BAB I PENDAHULUAN. Perilaku komunikasi merupakan suatu tindakan atau respon seseorang

dokumen-dokumen yang mirip
1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tindak kriminal sudah tertancap di benak kita. Citra buruk terhadap mereka yang

BAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan para pengguna tato. Setiap orang yang menggunakan tato memiliki

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengindonesiaan dari kata tattoo yang berarti goresan, gambar, atau

BAB I PENDAHULUAN. yang diakses 19 Juni 2014 pukul 23.30

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihargai keberadaannya. Penenelitian tentang tattoo artist bernama Awang yang

MAKNA TATO SEBAGAI REPRESENTASI PESAN KOMUNIKASI PADA KOMUNITAS BLACK CAT TATTOO

BAB II PERANCANGAN MEDIA PROMOSI STUDIO TATTO. Menurut salah satu sumber di salah satu website

Gambaran Kesenian Bali, Warnai Keindahan Tattoo. Yulia Ardiani Staff UPT Teknologi Informasi Dan Komunikasi Institut Seni Indonesia Denpasar.

BAB I PENDAHULUAN. kelompok yang lain, bahkan memecahkan suatu permasalahan. 1 Kelompok adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia terlahir dibumi telah memiliki penyesuaian terhadap lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. menyaingi keadidayaan Amerika Serikat dan mayoritas negara maju di benua

2015 PEMBELAJARAN TARI KREASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 45 BANDUNG

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Perguruan tinggi layaknya sebuah miniatur negara, mempunyai tatanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses mental seseorang dapat mempengaruhi tuturan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bergaul, bersosialisasi seperti masyarakat pada umumnya. Tidak ada salahnya

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok perusahaan dalam usahanya. mempertukarkan sesuatu yang bernilai satu sama lain.

BAB I PENDAHULUAN. lebih mampu memanfaatkan teknologi sesuai dengan fungsinya. Internet

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III PENDEKATAN PENELITIAN. korban perkosaan di LRC-KJHAM adalah pendekatan fenomenologi yang

BAB I PENDAHULUAN. masa dewasa, pada masa tersebut mahasiswa memiliki tanggung jawab terhadap masa

48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK

I. PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Sistim Pendidikan Nasional, pada BAB II tentang Dasar,

BAB I PENDAHULUAN. sesamanya. dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Budaya lokal menjadi media komunikasi di suatu daerah yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. pembeda adalah penanganan dalam proses tindak pemidanaan terhadap narapidana

BAB I PENDAHULUAN. di dalam mempertahankan hidupnya. Hal ini terbukti dari salah satu seni di

Sugeng Pramono Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. Bima itu. Namun saat adat istiadat tersebut perlahan-lahan mulai memudar, dan

BAB I PENDAHULUAN. Kampung Naga merupakan salah satu perkampungan masyarakat yang. kampung adat yang secara khusus menjadi tempat tinggal masyarakat

Bab 5. Ringkasan. suatu hal baru dan orang orang tertentu akan turut mengikuti hal tersebut, terutama

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini, akan diuraikan beberapa hal sebagai berikut: (1)

BAB I PENDAHULUAN. dan dari bahan-bahan tradisional untuk membuat tato (Gumilar, 2005:51).

BAB I PENDAHULUAN. dengan penampilan yang memprihatinkan seperti muka memelas, pakaian kumal, dan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

TINJAUAN PUSTAKA. mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu

BAB I PENDAHULUAN. menghawatirkan, baik dari segi penyajian, maupun kesempatan waktu dalam

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak terus bekerja, dan daya serap anak-anak tentang dunia makin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia pada dasarnya merupakan makhluk. berkomunikasi, baik itu verbal ataupun nonverbal. Hal yang sama ini juga

METODE & DESAIN PENELITIAN. Rijal Fadilah

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan mahasiswa harus ikut bermigrasi ke berbagai daerah. Kadang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mind Mapping atau pemetaan pikiran merupakan salah satu teknik mencatat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. secara beragam, bergantung pada sudut pandang masing-masing dan teori yang

BAB 1 PENDAHULUAN. diri seseorang. Musik tidak hanya menyentuh, tetapi meresap dan merasuk jiwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. miliar giga byte informasi baru di produksi pada tahun 2002 dan 92% dari

BAB I PENDAHULUAN. dan batasan yang akan digunakan dalam melakukan penelitian ini.

