BAB III METODE PENELITIAN. termasuk ke dalam jenis penelitian hypothesis testing karena tujuan dari penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. mengenai pengaruh free cash flow, leverage, payout, undervalue, dan size terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, artinya bahwa populasi yang akan dijadikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.

BAB IV METODE PENELITIAN. 2 variabel atau lebih dengan mencari pengaruh variabel independen terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODE PENELITIAN. sampel adalah mengunakan teknik purposive sampling. Adapun Kriteria yang

BAB III METODE PENELITIAN. tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010, 2011 dan Sumber data dapat

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laba/rugi Perusahaan makanan yang terdaftar di BEI (PT. Indofood Sukses

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis dan memperoleh jawaban atau hipotesis yang digunakan.

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen. dalam penelitian ini yaitu: Struktur Kepemilikan Manajerial (X 1 ),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu situasi (Sekaran, 2006). Penelitian ini menguji pengaruh intellectual

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan melalui internet financial reporting.

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan yaitu tahun dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN A. Subjek. Bursa Efek Indonesia pada periode tahun

BAB III METODE PENELITIAN Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengujian hipotesis. Penelitian ini mencoba menjelaskan apakah variabelvariabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel yang digunakan berdasarkan purposive sampling method yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena secara sistematis melalui pernyataan hubungan antar variabel.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perusahaan yang dikeluarkan dari penelitian dikarenakan data Outlier.

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia yang telah terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa laporan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK / DESAIN PENELITIAN. 10 besar CGPI dan juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada tiga kriteria yang

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode nonprobability

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan tipe penelitian Hipothesis Testing Study atau penelitian

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan yang tercatat (listing) di

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Sekaran dan Bougie (2013) menjelaskan bahwa model penelitian adalah sebuah pilihan dalam mengambil keputusan yang rasional sehingga diperoleh data yang diperlukan untuk analisis dalam pencarian suatu solusi. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian hypothesis testing karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hipotesis yang diajukan oleh peneliti. Hipotesis yang diajukan oleh peneliti yaitu pengaruh ukuran perusahaan, leverage, free cash flow dan undervaluation terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan kebijakan buyback. Sekaran dan Bougie (2013) menyatakan bahwa pengujian suatu hipotesis harus dapat menjelaskan sifat dan hubungan tertentu dan memahami perbedaan antara kelompok atau variabel-variabel independen yang bersangkutan. 3.2. Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data sekunder, yaitu data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara, dimana data telah tersedia sehingga peneliti tidak perlu mengumpulkan sendiri (Sekaran dan Bougie, 2013). Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh peneliti dari laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2003-2015. Data tersebut peneliti peroleh dari data yang dimiliki oleh kantor Bursa Efek Indonesia cabang Yogyakarta. Data tersebut berupa laporan keuangan tahunan perusahaan yang listing di BEI.

3.2.1. Populasi dan Sampel Sekaran dan Bougie (2013) mengartikan populasi sebagai jumlah dari keseluruhan kelompok individu dan merupakan kejadian-kejadian yang menarik perhatian peneliti untuk diteliti atau diselidiki. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2003-2015. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria yaitu perusahaan non-keuangan yang melakukan program buyback pada tahun 2003-2015. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Adapun kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian ini adalah : 1) Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian, yaitu dalam kurun waktu antara tahun 2003-2015. 2) Perusahaan yang melaksanakan kebijakan buyback, bukan hanya melakukan pengumuman bahwa perusahaan tersebut akan melaksanakan buyback. 3) Nilai dari market to book ratio adalah kurang dari 1 sehingga dapat dikatakan bahwa perusahaan mengalami undervaluation. 3.3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.3.1. Definisi Operasional Variabel Sekaran dan Bougie (2013) menyatakan bahwa variabel adalah sesuatu yang dapat memiliki nilai-nilai yang bervariasi, nilai tersebut dapat dibedakan pada waktu yang sama untuk objek atau orang yang sama, atau pada waktu yang sama untuk objek atau orang yang berbeda. Terdapat 2 jenis variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: variabel dependen dan variabel independen.

