ABSTRAK. Dalam perencanaan pengembangan PPS Lampulo akan meliputi perencanaan master plan dan perencanaan detail desain fasilitas PPS Lampulo.

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMECAH GELOMBANG PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP

PERENCANAAN INFRASTRUKTUR REKLAMASI PANTAI MARINA SEMARANG ( DESIGN OF THE RECLAMATION INFRASTRUCTURE OF THE MARINA BAY IN SEMARANG )

TUGAS AKHIR SIMON ROYS TAMBUNAN

Perencanaan Layout dan Penampang Breakwater untuk Dermaga Curah Wonogiri

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL...

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN DERMAGA PELABUHAN NAMLEA PULAU BURU

Perencanaan Detail Pembangunan Dermaga Pelabuhan Petikemas Tanjungwangi Kabupaten Banyuwangi

PERENCANAAN STRUKTUR DERMAGA PETI KEMAS TELUK LAMONG TANJUNG PERAK SURABAYA JAWA TIMUR

. PERENCANAAN SISTEM PERLINDUNGAN PANTAI KENDAL (SHORE PROTECTION SYSTEM PLANNING OF KENDAL)

PERENCANAAN DERMAGA PETI KEMAS DI PELABUHAN TRISAKTI BANJARMASIN

Tugas Akhir Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

LEMBAR PENGESAHAN. Disusun oleh : DHANANG SAMATHA PUTRA L2A DWI RETNO ANGGRAENI L2A Disetujui pada : Hari : Tanggal : November 2009

PERENCANAAN BREAKWATER PELABUHAN PENDARATAN IKAN (PPI) TAMBAKLOROK SEMARANG

LEMBAR PENGESAHAN. PERENCANAAN BANGUNAN PELINDUNG PANTAI TAMBAK MULYO, SEMARANG (Design of The Shore Protection for Tambak Mulyo, Semarang)

ANALISIS EFEKTIFITAS KAPASITAS SALURAN DRAINASE DAN SODETAN DALAM MENGURANGI DEBIT BANJIR DI TUKAD TEBA HULU DAN TENGAH

PERENCANAAN SEAWALL ( TEMBOK LAUT ) DAN BREAK WATER ( PEMECAH GELOMBANG ) UNTUK PENGAMAN PANTAI TUBAN. Suyatno

DESAIN BREAKWATER PELABUHAN PERIKANAN PEKALONGAN

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENGAMANANAN PANTAI DARI BAHAYA ABRASI DI KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK

2 Pengantar. Bandung, Juni Penulis

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

TUGAS AKHIR ANALISIS HIDRO OSEANOGRAFI DAN DESAIN DERMAGA DEAD WEIGHT TON (DWT) DI TERMINAL UNTUK KEPENTIGAN SENDIRI (TUKS)

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGENDALIAN SEDIMEN SUNGAI SERAYU DI KABUPATEN WONOSOBO

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) TASIK AGUNG KABUPATEN REMBANG

HALAMAN PENGESAHAN. Disusun oleh : LEONARDUS LOAN RAH UTOMO L2A Disetujui pada : Hari : Tanggal : Oktober 2010

(Design of The Shore Protection for Muarareja, Tegal)

BAB III METODOLOGI MULAI. Investigasi Data Hidro- Oceanografi Dan Kepelabuhan

KAJIAN KINERJA DAN PERENCANAAN PELABUHAN PERIKANAN MORODEMAK JAWA TENGAH

Analisis Struktur Dermaga Deck on Pile Terminal Peti Kemas Kalibaru 1A Pelabuhan Tanjung Priok

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN SISTEM DRAINASE BANDAR UDARA AHMAD YANI SEMARANG

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERBAIKAN TEBING SUNGAI LUK ULO DI DUKUH JETIS DESA KUTOSARI KECAMATAN KEBUMEN KABUPATEN KEBUMEN

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP

KAJIAN KEDALAMAN MINIMUM TIANG PANCANG PADA STRUKTUR DERMAGA DECK ON PILE

Kata kunci : banjir, kapasitas saluran, pola aliran, dimensi saluran

Diperlukannya dermaga untuk fasilitas unloading batubara yang dapat memperlancar kegiatan unloading batubara. Diperlukannya dermaga yang dapat

DAFTAR ISI Hasil Uji Model Hidraulik UWS di Pelabuhan PT. Pertamina RU VI

BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

III - 1 BAB III METODOLOGI BAB III METODOLOGI

BAB III METODOLOGI 3.1 Diagram Alir Penyusunan Laporan Tugas Akhir

HIBAH PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS UDAYANA JUDUL PENELITIAN STUDI ANALISIS PENDANGKALAN KOLAM DAN ALUR PELAYARAN PPN PENGAMBENGAN JEMBRANA

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Sketsa Pembangunan Pelabuhan di Tanah Grogot Provinsi Kalimantan Timur

HALAMAN PENGESAHAN...

PERENCANAAN PELABUHAN PERIKANAN SAMUDRA TELUK BUNGUS

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG SERBAGUNA 2 LANTAI

PERENCANAAN SALURAN PINTU AIR DI PERTEMUAN 3 SUNGAI

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN RANGKA BAJA KALI CIBEREUM KABUPATEN CILACAP JAWA TENGAH

ANALISIS STABILITAS BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG BATU BRONJONG

ANALISIS TRANSPOR SEDIMEN MENYUSUR PANTAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GRAFIS PADA PELABUHAN PERIKANAN TANJUNG ADIKARTA

BAB I PENDAHULUAN. langsung berada dibawah Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Aceh.

2.5.3 Dasar Teori Perhitungan Tulangan Torsi Balok... II Perhitungan Panjang Penyaluran... II Analisis dan Desain Kolom...

