BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air minum merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling pokok.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan merupakan sesuatu yang berada disekitar manusia secara

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Orang-orang mulai khawatir akan dampak global warming pada

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang turut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada zaman sekarang ini perkembangan dunia bisnis di Indonesia sudah

BAB I PENDAHULUAN. Isu pemanasan global (global warming) mulai dikenal oleh masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. persennya air. Selain oksigen, air memiliki peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan persaingan bisnis dan meningkatnya era perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak membuang-buang waktu yang ada. Kemudahan yang diinginkan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Armstrong, 2008:158). Definisi lain perilaku konsumen adalah cara individu

BAB I PENDAHULUAN. bumi yang diakibatkan oleh proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan di Indonesia menghadapi persaingan yang cukup berat.

BAB I PENDAHULUAN. di awal abad ke-21. Isu permasalahan global warming, kebebasan energi dan

PENERAPAN GREEN MARKETING MELALUI DESAIN PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP BRAND IMAGE DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaruh terjadinya Global warming yang terjadi pada saat ini. Hal ini sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. maka keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan besar pula.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seluruh makhluk hidup di dunia sangat membutuhkan air untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kepedulian serta kesadaran akan lingkungan saat ini telah menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. selektif dan smart dalam memilih suatu produk, sehingga mereka akan. mendapatkan kegunaan atau manfaat dari sebuah produk.

BAB I PENDAHULUAN. untuk menarik konsumen. Dalam menghadapi persaingan antar produk Air

BAB I PENDAHULUAN. Isu kerusakan lingkungan yang mencuat akhir-akhir ini menimbulkan kesadaran dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha Air Minum Dalam Kemasan

BAB I PENDAHULUAN. ramah lingkungan. Bahkan sebagian besar limbah produk tersebut yang tidak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian

Judul : Pengaruh Green Packaging Terhadap Repurchase Intention dengan Green Promotion

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di pasar untuk membeli produknya. merek yang mapan, sehingga telah memiliki kekuatan pasar. Di tengah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena UKDW

I PENDAHULUAN. cepatnya pertumbuhan jumlah penduduk dan meningkatnya efek global warming.

SKRIPSI. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan. Pendidikan Strata 1. Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya lingkungan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan suatu persaingan yang semakin ketat. Hal ini yang menuntut. loyalitas pelanggan untuk menciptakan konsumen yang loyal.

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dipertahankan selamanya. Ini bukan tugas yang mudah mengingat perubahanperubahan

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek yang dilibatkan.

BAB I PENDAHULUAN. kelemahan para pesaingnya dalam pasar bisnis. Di dalam keadaan ini para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. bisa membuat produk yang berkualitas sangat tinggi. Produk yang berkualitas saja

BAB I PENDAHULUAN. Air minum adalah salah satu kebutuhan utama manusia. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. hal ini tentu akan menjadi suatu pertimbangan bagaimana suatu strategi pemasaran yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin terintegrasi tanpa rintangan dan batas teritorial negara. Hal ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bermunculan, baik perusahaan kecil maupun perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dicetuskan oleh adanya kekhawatiran terjadinya bencana yang mengancam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Situasi pasar saat ini semakin kompetitif dengan persaingan yaang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang ada, baik politik, sosial budaya, ekonomi dan teknologi. Sebagian

BAB I PENDAHULUAN. pada awalnya air minum dalam kemasan lebih banyak di konsumsi untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas-aktivitas yang dapat memperparah kerusakan pada lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif. Selain itu, Indonesia merupakan negara dengan pasar potensial. dengan kemasan, rasa, dan harga yang bervariasi.

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan. Sumber-sumber mata air yang ada di perkotaan tidak dapat. bahan lainnya, sehingga tidak layak dikonsumsi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Minum teh sudah merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia semenjak

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN. empat variabel independen (produk ramah lingkungan, atribut merek hijau,

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang paling penting, karena

BAB I PENDAHULUAN. yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya,

I. PENDAHULUAN. Gambar 1. Grafik Pertumbuhan Populasi Manusia Tahun Sumber:

GAMBAR 1.1 PRODUK PT. COCA COLA Sumber :

BAB I PENDAHULUAN. banyak, baik dalam jumlah maupun jenisnya. Perusahaan-perusahaan saling