TEORI TEORI BELAJAR. Oleh : Jumari Ismanto, M.Ag 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek,

I. PENDAHULUAN. yakni berbeda-beda tetapi tetap satu. Maknanya meskipun berbeda-beda namun

BAB I PENDAHULUAN. luar biasa. Dalam komunikasi massainformasi disampaikan melalui media massa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari sekian banyaknya kesenian di Pulau Jawa adalah kesenian wayang

BAB I PENDAHULUAN. Komunitas yang terdapat di Indonesia sangat banyak, salah satunya

METODE PENELITIAN. Oleh Satria Novari, M.Kom

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

Interaksionisme Simbolik dalam Penelitian Kualitatif

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta buddhayah yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. (kurang lebih ) yang ditandai dengan adanya beberapa situs-situs

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan Walter dalam Sobur, 2004:164). Hidup senantiasa digerakkan oleh simbolsimbol

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. Simbol manifestasi negara demokrasi adalah gagasan demokrasi dari

PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF

I. PENDAHULUAN. Sumarsono (2009) mengemukakan bahwa bahasa sebagai alat manusia untuk. apabila manusia menggunakan bahasa. Tanpa bahasa, manusia akan

BAB I PENDAHULUAN. imajinasi, kemudian tercipta suatu pemikiran imajinatif yang akan tercermin lewat

MASALAH PENELITIAN SURVEI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wa Tamwil (BMT) yang merupakan jasa keuangan syariah yang

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan Lembaga. kepada Presiden. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 86

BAB IV ANALISIS DATA. kepada komunikannya, sehingga dapat dapat menciptakan suatu persamaan makna antara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi. dan negara. Kemajuan suatu kebudayaan bergantung kepada cara kebudayaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Seorang Guru bahasa Sunda memiliki cara tersendiri dalam berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bentuk evaluasi yang sering di laksanakan oleh guru di sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang, dunia pemasaran sudah semakin ketat, disini

BAB I PENDAHULUAN. Skuter yang dirancang pabrikan Yamaha di Negara asal negeri sakura Jepang,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak pernah lepas dari perilaku konsumsi untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia pada umumnya tumbuh dan besar melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sangat cepat. Begitu pula dengan gaya hidup masyarakat yang juga

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)

BERINGIN GROUP. Learn, Share and Profit HUMAN INTEREST. A. Pendahuluan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitiaan yang digunakan dalam penelitiaan Nasionalisme

BAB IV ANALISIS DATA. dijadikan sebagai suatu temuan penelitian yang akan mengupas

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kesepakatan Nasional yang secara konseptual mengakui

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh, bagi sebagian orang, menjadi media yang tepat untuk berekspresi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Motivasi merupakan suatu dorongan yang dapat membantu seseorang. melakukan dan mencapai sesuatu aktivitas yang diinginkannya, jadi

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian ronggeng gunung merupakan kesenian tradisional masyarakat

