II.TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pemodelan Matematika (Mathematical Modeling) (biasanya bertujuan untuk memahami realita tersebut) dan mempunyai feature

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL STOKASTIK.

Unit 7 PEMODELAN MATEMATIKA. Pendahuluan. Selamat belajar dan tetap bersemangat, Tuhan memberkati. Wahyudi

PENGANTAR MODEL STOKASTIK. Teknik Industri 2015

II. TINJAUAN PUSTAKA. terhadap satu atau lebih variabel bebas disebut persamaan diferensial. Jika turunan

3. KLASIFIKASI MODEL.

SIMULASI SISTEM. Himpunan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pemodelan Matematika (Mathematical Modeling) (biasanya bertujuan untuk memahami realita tersebut) dan mempunyai feature

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. bahan-bahan yang tepat dalam pembangunan sebuah bangunan menara.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar Skema Proses Pemodelan

Outline 0 PENDAHULUAN 0 FORMULASI MODEL 0 FORMULASI MODEL DETERMINISTIK 0 FORMULASI MODEL STOKASTIK

BAB I PENDAHULUAN. portland atau semen hidrolik yang lain, dan air, kadang-kadang dengan bahan tambahan

Analisis Model dan Simulasi. Hanna Lestari, M.Eng

Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Hanif Fakhrurroja, MT

Pemodelan dalam RO. Sesi XIV PEMODELAN. (Modeling)

BAB II MODEL Fungsi Model

Outline 0 PENDAHULUAN 0 BEBERAPA ASPEK MODEL MATEMATIKA 0 PROSES PEMODELAN MATEMATIKA 0 KARAKTERISASI SISTEM 0 SIFAT MODEL MATEMATIKA YANG BAIK

PEMODELAN SISTEM. Pemodelan & simulasi TM04

Pengantar Riset Operasi. Riset Operasi Minggu 1 (pertemuan 1) ARDANESWARI D.P.C., STP, MP

OPERATION RESEARCH-1

TEKNIK SIMULASI. Nova Nur Hidayati TI 5F

BAB I. PENDAHULUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

A 80 NA < 100; AB 70 NA < 80; B 65 NA < 70; BC 60 NA < 65; C 45 NA < 60; D 30 NA < 45

BAB 2 JASA 2.1 Pengertian Jasa 2.2 Karakteristik Jasa

BAB I PENDAHULUAN. penyusunnya yang mudah di dapat, dan juga tahan lama. Beton ringan adalah beton yang memiliki berat jenis yang lebih ringan dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. nyata (fenomena-fenomena alam) ke dalam bagian-bagian matematika yang. disebut dunia matematika (mathematical world).

Teknik Simulasi. Eksperimen pada umumnya menggunakan model yg dapat dilakukan melalui pendekatan model fisik atau model matametika.

6/15/2015. Simulasi dan Pemodelan. Keuntungan dan Kerugian. Elemen Analisis Simulasi. Formulasi Masalah. dan Simulasi

II. TINJAUAN PUSTAKA

Metodologi Penelitian

SISTEM DAN MODEL Tujuan Instruksional Khusus:

PEMANFAATAN LIMBAH DEBU PELEBURAN BIJIH BESI (DEBU SPONS) SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN PADA MORTAR

Karakteristik Model & Struktur Model. Ratih Setyaningrum, MT Hanna Lestari, M.Eng

Asusmi/Penyederhanaan Sistem

Teknik Riset Operasional Semester Genap Tahun Akademik 2015/2016 Teknik Informatiaka UIGM

Sistem berasal dari kata Yunani yaitu systema yang mengandung arti sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan

Unit 8 PEMODELAN MATEMATIKA. Bitman Simanullang Clara Ika Sari Budhayanti. Pendahuluan. Selamat belajar dan tetap bersemangat, semoga Anda sukses.