BAB I PENDAHULUAN. yang akan membuka usaha atau mengembangkan usahanya harus berpikir dengan

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia dan keturunannya. Bukti-bukti yang ditunjukan

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan mereknya menjadi merek yang selalu dipilih konsumen. Merek

BAB I PENDAHULUAN. Air Minum Dalam Kemasan saat ini merupakan salah satu produk. instan yang beredar dipasaran dengan menawarkan berbagai macam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh citra merek (brand image)

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung

2 Dalam dunia bisnis saat ini, aspek lingkungan sudah mulai dijadikan faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam melakukan aktivitas pemasaran. M

BAB I PENDAHULUAN. saat ini banyak dijumpai air leideng yang keruh karena masih banyak

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Air Minum Dalam Kemasan Ades

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia ini, setiap manusia ataupun setiap makhluk hidup memilki kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. konsumen karena dipengaruhi oleh daya beli, begitu juga dengan dunia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tropis menjadi salah satu penyebab masyarakat banyak

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN AIR MINUM TOTAL DI KECAMATAN LAWEYAN

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan berbagai macam keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Salah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk melakukan strategi bauran pemasaran dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. Ekawati Rahayu Ningsih, Perilaku Konsumen, Nora Media Enterprise, Kudus, 2010, hlm

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang (

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan pemasaran produk atau jasa di era globalisasi ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. Merek atau brand semula adalah sebuah nama yang diberikan untuk setiap

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mejanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis bagi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belakangan ini hampir seluruh aktivis mengkampanyekan slogan Stop global

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi membawa konsekuensi tertentu dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, hal ini dapat terlihat dari adanya kekhawatiran kemungkinan

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah mencatat

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara atau yang biasa

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB 1 PENDAHULUAN. di bumi. Salah satu penyebab kerusakan lingkungan adalah penggunaan emisi di

BAB I PENDAHULUAN. persaingan, sehingga tujuan dari perusahaan tersebut dapat tercapai. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Canggihnya teknologi saat ini banyak menyuguhkan beberapa saranasarana

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Kesadaran akan lingkungan telah meningkat dalam dua dasawarsa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Manusia tidak bisa lepas dari kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Salah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air minum merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling pokok. Pendeknya, setiap manusia yang masih hidup membutuhkan air untuk minum. Bahkan para ahli kesehatan sering mengatakan bahwa setiap orang harus mengkonsumsi air minimal delapan gelas per hari. Penyebabnya adalah kadar air tubuh manusia mencapai 70%, dan untuk tetap hidup air dalam tubuh tersebut harus dipertahankan. Padahal, kebutuhan air minum setiap orang bervariasi dari 2,1 liter hingga 2,8 liter per hari, tergantung pada berat badan dan aktivitasnya. Namun, agar tetap sehat, air minum harus memenuhi persyaratan fisik, kimia, maupun bakteriologis (Mahani, 2015). Masalahnya di Indonesia, sering mengalami kesulitan mencari air yang layak minum, ini bukannya lantaran air sulit ditemukan. Walaupun air bersih melimpah, tapi di banyak tempat kualitas air tidak terlalu bagus, sehingga tak layak dikonsumsi. Selain berwarna dan tampak keruh, tak jarang air tanah di lingkungan juga berbau tidak sedap. Adapun air yang diperoleh dari pipa perusahaan air minum (PDAM) kadang kala juga tidak benar-benar bersih. Sebagian besar kebutuhan air minum masyarakat selama ini dipenuhi dari sumber air sumur atau dari air permukaan yang telah diolah oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Karena semakin rendahnya kualitas air sumur, sementara PDAM belum mampu memasok air dengan jumlah dan kualitas cukup, pemakaian 1

