Sriani, Hendri Marhadi, Eddy Noviana

dokumen-dokumen yang mirip
Sarmudiah Rahmadeni, Hendri Marhadi, Eddy Noviana

Eva Renlia, Otang Kurniaman, Hendri Marhadi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SDN 029 TELUK ERONG KECAMATAN RENGAT

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Afriyenti, Hendri Marhadi, Lazim N HP:

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

IMPLEMENTATION QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE RESULT OF IPS STUDIES STUDENT CLASS V SD NEGERI 031 TANJUNG SARI KECAMATAN PUJUD ROHIL

APPLICATION INQUIRY LEARNING MODEL LEARNING TO IMPROVE RESULTS IPA CLASS IV SDN 016 SEKELADI KECAMATAN TANAH PUTIH

Muhamad Midun, Hendri Marhadi, Zariul Antosa

THE APPLICATION OF INQUIRY LEARNING MODEL TO INCREASE THE SCHOOL LEARNING OUT COME OF THE FOURTH GRADE STUDENT AT SDN 67 PEKANBARU

Nora Efmawati Syahrilfuddin, Hendri Marhadi,

Junidar, Hendri Marhadi, Mahmud Alpusari CP

Zaharah, Otang Kurniaman, Lazim N

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

APPLICATION OF LEARNING INKUIRI LEARNING MODEL TO IMPROVE IPS LEARNING RESULT IN STUDENT CLASS IV SD NEGERI 15 PANGKALAN NYIRIH RUPAT

IMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TO INCREASE SOCIAL SCIENCE LEARNING RESULT OF GRADE V SDN 002 BANTAYAN

THE APPLICATION LEARNING CYCLE MODEL TO INCREASE STUDENTS RESULT ON NATURAL SUBJECT AT FIFTH GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL 105 PEKANBARU

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU

Education Elementary School Teacher Faculty Of Training and Education Sciener University Of Riau

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV C SD NEGERI I67 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE INVESTIGATION GROUP TYPE TO INCREASE LEARNING IIIA STATE ELEMENTARY SCHOOL 017 SEDINGINAN

IMPLEMENTATION INQUIRY LEARNING MODEL TO IMPROVE RESULTS IPA LEARNING CLASS VB SD STATE 023 SEDINGINAN

Oleh Rina Ermayanti 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 56 PEKANBARU

Prinawati, Syahrifuddin, Otang Kurniaman No.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 177 PEKANBARU

Riza Elyana, Eddy Noviana, Zetra Hainul Putra ,

Mulim, Otang Kurniaman, Hendri Marhadi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE ( TPS ) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SDN 011 BUKIT KAPUR.

Primary Teacher Education Faculty of Teacher Training and Education University of Riau

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

LEARNING MODEL APPLICATION EXPLICIT INSTRUCTION TO INCREASE THE ABILITY OF MOTION ZAPIN DANCE BASIC CLASS V SDN 143 PEKANBARU

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

Rahman, Otang Kurniaman, Gustimal Witri

IMPLEMENTATION OF CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING MODEL FOR SOCIAL IN FIVE GRADERS AT SDN 4 PEKANBARU

Dewi Santi Marlina, Zariul Antosa, Mahmud Alpusari HP:

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

Resti Hayati, Mahmud Alpusari, Lazim N ( )

Dasrul, Mahmud Alpusari, Drs. Lazim. N

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

Keyword : Cooperative Type Think Pair Share (TPS), Science Learning Outcomes.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL INQUIRI TO IMPROVEMENT SOCIAL STUDIES (IPS) STUDENT ACHIEVEMENT OF FOURTH GRADES IV SDN 125 PEKANBARU

Muhammad Jamil, Hendri Marhadi, Eddy Noviana

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 178 PEKANBARU

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DI SDN 17 PINTI KAYU KETEK SOLOK SELATAN

Zulfan Efendi, Eddy Noviana, Mahmud Alpusari Hp.

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 94 Pekanbaru

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 016 BASILAM BARU

Hengky Saputra, Gustimal Witri, Otang Kurniaman Otang. Cp.