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keputusan buyback. Variabel independen dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, leverage, free cash flow dan undervaluation. 3.3.2. Definisi dan Pengukuran Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel utama yang menjadi perhatian utama penulis. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah buyback. Mufidah (2011) mengartikan buyback sebagai suatu transaksi dimana sebuah perusahaan membeli kembali sahamnya sendiri, sehingga akan menurunkan jumlah saham yang beredar, meningkatkan earning per share (EPS), dan seringkali menaikkan harga saham. Net repurchase dalam penelitian ini dipengaruhi oleh beberapa variabel independen yaitu ukuran perusahaan, leverage, undervaluation dan free cash flow. Tujuan dari pelaksanaan buyback antara lain untuk meningkatkan likuiditas saham, memperoleh keuntungan dengan menjual kembali setelah harga mengalami kenaikan dan sebagai langkah untuk mengurangi modal disetor. Kelebihan harga pasar tersebut akan menjadi keuntungan untuk pemegang saham yang dikenal dengan istilah capital gain. El Houcine (2013) menyatakan bahwa net repurchase merupakan pembelian kembali saham yang diukur menggunakan jumlah saham yang dibeli kembali oleh perusahaan selama satu tahun, kemudian dikurang dengan saham yang terjual dan ditransfer. Net Repurchase = Harga Pembelian Kembali x Jumlah Saham yang Dibeli Kembali 3.3.3. Definisi dan Pengukuran Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel yang mempegaruhi variabel dependen baik secara positif maupun secara negatif. Variabel independen dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, leverage, free cash flow dan undervaluation. 3.3.3.1. Ukuran Perusahaan Dittmar (2000) menyatakan bahwa ukuran perusahaan adalah suatu skala untuk menentukan besar kecilnya perusahaan dengan berbagai cara antara lain: total aktiva, nilai pasar saham, total penjualan dan lain-lain. Pada penelitian ini penulis menggunakan rumus total penjualan untuk menentukan besar kecilnya perusahaan. Semakin besar nilai penjualan maka semakin besar ukuran perusahaan, begitu juga sebaliknya. Pengukuran ini sejalan dengan pengukuran yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya yaitu Mardiana (2005). Ukuran Perusahaan = Total Penjualan 3.3.3.2. Leverage Rasio leverage ini menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan aktiva yang dibiayai oleh hutang. Perusahaan melakukan pembelian kembali ketika perusahaan ingin mengoptimalkan struktur modalnya melalui peningkatan leverage. Semakin tinggi nilai utang perusahaan maka nilai dari rasio leverage juga semakin tinggi. Pada saat perusahaan melakukan pembelian kembali, total aset yang dimiliki perusahaan akan berkurang sehingga menyebabkan kenaikan total debt perusahaan tersebut. Olaison (2010) menemukan bahwa perusahaan di Swedia melakukan pembelian kembali untuk meningkatkan leverage perusahaan

ketika tidak terdapat kepemilikan yang tidak dominan di perusahaan. Fenn dan Liang (2001) menyatakan bahwa nilai leverage dirumuskan sebagai berikut: Debt Ratio = Total Debt : Total Asset 3.3.3.3. Free Cash Flow Fenn dan Liang (2011) memisahkan arus kas operasi bersih menjadi laba usaha sebelum depresiasi dan belanja modal. Pemisahan komponen-komponen tersebut mempermudah dalam menentukan perbedaan antara faktor-faktor yang mempengaruhi buyback dengan faktor-faktor yang menyebabkan peningkatan dividen. Kieso et al (2011) menyatakan bahwa semakin besar nilai free cash flow maka semakin besar pula tingkat fleksibilitas keuangan perusahaan. Jika perusahaan memiliki kelebihan kas dan tidak mendistribusikannya kepada pemegang saham maka akan terjadi konflik kepentingan dalam perusahaan tersebut. Fenn dan Liang (1997) merumuskan free cash flow dengan rumus berikut : FCF = Net Profit Dividends + Depresiasi Total Assets 3.3.3.4. Undervaluation Baker dan Wurgler (2002) menyatakan bahwa dalam equity market timing, salah satu kemungkinan tindakan manajemen pada saat terjadi fenomena undervaluation adalah melakukan pembelian saham yang beredar dengan harapan harga saham dapat meningkat sehingga nantinya nilai perusahaan juga akan meningkat. Rasio market to book digunakan oleh Mufidah (2011) untuk mengukur adanya kondisi undervaluation. Semakin rendah (nilai rasio market to

