BAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya berada di luar lingkup universitas atau perguruan tinggi. Organisasi

dokumen-dokumen yang mirip
2016 KONTROL SOSIAL HMI TERHADAP KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. insan yang memiliki berbagai dimensi yaitu sebagai bagian dari civitas akademika

BAB I PENDAHULUAN. ini berada dalam genggaman anak bangsa Indonesia sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan negara yang dikenal dengan masyarakatnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demokrasi menjadi bagian bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Peran Mahasiswa Melalui Gerakan Indonesia Membaca untuk Mewujudkan Pendidikan Indonesia yang Berkarakter Oleh : Ghoffar Albab Maarif

BAB I PENDAHULUAN. berbicara dalam konteks pendidikan formal. Mahasiswa dalam peraturan

BAB 1 PENDAHULUAN. Manfaat Penelitian, (5) Penegasan Istilah. kuatlah yang membawa bangsa ini mewujudkan cita-citanya. Peran serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andriyana, 2015

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia mempunyai kualitas yang tinggi. Sihombing (2001)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

MAHASISWA SEBAGAI UJUNG TOMBAK PEMBELA MERAH PUTIH. Membangun(kan) Nasionalisme Pemuda

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

I. PENDAHULUAN. Perjuangan bangsa Indonesia sejak perintisan pergerakan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan, sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara takkan terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi telah membuat perubahan yang signifikan, semakin

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter dalam mengisi kemerdekaan. Namun, memunculkan jiwa yang

2015 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN POLITIK DI ORGANISASI FRONT MAHASISWA NASIONAL CABANG BANDUNG

GERAKAN PRAMUKA IKIP BANDUNG HINGGA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN

PERAN MAHASISWA DALAM GERAKAN ANTI KORUPSI DENGAN TATANAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah tiga institusi pilar Globalisasi.(Amin Rais, 2008: i)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sunatra dalam Pendidikan Politik Kewarganegaraan (2016), suatu bangsa akan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. adalah generasi penerus yang menentukan nasib bangsa di masa depan.

BUPATI BURU. Bismilahirahmanirahim Assalamualaikum Wr. Wb dan salam sejahtera

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi membuat dunia transparan seolah olah tidak mengenal batas antar Negara.

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan umum (Pemilu). Budiardjo (2010: 461) mengungkapkan bahwa dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembacanya. Banyak sekali manfaat yang terkandung dari membaca buku. Selain

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

M PERANAN HASAN SADIKIN DALAM BIDANG KESEHATAN DI JAWA BARAT TAHUN

BAB XI MEMAKNAI HIDUP BERNEGARA. Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Psikologi.

BAB I PENDAHULUAN. Pemuda sebagai generasi penerus sebuah bangsa, kader Selakigus aset. pengawasan pelaksanaan kenegaraan hingga saat ini.

I. PENDAHULUAN. menjadi masyarakat modern. Modernisasi memberikan banyak konsekuensi

2015 KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

BAB I PENDAHULUAN. bisa menjadi bisa seperti yang terkandung dalam Undang-Undang Sistem. Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1 yaitu:

I. PENDAHULUAN. generasi muda untuk mempunyai jiwa kemanusiaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

KONFERENSI CABANG KE IX HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perancangan

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BELA NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara tentu memiliki tujuan dan cita-cita nasional untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat biasa adalah mahkluk yang lemah, harus di lindungi laki-laki,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Hasanah Ratna Dewi, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai alat pemersatu bangsa demi merebut kemerdekaan (Rawantina,

PENGAMALAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DAN REFORMASI

A. Pengertian dan Kategori Nasionalisme

TANTANGAN DAN HARAPAN PERGURUAN TINGGI DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Adi Khadafi, 2013

PENDIDIKAN PANCASILA RENDAHNYA RASA NASIONALISME DI KALANGAN PEMUDA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. secara optimal dalam pendidikan. Menurut Setiawan (2011:356), pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dimatangkan oleh berbagai pergerakan yang bersifat nasional di daerah-daerah.

