BAB I PENDAHULUAN. Tidur adalah suatu keadaan yang berulang-ulang, perubahan status kesadaran

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. hiperkolesterolemia, dan diabetes mellitus. angka kejadian depresi cukup tinggi sekitar 17-27%, sedangkan di dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Lansia (lanjut usia) adalah seseorang yang usia 65 tahun keatas (Potter

BAB I PENDAHULUAN. aspek psikologis, biologis, fisiologis, kognitif, sosial, dan spiritual yang akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan terdapat 7,5 juta kematian atau sekitar 12,8% dari seluruh total

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dinding pembuluh darah dan merupakan salah satu tanda-tanda vital yang utama.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tidak menular (PTM) merupakan masalah kesehatan utama di

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa awal atau muda adalah masa transisi dari remaja ke dewasa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan selanjutnya (Potter & Perry,

I. PENDAHULUAN. tahun. Peningkatan penduduk usia lanjut di Indonesia akan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Tekanan darah adalah tenaga pada dinding pembuluh darah arteri saat

BAB I PENDAHULUAN. juta jiwa, dan pada tahun 2025 diproyeksikan jumlah lanjut usia akan

BAB I PENDAHULUAN. (Armilawati, 2007). Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lanjut usia merupakan suatu proses perubahan yang bertahap dalam jangka

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organisation (WHO) tahun 2003 mendefinisikan sehat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (2011), pada tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan dua fase yaitu gerakan bola mata cepat atau Rapid Eye

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini kesehatan semakin menjadi perhatian luas diseluruh

BAB I PENDAHULUAN. yang memompa dengan kuat dan arteriol yang sempit sehinggga darah mengalir

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi, bahan serta peralatan yang semakin rumit dan kompleks tersebut sering tidak

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. fakultas yang ada di UMY adalah Fakultas Ilmu Kedokteran dan Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. secara Nation Wide mengingat prevalensinya cukup tinggi umumnya sebagian

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional dapat dilihat dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. orang didunia adalah 66 tahun, pada tahun 2012 naik menjadi 70 tahun dan pada

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan kesempatan untuk melewati masa ini. tahun 2014, jumlah lansia di Provinsi Jawa Tengah meningkat

BAB I PENDAHULUAN. bertambah dan pertambahan ini relatif lebih tinggi di negara berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. adalah hipertensi. Dampak ini juga diperjelas oleh pernyataan World Health

I. PENDAHULUAN. satu sasaran dalam pembangunan di Indonesia. Hal ini ditandai dengan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam tekanan darah setiap hari. Tekanan darah merupakan. faktor yang amat penting pada sistem sirkulasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan aktivitas, setiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 2011, pada tahun UHH adalah 66,4

BAB V PEMBAHASAN A. PENGARUH PEMBERIAN PISANG AMBON TERHADAP. kelompok kontrol pemberian pisang ambon, rata-rata tekanan darah sistolik

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai penyakit atau gangguan kesehatan salah satunya

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak menular. Menurut Depkes RI, 2003 (dalam Tanjung 2012) Pada akhir abad 20

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat (Rahayu, 2000). Berdasarkan data American. hipertensi mengalami peningkatan sebesar 46%.

BAB I PENDAHULUAN. (21,8%) diantaranya persalinan dengan Sectio Caesarea (Hutapea, H, 1976).

BAB I PENDAHULUAN. sering terjadi di masyarakat dewasa ini. Di tengah jaman yang semakin global,

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya angka harapan hidup penduduk Indonesia (BPS, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. kasus yang belum terselesaikan. Disisi lain juga telah terjadi peningkatan

BAB I. 1.1 Latar Belakang. Atrial fibrilasi (AF) didefinisikan sebagai irama jantung yang

BAB I PENDAHULUAN. kematian yang terjadi pada tahun 2012 (WHO, 2014). Salah satu PTM

HASIL PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK DENGAN TEKANAN DARAH PADA NELAYAN DI KELURAHAN BITUNG KARANGRIA KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO

BAB III METODE PENELITIAN

6. Siklus peredaran darah besar meliputi... a. ventrikel kiri - nadi - seluruh tubuh - atrium kanan

BAB 1 : PENDAHULUAN. utama masalah kesehatan bagi umat manusia dewasa ini. Data Organisasi Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jumpai. Peningkatan tekanan arteri dapat mengakibatkan perubahan patologis

BAB 1 PENDAHULUAN. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal

BAB I PENDAHULUAN. Tidur adalah bagian dari ritme biologis tubuh untuk mengembalikan stamina.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Adapun peningkatan tajam terjadi pada kelompok penduduk lanjut

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah yang. ditemukan pada masyarakat baik di negara maju maupun berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertambahan usia banyak terjadi proses pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan reproduksi (kespro) merupakan masalah vital dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan peningkatan angka morbiditas

Oleh Sherli Mariance Sari Program Studi Ilmu Keperawatan STIK Bina Husada Palembang

BAB I PENDAHULUAN. dapat terlepas dari aktivitas dan pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari. Tuntutan

BAB V PEMBAHASAN. A. Karakteristik Responden yang Memengaruhi Tekanan Darah

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Penyakit degeneratif biasanya disebut dengan penyakit yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan promotif dan preventif baik sehat maupun sakit.