book ratio kurang dari 1) nilai rasio ini maka mengindikasikan bahwa tingkat undervaluation semakin besar. Market to Book Ratio = Market Price Share Book Value per Share Tabel 3.1 Ringkasan Variabel Penelitian Variabel Konsep Definisi Operasional Skala Variabel Dependen (Y) : Keputusan Buyback Besarnya biaya yang dikeluarkan untuk membeli kembali saham yang telah beredar di publik Variabel Independen (X) : Ukuran Perusahaan Perusahaan berukuran besar, sedang dan kecil Net Repurchase = Harga Pembelian Kembali x Jumlah Saham yang Dibeli Kembali SIZE = Total Penjualan Nominal Nominal Leverage Memperbaiki struktur perusahaan modal LEV = Total Debt : Total Asset Rasio Free Cash Flow Mengembalikan kelebihan kas yang dimiliki kepada shareholder FCF = (Net Profit- Dividen+Depresiasi) / Total Asset Rasio Undervaluation Nilai rasio kurang dari 1 UND = Market Value : Book Value Rasio 3.4. Pengujian Data Penelitian ini menguji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui hubungan linier antara variabel dependen dengan independen. Pengujian ini menggunakan SPSS 16.0, untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen memiliki hubungan positif atau negatif. Sekaran (2006) menyatakan bahwa pengujian

hipotesis memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap 2 variabel yang digunakan (dependen dan independen), pengujian hipotesis digunakan untuk menjelaskan sifat suatu hubungan, menentukan perbedaan antarkelompok variabel dan untuk memahami varians dalam variabel terikat. Model dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Buyback = 0 + 1 SIZE + 2 LEV + 3 FCF + 4 UND + e Keterangan : SIZE LEV FCF UND e : Ukuran Perusahaan : Leverage : Free Cash Flow : Undervaluation : error 3.5. Pengolahan Data 3.5.1. Statistik Deskriptif Ghozali (2011) menyatakan bahwa pengujian analisis deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran tentang distribusi dan perilaku data. Analisis deskriptif dapat memberikan gambaran suatu data melalui nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum dan minimum variabel dependen dan variabel independen yang digunakan dalam penelitian. 3.5.2. Uji Normalitas Data Uji normalitas data merupakan langkah awal sebelum melakukan uji asumsi klasik. Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas data

dilakukan dengan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan signifikansi 0.05 atau 5%. Kriteria yang digunakan adalah pengujian dua arah (two tailed test), yaitu data residual terdistribusi normal (asym sig > 0.05) dan data residual tidak terdistribusi normal (asym sig < 0.05). Terdapat 2 cara untuk mendeteksi apakah residual terdistribusi secara normal atau tidak, yaitu dengan menggunakan analisis grafik dan analisis statistik. Jika data terdistribusi tidak normal maka dapat harus dilakukan trimming data outlier yang dapat dilihat melalui casewise, menambah data penelitian atau dengan menggunakan transformasi data (Ghozali, 2011). 3.5.3. Uji Asumsi Klasik Ghozali (2011) menerangkan bahwa uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinary least square (OLS). Jadi analisis regresi yang tidak berdasarkan OLS tidak memerlukan persyaratan asumsi klasik, misalnya regresi logistik atau regresi ordinal. Uji asumsi klasik yang sering digunakan yaitu uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Tidak ada ketentuan yang pasti mengenai urutan uji mana dulu yang harus dipenuhi. Analisis dapat dilakukan tergantung pada data yang ada. Asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah data layak untuk dianalisis. 3.5.3.1. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Jika terjadi korelasi maka dinamakan terjadi problem autokorelasi. Deteksi ada atau tidaknya autokorelasi dapat

