Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA KRAMA LUGU

oleh: Edy Budi Santosa 2 Abstract

Penerapan Metode Bermain Peran Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Tegalsari 04 Ambulu Jember

Keywords: speaking skill, continous story telling technique, elementary school

Abstrak. Kata Kunci : menyimak wawancara, model think pair share, penerapan model think pair share, peningkatan kemampuan menyimak wawancara.

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV MELALUI PENERAPAN STRATEGI ROLE PLAYING SD NEGERI PLOSO 1 PACITAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARTIKULASI DI SD NEGERI 06 ULAKAN TAPAKIS KABUPATEN PADANG PARIAMAN

METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN WONOSARI 4

PENERAPAN MEDIA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INDONESIA DENGAN METODE SOSIODRAMA SISWA KELAS V DI SDN 10 TANJUNG PAOH TAHUN PELAJARAN 2010/2011

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 1 CANDIPURO MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PQ4R KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GEMBONGAN

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERWAWANCARA BAHASA JAWA KRAMA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIIA SMPN SATU ATAP MERJOSARI MALANG

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG CERITA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENIGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA PADA SISWA KELAS V SD

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VII C SMP PIRI NGAGLIK KABUPATEN SLEMAN

Abstrak. questions is 77.5 %, the percentage of the average response to the question was

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

Widanti et al., Penerapan Teknik Mind Mapping...

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL CIRCUIT LEARNING DI KELAS V SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES SISWA KELAS II B

Pendahuluan. Kharisma et all, Peningkatan Keterampilan Menulis Pengumuman...

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

ABSTRAK. Kata Kunci: Mind Mapping, Kosakata Bahasa Jawa

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

Manib Absari SMP Negeri 2 Gatak

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS III SD

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI METODE SINEKTIK UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI JLABAN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta yenisusanti Abstract

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol 1 No 1, November 2013

Dwi Ratnasari Dewi SMP Negeri 11 Madiun

Fadilah et al., Peningkatan Keterampilan Berbicara... 1

PENERAPAN METODE PRACTICE REHEARSAL PAIRS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS VIII A SMPN 1 RAMBIPUJI JEMBER DALAM MEMBAWAKAN ACARA

Joyful Learning Journal

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA DENGAN METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH KUTOWINANGUN

Pertama Diterima: 27 April 2017 Bukti Akhir Diterima: 06 Mei 2017

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS PEMBUATAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

Rohmah Mujibatur., Penerapan Metode Role Playing dengan Media Gambar...

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

Noviana Kusumawati Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pekalongan Jl. Sriwijaya No 3 Pekalongan, ABSTRAK

Murniati 1,sainab 2. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, IPA Terpadu, Model Pembelajaran Aktif, dan Quiz Team

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE LATIHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 AIR EMAS KECAMATAN UKUI

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI DISKUSI TIPE SYNDICATE GROUP SISWA KELAS V SD NEGERI KREMBANGAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI KELAS V SD

PENERAPAN METODE RESITASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KETERAMPILAN SISWA

Keywords: REIS techniques and storytelling abilities.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN STRATEGI BUKU BERGAMBAR MINIM KATA SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 IMOGIRI, BANTUL

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Talking Stick

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

Economic Education Analysis Journal

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau

Penerapan Model Pembelajaran Guided Note Taking

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENGGUNAAN METOE TANYA JAWAB DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Kata Kunci : Model pembelajaran kooperatif TPS, Kemampuan membaca pemahaman, Penelitian tindakan kelas.

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

Elly Junaidah SMP Negeri 8 Bandar Lampung ABSTRACT

Key word: application of the discussion method-based contextual learning, increasing the ability to write reports

PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS Vb SD NEGERI 113 PEKANBARU

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, model kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS VIIIA MTS ZAINUL BAHAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS)

Rustam Effendi dan Hendra

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

Ayu Agustin Tri Kusuma Wardani Rosalia Susila Purwanti Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

PENERAPAN TEKNIK PEMODELAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

Pendahuluan. Yunita et al., Penerapan Metode Resitasi untuk Meningkatkan Aktivitas...

