LAPORAN AKHIR TAHUN 2008 PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI PROVINSI GORONTALO

dokumen-dokumen yang mirip
PENCAPAIAN PESERTA KB BARU PER MIX KONTRASEPSI TERHADAP PPM PB KINERJA/KEMITRAAN BULAN JANUARI S/D OKTOBER 2008

PENCAPAIAN PESERTA KB BARU PER MIX KONTRASEPSI TERHADAP PPM S.D BULAN SEPTEMBER 2008

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

LAPORAN BULANAN KLINIK KB KABUPATEN BOALEMO B U L A N : AGUSTUS 2009

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

IMPLEMENTASI KONTRAK KINERJA BKKBN PROVINSI GORONTALO TAHUN 2008

KEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL KB/KR TAHUN 2011

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM ( RADALGRAM ) MARET 2016 PROVINSI ACEH

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KKBPK SEMESTER I-TAHUN 2016

EVALUASI PROGRAM KKBPK KABID ADPIN

PENCAPAIAN PESERTA KB BARU TERHADAP PPM MIKS KONTRASEPSI SELANG JANUARI s/d JULI TAHUN 2008

RAPAT KERJA DAERAH (RAKERDA) PROGRAM KB NASIONAL Mamuju, 1 8 Maret 2009

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DAN ANGGARAN (RADALGRAM) DATA sd. SEPTEMBER 2015

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM & ANGGARAN. (Data Bulan Februari 2014)

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DAN ANGGARAN

DAFTAR ISI B. PROGRAM KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA C. PROGRAM KETEHANAN DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA D. PROGRAM PENGUATAN PELEMBAGAAN KELUARGA KECIL

15. URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

ANALISIS & EVALUASI HASIL PELKON & DALLAP. (Data Bulan Mei 2014)

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN FEBRUARI 2013

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM & ANGGARAN. (Data Bulan Maret 2014)

CAPAIAN PROGRAM KEPENDUDUKAN, KB DAN PEMBANGUNAN KELUARGA sd. BULAN MEI 2016

KEGIATAN STRATEGIS BIDANG DALDUK

PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROVINSI SUMATERA SELATAN

Disajikan oleh Kepala BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara dalam rangka Kunjungan Kerja Irtama BKKBN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

Realisasi KKP Kota Denpasar sampai dengan Bulan Desember 2013 dapat dilihat pada tabel berikut :

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM & ANGGARAN. (Data Bulan September 2014)

SUB BIDANG DATA DAN INFORMASI BIDANG ADVOKASI, PENGGERAKAN DAN INFORMASI (ADPIN) PERWAKILAN BKKBN PROVINSI SUMATERA SELATAN

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan Negara yang dilihat dari jumlah penduduknya ada

BAB. I TARGET SASARAN KINERJA PELAKSANAAN KEPENDUDUKAN DAN KB PROVINSI JAWA TENGAH

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Januari 2013 Kabid Advokasi, Penggerakan dan Informasi, Minarti, SE NIP

EVALUASI PROGRAM KKBPK DATA MARET 2017 PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROPINSI JAWA TIMUR,

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM KB NASIONAL

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMPAI DENGAN BULAN DESEMBER

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Februari 2012 Kabid ADPIN, Minarti, SE NIP

Grafik 1. Cakupan Laporan Kaltim FEBRUARI 24,86 FKB FKB SWASTA DPS BPS LAINNYA PEMERINTAH. Grafik 2. Cakupan Laporan Kaltara FEBRUARI

HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KB PROVINSI JAWA TENGAH

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMPAI DENGAN BULAN DESEMBER

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA S.D BULAN OKTOBER Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten

Grafik 1. Cakupan Laporan JANUARI 45,67 39,75 FKB SWASTA DPS BPS LAINNYA

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA S.D BULAN FEBRUARI Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM & ANGGARAN. (Data Bulan Desember 2014)

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA S.D BULAN NOVEMBER Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Maret 2012 Kabid ADPIN, Minarti, SE NIP Narasi Radalgram Data s.d Maret P a g e

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

15. URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM & ANGGARAN. (Data Bulan Juni 2014)

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN JULI 2012

A. UMUM B. LANDASAN HUKUM

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA S.D BULAN NOVEMBER Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA S.D BULAN MEI Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Desember 2012 Kabid Advokasi, Penggerakan dan Informasi, Minarti, SE NIP

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Mei 2012 Kabid ADPIN, Minarti, SE NIP Page 1

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Agustus 2012 Kabid Advokasi, Penggerakan dan Informasi, Minarti, SE NIP

RUMUSAN RAPAT KERJA DAERAH PROGRAM KB NASIONAL PROPINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2009

ANALISIS DAN EVALUASI PELAYANAN KELUARGA BERENCANA BAGI KELUARGA PRA SEJAHTERA DAN KELUARGA SEJAHTERA I DATA TAHUN 2013

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Januari 2012 Kabid ADPIN, Minarti, SE NIP Narasi Radalgram Januari 2012 Page 1