PERENCANAAN GEDUNG DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG. (Structure Design of DKK Semarang Building)

PERENCANAAN STRUKTUR DERMAGA UMUM MAKASAR - SULAWESI SELATAN

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT GROSIR BARANG SENI DI JALAN Dr. CIPTO SEMARANG

PERENCANAAN BANGUNAN PENGENDALI SEDIMEN WADUK SELOREJO KABUPATEN MALANG

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR. PERENCANAAN PERBAIKAN KALI BABON KOTA SEMARANG (Repair Planning of Babon River Semarang City)

LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan. Bab 1.

PERENCANAAN PEMECAH GELOMBANG PELABUHAN TNI AL PONDOK DAYUNG JAKARTA UTARA

STUDI PERUBAHAN DASAR KALI PORONG AKIBAT SEDIMEN LUMPUR DI KABUPATEN SIDOARJO TUGAS AKHIR

BAB III DATA DAN ANALISA

BAB III METODE PENELITIAN

ACARA BIMBINGAN TUGAS AKHIR...

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SAKIT UMUM PITER WILSON JALAN SIDODADI BARAT NO 21 SEMARANG

1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Bab

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 : Definisi visual dari penampang pantai (Sumber : SPM volume 1, 1984) I-1

BAB VII PENUTUP. Dari analisa Perencanaan Struktur Dermaga Batu Bara Kabupaten Berau Kalimantan Timur, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA 5 LANTAI DI WILAYAH GEMPA 3

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS HOTEL ARCS DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR PROGRAM SARJANA STRATA SATU

BAB IV ALTERNATIF PEMILIHAN BENTUK SALURAN PINTU AIR

PERENCANAAN LAYOUT DAN TIPE DERMAGA PELABUHAN PETI KEMAS TANJUNG SAUH, BATAM

Perancangan Dermaga Pelabuhan

COVER TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA DENGAN PELAT LANTAI ORTOTROPIK

LEMBAR PENGESAHAN. Disusun Oleh INDAH LISTRIANI L2A TUTI NURHAYATI L2A Telah disahkan pada tanggal, Februari 2008

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di saluran Ramanuju Hilir, Kecamatan Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung.

BAB III METODOLOGI. 3.2 Pengumpulan Data

PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) DI JEPARA

Erosi, revretment, breakwater, rubble mound.

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PERENCANAAN DERMAGA PELABUHAN PERINTIS WINDESI KAB. KEPULAUAN YAPEN, PAPUA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SIMULASI SEBARAN SEDIMEN TERHADAP KETINGGIAN GELOMBANG DAN SUDUT DATANG GELOMBANG PECAH DI PESISIR PANTAI. Dian Savitri *)

KATA PENGANTAR Perencanaan Pelabuhan Perikanan Glagah Kab. Kulon Progo Yogyakarta

PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI AMPEL KABUPATEN PEKALONGAN

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR BETON DOCK GALI ( GRAVING DOCK ) PELABUHAN TANJUNG EMAS SEMARANG

BAB III METODOLOGI. 3.2 Pengumpulan Data Pengumpulan data meliputi data primer maupun data sekunder Pengumpulan Data Primer

PERENCANAAN PENANGANAN KERUSAKAN PANTAI DI KECAMATAN SAYUNG, DEMAK

HALAMAN PENGESAHAN. Judul Tugas Akhir : EVALUASI DAN PERENCANAAN JEMBATAN KALI PELUS PURWOKERTO. Disusun oleh : Semarang, Agustus 2006

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA MAHASIWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA. Oleh : CAN JULIANTO NPM. :

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT MENGGUNAKAN SAP2000

PERENCANAAN NORMALISASI KALI TUNTANG DI KABUPATEN DEMAK DAN KABUPATEN GROBOGAN

TUGAS AKHIR DESAIN ALTERNATIF PENGGUNAAN HONEYCOMB DAN SISTEM RANGKA BATANG PADA STRUKTUR BAJA BENTANG PANJANG PROYEK WAREHOUSE

PRAKATA. Akhirnya penulis berharap semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya insan Teknik Sipil.

RANCANGAN TEKNIS RINCI (DED) BANGUNAN UTAMA BENDUNG DAN JARINGAN IRIGASI D.I. SIDEY KABUPATEN MANOKWARI PAPUA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR PERENCANAAN DIMENSI HIDROLIS BANGUNAN AIR BENDUNG PADA SUNGAI MANAU JAMBI

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB IV METODOLOGI. Gambar 4.1 Flow Chart Rencana Kerja Tugas Akhir

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG CONDOTEL MATARAM CITY YOGYAKARTA. Oleh : KEVIN IMMANUEL KUSUMA NPM. :

1.1 Latar Belakang Tujuan Lokasi proyek Analisis Curali Hujan Rata-rata Rerata Aljabar 12

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG. KANTOR DAN HUNIAN PT.MANDALA MULTI FINANCE.tbk

Transkripsi:

ABSTRAK Perencanaan fasilitas pelabuhan perikanan memerlukan perencanaan yang mampu mengakomodasi perubahan kondisi (pertumbuhan) di masa mendatang. Perencanaan pelabuhan perikanan idealnya dirancang sebagai suatu sistem terpadu yang berada pada satu kesatuan manajemen. Fasilitas pelabuhan yang direncanakan hendaknya mampu mengakomodasi seluruh kepentingan dan kegiatan pelabuhan perikanan. Pada prinsipnya perencanaan pelabuhan sangat berkaitan dengan tingkat produktivitas, jumlah fasilitas yang diperlukan, serta tingkat pelayanan jasa yang disediakan. Posisi Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo cukup strategis baik ditinjau dari aspek potensi sumber daya perikanan, potensi sumber daya manusia nelayan, potensi kegiatan usaha perikanan (agrobisnis dan agroindustri perikanan). Dilihat dari aspek potensi sumber daya perikanan, Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo berhadapan langsung dengan fishing ground perairan Selat Malaka. Sehubungan dengan hal itu maka Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Lampulo diarahkan pada pencapaian tujuan dan sasaran pengembangan sub sektor perikanan dan khususnya diarahkan pada pengembangan suatu komunitas perikanan (Fisheries Community Development) secara terpadu. Dalam perencanaan pengembangan PPS Lampulo akan meliputi perencanaan master plan dan perencanaan detail desain fasilitas PPS Lampulo. Lampulo, master plan, analisa kebutuhan, dan detail desain. ii