Tarmini 1 SDN Maribaya 01, Kec. Kramat, Kab. Tegal Kata Kunci: Aktivitas Siswa, Hasil Belajar, Media Gelas Fakel

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MEMBUAT GAUN BAYI DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA

PENERAPAN PENDEKATAN INTEGRATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGOMENTARI KUTIPAN NOVEL SISWA KELAS VIII B SMPN 2 TANGGUL

Gina Agniya Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia Surel :

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

PENGGUNAAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN STRATEGI BAJU BERSIH (BACA, MAJU, BERMAIN, KASIH) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERMAIN DRAMA SISWA KELAS VIII.6 SMP NEGERI 2 SINGARAJA

PENINGKATAN MINAT DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS IV MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD KARTIKA I-11 PADANG

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN TEKNIK PETA PIKIRAN KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERDEKLAMASI MELALUI METODE DEMONSTRASI LANGSUNG PADA SISWAKELAS VIIA SMP NEGERI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Transkripsi:

Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Jawa Krama Alus Dengan Metode Role Playing Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri 02 Ngadirejo Mojogedang Semester Ii Tahun Pelajaran 2015/2016 Purwanti SD NEGERI 02 NGADIREJO Abstract - Researchers conduct classroom action research by raising the problem: 1) how to improve Javanese speaking skill of krama alus fourth grader of SD Negeri 02 Ngadirejo Mojogedang after learning role playing method?; 2) Are there any changes in student behavior after learning to speak Javanese krama alus with role playing method? This research was conducted in two cycles, that is cycle I and cycle II. Each cycle consists of the stages of planning, action, observation, and reflection. The data taken in the classroom action research is the test data in the form of the Javanese speaking skill of Javanese krama alus and nontes data in the form of observation, journal and interview. The data have been analyzed with quantitative and qualitative approach. The result of the research shows that Javanese speaking skill of Krama alus of fourth grade students of SD Negeri 02 Ngadirejo Mojogedang has increased after learning by role playing method. In prasiklus, out of 31 students only 4 students reached the standard score as epected value of 75. The average value obtained on prasiklus is 56.69 or is in the less category. After the first cycle action, the average score of Javanese speaking skills of krama alus increased by 13.63% to 70.32. The results of cycle I was not yet meet the target achievement of the value of learning outcomes, therefore performed action cycle II. The average value of cycle II amounted to 75.08, meaning there is an increase of 4.76% from the results of cycle I. This increase is obtained from the improvement of each aspect assessed. The improvement of Javanese speaking skill of alus krama alus from prasiklus, cycle I and cycle II was followed by behavior change of fourth grade students of SD Negeri 02 Ngadirejo Mojogedang. Based on observations, journals, and interviews that have been done, negative students become positive behaviors. Based on the observation, the spirit of the students at the beginning of learning is less, when the first cycle of learning is 60% of students who follow the learning spirit. Students are also less active in learning, the concentration of learning is still lacking. In cycle II the spirit of students increases and looks enjoy learning, they begin to actively discuss and ask things less clear to the teacher. Students also look spirited when asked to practice speaking Javanese krama alus. Keywords: speaking skills, Javanese language krama alus, Role playing method Abstraksi - Peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan mengangkat masalah: 1) bagaimanakah peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jawa krama alus siswa kelas IV SD Negeri 02 Ngadirejo Mojogedang setelah dilakukan pembelajaran metode role playing?; 2) adakah perubahan perilaku siswa setelah dilakukan pembelajaran berbicara bahasa Jawa krama alus dengan metode role playing? Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Data yang diambil dalam penelitian tindakan kelas adalah data tes yang berupa tes keterampilan berbicara bahasa Jawa krama alus dan data nontes yang berupa hasil observasi, jurnal dan wawancara. Data yang telah diperoleh dianalisis dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berbicara bahasa Jawa krama alus siswa kelas IV SD Negeri 02 Ngadirejo Mojogedang mengalami peningkatan setelah dilakukan pembelajaran dengan metode role playing. Pada prasiklus, dari 31 siswa hanya 4 siswa yang mencapai nilai sesuai standar pengukuran nilai yang diharapkan yaitu 75. Nilai rata-rata yang diperoleh pada prasiklus sebesar 56,69 atau berada pada kategori kurang. Setelah dilakukan tindakan siklus I nilai rata-rata keterampilan berbicara bahasa Jawa krama alus meningkat 13,63% yaitu menjadi 70,32. Hasil siklus I ternyata belum memenuhi target pencapaian nilai hasil belajar, oleh karena itu dilakukan tindakan siklus II. Nilai rata-rata siklus II sebesar 75,08, artinya ada peningkatan 4,76% dari hasil siklus I. Peningkatan ini diperoleh dari peningkatan masing-masing aspek yang dinilai. Peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jawa krama alus dari prasiklus, siklus I dan siklus II ternyata diikuti dengan perubahan perilaku siswa kelas IV SD Negeri 02 Ngadirejo Mojogedang. Berdasarkan hasil observasi, jurnal, dan wawancara yang telah dilakukan, negatif siswa menjadi perilaku positif.terbukti 1