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 7 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA PADA SISWA KELAS V SDN 005 BUKIT TIMAH DUMAI

IMPLEMENTATION INQUIRY LEARNING MODEL TO IMPROVE RESULTS IPA LEARNING CLASS V SD STATE 033 SINTONG KECAMATAN TANAH PUTIH

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

Jufrina, Zariul Antosa, Mahmud Alpusari Cp

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

APPLICATION OF DIRECT LEARNING TO IMPROVE RESULTS OF IPS CLASS III SD TANJUNG BUNGO KECAMATAN KAMPAR TIMUR

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IIIB SD NEGERI 117 PEKANBARU

Susanti Damanik, Eddy Noviana, Zetra Hainul Putra

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: RAHAYU OCTAVIA NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN 036 SINTONG KECAMATAN TANAH PUTIH

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

IMPLEMENTATION OF QUANTUM LEARNING TO IMPROVE SOCIAL SCIENCE LEARNING RESULTS OF CLASS V STUDENTS IN SDN 33 TAMERAN KECAMATAN BENGKALIS

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI SDN 08 SUNGAI AUR PASAMAN BARAT

APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODELS TYPE WRITE A ROUND TO IMPROVE THE CAPABILITIES OF WRITING STUDENTS CLASS V SD NEGERI 5 TANJUNG PUNAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV B SDN 111 PEKANBARU

MENGGUNAKAN PENDEKATAN GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SDN 18 TIMBULUN PESISIR SELATAN ARTIKEL PENELITIAN

Yatik, Mahmud Alpusari, Hendri Marhadi Cp

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATERI BARISAN DAN DERET BILANGAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN 15 PEKANBARU. Abstract

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Budiarti 1 Zuhri.D 2 Sehatta Saragih 3 Jl. HR. Soebrantas Km 12,5 Pekanbaru Telp. (0761)

PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS Vb SD NEGERI 113 PEKANBARU

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU. Abstract

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE LATIHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 AIR EMAS KECAMATAN UKUI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD NEGERI 85 PEKANBARU

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT

Transkripsi:

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDN 003 PASIR BONGKAL KECAMATAN SEI LALA Sriani, Hendri Marhadi, Eddy Noviana sriani.sp85@gmail.com, hendri_m29@yahoo.co.id, eddynoviana82@gmail.com 0852-7265-6830 Education Elementary School Teacher Faculty of Teacher Training and Education Science University of Riau Abstract: This study was motivated by the fact their most Class V students of SDN 003 Pasir Bongkal Kecamatan Sei Lala did not master the subject matter IPS has learned. The problem of this research is "Does the implementation of cooperative learning model investigation group (GI) can improve learning outcomes IPS Student Class V SDN 003 Pasir Bongkal Kecamatan Sei Lala?". This study aims to improve learning outcomes IPS at Class V SDN 003 Pasir Bongkal Kecamatan Sei Lala through the implementation of cooperative learning model investigation group (GI). This study was conducted in April 2016. The research was Classroom Action Research (PTK) with two cycles. Subjects were 20 people consists of 11 girls and 9 boys. Based on the results of the study are improvement of learning outcomes from a base score of 61.5 increase at UH I to 71.5 with an increase of 16.3%. At UH II increased to 78.25 with an increase of 9.4%. Overall 25.7% increase in learning outcomes. Then of completeness individual and classical, in the first cycle the number of students who pass as many as 13 people by 65% and incomplete 7 by 35%, while in the second cycle the number of students who completed 18 of 90%, while the incomplete 2 by 10%. Then the increased activity of teachers at the meeting 1siklus I by 54.2% in the second meeting of 58.3%. In the second cycle teachers' meeting 1 activity by 70.8% in the second meeting of the second cycle by 75%. While the activities of students at the meeting 1siklus I by 50% in the second meeting of 58.3%. In the second cycle 1 meeting student activity by 75% in the second meeting of the second cycle by 75%. Keywords: Cooperative Learning Model Group Investigation (GI), Learning Outcomes, IPS

