BAB IV ELABORASI TEMA

dokumen-dokumen yang mirip
INTEGRASI KONSEP ISLAMI DAN KONSEP ARSITEKTUR MODERN PADA PERANCANGAN ARSITEKTUR MASJID (STUDI KASUS PADA KARYA ARSITEKTUR MASJID ACHMAD NOE MAN)

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan mencapai 60% per tahun (Halim, 2012). ini menurut Tajuddin M. Rasdi dalam bukunya Rekabentuk Masjid Sebagai

Aplikasi nilai karakter syukur di Al-Qur an surat Luqman sebagai upaya penanganan degradasi moral remaja pada Rancangan SMP Islam, Surabaya

1.1. Bentuk Rancangan Arsitektur Masjid Di Indonesia

MASJID JABALUL KHOIR PURWODADI SEBAGAI MASJID MODERN

BAB I PENDAHULUAN. berubah dibandingkan dengan perancangan bangunan tempat ibadah pada masa

BAB III METODE PERANCANGAN. memudahkan seorang perancang dalam mengembangkan ide rancangannya.

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan dan tradisinya masing-masing. Syari at Islam tidak

Aplikasi nilai karakter syukur di Al-Qur an surat Luqman sebagai upaya penanganan degradasi moral remaja pada Rancangan SMP Islam, Surabaya

HUKUM DAN HAM DALAM ISLAM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ISLAMIC CENTRE BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kota Jakarta pada akhirnya menuntut tersedianya wadah fisik untuk menampung

ARSITEKTUR ISLAM ATAU ARSITEKTUR ISLAMI?

BAB VI. PENUTUP Kesimpulan

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN TELAAH PENDIDIKAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. kepemimpinan

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Untuk lebih memahami pengertian dari judul diatas tersebut maka perlu diuraikan satu persatu terlebih dahulu

BAB 3 METODE PERANCANGAN. berisi sebuah paparan deskriptif mengenai langkah-langkah dalam proses

PENGANTAR BANGUNAN BERTINGKAT

TUGAS AKHIR (TKA 490) MASJID RAYA JOHOR ARSITEKTUR ISLAM

ISLAMIC CENTER DI TUBAN PENDEKATAN ARSITEKTUR SIMBOLISM YANG BERFILOSOFI ISLAM LAPORAN TUGAS AKHIR

INTEGRASI KONSEP ISLAMI PADA PERANCANGAN PUSAT PENGEMBANGAN RISET DAN TEKNOLOGI BAMBU DI KABUPATEN MALANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Masalah ini menjadi sangat penting setelah selama ribuan tahun perempuan berada. ideologi yang mendunia dan dianggap kodrat Tuhan.

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Studi Tipologi Bangunan Pabrik Gula Krebet. Kawasan Pabrik gula yang berasal dari buku, data arsitek dan sumber-sumber lain

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. LEMBAGA KAJIAN ISLAM KAMPUS STAIN KUDUS Dengan Penekanan Desain Arsitektur Islam Jawa

masjidlah Rasulullah membina generasi pertama Islam. Maka pertanyaan tentang keterlibatan masjid kampus dalam pusat perkembangan Islam, adalah

BAB I PENDAHULUAN. agama mempunyai rumah ibadah masing-masing.

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW 1435 H / 2014 H TANGGAL 20 JUNI 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perjalanan sejarah, Masjid telah mengalami perkembangan yang pesat,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Jakarta adalah kota yang setiap harinya sarat akan penduduk, baik yang

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan informasi dapat diakses dengan sangat cepat tak terkecuali dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkup sosio-kultural yang lebih sempit, salah satu manfaat

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

Rukun wakalah ada tiga: pertama, dua pihak yang berakad yaitu pihak yang mewakilkan (al-mu wakkil ) dan pihak yang mewakili ( alwakîl

DAFTAR ISI. A. PENDAHULUAN 1. Gambaran Umum Ibukota Rumbia. 2. Gagasan pembangunan Kawasan MTQ.