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-nya, perlindungan dan bimbingan-nya, penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini. Penulis mempersembahkan laporan tugas akhir ini untuk teman-teman mahasiswa yang belajar di Program Studi Teknik Sipil ITB, dan seluruh pihak yang telah banyak membantu proses penyusunan laporan ini. Meskipun dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna, namun penulis sangat mengharapkan laporan ini bisa memberikan informasi yang cukup mengenai Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, NAD. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada banyak pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan tugas akhir ini, secara khusus penulis juga ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Kedua orang tua Penulis, yang telah memberikan dukungan moril dan materiil. 2. Bapak Dr. Ir. M. Cahyono, M.Sc., selaku Dosen Pembimbing dalam pembuatan Laporan Tugas Akhir ini yang selalu membimbing dengan penuh kesabaran. 3. Ibu Dr. Ir. Dyah Kusumastuti, selaku Dosen Pembimbing dalam pembuatan Laporan Tugas Akhir ini yang selalu membimbing dengan penuh kesabaran. 4. Bapak Dr. Ir. Joko Nugroho, selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan pengajaran dan saran dalam perbaikan Laporan ini. 5. Ibu Dr. Ir. Herlien D. Setio, selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil ITB 6. Bapak Dr. Nazili Razali atas pengajaran, saran dan dukungan. 7. Teman-teman seperjuangan, Jade, Lukas, Rahma, Erikson, Gugun, dan lainnya yang tidak bisa diucapkan satu persatu. Penulis memahami bahwa penyusunan laporan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan laporan tugas akhir ini, sehingga nantinya diharapkan tugas akhir ini bisa bermanfaat bagi penulis dan pihak-pihak lain yang akan menggunakannya. Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih dan mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kekurangan yang ada pada laporan ini. Bandung, Juli 2007 Penulis iii

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN i ABSTRAK ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI iv DAFTAR TABEL xi DAFTAR GAMBAR xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Maksud dan Tujuan I-5 1.3 Ruang Lingkup I-5 1.4 Metodologi dan Tahapan Pelaksanaan I-6 1.5 Sistematika Laporan I-15 BAB II DASAR TEORI DAN KRITERIA PERENCANAAN 2.1 Hidrologi Banjir II-1 2.1.1 Curah Hujan Ekstrim II-2 2.1.1.1 Analisa Data Hujan/Interpretasi Data Hujan II-3 2.1.1.2 Analisa Frekwensi Hujan Ekstrim II-4 2.1.1.3 Analisa Intensitas Curah Hujan (IDF) Ekstrim II-5 2.1.2 Hidrograf Banjir II-7 2.1.2.1. Hidrograf Satuan II-7 2.1.2.2. Hidrograf Satuan Sintetis SCS II-8 2.1.3 Metode Rasional II-12 2.1.3.1. Metode Haspers II-13 2.1.3.2. Metode Melchior II-14 2.1.3.3. Metode Dr Mononobe II-15 2.1.3.4. Parameter-Parameter Metode Rasional II-15 2.1.4 Pengendalian Banjir II-20 iv

2.1.4.1. Metode Pengendalian Banjir II-20 2.1.4.2. Sistem Drainase II-24 2.2 Gelombang II-27 2.2.1 Teori Pembangkitan Gelombang II-28 2.2.1.1 Angin II-28 2.2.1.2 Analisa Data Angin II-29 2.2.2 Karakteristik Gelombang II-30 2.2.3 Klasifikasi Gelombang II-32 2.2.4 Deformasi Gelombang II-33 2.2.4.1. Shoaling dan Refraksi II-33 2.2.4.2 Difraksi II-35 2.2.4.3 Refleksi II-36 2.2.4.4 Gelombang Pecah II-36 2.2.5 Peramalan Gelombang II-37 2.2.5.1. Pengukuran Langsung II-37 2.2.5.2. Hindcasting II-38 2.2.5.3. Peramalan Tinggi dan Periode Gelombang II-43 2.2.5.4 Waverose II-45 2.2.6 Analisis Frekuensi Gelombang Ektrim II-46 2.2.6.1. Metode Distribusi Gumbell II-46 2.2.6.2 Metode Distribusi Log Pearson Type III II-46 2.3. Pantai II-48 2.3.1 Fluktuasi Elevasi Muka Air Pantai II-48 2.3.2 Pasang Surut II-50 2.3.2.1. Pembangkitan Pasang Surut II-50 2.3.2.2. Tipe Pasang Surut II-52 2.3.2.3. Analisa Harmonik Pasang Surut II-53 2.3.3 Tipologi Pantai II-64 2.3.4 Arus Pantai II-68 2.3.4.1 Arus Dekat Pantai II-68 2.3.4.2 Arus Sejajar Pantai (Longshore Current) II-69 2.3.5 Sediment Transport II-70 2.3.5.1 Jenis Sedimen II-71 2.3.5.2 Angkutan Sedimen II-72 v