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai

2014 PEMIKIRAN MUBYARTO TENTANG EKONOMI INDONESIA

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

PANDANGAN POLITIK TAN MALAKA TENTANG KONSEP NEGARA REPUBLIK

Oleh : Izza Akbarani*

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014

Arti Penting Ideologi bagi Suatu Bangsa dan Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menghiraukan penderitaan bangsa yang dijajah. Indonesia merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem. Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No. 20 tahun 2003 menyatakan,

BAB I PENDAHULUAN. agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa Nasionalisme bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yanti Nurhayati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan Indonesia bisa lebih tumbuh dan berkembang dengan baik disegala

BAB I PENDAHULUAN. Nasionalisme melahirkan sebuah kesadaran melalui anak-anak bangsa. penindasan, eksploitasi dan dominasi.

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia untuk mempertahankan dan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENJADI TUAN DI NEGERI SENDIRI: PERSPEKTIF POLITIK. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

INTERAKSI SOSIAL PADA AKTIVIS IMM DAN KAMMI. Skripsi

SAMBUTAN MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA RI PADA ACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-83 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. oleh masyarakat menunjukkan bahwa Indonesia sudah menjadi negara yang telah

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI WAWASAN KEBANGSAAN BERBASIS KEORGANISASIAN MAHASISWA DALAM MENINGKATKAN NASIONALISME

BAB I PENDAHULUAN. mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan juang.

SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA DIES NATALIS KE-62 HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) TAHUN 2009

TAFSIR INDEPENDENSI HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

2) Sanggupkah Pancasila menjawab berbagai tantangan di era globalisasi tersebut?

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi, desentralisasi dan globalisasi. Jawaban yang tepat untuk menjawab

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kesatuan yang berbentuk republik. Hal

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. dan bernegara. Hal ini terjadi karena mahasiswa adalah orang-orang yang

Transkripsi:

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Organisasi ekstra universitas merupakan organisasi mahasiswa yang aktivitasnya berada di luar lingkup universitas atau perguruan tinggi. Organisasi ekstra universitas biasanya berafiliasi dengan partai politik dan pemerintahan tertentu walaupuan tidak secara eksplisit. Salah satu contoh organisasi ekstra universitas yaitu Himpunan Mahasiswa Islam disingkat HmI adalah sebuah organisasi yang didirikan di Yogyakarta pada tanggal 5 Februari 1947, atas prakarsa Lafran Pane beserta 14 orang mahasiswa Sekolah Tinggi Islam Yogyakarta. Menangkap realitas historis dan berbagai persoalan perkembangan bangsa dan negara banyak permasalahan yang mengerucut pertanyaan untuk para pemuda yang mempunyai semangat juang dalam menanggapi segala hal, tampilah Lafran Pane seorang Mahasiswa yang menjadi tokoh dan juga pendiri Himpunan Mahasiswa Islam, sejak menjadi mahasiswa pada tahun 1946 Beliau aktif mengamati dan memikirkan secara seksama perkembangan sosial politik, dan budaya di tanah air, maka dari itu beliau mengangkat delapan faktor yang menjadi semangat spiritualnya, Lafran Pane ( 2014 2015, h. 8 ) : 1. Penjajahan Belanda atas Indonesia dan tuntutan perang kemerdekaan 2. Kesenjangan dan kejumudan umat islam dalam ilmu pengetahuan, pemahaman dan penghayatan serta pengamalan ajaran islam 3. Kebutuhan akan pemahaman, penghayatan keagamaan 4. Munculnya polarisasi politik 5. Perkembangan paham dan ajaran komunis dikalangan Masyarakat dan Mahasiswa 6. Kedudukan Perguruan Tinggi dan dunia kemahasiswaan yang strategis 1

