T E S I S. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Magister PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS.

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. Lahan sudah menjadi salah satu unsur utama dalam menunjang. kelangsungan kehidupan sejak manusia pertama kali menempati bumi.

I. PENDAHULUAN. Lahan sudah menjadi salah satu unsur utama dalam menunjang. kelangsungan kehidupan sejak manusia pertama kali menempati bumi.

EVALUASI PETANI PESERTA PROGRAM SEKOLAH LAPANGAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL - PTT) PADI DI KABUPATEN NGAWI TESIS

I. PENDAHULUAN. komunitas mengubah ekosistem hutan atau lahan kering menjadi sawah adalah

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Indonesia saat ini tengah menghadapi sebuah kondisi krisis pangan seiring

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang khusus oleh pemerintah seperti halnya sektor industri dan jasa.

ppbab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan. Perkembangan pembangunan secara tidak langsung merubah struktur

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup dan kehidupannya. Undang-Undang Nomor 18 Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Lahan sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting dalam ketahanan nasional, mewujudkan ketahanan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mempertahankan eksistensinya. Penggunaan lahan yang semakin meningkat

BAB I PENDAHULUAN. Sejak manusia menempati bumi, lahan sudah menjadi salah satu unsur utama

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu penggerak utama dari roda. perekonomian. Indonesia merupakan negara agraris dimana pertanian

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia selama ini dikenal sebagai negara yang memiliki sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN. Lahan menjadi salah satu unsur utama dalam menunjang kehidupan. manusia. Fungsi lahan sebagai tempat manusia beraktivitas untuk

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALIH FUNGSI LAHAN PANGAN MENJADI KELAPA SAWIT DI BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. Masalah konsumsi beras dan pemenuhannya tetap merupakan agenda

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALIH FUNGSI LAHAN PANGAN MENJADI KELAPA SAWIT DI BENGKULU : KASUS PETANI DI DESA KUNGKAI BARU

PROSPEK USAHA TAMBAK DI KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO JAWA TIMUR TESIS. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-2

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR PISANG INDONESIA SKRIPSI. Oleh : DEVI KUNTARI NPM :

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pulau Jawa merupakan wilayah pusat pertumbuhan ekonomi dan industri.

A. Latar Belakang. ekonomi, sosial, dan lingkungan. Kebutuhan lahan untuk kegiatan nonpertanian

ISSN DAMPAK ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN TERHADAP KETAHANAN PANGAN

SEBARAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN SAWAH DAN DAMPAKNYA TERHADAP PRODUKSI PADI DI PROPINSI JAWA TENGAH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR GULA DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI BERBASIS PISANG AWAK DI KABUPATEN PACITAN TESIS

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian, khususnya tanaman pangan bertujuan untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

I. PENDAHULUAN. terpadu dan melanggar kaidah pelestarian lahan dan lingkungan. Eksploitasi lahan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya mata pencaharian penduduk Indonesia bergerak pada sektor

I. PENDAHULUAN. bahan pangan utama berupa beras. Selain itu, lahan sawah juga memiliki

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan pertanian tidak saja dititik-beratkan pada. peningkatan produksi, namun juga mengarah pada peningkatan

ANALISIS USAHATANI PEMBENIHAN UDANG VANNAMEI DAN PENGEMBANGANYA DI CV. GELONDONGAN VANNAMEI DESA BANJARSARI KECAMATAN CERME KABUPATEN GRESIK SKRIPSI

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab V Analisis, Kesimpulan dan Saran

PENDAHULUAN Latar Belakang

POLITIK KETAHANAN PANGAN MENUJU KEMANDIRIAN PERTANIAN

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang. Pertambahan penduduk merupakan faktor utama pendorong bagi upaya

BAB I PENDAHULUAN. Upaya mewujudkan pembangunan pertanian tidak terlepas dari berbagai macam

Umi Pudji Astuti, Wahyu Wibawa, dan Andi Ishak. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian km. 6,5 Kota Bengkulu ABSTRAK

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. asasi manusia, sebagaimana tersebut dalam pasal 27 UUD 1945 maupun dalam

I. PENDAHULUAN. bermatapencaharian petani. Meskipun Indonesia negara agraris namun Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris yang artinya sektor pertanian

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat pertanian dalam proses pembangunan melalui peningkatan kualitas. yang bergizi seimbang dan permintaan pasar global.

