BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Kiprah dan perjalanan PT. Chevron Pacific Indonesia yang telah cukup lama ini secara perlahan diikuti oleh penurunan produksi minyak dan semakin kecilnya peluang untuk mencari daerah eksplorasi baru. Seiring dengan meningkatnya pemakaian minyak dan gasbumi sebagai sumber energi, berdampak pada meningkatnya upaya-upaya di bidang eksplorasi agar dapat memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat. Lapangan Zamrud, Kotabatak terletak di Cekungan Sumatra Tengah, yang merupakan cekungan hidrokarbon penghasil minyak bumi terbesar di Indonesia. Eksploitasi pada lapangan Zamrud dilakukan sejak tahun 1970 dan hingga saat ini masih memberi kontribusi produksi minyak bumi di Cekungan Sumatra Tengah. Saat ini produksi hidrokarbon lapangan Zamrud terus menurun dikarenakan lapangan ini sudah dieksplotitasi sejak lama. Atas dasar itu, maka karakterisasi resevoir dari Lapangan Zamrud perlu dilakukan untuk tahap pengembangan lapangan lebih lanjut dalam rangka meningkatkan produksi. Dalam rangka proses tersebut, maka redefinisi reservoir batupasir B yang berkaitan dengan pemodelan reservoir dilakukan, yang semuanya terangkum dalam proses karakterisasi reservoir. Karakterisasi reservoir merupakan upaya penentuan kualitas reservoir dari sistem batuan, fluida, geometri dan penyebarannya, sifat fisika dan kimia, interaksi dan interelasinya dalam model geologi reservoir setempat yang mencakup perkiraan kualitas reservoir yang berada di zona tersebut, sehingga dapat memberikan panduan bagi tahap pengembangan selanjutnya. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari, menginterpretasi, dan mengidentifikasi keadaan geologi dan stratigrafi daerah penelitian dengan
menggunakan integrasi data batuan inti, log sumur dan data struktur yang ada yang akan bermanfaat untuk pengembangan reservoir daerah penelitian dan dikhususkan untuk pengaplikasian sistem sumur horizontal agar dapat meningkatkan produksi pada sumur yang telah ada. I.2. MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN Penelitian dimaksudkan untuk menerapkan dan mengembangkan ilmu geologi yang telah diperoleh selama masa perkuliahan di Program Studi Teknik Geologi, FITB - ITB. Selain itu, penelitian ini juga dimaksudkan untuk memenuhi syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S-1) pada Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung. Tujuan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui dan memetakan distribusi dari batupasir lapisan batupasir B yang ada, 2. Menafsirkan model porositas dan permeabilitas lapisan batupasir B, 3. Menafsirkan lokasi peletakan sumur horizontal berdasarkan model porositas dan permeabilitas yang dibuat. I.3. BATASAN MASALAH Objek penelitian adalah Lapisan Reservoir B Sand Formasi Bekasap di Lapangan Zamrud, Kotabatak. Pada penelitian yang dilakukan, fokus utamanya adalah melakukan pemodelan porositas dan permeabilitas dari lapangan Zamrud. Lingkungan pengendapan pada daerah penelitian didapat dari laporan sebelumnya yang dilakukan oleh PT Chevron Pacific Indonesia dan dianggap benar. Pembahasan yang akan dilakukan pada penelitian ini meliputi :
Pemetaan struktur dan geometri tubuh reservoir. Pemetaan ini berdasarkan hasil korelasi antar sumur dan seismik di Lapangan Zamrud yang melibatkan 50 sumur dan seismik 3D sebagai data masukan. Pemodelan reservoir. Pemodelan reservoir bertujuan untuk mengetahui kualitas reservoir. Dalam penelitian ini parameter kualitas reservoir yang diteliti adalah Gamma Ray ( GR ), Permeabilitas dan porositas (Φ). Hasil dari pemodelan reservoir ini akan digunakan sebagai bahan referensi untuk menempatkan sumur horizontal pada daerah penelitian karena hasil pemodelan ini mencerminkan penyebaran porositas dan permeabilitas pada daerah penelitian sehingga akan berguna untuk meningkatkan produktivitas. I.4. LOKASI PENELITIAN Daerah penelitian berada pada Lapangan Zamrud, Kotabatak di Cekungan Sumatra Tengah (Gambar 1.1). Gambar 1.1 Lokasi daerah penelitian.