adanya perubahan perilaku. Berdasarkan hasil observasi terlihat semangat siswa pada awal pembelajaran kurang, saat pembelajaran siklus I baru 60% siswa yang semangat mengikuti pembelajaran. Siswa juga kurang aktif dalam pembelajaran, konsentrasi terhadap pembelajaran dirasa masih kurang. Pada siklus II semangat siswa meningkat dan terlihat menikmati pembelajaran, mereka mulai aktif berdiskusi dan menanyakan hal-hal yang kurang jelas kepada guru. Siswa juga terlihat semangat ketika diminta praktik berbicara bahasa Jawa krama alus. Kata Kunci : keterampilan berbicara, bahasa Jawa krama alus, metode Role playing. 1. PENDAHULUAN Latar Belakang sikap kurang positif terhadap bahasa Jawa yang melanda orang tua terutama dari golongan modern sudah sering kita jumpai. Biasanya mereka lebih menomersatukan bahasa Indonesia sebagai bahasa dalam keluarga, yang secara otomatis menganaktirikan bahasa Jawa yang justru merupakan bahasa ibu (Widada, 2003: 37).Saat ini mata pelajaran bahasa Jawa masih menjadi mata pelajaran muatan lokal wajib di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Jawa Tengah. Keberadaan mata pelajaran bahasa Jawa sebagai mata pelajaran muatan lokal yang dalam Ujian Akhir Nasional tidak diujikan memang kurang mendapat perhatian yang besar dari siswa. Dalam proses pembelajarannyapun hanya sebagian kecil siswa yang mau memperhatikan dengan sungguh-sungguh. Di samping itu, dalam lingkungan keluarga dan dalam pergaulan siswa tidak terbiasa menggunakan bahasa Jawa ragam krama. Di rumah siswa juga terbiasa berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa ngoko atau bahasa Indonesia. Faktorfaktor tersebut yang mempengaruhi kemampuan berbicara bahasa Jawa siswa, khususnya bahasa Jawa ragam krama. Berdasarkan hasil pengamatan penulis, kondisi seperti ini juga terjadi pada sebagian besar siswa di SD Negeri 02 Ngadirejo Mojogedang.Berdasarkan pertimbangan dan kenyataan di lapangan mengenai rendahnya keterampilan siswa berbicara bahasa Jawa ragam krama alus serta metode role playing yang diharapkan dapat meningkatkan krama alus, maka penulis menentukan penelitian ini dengan judul Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Jawa Ragam Krama Alus dengan Metode Role Playing pada Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Ngadirejo Mojogedang Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada upaya meningkatkan krama alus siswa kelas IV SD Negeri 02 Ngadirejo Mojogedang dengan menggunakan metode role playing. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1)Bagaimanakah meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama alus siswa kelas IV SD Negeri 02 Ngadirejo Mojogedang setelah dilakukan pembelajaran metode role playing? 2)Adakah perubahan perilaku siswa setelah dilakukan pembelajaran berbicara bahasa Jawa ragam krama alus dengan metode role playing?tujuan dari penelitian ini adalah:1. Untuk mengetahui peningkatan keterampilan siswa setelah dilakukan pembelajaran berbicara bahasa Jawa ragam krama alus dengan menggunakan metode role playing.2. Untuk mengetahui perubahan perilaku siswa kelas IV SD Negeri 02 Ngadirejo Mojogedang setelah dilakukan pembelajaran berbicara bahasa Jawa ragam krama alus dengan menggunakan metode role playing. 2. LANDASAN TEORI Roestiyah (2001: 93) juga menyebutkan keunggulan-keunggulan penggunaan metode role playing yaitu, siswa lebih tertarik pada pelajaran sehingga siswa lebih mudah memahami masalah-masalah sosial yang diperankanmetode role playing juga memiliki sisi kekurangan. Kekurangan itu antara lain; metode ini memerlukan waktu yang cukup banyak, memerlukan persiapan yang teliti dan matang, kadang-kadang anak malu mendramatisasikan suatu adegan, dan apabila pelaksanaan dramatisasi gagal, kita tidak dapat mengambil kesimpulan apa-apa (Ahmadi dan Prasetya, 2007: 65).Pembelajaran Berbicara Bahasa Jawa Ragam Krama Alus dengan Metode Role Playing.Pembelajaran bahasa, metode role playing dapat dijadikan pilihan, khususnya untuk pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jawa. Pada kenyataan sekarang, mata pelajaran Bahasa Jawa memang kurang diminati oleh kebanyakan siswa, padahal 2

