruktur Instruktur sebagai pelatih, penyuluh, pendidik, dan pedamping sangat berkompeten, namun dalam penyusunan desain proses pembelajaran yang melibatkan berbagai pendekatan/metoda pembelajaran memerlukan pembahasan bersama dengan peserta pelatihan yang lebih intensif. Kualifikasi

145 instruktur sebagai tenaga fungsional di BLKI sangat mendukung dalam keberhasilan proses pembelajaran. c. Peserta Pelatihan Peserta Pelatihan yang diambil dari para ibu rumah tangga dan remaja putri yang tidak mempunyai pekerjaan tetap diarahkan menjadi produktif. Para ibu rumah tangga dan remaja putri yang memiliki karakter sebagai ibu dan remaja dioptimalkan agar mereka mampu menguasi keterampilan yang lebih baik untuk menopang hidupnya. d. Pengelolaan Pelatihan Pengelolaan pelatihan keterampilan menjahit dilakukan dengan memfungsikan semua fungsi manajemen mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan penilaian. e. Perencanaan Perencanaan pelatihan yang disusun mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelatihan. Pengaruh perencanaan yang baik juga berakibat pada terselenggaranya pelaksanaan pelatihan dengan baik sehingga menimbulkan rasa percaya diri, rasa memiliki, dan rasa tanggung jawab terhadap peserta pelatihan sehingga mereka dapat mengikuti kegiatan pelatihan dengan baik. Keikutsertaan instruktur pada tahap perencanaan diperlukan untuk kegiatan mengalokasikan biaya, waktu, sarana, dan proses pembelajaran. Proses identifikasi kebutuhan, rekrutmen peserta, sosialisasi program, penentuan tujuan, kurikulum dan silabi pelatihan dilaksanakan dengan baik.

146 / Pengorganisasian Pengorganisasian telah dilaksanakan dengan memadai, sebab telah melibatkan unsur-unsur yang terkait yang dituangkan pada struktur organisasi serta tata kerja yang menunjukkan adanya mekanisme kerja yang jelas sebagai pedoman bagi para pemeran dalam kegiatan pelatihan. Penentuan personel yang terlibat sangat tepat dan penentuan banyaknya pengelola sangat efisien. g. Pelaksanaan Suasana kondusifdan antusiasme warga belajar dalam mengikuti pelatihan keterampilan menjahit semua mata pelajaran baik teori maupun praktek timbul dengan sendirinya karena penyelenggara terutama instrakturnya memiliki keahlian, tingkat kehadiran dan rasa empati yang tinggi sebagai intraktur dan dapat memberikan motivasi terhadap peserta pelatihan. Antusiasme peserta pelatihan dalam mengikuti proses belajar mengajar berkenaan dengan mata pelajatan teori yang dapat meningkatkan wawasannya sangat optimal, karena didukung oleh proses pembelajaran yang baik Penggunaan metode pembelajaran, sarana, media pembelajaran dan peralatan serta bahan pelatihan yang modern mampu membantu peserta pelatihan untuk lebih cepat menguasai pengetahuan dan keterampilan tentang menjahit. h. Penilaian Penilaian program pelatihan dan penilaian hasil belajar dilakukan secara berkeseimbangan dan sesuai dengan prinsip - prinsip penilaian. Penilaian program dilakukan dengan menggunakan alat penilaian seperti quesioner, observasi dan laporan pengelola. Penilaian pembelajaran teori dilakukan dengan

147 kegiatan tanya jawab, observasi dan pemberian soal - soal. Penilaian pembelajaran praktek dilakukan dengan melihat langsung ketika peserta pelatihan mengerjakan soal praktek. Dengan demikian penilaian proses penyelenggaraan pelatihan dilakukan secara menyeluruh dengan menampung berbagai masukan dari penyelenggara, pengelola, instruktur dan peserta pelatihan. Hasil evaluasi merapakanmasukan bagi pengembangan program. ;'. Pengaruh Pelatihan Pelatihan keterampilan menjahit memberikan pengaruh yang baik bagi peserta pelatihan. Wujud pengaruh ini yaitu adanya perabahan perilaku, meningkatnya pengetahuan dan keterampilan peserta pelatihan dalam hal menjahit namun belum secara optimal dapat meningkatkan penghasilan. Pengaruh lain yaita adanya perabahan yang dapat dirasakan oleh masyarakat yaita meningkatnya partisipasi dalam kehidupan sosial dan pembangunan, dan dapat menularkan hasil pelatihan kepada orang lain. B. Implikasi Hasil Penelitian Dari temuan-temuan di atas dalam penelitian mendatang implikasi terhadap pelaksanaan pelatihan baik terhadap penyelenggara, instruktur, peserta pelatihan dan masyarakat dalam menunjang pembangunan masyarakat. Implikasi hasil penehtian itu adalah sebagai berikut: a. Pengelolaan pelatihan keterampilan menjahit dengan prinsip kerjasama yang baik antara berbagai komponen pelatihan keterampilan menjahit telah menimbulkan suasana kondusif dalam kegiatan pelatihan. Suasana