BAB I PENDAHULUAN. tekanan darah lebih dari sama dengan 140mmHg untuk sistolik dan lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. produktifitas seseorang salah satunya adalah penyakit hipertensi.hipertensi atau

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dari 90 mmhg (World Health Organization, 2013). Penyakit ini sering

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakitpenyakit

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tekanan darah tinggi menduduki peringkat pertama diikuti oleh

STROKE Penuntun untuk memahami Stroke

BAB I PENDAHULUAN. 7%, sehingga Indonesia mulai masuk dalam kelompok negara berstruktur

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peneletian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. lain. Manusia akan menjalani proses kehidupan yang memiliki 5 yakni

I. PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Di era globalisasi sekarang ini penyakit yang berhubungan dengan penyakit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sedang berkembang menuju masyarakat industri. Perubahan kearah. pada gilirannya dapat memacu terjadinya perubahan pola penyakit.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada remaja laki- laki di kelurahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ada sekitar 1 milyar penduduk di seluruh dunia menderita hipertensi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi memiliki istilah lain yaitu silent killer dikarenakan penyakit ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sarah Youna Moniung Rolly Rondonuwu Yolanda B. Bataha

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi dimana tekanan darah sistolik lebih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

populasi yang rentan atau vulnerable sebagai akibat terpajan risiko atau akibat buruk dari masalah kesehatan dari keseluruhan populasi (Stanhope dan

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada waktu menjelang atau selama menstruasi, yang memaksa

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab stenosis mitral paling sering adalah demam rematik, kemudian dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya angka harapan hidup (life expectancy); semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari orang laki-laki dan orang perempuan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tidur adalah suatu keadaan yang berulang-ulang, perubahan status kesadaran yang terjadi selama periode tertentu. Jika orang memperoleh tidur yang cukup, mereka merasa tenaganya telah pulih (Potter & Perry, 2006, hlm 470). Kebutuhan tidur bervariasi pada masing-masing orang, umumnya pada orang dewasa membutuhkan 6-8 jam per hari. Agar tetap sehat, yang perlu diperhatikan adalah kualitas tidur seseorang. Kualitas dan kuantitas tidur pada orang dewasa dapat di lihat dari tahapan tidurnya diantaranya, kualitas tidur dari tahap sampai tahap 4 yang bertambah dalam (Potter & Perry 2006, hlm 472). Dapat dikatakan tidur yang berkualitas apabila seseorang menunjukan tanda-tanda pada tahap sampai 4. Menurut Potter & Perry (2006) tidur yang dangkal merupakan karakteristik dari tahap yang berakhir hanya beberapa menit. Tahap 2 mengalami kemajuan relaksasi, berakhir 0 hingga 20 menit. Tahap 3 orang yang sedang tidur sulit dibangunkan dan jarang bergerak, berakhir 5 hingga 30 menit. dan 4 merupakan tahap tidur yang dalam, di sebut tidur gelombang rendah, berakhir kurang lebih 5 hingga 30 menit dan seorang sulit terbangun. Kualitas tidur yang cukup dapat terlihat dari kenyamanan fisik, bebas dari kecemasan, dan memperoleh jumlah jam tidur yang dibutuhkan untuk merasa segar kembali. Kualitas tidur seorang dikatakan baik apabila tidak menunjukkan berbagai tanda kekurangan tidur dan tidak mengalami masalah dalam tidurnya.