dilakukan dengan uji Run Test. Run Test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak (Ghozali, 2013). 3.5.3.2. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah di mana terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut homoskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilihat pada grafik Scatterplot, jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka (0) pada sumbu Y secara acak, maka tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2009). Pengujian ada atau tidak gejala heteroskedastisitas juga bisa dilakukan dengan uji Glejser. Jika nilai signifikansi dalam uji Glejser lebih dari 0,05 maka tidak terjadi heterokedastisitas dan cara untuk membaca grafik scatterplot adalah melihat titik-titik pada grafik scatterplot antara variabel dependen dan residualnya atau antara SRESID dan ZPRED membentuk pola tertentu atau menyebar. Dimana sumbu Y merupakan nilai prediksi variabel dependen dan sumbu X merupakan residual (Y prediksi Y sesungguhnya) yang telah di-studentized (Ghozali, 2007). Berikut dasar pengujian heteroskedastisitas: 1) Apabila meunjukkan pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan terjadinya heteroskedastisitas

2) Apabila menunjukkan pola dengan titik-titik yang menyebar diatas dan dibawah angka 0 sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3.5.3.3. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Gujarati (2009) menyatakan konsekuensi dari adaya multikolinearitas adalah sebagai berikut: 1) Estimator akan memiliki varians dan kovarians yang besar sehingga sulit untuk membuat estimasi yang tepat 2) Confidence interval akan cenderung menjadi lebih besar sehingga akan cenderung mengarah untuk menerima hipotesis nol 3) Nilai t-resiko dari satu atau lebih koefisien akan menjadi tidak signifikan secara statistik 4) Variabel estimator regresi dan standar erornya akan bersifat sensitif terhadap perubahan kecil pada data. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi, penelitian ini menggunakan besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinearitas adalah nilai tolerance 0.1 atau sama dengan nilai VIF (Ghozali, 2011). 3.5.4. Uji Regresi dan Uji Hipotesis Uji hipotesis dengan menggunakan uji regresi linier berganda dilakukan setelah melakukan uji normalitas dan uji asumsi klasik. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Williams (1998) menerangkan bahwa tujuan dari analisis regresi berganda adalah untuk menghadirkan set terbaik dari koefisien untuk variable independen yang membawa nilai dependen yang diprediksi dari persamaan yang sedekat mungkin dengan nilai yang aktual. Penulis menggunakan SPSS 16.0 untuk melakukan pengujian ini. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji F dan uji t. Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen, sedangkan uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh signifikansi variabel independen terhadap variabel dependennya. 3.5.4.1. Pengujian Koefisien secara Simultan (Uji F) Ghozali (2011) menyatakan bahwa uji F bertujuan untuk menunjukkan bahwa semua variabel independen memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% ( ). Berikut adalah tahapan melakukan uji F:

1) Menentukan hipotesis H0 : β1 = β2 = β3 = 0 menunjukkan variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen Ha : β1 = 0 menunjukkan bahwa variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen 2) Menentukan Fhitung menggunakan SPSS 16.0 3) Menentukan Ftabel dengan tingkat keyakinan 95% dan = 5% 4) Membandingkan Fhutung dengan Ftabel dengan kriteria pengujian H0 diterima apabila Fhitung Ftabel atau H0 ditolak apabila Fhitung > Ftabel 5) Pengambilan keputusan berdasarkan signifikansi, jika F sig < maka H0 ditolak sehingga variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen atau F sig < maka H0 diterima berarti secara simultan tidak mempengaruhi variabel dependen. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis tersebut antara lain : 1) H0 diterima dan Ha ditolak apabila. Hal tersebut berarti variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen atau model regresi tidak signifikan. 2) H0 ditolak dan Ha diterima apabila. Hal tersebut berarti variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen atau model regresi signifikan. 3.5.4.2. Pengujian Regresi secara Parsial (Uji T) Pengujian hipotesis secara parsial, dapat diuji dengan menggunakan rumus uji t. Uji t bertujuan untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Penelitian ini

menggunakan uji t untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel independen yang terdiri dari ukuran perusahaan, leverage, free cash flow dan undervaluation terhadap keputusan untuk melakukan buyback. Tahapan uji t antara lain sebagai berikut: 1) Menentukan hipotesis H0 : β = 0 variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen H0 : β = 0 variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen 2) Menentukan nilai signifikan dengan menggunakan SPSS 16.0; jika nilai sig < 0.05 maka secara parsial variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen dan sebaliknya, jika nilai sig > 0.05 maka secara parsial variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.