Pertemuan 14. Teknik Simulasi

Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c

SUMBER: Arwin DW, TEKNOLOGI SIMULATOR PESAWAT TERBANG DARI MASA KE MASA

Manajemen Sains. Pengenalan Riset Operasi. Eko Prasetyo Teknik Informatika

BAB I PENDAHULUAN. lentur (flexible pavement) dan perkerasan kaku (rigid pavement). Secara struktural

Minggu 5-6 Penerapan Pemodelan dan Simulasi. Minggu 7 Pemilihan Topik dan Rencana Kerja Kelompok. Minggu 8 Pengerjaan Tugas: Pendalaman Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1/14/2010. Riani L. Jurusan Teknik Informatika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan kemajuan industri yang semakin berkembang pesat memacu peningkatan

OPERATIONS RESEARCH. oleh Bambang Juanda

BAHAN AJAR. Hubungan Usaha dengan Energi Potensial

MODEL SAMBUNGAN DINDING PANEL DENGAN AGREGAT PECAHAN GENTENG

8. MODEL MATEMATIKA.

DATA PEMERINGKATAN LABORATORIUM DI ITS. [Lab] Jumlah Publikasi di Jurnal Nasional. Jumlah Publikasi di Seminar Internasional

LABORATORIUM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DAN INTELIGENSIA BISNIS

Kalian sudah mengetahui usaha yang dilakukan untuk memindahkan sebuah benda ke arah horisontal, tetapi bagaimanakah besarnya usaha yang dilakukan

hendak dicapai, maka diskusi antara insinyur perencana dan pemborong pekerjaan

Sistem, Model dan Simulasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sesi X ANALISIS KEPUTUSAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS PRESTASI TERBANG FASA TAKE-OFF DAN CLIMB

1 kalori = 4,2 joule atau 1 joule = 0,24 kalori

BAB 1 PENDAHULUAN. proyek pembangunan. Hal ini karena beton mempunyai banyak keuntungan lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)

PEMODELAN. Model adalah abstraksi dari sesuatu, yang mewakili beberapa fenomena berbentuk objek atau aktivitas.

TINJAUAN KUAT LENTUR RANGKAIAN DINDING PANEL DENGAN PERKUATAN TULANGAN BAMBU YANG MENGGUNAKAN AGREGAT PECAHAN GENTENG

(A) bola dengan massa yang lebih besar akan menghantam lantai lebih dahulu karena lebih berat. (D) kedua bola akan menghantam lantai bersamaan

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Matematika Terapan dan Pemodelan (RK 1441): Konsep Dasar Pemodelan

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG KONSTRUKSI SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUMBETON ASPAL

Simulasi dan Pemodelan. Kuliah I Ricky Maulana Fajri, M.Sc

SIMULASI SISTEM UNTUK PENGONTROLAN LAMPU DAN AIR CONDITIONER DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan merupakan upaya yang dilakukan secara terus-menerus

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha. Suatu benda dikatakan memiliki energi jika benda tersebut dapat melakukan usaha.

Riset Operasi Bobot: 3 SKS

PEMODELAN. Model adalah abstraksi dari sesuatu, yang mewakili beberapa fenomena berbentuk objek atau aktivitas.

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton sebagai salah satu bahan konstruksi banyak dikembangkan dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 1 BAB 1 PENDAHULUAN

Pertemuan 3 PEMODELAN

PENGARUH PERAWATAN TERHADAP DAYA TAHAN BETON

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam beberapa dasawarsa terakhir ini, pesatnya kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan hal tersebut mengakibatkan peningkatan mobilitas penduduk

BAB III LANDASAN TEORI

Outline 0 PENDAHULUAN 0 TAHAPAN PENGEMBANGAN MODEL 0 SISTEM ASUMSI 0 PENDEKATAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hidrasi dan menghasilkan suatu pengerasan dan pertambahan kekuatan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Hukum Kekekalan Energi Mekanik

Materi dan Soal : USAHA DAN ENERGI

Materi minggu ke-2 r a z I q h a s a n

JUNAIDI ABDILLAH I WAYAN DODY SEPTIANTA

Transkripsi:

II.TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemodelan Matematika (Mathematical Modeling) Model adalah representasi penyederhanaan dari sebuah realita yang complex (biasanya bertujuan untuk memahami realita tersebut) dan mempunyai feature yang sama dengan tiruannya dalam melakukan task atau menyelesaikan permasalahan. Model adalah karakteristik umum yang mewakili sekelompok bentuk yang ada, atau representasi suatu masalah dalam bentuk yang lebih sederhana dan mudah dikerjakan. Dalam matematika, teori model adalah ilmu yang menyajikan konsep-konsep matematis melalui konsep himpunan, atau ilmu tentang model-model yang mendukung suatu sistem matematis. Teori model diawali dengan asumsi keberadaan obyek-obyek matematika (misalnya keberadaan semua bilangan) dan kemudian mencari dan menganalisis keberadaan operasi-operasi, relasi-relasi, atau aksioma-aksioma yang melekat pada masingmasing obyek atau pada obyek-obyek tersebut. Indenpensi dua hukum matematis yang lebih dikenal dengan nama axiom of choice, dan contnuum hypothesis dari aksioma-aksioma teori himpunan (dibuktikan oleh Paul Cohen dan Kurt Godel) adalah dua hasil terkenal yang diperoleh dari teori model. Telah dibuktikan bahwa axiom of choice dan negasinya konsisten dengan aksioma-aksioma Zermelo- Fraenkel dalam teori himpunan dan hasil yang sama juga dipenuhi oleh contnuum hypothesis. Model matematika yang diperoleh dari suatu masalah matematika

