BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Tergantung : Kinerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat variabel-variabel sebagai berikut yaitu. variabel bebas dan variabel terikat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. akan dianalisis lebih lanjut dalam analisis data. Penelitian ini terdiri dari dua

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau tehnik dalam mengadakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dinyatakan dalam bentuk jumlah atau angka yang dihitung secara matematik,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Usman, 1996: 16).

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. berbeda-beda dari satu subjek ke subjek yang lain, baik secara kuantitatif maupun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek Penelitian ini adalah sense of humor dan penyesuaian diri pada remaja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. (dependent variabel) dan variabel bebas (independent variabel).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. maka yang menjadi objek penelitian ini adalah kinerja dan pelayanan yang

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependent (terikat). ini adalah perilaku kerja kontraproduktif.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka penulisan skripsi ini penulis mengambil lokasi pada Hotel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Disebut kuantitatif karena menekankan analisisnya pada data-data numerical

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Yang dimaksud dengan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, maka permasalahan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini berusaha meneliti suatu fenomena yang terjadi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan fokus telaahan dalam penelitian ini yakni mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada realitas populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, dan analisis data bersifat statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2009: 08). Adapun pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan psikologis. B. Variabel Penelitian Penelitian ini memiliki dua variabel, yaitu variabel independen dan variabel independen. Pola asuh sebagai variabel independen dan keberagamaan sebagai variabel dependen. C. Definisi Operasional Definisi operasional dalam penelitian ini terdiri dari pola asuh kiai dan keberagamaan. Pola asuh kiai adalah interaksi antara kiai dan santri dalam semua aktivitas di pondok pesantren yang diimplementasikan melalui cara membimbing, mengasuh, dan membina serta memberikan pengawasan terhadap perkembangan santri. Pola asuh kiai ditujukan untuk membentuk kebiasaan keberagamaan pada santri. 36

37 Dimensi yang terdapat dalam variabel pola asuh kiai adalah kontrol dan kehangatan. Dimensi kontrol dalam penelitian ini menggunakan lima aspek, yaitu: pembatasan, tuntutan, sikap ketat, campur tangan, dan kekuasaan yang sewenang-wenang, sedangkan aspek dalam dimensi kehangatan, yaitu: perhatian, responsivitas, waktu, antusiasme, dan empati. Aspek-aspek tersebut sebagai pengendalian sikap dan perilaku anak dalam menjalankan segala aktivitas dalam pondok pesantren. Adapun variabel keberagamaan santri adalah keterkaitan santri dengan ajaran agama melalui sikap dan perilaku sehari-hari. Variabel keberagamaan memiliki beberapa aspek yaitu: keyakinan, praktek ritual, pengalaman agama, pengetahuan agama, pengamalan. Aspek tersebut sebagaimana teori yang dikemukakan oleh Glock dan Stark. D. Sumber dan Jenis Data Penelitian ini menggunakan dua sumber data, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara) (Fauzi, 2009: 19). Sumber data primer dalam penelitian ini adalah seluruh santri pondok pesantren Nurul Qur an Kajen Margoyoso Pati. Sumber data primer menghasilkan data primer berupa skor yang didapatkan dari sebaran skala pola asuh dan skala keberagamaan santri di pondok pesantren Nurul Qur an Kajen Margoyoso Pati.

38 Adapun sumber data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) (Fauzi, 2009: 166). Sumber data sekunder penelitian ini yaitu berupa referensi yang memiliki relevansi terhadap pola asuh dan keberagamaan. Hasil sumber data sekunder yaitu buku, jurnal, penelitian, dan dokumen mengenai pola asuh dan keberagamaan, serta profil pondok pesantren Nurul Qur an Kajen Margoyoso Pati. E. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah sumber utama data penelitian, yaitu yang memiliki data mengenai variabel-variabel yang diteliti (Azwar, 2013: 35). Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh santri di pondok pesantren Nurul Qur an Kajen Margoyoso Pati yang berjumlah 85 santri. Jumlah subjek yang diambil tersebut ditentukan berdasarkan pendapat Arikunto (2006: 134) yang menyatakan bahwa apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. F. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah suatu metode pengumpulan data dengan jalan mengajukan suatu daftar pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada sejumlah individu untuk memberikan jawaban secara tertulis (Kancana, 1993: 45).