bahasa Jawa merupakan bahasa daerah yang perlu dipertahankan keberadaannya. Berdasarkan hasil pengamatan penulis, kesulitan utama siswa dalam berbahasa Jawa adalah pada penguasaan bahasa Jawa ragam krama alus. Metode role playing dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama alus. Dengan metode pementasan siswa dapat belajar mendramatisasikan sebuah masalah sosial kemudian memerankannya di depan kelas menggunakan bahasa Jawa ragam krama alus. Ketika melakukan proses ini siswa secara langsung praktik mengujarkan bahasa Jawa ragam krama, sehingga siswa lebih mudah memahami penggunaan bahasa Jawa ragam krama, bukan sekedar menghafal kosa kata. evaluasi tindakan yang telah dilakukan pada siklus I. Apabila hasilnya belum memuaskan (masih rendah) maka akan dilakukan pembelajaran pada siklus II. Pada siklus II ini masih dilakukan pembelajaran dengan pola yang sama dengan siklus I. Guru memberikan penjelasan tentang bahasa Jawa ragam krama alus kepada siswa secara singkat. Kemudian guru meminta siswa berkelompok, masing-masing kelompok disuruh mencari sebuah masalah sosial yang dekat dengan kehidupan mereka dan kemudian siswa mendramatisasikan masalah sosial tersebut ke dalam sebuah dialog berbahasa Jawa ragam krama alus. Selanjutnya masing-masing kelompok memerankan dialog tersebut di depan kelas. Siswa harus lebih serius dalam memerankan dialog tersebut. Penampilan siswa diamati dan dinilai berdasarkan tolak ukur yang telah ditentukan. Setelah itu dilakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan pada siklus II. Hipotesis hanya bersifat dugaan yang mungkin benar atau justru mungkin salah. Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah melalui pembelajaran menggunakan metode role playing keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama alus siswa kelas IV SD Negeri 02 Ngadirejo Mojogedang akan mengalami peningkatan 3. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SD Negeri 02 Ngadirejo Mojogedang Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini dilakukan selama enam bulan terhitung sejak tanggal 2 Januari 2015 sampai dengan 30 Juni 2015. Jadwal Kegiatan Penelitian N o Uraian Kegiatan 1 Penyusun an proposal 2 Pembuat an instrumen 3 Pencarian data awal 4 Pelaksan aan tindakan siklus 1 5 Pelaksan aan tindakan siklus II 6 Pembaha san 7 Penyu sunan lapora n Bulan / Minggu ke Fe Ma Jan b ret Ap ril Me i Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 02 Ngadirejo Mojogedang tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 31 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan.instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan bentuk instrumen tes dan nontes.teknik analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Guru dalam memulai pembelajaran baik siklus I maupun siklus II selalu mempresensi siswa terlebih dahulu, selanjutnya melakukan apersepsi dengan menanyakan keadaan siswa untuk menciptakan suasana komunikatif antara guru dengan siswa. Guru juga menyelingi dengan humor untuk menumbuhkan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran berbicara bahasa Jawa ragam krama alus. Sebelum masuk ke materi, guru mengarahkan siswa ke pokok bahasan berbicara bahasa Jawa ragam krama alus dengan tanya jawab tentang pengetahuan dan pengalaman siswa yang berkaitan dengan materi. Setelah siswa terpancing dengan pokok bahasan yang akan diberikan, guru mulai menyampaikan tujuan pembelajaran hari itu dan kegiatan yang akan dilakukan selama dua jam pelajaran. Ju ni 3