2 7. Kemajemukan bangsa Indonesia 8. Tuntutan modernisasi dan tantangan masa depan Idealisme yang diangkat oleh Lafran Pane inilah yang menjadi suatu langkah empiris dan pemikiran serta memiliki daya dukung konstruktif, guna merespon berbagai persoalan bangsa yang dihadapi saat itu. Namun poin yang belum ada dan kita teliti sampai saat ini dari gagasan atau idealisme Lafran Pane tersebut tertera dari poin 4 sampai poin 8. Seiring dengan zaman dan budaya budaya asing yang kian merajalela di Indonesia, jiwa dan rasa nasionalisme yang tertanam dalam diri bangsa Indonesia semakin luntur serta seolah olah lupa dengan hakikat mahasiswanya yang tercantum dalam Tridharma Perguruan Tinggi yaitu : 1. Pendidikan dan Pengajaran 2. Penelitian dan Pengembangan 3. Pengabdian kepada Masyarakat Poin ke 3 dari Tridharma Perguruan Tinggi inilah yang melengkapi hakikat dan khitah perjuangan mahasiswa sebagai pemuda yang diharapkan bangsa, pemuda mampu memimpin negara ini dikemudian hari. Jiwa nasionalisme yang membara dan ditorehkan oleh tinta sejarah pada zaman perjuangan merebut kemerdekaan akan terbuang sia sia, pada reformasi yang digelorakan oleh pemuda dan mahasiswa pada tahun 1998 secara substantive adalah tuntutan perubahan pada struktur sistem maupun nilai, baik dalam bidang ekonomi, sosisal, politik, budaya serta pertahanan dan keamanan. Pemuda sebagai pelopor perubahan memerlukan roh dan semangat yang menjadi landasan

3 utamanya, nasionalisme Indonesia pada hakikatnya adalah roh dan semangat juang yang menggerakan untuk bangkit melawan penindasan yang saat ini menjadi realitas bangsa. Jika kita gambarkan, nasionalisme saat ini berada di titik rendah, dimana semua kebijakan berkiblat pada neoriberalisme, sehingga kesejahteraan rakyat jauh dari cita cita Founding Father bangsa ini. Terpuruknya kedaulatan bangsa dan nasib rakyat bukanlah suatu fenomena yang datang dengan sendirinya, maka dari itu perlunya kesadaran bagi kaum pemuda khususnya pemuda intelektual seperti mahasiswa yang menjadi Agen Of Social Control, Agen Of Change, dan Agen Of Iron Stock serta pada intinya mahasiswa menjadi garda depan untuk membuat perubahan yang lebih baik untuk bangsa dan negara. Sesuai pernyataan di atas penulis terdorong untuk melakukan penelitian mengenai jiwa nasionalisme pemuda khususnya pemuda yang berintelektual seperti mahasiswa, yang dikemukakan dalam penelitian yang berjudul : PERANAN ORGANISASI MAHASISWA EKSTRA UNIVERSITAS DALAM MEMBINA DAN MENGEMBANGKAN JIWA NASIONALISME DI KALANGAN MAHASISWA (Studi Deskriptif terhadap Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Bandung)

4 B. Identifikasi Masalah Masalah yang kita hadapi hari ini adalah kurangnya kesadaran untuk memiliki bangsa dan negara Indonesia di lingkup pemuda khususnya mahasiswa itu sangat terasa contohnya pada pemilihan umum kepala daerah atau kepresidenan itu sangat kurang dan masih acuh tak acuh terhadap permasalahan bangsa. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas masalah yang dapat di identifikasi sebagai berikut : 1. Kurangnya ketertarikan mahasiswa terhadap organisasi HmI 2. Bagaimana persen pembinaan untuk membangun jiwa nasionalisme yang di terapkan oleh HmI 3. Bagaimana bentuk pembinaan nasionalisme di lingkungan HmI 4. Materi apa yang di sampaikan untuk membentuk karakter patriotisme pada setiap mahasiswa dalam jenjang pembinaan di HmI C. Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka yang akan diteliti dalam penelitian kali ini adalah Bagaimana Peranan Organisasi Mahasiswa Ekstra Universitas dalam Membina dan Mengembangkan Jiwa Nasionalisme di kalangan Mahasiswa? D. Batasan Masalah Karena pembahasan yang luas dan menyebabkan kekaburan dalam pembahasan, maka peneliti mengerucutkan masalah dengan pembatasan masalah sebagai berikut :