Qana ah dan Tasamuh. Aspek Akhlak

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB III KONSEP PERANCANGAN PUSAT ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN RUSIA

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berbeda-beda dalam menciptakan pakaian itulah yang disebut mode.

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam yang diturunkan oleh Allah SWT. melalui Rasul-Nya. dalam Al Quran maupun dalam Al Hadits yang diantaranya berbunyi:

c 1 Ramadan d 28 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB I PENDAHULUAN. pemukiman kumuh di kota yang padat penduduk atau dikenal dengan istilah urban

BAB I PENDAHULUAN. perempuan adalah perempuan-perempuan Anshar, rasa malu tidak menghalangi mereka untuk mendalami agama.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Kebutuhan akan pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB V PENUTUP. masjid yang didirikan di Indonesia. Masjid telah menjadi salah satu bangunan. atau RW, instansi pendidikan, dan instansi pemerintahan.

Liberalisme Hakikatnya Mengajak Orang Tak Beragama

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

SISTEM INFORMASI BERBASIS MULTIMEDIA TENTANG TATA CARA IBADAH SHOLAT MENURUT SUNNAH NABI MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Hijriyah atau pada abad ke tujuh Masehi. Ketika itu, berbagai agama dan

77. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. Proses pendidikan yang Islami secara tidak langsung telah diajarkan

DAFTAR TERJEMAH. Alquran No Halaman Bab Terjemah 1

BAB 3 TINJAUAN KHUSUS TEMA

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR HOTEL RESORT DI KAWASAN CANDI PRAMBANAN

BAB I PENDAHULUAN. kompleks yang perlu mendapatkan perhatian semua orang. Salah satu masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Malang sebagaimana umumnya wilayah Jawa Timur lainnya,

Sumber Ajaran Islam. Informatika. DR. Rais Hidayat.

ISLAMIC CENTRE DI SLAWI KABUPATEN TEGAL

Fitrah itu ada lima : khitan, mencukur bulu di sekitar kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak. ( HR.Bukhari dan Muslim)

BAB I PENDAHULUAN. pada Al-quran dan hadist-hadist diantaranya dalam surat An-Nuur ayat ke-36

Apakah Kawin Kontrak Itu?

BAB I PENDAHULUAN. peran orang tua sebagai generasi penerus kehidupan. Mereka adalah calon

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dimana arsitektur itu berada (Rapoport, 1969). Rapoport membagi arsitektur menjadi

Penerapan Konsep Islam Pada Perancangan Masjid Salman ITB Bandung

BAB I PENDAHULUAN. prestasi akademik yang dicapai seseorang, akan tetapi harus di imbangi dengan

MENANGKAP PELUANG BISNIS BERDASARKAN KISAH RASULULLAH MUHAMMAD SAW

BAB 1 PENDAHULUAN. kota santri yang lain seperti kota Jombang dan juga kota Lamongan. Setiap tahunnya,

Khutbah Jum'at. Keutamaan Bulan Sya'ban. Bersama Dakwah 1

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit kanker. Penyakit kanker merupakan penyakit yang menyerang sistem kerja

PERAN DOKTER SEBAGAI SEORANG PEMIMPIN DI MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG ARSITEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. pemakaian energi karena sumbernya telah menipis. Krisis lingkungan sangat mempengaruhi disiplin arsitektur di setiap

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

Pendidikan Agama Islam

59. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah

TUGAS. Bagaimana seharusnya pendidikan tentang lingkungan hidup ditanamkan? Dapatkah pendidikan lingkungan hidup menggunakan jalur dakwah? jelaskan!

BAB 1 PENDAHULUAN. disisi Tuhan-Nya, dan untuk berpacu menjadi hamba-nya yang menang di

AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID

2017, No di bidang arsitektur, dan peningkatan mutu karya arsitektur untuk menghadapi tantangan global; d. bahwa saat ini belum ada pengaturan

BAB I PENDAHULUAN. telah menyerukan urgensi etika bagi aktivitas bisnis Islam sebagai sumber nilai. dan etika dalam segala aspek kehidupan manusia.