2 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDN 003 PASIR BONGKAL KECAMATAN SEI LALA Sriani, Hendri Marhadi, Eddy Noviana sriani.sp85@gmail.com, hendri_m29@yahoo.co.id, eddynoviana82@gmail.com 0852-7265-6830 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, Pekanbaru Abstrak: Penelitian ini dilatar belakangi oleh fakta adanya sebagian siswa Kelas V SD Negeri 003 Pasir Bongkal Kecamatan Sei Lala kurang menguasai materi pelajaran IPS yang telah dipelajari. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI) dapat meningkatkan hasil belajar IPS Siswa Kelas V SDN 003 Pasir Bongkal Kecamatan Sei Lala Kabupaten Indragiri Hulu?. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS di Kelas V SDN 003 Pasir Bongkal Kecamatan Sei Lala Kabupaten Indragiri Hulu melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI). Penelitian ini dilaksanakan bulan April 2016. Rancangan penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan dua siklus. Subjek sebanyak 20 orang terdiri dari 11 siswa perempuan dan 9 siswa laki-laki. Berdasarkan hasil penelitian terdapat peningkatan hasil belajar dari skor dasar sebesar 61,5 meningkat pada UH I menjadi 71,5 dengan peningkatan 16,3%. Pada UH II meningkat menjadi 78,25 dengan peningkatan 9,4%. Secara keseluruhan peningkatan hasil belajar 25,7%. Kemudian dari ketuntasan individu dan klasikal, pada siklus I jumlah siswa yang tuntas sebanyak 13 orang sebesar 65% dan yang tidak tuntas 7 orang sebesar 35%, sedangkan pada siklus II jumlah siswa yang tuntas 18 orang sebesar 90%, sedangkan yang tidak tuntas 2 orang sebesar 10%. Kemudian peningkatan aktivitas guru pada pertemuan 1siklus I sebesar 54,2% pada pertemuan 2 sebesar 58,3%. Pada siklus II pertemuan 1 aktivitas guru sebesar 70,8% pada pertemuan 2 siklus II sebesar 75%. Sedangkan aktivitas siswa pada pertemuan 1siklus I sebesar 50% pada pertemuan 2 sebesar 58,3%. Pada siklus II pertemuan 1 aktivitas siswa sebesar 75% pada pertemuan 2 siklus II sebesar 75%. Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigasi (GI), Hasil Belajar, IPS

3 PENDAHULUAN Pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) di SD sangat penting bagi siswa. sebab, mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah bertujuan agar para siswa memiliki kemampuan mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya, memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah bertujuan agar para siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya; (2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial; (3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; dan (4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional dan global (Mulyasa, 2007:125). Amien (Herawati, dkk., 2008 : 26) mengatakan proses belajar mengajar yang efektif dan bermakna akan berlangsung, bila proses belajar mengajar benar-benar dapat memberikan keberhasilan dan kepuasan, baik bagi siswa maupun guru. Dengan demikian siswa dikatakan berhasil dan tuntas dalam penguasaan materi pelajaran apabila siswa tersebut telah dapat menguasai minimal 70% dari materi pelajaran yang diajarkan guru. Sebaliknya, siswa dikatakan belum berhasil dan belum tuntas dalam pembelajaran bila siswa hanya dapat menguasai 60% dari materi pelajaran yang diajarkan. Fakta yang terjadi di kelas V Sekolah Dasar Negeri 003 Pasir Bongkal Kecamatan Sei Lala siswa kurang memahami dan menguasai materi pelajaran. Berdasarkan hasil ulangan harian mata pelajaran IPS terlihat adanya siswa mendapatkan nilai yang rendah. Sebanyak 20 orang siswa terdapat 16 (80%) orang siswa yang belum tuntas, sedangkan yang sudah tuntas hanya 4 (20%) orang. Rata-rata nilai ulangan harian siswa sebesar 61,5 sedangkan standar Kriteria Ketuntasan Minimum yang ditetapkan sebesar 70. Rendahnya nilai hasil belajar IPS siswa kelas V dikarenakan beberapa faktor penyebab yang terjadi dalam pembelajaran, antara lain: 1. Guru tidak menerapkan belajar dalam kelompok yang terdiri dari siswa yang kurang pandai dengan siswa yang pandai 2. Guru lebih banyak berceramah (kurang interaksi timbal balik); 3. Guru kurang menarik minat dan perhatian siswa untuk mengikuti pelajaran; 4. Guru belum menggunakan model pembelajaran yang membuat siswa termotivasi untuk belajar secara kreatif; dan 5. Guru tidak menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang sesuai dengan materi pelajaran IPS. Melihat permasalahan tersebut, guru perlu mencari metode mengajar yang tepat supaya siswa dapat belajar secara makmisal sehingga mampu mencapai atau melebihi nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditentukan. Ada banyak metode pembelajaran, namun untuk dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPS melalui penerapan Model pembelajaran kooperatif tipe GI. Model pembelajaran kooperatif tipe GI sangat ideal diterapkan dalam pembelajaran IPS. Dengan topik materi