2.3.5.3 Transport Sedimen On-shore dan Off-shore II-74 2.3.5.4 Transpor Sedimen Sejajar Pantai (Longshore Sediment Transport) II-75 2.3.5.5 Transpor Sedimen Tegak Lurus Pantai (Crosshore Sediment Transport) II-76 2.3.5.6 Sediment Budget II-76 2.3.5.7 Persamaan Sedimen Transport II-78 2.3.6 Morfologi Perubahan Garis Pantai II-80 2.3.6.1 Evolusi Garis Pantai II-80 2.3.6.2 Penyelesaian Persamaan Evolusi Garis Pantai dengan Skema Eksplisit II-81 2.3.6.3 Penyelesaian Persamaan Evolusi Garis Pantai dengan Genesis II-81 2.4 Fasilitas dan Kriteria Perencanaan Pelabuhan II-92 2.4.1 Dermaga II-92 2.4.1.1 Perencanaan Panjang Dermaga II-93 2.4.1.2 Perencanaan Elevasi Lantai Dermaga II-94 2.4.1.3 Perencanaan Pembebanan II-94 2.4.1.4 Metode Desain II-96 2.4.1.5 Perencanaan Tiang Pancang II-98 2.4.1.6 Peralatan Penambat dan Sistem Fender II-100 2.4.2 Breakwater II-103 2.4.2.1 Material Armor Unit Breakwater Rubblemound II-105 2.4.2.2 Perencanaan Layout Breakwater II-108 2.4.2.3 Stabilitas Breakwater II-109 2.4.2.4 Daya Dukung Tanah II-112 2.4.3 Tempat Pelelangan Ikan II-114 2.4.3.1 Tahapan Perencanaan TPI II-114 2.4.3.2 Peraturan-Peraturan dan Standar Perencanaan untuk Bangunan II-114 2.4.3.3 Pembebanan dan Kombinasi Pembebanan II-115 2.4.3.4 Faktor Reduksi II-117 2.4.3.5 Sistem Struktur II-118 2.4.3.6 Perencanaan Kolom II-118 vi

2.4.3.7 Perencanaan Balok II-122 2.4.3.8 Perencanaan Pelat II-124 2.4.3.9 Perencanaan Pondasi II-124 2.5 Konsep Pengembangan Pelabuhan II-126 2.6 Analisa Ekonomi II-127 2.6.1 Pembungaan Periode Tak Terhingga II-128 2.6.2 Benefit Cost Ratio II-128 2.6.3 Internal Rate of Return (IRR) II-129 2.6.4 Analisis Titik Impas (Break Event Point Analysis) II-129 BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI 3.1. Administrasi dan Geografi III-1 3.2. Kondisi Fisik Teknis III-3 3.2.1 Topografi dan Bathymetri III-3 3.2.2 Hidro oceanografi III-4 A. Pasang Surut III-4 B. Arus III-8 C. Angin III-12 D. Gelombang III-26 3.2.3 Geoteknik III-36 3.2.4 Sedimen III-37 3.3 Sosial Perikanan III-45 3.3.1 Kondisi Umum Daerah III-45 A. Penduduk III-45 B. Pendidikan dan Tenaga Kerja III-45 3.3.2 Kondisi Umum Perikanan III-52 3.3.3 Kondisi Sosial Ekonomi Nelayan III-56 BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS LAMPULO 4.1 Konsep Pembangunan IV-1 4.1.1 Pola Pikir Pembangunan IV-1 vii

4.1.2 Pembangunan Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo IV-2 4.1.3 Konsep Pengembangan IV-3 4.1.4 Pemilihan Sektor Prioritas di Bidang Kelautan dan Perikanan IV-6 A. Prioritas Jangka Panjang dan Jangka Pendek IV-6 B. Pemilihan Struktur Industri IV-9 C. Pemilihan Komoditi Unggulan IV-10 D. Flow Chart of Fish Handling PPS Lampulo IV-12 E. Pusat Kewirausahaan sebagai Fasilitator UKM IV-14 4.2 Analisa Kebutuhan IV-18 4.2.1 Dasar-Dasar Perencanaan IV-18 A. Pola Kegiatan Operasional Pelabuhan Perikanan IV-18 B. Pola Penanganan Ikan (Fish Handling) IV-27 4.2.2 Jenis Fasilitas Yang Dibutuhkan IV-29 A. Fasilitas Dasar IV-29 B. Fasilitas Fungsional IV-29 C. Fasilitas Penunjang IV-31 D. Lahan Pembangunan Industri Perikanan IV-31 4.2.3 Analisa Kebutuhan Fasilitas IV-32 A. Asumsi Dasar IV-32 B. Program Kebutuhan Fasilitas IV-33 4.3 Perencanaan Layout IV-42 4.4 Zonifikasi IV-51 4.5 Pentahapan Pembangunan IV-54 A. Pembangunan Jangka Pendek (2008-2015) IV-54 B. Pembangunan Jangka Menengah (20015-2020) IV-57 C. Pembangunan Jangka Panjang (2020-2030) IV-59 BAB V DESAIN RINCI 5.1 Dermaga V-1 5.1.1 Kriteria Desain Dermaga V-1 5.1.2 Layout Desain Awal V-1 viii

5.1.3 Pemilihan Jenis Struktur Dermaga V-4 5.1.4 Perhitungan Beban Pada Struktur Dermaga V-7 5.1.5 Perancangan Struktur Dermaga V-16 A. Material V-16 B. Perencanaan Pelat Lantai V-21 C. Perencanaan Balok Melintang V-23 D. Perencanaan Balok Memanjang V-24 5.1.6 Analisis Struktur 3 Dimensi V-25 A. Model Struktur V-26 B. Beban Pada Model Struktur V-27 C. Kombinasi Pembebanan V-30 D. Hasil Analisis Struktur 3 Dimensi V-31 E. Detail Desain Struktur Dermaga V-34 5.1.7 Perencanaan Tiang Pancang V-36 5.2 Breakwater V-41 5.2.1 Data V-41 5.2.2 Penentuan Elevasi Puncak V-42 5.2.3 Penentuan Lapisan Pelindung V-42 5.2.4 Layout dan Cross Section Breakwater V-43 5.2.5 Stabilitas Breakwater V-45 5.3 J alan V-46 5.4 Analisa Hidrologi V-49 5.4.1 Data Hujan V-49 5.4.2 Data Hujan Wilayah dan Curah Hujan Ekstrim V-49 5.4.3 SCS Hidrograph V-52 5.4.4 Pemodelan Banjir Dengan Standard Step Methods V-55 5.4.5 Drainase Lokal V-57 BAB VI ANALISA FINANSIAL 6.1 Rencana Anggaran Biaya VI-1 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ix