39 Kuesioner disusun dengan menggunakan teknik pengukuran skala Likert. Teknik ini digunakan untuk menjabarkan variabel yang akan diukur menjadi aspek variabel yang kemudian dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun aitem-aitem instrumen pada skala pola asuh dan skala keberagamaan. Aitem intrumen disusun dalam bentuk favorable (mendukung atau memihak pada obyek) dan unfavorable (tidak mendukung pada obyek) dengan alternatif jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Pengumpulan data pada skala keberagamaan juga dilakukan dengan menggunakan tes pengetahuan agama. Tes pengetahuan agama digunakan untuk mengukur pengetahuan agama dengan menyusun pertanyaanpertanyaan. Adapun penyusunan alat ukur pada skala pola asuh dan keberagamaan dilakukan dengan persiapan yang meliputi: menyusun blue print, menguji alat ukur, dan memilih validitas dan reliabilitas sebaran aitem. Sebaran aitem ini diuji coba menggunakan uji coba terpakai. Uji coba dilakukan pada santri di pondok pesantren Manba us Sa adah (PMS) yang memiliki kriteria sama dengan responden. Adapun pengujian alat ukur ini dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 23.0. SPSS merupakan singkatan dari Statistical Product and Service Solution yang merupakan program olah data statistik (Priyatno, 2013: 9).

40 1. Skala pola asuh Variabel budaya pola asuh diukur menggunakan skala pola asuh yang meliputi pembatasan, tuntutan, sikap ketat, campur tangan, kekuasaan yang sewenang-wenang, perhatian, responsivitas, waktu, antusiasme, dan empati. Adapun blue print skala pola asuh sebelum uji coba sebagaimana dalam tabel 1. Tabel 1 Blue Print Skala Pola Asuh Sebelum Uji Coba No Aspek Nomer aitem Total Favorable Unfavorable aitem 1 Pembatasan 1, 2 3, 4 4 2 Tuntutan 5, 6 7,8 4 3 Sikap ketat 9, 10 11, 12 4 4 Campur tangan 13, 14 15, 16 4 5 Kekuasaan sewenangwenang 17, 18 19, 20 4 6 Perhatian 21, 22 23, 24 4 7 Responsivitas 25, 26 27, 28 4 8 Waktu 29, 30 31, 32 4 9 Antusiasme 33, 34 35, 36 4 10 Empati 37, 38 39, 40 4 Jumlah 40 Skala pola asuh sebagaimana tabel I memiliki 40 aitem pernyataan. Masing-masing aitem terdiri dari 20 pernyataan favorable dan 20 pernyataan unfavorable. Skala pola asuh yang terdiri dari pernyataan tersebut diuji coba

41 terlebih dahulu. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui dan menyeleksi aitem-aitem yang memiliki nilai validitas baik. Aitem yang memiliki validitas baik ditunjukkan dengan nilai koefisien lebih dari 0,30, sehingga aitem dapat diterima dan digunakan sebagai alat pengumpulan data penelitian. Uji ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 23.0. Adapun setelah dilakukan uji coba dengan menggunakan program SPSS 23.0 diperoleh hasil sebaran aitem yang ditunjukkan pada tabel 2. Tabel 2 Hasil Sebaran Skala Pola Asuh No Aspek Nomer aitem Total Favorable Unfavorable aitem 1 Pembatasan 2 3 2 2 Tuntutan 5 7 2 3 Sikap ketat 9, 10 11 3 4 Campur tangan 13, 14 16 3 5 Kekuasaan yang sewenangwenang 17, 18 20 3 6 Perhatian 21, 22-2 7 Responsivitas 26 27 2 8 Waktu 29 31, 32 3 9 Antusiasme 34 36 2 10 Empati - 40 1 Jumlah 23 Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa skala pola asuh kiai memiliki 23 aitem valid dan 17 aitem tidak valid. Aitem

42 yang tidak valid harus digugurkan, sedangkan aitem yang valid digunakan sebagai alat pengumpulan data. Aitem yang tidak valid ditunjukkan dengan nomer 1, 4, 6, 8, 12, 15, 19, 23, 24, 25, 28, 30, 33, 35, 37, 38, dan 39. Banyaknya aitem yang tidak valid dalam instrumen ini dikarenakan kurang efisiensinya waktu yang digunakan dalam penyebaran, sehingga responden kurang teliti dan kurang fokus di dalam mengisi skala. 2. Skala keberagamaan Variabel keberagamaan diukur menggunakan skala keberagamaan dan tes pengetahuan agama. Skala keberagamaan ini disusun berdasarkan aspek-aspek keberagamaan yang meliputi keyakinan, praktek ritual, pengalaman/penghayatan agama, pengamalan, dan pengetahuan agama. Adapun blue print skala keberagamaan dan tes pengetahuan agama sebelum uji coba sebagaimana dalam tabel 3. Tabel 3 Blue Print Skala Keberagamaan Sebelum Uji Coba No Aspek Nomer item Total Favorabel Unfavorabel item 1 Keyakinan 1, 2, 3, 4 17, 18, 19, 8 20 2 Praktek 5, 6, 7, 8 21, 22, 23, 8 ritual 24 3 Pengamalan 9, 10, 11, 25, 26, 27, 8 12 28 4 Pengalaman 13, 14, 15, 29, 30, 31, 8

