BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: RIRI ANJARNINGTIYAS A

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang pendidikan tidak lepas dari berbicara tentang hasil

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman didunia pendidikan yang terus berubah secara signifikan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pendidikan. daya manusia dan merupakan tanggung-jawab semua pihak, baik

BAB I PENDAHULUAN. dan watak siswa agar memiliki sikap dan kepribadian yang baik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu proses menyiapkan individu untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui. pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. merupakan investasi jangka panjang manusia guna dapat bersaing pada era

menyumbang calon tenaga kerja terdidik. Fenomena yang terjadi di masyarakat sekarang banyak pengangguran yang berasal dari orang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hampir semua orang mendapatkan pendidikan dan melaksanakan

PROFESIONALISME GURU DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH SIKAP BELAJAR SISWA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman yang serba modern dan canggih ini, dimana perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dan spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal yang

BAB I PENDAHULUAN. atau anak didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pondasi dasar dari kemajuan suatu bangsa, tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat bersikap tenang dalam menghadapi ujian nasional. Orangtua dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut harus ada perhatian dari. pemerintah dan masyarakat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan, ilmu pengetahuan dan teknologi pun berdampak pada pendidikan.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang demokratis serta bertanggung jawab. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan kata lain SMK dapat menghasilkan lulusan yang siap kerja.

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. penting sebagai bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dasar hal itulah maka sudah sepantasnya mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diwajibkan dalam pendidikan jalur sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. bunyi pasal 31 ayat 1 UUD 1945, yang menyatakan bahwa: Tiap-tiap warga. Negara berhak mendapat pengajaran.

I. PENDAHULUAN. sumber daya suatu Negara dapat ditingkatkan. Dewasa ini sudah menjadi. kebutuhan di setiap Negara untuk terus berusaha meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. namun tergantung dari profesi dan kesenangan masing-masing individu

DWI KUSTIANTI A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat. Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini ternyata

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup dan masa depan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentunya perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan amanah dari Allah SWT, Setiap orang tua menginginkan anakanaknya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi. manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan secara bahasa

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tira Nur Indah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang. tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. nantinya akan membawa bangsa menuju kearah kemajuan karena di. taraf kemajuan peradapan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

I. PENDAHULUAN. perubahan tingkah laku menuju kedewasaan. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan

I. PENDAHULUAN. Secara keseluruhan pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai negara yang masih berkembang, pendidikan di Indonesia masih. sangat rendah dari segi Sumber Daya Manusia (SDM)

Suatu bangsa akan dinyatakan maju tergantung pada mutu pendidikan dan. para generasi penerusnya, karena pendidikan mempunyai peranan penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan agama anak di sekolah. Hal ini sesuai dengan pemikiran jalaluddin

warga negara yang memiliki kekhususan dalam pemenuhan kebutuhan pendidikannya. Salah satu usaha yang tepat dalam upaya pemenuhan kebutuhan khusus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya berbagai peraturan perundang-undangan yang disusun guna

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan, suatu kata yang sudah pasti tidak asing lagi di telinga masyarakat semua. Setiap manusia sudah pasti memerlukan pendidikan untuk menjalani kehidupannya sehari-hari. Lebih dari separuh usia manusia, atau bahkan seumur hidup manusia digunakan untuk mendapatkan pengetahuan dan pendidikan. Pendidikan itu sendiri dapat diberikan sejak manusia masih pada usia dini, hingga tumbuh menjadi remaja, dan menjadi dewasa. John S. Brubacher (Helmawati 2014: 23) menyebutkan pengertian pendidikan sebagai berikut : Pendidikan adalah proses pengembangan potensi, kemampuan, dan kapasitas manusia yang mudah dipengaruhi oleh kebiasaan, kemudian disempurnakan dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, didukung dengan alat (media) yang disusun demikian rupa sehingga pendidikan dapat digunakan untuk menolong orang lain atau dirinya sendiri dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Undang-undang (UU) Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 dalam Bab 1, Pasal 1 No. 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan definisi pendidikan yang berbunyi: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Tujuan pendidikan itu sendiri yaitu menghasilkan generasi penerus yang berprestasi dan berkarakter untuk pembangunan Indonesia di masa yang akan datang. Semakin tinggi pendidikan, diharapkan akan menghasilkan penerus yang semakin berprestasi dan berkarakter, serta berperan aktif untuk pembangunan. Pendidikan yang paling tinggi yaitu pendidikan yang dilaksanakan di jenjang perguruan tinggi. Namun sangat disayangkan, 1