7.1 Kesimpulan VII-1 7.2 Saran VII-2 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN x

DAFTAR TABEL Tabel 2. 1 Ordinat Hidrograf Satuan SCS II-11 Tabel 2. 2 Nilai q terhadap Nf II-15 Tabel 2. 3 Koefisien Kekasaran Manning II-16 Tabel 2. 4 Harga Kekasaran Manning berdasarkan jenis permukaan tanah II-17 Tabel 2. 5 Harga Perkiraan kecepatan rata-rata dalam saluran alami II-18 Tabel 2. 6 Angka Koefisien Runoff Berdasarkan Hasil Penyelidikan Dr. Mononobe II-18 Tabel 2. 7 Standar Koefisien Runoff II-19 Tabel 2.8 Koefisien Runoff rata-rata terhadap tata guna tanah II-19 Tabel 2.9 Koefisien Kekasaran dinding saluran II-25 Tabel 2.10 Batasan kecepatan aliran di dalam saluran II-25 Tabel 2.11 Skala Beaufort II-29 Tabel 2.12 Klasifikasi gelombang II-32 Tabel 2.13 Komponen Pasang Surut II-54 Tabel 2.14 Konstanta Pengali untuk Memperoleh Skema II II-55 Tabel 2.15 Konstanta Pengali Untuk Memperoleh Skema IV II-55 Tabel 2.16 Konstanta Pengali untuk Memperoleh Kolom Pertama Skema V dan Skema VI II-56 Tabel 2.17 Tipe Pasang Surut II-59 Tabel 2.18 Elevasi Muka Air Penting II-64 Tabel 2.19 Klasifikasi sedimen II-72 Tabel 2.20 Faktor Koreksi, K1, untuk bentuk hidung pilar II-99 Tabel 2.21 Faktor Koreksi, K2, untuk sudut hantam aliran II-99 Tabel 2.22 Faktor kenaikan kedalaman gerusan seimbang pada pilar K 3 untuk berbagai kondisi dasar II-100 Tabel 2.23 Faktor keamanan II-103 Tabel 2.24 Keuntungan Dan Kerugian Tiap Tipe Breakwater II-105 Tabel 2.25 Koefisien stabilitas unit lapisan pelidung II-107 Tabel 2.26 Nilai Irr II-113 Tabel 3. 1 Konstanta Utama Pasang Surut di Sekitar PPS Lampulo III-6 Tabel 3. 2 Elevasi Acuan Pasang Surut III-7 Tabel 3. 3 Hasil Perhitungan Kecepatan Arus III-9 Tabel 3. 4 Prosentase Total Kejadian Angin bulan Januari III-13 Tabel 3. 5 Prosentase Total Kejadian Angin bulan Februari III-14 Tabel 3. 6 Prosentase Total Kejadian Angin bulan Maret III-15 Tabel 3. 7 Prosentase Total Kejadian Angin bulan April III-16 Tabel 3. 8 Prosentase Total Kejadian Angin bulan Mei III-17 Tabel 3. 9 Prosentase Total Kejadian Angin bulan Juni III-18 Tabel 3. 10 Prosentase Total Kejadian Angin bulan Juli III-19 Tabel 3. 11 Prosentase Total Kejadian Angin bulan Agustus III-20 Tabel 3. 12 Prosentase Total Kejadian Angin bulan September III-21 Tabel 3. 13 Prosentase Total Kejadian Angin bulan Oktober III-22 Tabel 3. 14 Prosentase Total Kejadian Angin bulan November III-23 xi