No Aspek Skor Rata-rata Kelas Peningkatan (%) Penilaia PT S I S II PT-SI SI-SII PT-SII n 1. Pilihan 54,03 66,13 72,58 kata 12,1 6,45 18,55 2. Intonasi 58,06 72,58 78,23 14,52 5,65 20,17 3. Pelafala 57,26 66,94 75,00 n 9,68 8,06 17,74 4. Unggahungguh 58,87 76,61 76,61 17,74 0 17,74 5. Kelanca 56,45 72,58 73,39 ran 16,13 0,81 16,94 Jumlah 56,69 70,32 75,08 13,63 4,76 18,39 Data pada tabel di atas merupakan rekapitulasi hasil tes keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama alus prasiklus, siklus I dan siklus II. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata nilai mengalami peningkatan dari prasiklus, siklus I dan siklus II. Pada prasiklus skor rata-rata kelas sebesar 56,69 termasuk kategori kurang. Skor rata-rata tersebut berasal dari jumlah rata-rata masingmasing aspek. Untuk aspek pilihan kata skor rata-rata sebesar 54,03, aspek intonasi sebesar 58,06, aspek pelafalan sebesar 57,26, aspek unggah-ungguh atau ekspresi sebesar 58,87, dan aspek kelancaran sebesar 56,45. Berdasarkan hasil tersebut, diketahui bahwa krama alus siswa masih tergolong rendah. Kemampuan siswa dan pola pembelajaran guru yang menjadi penyebab utama kondisi ini. Kemampuan siswa kelas IV SD N 02 Ngadirejo masih rendah. Kemampuan dalam memilih kosa kata yang benar, pelafalan, intonasi, unggah-ungguh dan kelancaran masih tergolong kurang. Guru selama ini dalam pembelajarannya masih cenderung pada pola pembelajaran tradisional. Hasil tes siklus I, rata-rata kelas mencapai 70,32 atau dalam kategori cukup. Artinya nilai tersebut belum memenuhi target nilai yang ditetapkan yaitu 75. Skor pada masing-masing aspek pada siklus I ini adalah, aspek pilihan kata sebesar 66,13, aspek intonasi sebesar 72,58, aspek pelafalan sebesar 66,94, aspek unggah-ungguh sebesar 76,61, dan aspek kelancaran sebesar 72,58. Aspek unggah ungguh dalam kategori baik, sedangkan aspek pilihan kata, intonasi, pelafalan, dan kelancaran dalam kategori cukup.nilai ratarata pada siklus I belum mencapai target nilai yang telah ditetapkan, yaitu 75. Karena itu dilakukan tindakan siklus II. Hasil tes siklus II menunjukkan adanya peningkatan nilai ratarata, dan skor masing-masing aspek juga meningkat. Aspek pilihan kata sebesar 72,58 atau dalam kategori cukup, aspek intonasi sebesar 78,23 atau masuk kategori baik, aspek pelafalan sebesar 75,00 atau dalam kategori baik, aspek unggah-ungguh sebesar 76,61 atau dalam kategori baik, dan aspek kelancaran sebesar 73,39 atau dalam kategori cukup. Nilai rata-rata siklus II ini adalah 75,08 dan telah memenuhi target yang telah ditetapkan. Peningkatan dari prasiklus ke siklus I untuk masing-masing aspek adalah sebagai berikut. Aspek pilihan kata meningkat 12,1%, aspek intonasi meningkat sebesar 14,52%, Aspek pelafalan meningkat 9,68%. Untuk aspek unggah-ungguh mengalami peningkatan sebesar 17,74%. Aspek kelancaran meningkat sebesar 16,13%. Secara keseluruhan krama alus setelah dilakukan tindakan pada siklus I meningkat sebesar 13,63%. Hasil siklus II menunjukkan peningkatan ratarata nilai dari hasil siklus I. Aspek pilihan kata meningkat sebesar 6,45%. Aspek intonasi meningkat sebesar 5,65%. Aspek pelafalan meningkat 8,06%. Untuk aspek unggahungguh tidak mengalami peningkatan 0%. Aspek kelancaran meningkat sebesar 0,81%. Secara keseluruhan keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama alus setelah dilakukan tindakan pada siklus II meningkat sebesar 4,76%. Berdasarkan hasil prasiklus dan siklus II, peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama alus adalah sebesar 18,39%. Peningkatan untuk masing-masing aspek yaitu, aspek pilihan kata meningkat dari prasiklus meningkat sebesar 18,55% pada siklus II. Aspek intonasi meningkat sebesar 20,17%, aspek pelafalan meningkat sebesar 17,74%. Aspek unggah-ungguh mengalami peningkatan sebesar 17,74%, dan aspek kelancaran mengalami peningkatan sebesar 16,94%.Untuk lebih jelasnya hasil tersebut dapat dilihat pada grafik 19 berikut ini. Keterampilan Berbicara Bahasa Jawa ragam krama alus Siklus I dan Siklus II 25 20 15 10 5 Siklus I Siklus II 0 4 1 2 3 4 5