ANALISIS POTENSI LAHAN SAWAH UNTUK PENCADANGAN KAWASAN PRODUKSI BERAS DI KABUPATEN AGAM - SUMATERA BARAT NOFARIANTY

II. TINJAUAN PUSTAKA Konversi Lahan Konversi lahan merupakan perubahan fungsi sebagian atau seluruh

I. PENDAHULUAN. Salah satu kebutuhan dasar manusia sebagai makhluk hidup adalah kebutuhan

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. manusia, sehingga kecukupan pangan bagi tiap orang setiap keputusan tentang

KEMITRAAN USAHA AYAM RAS PEDAGING: KAJIAN POSISI TAWAR DAN PENDAPATAN TESIS. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Magister

PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1-1

HALAMAN PENGESAHAN KARYA TULIS MAHASISWA. TERHADAP KETAHANAN PANGAN SERTA ALTERNATIF SOLUSI PEMECAHANNYA 2. Bidang Kegiatan : ( ) PKMP-AI ( ) PKM-GT

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. makin maraknya alih fungsi lahan tanaman padi ke tanaman lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. individu manusia setelah pangan dan sandang. Pemenuhan kebutuhan dasar

BAB I PENDAHULUAN. politik. Oleh karena itu, ketersediaan beras yang aman menjadi sangat penting. untuk mencapai ketahanan pangan yang stabil.

BAB I PENDAHULUAN. sektor non pertanian merupakan suatu proses perubahan struktur ekonomi.

TESIS PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kedelai Glycine max (L.) Merill adalah tanaman asli daratan Cina dan

BAB I PENDAHULUAN. disegala bidang. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang

Situasi pangan dunia saat ini dihadapkan pada ketidakpastian akibat perubahan iklim

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan global di masa mendatang juga akan selalu berkaitan dengan

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara beriklim tropis mempunyai potensi yang besar

BAB I PENDAHULUAN. tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, perikanan dan peternakan dengan tujuan

ANALISIS PEWILAYAHAN, HIRARKI, KOMODITAS UNGGULAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT PADA KAWASAN AGROPOLITAN

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran-sasaran pembangunan yang dituju harus melibatkan dan pada

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. memiliki julukan lumbung beras Provinsi Bali, memiliki luas 839,33

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting dalam menunjang

BAB I PENDAHULUAN. lahan. Kemampuan lahan yang dikelola akan memberikan. produksi yang berbeda-beda tingkat produktivitasnya.

DAMPAK DAN STRATEGI PENGENDALIAN KONVERSI LAHAN UNTUK KETAHANAN PANGAN DI JAWA TENGAH

I. PENDAHULUAN. tani, juga merupakan salah satu faktor penting yang mengkondisikan. oleh pendapatan rumah tangga yang dimiliki, terutama bagi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia di samping kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. pengertiannya seringkali rancu. Sesungguhnya pengertian lahan lebih luas

BAB I PENDAHULUAN. Ruang sebagai wadah dimana manusia, hewan dan tumbuhan bertahan

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan pokok bagi sebagian besar penduduk

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KETERKAITAN JENIS SUMBERDAYA LAHAN DENGAN BESAR DAN JENIS PENGELUARAN RUMAH TANGGA DI PEDESAAN LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa pertanian merupakan hal yang sangat

I. PENDAHULUAN. Perekonomian di sebagian besar negara-negara yang sedang berkembang. hal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. berkaitan dengan sektor-sektor lain karena sektor pertanian merupakan sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Transkripsi:

PENGARUH ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH TERHADAP PRODUKSI PANGAN UTAMA DI PROVINSI JAWA TIMUR: SUATU ANALISIS KEBIJAKAN T E S I S Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Magister PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS Diajukan oleh: AGUS PUJI RAHARDJO NPM. 0764020008 Kepada PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR S U R A B A Y A 2008

ii TESIS PENGARUH ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH TERHADAP PRODUKSI PANGAN UTAMA DI PROVINSI JAWA TIMUR: SUATU ANALISIS KEBIJAKAN Yang dipersiapkan dan disusun oleh: AGUS PUJI RAHARDJO NPM. 0764020008 Telah dipertahankan di depan Dosen Penguji pada tanggal 8 Januari 2009 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima SUSUNAN DEWAN PENGUJI Pembimbing Utama Anggota Dewan Penguji Lain (Dr. Ir.H. Zainal Abidin, MS.) 1. (DR. Ir. Setyo Parsudi, M.S.) Pembimbing Pendamping 2. (DR.Ir. Eko Nurhadi, M.S.) (Dr. Ir.H.Syarif Imam Hidayat,MM.) 3. (Ir. Sri Tjondro Winarno, M.M.) Surabaya, Januari 2009 UPN Veteran Jawa Timur Program Pancasarjana Direktur, Dr. Ir. H. Zainal Abidin, MS.

iii ABSTRAK Alih fungsi lahan sawah yang tidak terkendali dapat mengancam kapasitas penyediaan pangan, dan bahkan dalam jangka panjang dapat menimbulkan kerugian sosial. Di sisi lainnya, efektifitas implementasi instrumen pengendalian alih fungsi selama ini belum berjalan optimal sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, perlu dikaji dampak alih fungsi lahan sawah di Jawa Timur. Tulisan ini bertujuan untuk mengamati variabel yang berpengaruh dan yang dipengaruhi dengan terjadinya Alih Fungsi Lahan Sawah, dan Untuk menyusun alternatif strategi pengendalian Alih Fungsi Lahan Sawah dalam rangka Ketahanan Pangan di Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan alih fungsi lahan sawah semakin sering terjadi. Semakin meluasnya alih fungsi lahan akan memiliki dampak buruk terhadap ketersediaan pangan di Jawa Timur khususnya padi, karena 90 persen padi ditanam di lahan sawah, sedangkan lahan sawah sering mengalami alih fungsi menjadi penggunaan lahan non pertanian. Untuk mengendalikan alih fungsi lahan diperlukan strategi berupa strategi peraturan kebijakan, dan strategi partisipasi mayarakat. Dengan ini maka instrumen untuk mengendalikan alih fungsi lahan semakin kuat.

iv KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan ridhonya yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul PENGARUH ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH TERHADAP PRODUKSI PANGAN UTAMA DI PROVINSI JAWA TIMUR: SUATU ANALISIS KEBIJAKAN. Tujuan penulisan tesis ini untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat S-2 pada Program Pascasarjana UPN Veteran Jawa Timur. Setelah penulis mengalami berbagai macam tantangan dan cobaan dalam proses penulisan tesis ini, penulis mendapatkan banyak nasehat dan dorongan semangat dari berbagai pihak yang mampu memotivasi penulis untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada Dr. Ir. Zainal Abidin, MS. selaku Pembimbing Utama dan Dr. Ir. Syarif Imam Hidayat, MM. selaku Pembimbing Pendamping, Beliau sangat tegas dan penuh dengan kesabaran serta perhatian dalam membimbing penulis. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada: 1. Rektor dan Direktur Pascasarjana beserta seluruh dosen dan staf yang telah memberikan kesempatan mengikuti kuliah di Program Pascasarjana UPN Veteran Surabaya.