4 IPS yang cukup luas dan desain tugas-tugas atau sub-sub topik yang mengarah kepada kegiatan metode ilmiah, diharapkan siswa dapat saling memberi kontribusi berdasarkan pengalaman sehari-harinya. Selanjutnya dalam tahapan pelaksanaan investigasi para siswa mencari informasi dari berbagai sumber, baik di dalam maupun di luar kelas/sekolah. Para siswa kemudian melakukan evaluasi dan sintetis terhadap informasi yang telah didapat dalam upaya untuk membuat laporan ilmiah sebagai hasil kelompok (Slavin dalam Rusman, 2012 : 221). Group Investigasi (GI) merupakan salah satu tipe model pembelajaran kooperatif, yang merupakan kegiatan belajar yang memfasilitasi siswa untuk belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen, untuk mendiskusikan dan menyelesaikan suatu masalah yang ditugaskan guru kepada mereka. Tipe GI dapat digunakan membimbing siswa agar mampu berpikir sistematis, kritis, analistis, berpartisipasi aktif dalam belajar dan berbudaya kreatif melalui kegiatan pemecahan masalah dalam proses belajar melalui Group Investigasi siswa akan belajar aktif dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir sendiri. Dengan jalan itu siswa dapat menyadari potensi dirinya (Suyanto dan Djihad, 2012 : 173). Melalui penerapan Model pembelajaran kooperatif tipe GI diharapkan dapat membantu siswa menguasi dan memahami materi pelajaran IPS dengan baik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian tersebut, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian adalah: Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI) dapat meningkatkan hasil belajar IPS Siswa Kelas V SDN 003 Pasir Bongkal Kecamatan Sei Lala Kabupaten Indragiri Hulu?. Sedangkan tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar IPS di Kelas V SDN 003 Pasir Bongkal Kecamatan Sei Lala Kabupaten Indragiri Hulu melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI). METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam senuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa (Arikunto, dkk, 2010 : 3). Rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan didasarkan atas konsep pokok, yaitu Perencanaan; Tindakan; Pengamatan; dan Refleksi. Penelitian ini bertempat di kelas V SDN 003 Pasir Bongkal Kecamatan Sei Lala dan dilaksanakan pada bulan April 2016. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 003 Pasir Bongkal Kecamatan Sei Lala berjumlah 20 orang terdiri dari 11 siswa perempuan dan 9 siswa laki-laki. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Lembar Kerja Siswa, Soal Tes Ulangan dan Lembar Observasi aktivitas guru dan siswa serta hasil belajar siswa. Teknik pengumpul data yang digunakan adalah teknik observasi aktivitas guru dan siswa dan teknik hasil belajar siswa.