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM & ANGGARAN. (Data Bulan April 2014)

Grafik 1. Cakupan Laporan Kaltim MARET 64,96 57,01 28,49 FKB SWASTA DPS BPS LAINNYA. Grafik 2. Cakupan Laporan Kaltara MARET 46,30

Kabupaten / kota. Propinsi 85,26 137,56 130,86 125,97

ANALISIS DAN PENILAIAN MULTI INDIKATOR PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL SEMESTER II TAHUN 2013

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM S/D BULAN JANUARI 2012 PERWAKILAN BKKBN PROV. KALTIM SAMARINDA

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA S.D BULAN APRIL Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN SEPTEMBER 2012

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN AGUSTUS 2012

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA S.D BULAN DESEMBER Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten

Penerapan Kepemerintahan yang Baik (3) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara.

Pengaturan Akses Serta Penyelenggaraan Pelayanan dan Pembiayaan KB MOP dan MOW di Kota Salatiga

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Maret 2013 Kabid Advokasi, Penggerakan dan Informasi, Minarti, SE NIP

ANALISIS DAN EVALUASI PENGENDALIAN LAPANGAN BULAN DESEMBER 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

OKTOBER 2009 BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

EVALUASI PROGRAM KB NASIONAL TAHUN 2008

LAPORAN PENGENDALIAN PROGRAM KB NASIONAL TAHUN 2009

RESUME UMPAN BALIK PELKON dan DALLAP 2014 PERWAKILAN BKKBN PROVINSI RIAU

PENDAHULUAN. I. Pelayanan Kontrasepsi. Bersumber dari Rek.Kab.F/II/KB/08 berisi tentang ulasan yang membahas 2 (dua) bagian pembahasan yaitu :

BULAN DESEMBER 2016 PERWAKILAN BKKBN D.I. YOGYAKARTA

IV.B.15. Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingginya angka kelahiran di Indonesia masih menjadi masalah utama dalam

ANALISA PELAKSANAAN PROGRAM KB PROPINSI BENGKULU

ANALISA DAMPAK PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI TERHADAP TOTAL ANGKA KELAHIRAN DI PROVINSI MALUKU

BAB 1 PENDAHULUAN. (1969) yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dalam

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

RAPAT PENGENDALIAN DATA BULAN MEI TAHUN 2009 BIDANG IKAP BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROVINSI. SUMATERA SELATAN

REK.KAB F/II/KB/11 - DPS 87,76% - BPS 90,79% 3 GUNUNGKIDUL 100% 100% 4 KULONPROGO 100% 100% 5 KOTA YOGYAKARTA - KKB PEMERINTAH 100,00%

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KB PROVINSI JAWA TENGAH

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM S/D BULAN FEBRUARI 2012 PERWAKILAN BKKBN PROV. KALTIM SAMARINDA

A. Cakupan Laporan. B. Hasil Pelayanan Kontrasepsi. PENDAHULUAN

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA S.D BULAN JANUARI Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten

BAB I. termasuk individu anggota keluarga untuk merencanakan kehidupan berkeluarga yang baik

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM & ANGGARAN. (Data Bulan November 2014)

ANALISIS DAN EVALUASI PROGRAM KKBPK TAHUN 2015

Transkripsi:

LAPORAN AKHIR TAHUN 2008 PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI PROVINSI GORONTALO I. LATAR BELAKANG Upaya pelaksanaan Program Keluarga Berencana di daerah tidak lepas dari bantuan serta kerjasama dan dukungan anggaran yang memadai, hal lain yang perlu menjadi acuan adalah setiap pelaksanaan pelayanan keluarga berencana tidak terlepas dari pelayanan prima serta mengikuti kaidah-normatif yang berlaku saat ini, karena Program Keluarga Berencana di Era Globalisasi saat ini tidak lepas dari pengawasan pihak luar yang memanfaatkan Isu HAM, sehingga pola penggarapan sasaran pelayanan benar-benar harus mengikuti aturan standart pelayanan yang sesuai, hal ini sejalan dengan kesepakatan internasional di Bidang Kependudukan dan Kesehatan reproduksi. Dalam rangka pemenuhan hak-hak reproduksi laki-laki dan perempuan sebagai bagian dari hak azasi manusia sesuai hasil kesepakatan ICPD Cairo 1994, maka pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2004-2009 telah menggariskan arah kebijakan program KB nasional. Dalam RPJMN disebutkan bahwa program KB nasional merupakan rangkaian pembangunan kependudukan dan keluarga kecil berkualitas sebagai langkah penting dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Provil Program kita adalah sebagai berikut Provil Provinsi Gorontalo adalah sebagai berikut :