2 air minum dalam kemasan (AMDK) dewasa ini meningkat tajam. Hal ini mendorong pertumbuhan industri AMDK di kota-kota besar di Indonesia. Air mempunyai peran penting dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat disimpulkan bahwa air merupakan kebutuhan yang mendasar, terutama bagi masyarakat. Seiring dengan meningkatnya permintaan dari masyarakat akan kebutuhan air bersih, maka banyak bermunculan perusahaan-perusahaan yang memproduksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan berbagai merek dan bentuk kemasan yang saling berlomba untuk berebut konsumen. Di samping banyak bermunculan berbagai Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), persaingan dalam pemasaran air bersih siap minum juga sangat ketat. Salah satu sebab terjadinya persaingan dalam industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dikarenakan sifat air yang relatif tidak memiliki cita rasa, hal ini lebih mengarahkan perusahaan pada strategi pemasaran yang ditempuh. Pengetahuan terhadap perilaku konsumen sangat bermanfaat dalam mengidentifikasi minat dan persepsi konsumen dalam melakukan tindakan pembelian untuk memenuhi kebutuhan keinginannya. Jadi tidaklah mengherankan kalau kebutuhan akan air minum dalam kemasan (AMDK) sudah tercipta dan berhasil terpelihara sampai sekarang. Konsumsinya dari tahun ke tahun terus menanjak. Berdasarkan data market share air minum dalam kemasan (AMDK) yang beredar di Indonesia tahun 2013 2015, maka dapat dilihat pada Tabel 1. :

3 Tabel 1.1 Market Share Air Mineral Nasional Tahun 2013 2015 2013 2014 2015 No. Merek % No. Merek % No. Merek % 1 AQUA 86,1 1 AQUA 75,2 1 AQUA 75,9 2 Club 3,7 2 Club 3,4 2 Club 5,0 3 VIT 3,1 3 VIT 3,2 3 VIT 2,6 4 Ades 2,3 4 Ades 2,2 4 Ades 2,6 Sumber : http://www.topbrand-award.com/ Tabel 1.1 menunjukkan bahwa market share merek AQUA selalu menempati peringkat pertama, dari 86,1% tahun 2013 menjadi 75,2% tahun 2014, namun tahun 2015 meningkat menjadi 75,% tetapi relatif kecil. Hal ini menunjukkan bahwa pangsa pasar AQUA telah direbut sebagian oleh merek lain, seperti CLUB dan ADES yang mana pada tahun 2015 market sharenya cenderung meningkat dibandingkan tahun 2014. Market share VIT tahun 2014 sebesar 3,2% dan tahun 2015 sebesar 2,6%. Sedangkan ADES dari 2,2% tahun 2014 menjadi 2,6% tahun 2015. Namun demikian, ADES dari tahun 2013 2015 selaku menempati peringkat terakhir (keempat). Hal ini menunjukkan bahwa ADES kurang diminati oleh konsumen. ADES (sebelumnya pernah disebut AdeS) adalah merek air mineral atau air minum dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi oleh PT. Coca-Cola Bottling Indonesia, Bekasi 17520 - Indonesia. Air mineral tersebut juga dikenal sebagai I- Lohas di Jepang. Kini The Coca-Cola Company merupakan pemilik merek dagang Ades, menggantikan PT. Aksara Wira Internasional atau PT. AdeS Waters Indonesia, pemilik merek dagang Ades sebelumnya.

4 Perubahan Ades dari botol 600 ml dengan bahan plastik yang lebih sedikit sehingga mudah diremukkan. Strategi kampanye go green di lakukan produsen air minum kemasan Ades dengan cara memperkenalkan jargon baru mereka Pilih, Minum dan Remukkan. Meski sampai saat ini Ades masih menggunakan kemasan botol plastik, namun sekarang ini air mineral dalam kemasan yang dikeluarkan oleh Coca-Cola Amatil Indonesia ini menggunakan bahan kemasan yang ramah lingkungan sehingga lebih mudah diremukkan atau dihancurkan setelah digunakan. Melalui gerakan Pilih, Minum dan Remukkan yang dikampanyekan Ades, Coca- Cola Amatil Indonesia selaku distributor Ades berharap bisa ikut mengurangi penggunaan botol kemasan produk hingga 8%. Hal ini bertujuan agar tidak memenuhi tempat sampah dan lebih ringkas di tempat sampah, sehingga menghasilkan jejak emisi karbon yang lebih kecil saat sampah diangkut. Dari sisi harga, harga yang ditawarkan lebih mahal di bandingkan produk AMDK yang tidak menggunakan strategi pemasaran hijau. ADES juga dipromosikan di berbagai media, seperti televisi dan internet agar lebih dikenal luas dan memungkinkan dibeli oleh masyarakat. Sedangkan distribusi yang dilakukan juga lancar, karena setiap outlet banyak yang menyediakan minuman ADES sehingga konsumen tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga atau bahan bakar lebih untuk membeli produk ADES. Keputusan Pembelian atau keputusan pembelian merupakan seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih konsumen pada pembelian (Schiffman dan Kanuk,2008: 485). Jika konsumen mempunyai pilihan antara melakukan pembelian dan tidak melakukan pembelian atau pilihan menggunakan waktu, maka konsumen tersebut berada dalam posisi untuk mengambil keputusan. Sebaliknya, jika konsumen tidak mempunyai alternatif untuk memilih dan benar-benar terpaksa melakukan

