Lampiran II Surat Menteri Dalam Negeri Nomor : 414.2/753/PMD Tanggal : 19 Pebruari 2010 TATA CARA PENGGUNAAN DANA PROGRAM/KEGIATAN TUGAS PEMBANTUAN (TP) DAN URUSAN BERSAMA (UB) PNPM MANDIRI PERDESAAN T.A. 2010 Secara umum Dana Tugas Pembantuan dan Dana Urusan Bersama PNPM Mandiri Perdesaan T.A. 2010 dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu Dana Operasional/Penunjang Satuan Kerja PNPM Provinsi dalam menyelenggarakan kegiatan Tugas Pembantuan/Urusan Bersama dan Dana Bantuan Langsung Masyarakat. I. DANA OPERASIONAL/PENUNJANG : Alokasi dana operasional/penunjang bagi Satuan Kerja Kabupaten/Kota dimaksudkan untuk memberikan dukungan operasional sehari-hari dan pelaporan kegiatan Tugas Pembantuan/Urusan Bersama sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Sifat Dana Operasional Satker Urusan Bersama hanya sebagai pendukung operasional pelaksanaan kegiatan, sehingga di harapkan ada sumber dana lain yang berasal dari APBD dan dipertanggungjawabkan secara terpisah. Dana Operasional/Penunjang Satuan Kerja Kabupaten/Kota, meliputi : 1. Sub kegiatan Administrasi Kegiatan (kode : 0002). a. Honor yang terkait dengan operasional satuan kerja, meliputi Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK/PjOKab/PjOK) dan Pejabat Penguji/Penandatanganan SPM, Bendahara Pengeluaran, staf pelaksana, Pejabar Pengadaan Barang/jasa, dan Staf Pengelola Kegiatan Pelaksanaan SAI; b. Belanja Bahan, terdiri dari pengadaan ATK, bahan Komputer dan Penggandaan/fotocopy; c. Belanja Barang Non Operasional Lainnya, terdiri dari Biaya Rapat-rapat, Penyusunan Laporan, Biaya Pengiriman/Ekspedisi, dan benda pos. 2. Pembudayaan Dan Pemasyarakatan (0066). Kegiatan Pembudayaan dan Pemasyarakatan berupa Kegiatan Semiloka DPRD, Semiloka SKPD dan Pelatihan Setrawan.
a. Semiloka DPRD Kegiatan Semiloka DPRD dimaksudkan untuk meningkatkan komitmen anggota DPRD dalam penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat serta mengembangkan sistem pembangunan daerah yang berorientasi dan berpihak kepada rakyat. Hasil yang diharapkan dengan adanya semiloka DPRD adalah mengembangkan sistem anggaran yang berpihak pada rakyat; Mensinergikan metode jaring asmara dengan hasil perencanaan partisipatif; serta memberi dukungan legislasi (Perda berkenaan dengan pembangunan partisipatif. Peserta Semiloka DPRD terdiri dari DPRD Kabupaten, TK. PNPM Mandiri Perdesaan Provinsi, Perwakilan tiap-tiap SKPD Kabupaten, TK-PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten, Camat, PjOK, Pelaku PNPM Mandiri Perdesaan di kecamatan dan desa, LSM, dan wartawan/media massa. b. Semiloka SKPD Kegiatan Semiloka SKPD dalam bertujuan untuk memperkuat komitmen rangka penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat serta memperkuat koordinasi lintas sektor dalam program-program pemberdayaan masyarakat maupun penanggulangan kemiskinan. Hasil yang diharapkan dari Semiloka SKPD adalah memperkuat SKPD kabupaten dalam menyusun rencana kerja pembangunan daerah; meningkatkan komitmen eksekutif dalam penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat. Peserta Semiloka SKPD terdiri dari Wakil tiap-tiap SKPD Kabupaten yang berkompeten, TK. PNPM Mandiri Perdesaan Provinsi, TK PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten, Pelaku PNPM Mandiri Perdesaan di kecamatan dan desa, LSM, dan wartawan/media massa. c. Pelatihan Setrawan Pelatihan Setrawan bertujuan untuk : (1) Menyiapkan tenaga dari aparat pemerintah yang mempunyai komitmen dan kemampuan dalam pemberdayaan masyarakat; (2) Menjembatani hubungan antar SKPD dalam pembangunan daerah; dan (3) Mempercepat terbangunnya sistem pembangunan partisipatif yang lebih baik sehingga dapat terangkat terwujud miskin. Penyusunan kegiatan melalui Dana Operasional Satuan Kerja Kabupaten PNPM Mandiri Perdesaan dilaksanakan secara transparan dengan melibatkan Tim Koordinasi Kabupaten PNPM Mandiri Perdesaan dan pelaksanaan kegiatannya, mengacu pada Kertas Kerja RKA-KL T.A. 2010.
II. BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) 1. BLM DOK Perencanaan a. BLM Dana Operasional Kegiatan (DOK) Perencanaan, yaitu dana BLM yang diperuntukkan mendanai kegiatan operasional masyarakat dalam melakukan proses perencanaan di desa dan kecamatan. b. Rencana kerja dan anggaran Dana Operasional Kegiatan (DOK) Perencanaan harus disusun dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : 1) Penggunaan DOK Perencanaan harus diputuskan oleh masyarakat. Langkah awal adalah perhitungan kemampuan keswadayaan dan bantuan pihak lain yang tidak mengikat karena sifat DOK Perencanaan hanya sebagai pelengkap dan subsidi. DOK Perencanaan disusun sesuai kebutuhan untuk dipergunakan menutup kekurangan atau melengkapi swadaya kebutuhan pada tahap kegiatan sosialisasi dan perencanaan PNPM di desa dan kecamatan. Bentuk swadaya dan bantuan pihak lain yang tidak mengikat tersebut dituangkan dalam Berita Acara yang selanjutnya diverifikasi oleh Fasilitator Keuangan sebelum penyaluran DOK tahap I; 2) Kesanggupan swadaya masyarakat dalam pelaksanaan Musyawarah Antar Desa (MAD) Sosialisasi; 3) Kebutuhan kegiatan sosialisasi dan perencanaan baik di tingkat kecamatan maupun di desa untuk satu tahun anggaran (satu siklus); 4) Realistis dengan kondisi setempat (tidak dibagi sama rata), tetapi penggunaannya didasarkan pada kebutuhan dari setiap desa yang berpartisipasi dalam kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan); 5) Disesuaikan dengan RKTL Fasilitator Kecamatan (FK) yang telah disepakati bersama dengan masyarakat di tingkat kecamatan. c. Alokasi DOK Perencanaan untuk bantuan transportasi bagi Pendamping Lokal (PL) yaitu maksimal sebesar Rp 500.000,-/bulan. Masa tugas PL disesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan di lapangan dengan maksimal 12 (dua belas) bulan. Selanjutnya selama dan atau setelah masa tersebut, diharapkan adanya kontribusi pemerintah daerah dan masyarakat untuk mendukung pelaksanaan tugas PL. Pendamping Lokal dapat dipilih dari mantan Fasilitator Desa/Kader Desa terbaik pada pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan sebelumnya. d. Alokasi DOK Perencanaan untuk batuan transportasi bagi Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PjOK) dengan ditetapkan maksimal Rp.500.000,-/bulan, dengan masa tugas maksimal selama 12 bulan
sampai dengan bulan Desember 2010. Pengeluaran untuk bantuan transportasi PjOK harus disertai dengan bukti pengeluaran seperti tiket/karcis, kuitansi atau bukti lain yang dapat dipertanggungjawabkan. e. Alokasi DOK Perencanaan untuk bantuan transportasi bagi pelaku PNPM antara lain untuk transportasi Pendamping Lokal, Kader Desa, dan pelaku PNPM lainnya maksimal 65% dari total. f. DOK Perencanaan tidak dapat digunakan untuk pembelian barangbarang inventaris, honorarium atau biaya operasional bagi konsultan PNPM Mandiri Perdesaan, pengurus UPK, dan aparat pemerintah. g. FK dan Fasilitator Keuangan berkewajiban melakukan verifikasi terhadap penggunaan DOK Perencanaan. FK dan Konsultan PNPM Mandiri Perdesaan dapat dikenai sanksi pemutusan hubungan kerja apabila terbukti terlibat dalam penyalahgunaan DOK Perencanaan, dan atau tidak melaporkan terjadinya penyalahgunaan DOK Perencanaan. h. Penggunaan DOK Perencanaan harus dipertanggungjawabkan secara terbuka melalui forum di desa dan di kecamatan, dan diinformasikan secara berkala melalui "Papan Informasi" di desa dan kecamatan. UPK dan FK bertanggung jawab untuk mengadministrasikan penggunaan dana tersebut. Setiap pengeluaran harus disertai dengan bukti kuitansi/nota pembayaran. i. Bagi kecamatan yang masih memiliki sisa DOK Perencanaan (termasuk bunga) dari Tahun Anggaran/Siklus PNPM Mandiri Perdesaan sebelumnya, sisa dana dimaksud dapat digunakan untuk menambah pembiayaan DOK Perencanaan pada tahun berikutnya. Namun demikian, penggunaannya harus diketahui dan diverifikasi oleh Fasilator Kabupaten (Faskab/Fastekab/Faskeu) dan Tim Koordinasi PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten/Kota. 2. BLM DOK Pelatihan Masyarakat a. BLM DOK Pelatihan Masyarakat, dana BLM yang diperuntukkan mendanai kegiatan pelatihan pelaku-pelaku masyarakat dalam rangka mendukung pelaksanaan program di desa dan kecamatan. b. Dana Operasional Kegiatan (DOK) Pelatihan Masyarakat merupakan Dana Bantuan Langsung Masyarakat Kecamatan Lokasi PNPM Mandiri Perdesaan yang bersifat subsidi atau melengkapi. Dengan demikian, diharapkan masyarakat, Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Desa, Tokoh Masyarakat, dan Swasta dapat ikut serta menyediakan dana untuk membiayai kegiatan pelatihan masyarakat.