I.5. SUMBER DATA Data yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini seluruhnya berasal dari PT. Chevron Pacific Indonesia yang terdiri dari : Log sumur Seismik 3D I.5.1 Log GammaRay (GR) Pada dasarnya gamma ray log merekam pancaran radioaktif dari formasi. Sinar radioaktif alami yang direkam berupa uranium, thorium, dan potassium. Log gamma ray sederhana memberikan rekaman kombinasi dari tiga unsur radioaktif, sedangkan spectral gamma ray menunjukkan masing-masing unsur radioaktif. Log gamma ray merekam unsur radioaktif dalam skala API (American Petroleum Institute). Log gamma ray umumnya direkam dalam satu kolom bersama log caliper. Unsur-unsur radioaktif yang ada dalam suatu batuan cenderung untuk terkonsentrasi di dalam batuan yang memiliki kadar radio aktif tinggi, defleksi kurva sinar gamma pada batuan jenis ini akan relatif besar seperti pada batulempung. Batuan yang hanya mengandung sedikit unsur radioaktif dan akan memberikan defleksi kurva sinar gamma yang relatif kecil,seperti pada batubara. Log GR pada penelitian ini digunakan untuk membedakan lapisan yang batupasir dengan lapisan serpih. Pada penelitian ini, Log GR akan memberikan bacaan yang besar (ke kanan) pada lapisan serpih.. I.5.2 Log Resistivitas Log resistivitas mengukur besarnya tahanan jenis dari batuan dan fluida, yang berhubungan dengan kemampuan batuan melakukan arus listrik. Perbedaan jenis
fluida dan batuan akan menyebabkan terjadinya perbedaan pembacaan tahanan jenis pada kurva log. I.5.3 Log Densitas Log densitas merekam secara menerus dari bulk density formasi. Densitas yang diukur merupakan semua densitas dari batuan termasuk batubara. Secara geologi bulk density adalah fungsi dari densitas dari mineral-mineral pembentuk batuan (misalnya matriks) dan volume dari fluida bebas yang mengisi pori (Rider, 1996). Prinsip pengukuran log densitas adalah menembakan sinar gamma yang membawa partikel foton ke dalam formasi batuan, partikel-partikel foton akan bertumbukan dengan elektron yang ada dalam formasi. Banyaknya energi sinar gamma yang hilang setiap kali bertumbukan menunjukkan densitas elektron dalam formasi yang mengindikasikan densitas formasi.. Masuknya sinar gamma ke dalam batuan akan menyebabkan benturan antara sinar gamma dan elektron sehingga terjadi pengurangan energi pada sinar gamma tersebut. Sisa energi sinar gamma ini direkam detektor sinar gamma. Semakin lemah energi yang diterima detektor, maka semakin banyak jumlah elektron di dalam batuan yang berarti semakin padat butiran penyusun batuan per satuan volume yang menjadi indikasi densitas batuan. I.5.4 Geostatistik Geostatistik ialah suatu metode yang dipakai untuk mencari hubungan antar ruang pada lokasi yang tidak mempunyai data faktual. Tujuan dari metode geostatistik yang dipergunakan ini adalah untuk mensimulasikan nilai nilai properti reservoir pada lokasi yang tidak mempunyai data. Tetapi perlu diingat bahwa semakin jauh jarak antar data yang ada maka nilai ketidakpastian yang didapat
akan semakin tinggi dan juga sebaliknya. Beberapa teknik geostatistik yang dipergunakan ialah : Variogram : merupakan suatu metode geostatistik yang melihat derajat kemiripan antar contoh nilai pada suatu jarak tertentu dari kuadrat beda nilai pasangan data pada jarak tertentu. Terdapat tiga tipe variogram yaitu eksponensial, gaussian dan sferikal. Geostatistic Variable Minor direction Sill = Data Points Nugget (may be zero) = variogram model Range Lag or Separation Distance Gambar 1.2 model variogram Major range Minor range Keterangan : Nugget Varians atau Co - sumbu y dari model; nilai ini adalah sama untuk segala arah. Sill atau Co + C - model Asymptote; nilai ini adalah sama untuk segala arah. Range atau A - jarak pemisahan di mana ketergantungan spasial adalah arah yang jelas untuk diperiksa.
Derajat peningkatan nilai variogram sebanding dengan jarak. Hal ini menunjukkan seberapa cepat pengaruh penurunan satu contoh terhadap jarak. Ada beberapa sifat dari variogram, diantaranya : Selalu mulai dari 0 (untuk h = 0, Z(x + h) = Z(x)). Tetapi bisa saja diskontinyu begitu lepas dari titik asalnya. Secara umum akan meningkat sebanding dengan h. Meningkat sampai pada suatu level tertentu yang disebut sebagai sill dan selanjutnya mendatar. Tetapi bisa juga meningkat terus saja. range tidak harus selalu sama pada semua jurusan/arah atau dikenal sebagai fenomena anisotropy. Anisotropi geometris dapat berbentuk: Variogram ke semua arah memiliki nilai sill yang sama, walaupun range-nya berbeda. Variogram linier pada arah yang berlainan, tetapi memiliki slope yang berbeda. Metode geostatistik lain yang lazim dipergunakan dalam melakukan permodelan geologi ialah : Krigging : metode geostatistik yang dipakai untuk melakukan estimasi pada suatu parameter tertentu pada daerah yang tidak mempunyai data. Co-krigging : metode geostatistik yang secara prinsip sama dengan krigging tetapi pada metode ini menggunakan campuran data yang ada dengan data sekunder untuk mengestimasi daerah yang tidak mempunyai data. Collocated co krigging : metode ini melakukan estimasi pada daerah yang tidak mempunyai data dengan menggunakan 1 parameter data sekunder saja.
I.7. SISTEMATIKA PENULISAN Bab I Berisikan pendahuluan yang memaparkan latar belakang, maksud dan tujuan, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Berisikan pengenalan daerah penelitian yang memaparkan geologi regional, struktur dan stratigrafi daerah penelitian. Bab III Berisikan metode penelitian yang memberikan pemaparan tentang metode dan kegiatan yang dilakukan selama pelaksanaan Tugas Akhir. Bab IV Berisikan analisis penelitian Bab V Berisikan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan
Well Log : GR, RHOB, RESIST Stratigraphy Framework 3D Seismik Pick Marker Well Seismik Tie Correlation Structural Framework Time to Depth Conver -tion Horizon & Fault Interpretation Time Depth Table Fit Surface to Marker Faulted Surface S-Grid Geostatistic Analysis Porosity GR Permeability Average Porosity Petrophycal Analysis Isopach Net to Gross Petrophysical Model Analysis Planning to Horizontal Well Gambar 1.3 Diagram alir penelitian.