5 yang diberikan, selanjutnya diselesaikan dengan aturan-aturan yang ada. Penyelesaian yang diperoleh, perlu diuji untuk mengetahui apakah penyelesaian tersebut valid atau tidak. Hasil yang valid akan menjawab secara tepat model matematikanya dan disebut solusi matematika. Jika penyelesaian tidak valid atau tidak memenuhi model matematika maka solusi masalah belum ditemukan, dan perlu dilakukan pemecahan ulang atas model matematikanya (Frederich H. Bell 1978) Contoh model matematika adalah: Pertumbuhan populasi bakteri Suatu jenis bakteri membelah dua setiap detik. Maka jumlah bakteri adalah : Y = 2 t dengan t = waktu (detik) Untuk mencari kapan bakteri mencapai jumlah tertentu adalah : t = Model adalah pola (contoh, acuan, ragam) dari sesuatu yang akan dibuat atau Dihasilkan. Definisi lain dari model adalah abstraksi. Dari sistem sebenarnya, dalam gambaran yang lebih sederhana serta mempunyai tingkat prosentase yang bersifat menyeluruh, atau model adalah abstraksi dari realitas dengan hanya

6 memusatkan perhatian pada beberapa sifat dari kehidupan sebenarnya. (Simamarta, 1983). Jenis-jenis model dapat dibagi dalam lima kelas yang berbeda : 1) Kelas I, pembagian menurut fungsi : a. Model deskriptif : hanya menggambarkan situasi sebuah sistem tanpa rekomendasi dan peramalan. Contoh : peta organisasi b. Model prediktif : model ini menunjukkan apa yang akan terjadi, bila sesuatu terjadi. c. Model normatif : model yang menyediakan jawaban terbaik terhadap satu persoalan. Model ini memberi rekomendasi tindakan-tindakan yang perlu diambil. Contoh : model budget advertensi, model economics, model marketing. 2) Kelas II, pembagian menurut struktur. a. Model Ikonik : adalah model yang menirukan sistem aslinya, tetapi dalam suatu skala tertentu. Contoh : model pesawat. b. Model Analog : adalah suatu model yang menirukan sistem aslinya dengan hanya mengambil beberapa karakteristik utama dan menggambarkannya dengan benda atau sistem lain secara analog.

7 Contoh : aliran lalu lintas di jalan dianalogkan dengan aliran air dalam sistem pipa. c. Model Simbolis : adalah suatu model yang menggambarkan sistem yang ditinjau dengan simbol-simbol biasanya dengan simbol-simbol matematik. Dalam hal ini sistem diwakili oleh variabel-variabel dari karakteristik sistem yang ditinjau. 3) Kelas III, pembagian menurut referansi waktu. a. Statis : model statis tidak memasukkan faktor waktu dalam perumusannya. b. Dinamis : mempunyai unsur waktu dalam perumusannya. 4) Kelas IV, pembagian menurut referansi kepastian. a. Deterministik : dalam model ini pada setiap kumpulan nilai input, hanya ada satu output yang unik, yang merupakan solusi dari model dalam keadaan pasti. b. Probabilistik : model probabilistik menyangkut distribusi probabilistik dari input atau proses dan menghasilkan suatu deretan harga bagi paling tidak satu variabel output yang disertai dengan kemungkinan-kemungkinan dari harga-harga tersebut. c. Game : teori permainan yang mengembangkan solusi-solusi optimum dalam menghadapi situasi yang tidak pasti.