c. Penggunaan DOK Pelatihan Masyarakat diutamakan untuk kegiatan pelatihan penyusunan RPJM Desa bagi para pelaku PNPM Mandiri Perdesaan yang meliputi Kepala Desa, BPD, Sekdes, LPM, KPMD, dan wakil masyarakat (tim penyusun). d. Kegiatan pelatihan kapasitas pelaku PNPM Mandiri Perdesaan di desa dan kecamatan dilakukan dalam beberapa tahap sesuai jadwal yang disepakati masyarakat dan pelaku PNPM Mandiri Perdesaan. e. Materi dan modul pelatihan harus dikembangkan bersama oleh FK/FT dan FKab/FT-Kab/Faskeu dengan bimbingan dari Spesialis Training di Tingkat Provinsi. Modul pelatihan disusun berdasarkan garis besar pedoman yang disiapkan oleh Konsultan Manajemen Nasional. f. Pelatihan yang dilakukan di desa dan kecamatan harus dilaporkan secara rutin dalam laporan bulanan FK. Dalam rangka kegiatan pelatihan masyarakat, FK berkewajiban memberikan on-the-job training dan inservice training terhadap pelaku-pelaku PNPM Mandiri di tingkat masyarakat, sehingga kegiatan pelatihan masyarakat tidak identik dengan pelatihan-pelatihan yang dibiayai DOK Pelatihan Masyarakat. g. Jika kegiatan pelatihan tertentu pelaksanaannya Iebih efektif dan efisien untuk dilakukan di Ibukota Kabupaten/Kota, maka perwakilan dari BKAD/MAD antar kecamatan harus menyepakati bahwa pelaksanaan pelatihan masyarakat akan dilaksanakan di Ibukota Kabupaten/Kota. Forum BKAD/MAD antar kecamatan harus difasilitasi oleh FK dan Faskab untuk berkoordinasi dengan TK PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten/Kota dalam rangka penyelenggaraan pelatihan di Ibukota Kabupaten/Kota. Rencana dan realisasi pelatihan ini harus dilaporkan dalam laporan bulanan Fasilitator Kecamatan. h. DOK Pelatihan Masyarakat tidak dapat digunakan untuk pembelian barang-barang inventaris, honorarium atau biaya operasional bagi aparat pemerintah, fasilitator PNPM Mandiri Perdesaan, atau pengurus UPK. i. Penggunaan DOK harus dipertanggungjawabkan secara terbuka melalui forum musyawarah masyarakat di desa dan kecamatan. Laporan pertanggungjawaban kegiatan pelatihan masyarakat diinformasikan secara berkala melalui "Papan Informasi" di desa dan kecamatan. Pengurus UPK dan FK bertanggung jawab untuk mengadministrasikan penggunaan dana tersebut. Setiap pengeluaran harus disertai dengan bukti kuitansi/nota pembayaran. j. Jika terdapat dapat sisa DOK Pelatihan Masyarakat dari kegiatan pelatihan Tahun Anggaran/Siklus PNPM Mandiri Perdesaan tahun
sebelumnya, sisa dana dimaksud dapat dipergunakan untuk menambah DOK Pelatihan Masyarakat tahun selanjutnya. Namun demikian, penggunaannya harus diketahui dan diverifikasi oleh Fasilator Kabupaten (Faskab/Fastekab/Faskeu) dan Tim Koordinasi PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten/Kota. 3. BLM DOK PNPM Generasi DOK PNPM Generasi adalah dana operasional yang digunakan untuk mendanai proses/tahapan kegiatan dalam PNPM Generasi. Dikarenakan dalam lokasi ini juga berjalan tahapan PNPM Mandiri Perdesaan dan tahapan-tahapan program ini dapat disinergikan, maka dalam penggunaan DOK PNPM Generasi juga harus memperhatikan penggunaan DOK perencanaan dan DOK Pelatihan Masyarakat. Dipersyaratkan agar penggunaan DOK tidak terjadi tumpang tindih dalam pembiayaan kegiatan operasional di desa dan di kecamatan. a. Penggunaan DOK PNPM Generasi harus diputuskan oleh Musyawarah Antar Desa (MAD) dengan mempertimbangkan kegiatan-kegiatan yang telah dibiayai melalui DOK Perencanaan maupun DOK Pelatihan Masyarakat. Langkah