Bab 1 Kewirausahaan. 1. Kewirausahaan dalam Perspektif Sejarah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku komunikasi merupakan suatu tindakan atau respon seseorang dalam lingkungan dan situasi komunikasinya. Perilaku komunikasi dapat diamati melalui kebiasaan komunikasi seseorang, sehingga perilaku komunikasi seseorang akan pula menjadi kebiasaan pelakunya. Definisi perilaku komunikasi tidak akan lepas dari pengertian perilaku dan komunikasi. Perilaku pada dasarnya berorientasi pada tujuan yaitu perilaku atau kebiasaan seseorang umumnya dimotivasi oleh keinginan untuk mendapatkan sesuatu dan untuk memperoleh tujuan tertentu. Hasil dari perilaku komunikasi tersebut yang mengharuskan seseorang tersebut untuk mendapat titik temu tindakannya. Perilaku komunikasi akan menampilkan teknik dan keterampilan dari seseorang untuk mencapai tujuan komunikasinya, dalam hal ini dapat diterapkan pada seseorang yang mengatur teknik komunikasinya baik secara verbal maupun secara non verbal. Salah satu contoh dari perilaku komunikasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang ada dalam lingkungan kita sehari-hari. Mulai dari fenomena-fenomena yang ada di sekeliling kita hingga segala apapun yang ada dalam aspek kehidupan kita seperti halnya pekerjaan. Salah satu pekerjaan yang menarik untuk peneliti angkat dalam penelitian ini adalah pekerjaan sebagai seniman tato. 1

2 Setiap individu memiliki keunikan dan ciri khas yang membedakannya dengan individu lainnya, termasuk bakat atau kemampuan khusus yang dimiliki. Bakat atau kemampuan setiap orang sangat beragam, salah satunya adalah bakat seni. Seni merupakan segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaan dan sifat indah. Seni juga merupakan hasil manifestasi batin, pengalaman estetis, dan hasil ungkapan emosi yang ingin disampaikan kepada orang lain dalam kesadaran hidup. Ada berbagai macam seni, diantaranyan ada seni musik, seni tari, seni lukis, dan seni gambar tubuh atau yang lebih dikenal dengan sebutan body painting. Seni body painting ini lebih dikenal lagi dengan sebutan tato. Tato adalah seni menggambar suatu simbol dengan medium kulit manusia. Pada hakikatnya, seni menggambar tatto adalah memberikan ukiran pigmen warna-warni pada kulit manusia dengan menggunakan alat semacam jarum yang hasilnya bersifat permanen. Walaupun sebagian besar budaya di Indonesia masih menempatkan seni tatto pada perspektif negatif, seni tatto permanen telah banyak diminati oleh masyarakat kota besar di Indonesia. Tidak terkecuali di kota Bandung yang mendapat julukan sebagai kota mode. Di kota Bandung sendiri sudah banyak berdiri studio-studio yang menyediakan jasa tatto dan body painting. Kent Tattoo, Vaya Con Dios Tattoo, Bud s Tattoo, Kimik Tatto, Lucky Peter Tattoo adalah studio tato yang cukup besar dan sudah terkemuka di Kota Bandung. Salah satu yang terkenal adalah Kent-Tatto. Kata 'tato' atau tattoo (Inggris) sendiri berasal dari kata Tahitian/Tatu, yang memilki arti menandakan sesuatu. Tato adalah salah satu bentuk seni yang

3 melekat selamanya di tubuh, hingga kini belum ada satupun teknik yang dapat menghilangkan tato dengan sempurna, karena itu membutuhkan orang yang ahli untuk membuat tato agar tidak terjadi kekecewaan terhadap pemakainya. Pada dasarnya beberapa orang yang telah menggunakan tato mengerti akan bahaya dan efek-efek samping lainnya, tetapi rasa senang, bangga terhadap diri sendiri ketika terlihat lebih menarik ketika menggunakan tato telah menutup ketakutan mereka akan dampak-dampak tersebut. Setiap tato yang digambarkan pasti memliki suatu makna yang ingin disampaikan baik oleh pemakainya atau bagi pembuat tato tersebut yang biasa disebut dengan sebutan seniman tato atau tatto artist. Kepuasan pemakai tato terhadap gambar yang dihasilkan tentu saja sangat dipengaruhi oleh gambar yang di buat oleh pembuat tato nya. Tattoo artist adalah istilah atau sebutan bagi seniman tato atau pembuat tato. Seorang seniman tato yang melakukan teknik-teknik tato dengan tingkat tinggi, keterampilan membuat sesuatu tato permanen yang pemilik tato bisa dibanggakan. Setiap teknik memerlukan pemahaman menyeluruh tentang alat dan perlengkapan yang digunakan oleh seorang seniman tato. Seniman tato profesional akan menerapkan standar profesionalisme dalam dunia pertatoan, seperti menjaga kebersihan peralatan, selalu menggunakan jarum yang baru. Setiap kali membuat tato jarum harus disterilakan dengan alat khusus terlebih dahulu karena bila jarum kotor selain dapat menyebabkan infeksi juga dapat menularkan penyakit. Tangan pembuat tatopun harus selalu menggunakan kaus tangan pada saat proses pembuatan tato berlangsung. Selain itu seniman tato profesional harus memiliki