Bab 3 Peran Sentral Guru PAI Dalam Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB IV PENUTUP. keluarga. Inti utama dari etika adalah menjaga sebuah tradisi, agar tercipta

Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam

78. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

Transkripsi:

BAB IV ELABORASI TEMA 4.1 Umum Arsitektur Modern Islami adalah gagasan dan karya arsitektur yang sesuai dengan pandangan dan kaidah-kaidah Islam tentang arsitektur dan tidak terbatas pada masjid saja. Jadi arsitektur Modern Islami adalah karya arsitektur yang sesuai dengan pandangan Islami sehingga arsitektur yang memiliki pendekatan konsep Islam dikatakan sebagai arsitektur Modern Islami. Tidak tertutup kemungkinan arsitektur Modern Islami ditemukan dan berkembang di tempat yang pemeluknya nonmuslim atau sebaliknya. Jadi, arsitektur Modern Islami bukan arsitektur yang berada di Arab atau bangunan peribadatan / masjid saja. Banyak pandanganpandangan yang menyesatkan bahwa seolah-olah arsitektur Modern Islami adalah bangunan masjid saja. Rumusan karya arsitektur Modern Islami pada intinya bukan terletak pada perwujudan bentuk fisiknya, melainkan nilai hakiki dan semangat moralnya. Pandangan inilah yang hendaknya mendasari perwujudan karya arsitektur. 1. Quraniyah Dan Kauniyah Secara garis besar, konsep arsitektur Modern Islami merujuk pada ayat-ayat Quraniyah (berasal dari Al-Quran) dan Kauniyah (bentuk hukum alam). Jadi, arsitek harus mampu memenuhi The law of God dan The Law of Nature. Konsep arsitektur Modern Islami adalah olahan yang mempunyai sifat tidak merusak alam dan harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Hal ini mengingatkan pada karya arsitektur tokoh arsitektur modern, Le Corbusier, dengan konsep pilotis yang memilih mengangkat bangunan sehingga kehadiran bangunan di atas bumi ini tidak merusak hijaunya rerumputan. 2. Taqlid Dalam proses perancangan seorang arsitek dituntut untuk selalu berpikir kreatif. Kreativitas yang dilakukan akan menghasilkan berbagai alternatif solusi pemecahan perancangan yang membawa sang arsitek pada desain yang dihasilkan. 36

Berpikir kreatif sebagai persyaratan dalam proses perancangan arsitektural tersebut jika dilihat dari cara berpikir Islami memiliki semangat yang sama. Secara jelas Islam mensyaratkan bahwa yang menjadi dasar seorang muslim dalam berpikir dan bertindak bahwa dalam menerima sebuah pendapat atau informasi tidak boleh Taqlid. Taqlid artinya menerima sesuatu secara dogmatis, apa adanya, tanpa dimengerti terlebih dahulu, misalnya karena sudah menjadi kebiasaan atau memang sudah menjadi tradisi secara turun temurun. Seorang muslim harus selalu berpikir ke depan dan tidak terjebak pada hal-hal yang sudah menjadi tradisi. Hal ini akan merangsang orang untuk selalu terus menggali sesuatu yang baru. Pandangan ini diambil berdasarkan Al-Quran yang mengajak orang untuk berpikir, yang menyatakan bahwa; Sesungguhnya Al-Quran diturunkan untuk orang-orang yang berpikir Berkaitan dengan proses pencarian dan penggalian gagasan perancangan arsitektur, Islam membuka pintu Ijtihad. Ijtihad artinya usaha sungguh-sungguh yang dilakukan seorang mujtahid (orang yang melakukan ijtihad) untuk mencapai suatu keputusan tentang kasus yang penyelesaian belum tertera dalam Al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW sepanjang tidak bertentangan dengan Al-Quran dan Hadist. Pintu ijtihad yang terbuka lebar dalam Islam ini merupakan suatu teknik pemecahan masalah yang sangat sesuai dengan cara kerja seorang arsitek pada saat ia dihadapkan pada kasus perancangan yang pasti tidak selalu sama namun spesifik, tergantung fungsi, lokasi, dan lain-lain. Arsitek dan Ijtihad merupakan dua hal yang tidak terpisah, melalui pintu ijtihad seorang arsitek mempunyai kebebasan dalam menghasilkan produk yang inovatif dan kreatif. Ijtihad ini berguna sebagai perangkat arsitek dalam berkreasi dan mengeluarkan inovasi-inovasi desain yang lebih kaya. Jadi sebenarnya perwujudan (bentuk) arsitektur sangat tergantung dari ijtihad arsitek yang bersangkutan. Arsitektur dan ijtihad adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Proses kreatif mencari sesuatu yang baru dipacu oleh semangat Islami yang mengajak untuk selalu berpikir dan menggali permasalahan. Salah satu pemikiran yang merupakan hasil ijtihad adalah masjid Salman Bandung berupa pemisahan zona laki-laki dan wanita di dalam masjid secara vertikal tidak secara horizontal dimana posisi laki-laki berada di depan dan wanita di belakang. 37