Tabel 3. 15 Prosentase Total Kejadian Angin bulan Desember III-24 Tabel 3. 16 Prosentase Total Kejadian Angin Tahun 1994 s/d 1995 serta Tahun 1999 s/d 2006 III-25 Tabel 3. 17 Prosentase Total Kejadian Gelombang bulan Januari III-27 Tabel 3. 18 Prosentase Total Kejadian Gelombang bulan Februari III-27 Tabel 3. 19 Prosentase Total Kejadian Gelombang bulan Maret III-28 Tabel 3. 20 Prosentase Total Kejadian Gelombang bulan April III-29 Tabel 3. 21 Prosentase Total Kejadian Gelombang bulan Mei III-29 Tabel 3. 22 Prosentase Total Kejadian Gelombang bulan Juni III-30 Tabel 3. 23 Prosentase Total Kejadian Gelombang bulan Juli III-31 Tabel 3. 24 Prosentase Total Kejadian Gelombang bulan Agustus III-31 Tabel 3. 25 Prosentase Total Kejadian Gelombang bulan September III-32 Tabel 3. 26 Prosentase Total Kejadian Gelombang bulan Oktober III-33 Tabel 3. 27 Prosentase Total Kejadian Gelombang bulan November III-33 Tabel 3. 28 Prosentase Total Kejadian Gelombang bulan Desember III-34 Tabel 3. 29 Prosentase Total Kejadian Gelombang Tahunan III-35 Tabel 3. 30 Hasil Perhitungan Gelombang III-36 Tabel 3. 31 Tinggi Gelombang Maksimum untuk Periode Ulang Tertentu III-36 Tabel 3. 32 Index Properties No 1 III-37 Tabel 3. 33 Keunggulan dan kelemahan dari berbagai era budidaya III-55 Tabel 3. 34 Komposisi Umur Responden Masyarakat Nelayan III-57 Tabel 3. 35 Komposisi Anggota Rumah Tangga Responden III-57 Tabel 4. 1 Hasil Penggabungan dan Modifikasi Untuk Sektor-Sektor Kelautan dan Perikanan IV-8 Tabel 4. 2 Sektor Prioritas Jangka Pendek Dan Jangka Panjang IV-9 Tabel 4. 3 Komoditi Unggulan dalam suatu Wilayah Pengembangan IV-12 Tabel 4. 4 Armada Penangkapan, Budidaya dan Produksinya tahun 2005 Provinsi NAD IV-13 Tabel 4. 5 Proyeksi pengembangan armada dan produksinya di PPS lampulo IV-14 Tabel 4. 6 Persamaan Linier PTM, Motor Tempel, Kapal Motor dan Produksinya IV-17 Tabel 4. 7 Persamaan Linier Pegembangan Armada PPS Lampulo IV-17 Tabel 4. 8 Panjang Dermaga Pada Dermaga Bongkar IV-19 Tabel 4. 9 Perhitungan Panjang Dermaga Bongkar Tahun 2008-2015 IV-21 Tabel 4. 10 Perhitungan Panjang Dermaga Bongkar Tahun 2015-2020 IV-22 Tabel 4. 11 Perhitungan Panjang Dermaga Bongkar Tahun 2020-2030 IV-22 Tabel 4. 12 Panjang Dermaga Pada Dermaga Muat IV-23 Tabel 4. 13 Perhitungan Panjang Dermaga Muat Tahun 2008-2015 IV-24 Tabel 4. 14 Perhitungan Panjang Dermaga Muat Tahun 2015-2020 IV-24 Tabel 4. 15 Perhitungan Panjang Dermaga Muat Tahun 2020-2030 IV-24 Tabel 4. 16 Proyeksi Jumlah Kapal Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo IV-32 Tabel 4. 17 Program Kebutuhan Fasilitas PPS Lampulo IV-34 Tabel 4. 18 Kriteria Pengembangan PPS Lmapulo IV-42 Tabel 5. 1 Tipe Dermaga, Keuntungan dan Kerugian/Hambatan V-7 Tabel 5. 2 Data Performance Fender SCN 500 V-9 Tabel 5. 3 Jarak Pemasangan Antar Fender V-11 Tabel 5. 4 Tebal Minimum Balok Non-prategang atau Pelat satu Arah bila Lendutan Tidak Dihitung V-20 xii

Tabel 5. 5 Spesifikasi Baja Tulangan V-21 Tabel 5. 6 Nilai Tekanan Tanah aktif yang Bekerja pada Tiang pancang (pile) V-30 Tabel 5. 7 Hasil Output Program SAP 2000 Element Structure Pile V-31 Tabel 5. 8 Hasil Output Program SAP 2000 Element Structure Beam V-32 Tabel 5. 9 Hasil Output Program SAP 2000 Element Structure Beam V-33 Tabel 5. 10 Hasil Output Program SAP 2000 Element Structure Pelat V-34 Tabel 5. 11 Klasifikasi tanah pada lokasi S03 V-36 Tabel 5. 12 Karakteristik Tanah V-37 Tabel 5. 13 Daya Dukung Ultimate Satu Tiang V-38 Tabel 5. 14 Daya Dukung Aksial Pada H Pemancangan Tiang Sampai Dengan 18 m V-39 Tabel 5. 15 Properties Material Perencanaan Breakwater V-45 Tabel 5. 16 Koefisien Kekuatan Relatif V-47 Tabel 5. 17 Data Hujan Perencanaan V-49 Tabel 5. 18 Luas Poligon Stasiun Hujan V-50 Tabel 5. 19 Curah Hujan Ekstrim Stasiun 107 (Banda Aceh) V-51 Tabel 5. 20 Curah Hujan Ekstrim Stasiun 105B (Lamno) V-51 Tabel 5. 21 Curah Hujan Ekstrim Stasiun 113 A (Sigli) V-52 Tabel 5. 22 Curah Hujan Rata-Rata Tiga Stasiun Hujan V-52 Tabel 5. 23 Curah Hujan Wilayah V-52 Tabel 5. 24 Tabulasi Unit Hidrograpf Satuan. V-54 Tabel 5. 25 Hasil Perhitungan Standard Step Method V-56 Tabel 5. 26 Perencanaan Saluran Sekunder V-57 Tabel 5. 27 Perencanaan Saluran Primer V-58 xiii