4 pengetahuan mengenai struktur tubuh manusia, dan memiliki standar harga berdasarkan tingkat kesulitan desain. Di antara banyak hal, ada faktor utama yang menentukan apakah seseorang memiliki kemampuan yang di perlukan sebagai seorang seniman tato. Adapun kemampuan, ialah sesuatu yang dapat dilatih dan diperbaiki. Sementara seorang seniman tato harus memiliki bakat menggambar secara alami, belajar dan praktek terus menerus akan dapat membangunnya ke tingkat yang lebih baik. Di sisi lain, seseorang yang tidak bisa menguasai keterampilan menggambar dengan baik, sesungguhnya mereka tidak pernah di tempatkan menjadi seniman tato. Kemampuan menggambar adalah salah satu cara terbaik untuk mulai belajar tato. Ditambah memiliki keterampilan yang cukup untuk membangun semua itu dalam rangka belajar tato dengan baik.. Pekerjaannya menjadi seniman tato sudah menjadi suatu hal yang sangat melekat dalam kehidupan seniman tato, sehingga banyak hal-hal yang akhirnya dikesampingkan oleh seniman tersebut. Misalnya mengesampingkan sanksi sosial di masyarakat, namun pekerjaan yang mereka jalani sudah mereka jiwai dengan berbagai macam faktor yang melatarbrlakangi mereka mengapa mereka tetap bertahan dengan pekerejaannya sebagai seniman tato. Mengambil pemikiran diatas maka membahas perilaku komunikasi dari seorang seniman tato tidak terlepas dari penggunaan lambang-lambang komunikasi sehingga melalui perilaku komunikasi yang ditampakan oleh seorang seniman tato itu, maka didalamnya terdapat komunikasi verbal dan komunikasi non verbal dalam interaksinya dilingkungan keluarga, sosial juga lingkungan

5 profesionalnya. Selain itu penelitan ini juga ingin menjabarkan motif yang menjadi dasar dari aksi perilaku komunikasi tersebut, karena motif merupakan peranan yang menentukan dalam membentuk suatu perilaku. Pentingnya motif untuk meninjau diri informan terdapat dalam pernyataan Schutz. Menurut Engkus Kuswarno (2009:192). Motif adalah dorongan untuk menentukan suatu pilihan perilaku yang secara konsisten dijalani oleh seseorang sedangkan alasan adalah keputusan yang pertama kali keluar pada diri seseorang ketika dirinya mengambil suatu tindakan tertentu. Dalam penelitian ini peneliti ingin mencari tahu bagaimana penggunaanpenggunaan bahasa verbal, bahasa non verbal dan motif yang melari perilaku komunikasi seniman tato di Kota Bandung. Jika dilihat secara sepintas, sebagian besar seniman tato juga memiliki tato dibagian tubuhnya. Juga ada atribut lain seperti memasang tindik di bagian tubuhnya. Pembahasan tersebut masuk kedalam kajian komunikasi non verbal. Bahasa-bahasa yang mereka gunakan dalam kesehariannya masuk ke dalam kajian komunikasi verbal. Ada banyak faktor yang membuat mereka memutuskan untuk menggambar tato ditubuhnya juga alasan mereka menjadi seniman tato, alasan-alasan inilah yang ingin peneliti ketahui. Menurut Jalaudin Rakhmat (2012:20) dalam teori kaum behavioris menyatakan bahwa seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar, belajar artinya perubahan perilaku organisme sebagai pengaruh lingkungan. Behaviorisme tidak

