BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN PENERIMAAN JASA PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT DAN JAMINAN PERSALINAN DI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DAN JARINGANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan menurunkan angka kematian ibu dan anak serta mempercepat pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) telah diselenggarakan Program Jamkesmas dan Jampersal; b. bahwa untuk pembagian jasa pelayanan kesehatan program Jamkesmas dan Jampersal di puskesmas dan jaringannya perlu diatur melalui peraturan Bupati; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b di atas, perlu ditetapkan Peraturan Bupati tentang Pembagian Jasa Pelayanan Jaminan Kesehatan masyarakat dan Jaminan Persalinan di Pusat Kesehatan Masyarakat dan Jaringannya. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang- Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun - 1953 Nomor 9) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 165 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 4. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); - 1 -
- 2-5. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 3637); 6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang - undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 4578); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik - Indonesia Nomor 4737); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2581/MENKES/PER/XII/2011 tentang Petunjuk Teknis Pelayanan Kesehatan Dasar Jaminan Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor ); 12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2562/MENKES/PER/XII/2011 tentang Petunjuk Teknis Jaminan Persalinan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 46); 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentuk Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 694); 14. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1202/MENKES/SK/VIII/2008 tentang Pelayanan Kesehatan di puskesmas, Rujukan Rawat Jalan dan Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit yang dijamin Pemerintah; 15. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 14 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Kabupaten Kotawaringin Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2008 Nomor 14); 16. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 18 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2008 Nomor 18, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 3); 17. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 14 Tahun 2012 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2012 Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor : 19 ).
- 3 - MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBAGIAN JASA PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT DAN JAMINAN PERSALINAN DI PUSKESMAS DAN JARINGANNYA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Kotawaringin Barat; 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah; 3. Bupati adalah Bupati Kotawaringin Barat; 4. Dinas Kesehatan Daerah adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat ; 5. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten adalah "Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat ; 6. Pelayanan kesehatan adalah jenis pelayanan kesehatan yang diberikan kepada seseorang dalam rangka observasi, diagnosis, pengobatan atau pelayanan kesehatan lainnya termasuk pemeriksaan Laboratorium 7. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu; 8. Puskesmas Keliling adalah pelayanan kesehatan luar gedung oleh tim puskesmas dalam rangka peningkatan mutu dan pemerataan pelayanan kepada masyarakat yang jauh dari puskesmas; 9. Puskesmas Pembantu yang selanjutnya disingkat Pustu adalah sarana yang melaksanakan upaya pelayanan kesehatan sederhana yang merupakan bagian integral dari puskesmas; 10. Pondok Bersalin Desa atau dapat disingkat Polindes Adalah sarana yang melaksanakan upaya kesehatan ibu dan anak yang merupakan bagian integral dari puskesmas; 11. Pelayanan Rawat Inap adalah pelayanan rawat inap di puskesmas rawat inap kepada pasien untuk observasi,perawatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medic dan atau pelayanan kesehatan lainnya dengan menempati tempat tidur; 12. Pelayanan rawat darurat adalah pelayanan tingkat lanjutan yang harus diberikan secepatnya untuk mencegah / menanggulangi risiko kematian - atau cacat; 13. Jasa Pelayanan adalah imbalan yang diterima oleh pelaksana pelayanan atas jasa yang diberikan kepada pasien 14. Jasa Sarana/prasarana adalah imbalan yang diterima oleh puskesmas dan jaringannya atas pemakaian sarana/prasarana, fasilitas dan bahan.; 15. Jasa Medik adalah jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh dokter kepada seseorang dalam rangka observasi, diagnosa, pengobatan dan pelayanan kesehatan lainnya 16. Jasa Perawatan adalah jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh paramedis kepada seseorang dalam rangka observasi, diagnosa, pengobatan dan pelayanan kesehatan lainnya; 17. Jasa Konsultasi Kesehatan adalah jasa pelayanan yang diberikan dalam bentuk konsultasi/tindakan psikologi, gizi, dan konsultasi khusus lainnya; 18. Akomodasi adalah penggunaan fasilitas ruang rawat inap;