2 Perubahan perilaku siswa Kelas IV setelah mengikuti pembelajaran berbicara bahasa Jawa ragam krama alus dengan metode role playing. Berdasarkan hasil jurnal dan wawancara ternyata mereka masih bingung dengan metode role playing yang diterapkan guru. Siswa juga mengaku kesulitan berbicara bahasa Jawa khususnya ragam krama. Masalah-masalah yang muncul pada siklus I, menjadi dasar bagi guru untuk melakukan perbaikan tindakan pada siklus II. Pada siklus II pembelajaran dengan metode role playing masih dilakukan. Perbaikan dilakukan dengan memberikan contoh cara berbicara bahasa Jawa ragam krama alus. Guru juga memberi latihan-latihan untuk meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jawa ragam krama alus dan penyusunan kalimat yang efektif. Pada siklus II ini lebih ditekankan adanya komunikasi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Hasil observasi, jurnal, dan wawancara menunjukkan adanya perubahan perilaku negatif siswa menjadi perilaku positif. Berarti perbaikan-perbaikan yang dilakukan guru pada siklus II ini membawa pengaruh positif pada siswa. Semangat dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran meningkat. Siswa sudah berani bertanya maupun memberikan tanggapan atas penjelasan guru atau saat siswa lain bermain peran. Perilaku positif selama proses pembelajaran sangat mempengaruhi keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama alus siswa. Hal ini dapat dilihat pada peningkatan hasil tes berbicara bahasa Jawa ragam krama alus dari prasiklus, siklus I dan siklus II. Peningkatan hasil tes dan perubahan perilaku siswa yang dijelaskan diatas membuktikan keefektivan metode role playing dalam meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama alus siswa kelas IV SD Negeri 02 Ngadirejo Mojogedang. 5. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian serta pembahasan yang telah diuraikan, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa : keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama alus siswa kelas IV SD Negeri 02 Ngadirejo Mojogedang mengalami peningkatan setelah dilakukan pembelajaran dengan metode role playing. Pada prasiklus, dari 1 siswa hanya 4 siswa yang mencapai nilai sesuai standar pengukuran nilai yang diharapkan yaitu 75. Nilai rata-rata yang diperoleh pada prasiklus sebesar 56,69 atau berada pada kategori kurang. Setelah dilakukan tindakan siklus I nilai rata-rata krama alus meningkat 13,63% yaitu menjadi 70,32. Hasil siklus I ternyata belum memenuhi target pencapaian nilai hasil belajar, oleh karena itu dilakukan tindakan siklus II. Nilai rata-rata siklus II sebesar 75,08, artinya ada peningkatan 4,76% dari hasil siklus I. Peningkatan ini diperoleh dari peningkatan masing-masing aspek yang dinilai. Peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama alus dari prasiklus, siklus I dan siklus II ternyata diikuti dengan perubahan perilaku siswa kelas IV SD Negeri 02 Ngadirejo Mojogedang. Berdasarkan hasil observasi, jurnal, dan wawancara yang telah dilakukan, negatif siswa menjadi perilaku positif.terbukti adanya perubahan perilaku. Berdasarkan hasil observasi terlihat semangat siswa pada awal pembelajaran kurang, saat pembelajaran siklus I baru 60% siswa yang semangat mengikuti pembelajaran. Siswa juga kurang aktif dalam pembelajaran, konsentrasi terhadap pembelajaran dirasa masih kurang. Pada siklus II semangat siswa meningkat dan terlihat menikmati pembelajaran, mereka mulai aktif berdiskusi dan menanyakan hal-hal yang kurang jelas kepada guru. Siswa juga terlihat semangat ketika diminta praktik berbicara bahasa Jawa ragam krama alus. Hasil jurnal dan wawancara terungkap bahwa pada siklus I mereka masih malas mengikuti pembelajaran, mereka juga merasa takut ketika diberi tugas guru karena mereka mengaku kesulitan berbicara bahasa Jawa khususnya bahasa Jawa ragam krama alus. Tetapi setelah mengikuti pembelajaran siklus II mereka merasa senang dan bisa menikmati pembelajaran. Dengan metode role playing, mereka dapat langsung praktik berbicara bahasa Jawa ragam krama alus, jadi cepat paham karena langsung menggunakannya tidak perlu menghapalkan kosa kata. Siswa juga merasa terhibur melihat penampilan temannya dalam berbicara bahasa Jawa ragam krama alus. Jadi menurut pengakuan mereka metode role playing membuat mereka semakin terampil berbicara bahasa Jawa ragam krama alus. Hal ini membuktikan bahwa metode role playing dapat meningkatkan 5