5 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Dan Siswa Aktivitas guru dan siswa dapat diukur dari lembar observasi guru dan siswa dan data diolah dengan rumus: JS NR x100% (Trianto, 2014:235) SM Keterangan: NR = Persentase rata-rata aktivitas guru/siswa JS = Jumlah skor aktivitas yang diperoleh SM = Skor maksimum yang didapat dari aktivitas guru/siswa. Adapun interval kategori aktivitas guru dan siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel. 1 Interval Aktivitas Guru dan Siswa % Interval Kategori 81 100 Sangat Baik 61 80 Baik 51 60 Cukup Kurang dari 50 Kurang Sumber: Asep Djihad dan Suyanto, (2012:254) 2. Ketuntasan Belajar Depdikbud (Trianto, 2011 : 241) ketuntasan klasikal tercapai apabila 85% dari seluruh siswa memperoleh nilai minimal 65, maka kelas itu dikatakan tuntas. Adapun rumus yang dipergunakan untuk menentukan ketuntasan klasikal adalah: a. Nilai Hasil Belajar Untuk menentukan nilai hasil belajar siswa dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut: S R N x100 Keterangan: S = Nilai R = Jumlah skor dari iten atau soal yang dijawab benar N = Skor maksimum dari tes.

6 b. Ketuntasan Klasikal Untuk menenetukan ketuntasan belajar siswa dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut (Trianto, 2014: 241): KB T T 1 x100% Di mana: KB = ketuntasan belajar T = jumlah skor yang diperoleh siswa T 1 = jumlah skor total. c. Nilai Rata-rata Kelas M X (Sudjana, 2005 : 125) N Keterangan: M = Nilai rata-rata kelas X = Jumlah nilai seluruh kelas N = Banyaknya siswa. d. Peningkatan Hasil Belajar posrate baserate P x100% (Zainal Aqip, dkk, 2011 : 53) baserate Keterangan: P = Peningkatan hasil belajar Posrate = Nilai sesudah tindakan Baserate = Nilai sebelum tindakan. HASIL DAN PEMBAHASAN Aktivitas Guru Aktivitas guru yang diamati dalam penelitian ini terdiri atas 4 kali pertemuan yang terdiri dari dua siklus. Berdasarkan proses pembelajaran berlangsung observer dapat memberikan hasil observasi yang peneliti lakukan terhadap aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI). Maka,

7 berdasarkan pengamatan observer pada siklus I dan siklus II dapat disimpulkan aktivitas guru ke dalam tabel sebagai berikut: Tabel. 2 Hasil Aktivitas Guru No Aspek Siklus I Siklus II Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 1 Pertemuan 2 1. Jumlah Skor 13 14 17 18 2. Persentase 54,2 58,3 70,8 75 3. Kategori Cukup Cukup Baik Baik Dari tabel di atas dapat diketahui pada pertemua 1 siklus I dan pertemuan 2 pada siklus I, begitu juga pada pertemuan 1 siklus II dan pertemuan 2 pada siklus II mengalami peningkatan. Pada pertemuan 1 aktivitas guru dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI) mendapat skor 13 atau 54,2% dengan kategori Cukup. Pada pertemuan 2 siklus I aktivitas guru dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI) meningkat dari sebelumnya di mana pada pertemuan 2 mendapat skor 13 atau 58,3% dengan kategori cukup. Selanjutnya pada pertemuan 1 siklus II aktivitas guru dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI) semakin meningkat dari sebelumnya. Pada pertemuan 1 siklus II aktivitas guru mendapat skor 16 atau 70,8% dengan kategori Baik. Berikutnya pada pertemuan 2 siklus II aktivitas guru dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI) juga meningkat sedikit dari sebelumnya. Pada pertemuan 2 siklus II ini, aktivitas guru mendapat skor 22 atau 75% dengan kategori Baik. Aktivitas Siswa Aktivitas siswa yang diamati dalam penelitian ini terdiri atas 4 kali pertemuan yang terdiri dari dua siklus. Berdasarkan proses pembelajaran berlangsung observer dapat memberikan hasil observasi yang peneliti lakukan terhadap aktivitas siswa dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI). Maka, berdasarkan pengamatan observer pada siklus I dan siklus II dapat disimpulkan aktivitas siswa ke dalam tabel sebagai berikut: Tabel. 3 Hasil Aktivitas Siswa No Aspek Siklus I Siklus II Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 1 Pertemuan 2 1. Jumlah Skor 12 14 18 18 2. Persentase 50 58,3 75 75 3. Kategori Kurang Cukup Baik Baik Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat pada pertemua 1 siklus I dan pertemuan 2 pada siklus I, begitu juga pada pertemuan 1 siklus II dan pertemuan 2 pada siklus II mengalami peningkatan. Pada pertemuan 1 aktivitas siswa dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI) mendapat skor 12 atau 50% dengan