- 4-19. Sediaan Farmasi adalah obat, bahan obat-obatan tradisional, kosmetika dan bahan habis pakai; 20. Jasa Pengawasan Dokter adalah pengawasan dokter terhadap penderita yang dirawat selama 24 jam; 21. Visite Dokter adalah kunjungan dokter pada jam dinas terhadap penderita yang dirawat; 22. Unit Cost adalah perhitungan biaya riil yang dikeluarkan untuk melaksanakan satu unit / satu jenis pelayanan kesehatan tertentu yang terdiri dari biaya langsung maupun biaya tidak langsung; 23. Orang Tidak Mampu adalah mereka yang tidak dapat membayar tarif perawatan atau pengobatan dengan menunjukkan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari pihak yang berwenang; 24. Peserta Askes (Asuransi Kesehatan) adalah orang yang telah mendapat surat jaminan pelayanan kesehatan oleh PT. Askes (persero); 25. Peserta Askes Sosial adalah Pegawai Negeri Sipil, Pensiunan Pegawai Negeri Sipil, Pensiunan TNI/Polri, Veteran yang keanggotaannya dibuktikan dengan kartu tanda peserta 26. Jaminan Kesehatan Masyarakat, yang selanjutnya disebut Jamkesmas adalah jaminan perlindungan untuk pelayanan kesehatan secara menyeluruh (Komprehensif mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diberikan secara berjenjang bagi masyarakat/peserta yang iurannya dibayar oleh pemerintah; 27. Jaminan Persalinan, yang selanjutnya disebut Jampersal adalah Jaminan pembiayaan persalinan yang meliputi pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk pelayanan KB pasca persalinan dan pelayanan bayi baru lahir yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan; BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Pembagian jasa pelayanan kesehatan program Jamkesmas dan Jampersal di puskesmas dan jaringannya mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut : a. Terselenggaranya pelayanan kesehatan Jamkesmas dan Jampersal di Puskesmas dan jaringannya; b. Terlaksananya pelayanan kesehatan yang terkendali baik dari segi biaya dan mutu; c. Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel; d. Dalam rangka peningkatan Pendapatan Daerah. BAB III RUANG LINGKUP Pasal 3 (1) Ruang lingkup pelayanan program Jamkesmas di Puskesmas dan jaringannya tersebut meliputi : a. Pelayanan rawat jalan 1. Poliklinik pengobatan umum 2. Poliklinik kesehatan ibu dan anak 3. Poliklinik gigi dan mulut b. Tindakan 1. Tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan
- 5-2. Tindakan medik ringan/operasi kecil 3. Tindakan pada gigi dan mulut 4. Pelayanan Keluarga Berencana 5. Pelayanan laboratorium c. Pelayanan kesehatan rawat inap di Puskesmas Perawatan. d. Pelayanan Ambulance (rujukan) (2) Ruang lingkup pelayanan program Jampersal di Puskesmas dan jaringannya tersebut meliputi a. Pemeriksaan kehamilan; b. Pertolongan persalinan normal; c. Pelayanan nifas, termasuk KB pasca persalinan; d. Pelayanan bayi baru lahir; BAB IV TATA CARA PENGGUNAAN DAN PEMBAGIAN Pasal 4 Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan frekuensi pelayanan, jenis pelayanan kesehatan, fasilitas pelayanan dan pemakaian fasilitas kesehatan dalam jangka waktu tertentu, serta sarana dan prasarana yang digunakan dalam pemberian layanan. Pasal 5 Dasar dalam menetapkan besaran jasa pelayanan Jamkesmas di Puskesmas dan jaringannya adalah Peraturan Daerah No. 14 Tahun 2012 tentang Retribusi pelayanan kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat dan Laboratorium Kesehatan Daerah. Pasal 6 Dasar dalam menetapkan besaran jasa pelayanan kesehatan Jampersal di Puskesmas dan jaringannya adalah Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2562/MENKES/ PER/XII/2011, tentang Petunjuk Teknis Jaminan Persalinan. Pasal 7 (1) Setelah puskesmas dan jaringannya melakukan pelayanan kesehatan dan mendapatkan pembayaran klaim dari Tim Pengelola Jamkesmas dan Jampersal Kabupaten Kotawaringin Barat, maka status dana tersebut merupakan pendapatan penerimaan puskesmas dan jaringannya; (2) Dana yang telah menjadi pendapatan puskesmas dan jaringannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) masih bersifat bruto dan langsung disetorkan ke Kantor Kas daerah sebagai pendapatan daerah melalui Bendahara Penerima Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat; (3) Jasa pelayanan kesehatan dibayarkan setelah pendapatan fasilitas kesehatan disetorkan ke kas daerah melalui mekanisme keuangan daerah; (4) Pembagian pendapatan puskesmas sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) diatur sebagai berikut : a. Untuk jasa pelayanan Jamkesmas, dibayarkan sebesar 50 % ( lima puluh persen ) dari pendapatan fasilitas kesehatan yang disetorkan; b. Untuk jasa pelayanan Jampersal, dibayarkan sebesar 90 % ( Sembilan puluh persen ) dari pendapatan fasilitas kesehatan yang disetorkan;
- 6 - Pasal 8 Pemanfaatan dana untuk pembayaran jasa pelayanan Jamkesmas dan Jampersal di puskesmas dan jaringannya tidak diperbolehkan tumpang tindih dengan dana program kesehatan lainnya. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 9 Peraturan Bupati ini mulai berlaku sejak tanggal 01 Juli 2012. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat. Diundangkan di Pangkalan Bun pada tanggal 29 Oktober 2012 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT ttd MASRADIN Ditetapkan di Pangkalan Bun pada tanggal 29 Oktober 2012 BUPATI KOTAWARINGIN BARAT ttd UJANG ISKANDAR BERITA DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2012 NOMOR : 29.