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. 1 Peta Wilayah Lokasi Studi I-3 Gambar 1. 2 Kondisi PPP Lampulo yang Mengalami Kerusakan I-4 Gambar 1. 3 Situasi kapal-kapal yang bertambat di tebing sungai Krueng. I-5 Gambar 1. 4 Flow chart Metodologi Pelaksanaan I-6 Gambar 2. 1 Flowchart Perhitungan Banjir Rencana II-2 Gambar 2. 2 Hidrograph satuan II-8 Gambar 2. 3 Hidrograph sintetis II-11 Gambar 2. 4 Penampang sungai II-21 Gambar 2.5 Perluasan saluran vertikal II-22 Gambar 2.6 Pembuatan tanggul sungai II-22 Gambar 2. 7 Sodetan sungai II-23 Gambar 2. 8 Kolam retensi II-23 Gambar 2.9 Sketsa definisi gelombang. II-27 Gambar 2.10 Contoh Windrose II-30 Gambar 2.11 Transformasi gelombang dari laut dalam II-33 Gambar 2.12 Shoaling II-34 Gambar 2. 13 Shoaling dan Refraksi II-34 Gambar 2.14 Refraksi II-35 Gambar 2.15 Difraksi II-36 Gambar 2.16 Gelombang pecah II-37 Gambar 2.17 Wave Recorder II-37 Gambar 2.18 Grafik Rasio Amplifikasi. II-41 Gambar 2.19 Grafik rasio kecepatan angin di atas laut dengan di daratan. II-41 Gambar 2.20 Contoh Waverose II-45 Gambar 2.21 wave set up & wave set down II-49 Gambar 2.22 Pergerakan bumi-bulan-matahari II-51 Gambar 2.23 Kedudukan bumi-bulan-matahari saat pasang purnama. II-51 Gambar 2.24 Kedudukan bumi-bulan-matahari saat pasang perbani II-52 Gambar 2.25 Sketsa elevasi acuan pasang surut II-64 Gambar 2.26 Profil Pantai Berpasir II-65 Gambar 2.27 Zona Pembentukan arus II-68 Gambar 2.28 Arah Datang Gelombang dan rip current II-69 Gambar 2.29 Longshore current II-70 Gambar 2.30 Sumber sedimen di muara II-71 Gambar 2.31 Proses terjadinya longshore transport II-76 Gambar 2.32 Kontrol Volume dengan source dan sink II-77 Gambar 2.33 Penyederhanaan profil pantai dan perubahan garis kontur II-78 Gambar 2.34 Sudut datang Gelombang II-79 Gambar 2.35 Definisi perubahan garis pantai. II-80 Gambar 2.36 Skematisasi perubahan garis pantai II-84 Gambar 2.37 Skema diferensi hingga Staggered Grid II-88 Gambar 2.38 Pembagian zone pantai berdasarkan Shore Protection Manual, 1984 II-91 Gambar 2.39 Sistem tambat kapal. II-101 xiv

Gambar 2.40 Potongan melintang breakwater. II-103 Gambar 2.41 Penampang melintang breakwater sisi tegak II-104 Gambar 2.42 Penampang melintang breakwater campuran II-104 Gambar 2.43 Penampang Break Water II-108 Gambar 2.44 Skema Gaya yang Bekerja pada Sisi Miring Breakwater II-110 Gambar 2.45 Geometri model sayatan II-110 Gambar 2.46 Grafik Cousinus II-112 Gambar 2.47 Perilaku Kolom II-119 Gambar 2.48 Diagram interaksi Beban Aksial dan Momen (Failure Envelope) II-119 Gambar 2.49 Aksi Gaya Resultan pada Centriod (h/2 dalam kasus ini) II-120 Gambar 2.50 Analisis Tension dan Compression pada Balok II-123 Gambar 3. 1 Peta survei lapangan. III-2 Gambar 3. 2 Metode pengolahan data pasang surut. III-5 Gambar 3. 3 Perbandingan pasang surut hasil pengamatan dan peramalan. III-7 Gambar 3. 4 Grafik vektor kecepatan arus rata-rata dan arah vs waktu Lampulo-Aceh III-10 Gambar 3. 5 Grafik vektor kecepatan arus rata-rata dan arah vs waktu III-10 Gambar 3. 6 Grafik vektor kecepatan arus rata-rata dan arah vs waktu III-11 Gambar 3. 7 Grafik vektor kecepatan arus rata-rata dan arah vs waktu III-11 Gambar 3. 8 Grafik vektor kecepatan arus rata-rata dan arah vs waktu III-12 Gambar 3. 9 Grafik vektor kecepatan arus rata-rata dan arah vs waktu III-12 Gambar 3. 10 Windrose Januari III-13 Gambar 3. 11 Windrose Februari III-14 Gambar 3. 12 Windrose Maret III-15 Gambar 3. 13 Windrose April III-16 Gambar 3. 14 Windrose Mei III-17 Gambar 3. 15 Windrose Juni III-18 Gambar 3. 16 Windrose Juli III-19 Gambar 3. 17 Windrose Agustus III-20 Gambar 3. 18 Windrose September III-21 Gambar 3. 19 Windrose Oktober III-22 Gambar 3. 20 Windrose November III-23 Gambar 3. 21 Windrose Desember III-24 Gambar 3. 22 Windrose Tahunan III-25 xv

Gambar 3. 23 Waverose Januari III-26 Gambar 3. 24 Waverose Februari III-27 Gambar 3. 25 Waverose Maret III-28 Gambar 3. 26 Waverose April III-28 Gambar 3. 27 Waverose Mei III-29 Gambar 3. 28 Waverose Juni III-30 Gambar 3. 29 Waverose Juli III-30 Gambar 3. 30 Waverose Agustus III-31 Gambar 3. 31 Waverose September III-32 Gambar 3. 32 Waverose Oktober III-32 Gambar 3. 33 Waverose November III-33 Gambar 3. 34 Waverose Desember III-34 Gambar 3. 35 Waverose Tahunan III-35 Gambar 3. 36 Grain Size Analysis No 1 III-38 Gambar 3. 37 Index Properties No 2 III-38 Gambar 3. 38 Grain Size Analysis No 2 III-39 Gambar 3. 39 Index Properties No 3 III-39 Gambar 3. 40 Grain Size Analysis No 3 III-40 Gambar 3. 41 Index Properties No 4 III-40 Gambar 3. 42 Grain Size Analysis No 4 III-41 Gambar 3. 43 Index Properties No 5 III-41 Gamb ar 3. 44 Grain Size Analysis No 5 III-42 Gambar 3. 45 Index Properties No 6 III-42 Gambar 3. 46 Grain Size Analysis No6 III-43 Gambar 3. 47 Index Properties No 7 III-43 Gambar 3. 48 Grain Size Analysis No 7 III-44 Gambar 3. 49 Parameter sedimen layang III-44 Gambar 3. 50 Grafik perkembangan armada penangkapan dan perkembangan III-53 Gambar 3. 51 Alur pemanfaatan nutrien akuakultur berbasis trophic level. III-56 Gambar 4. 1 Lingkaran peningkatan pendapatan nelayan dan petani ikan. IV-5 Gambar 4. 2 Agrobased Industri Cluster (ABIC) IV-10 Gambar 4. 3 Konsep Fish Handling PPS Lampulo. IV-12 Gambar 4. 4 Proyeksi pengembangan armada di PPS Lampulo. IV-16 Gambar 4. 5 Grafik perkembangan armada penangkapan ikan Propinsi NAD. IV-16 xvi