Sikap ijtihad ini diperkuat oleh ayat Al Quran dan Hadist yang menyatakan bahwa :.dan apabila suatu urusan itu urusan duniamu, maka engkaulah yang lebih berhak menentukannya (lebih mengetahui) (HR. Bukhari) Dan bagi orang-orang yang menerima seruan Tuhan dan mendirikan shalat, sedangkan urusan mereka diputuskan secara musyawarah antara mereka, dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang kami berikan kepada mereka (Al Quran 42 : 38). Dengan demikian, jika mengambil mentah-mentah dari apa yang sudah ada sebelumnya tanpa dimengerti (taqlid) adalah sesuatu yang dilarang dalam agama Islam pada akhirnya akan memacu seseorang untuk berkreasi dan berinovasi, mencari solusi yang mutakhir, tidak sekedar meniru. Begitu pula di dunia arsitektur, sebetulnya sangat tidak dibenarkan seorang arsitek dalam berkarya bersikap seperti itu. Sikap seperti itu merupakan penyimpangan dari kaidah-kaidah etika dan pelanggaran tatalaku moral seorang arsitek. Akan tetapi, apabila hasil desain sama dengan yang sudah ada sebelumnya itu bukan dari hasil meniru, tetapi berdasarkan pemikiran yang mendalam maka sah-sah saja, Artinya hasil rancangan arsitektural memiliki landasan dan alasan yang kuat dan dapat dipertanggung jawabkan. Sikap yang tidak membolehkan manusia bersikap taqlid ini tercantum dalam ayat sebagai berikut : Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya (Al Quran 17 :36) Dan apabila dikatakan kepada mereka : Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah, mereka menjawab : Tidak, tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami. ( Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu idak mengetahui suatu apapun dan tidak mendapat petunjuk? (Al Quran 2 : 170) Konsep pemikiran Islami di atas sejalan dengan konsep arsitektur modern 38