2 banyak anak yang kurang berminat untuk melanjutkan studinya ke perguruan tinggi setelah lulus sekolah menengah atas. Di wilayah kecamatan Teras, kabupaten Boyolali misalnya. Kecamatan ini terbagi menjadi beberapa desa. Dan di setiap desa masih banyak area persawahan. Kondisi ekonomi masyarakat di desa-desa pada kecamatan ini mayoritas berasal dari golongan menengah ke bawah. Dari faktor golongan status ekonomi itulah yang menyebabkan masyarakat tidak benar-benar menaruh minat agar anaknya nanti dapat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Karena yang masyarakat ketahui biaya pendidikan di perguruan tinggi itu tidak sedikit. Berdasarkan survei yang dilakukan peneliti di kantor kecamatan Teras pada bulanmei 2016, peneliti menemukan bahwa warga lulusan sekolah menengah atas berbanding 4 : 1 dengan warga lulusan perguruan tinggi. Pada penelitian-penelitiam sebelumnya telah terbukti banyak faktor yang mempengaruhi minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi, seperti prestasi belajar, motivasi belajar, status sosial ekonomi, tingkat pendidikan orang tua, intensitas perhatian orang tua dan. Dari hasil tersebut, maka peneliti ingin mengetahui faktor-faktor dari dalam keluarga yang mempengaruhi minat untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. seperti perhatian orang tua dan keadaan ekonomi keluarga. Karena kedua faktor tersebut memiliki pengaruh terhadap minat untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Masyarakat di kecamatan ini mayoritas berprofesi sebagai petani dan peternak. Banyak pula yang berprofesi sebagai buruh pabrik, dikarenakan kawasan ini memiliki pabrik yang cukup besar dan memiliki peluang besar untuk membuka lapangan pekerjaan. Karena kemudahan mendapat pekerjaan itulah salah satu hal yang menyebabkan anak tidak berminat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Dengan anggapan lulusan sekolah menengah saja sudah dapat bekerja, untuk apa melanjutkan pendidikan lagi. Anggapan itulah yang membuat para lulusan sekolah menengah enggan untuk melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi. Namun tidak dapat dipungkiri pula, setiap anak pasti punya keinginan dan kebutuhannya sendiri. Ada yang ingin segera bekerja setelah lulus

3 sekolah menengah atas karena alasan minim ekonomi, ingin mandiri, dan tidak ingin menyusahkan orang tua. Ada pula yang memang sudah berminat untuk melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Dengan motif dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan yang lebih luas, mendapatkan pengalaman lebih, mengembangkan bakat yang sudah dimiliki, memperoleh pekerjaan yang bergengsi dan dapat menaikkan status sosial ekonomi keluarga pada suatu saat nanti. Setiap orang tua selalu menginginkan yang terbaik untuk masa depan anak-anaknya nanti. Orang tua yang benar-benar memperhatikan hal tersebut pasti senantiasa mendukung perkembangan anak dalam hal pendidikan. Dalam usaha untuk mendukung perkembangan anak, salah satunya dalam hal pendidikan diperlukan komunikasi yang baik dalam keluarga. Dengan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak, pesan yang ingin disampaikan orang tua kepada sang anak akan tersampaikan. Kontribusi keluarga terhadap pendidikan anak-anaknya sangat besar, karena keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama untuk anak-anaknya. Menurut Djamarah (2004: 2) menjelaskan istilah pendidikan keluarga sebagai berikut : Pendidikan yang berlangsung dalam keluarga yang dilaksanakan oleh orang tua sebagai tugas dan tanggung jawabnya dalam mendidik anak dalam keluarga. Oleh sebab itu, orang tua dituntut untuk memiliki pengetahuan yang cukup untuk mendidik anaknya sejak dini untuk menjadi generasi yang berprestasi dan berakhlak mulia pada saat dewasa nanti. Tidak sedikit orang tua yang benar-benar menaruh perhatian terhadap kelanjutan pendidikan anak demi masa depannya. Orang tua yang benarbenar menaruh perhatian pada pendidikan anaknya pasti akan melanjutkan pendidikan anaknya di perguruan tinggi. Para orang tua berharap, dengan memasukkan anaknya ke dalam perguruan tinggi, anak akan mendapatkan pendidikan lebih banyak, masa depan anak lebih terarah dan mendapat pekerjaan yang lebih baik.