kebersamaan dan keterbukaan dalam perencanaan, pengorganisasianf pelaksanaan danevaluasi dapat menimbulkan efektifitas danefisiensi. b.perencanaan pelatihan yang didalamnya mencakup perumusan tajuan pelatihan, kurikulum, silabi, instruktur,, penggunaan metode mengajar peralatan dan media pembelajaran didasari oleh keyakinan bahwa semua proses pembelajaran bergantang pada pengalaman dan rekraitmen instruktur dengan peran sebagai agen kerjasama tanpa menunjukkan kekuasaan dalam pelatihan telah menciptakan interaksi edukatif untuk belajar. Kurikulum haras dirancang dengan menggunakan pengalaman yang telah di uji namun dapat diubah kalau diperlukan. Metode yang digunakan adalah learning by doing atau berbagai metode klasikal, individual, kelompok dengan tehnik pembelajaran yang bervariasi seperti seperti curah pendapat (brain storming), diskusi, resitasi, permainan, atau demontrasi. c. Pengorganisasian pelatihan keterampilan menjahit efisien sehingga tidak banyak membutuhkan tenaga. Sistem dan mekanisme pengelolaan pelatihan pada BLKI sudah diatur sedemikian rapa dengan kebijakan dari BLKI, namun perlu pemeratan personaluntuk pelatihanyang dimasadatang. d. Pelaksanaan pelatihan yang di dalamnya mencakup proses pembelajaran, strtategi dan pendekatan, tehnik dan metode pembelajaran dan media pembelajaran serta bahan pembelajaran telah memberikan pengaruh yang bersar terhadap pencapaian tujuan pelatihan. Namun demikian perludi analisis kekurangan dalam penggunaan metode dan mediapembelajaran.

149 e. Penilaian telah dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan baik saat proses pelatihan maupun menjelang akhir pelatihan dengan sasaran penilaian adalah keselurah fungsi manajemen baik kegiatan perencanaan, pengorganisasian, kegiatan pelaksanaan, dan kegiatan evaluasi. Implikasi berkenaan dengan pengembangan pelatihan keterampilan yang dilaksanakan didasari oleh kebutuhan masyarakat dan serta didasarkan atas pengalaman langsung yang dilaksanakan. f. Berkenaan dengan pengaruh pelatihan temyata membawa implikasi berkenaan dengan upaya tindak lanjut. Tindak lanjut semestinya tidak terputas setelah selesai pelatihan, karena tindak lanjut berfungsi untuk memfasilitasi, memotivasi, dan perlu dilaksanakan sebagai pengembang untuk memperoleh akses pelayanan lebih lanjut dan akses pemodalan untuk mencukupi kebutuhan hidup peserta didik sebagai dampak positifdaripelatihan. C. Rekomendasi Dari kesimpulan yang telah penulis sampaikan di atas, maka dibawah ini penulis akan memberikan rekomendasi sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi pengelola pelatihan. Adapun rekomendasi yang dapat penulis sampaikan sebagai berikut: a. Kerjasama yang baik antara pengelola, instruktur, peserta pelatihan dan LSM atau Dinas yang terkait dengan fungsi - fungsi manajemen : perencanaan, pengorganisasia, pelaksanaan, dan penilaian agar dapat dterapkan dan di rekomendasikan kepada para pengelola pelatihan sejenis pada beberapa intansi dan lembaga penyelenggara pelatihan.

150 b. Partisipasi para instruktur dan peserta pelatihan dalam kegiatan pembelajaran teori atau praktek yang diselenggarakan di kelas masih rendah perlu ditingkatkan, kendala utamanya adalah tingkat kehadiran para ibu yang sudah berkeluarga masih rendah. Padahal bertambahnya wawasan pengetahuan dan keterampilan diperlukan sebagai sarana peningkatan keterampilan mejahit. Untuk itu direkomendasikan kepada peserta pelatihan agar dapat meningkatkan dan mengintegrasikan mata pelajaran teori dengan pelajaran praktek. Disarankan agar proses pembelajaran di kelas agar dilakukan dengan teknik pembelajaran yang beragam dan bervariasi agar tidak membosankan. c. Untak merangsang agar peserta pelatihan dapat mengembangkan usaha diperlukan akses modal dan peningkatan kemampuan menjalin kemitraan, diperlukan upaya pendampingan dari berbagai pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pelatihan terutama LSM Wanita Islam, dan pemerintah Kabupaten. d. Berkaitan dengan manfaat dan kegunaan penelitian sebagaimana dikemukakan di depan, bahwa penelitian ini diharapkan memperkaya khazanah keilmuan dalam pengembangan konsep pelatihan perlu ditindak lanjuti untuk mencoba menyusun kerangka teoritis tentang pengelolaanpelatihan.