krama alus siswa SD Negeri 02 Ngadirejo Mojogedang. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk Guru :a. Guru hendaknya senantiasa melatih siswa untuk gemar berbicara bahasa Jawa ragam krama alus yang baik dan benar sesuai dengan konteksnya.b. Khususnya guru bidang studi Bahasa Jawa, untuk dapat menggunakan metode role playing, dalam kegiatan pembelajaran berbicara bahasa Jawa ragam krama alus. Untuk Siswa :a. Sebagai orang Jawa kita wajib melestarikan kebudayaan Jawa, salah satunya adalah berbahasa Jawa.b. Siswa-siswa agar selalu mengikuti pembelajaran dengan baik, dan selalu berlatih berbicara bahasa Jawa khususnya ragam krama.untuk PenelitiPara peneliti di bidang pendidikan dan bahasa dapat melakukan penelitian serupa dengan teknik pembelajaran yang berbeda sehingga didapatkan berbagai alternatif teknik pembelajaran berbicara bahasa Jawa ragam krama alus. DAFTAR PUSTAKA [1] Ahmadi, Abu dan Joko T. Prasetyo. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. [2] Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. [3] Depdiknas. 2004. Pengembangan Keterampilan Berbicara. Jakarta: Depdiknas. [4] Djiwandono, M. Soenardi. 2006. Tes Bahasa dalam Pengajaran. Bandung: ITB [5] Ekowardono, dkk. 2003. Kaidah Penggunaan Ragam Krama Bahasa Jawa. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. [6] Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. [7] Mardianto, Herry. 2003. Bahasa dan Sastra Jawa: Antara Kenyataan dan Harapan. Dalam Adi Triyono (Eds.). Pusaran Bahasa dan Sastra Jawa. Hlm 4. Yogyakarta: Balai Penelitian Bahasa. [8] Nardiati, Sri. 2003. Bahasa Jawa Sebagai Alat Komunikasi dalam Pembangunan. dalam Adi Triyono (Eds.). Pusaran Bahasa dan Sastra Jawa. Hlm 93. Yogyakarta: Balai Penelitian Bahasa. [9] Roestiyah, N.K. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta. [10] Sasangka, Sry Satriya Tjatur Wisnu. 2004. Unggah-ungguh Bahasa Jawa. Jakarta: Yayasan Paramalingua. [11] Tarigan, Henry Guntur. 2006. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. [12] Tarigan, Djago, dkk. 2007. Pengembangan Keterampilan Berbicara. Jakarta: Depdikbud. [13] Tim Penyusun Kamus Depdikbud. 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud dan Balai Pustaka. [14] Widada. 2003. Kondisi Bahasa Jawa dan Pemanfaatannya: Sekarang dan Masa Datang. dalam Adi Triyono (Eds.). Pusaran Bahasa dan Sastra Jawa. Hlm 37. Yogyakarta: Balai Penelitian Bahasa. [15] Widyatmanta, Siman. 2003. Bahasa dan Sastra Jawa dalam Arus Modernisasi. dalam Adi Triyono (Eds.). Pusaran Bahasa dan Sastra Jawa. Hlm 29. Yogyakarta: Balai Penelitian Bahasa 6