No Indikator SDKI 2002-03 SDKI 2007 1. TFR 2,8 2,6 2. CPR 52,0 % 60,1 % 3. UNMET NEED 11 % 6,6 % 4. MEDIAN UKP 20,2 TH 20,3 THN 5. JLH ANAK IDEAL 2,8 2,7 Gambaran kondisi pencapaian program KB nasional khususnya di Provinsi Gorontalo, menurut SDKI tahun 2007 menunjukkan pada posisi yang baik dibanding kondisi 2002-2003 untuk TFR atau Total Fertility Rate yaitu menunjukkan rata-rata banyaknya anak yang dilahirkan hidup oleh seorang wanita sampai akhir masa reproduksinya adalah 2 atau 3 tepatnya 2,6. Demikian pula terdapat peningkatan CPR atau Contraceptive Prevalence Rate sebesar 8,1% (tahun 2002-2003 sebesar 52,0 % dan tahun 2007 sebesar 60,1 %), angka 8,1% diperoleh selama 5 tahun, padahal kebijakan Nasional meningkat 1% pada tiap tahunnnya. Kondisi ini cukup berhubungan dengan angka unmet need KB mengalami penurunan sebesar 6,6 % (SDKI 2007) dibanding 11 % (SDKI 2002-2003). Adapun sasaran RPJMN tahun 2009 adalah TFR menurun menjadi 2,2, CPR meningkat menjadi 67,5% dan Unmet Need KB menurun menjadi 6%, sasaran ini dan tujuan ini memanglah tidak mudah. Upaya pencapaian sasaran tersebut diatas memerlukan dukungan penyediaan alat/obat kontrasepsi yang memadai, namun dalam pelaksanaannya masih ditemui berbagai kendala, antara lain : a. Keterbatasan anggaran Pemerintah Pusat, yang hanya pada penyediaan alat/obat kontrasepsi bagi PUS Pra KS dan KS I.

b. Masih ditemuinya alat/obat kontrasepsi tertentu tidak tersedia di fasilitas pelayanan bahkan ada yang kosong. c. Upaya pemenuhan alat/obat kontasepsi dari pendanaan PEMDA atau Kabupaten/Kota belum sesuai dengan harapan kita d. Ketersediaan alat/obat kontrasepsi swasta masih terbatas dan harganya yang relatif mahal. Kendala dalam Program Keluarga Berencana tersebut tentunya memerlukan suatu komitmen, terobosan yang berani serta perhatian dari pemerintrah pusat maupun daerah. Dalam perjalanannya program keluarga berencana di Provinsi Gorontalo, mendapatkan apresiasi yang beragam, kondisi tersebut dalam era keterbukaan saat ini merupakan sesuatu yang wajar, namun demikian melihat hasil pencapaian program kita yang dilakukan dalam bentuk survey Demografi Indonesia banyak mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik, ini tentunya berkat kesadaran masyarakat itu sendiri maupun dukungan dari Pemerintah daerah serta lintas sektor terkait. Selain itu pula, dalam meningkatkan pencapaian program keluarga Berencana di daerah telah dilakukan upaya-upaya nyata melalui jalinan hubungan kerjasama yang disepakati dan dilakukan dalam bentuk Kontrak Kinerja /perjanjian kerjasama dengan lintas sector terkait (IBI, DINKES, PGRI, POLDA, TNI, DEPAG, SPKD-KB KAB/KOTA)yang kesemuanya bermuara pada Percepatan dan Peningkatan Pencapaian Program Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera di daerah ini.

Upaya lain yang dilakukan adalah memanfaatkan dana kucuran bergulir bagi kelompok UPPKS yang ada di Gorontalo, dimana dana tersebut merupakan program bantuan bagi keluarga-keluarga pra sejahtera yang ada di daerah ini,dan jenis usaha dari kelompok-kelompok tersebut beragam, sedangkan yang akan dikembangkan dalam waktu dekat ini adalah jenis usaha Ternak Itik II. TUJUAN 1. Tujuan a. Terevaluasinya pelaksanaan program Keluarga Berencana di Provinsi Gorontalo sampai akhir 2008 b. Tersedianya data dan informasi mengenai pelaksanaan program Keluarga Berencana pada BKKBN Provinsi Gorontalo III. HASIL YANG DIHARAPKAN Dari laporan ini diharapkan dapat menghasilkan data dan informasi mengenai : - Pelaksanaan program Keluarga Berencana di Provinsi Gorontalo tahun 2008 IV. PENCAPAIAN PESERTA KB AKTIF PROVINSI GORONTALO (DESEMBER 2008) Pencapaian Program Keluarga Berencana khususnya Peserta KB Aktif di Provinsi Gorontalo,sampai dengan posisi bulan Desember 2008 adalah 150267 atau 77,35 %.dilihat dari permix kontrasepsi khusus IUD mencapai 19432 peserta atau 12,93 %,dilihat per kabupaten pencapaian tertinggi berada pada kabupaten Bone Bolango sebanyak 4501 akseptor atau 25,47 %.