8 kategori Kurang. Pada pertemuan 2 siklus I aktivitas siswa dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI) agak meningkat sedikit. Pada pertemuan 2 aktivitas siswa mendapat skor 14 atau 58,3% dengan kategori Cukup. Pada pertemuan 2 siklus II aktivitas siswa dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI) juga meningkat. Pada pertemuan 2 aktivitas siswa mendapat skor 18 atau 75% dengan kategori Baik. Hasil Belajar Berdasarkan analisis tindakan Siklus I dan II, empat kali pertemuan dan dua kali ulangan harian yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI) pada mata pelajaran IPS Kelas V SDN 003 Pasir Bongkal Kecamatan Sei Lala Tahun Pelajaran 2015/2016. Maka dapat ditampilkan hasil belajar sebelum tindakan dan sesudah tindakan dari skor dasar dan dua kali ulangan harian tersebut dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel. 4 Hasil Belajar IPS Sebelum dan Sesudah Tindakan Selisih Peningkatan Belajar Siswa Siklus Nilai Rata-rata Peningkatan Keseluruhan Skor Dasar 61,5 16,3 UH I 71,5 25,7 9,4 UH II 78,25 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui terjadinya peningkatan basil belajar IPS siswa dari skor dasar ke UH 1 dan dari UH 1 ke UH 2 nilai rata-rata ulangan harian siswa sebelum diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI) adalah 61,5 karena dalam proses belajar mengajar guru tidak menerapkan belajar dalam kelompok yang terdiri dari siswa yang kurang pandai dengan siswa yang pandai; guru lebih banyak berceramah (kurang interaksi timbal balik); guru kurang menarik minat dan perhatian siswa untuk mengikuti pelajaran; guru belum menggunakan model pembelajaran yang membuat siswa termotivasi untuk belajar secara kreatif. Setelah diadakannya ulangan harian pada Siklus I persentase rata-rata nilainya mengalami peningkatan menjadi 71,5%. Begitu juga setelah dilaksanakannya ulangan harian Siklus II nilai rata-rata hasil belajar siswa kembali mengalami peningkatan menjadi 78,25%. Pada tabel 4.3 dapat dilihat adanya peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa dari skor dasar ke UH 1, dari UH1 ke UH 2. Nilai rata-rata siswa pada siklus I adalah 71,5 terjadi peningkatan nilai hasil belajar IPS siswa sebelumnya dengan selisih 16,3%. Setelah dilaksanakannya UH 2 nilai rata-rata hasil belajar siswa kembali meningkat dibanding dengan siklus I yaitu 78,25 selisihnya 9,4%. Peningkatan hasil belajar siswa keseluruhan adalah sebesar 25,7%. Ketuntasan Klasikal Untuk melihat perbandingan peningkatan ketuntasan klasikal hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas V SDN 003 Pasir Bongkal Kecamatan Sei Lalal