8 5) Kelas V, pembagian menurut tingkat generalitas. a. Umum b. Khusus Model yang akan disusun dalam penelitian ini termasuk model Simbolis, yaitu model yang menggambarkan sistem yang ditinjau dengan simbol-simbol biasanya dengan simbol-simbol matematik. Dalam hal ini sistem diwakili oleh variabelvariabel dari karakteristik sistem yang ditinjau. pemodelan adalah deskriptif lengkap mengenai satu sistem dari perspektif tertentu atau suatu bentuk penyederhanaan dari sebuah elemen dan komponen yang sangat komplek untuk memudahkan pemahaman dari informasi yang dibutuhkan. Pemodelan matematika merupakan proses dalam memperoleh pemahaman matematika melalui konteks dunia nyata Dalam pemodelan matematik bahwa masalah nyata yang sering dihadapi dalam kehidupan sehari-hari perlu disusun dalam suatu model matematik sehingga, mudah dicari solusinya. Proses pembentukan model matematika melalui tahap abstraksi dan idealisasi. Dalam proses ini diterapkan prinsip-prinsip matematika yang relevan sehingga menghasilkan sebuah model matematika yang diharapkan. Beberapa hal penting dan perlu agar model yang dibuat sesuai dengan konsep masalah antara lain, masalah itu harus dipahami karakteristiknya dengan baik, disusun formulasi modelnya, model itu divalidasi secara cermat, solusi model yang diperoleh diinterpretasikan dan kemudian diuji kebenarannya. Metodologi dasar dalam proses penentuan model matematika atau sering disebut pemodelan matematika, ada beberapa tahap yaitu:

9 a) tahap masalah, b) karakterisasi masalah, c) formulasi model matematika, d) analisis, e) validasi, f) perubahan dan g) model yang memadai Pemodelan matematika merupakan proses dalam memperoleh pemahaman matematika melalui konteks dunia nyata. Menurut Lovitt (1991) pemodelan matematika ditandai oleh dua ciri utama, yaitu (1) pemodelan bermula dan berakhir dengan dunia nyata, (2) pemodelan membentuk suatu siklus. (Senk dan Thompson, 2003). Pemodelan matematika adalah penyusunan suatu deskripsi dari beberapa perilaku dunia nyata (fenomena-fenomena alam) ke dalam bagian-bagian matematika yang disebut dunia matematika (mathematical world). Pemodelan matematika juga merupakan representasi dari objek, proses, atau hal lain yang diharapkan dapat diketahui polanya sehingga dapat dianalisis. (Dym and Ivey, 1980) Pemodelan matematika adalah penyusunan suatu deskripsi dari beberapa perilaku dunia nyata (fenomena - fenomena alam) ke dalam bagian - bagian matematika yang disebut dunia matematika. Ada dua tipe model matematika, yaitu model bertipe deterministik dan model bertipe empirik. Model deterministik merupakan suatu model matematika yang dibangun berlandaskan hukum-hukum atau sifat -

10 sifat yang berlaku pada sistem. Sedangkan model empiric lebih cenderung kepada fakta yang diberikan oleh sistem atau data. (Giordano dan Weir,2002) Pemodelan matematika merupakan bidang matematika yang berusaha untuk merepresentesi dan menjelaskan sistem-sistem fisik atau problem di dunia real dalam pernyataan matematik sehingga diperoleh pemahaman dari problem dunia real ini menjadi lebih tepat. Contoh pemodelan matematika adalah : Misalnya, mutu lulusan sekolah dasar (M) tergantung atas beberapa faktor, seperti kualitas guru (x 1 ), kualitas masukan (x 2 ), relevansi kurikulum (x 3 ), dan sarana penunjang pembelajaran (x 4 ). Jika disusun rumusan unsur-unsur ini, dapat dinyatakan bahwa mutu lulusan adalah fungsi dari faktor-faktor x 1, x 2, x 3, dan x 4. Dalam bentuk model matematik hubungan ini dapat ditulis dengan M = F (x 1,x 2,x 3,x 4 ) atau secara singkat ditulis M = f (x), dengan pemahaman bahwa variabel x mewakili variabel x 1,x 2,x 3 dan x 4. Bentuk penulisan terakhir ini menunjukkan adanya simplikasi (penyederhanaan) cara penulisan hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya. Perihal mutu lulusan yang dipengaruhi oleh mutu guru, mutu masukan, relevansi kurikulum dan sarana penunjang lainnya merupakan kondisi obyektif suatu fakta yang secara realitas terjadi di sektor pendidikan. Kondisi nyata demikian diabstraksikan kemudian ketidaksempurnaan yang terdapat pada masing-masing unsur dieliminir dan dipandang telah sesuai dengan kondisi sesungguhnya. Proses ini disebut proses abstraksi dan idealisasi. Dalam proses ini diterapkan prinsip-