5 pembelian tertentu atau mengambil tindakan tertentu, maka keadaan satu-satunya tanpa pilihan lain ini bukanlah suatu keputusan (Schiffman dan Kanuk, 2008:485). Perusahaan yang memahami bagaimana keputusan konsumen akan menanggapi berbagai sosok produk, harga dan rangsangan periklanan yang memiliki keunggulan dari pesaingnya. Konsumen akan menerima rangsangan dan memberi tanggapan (Ginting,2013:33). Stimuli (rangsangan) pemasaran terdiri dari produk, harga, promosi dan distribusi. Adapun stimuli lain yang tergolong kekuatan dan kejadian penting adalah lingkungan konsumen ekonomi, teknologi, politik dan budaya. Semua masukan ini masuk dalam benak konsumen, dimana semua berubah menjadi tanggapan pembeli yang terlihat : pilihan produk, pilihan merek, saat pembelian, dan banyaknya pembelian (banyaknya belanjaan) (Ginting, 2012:34). Banyak faktor dapat mempengaruhi Keputusan Pembelian. Menurut Bowo, dkk (2013), Kampani, dkk (2014), Romadon, dkk (2014), Septifani, dkk (2014), Silvia, dkk (2014), Johannes, dkk (2015), Rambing, dkk (2015), Rejeki, dkk (2015), Istantia, dkk (2016) serta Nurhayati, dkk (2016), faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian adalah Pemasaran Hijau dan Citra Merek. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian sumber daya alam mengalami peningkatan di beberapa bagian dunia. Dewasa ini, munculnya pemanasan global menjadikan masyarakat semakin pandai dalam memilah dan mengonsumsi produk-produk yang dimungkinkan dapat meningkatkan level pemanasan global sehingga berpengaruh buruk pada kehidupan manusia. Pemanasan global merupakan suatu tahap peningkatan suhu rata-rata pada atmosfer, laut, dan daratan yang ada di bumi (Silvia, dkk, 2016:1)

6 Peningkatan kesadaran manusia pada pentingnya melestarikan sumber daya alam membuat banyak produsen dari berbagai macam produk mulai beralih menggunakan bahan-bahan yang tidak merusak lingkungan atau istilah lainnya bahan yang ramah lingkungan. Bahan-bahan yang dimaksud tidak hanya bahan baku produk, melainkan juga menyangkut material lainnya seperti kemasan produk, pelabelan, karton pembungkus dan lain sebagainya. Konsep pemasaran produk yang menggunakan bahan-bahan yang tidak merusak lingkungan hidup sekarang ini dikenal dengan nama Pemasaran Hijau (Silvia, dkk, 2016:2). Pemasaran Hijau harus dilihat dalam konteks yang lebih luas. Pemasaran hijau bukan hanya memberikan penawaran untuk produk-produk ramah lingkungan kepada konsumen, akan tetapi juga memberikan penawaran untuk proses distribusi produk tersebut. Pemasaran hijau merujuk pada kepuasan kebutuhan, keinginan, dan hasrat pelanggan dalam hubungan dengan pemeliharaan dan pelestarian dari lingkungan hidup. Pemasaran hijau memanipulasi empat komponen dari bauran pemasaran (produk, harga, promosi, dan distribusi) untuk menjual produk dan pelayanan yang ditawarkan dari keuntungan-keuntungan keunggulan pemeliharaan lingkungan hidup (Silvia,dkk,2016:2) Pemasaran hijau mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan sebagai pilihan metode pemasaran di era modern karena isu lingkungan hidup dapat membangun citra merek yang baik. Citra yang baik dari suatu organisasi merupakan aset, karena citra mempunyai suatu dampak pada persepsi konsumen dari komunikasi dan operasi organisasi dalam berbagai hal. Pemasar dituntut untuk selalu mendesain program yang dapat membangun citra merek dan melakukan kegiatan yang mendukung pemasaran guna memperkuat merek. Berbagai perusahaan berupaya