5 a. Bagaimana peran organisasi ekstra universitas dalam membina dan mengembangkan jiwa nasionalisme di kalangan mahasiswa? b. Metode seperti apa yang mampu membina dan mengembangkan jiwa nasionalisme di kalangan mahasiswa pada era globalisasi saat ini? c. Kendala apa yang dihadapi organisasi ekstra universitas dalam mengembangkan jiwa nasionalisme? d. Upaya apa yang dilakukan oleh organisasi dalam membina dan mengembangkan jiwa nasionalisme di kalangan Mahasiswa? E. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui data tentang : 1. Peranan organisasi ekstra universitas dalam membina dan mengembangkan jiwa nasionalisme di kalangan mahasiswa. 2. Metode yang mampu membina membina dan mengembangkan jiwa nasionalisme di kalangan mahasiswa pada era globalisasi saat ini. 3. Kendala yang dihadapi organisasi ekstra universitas dalam mengembangkan jiwa nasionalisme. 4. Upaya yang dilakukan oleh organisasi dalam membina dan mengembangkan jiwa nasionalisme di kalangan Mahasiswa. F. Manfaat Penelitian Dengan diadakannya penelitian ini, maka diharapkan dapat bermanfaaat bagi mahasiswa untuk berperan aktif dalam perubahan bangsa dan negara

6 Indonesia serta bagaimana memupuk dan memperisapkan jiwa nasionalisme bagi para mahasiswa yang notabenenya untuk merubah bangsa ini ke arah yang lebih baik tidak diam dan acuh terhadap permasalahan bangsa. Manfaat dalam penelitian ini adalah untuk mengembangakan pemikiran dan memperkaya pemikiran pembaca maupun peneliti terutama bagi para mahasiswa, apa peran penting bagi mahasiswa dan bagaimana menggali pengetahuan tentang nasionalisme. Adapun manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini adalah agar mahasiswa dapat lebih membuka diri dalam hal keterlibatan organisasi mahasiswa ekstra universitas untuk Membina jiwa nasionalisme mahasiswa. Mahasiswa akan semakin dapat bergerak dengan leluasa menampilkan ketertarikannya terhadap permasalahan bangsa. Penelitian ini merupakan salah satu kepedulian penulis terhadap permasalah mahasiswa hari ini kepada bangsa dan negaranya. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan menjadi salah satu bukti bahwa organisasi mahasiswa ekstra universitas mampu Membina jiwa nasionalisme mahasiswa dalam era globalisasi saat ini. Manfaaat praktis dari penelitian ini dapat menjadi acuan bagi para mahasiswa yang sudah menjadi anggota organisasi ekstra universitas kampus untuk Membina jiwa nasionalisme mahasiswa yang masih apatis terhadap permasalahan bangsa dan negara yang semakin bertambah, serta penelitian ini sebagai salah satu bukti adanya upaya pembinaan mahasiswa melalui organisasi ekstra universitas serta mahasiswa yang apatis dapat tergerak hatinya untuk senantiasa berpartisipasi dalam setiap kegiatan pemerintahan serta membela

7 negara Indonesia, sehingga dapat meminimalisir permasalahan permasalahan bangsa dan negara.. G. Kerangka Pemikiran Peranan organisasi mahasiswa ekstra universitas pada mahasiswa akan berdampak terhadap kesetabilan kebijakan pemerintahan negara karena mahasiswa mempunyai andil besar untuk mengontrol dan mengevaluasi setiap kebijakan dan aturan yang di keluarkan dan berdampak terhadap kestabilan pemerintahan atau kestabilan pelanggaran dan kejahatan terhadap pemerintahan. Rendahnya rasa memiliki satu sama lainnya dalam suatu negara sangat berpengaruh terhadap permasalahan bangasa. Mahasiswa sekarang menjadi individualis dan apatis, komunikasi dan kepekaan terhadap kondisi sosial menjadi rendah sehingga terkikisnya rasa nasionalisme dalam diri setiap warga negara. Organisasi mahasiswa ekstra universitas inilah yang menjadi alternatif untuk Membina insan cita yang mengabdi terhadap negara yang berlandaskan konstitusi yang ada di Negara Indonesia. Agar mampu menjadi individu yang mempunyai jiwa nasionalis itu harus paham dengan permasalahan bangsa yang salah satunya solusinya adalah pengetahuan yang memiliki data konkret, ini adalah metode dari organisasi mahasiswa ekstra universitas untuk mendapatkan pengetahuan lebih dan data konkret dikarenakan mampu berafiliasi dengan partai politik serta mendiskusikannya dengan sesama kader organisasi maupun dari luar.