11 prinsip matematika yang relevan sehingga menghasilkan sebuah model matematika yang diharapkan. Model matematika yang dihasilkan, baik dalam bentuk persamaan, pertidaksamaan, sistem persamaan atau lainnya terdiri atas sekumpulan lambang yang disebut variabel atau besaran yang kemudian di dalamnya digunakan operasi matematika seperti tambah, kali, kurang, atau bagi. Dengan prinsip-prinsip matematika tersebut dapat dilihat apakah model yang dihasilkan telah sesuai dengan rumusan sebagaimana formulasi masalah nyata yang dihadapi. Hubungan antara komponen-komponen dalam suatu masalah yang dirumuskan dalam suatu persamaan matematik yang memuat komponen-komponen itu sebagai variabelnya, dinamakan model matematik. Dan proses untuk memperoleh model dari suatu masalah dikatakan pemodelan matematika. Terdapat beberapa jenis model matematika antara lain : 1) model empiris pada model empiris data yang berhubungan dengan problem menentukan peran yang penting. Dalam pendekatan ini gagasan yang utama adalah mengkronstruksi formula (persamaan) matematika yang dapat menghasilkan grafik yang terbaik untuk mencocoan data. 2) Model simulasi Dalam pendekatan ini program komputer dituliskan didasarkan pada aturan-aturan yang dipercaya untuk membentuk suatu proses 3) Model stokastik Model Stokastik adalah model matematika dimana gejala-gejala dapat diukur dengan derajat kepastian yang tidak stabil.

12 Pada Model Stokastik disebut juga model probabilistik peluang dari masing-masing kejadian benar-benar di hitung, menyusun sebuah model stokastik cenderung lebih sulit dari model deterministik. Kaidah-kaidah peluang adalah alat matematika yang cukup vital dalam menyusun model stokastik. Contoh model stokastik adalah teori antrian dan teori permainan, dimana ini merupakan pengembangan dari riset operasi modern. Berkenaan dengan karakteristik persoalan yang hendak diselesaikan dengan pendekatan OR, maka dibedakan dua jenis permasalahan: (1) Deterministik, dicirikan oleh nilai-nilai parameternya yang pasti dan time-invariant, (2) Stokastik, dicirikan oleh ketidakpastian nilai parameter-parameternya dan time-variant. Contoh penerapan pemodelan stokastik adalah : Rantai Markov dengan Waktu Diskret, Proses Poisson, Rantai Markov dengan Waktu Kontinu, Proses Bercabang Dan Proses Pembaruan dan Penerapannya Kejadian stokastik adalah kebolehjadian yang hanya dapat ditentukan distribusi frekuensinya. jadi kejadian stokastik ini tidak dapat ditentukan fungsinya dengan pasti, namun hanya berupa kisaran fungsi yang nilainya belum dapat ditetapkan. Contoh dari kejadian stokastik adalah jumlah daun yang berguguran setiap harinya. Helai-helai daun berguguran dari hari ke hari, namun belum dapat dipastikan berapa jumlahnya dan fungsi seperti apa yang dapat menggambarkan proses bergugurnya daun-daun tersebut.

13 Kejadian stokastik ini dapat didekati dengan suatu fungsi interval yang bentuknya akan menyerupai, yaitu pada saat-saat tertentu mencapai nilai maksimal sedangkan saat yang lain mencapai titik minimal. (Widowati dan Sutini 2007). 2.2 Konstruksi Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana. Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai bangunan atau satuan insfrastruktur pada sebuah area atau pada beberapa area. Konstruksi juga dapat didefinisikan sebagai susunan (model, tata letak) suatu bangunan (rumah, jembatan, dll). Walaupun kegiatan konstruksidikenal sebagai satu pekerjaan,tetapi dalam kenyataannya konstrusi merupakan satuan kegiatan yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain yang berbeda. Pada umumnya kegiatan konstrusi diawasi oleh manajer proyek, insinyur disain, atau arsitek proyek. Orang-orang ini bekerja di dalam kantor, sedangkan pengawasan lapangan biasanya diserahkan kepada mandor proyek yang mengawasi buruh bangunan, tukang kayu, dan ahli bangnan yang lainnya untuk menyelesaikan fisik sebuah konstruksi. Untuk keberhasilan pelaksanaan proyek konstruksi, perencanaan yang efektif sangatlah penting. Hal ini terkait dengan rancang-bangun (desain dan pelaksanaan) infrastruktur yang mempertimbangkan mengenai dampak pada lingkungan / AMDAL metode penentuan besarnya biaya yang diperlukan / anggaran, disertai dengan jadwalperencanaan yang baik, keselamatan lingkungan kerja, ketersediaan material bangunan, logistik, ketidaknyamanan publik terkait