v 2. Rekan-rekan mahasiswa angkatan XV pada Program Pascasarjana Studi Magister Manajemen Agribisnis UPN Veteran Jawa Timur yang selalu memberikan dukungan dan semangat serta masukan masukan yang bermanfaat. Tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa dalam penulisan tesis ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan karena terbatasnya pengetahuan dan kemampuan penulis, kesempurnaan itu mutlak milik Allah SWT. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif demi perbaikan tesis ini sangat penulis harapkan. Surabaya, Januari 2009 Penulis,

vi DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... iii KATA PENGANTAR...iv DAFTAR ISI...vi DAFTAR ISI...vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR...ix DAFTAR LAMPIRAN...x 1. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2. Perumusan Masalah... 5 1.3. Tujuan Penelitian... 5 1.4. Kegunaan Penelitian... 6 1.5. Ruang Lingkup Penelitian... 7 2. TINJAUAN PUSTAKA... 8 2.1. Penelitian Terdahulu... 8 2.2. Kajian Teori... 18 2.2.1. Konsep Agribisnis... 18 2.2.2. Manfaat Lahan Pertanian... 26 2.2.3. Lahan Pertanian sebagai Faktor Produksi... 27 2.2.4. Optimalisasi Pemanfaatan Lahan... 30 2.2.5. Lahan Pertanian dan Permasalahannya... 32 2.2.6. Alih Fungsi Lahan dan Ketahanan Pangan... 34 2.2.7. Pertumbuhan Produksi dan Konsumsi... 38 3. KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS... 41 3.1. Kerangka Pemikiran... 41 3.2. Hipotesis... 44

vii 4. METODE PENELITIAN... 45 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian... 45 4.2. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data... 45 4.3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel... 46 4.4. Analisis Data... 48 5. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 54 5.1. Alih Fungsi Lahan Sawah di Jawa Timur... 54 5.2. Perkembangan Produksi Pangan utama di Jawa Timur... 68 5.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Sawah di Jawa Timur... 77 5.4. Pengaruh Alih Fungsi Lahan Sawah terhadap Perkembangan Produksi Pangan utama... 87 5.4.1. Pengaruh Alih Fungsi Lahan Sawah Terhadap Perkembangan Produksi Padi... 87 5.4.2. Pengaruh Alih Fungsi Lahan Sawah Terhadap Perkembangan Produksi Jagung... 89 5.5. Strategi Pengendalian Alih Fungsi Lahan Sawah di Jawa Timur... 92 5.5.1. Strategi Peraturan Kebijakan... 97 5.5.2. Strategi Partisipasi Mayarakat... 100 6. KESIMPULAN DAN SARAN... 104 6.1. Kesimpulan... 104 6.2. Saran... 106 DAFTAR PUSTAKA... 108 LAMPIRAN... 111

viii DAFTAR TABEL Nomor Halaman 1. Fokus Penelitian Yang Telah Dilakukan Oleh Peneliti Terdahulu... 16 2. Luas Lahan Sawah menurut Jenis Pengairan di Jawa Timur, Tahun 2001-2006... 62 3. Lahan Sawah dan Lahan Pekarangan/Bangunan dan Halaman di Jawa Timur, Tahun 2001-2006... 63 4. Perkembangan Produksi Padi dan Jagung di Jawa Timur, Tahun 1998-2006... 70 5. Produksi, Ketersediaan dan Konsumsi Beras di Jawa Timur, Tahun 1998-2006... 71 6. Produksi, Ketersediaan dan Konsumsi Jagung di Jawa Timur, Tahun 1998-2006... 74 7. Hasil Analisis Regresi Linier Faktor-faktor yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Sawah.... 79 8. Jumlah Penduduk dan Persentase Pertumbuhannya di Jawa Timur, Tahun 1998-2006... 82 9. Jumlah Penduduk Yang Bekerja Usia 10 Tahun Keatas di Jawa Timur, Tahun 2001-2006... 83 10. Hasil Analisis Regresi, Pengaruh Alih Fungsi Lahan Sawah terhadap Produksi Jagung... 89