Metode Operasi Pria sebesar 133 atau 0,09 % sedangkan kabupaten tertinggi keberadaan KB Pria khususnya MOP adalah Kota Gorontalo sebesar 80 akseptotr atau 0,37. Selanjutnya peserta Aktif MOW untuk gambaran Provinsi adalah 2045 atau 1,36 % dan peserta aktif terbanyak untuk tingkat kabupaten/kota adalah Kota Gorontalo sebanyak 739 akseptor KB MOW aktif, untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini. Tabel 1 Kab/kota PUS JENIS KONTRASEPSI IUD % MOP % MOW % Boalemo 25610 1755 8,3 20 0,09 149 0,71 Grtlo 69693 4987 8,71 28 0,05 726 1,27 Kota 28469 5858 27,2 80 0,37 739 3,44 Pohuwato 24117 799 4,7 1 0,01 107 0,62 Bon-bol 25659 4501 23,33 4 0,02 234 1,32 Gorut 20725 1532 9,86 - - 90 0,58 Provinsi 194273 19432 12,93 133 0,09 2045 1,36 Peserta KB Aktif Implant total provinsi sejumlah 19976 atau 13,29 % dari total peserta KB Aktif yang ada,dan tertinggi untuk tingkat kabupaten/kota peserta KB Aktif tertinggi berada pada kabupaten Pohuwato yaitu sejumlah 3503 atau 20,41.selanjutnya disusul kabupaten Bone Bolango sebanyak 3065 atau 17,34 % dan kabupaten Boalemo sebanyak 3491 atau 16,54 % Peserta KB Aktif Suntik total provinsi sejumlah 52199 atau 34,74 %,untuk tingkat kabupaten/kota pencapaian tertinggi adalah Kabupaten Gorontalo sejumlah 23017 atau 41,19 %,disusul kabupaten Gorontalo Utara 5654 atau 36,39 % dan selanjutnya kabupaten Boalemo sejumlah 7553 atau 35,78 %

Peserta KB Aktif Pil total provinsi adalah 55550 atau 36,97 untuk pencapaian PA perkabupaten/kota yang tertinggi adalah kabupaten Pohuwato sejumlah 7561 atau 44,05 %,disusul kabupaten Gorontalo Utara sejumlah 6338 atau 40,79 %,dan kabupaten Boalemo sejumlah 7986 atau 37,83 %,lihat tabel 2 Tabel 2 Kab/kota PUS JENIS KONTRASEPSI IMPLT % STK % PIL % Boalemo 25610 3491 16,54 7553 35,78 7986 37,83 Grtlo 69693 6821 11,91 23017 40,19 21459 37,47 Kota 28469 1311 6,09 5791 26,92 7502 34,88 Pohuwato 24117 3503 20,41 5120 29,83 7561 44,05 Bon-bol 25659 3065 17,34 5064 28,65 4704 26,62 Gorut 20725 1785 11,49 5654 36,39 6338 40,79 Provinsi 194273 19976 13,29 52199 34,74 55550 36,97 Peserta KB Aktif Kondom untuk tingkat Provinsi sejumlah 932 atau 0,62 %,untuk tingkat kabupaten/kota peserta KB Aktif yang tertinggi adalah Kota Gorontalo sejmlah 229 atau 1,06 disusul kabupaten Gorut sejumlah 139 atau 0,89 dan kabupaten Boalemo sejumlah 156 atau 0,74. Secara komulatif peserta KB Aktif provinsi untuk seluruh jenis alat kontrasepsi adalah 150267 atau 77,35 %,dimana untuk tingkat kabupaten/kota tertinggi adalah kabupaten Gorontalo sejumlah 57269 atau 82,17 %,disusul kabupaten Boalemo sejumlah 21110 atau 82,43 % dan yang ketiga adalah Kota Gorontalo sejumlah 21510 atau 75,56 %, jelasnya dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3