8 1. Asumsi Mahasiswa seringkali menjadi sorotan utama ketika adanya permasalahan kenegaraan yang menjadi polemik di suatu daerah atau nasional tidak lain adalah kurangnya partisipasi dari setiap individunya untuk bersama sama memecahkan permasalahan yang ada, karena mahasiswa sekarang menjadi individualis karena sifat konsumtifnya tanpa adanya keingin tahuan landasan dan sumbernya, akhirnya menjadi mahasiswa yang apatis dan tidak produktif untuk negara dan sesamanya. H. Definisi Operasional Definisi Operasional yaitu suatu pengungkapan makna tertentu dengan maksud untuk memperoleh dan memperinci suatu kata agar lebih memahami mengenai sifat sifat yang didefinisikan (subrata, 1991:83). Berdasarkan pendapat tersebut maka penulis akan menjelaskan beberapa konsep yang digunakan dalam penelitian ini : 1. Peranan adalah sesuatu perilaku yang dilaksanakan oleh seseorang yang menempati suatu posisi dalam masyarakat (Margono Slamet, 1986, h. 15) 2. Organisasi Mahasiswa Ekstra adalah organisasi mahasiswa yang aktivitasnya berada di luar lingkup universitas atau perguruan tinggi. Organisasi ekstra universitas biasanya berafiliasi dengan partai politik dan pemerintahan tertentu walaupuan tidak secara eksplisit.

9 3. Jiwa adalah Roh yang ada di tubuh dan menyebabkan seseorang atau suatu hal itu menjadi hidup yang terjadi dari perasaan, pikiran, jiwa dan sebagainya. (Kamus Besar Bahasa Indonesia) 4. Nasionalisme adalah suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia yang mempunyai tujuan atau cita cita yang sama dalam mewujudkan kepentingan nasional serta rasa ingin mempertahankan negaranya, baik dari internal maupun eksternal. 5. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu. (PP. RI No. 30 tahun 1990) I. Struktur Organisasi Skripsi Gambaran lebih jelas tentang isi dari keseluruhan skripsi disajikan dalam struktur organisasi skripsi berikut dengan pembahasannya. Struktur organisasi skripsi tersebut disusun sebagai berikut : 1. Bab I Pendahuluan Bab ini merupakan bagian awal dari skripsi yang menguraikan latar belakang penelitian berkaitan dengan kesenjangan harapan dan fakta di lapangan, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka pemikiran atau diagram penelitian, asumsi definisi operasional, dan struktur organisasi skripsi. 2. Bab II Kajian teoritis

10 Bab ini berisi kajian teori yang terdiri dari teori tentang organisasi ekstra universitas (pengertian organisasi ekstra universitas, peran organisasi ekstra universitas, kendala organisasi ekstra universitas, aspek-aspek keselarasan gender dalam kepemimpinan, beberapa tokoh organisasi ekstra universitas yang menduduki jabatan politik), teori tentang jiwa nasionalisme (pengertian jiwa nasionalisme, fungsi jiwa nasionalisme, pembentukan jiwa nasionalisme). 3. Bab III metode Penelitian Bab III berisi tentang metode penelitian, desain penelitian partisipan penelitian dan tempat penelitian, pengumpulan data, analisis data. 4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab IV berisi tentang deskripsi hasil dan temuan penelitian sesuai dengan rumusan masalah dan atau pertanyaan penelitian yang telah ditetapkan, pembahasan penelitian sesuai dengan teori yang sudah dikemukakan di Bab II. 5. Bab V Simpulan dan Saran Bab V berisi tentang simpulan dan saran hasil penelitian.