ix DAFTAR GAMBAR Nomor Halaman 1. Hirarki Manfaat Lahan Pertanian... 26 2. Kerangka Pemikiran... 43 3. Luasan Alih Fungsi Lahan Sawah Periode 1997-2001 dan Periode 2002-2006, di Jawa Timur... 55 4. Ranking Alih Fungsi Lahan di Jawa Timur, 1997-2006... 56 5. Trend Alih Fungsi Lahan Sawah di Jawa Timur, 1997-2006... 57 6. Persentase Lahan Sawah Menurut Tipe Irigasi, Yang Mengalami Alih Fungsi menjadi Lahan Non Pertanian... 60 7. Trend Lahan Sawah dan Lahan Pekarangan/Bangunan dan Halaman di Jawa Timur, Tahun 2001-2006... 64 8. Produksi dan Konsumsi Beras di Jawa Timur, Tahun 1998-2006... 72 9. Produksi dan Konsumsi Jagung di Jawa Timur, Tahun 1998-2006... 75 10. Jumlah Penduduk Yang Bekerja Usia 10 Tahun Keatas di Jawa Timur, Tahun 2001-2006... 84 11. Fungsi Regresi Pengaruh Alih Fungsi Lahan Sawah terhadap Produksi Padi, 1997-2006... 87 12. Fungsi Regresi Pengaruh Alih Fungsi Lahan Sawah terhadap Produksi Jagung, 1997-2006... 91 13. Ketatalaksanaan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Bertumpu pada Partisipasi Masyarakat... 96

x DAFTAR LAMPIRAN Nomor Halaman 1. Perundang-undangan dan Peraturan tentang Alih Fungsi Lahan Sawah... 112 2. Out Put Regresi Alih Fungsi Lahan dengan Independen Variabel Jumlah Rumah Tangga, Pertumbuhan Ekonomi, dan Jumlah Petani... 115 3. Out Put Regresi Produksi Padi dengan Independen Variabel Alih Fungsi Lahan... 117 4. Out Put Regresi Produksi Jagung dengan Independen Variabel Alih Fungsi Lahan... 119

1 BAB I 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejak manusia pertama kali menempati bumi, lahan sudah menjadi salah satu unsur utama dalam menunjang kelangsungan kehidupan. Konkritnya, lahan difungsikan sebagai tempat manusia beraktivitas untuk mempertahankan eksistensinya. Aktivitas yang pertama kali dilakukan adalah pemanfaatan lahan untuk bercocok tanam (pertanian). Seiring pertumbuhan populasi dan perkembangan peradaban manusia, penguasaan dan penggunaan lahan mulai terusik yang menimbulkan kompleksitas permasalahan akibat pertambahan jumlah penduduk, penemuan dan pemanfaatan teknologi, serta dinamika pembangunan. Lahan yang semula berfungsi sebagai media bercocok tanam (pertanian), berangsur-angsur berubah menjadi multifungsi pemanfaatan. Perubahan spesifik dari penggunaan untuk pertanian ke pemanfaatan bagi nonpertanian yang kemudian dikenal dengan istilah alih fungsi (konversi) lahan, kian waktu kian meningkat. Khusus untuk Indonesia, fenomena ini tentunya dapat mendatangkan permasalahan yang komplek dikemudian hari, jika tidak diantisipasi secara serius dari sekarang. Implikasinya, alih fungsi lahan sawah yang tidak terkendali