9 berdasarkan skor dasar (data awal), Ulangan harian 1 siklus I dan ulangan harian 2 siklus II dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI) secara individu maupun pasangan dan klasikal dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel. 5 Data Ketuntasan Individu dan Klasikal Ketuntasan Individu Siklus Jumlah Siswa Jumlah Jumlah Tidak Tuntas Tuntas Skor Dasar 20 4 16 Siklus I 20 13 7 Siklus II 20 18 2 Ketuntasan Klasikal Persentase 20% 65% 90% Kategori Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Berdarkan tabel di atas dapat diketahui pada skor dasar jumlah siswa sebanyak 20 orang yang telah mencapai ketuntasan individu sebanyak 4 dengan ketuntasan klasikal 20%. Sementara siswa yang belum mencapai ketuntasan sebanyak 16 dengan persentase 80%. Hal ini disebabkan siswa kurang memahami dan menguasai materi pelajaran, guru tidak menerapkan belajar dalam kelompok yang terdiri dari siswa yang kurang pandai dengan siswa yang pandai, guru lebih banyak berceramah (kurang interaksi timbal balik) dan guru kurang menarik minat dan perhatian siswa untuk mengikuti pelajaran. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I ketuntasan klasikal meningkat menjadi 13 orang dengan persentase 65%. Sedangkan siswa yang tidak tuntas masih ada 7 orang dengan persentase 35%. Masih adanya siswa yang belum tuntas disebabkan siswa belum memahami materi pelajaran dan juga belum terbiasa dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI) yang diterapkan guru. Pada siklus II jumlah siswa yang tuntas lebih meningkat dari sebelumnya, yaitu 18 orang dengan persentase klasikal 90%. Sedangkan jumlah siswa yang masih belum mencapai ketuntasan hanya tinggal 2 orang dengan persentase 10%. Hal ini disebabkan siswa mulai terbiasa dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI) dan juga siswa lebih mudah menangkap materi pelajaran sehingga pemahaman siswa juga meningkat. Pembahasan Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI) dalam pembelajaran akan membuat siswa lebih termotivasi, saling berinteraksi, dan berpartisipasi. Sebab, model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI) merupakan kegiatan belajar yang memfasilitasi siswa untuk belajar dalam kelompokkelompok kecil yang heterogen, berdiskusi untuk menyelesaikan suatu masalah yang ditugaskan guru kepada mereka. Model Group Investigasi dapat digunakan membimbing siswa agar mampu berpikir sistematis, kritis, analistis, berpartisipasi aktif dalam belajar dan berbudaya kreatif melalui kegiatan pemecahan masalah dalam proses belajar melalui Group Investigasi siswa akan belajar aktif dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir sendiri. Dengan jalan itu siswa dapat menyadari potensi dirinya. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai hasil belajar yang diperoleh siswa, dimana nilai yang mereka peroleh setiap siklusnya mengalami peningkatan. Peningkatan nilai