Gambar 4. 6 Pengembangan armada PPS Lampulo. IV-17 Gambar 4. 7 Pola Kegiatan Operasional PPS Lampulo IV-38 Gambar 4. 8 Pola Kegiatan Produksi PPS Lampulo IV-39 Gambar 4. 9 Pola pendaratan ikan, alur produksi dan arus pemasaran IV-40 Gambar 4. 10 Pola penanganan ikan (fish handling) IV-41 Gambar 4. 11 Alternatif layout I. IV-43 Gambar 4. 12 Alternatif II. IV-44 Gambar 4. 13 Batimetri di sekitar rencana PPS Lampulo. IV-45 Gambar 4. 14 Layout alternatif I. IV-45 Gambar 4. 15 Layout alternatif II. IV-46 Gambar 4. 16 Pola Gelombang musim barat untuk kondisi eksisting. IV-46 Gambar 4. 17 Pola Gelombang utara untuk kondisi eksisting. IV-47 Gambar 4. 18 Pola Gelombang musim timur untuk kondisi eksisting. IV-47 Gambar 4. 19 Pola Gelombang musim barat untuk alternatif I. IV-48 Gambar 4. 20 Pola Gelombang utara untuk alternatif I. IV-48 Gambar 4. 21 Pola Gelombang musim timur untuk alternatif I. IV-49 Gambar 4. 22 Pola Gelombang musim barat untuk alternatif II. IV-49 Gambar 4. 23 Pola Gelombang utara untuk alternatif II. IV-50 Gambar 4. 24 Pola Gelombang musim timur untuk alternatif II. IV-50 Gambar 5. 1 Desain tipikal dermaga PPS Lampulo, Banda Aceh. V-2 Gambar 5. 2 Ketentuan alur lebar kapal. V-3 Gambar 5. 3 Struktur dermaga Deck On Pile V-4 Gambar 5. 4 Struktur dermaga Sheet Pile V-5 Gambar 5. 5 Struktur dermaga Anchored Sheet Pile V-5 Gambar 5. 6 Struktur dermaga Diafragma Wall dengan Barette Pile V-6 Gambar 5. 7 Struktur dermaga Caisson V-6 Gambar 5. 8 Dimensi super cone. V-10 Gambar 5. 9 Faktor koreksi energi dan reaksi angular V-11 Gambar 5. 10 Koefisien gaya angin berdasarkan sudut arah datang angin. V-13 Gambar 5. 11 Koefisien gaya akibat arus berdasarkan sudut arah arus. V-14 Gambar 5. 12 Distribusi pembebanan pada truck 25. V-16 Gambar 5. 13 Model dermaga 3D pada program SAP 2000 versi 9. V-26 Gambar 5. 14 Denah dermaga PPS Lampulo pada program SAP 2000 versi 9. V-26 Gambar 5. 15 Potongan melintang desain dermaga PPS Lampulo. V-29 Gambar 5. 16 Grafik Daya Dukung Aksial vs Kedalaman V-39 Gambar 5. 17 Mekanisme keruntuhan pada tiang pendek. V-40 Gambar 5. 18 Mekanisme keruntuhan pada tiang panjang. V-40 Gambar 5. 19 Layout Breakwater V-44 Gambar 5. 20 Contoh cross section BW A PPS Lampulo. V-44 Gambar 5. 21 Potongan runtuh bidang melintang inside breakwater. V-45 Gambar 5. 22 Gambar Potongan Jalan V-48 Gambar 5. 23 Susunan Perkerasan V-48 Gambar 5. 24 Peta poligon Thiesen. V-50 Gambar 5. 25 Peta DAS Sungai Krueng Raya NAD V-51 Gambar 5. 26 Hidrograph satuan SCS. V-54 Gambar 5. 27 Peta aliran Sungai Krueng V-55 Gambar 5. 28 Penampang saluran sekunder type I. V-59 Gambar 5. 29 Penampang saluran sekunder type II. V-59 Gambar 5. 30 Penampang saluran primer. V-60 xvii

DAFTAR PUSTAKA BRUUN, PER, Port Engineering, Gulf Publishing Company, Fourth Edition, New York, 1999. CHOW, VEN TE, Open Channel Hydraulics, McGraw-Hill Kogakusha, Ltd,1959 DAS, BRAJA M., Principles Of Geotechnical Engineering, University Of Texas at El Paso, 1995. GERE, JAMES M., and TIMOSHENKO, STEPHEN P., Mechanics of Materials, Fourth Edition, Stanley Thornes, United Kingdom, 1999. KUSUMA, GIDEON Ir., M. Eng., Grafik dan Tabel Perhitungan Beton Bertulang, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1995. SALMON, CHARLES G., and JOHNSON, JOHN E., Steel Structures, Design and Behavior, University of Wisconsin-Madison, Fourth Edition, Harper Collins College Publishers, 1996. TOMLINSON, M.J., Pile Design and Construction Practice, Viewpoint Publication, London, 1977. TRIATMODJO, BAMBANG, Pelabuhan, Beta Offset, Yogyakarta, 2003 TSINKER, GREGORY P., Handbook of Port and Harbour Engineering, Chapman & Hall, New York USA, 1997 THE OVERSEAS AREA DEVELOPMENT INSTITUTE OF JAPAN, Technical Standards For Port And Harbour Facilities In Japan, 3-2-4 Kasumigaseki, Chiyoda-ku, Tokyo, Japan, 2002. www.fentek.net xviii