Kab/kota PUS JENIS KONTRASEPSI KDM % Total % Rankin g Boalemo 25610 156 0,74 21110 82,43 2 Grtlo 69693 231 0,40 57269 82,17 1 Kota 28469 229 1,06 21510 75,56 3 Pohuwato 24117 75 0,44 17166 71,18 5 Bon-bol 25659 102 0,58 17674 68,88 4 Gorut 20725 139 0,89 15538 66,09 6 Provinsi 194273 932 0,62 150267 77,35 PENCAPAIAN PESERTA KB BARU TERHADAP PPM PB KONTRAK KEMITRAAN BULAN JANUARI S/D DESEMBER 2008 Jumlah pencapaian peserta KB baru IUD terhadap PPM Kontrak Kinerja tingkat Provinsi Gorontalo adalah sebesar 2438 akseptor dari PPM 2030 dengan prosentasi 120,10 persen. Prosentasi pencapaian IUD tertinggi dari PPM yang diberikan untuk kabupaten/kota adalah Kabupaten Bone Bolango yaitu sejumlah 463 akseptor dari PPM 183 atau 253,01 persen,disusul Kabupaten Gorut 132,44 persen dan kabupaten Pohuwato sebesar 127,27persen. Capaian PPM Akseptor Baru MOW tingkat provinsi Gorontalo adalah 293 akseptor dari PPM sejumlah 228 atau 128,51 persen.untuk tingkat kabupaten / kota yang tertinggi pencapaiannnya adalah Kota Gorontalo dari PPM 63 yang dicapai adalah 196 atau 311,1 persen,disusul kabupaten Bone Bolango dari PPM 34 dicapai 43 atau 126,47 persen dan kabupaten Gorontalo PPM 66 dicapai 46 atau 69,70 persen. Tabel 4 NO Kab/kota IUD MOW PPM Capaian % PPM Capaian %

1 Boalemo 401 364 90,77 40 4 10,00 2 Gorontalo 640 621 97,03 66 46 69,70 3 Kota 390 447 114,62 63 196 311,1 4 Pohuwato 154 196 127,27 15 0-5 Bon-bol 183 463 253,01 34 43 126,5 6 Gorut 262 347 132,44 10 4 40,00 7 Provinsi 2030 2438 120,10 228 293 100,78 Pencapaian peserta KB Baru melalui kontrak Kerja khusus Implant sebesar 4279 dari PPM 3495 atau 122,43 %, hal ini sangat berdampak sangat baik karena pada akhir tahun ini target Implant dapat tercapai, sedangkan untuk tingkat Kabupaten/Kota capaian tertinggi berada pada kabupaten Boalemo sebesar 165,81 %,disusul Kabupaten Bone Bolango sebesar 160,92 % dan Kota Gorontalo sebesar 143,53 %. Pencapaian peserta KB Baru Suntik dari PPM 15681 yang sudah dicapai adalah 15393 atau 98,16 %, dilihat per kabupaten/kota capaian tertinggi berada pada Gorontalo Utara sebesar 113,50 %, disusul kabupaten Bone Bolango sejumlah 111,34 % dan kabupaten Boalemo sebesar 103,84 %. Tabel 5 NO Kab/kota Implant Suntik PPM Capaian % PPM Capaian % 1 Boalemo 468 776 165,81 1692 1757 103,84 2 Gorontalo 1433 1630 113,75 7215 7059 97,84 3 Kota 232 333 143,53 1247 968 77,63 4 Pohuwato 567 404 71,25 1945 1587 81,59 5 Bon-bol 412 663 160,92 2019 2248 111,34 6 Gorut 383 473 123,50 1563 1774 113,50 7 Provinsi 3495 4279 122,43 15681 15393 98,16

Pencapaian Peserta KB Baru Pil provinsi Gorontalo dari PPM sebesar 10594 yang dicapai adalah 10089 atau 95,23 %,sedangkan bila dilihat perkabupaten/kota yang tertinggi adalah Kabupaten Gorontalo Utara sebesar 169,77 % disusul kabupaten Gorontalo sebesar 133,08 % dan kabupaten Bone Bolango sebesar 91,55 %. Secara keseluruhan dari target PPM PB Provinsi Gorontalo sejumlah 32455 yang dicapai sampai dengan posisi Desember 2008 adalah 33204 atau 102,31%. Tabel 6 NO Kab/kota Pil Jumlah PPM Capaian % PPM Capaian % 1 Boalemo 1804 1082 59,98 4566 4096 89,71 2 Gorontalo 3676 4892 133,08 13103 14535 110,93 3 Kota 1663 251 15,09 3665 2284 62,32 4 Pohuwato 1495 1367 91,44 4238 3559 83,98 5 Bon-bol 1053 964 91,55 3746 4472 119,38 6 Gorut 903 1533 169,77 3137 4258 135,73 7 Provinsi 10594 10089 95,23 32455 33204 102,31