4 Namun tidak sedikit pula orang tua yang tidak dapat meneruskan pendidikan anaknya hingga ke jenjang perguruan tinggi. Hal itu dapat disebabkan oleh faktor dalam keluarga itu sendiri. Faktor dalam keluarga ada bermacam-macam, seperti bagaimana keharmonisan keluarga anak, komunikasi dalam keluarga antara orang tua dan anak, dan perekonomian dalam keluarga. Peneliti lebih memfokuskan kepada faktor keadaan ekonomi dalam keluarga. Sudah kita ketahui bahwa biaya pendidikan di jenjang perguruan tinggi memang tidaklah sedikit, bahkan dapat dibilang mahal. Sehingga keluarga yang memiliki keadaan ekonomi biasa menganggap mereka tidak akan mampu mendukung anaknya untuk meneruskan pendidikan di jenjang perguruan tinggi. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang pengaruh perhatian orang tua dan kondisi ekonomi keluarga terhadap minat untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Maka peneliti melakukan penelitian dengan judul KONTRIBUSI PERHATIAN ORANG TUA DAN KEADAAN EKONOMI KELUARGA TERHADAP MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI PADA ANAK KELAS XII SMA/SMK (STUDI KASUS DI KECAMATAN TERAS, KABUPATEN BOYOLALI). B. Identifikasi Masalah Bedasarkan uraian latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut: 1. Banyak orang tua yang kurang memperhatikan bagaimana kelanjutan pendidikan anaknya setelah lulus sekolah menengah atas. 2. Masih rendahnya minat anak yang tinggal di daerah tersebut untuk melanjutkan studinya ke perguruan tinggi. 3. Biaya pendidikan di perguruan tinggi yang terbilang mahal menyebabkan masyarakat daerah tersebutberanggapan tidak akan mampu membiayai anaknya untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi.

5 4. Sebagian besar anak lebih memilih untuk bekerja daripada melanjutkan studinya ke perguruan tinggi setelah lulus sekolah menengah atas. 5. Keadaan ekonomi yang mayoritas dari kelas menengah ke bawah C. Pembatasan Masalah Dalam penelitian diperlukan adanya pembatasan masalah, karena dengan membatasi masalah akan memudahkan peneliti dalam menentukan cakupan yang akan diteliti dan mempersingkat waktu yang diperlukan. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian dilakukan di Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali dengan subyek anak-anakkelas XII SMA/SMK. 2. Perhatian orang tua dibatasi pada permasalahan cara orang tua dalam memperhatikan perkembangan pendidikan anak saat sedang duduk di bangku sekolah menengah atas. 3. Keadaan ekonomi keluarga dibatasi pada permasalahan orang tua mampu atau tidak untuk membiayai kelanjutan studi anaknya di perguruan tinggi. 4. Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi dibatasi pada minat yang dipengaruhi oleh perhatian orang tua dan keadaan ekonomi keluarga. D. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian penjelasan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Adakah pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada anak kelas XII SMA/SMK di Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali? 2. Adakah pengaruh yang signifikan antara keadaan ekonomi keluarga terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada anak kelas XII SMA/SMK di Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali? 3. Adakah pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua dan keadaan ekonomi keluarga secara bersama-sama terhadap minat melanjutkan

6 studi ke perguruan tinggi pada anak kelas XII SMA/SMK di Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali? E. Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah di atas, adapun penelitian ini bertujuan untuk : 1. Untuk mengetahui adakah pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada anak kelas XII SMA/SMK di Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali. 2. Untuk mengetahui adakah pengaruh yang signifikan antara keadaan ekonomi keluarga terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada anak kelas XII SMA/SMK di Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali. 3. Untuk mengetahui adakah pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua dan keadaan ekonomi keluarga terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada anak kelas XII SMA/SMK di Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan penelitian selanjutnya dengan menambah variabel lain yang berhubungan dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Serta dapat memberikan gambaran mengenai pengaruh perhatian orang tua dan keadaan ekonomi keluarga terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Universitas Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan pada perguruan tinggi khususnya untuk Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk selalu meningkatkan prestasinya dan menghasilkan lulusan yang berkarakter. Sehingga para lulusan

7 sekolah menengah atas tertarik untuk melanjutkan studinya di Universitas Muhammadiyah Surakarta. b. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam penelitian karya ilmiah dan mengatasi masalah-masalah pendidikan. c. Bagi Masyarakat Sebagai bahan informasi khususnya masyarakat Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali tentang apa yang seharusnya dilakukan setiap keluarga untuk mendukung perkembangan pendidikan dan masa depan putra dan putrinya.