6 mempersoalkan apakah manusia itu baik atau jelek, raional atau emosional, behaviorisme hanya ingin tahu bagaimana perilaku dipengaruhi lingkungan. Mengambil pemikiran diatas bahwa seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar begitupun perilaku komunikasi yang ditunjukan oleh seniman tato di kota Bandung adalah hasil belajar, belajar dari lingkungan serta belajar dari masa lalu sehingga hasil belajar itulah yang menjadikannya sebagai seorang seniman tato pada saat ini. Dalam konteks dan kajian ilmu komunikasi tidak dapat terlepas dari lambang verbal dan non verbal yang menjadi inti dari komunikasi, karena komunikasi tidak pernah berlangsung bila tidak ada lambang-lambang (simbol). Dengan kata lain perilaku komunikasi (penggunaan lambang-lambang komunikasi) (Kuswarno 2009:103). Perilaku komunikasi seniman tato di kota Bandung merupakan satu bahasan yang dapat dikaji oleh metode kualitatif dengan desain penelitian deskriptif. Desain penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek apakah orang, atau segala sesuatu yang terkait dengan variabel-variebel yang bisa dijelaskan baik dengan angka-angka maupun kata-kata. Desain penelitian deskriptif tidak hanya terbatas pada masalah pengumpulan dan penyusunan data, tapi juga meliputi analisis dan interpretasi tentang arti data tersebut. Jenis-jenis Penelitian Deskriptif Furchan (2004) menjelaskan, beberapa jenis penelitian deskriptif, yaitu;

7 1. Studi kasus Yaitu suatu penyelidikan intensif tentang individu, dan atau unit sosial yang dilakukan secara mendalam dengan menemukan semua variabel penting tentang perkembangan individu atau unit sosial yang diteliti. Dalam penelitian ini dimungkinkan ditemukannya hal-hal tak terduga kemudian dapat digunakan untuk membuat hipotesis. 2. Survei Studi jenis ini merupakan studi pengumpulan data yang relatif terbatas dari kasus-kasus yang relatif besar jumlahnya. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi tentang variabel dan bukan tentang individu. Berdasarkan ruang lingkupnya (sensus atau survai sampel) dan subyeknya (hal nyata atau tidak nyata), sensus dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori, yaitu: sensus tentang hal-hal yang nyata, sensus tentang hal-hal yang tidak nyata, survei sampel tentang hal-hal yang nyata, dan survei sampel tentang hal-hal yang tidak nyata. 3. Studi perkembangan Studi ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk memperoleh informasi yang dapat dipercaya bagaimana sifat-sifat anak pada berbagai usia, bagaimana perbedaan mereka dalam tingkatan-tingkatan usia itu, serta bagaimana mereka tumbuh dan berkembang. Hal ini biasanya dilakukan dengan metode longitudinal dan metode cross-sectional.