PENCAPAIAN PESERTA KB BARU PRIA TERHADAP PPM PB PRIA KONTRAK KINERJA/KEMITRAAN BULAN JANUARI S/D DESEMBER 2008 Khusus pencapaian peserta KB baru Pria terhadap PPM PB Kontrak Kinerja alkon Kondom dari PPM 325 yang dicapai 597 atau 183,69 % sudah melampau target yang ditetapkan, dengan capaian tertinggi untuk tingkat Kabupaten/kota adalah Kabupaten Gorontalo sebesar 449,18 %, disusul kabupaten Bone Bolango 251,43 % dan kabupaten Boalemo sebesar 80,17 %. Capaian Kontrasepsi MOP adalah 115 dari target sejumlah 102 atau 112,75 % hal ini merupakan suatu terobosan yang baik karena khusus untuk alkon yang satu ini sangat sulit untuk mendapatkannya dikarenakan berbagai faktor. Untuk tingkat kabupaten/kota tertinggi adalah Kota Gorontalo dari PPM 26 yang dicapai adalah 83 atau 319,23 %, disusul kabupaten Gorontalo dari target 12 yang dicapai adalah 13 atau 108,33 % dan ketiga adalah kabupaten Boalemo dari PPM 40 yang dicapai adalah 16 atau 40,00 %. Tabel 7 No Kab/kota Kondom MOP Jumlah PPM Cap % PPM Cap % PPM Cap % 1 Boalemo 121 97 80,17 40 16 40,00 161 106 65,84 2 Grontalo 61 274 449,18 12 13 108,33 73 238 326,0 3 3 Kota 44 6 13,64 26 83 319,23 70 87 124,2

9 4 Phuwato 52 5-10 0-62 5 8,1 5 Bon-Bol 35 88 251,43 10 3 30,00 45 75 166,6 7 6 Gorut 12 127-4 0-16 11 68,8 7 Provinsi 325 597 183,69 102 115 112,75 427 522 122,2 5 PUSAT INFORMASI DAN KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PIK-KRR yaitu suatu wadah yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja dalam memperoleh informasi dan pelayanan konseling tentang kesehatan reproduksi. Keberadaan dan peranan PIK-KRR di lingkungan remaja sangat penting artinya dalam membantu remaja untuk mendapatkan informasi dan pelayanan konseling yang cukup dan benar tentang KRR. Seperti diketahui akses dan kualitas pengelolaan dan pelayanan PIK-KRR masih relaitf rendah. Untuk peningkatan, pengembangan, pengelolaan dan pelayanan PIK-KRR, maka perlu dilakukan pelatihan, pembinaan dan pemantauan yang berkesinambungan bagi pengelola PIK-KRR agar dapat memaksimalkan peningkatan akses dan kualitas pelayanan PIK-KRR. Peningkatan akses dan kualitas pengelolaan dan pelayanan PIK-KRR bisa tercapai tak lepas dari bantuan dan kerja sama dengan lintas sector terkait, bantuan dari SKPD-KB Kabupaten/Kota serta LSOM dan TOGA/TOMA yang ada, dengan menerapkan system dari, oleh dan untuk remaja dengan mengedepankan peningkatan SDM Pengelola dari para pengurus kelompok yang ada. Data-data kelompok yang ada adalah sebagai berikut :

Tabel 8 No Kabupaten/Kota Jumlah PIK-KRR Kontrak Kinerja Jumlah PIK-KRR Yang ada 1. Kota Gorontalo 6 23 2. Kabupaten Gorontalo 10 10 3. Kabupaten Bone Bolango 10 10 4. Kabupaten Pohuwato 2 2 5. Kabupaten Boalemo 7 10 6. Kabupaten Gorontalo Utara 2 3 Provinsi 37 68 V. PENCAPAIAN KONTRAK KINERJA BIDANG KB/KS PENCAPAIAN JUMLAH KELUARGA BALITA ANGGOTA BKB AKTIF TERHADAP KONTRAK KINERJA BULAN JANUARI SAMPAI DESEMBER 2008

Jumlah Kelompok Bina Keluarga Balita yang ada di Provinsi Gorontalo adalah sejumlah 188 kelompok yang tersebar di Kabupaten/Kota, sedangkan dilihat dari prosentase kelompok yang melapor adalah 78,72 %. Tabel 9 No Kab/Kota Kelompok Kegiatan BKB Jmlh klpk yg ada Klpk yg lapor % 1. Boalemo 82 51 62,2 2. Gorontalo 59 57 96,6 3. Kota 13 6 46,15 4. Pohuwato 7 7 100,0 5. Bone Bolango 22 22 100,0 6 Gorontalo Utara 5 5 100,0 Provinsi 188 148 78,72

Bila dilihat dari jumlah keluarga BKB sejumlah 2807 dan yang hadir baru 1895 atau 67,51 % hal ini tentunya perlu dipacu agar lebih aktif dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan. Tabel 10 Jlh-kel-anggota dan kegiatan No Kab/Kota Jlh Jlh Rata- Rata- Keluarga Keluarga % Jlh rata kel rata jlh BKB Yg Hadir Prtmuan Yg hadir Prtmuan 1. Boalemo 721 548 76,01 12 45,67 0,24 2. Gorontalo 948 536 56,54 57 9,40 1,00 3. Kota 298 272 91,3 7 38,86 1,17