7 mempertahankan citra merek yang mereka miliki saat ini, di antaranya dengan melakukan inovasi teknologi pada kelebihan yang dimiliki oleh produk tersebut, menentukan harga yang dapat bersaing di pasaran, dan nengenalkan produk yang sesuai dengan sasaran. Apabila citra atau kesan pada sebuah produk yang dijual semakin baik, maka meningkatlah keputusan konsumen pada pembelian produk tersebut (Silvia, dkk, 2016:2). Keputusan pembelian adalah keputusan pembeli tentang merek mana yang dibeli (Kotler dan Amstrong, 2008:181). Pembeli bukan saja memakai harga sebagai tolok ukur kualitas, namun juga sebagai tolok ukur harga yang dikeluarkan untuk diganti dengan produk atau kegunaan produk. Dari hal inilah dapat diketahui sampai mana sebuah merek mampu mempengaruhi penilaian konsumen terhadap citra merek dari produk tersebut (Silvia,dkk, 2016:2). Semarang merupakan Kota yang wilayahnya lebih luas dan lebih padat penduduknya dibandingkan kota lain di Jawa Tengah. Di Kota Semarang kehidupan ekonomi sebagian besar masyarakatnya mengalami peningkatan karena aktivitas perekonomian yang semakin meningkat, sehingga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti air minum, tidak harus memasak sendiri, tetapi membeli dari pihak lain. Saat ini banyak pihak penyedia jasa air minum dalam kemasan (AMDK) yang menjual produknya dengan berbagai variasi ukuran dan harga, sehingga konsumen tinggi memilih produk tersebut yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Sebagian besar masyarakat Semarang sudah mengenal dan mengkonsumsi AMDK, salah satunya merek AMDK ADES. Oleh karena itu, dengan memilih masyarakat di Kota Semarang yang pernah mengkonsumsi AMDK merek ADES sebagai obyek penelitian, diharapkan hasil penelitian ini dapat digeneralisir.

8 Berdasarkan uraian di atas, maka judul yang dipilih adalah DAMPAK PEMASARAN HIJAU PADA CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Kasus Produk AMDK ADES di Semarang) 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pengaruh pemasaran hijau terhadap citra merek produk ADES di Semarang? 2. Bagaimana pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian produk ADES di Semarang? 3. Bagaimana pengaruh pemasaran hijau terhadap keputusan pembelian produk ADES di Semarang? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk menganalisis pengaruh pemasaran hijau terhadap citra merek produk ADES di Semarang 2. Untuk menganalisis pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian produk ADES di Semarang. 3. Untuk menganalisis pengaruh pemasaran hijau terhadap keputusan pembelian produk ADES di Semarang

9 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah : 1. Bagi peneliti Penelitian ini diharapkan sebagai wahana untuk mempraktekkan ilmu yang didapat dan untuk memperluas cakrawala pengetahuan di bidang manajemen pemasaran. 2. Bagi akademik Penelitian ini dapat menambah wawasan dan memperdalam ilmu pengetahuan serta dapat digunakan sebagai pembanding bagi pembaca yang ingin melaksanakan penelitian di bidang pemasaran khususnya tentang variabel pemasaran hijau, citra merek dan keputusan pembelian. 3. Bagi perusahaan Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi mengenai faktorfakktor yang mempengaruh keputusan pembelian dilihat dari pemasaran hijau dan citra merek. 1.5 Sistematika Penulisan Penelitian ini disusun dalam lima bab yang terdiri dari : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

10 BAB II : LANDASAN TEORI Pada bab ini berisi teori-teori yang mendukung penelitian, penelitian terdahulu, kerangka konseptual dan hipotesis. BAB III : METODE PENELITIAN Pada bab ini berisi tentang variabel penelitian dan definisi operasional, penentuan populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, serta metode analisis data. BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan, gambaran umum responden serta analisis data. BAB V : PENUTUP Pada bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh serta saran yang ingin dikemukakan.