8 4. Studi tindak lanjut Yakni, studi yang menyelidiki perkembangan subyek setelah diberi perlakukan atau kondisi tertentu atau mengalami kondisi tertentu. 5. Analisis dokumenter Studi ini sering juga disebut analisi isi yang juga dapat digunakan untuk menyelidiki variabel sosiologis dan psikologis. 6. Analisis kecenderungan Yakni, analisis yang dugunakan untuk meramalkan keadaan di masa yang akan datang dengan memperhatikan kecenderungan-kecenderungan yang terjadi. 7. Studi korelasi Yaitu, jenis penelitian deskriptif yang bertujuan menetapkan besarnya hubungan antar variabel yang diteliti. Seorang seniman tato akan mengatur perilaku-perilaku untuk menyampaikan pesannya baik secara verbal maupun secara non verbal dengan beradaptasi terhadap situasi dan mitra rekan interkasinya. Mengacu pada pemikiran Schutz, seorang seniman tato memliki motif masa depan (in order to motive) dan berorientasi ke masalalu (because motive). Dari hal tersebut seniman tato menentukan penilaian terhadap dirinya sendiri. Maka dari itu peneliti mengangkat pembahasan mengenai perilaku komunikasi seniman tato di Kota Bandung. Disini peneliti mengangkat judul ini berangkat dari ketertarikan akan keingin tahuan lebih lagi akan perilaku komunkasi dari seorang seniman tato

9 dengan mengangkat judul penelitian PERILAKU KOMUNIKASI SENIMAN TATO (Studi Deskriptif Mengenai Perilaku Komunikasi Dengan Pendekatan Interaksi Simbolik Seniman Tato Di Kota Bandung). 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti mengambil rumusan masalah melalui pertanyaan makro dan mikro. Adapun rumusan penelitian yang telah dirumuskan oleh peneliti mengenai Perilaku Komunikasi Seniman Tato adalah sebagai berikut : 1.2.1. Rumusan masalah Makro Bagaimana Perilaku Komunikasi Seniman Tato di kota Bandung (Studi Deskriptif Mengenai Perilaku Komunikasi Dengan Pendekatan Interaksi Simbolik Seniman Tato Di Kota Bandung)? 1.2.2. Rumusan masalah Mikro Berikut rumusan masalah mikro yang telah dirumuskan oleh peneliti secara lebih spesifik: 1. Bagaimana komunikasi verbal yang digunakan oleh seniman tato di Kota Bandung? 2. Bagaimana komunikasi non verbal yang digunakan oleh seniman tato di Kota Bandung? 3. Bagaimana motif yang melatari perilaku komunikasi seniman tato di Kota Bandung?

10 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa Bagaimana Perilaku Komunikasi Seniman Tato (Studi Fenomenologi dengan Pedekatan Interkasi Simbolik Tentang Perilaku Komunikas Seniman Tato di Kota Bandung). 1.3.2. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui komunikasi verbal yang digunakan seniman tato di Kota Bandung 2. Untuk mengetahui komunikasi non verbal yang digunakan oleh seniman tato di Kota Bandung 3. Untuk mengetahui motif yang melatari perilaku komunikasi seniman tato di Kota Bandung. 1.4. Kegunaan Penelitian Secara teoritis peneliti mengharapkan penelitian ini dapat memberikan hasil yang bermanfaat, sejalan dengan tujuan penelitian diatas. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna baik secara teoritis maupun praktis. 1.4.1. Kegunaan Teoritis Secara teoritis peneliti berharap agar penelitian ini dapat mengembangkan kajian studi Ilmu Komunikasi secara umum dan konsep diri secara khusus. Selain itu pula dapat menjadi acuan dalam memperdalam

11 pengetahuan dan teori mengenai informasi yang berhubungan dengan studi Ilmu Komunikasi. 1.4.2. Kegunaan Praktis a. Kegunaan Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan menambah pengetahuan tentang ilmu komunikasi secara umum dan menambah wawasan tentang komunikasi antar pribadi yang berkaitan dengan perilaku komunikasi secara khusus. b. Kegunaan Bagi Akademik Penelitian ini diharapkan berguna bagi mahasiswa UNIKOM secara umum, mahasiswa ilmu komunikasi secara khusus, sebagai literatur terutama untuk peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian pada kegiatan yang sama. c. Kegunaan Bagi Masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat yang ingin mencari informasi dan menambah pengetahuan baru kepada masyarakat mengenai keberadaan seniman tato/tatto artist yang ada di sekitar lingkungannya, khususnya mengenai perilaku komunikasi seniman tato di Kota Bandung tersebut.