4. Pohuwato 140 115 82,14 7 16,43 1,00 5. Bon-Bol 580 312 53,79 14 22,29 0,64 6. Gorut 120 112 93,33 1 112,00 0,20 Provinsi 2807 1895 67,51 98 19,34 0,66 PENCAPAIAN JUMLAH KELUARGA REMAJA ANGGOTA BKR TERHADAP KONTRAK KINERJA BULAN JANUARI SAMPAI DESEMBER 2008 Kelompok Bina Keluarga Remaja yang ada di Gorontalo adalah sejumlah 171 kelompok dan yang melapor adalah 108 kelompok atau 63,16 %, sedangkan bila dilihat dari Kabupaten/Kota khusus untuk Kabupaten Pohuwato, Bone Bolango dan Gorontalo Utara kelompoknya memberikan laporan secara lengkap. Tabel 11 Kelompok Kegiatan BKB No Kab/Kota Jmlh klpk yg ada Klpk yg lapor %

1. Boalemo 82 28 34,1 2. Gorontalo 47 42 89,4 3. Kota 9 5 55,6 4. Pohuwato 7 7 100,0 5. Bone Bolango 21 21 100,0 6. Gorontalo Utara 5 5 100,0 Provinsi 171 108 63,16

Pada tabel 12, prosentase jumlah Keluarga Remaja yang hadir dalam kelompok adalah 69 %, dan pertemuan masih sangat rendah yaitu hanya 0,67 %. Tabel 12 Jlh-kel-anggota dan kegiatan No Kab/Kota Jlh Jlh Rata- Rata- Keluarga Keluarga % Jlh rata kel rata jlh BKR Yg Hadir Prtmuan Yg hadir Prtmuan 1. Boalemo 104 74 71,15 3 24,67 0,11 2. Gorontalo 637 322 50,55 48 6,71 1,14 3. Kota 293 285 97,30 6 47,50 1,20 4. Pohuwato 140 47 33,57 2 23,50 0,29 5. Bon-Bol 359 312 86,91 12 26,00 0,57 6. Gorut 115 99 86,09 1 99,00 0,20 Provinsi 1648 1139 69,11 72 15,82 0,67

PENCAPAIAN JUMLAH KELOMPOK UPPKS TERHADAP KONTRAK KINERJA BULAN JANUARI SAMPAI DESEMBER 2008 Jumlah kelompok UPPKS yang telah memperoleh modal usaha sesuai KKP 2008 sebanyak 209 kelompok. Realisasi sampai Desember 2008 yang masuk Direktori Data Base BKKBN Pusat 518 Kelompok (147 %). Sedangkan yang memperoleh modal usaha 241 kelompok UPPKS dengan jumlah dana Rp.1.202.000.000,-. Jumlah realisasi kelompok yang berusaha dan realisasi modal usaha sudah termasuk Revolving 17 Kelompok (Rp.82.000.000,-). PENCAPAIAN JUMLAH KELUARGA PRA SEJAHTERA DAN KELUARGA SEJAHTERA I ANGGOTA UPPKS YANG AKTIF BERUSAHA TERHADAP KONTRAK KINERJA BULAN JANUARI SAMPAI DESEMBER 2008 Keluarga Pra Sejahtera (Pra-S) dan Keluarga Sejahtera 1 (KS-1) yang aktif berusaha sesuai kontrak kinerja 3.523 keluarga, realisasi sampai dengan bulan Desember 3.224 (91,5%). Angka tersebut termasuk keluarga Pra-S dan KS-1 yang memperoleh modal usaha dari Pemerintah Daerah melalui Program Pengembangan Kecamatan Inovasi Terpadu Mandiri (KITM) sebagai wujud dari kerja sama antar Instansi terkait di Provinsi Gorontalo. Selain itu dari total dana modal usaha kelompok UPPKS yang telah disalurkan tersebut di atas yang bersumber dari DIPA BKKBN Pusat Rp.1.030.000.000,- dan yang bersumber dari DIPA BKKBN Provinsi Gorontalo sebesar Rp.90.000.000,-. Di antara kelompok UPPKS yang menerima modal usaha tersebut 40 kelompok difokuskan bidang usahanya pada peternakan itik petelur dengan jumlah per