2 dapat mengancam kapasitas penyediaan pangan, dan bahkan dalam jangka panjang dapat menimbulkan kerugian sosial. Lahan pertanian memiliki manfaat sosial dan manfaat ekonomi maupun manfaat lingkungan. Secara sosial, eksistensi lahan pertanian terkait dengan tatanan kelembagaan masyarakat petani dan aspek budaya lainnya. Secara ekonomi, lahan pertanian adalah masukan paling esensial dalam keberlangsungan proses produksi. Sementara itu, secara lingkungan, aktivitas pertanian pada umumnya relatif lebih selaras dengan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan. (Bappenas, 2006). Salah satu fenomena yang cukup sering terjadi dalam pemanfaatan lahan adalah alih fungsi lahan. Fenomena tersebut muncul seiring makin tinggi dan bertambahnya tekanan kebutuhan dan permintaan terhadap lahan, baik dari sektor pertanian maupun dari sektor nonpertanian sebagai akibat dari bertambahnya penduduk dan kegiatan pembangunan. Sumaryanto et al. (1994) menggarisbawahi bahwa sisi dampak negatif (kerugian) utama akibat konversi lahan pertanian (sawah) adalah hilangnya peluang atau kesempatan dalam memproduksi hasil pertanian yang terkonversi. Lebih lanjut, kerugian tersebut juga berdampak pada hilangnya peluang pendapatan dan kesempatan kerja, baik secara langsung maupun tidak langsung ke depan (forward linkage) dan ke belakang (backward linkage) dari kegiatan ekonomi usahatani.

3 Kebijakaan pembangunan pertanian yang ditujukan untuk meningkatkan ketahanan pangan, mengembangkan agribisnis dan meningkatkan kesejahteraan petani mengharuskan produk pertanian yang dihasilkan memenuhi syarat kualitas dan syarat kuantitas maupun kontinuitasnya, sehingga produk tersebut memiliki daya saing dan mudah diperoleh dengan harga yang terjangkau. Ketahanan Pangan sangat erat keterkaitannya dengan persediaan pangan. Produksi pangan selama ini didominasi oleh hasil dari tanaman padi yang ditanam dilahan sawah dibandingkan dengan tanaman padi yang ditanam di ladang. Data BPS menunjukkan bahwa 90 persen komoditas padi ditanam di lahan sawah. Dengan demikian bila konversi lahan banyak terjadi di lahan subur (sawah irigasi dan tadah hujan) yang terus berlangsung, maka akan mengganggu pertumbuhan produksi pangan. Pertumbuhan penduduk dan perkembangan sektor industri dan bertambahnya perumahan menyebabkan peningkatan kebutuhan lahan untuk keperluan tersebut. Sejalan dengan uraian diatas, upaya meningkatkan produksi pertanian tanaman pangan di Jawa Timur menjadi tidak mungkin karena disamping bertambahnya permintaan produk pertanian akibat dari pertambahan penduduk, tuntutan konsumen akan kualitas yang semakin tinggi, juga semakin terbatasnya lahan subur untuk budidaya tanaman pangan akibat terjadinya alih fungsi lahan sawah menjadi lahan untuk

4 bangunan industri maupun kawasan perumahan. Sedangkan sektor pertanian memiliki peranan penting dalam perekonomian nasional sebagai sumber pendapatan, pembuka kesempatan kerja, pengentas kemiskinan dan peningkatan ketahanan pangan nasional (Irawan et al., 2003). Kondisi peralihan fungsi lahan sawah per Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur berdasarkan Hasil Podes 2006, bahwa telah terjadii alih fungsi lahan sawah selama 3 tahun (2003-2006) menjadi lahan pertanian bukan sawah sebesar 5.665 Ha (31,86%), lahan untuk perumahan sebesar 8.567,7 Ha (48,16%), lahan untuk bangunan industri sebesar 1.204,2 Ha (6,77%), lahan untuk bangunan perusahaan/perkantoran sebesar 693,1 Ha (3,90%), dan untuk keperluan lain-lain sebesar 1.651,3 Ha (9,29%). Kondisi tersebut menjunjukkan bahwa luasan lahan sawah telah terjadi penurunan, terjadinya alih fungsi lahan sawah sebagai salah satu unsur produksi akan memberikan pengaruh terjadinya penurunan produksi pangan. Untuk selanjutnya, harus ada upaya untuk tetap meningkatkan produksi pangan, meskipun alih fungsi lahan sawah di Jawa Timur sulit dicegah, sehingga memerlukan upaya keras untuk pengendalian alih fungsi lahan sawah di Jawa Timur. Pada situasi dimana produksi padi mulai sulit ditingkatkan akibat meningkatnya kendala peluasan lahan sawah dan stagnasi teknologi usahatani, alih fungsi lahan sawah akan semakin memperbesar masalah pangan. Berdasarkan hal tersebut maka