awal adalah perhitungan kemampuan keswadayaan dan bantuan pihak lain yang tidak mengikat karena sifat DOK PNPM Generasi hanya sebagai pelengkap dan subsidi. DOK PNPM Generasi disusun sesuai kebutuhan untuk dipergunakan menutup kekurangan atau melengkapi swadaya kebutuhan pada tahap kegiatan sosialisasi dan perencanaan tahapan PNPM Generasi di desa dan Kecamatan. Bentuk swadaya dan bantuan pihak lain yang tidak mengikat tersebut dituangkan dalam Berita Acara yang selanjutnya diverifikasi Fas-Kab sebelum penyaluran DOK tahap I; b. Kesanggupan swadaya masyarakat dalam pelaksanaan Musyawarah Antar Desa (MAD) Sosialisasi; c. Kebutuhan kegiatan sosialisasi dan perencanaan baik di tingkat kecamatan maupun di desa untuk satu tahun anggaran (satu siklus); d. Alokasi untuk bantuan transportasi bagi pelaku PNPM Generasi antara lain KPMD maksimal 65 % selama satu tahun. Dengan telah ditentukan 2 kader desa yang akan memfasilitasi tahapan program PNPM Generasi; e. Dana lainnya dipergunakan untuk kegiatan dalam tahapan perencanaan PNPM Generasi antara lain : 1) Musyawarah antar desa alokasi dana. 2) Lokakarya penyedia layanan.
3) Musyawarah Desa dan dusun. 4) Pengadaan alat (kertas, plano, isolasi, spidol, dll) untuk persiapan diskusi kelompok terarah. 5) Pembuatan desain dan RAB. 6) Administrasi untuk pelaporan (foto copy). 7) Rapat-rapat TPMD. 8) Pelatihan KPMD 1 dan 2 (jika belum dibiayai melalui DOK Pelatihan Masyarakat). 9) Pelatihan TPMD 1 dan 2 (jika belum dibiayai melalui DOK Pelatihan Masyarakat). 10) Pelatihan Pokja (pendidikan, Kesehatan dan peningkatan kapasitas masyarakat). f. Penggunaan DOK harus dipertanggungjawabkan secara terbuka melalui forum musyawarah masyarakat di desa dan kecamatan. Laporan pertanggungjawaban kegiatan pelatihan masyarakat diinformasikan secara berkala melalui Papan Informasi di desa dan kecamatan. Pengurus UPK dan FK bertanggung jawab untuk mengadministrasikan penggunaan dana tersebut. Setiap pengeluaran harus disertai dengan bukti kuitansi/nota pembayaran. 4. BLM DOK PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan (PNPM LMP) DOK PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan (PNPM-LMP) adalah dana operasional yang digunakan untuk mendanai proses/tahapan kegiatan dalam PNPM-LMP dan PNPM-MP mengingat bahwa pelaksanaan kegiatan tahap perencanaan dilaksanakan secara bersamaan/gabungan atau beriringan. Detail terperinci prosedur atau tatacara penggunaan dan pencairan DOK PNPM-LMP akan diatur dalam surat tersendiri. 5. BLM Dana Kegiatan Prosedur dan Penggunaan BLM Dana Kegiatan tetap dan harus mengacu pada Petunjuk Teknis Operasional (PTO) PNPM Mandiri Perdesaan yang reguler jika pada PTO program khusus tidak mengatur atau menyebut secara langsung/tegas. PTO lain dimaksud: a. PTO PNPM Mandiri Perdesaan; yang reguler dan yang dipersamakan seperti PNPM Mandiri Perdesaan BKPG-NAD dan Khusus Perbatasan. b. PTO PNPM Mandiri Perdesaan Generasi Sehat dan Cerdas. c. PTO PNPM Mandiri Perdesaan Paska Bencana. d. PTO PNPM Mandiri Perdesaan-RESPEK Papua dan Papua Barat.
e. PTO PNPM Mandiri Perdesaan-RESPEK Pertanian Masyarakat (IFAD). f. PTO PNPM Mandiri Perdesaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bencana (R2PN). g. PTO PNPM Mandiri Perdesaan Lingkungan (PNPM-LMP). h. PTO PNPM Mandiri Perdesaan P2SPP. i. PTO PNPM Mandiri Perdesaan Paska Krisis. A.n. MENTERI DALAM NEGERI DIREKTUR JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA AYIP MUFLICH