43 5 Pengetahuan agama 16 32 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 18 47, 48,49, 50 Jumlah 50 Skala keberagamaan sebagaimana tabel 3 terdapat 50 aitem. Masing-masing aitem memiliki 16 aitem favorable, 16 unfavorable, dan 18 pertanyaan tentang uji pengetahuan agama. Aitem-aitem pada skala keberagamaan tersebut juga diuji cobakan terlebih dahulu sebagaimana skala pola asuh. Uji coba yang digunakan adalah uji coba terpakai. Adapun setelah uji coba diperoleh hasil sebagaimana tabel 4. Tabel 4 Hasil Sebaran Skala Keberagamaan dan Tes Pengetahuan Agama No Aspek Nomer item Total Favorable Unfavorable item 1 Keyakinan 1, 4 17, 19 4 2 Praktek 5, 7, 8 21, 22, 24 6 ritual 3 Pengamalan 9, 10, 11, 26, 27, 28 7 12 4 Pengalaman 14, 15 32 3 5 Pengetahuan 33, 36, 39, 40, 44, 45, 46, agama 47, 48, 50 10 Jumlah 30 Skala keberagamaan setelah dilakukan uji coba diperoleh hasil sebagaimana tabel di atas. Tabel tersebut menjelaskan bahwa pada skala keberagamaan terdapat 30

44 aitem valid dan 20 aitem tidak valid. Aitem yang tidak valid digugurkan, sedangkan aitem yang valid digunakan untuk pengumpulan data. Aitem tidak valid pada skala keberagamaan yaitu nomor 2, 3, 6, 13, 16, 18, 20, 23, 25, 29, 30, 31, 34, 35, 37, 41, 42, 43, dan 49. Banyaknya aitem yang tidak valid dalam instrumen ini karena kurang efisiennya waktu yang digunakan dalam menyebarkan skala, sehingga responden kurang teliti dalam memahami dan menjawab skala. Pengumpulan data dalam penelitian ini juga didukung dengan wawancara dan dokumentasi.wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab antara dua orang atau lebih secara langsung (Susanto, 2006: 128). Wawancara dalam penelitian ini merupakan pendukung dalam pengumpulan data tentang pola asuh kiai dan keberagamaan santri di pondok pesantren Nurul Qur an Kajen Margoyoso Pati. Adapun Dokumentasi adalah penelusuran dan perolehan data yang diperlukan melalui data yang telah tersedia (Hikmat, 2014: 83). Metode ini dilakukan untuk meneliti dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penelitian. Data dokumentasi dalam penelitian ini adalah dokumen tentang pola asuh kiai dan keberagamaan, serta profil pondok pesantren Nurul Qur an.

45 G. Validitas dan Reliabilitas Data Validitas adalah sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya (Azwar, 2001: 5). Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Uji selanjutnya adalah reliabilitas. Reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2001: 3). Hasil uji validitas dan reliabilitas pada skala pola asuh dan keberagamaan yang diuji cobakan dapat dilihat pada lampiran 2. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai validitas pada skala pola asuh kiai bergerak dari -0,739 sampai 0,861 dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,852. Nilai validitas pada skala keberagamaan bergerak dari 0,336 sampai 0,707 dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,904. Adapun nilai validitas pada pengetahuan agama bergerak antara -0,116 sampai 0,772 dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,843. Kriteria uji validitas butir dalam penelitian ini menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Cronbach alpha dalam Azwar (2001: 158) bahwa suatu alat ukur dikatakan memiliki validitas jika koefisien validitasnya lebih besar dari 0,30. Koefisien validitas ini ditunjukkan pada angka Corected Aitem- Total Corelation dengan ketentuan jika angka pada Corected Aitem-Total Corelation tersebut lebih besar (>) 0,30, maka butir soal dikatakan valid dan jika nilai pada Corected Aitem-Total Corelation kurang (<) 0,30, maka butir soal tidak valid.