kelompok akan memperoleh 500 ekor bibit itik (sama dengan 20.000 ekor bibit itik) yang saat ini sedang dipelihara oleh 40 kelompok UPPKS di Provinsi Gorontalo. Fokus usaha ini dikerjakan oleh kelompok UPPKS karena telah dilakukan penelitian operasional terlebih dahulu oleh Universitas Gorontalo dan merekomendasikan bahwa Provinsi Gorontalo memiliki prospek yang sangat baik untuk pengembangan peternakan itik petelur baik dari sisi sumber daya alam, SDM, maupun prospek pasar yang menjanjikan. VI. KELEMBAGAAN OPD BIDANG KB DI PROVINSI GORONTALO Sejak diberlakukannya desentralisasi, Kelembagaan OPD Bidang KB di Tingkat Kabupaten/Kota menjadi bagian dari struktur kelembagaan daerah. Oleh karena itu, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Provinsi dan Pemerintahan Kabupaten/Kota; dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Pemerintah Daerah diberikan kewenangan untuk mengatur Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah (Perda). Untuk kelembagaan OPD Bidang KB di Provinsi Gorontalo, ada 3 (tiga) Kabupaten yang berbentuk Badan, yaitu, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, dan Kabupaten Gorontalo Utara. Untuk Kota Gorontalo dan Kabupaten Pohuwato berbentuk Dinas, sedangkan Kabupaten Boalemo berbentuk Kantor. Tabel 12

Dasar Hukum dan Bentuk No Kabupaten/Kota Nomenklatur Perda Tanggal Ditetapkan 1. Kab. Boalemo Kantor KB dan PP Nomor: 8 thn 2008 13 Oktober 2008 2. Kab. Pohuwato Dinas Kesehatan dan KB Nomor: 102 thn 2008 19 Februari 2008 3. Kota Gorontalo Dinas Kependudukan Catatan Sipil dan KB Nomor: 3 thn 2008 5 Juni 2008 4. Kab. Gorontalo Badan PP dan KB Nomor: 43 thn 2007 5 Oktober 2007 5. Kab. Bone Bolango Badan PP dan KB Nomor: 33 thn 2008 4 Maret 2008 6. Kab. Gorontalo Utara Badan PM,PP dan KB Nomor: 19 thn 2008 4 Desember 2008 VII. KEUANGAN

Berdasarkan Rekapitulasi laporan Realisasi Anggaran BKKBN Provinsi Gorontalo Tahun Anggaran 2008 yang mencapai 100 % realisasi anggaran adalah Program Pengelolaan SDM Aparatur, Peningkatan Sarana dan Prasarana, Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga. Sedangkan Program Penyelenggaraan Pimpinan Kenegaraan dan Kepemimpinan, Keluarga Berencana, Kesehatan Reproduksi Remaja dan Penguatan Pelembagaan Keluarga Berkualitas realisasi anggaran diatas 98 %. Tabel 13 NO PROGRAM/KEGIATAN JUMLAH DANA DIPA REALISASI % A Pengelolaan SDM Aparatur 620.620.000 100.00 B Peningkatan Sarana dan Prasarana 54.260.000 100.00 C Penyelenggaraan Pimpinan Kenegaraan & Kepemerintahan 3.476.287.000 99.18 D Keluarga Berencana 1.944.279.000 98.72 E Kesehatan Reproduksi Remaja 258.900.000 99.87 F Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga 767.731.000 100.00

G Penguatan Pelembagaan Keluarga Berkualitas 844.611.000 99.99 TOTAL ANGGARAN 7.966.688.000 99.33 VIII. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN 1. Pelaksanaan program di daerah sepenuhnya mendapatkan dukungan baik dari Pemerintah Daerah Provinsi maupun Kabupaten/kota, serta Lintas Sektor terkait 2. Hasil pelaksanaan Kotrak Kinerja, telah banyak memberikan kontribusi secara nyata dan signifikan khususnya dalam memacu percepatan pencapaian Akseptor Baru, maupun kegiatan-kegiatan operasional lainnya yang ada 3. Kerja keras yang telah dilakukan ini,serta dukungan dan perhatian dari BKKBN Pusat khususnya dalam penganggaran yang memadai serta dukungan lainnya, dapat memberikan dorongan moril untuk selalu lebih meningkatkan pencapaian program baik secara kualitas maupun kuantitas dengan lebih maksimal lagi SARAN 1. Pencapaian PPM Kontrak Kinerja khususnya peningkatan Partisipasi Pria Dalam BerKB dengan memilih kontrasepsi Vasektomi (MOP) saat ini mulai dilirik dan diminati oleh masyarakat Gorontalo, diharapkan kiranya BKKBN

dapat menfasilitasi bila ada permintaan Tenaga Ahli untuk Pelaksanaan Pelayanan tersebut 2. Advokasi dan bimbingan kepada Pimpinan SKPD-KB kabupaten/kota maupun advokasi kepada Pemerintah Kabupaten/kota serta kalangan Legeslatif perlu terus dilakukan oleh BKKBN agar program KB dapat berjalan dengan lebih baik lagi IX. PENUTUP Demikian laporan akhir tahun pelaksanaan program KB 2008 pada BKKBN Provinsi Gorontalo yang diharapkan dapat menjadi masukan penting pada` penyelenggaraan program KB mendatang. Semoga bermanfaat.

Gorontalo, 21 Januari 2008 Kepala Drs. Hi. Muh. Yamin Waisale NIP: 380 015 935