5 upaya pengendalian alih fungsi lahan terutama lahan sawah memiliki peranan yang semakin penting dalam rangka mendukung ketahanan pangan di Jawa Timur. Upaya pengendalian alih fungsi lahan sawah juga diperlukan untuk menghindari berbagai masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan yang dapat timbul karena adanya kejadian tersebut. 1.2. Perumusan Masalah 1. Bagaimana perkembangan produksi pangan utama, jumlah penduduk, tingkat konsumsi pangan utama, pergeseran struktur tenaga kerja pertanian dan penggunaan lahan di Jawa Timur, sebagai Faktor-faktor yang berhubungan dengan Alih Fungsi Lahan Sawah, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir yaitu tahun 1997-2006? 2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Sawah? 3. Bagaimana pengaruh Alih Fungsi Lahan Sawah terhadap perkembangan produksi pangan utama (padi dan jagung) di Jawa Timur? 4. Strategi yang perlu dilakukan dalam pengendalian Alih Fungsi Lahan Sawah di Jawa Timur? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengidentifikasi pekembangan produksi pangan utama (padi dan jagung), jumlah penduduk, tingkat konsumsi pangan utama (padi

6 dan jagung), peralihan tenaga kerja pertanian dan penggunaan lahan (sawah irigasi dan non irigasi serta pekarangan/bangunan dan halaman). Faktor-faktor tersebut memiliki hubungan dengan Alih Fungsi Lahan Sawah, dan akan dicermati perkembangannya selama 10 tahun yaitu periode 1997-2006. 2. Untuk mengetahui pengaruh Alih Fungsi Lahan Sawah terhadap perkembangan produksi pangan utama di Jawa Timur. 3. Untuk menganalisis pengaruh Alih Fungsi Lahan Sawah terhadap produksi pangan utama. 4. Untuk menyusun strategi pengendalian Alih Fungsi Lahan Sawah dalam rangka Ketahanan Pangan di Jawa Timur. 1.4. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat: 1. Sebagai kontribusi bagi pemerintah pusat atau daerah dalam pengendalian Alih Fungsi Lahan Sawah untuk menghindari terjadinya penurunan produksi pangan utama yang dapat mengancam ketahanan pangan di Jawa Timur. 2. Bagi penulis sebagai sarana mengembangkan pola pikir dan merupakan salah satu syarat untuk memperoleh derajat kesarjanaan Magister Manajemen Agribisnis (MMA) pada Program Pascasarjana Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.

7 3. Sebagai bahan informasi dasar bagi penelitian lanjutan yang berkaitan dengan fungsi lahan pertanian. 1.5. Ruang Lingkup Penelitian 1. Wilayah penelitian: Provinsi Jawa Timur 2. Data yang digunakan dalam penelitian kurun waktu tahun 1997-2006 3. Fokus penelitian: a. Mengidentifikasi kondisi Alih Fungsi Lahan Sawah di Jawa Timur. b. Pengaruh Alih Fungsi Lahan Sawah terhadap perkembangan produksi pangan utama di Jawa Timur c. Pekembangan produksi pangan utama (padi dan jagung), jumlah penduduk, tingkat konsumsi pangan utama (padi dan jagung), peralihan tenaga kerja pertanian dan penggunaan lahan (sawah irigasi dan non irigasi serta pekarangan/bangunan dan halaman). Faktor-faktor tersebut memiliki hubungan dengan Alih Fungsi Lahan Sawah. Kemudian diamati perkembangannya selama 10 tahun yaitu selama periode 1997-2006. d. Analisis kebijakan untuk menyusun Strategi pengendalian Alih Fungsi Lahan Sawah menuju Ketahanan Pangan di Jawa Timur.