46 Uji reliabilitas dapat dilihat pada nilai Cronbach Alpha. Kriteria reliabilitas butir soal adalah jika nilai Cronbach Alpha > 0,60, maka pernyataan dimensi variabel adalah reliabel, sedangkan jika nilai Cronbach Alpha < 0,60 konstruk pertanyaan atau pernyataan dimensi variabel adalah tidak reliabel (Sujarweni, 2012: 186). Adapun validitas pada uji tes pengetahuan agama yaitu menggunakan koefisien korelasi biserial (r pbis ). Kriteria validitasnya yaitu jika aitem yang memiliki korelasi kurang dari 0,30 disisihkan, sedangkan aitem yang memiliki korelasi lebih besar 0,30 dapat digunakan sebagai tes. H. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan tiga tahap, yaitu: analisis pendahuluan, analisis uji asumsi, dan analisis hipotesis. Tahap pertama yaitu analisis pendahuluan. Analisis pendahuluan digunakan untuk mengetahui gambaran data variabel pola asuh kiai dan variabel keberagamaan santri di pondok pesantren Nurul Qur an Kajen Margoyoso Pati yang diperoleh melalui skor jawaban responden terhadap skala yang diberikan. Tahap kedua yaitu analisis uji asumsi. Analisis uji asumsi dilakukan dengan menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas data digunakan untuk melakukan pengujian terhadap data observasi (Sarwono, 2012: 96), sehingga diketahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan Goodness of fit

47 dari Kolmogorov Smirnov dengan menggunakan SPSS 23.0. Kriteria pengujiannya adalah jika nilai pada Asymp. Sig. (2-tailed) menunjukkan signifikansi (sig.) lebih besar (>) 0,05, maka data berdistribusi normal dan jika nilai Sig kurang (<) 0,05, maka data tidak berdistribusi normal (Priyatno, 2013: 38). Adapun uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah varian dalam kelompok sama atau tidak. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan levene statistic yang diperoleh dari uji one-way anova dengan menggunakan bantuan SPSS 23.0. Uji ini untuk mengetahui apakah residu dari nilai variabel terikat untuk nilai variabel bebas tersebut homogen atau tidak. Pengujian homogenitas ini dengan uji levene statistic tersebut dilakukan berdasarkan kelompok setiap variasi nilai dari skor variabel bebas. Kriteria pengujiannya yaitu jika angka probabilitas (sig.) pada tabel levene statistic > 0,05, maka kedua varians dalam kelompok adalah homogen dan jika angka Sigpada tabel levene statistic < 0,05, maka varians dalam kelompok tidak homogen (Wahyono, 2009: 114). Tahap terakhir dalam teknik analisis data adalah uji hipotesis. Analisis ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan. Kriteria nilainya ditentukan dari masingmasing aitem dan menghitung nilai yang diperoleh, yaitu dengan menggunakan teknik regresi linier sederhana menggunakan bantuan program SPSS 23.0. Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional atau kausal antara satu variabel independen

48 dengan satu variabel dependen (Sugiyono, 2012: 261). Dalam hal ini alat uji yang digunakan adalah uji F dan uji koefisien determinasi. Uji F digunakan untuk menguji kelayakan model regresi yang dibuat apakah signifikan atau tidak. Hasil pengujian pada uji F dapat dilihat dari tabel Anova. Kriteria pengujian menurut Sarjono dan Julianita (2011: 101), yaitu: 1. jika nilai probabilitas lebih kecil dari pada atau sama dengan nilai probabilitas sig. (0,05 < sig.), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. 2. jika nilai probabilitas lebih besar dari atau sama dengan nilai probabilitas sig. (0,05 > sig.), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Uji F ini juga digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan antara F hitung dan F tabel. Kriteria pengujiannya yaitu: 1. Jika F hitung > F tabel, maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. 2. Jika F hitung < F tabel, maka variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Adapun Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besarnya peranan atau pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung (Sarwono, 2012: 205). Koefisien determinasi ditunjukkan pada nilai R Square. Nilai R Square

49 dikatakan baik jika lebih dari 0,5 karena R Square memiliki besaran berkisar antara 0-1 yang berarti semakin kecil besarnya R Square, maka hubungan kedua variabel semakin lemah dan semakin besar nilai R Square, maka hubungan kedua variabel semakin kuat.