Setiap tahun di dunia, diperkirakan sekitar 20%-50% orang dewasa melaporkan adanya gangguan tidur dan sekitar 7% mengalami gangguan tidur yang serius. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Javaheri et al (2008), diketahui di Amerika bahwa terdapat hubungan antara kualitas tidur yang buruk dengan prehipertensi pada remaja, terdapat peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik pada remaja yang memiliki kualitas tidur yang buruk. Menurut Tambunan & kasim, (202, hlm 48), tekanan darah yaitu tenaga yang digunakan darah untuk melawan dinding pembuluh. Tekanan maksimum darah digunakan pada dinding arteri ketika ventrikel kiri pada jantung mendorong darah melalui katup aorta ke dalam aorta selama sisitole. Terdapat 3 jenis mengenai tekanan darah seseorang diantaranya apabila, dikatakan normal jika sistolik <20 mmhg dan diastolik <80 mmhg, dikatakan tekanan darah prehipertensi jika sistolik 20-39 mmhg dan diastolik 80-90 mmhg, dikatakan tekanan darah Hipertensi jika sistolik 40-59 mmhg dan 90-99 mmhg. Menurut Tambunan & kasim, (202, hlm 52) faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah, di antaranya adalah usia seseorang, frekuensi, wanita, tekanan darah meningakat setelah makan, sistolik meningkat selama periode latihan, orang-orang gemuk, emosi seperti marah, takut atau gembira yang berlebih. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan kuesioner pada mahasiswa Keperawatan Universitas Esa Unggul. Pada bulan November 203 dari 0 responden terdapat 5 mahasiswa mengalami kualitas tidur yang kurang baik, dengan tekanan darah 35/90 mmhg, 32/92 mmhg, 29/89 mmhg, 30/93 mmhg, 32/89 mmhg. 3 mahasiswa mengalami

kualitas tidur yang cukup baik, dengan tekanan darah 25/85 mmhg, 22/87 mmhg, 23/86 mmhg. Dan 2 mahasiswa tidak mengalami gangguan pada kualitas tidurnya, dengan tekanan darah 22/80 mmhg dan 20/78 mmh. Tekanan darah tersebut di ambil sebelum responden melakukan aktifitas. Berdasarkan dari data tersebut, menunjukkan bahwa pemenuhan kualitas tidur dari Mahasiswa Keperawatan Universitas Esa Unggul yang kurang baik. Di lihat dari segi keperawatan, ini merupakan area keperawatan komunitas dimana kita sebagai perawat harus bisa memberikan masukan bagi masyarakat khususnya orang yang mempunyai kesibukan sangat padat seperti Mahasiswa Keperawatan Universitas Esa Unggul. Dari beberapa pendapat yang berbeda-beda tentang kualitas tidur diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Tekanan Darah Pada Mahasiswa Keperawatan Universitas Esa Unggul tahun 204. B. Rumusan Masalah Tidur adalah suatu keadaan yang berulang-ulang, perubahan status kesadaran yang terjadi selama periode tertentu (Potter & Perry, 2006). Kebutuhan tidur bervariasi pada masing-masing orang, umumnya orang dewasa membutuhkan 6-8 jam per hari. Kualitas tidur yang cukup dapat terlihat dari kenyamanan fisik, bebas dari kecemasan, dan memperoleh jumlah jam tidur yang dibutuhkan untuk merasa segar kembali. Sampai saat ini di Indonesia masih jarang dilakukan penelitian yang berkaitan dengan tidur dan permasalahannya, terutama di kalangan mahasiswa. Ironisnya, berdasarkan penelitian-penelitian di Amerika Serikat dan Eropa, siswa SMA dan

mahasiswa merupakan kelompok yang paling rentan menderita kurang tidur kronis. Akibatnya mereka mempunyai risiko yang lebih tinggi dalam mengalami dampak negatif yang ditimbulkannya. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan terhadap 0 mahasiswa. 8 mahasiswa mengalami kualitas tidur yang kurang dengan tekanan darah rata-rata sistolik 20-39 mmhg dan diastolik 80-90 mmhg, merasa lemas, tidak bergairah, sering mengantuk. Dan dimana kita sebagai perawat harus bisa memberikan masukan bagi masyarakat khususnya orang yang mempunyai kesibukan sangat padat seperti yang dialami oleh mahasiswa keperawatan Universitas Esa Unggul. Berdasarkan fenomena tersebut rumusan masalah penelitiannya yaitu, apakah ada Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Tekanan Darah Pada Mahasiswa Keperawatan Universitas Esa Unggul. C. Tujuan Penelitian. Tujuan umum Mengidentifikasi Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Tekanan Darah Pada Mahasiswa Keperawatan Universitas Esa Unggul. 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi tentang kualitas tidur pada mahasiswa Keperawatan Universitas Esa Unggul b. Mengidentifikasi tentang tekanan darah pada mahasiswa Keperawatan Universitas Esa Unggul c. Mengidentifikasi tentang hubungan antara kualitas tidur dengan Tekanan darah mahasiswa Keperawatan Universitas Esa Unggul

D. Manfaat Penelitian. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan Dapat dijadikan bahan penambah pengetahuan bahwa ada pengaruh kualitas tidur dengan tekanan darah. 2. Bagi Peneliti Dapat memberikan gambaran dan informasi tentang kualitas tidur dengan tekanan darah mahasiswa Keperawatan Universitas Esa Unggul tahun 204.