yang selalu menyempurnakan dan memiliki semangat jaman (zeitgeist) sehingga perpaduan konsepsi pemikiran tersebut membawa pada sebuah konsep desain yang baru. 3. Rasional Dan Efisiensi Pandangan Islam mengenai sesuatu penggunaan suatu hal tidak mengadaada misalnya melalui penggunaan simbolisasi yang menjurus kepada sesuatu yang tidak rasional dan menjurus kepada pembodohan berpikir, terlebih-lebih pertanggung jawaban kepada masyarakat, dan tidak boleh mubazir. Pengertian mubazir di sini adalah tidak berlebih-lebihan. Dengan demikian, keindahan (elemen estetika) tidak perlu harus mahal atau memakai ornamen berlebihan yang hanya bersifat tempelan saja, dan tidak fungsional. Sebaliknya produk arsitektur harus kontekstual (yang dimaksud dengan kontekstual di sini adalah sesuai dengan kondisi spesifik yang berkaitan dengan objek perancangan, misalnya setting tempat, biaya, latar belakang owner dan lain-lain), bangunan harus sehat dan nyaman bagi penghuninya. Pandangan anti kemubaziran, pada intinya adalah efisiensi untuk mendapatkan hasil yang optimal. Merujuk pada ayat Al-Quran yang menyatakan bahwa : Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaithan dan itu adalah hal yang sangat ingkar kepada Tuhannya (Q.S Al-Isra, 17 ;27) 4. Kearifan Lokal Arsitektur idealnya memperhatikan budaya lokal yang tidak bertentangan dengan nilai islam. Berbahasalah engkau dengan bahasa kaummu. Hadits rasul yang sangat terkenal ini disampaikan dalam koteks dakwah. Artinya. Agar dakwah atau ajakan untuk amar makruf nahy munkar mampu diterima oleh masyarakat, maka desain mesti mengerti dan menggunakan kultur lokal. Tentu saja kultur lokal yang dimaksudkan adalah kultur yang tidak keluar dari nilai islam. Dalam konteks arsitektur, lingkungan lokal mestinya mendapat apresiasi dengan menampilkannya dalam produk rancangan yang beridentitaskan lokal, tidak selalu harus seragam. 39

Penerapan Pada Desain 1. Quraniyah & Kauniyah Penerapan pada desain ini terlihat pada Pola konsep antara zona Aplikasi (Kauniyah) dan Pendidikan (Quraniyah) Gambar 4.1 : Pola Konsep Sumber : Data Pribadi Kauniyah pada desain adalah Bentuk hukum alam dengan mengikuti zaman atau semangat zaman, Ini dapat diterapkan pada zona aplikasi yang akan mengikuti perkembangan zaman Quraniyah dan pada zona pendidikan yang sesungguhnya ilmu berasla dari Al-Quran. 2. Taqlid Memberikan suatu zona muhasabah yang tidak dimiliki pesantrenpesantren lain sebagai tempat untuk menenangkan diri dan lebih mendekatkan diri lagi kepada Yang Maha Kuasa. Masjid Salman dapat dijadikan sebagai contoh bangunan bahwa Masjid tidak harus berkubah yang hanya mengikuti dan pada umumnya pake kubah tanpa mengetahui asal mulanya maupun tujuannya dan Masjid Salman juga memisahkan zona pria dan wanita. 40

Gambar 4.2 : Masjid Salman Sumber : Google 3. Rasional dan Efisiensi kesederhanaan ini muncul melalui pengolahan elemen-elemen geometris yang membentuk kesatuan total dalam satu massa tunggal. Ini dapat dikembangkan dengan Ijtihad kita dapat berkreasi dengan langgamlanggam islam sehingga membentuk perwujudan kubahan masa pada bangunan. Gambar 4.3 : Elemen Garis Geometris Sumber : Google Melalui langgam-langgam islam ini juga aspek fungsional dapat kita gunakan dari pemakaian kerawang yang selain berperan sebagai elemen estetika juga berfungsi sebagai lubang ventilasi 4. Kearifan lokal Modern bukan berarti tidak melihat tradisi seutuhnya akan tetapi mengambil intinya dan mengembangkannya. Pada Masjid Al-Irsyad atapnya terlihat datar dari luar akan tetapi bila dilihat pada potongannya maka akan tampak atap pelana yang merupakan atap yang cocok untuk kawasan tropis, Ini merupakan desain yang mengikuti zaman tapi tidak mengabaikan kearifan lokal atau tradisi. 41

Gambar 4.4 : Potongan Masjid AL-IRSYAD Sumber : Arcdaily Modern juga bukan berarti harus merubah seutuhnya bentukan pada bangunan tapi bisa mengembangkannya lagi apa yang disesuaikan dengan alam sekitarnya. 42