14 dengan yang disebabkan keterlambatan persiapan tender dan penawaran dan lainlain. (H. Burns 2000) 2.3 Menara Menara adalah bangunan atau tower yang terbuat dari susunan tiang batu bata,rangkaian besi atau pipa yang berbentuk segitiga ataupun segi empat, atau hanya berupa pipa panjang (tongkat), yang bertujuan untuk menempatkan sebuah turbin (kincir angin), anntena dan radio pemancar maupun penerima gelombang telekomunikasi dan informasi. Menara adalah sebuah struktur bangunan buatan manusia dan tingginya lebih dari lebarnya. Menara dibangun untuk menjadi sebuah mercu tanda sebuah organisasi. Justru itu menara dibangun dengan lebih cantik, tetapi tujuan utama pembangunan sebuah menara untuk memelihara ruang dan tanah. Kebanyakan menara dibangun berbentuk seakan sama tetapi kenyataannya arsitekturnya berbeda. Menara biasanya mempunyai atau terdapat antena atau turbin (kincir angin) pada puncaknya. Menara dibangun pasti mempunyai tujuan. Beberapa tujuan pembangunan menara antara lain : 1) Menjadikan suatu tempat menjadi lebih indah dan mengagumkan. 2) Menguatkan tanah 3) Sebagai pemandangan

15 4) Sebagai objek pariwisata 5) Sebagai tempat untuk membantu pengawasan, misalnya menara pemandu udara yang berada di lapangan udara atau lapangann terbang 6) Sebagai tempat untuk membantu keselamatan, misalnya menara pengawas di penjara 7) Sebagai tempat untuk membantu mengawasi terjadinya kebakaran, misalnya kebakaran hutan 8) Sebagai tempat untuk membantu menyebarkan cahaya (rumah api) 9) Sebagai tempat untuk membantu menyebarkan bunyi (lonceng di menara gereja, adzan di menara masjid) 10) Sebagai tempat untuk menunjukkan waktu (menara jam). Beberapa contoh bangunan menara turbin (kincir angin) : Gambar1. menara kincir angin

16 Gambar 2. menara kincir angin Gambar 3. menara kincir angin

17 2.4 Angin Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi, dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara disekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara yang tinggi ke tempat yang bertekanan udara rendah.apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun karena udaranya berkurang.di atas tanah udara menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini disebut konveksi. 2.5 Energi Potensial Energi potensial dari suatu sistem adalah energi yang dimiliki suatu benda karena memiliki ketinggian tertentu dari tanah. Energi potensial ada karena adanya grivitasi bumi. Atau energi potensial adalah energi yang dihubungkan dengan konfigurasi ruang dari komonen-komponennya dan interaksi antara satu dengan yang lainnya. Jumlah arkitel yang mengeluarkan gaya satu sama lain yang secara otomatis membentuk sebuah sistem dengan energi potensial. gaya-gaya tersebut, contohnya, dapat timbul dari interaksi elektrostastik. Persamaan yang digunakan energi potensial adalah: Ep = m.g.h dimana : Ep = energi potensial

18 m = massa (kg) g = percepatan gravitasi (m/s 2 ) h = perubahan ketinggian (meter) (Daryanto, 2000) 2.6 Beton Beton didapat dari pencampuran bahan-bahan agregat halus dan kasar yaitu pasir, batu, batu pecahan atau bahan semacam lainnya, dengan menambahkan secukupnya bahan perekat semen, dan air sebagai bahan pembantu guna keperluan reaksi kimia selama proses pengerasan dan perawatan beton berlangsung. Agregat halus dan kasar, disebut sebagai bahan susun kasar campuran, merupakan komponen utama beton. Nilai kekuatan serta daya tahan (durability) beton merupakan fungsi dari banyak faktor, diantaranya ialah banding campuran dan mutu bahan susun, metode pelaksanaan pengecoran, pelaksanaan finishing temperatur dan kondisi perawatan pengerasannya. Nilai kuat tekan beton relatif tinggi dibandingkan dengan kuat tarikannya, dan beton merupakan bahan bersifat padat. Nilai kuat tariknya hanya berkisar 9% sampai dengan 15% saja dari kuat tekanannya. (H. Burns 2000)