rata-rata hasil belajar siswa dari skor dasar ke UH 1, dari UH1 ke UH 2. Nilai rata-rata siswa pada siklus I adalah 71,5% terjadi peningkatan nilai hasil belajar IPS siswa sebelumnya dengan selisih 16,3%. Setelah dilaksanakannya UH 2 nilai rata-rata hasil belajar siswa kembali meningkat dibanding dengan siklus I yaitu 78,25% selisihnya 9,4%. Peningkatan hasil belajar siswa keseluruhan adalah sebesar 25,7%. Ketuntasan siswa juga meningkat dari sebelumnya, pada skor dasar jumlah siswa sebanyak 20 orang yang telah mencapai ketuntasan individu sebanyak 4 dengan ketuntasan klasikal 20%. Sementara siswa yang belum mencapai ketuntasan sebanyak 16 dengan persentase 80%. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I ketuntasan klasikal meningkat menjadi 13 orang dengan persentase 65%. Sedangkan siswa yang tidak tuntas masih ada 7 orang dengan persentase 35%. Pada siklus II jumlah siswa yang tuntas lebih meningkat dari sebelumnya, yaitu 18 orang dengan persentase klasikal 90%. Sedangkan jumlah siswa yang masih belum mencapai ketuntasan hanya tinggal 2 orang dengan persentase 10%. Walau demikian masih saja terdapat kekurangan-kekurangan pada saat berlangsungnya tindakan kelas diantaranya siswa agak kaku untuk bekerja sama dan berinteraksi dengan teman kelompoknya. Di samping itu penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI) juga meningkatkan aktivitas guru dan siswa. Peningkatan dapat dilihat pada pertemuan 1siklus I aktivitas guru sebesar 54,2% dengan kriteria cukup dan pada pertemuan 2 sebesar 58,3% dengan kriteria cukup. Kemudian pada siklus II pertemuan 1 aktivitas guru sebesar 70,8% dengan kriteria baik dan pertemuan 2 siklus II sebesar 75% dengan kriteria baik. Sedangkan aktivitas siswa pada pertemuan 1 siklus I sebesar 50% dengan kriteria kurang dan pada pertemuan 2 sebesar 58,3% dengan kriteria cukup. Pada siklus II pertemuan 1 aktivitas siswa sebesar 75% dengan kriteria baik dan pada pertemuan 2 siklus II sebesar 75% dengan kriteria baik. Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI) pada mata pelajaran IPS di kelas V SDN 003 Pasir Bongkal, proses dan hasil belajar siswa meningkat sebab dalam model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI), siswa-siswa berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dengan berbagai informasi dan melakukan pekerjaan secara berkolaboratif untuk mengivestigasikan suatu masalah, merencanakan, mempresentasekan, serta mengevaluasi kegiatan siswa. Karena itu model ini sangat sesuai untuk merespon kebutuhan-kebutuhan siswa akan penting pengembangan kemampuan collaborative learning melalui kerja kelompok beranjak dari pengalaman-pengalaman masing-masing siswa guna mewujudkan interaksi sosial yang lebih baik. Menurut Killen (Aunurrahman, 2009:152) model investigasi kelompok merupakan cara yang langsung dan efisien untuk mengajarkan pengetahuan akademik sebagai suatu proses sosial. Model ini mampu menumbuhkan kehangatan hubungan antara pribadi, kepercayaan rasa hormat terhadap aturan dan kebijakan, kemandirian dalam belajar serta hormat terhadap harkat dan mertabat orang lain. Dan yang lebih penting lagi adalah bahwa investigasi kelompok dapat dipergunakan pada seluruh areal subjek yang mencakup semua anak pada segala tingkat usia dan peristiwa sebagai model sosial inti untuk semua sekolah. Sedangkan menurut Slavin (dalam Rusman, 2012 : 221) model pembelajaran kooperatif tipe GI sangat ideal diterapkan dalam pembelajaran IPS. Dengan topik materi IPS yang cukup luas dan desain tugas-tugas atau sub-sub topik yang mengarah kepada kegiatan metode ilmiah, diharapkan siswa dapat saling memberi kontribusi berdasarkan pengalaman sehari-harinya. Selanjutnya dalam tahapan pelaksanaan investigasi para siswa mencari informasi dari berbagai sumber, baik di dalam maupun di luar kelas/sekolah. Para siswa kemudian melakukan 10

11 evaluasi dan sintetis terhadap informasi yang telah didapat dalam upaya untuk membuat laporan ilmiah sebagai hasil kelompok. Model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI) dapat dipakai guru untuk mengembangkan kreativitas siswa, baik secar perorangan maupun kelompok. Model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI) dirancang untuk membantu terjadinya pembagian tanggung jawab ketika siswa mengikuti pembelajaran yang berorientasi menuju pembentukan manusia sosial (Rusman, 2012 : 222). Dengan demikian penerapan strategi pembelajaran inkuiri sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS. Hal ini didasarkan perbandingan hasil belajar sebelum model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI) menerapkan dan sesudah menerapkan. Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas guru dan aktivitas siswa pada siklus 1 guru penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI) belum berjalan dengan baik, hal ini disebabkan hampir setiap siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI) dan guru kurang membimbing siswa yang mengalami kesulitan. Hasil pengamatan pada siklus II aktivitas guru dan siswa berjalan dengan baik. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI) sudah baik, hal ini disebabkan siswa mulai terbiasa dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI) dan siswa termotivasi dalam belajar sehingga aktivitas siswa juga meningkat. Begitu juga guru, tidak lagi canggung dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI). Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa terjadinya peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI) yang diterapkan dalam penelitian ini sehingga hipotesis tindakan yang diajukan dapat diterima. Dengan kata lain bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI)dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 003 Pasir Bongkal Kecamatan Sei Lala. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) ini dan analisis data yang dilakukan dapat disimpulkan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI) dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS Siswa Kelas V SD Negeri 003 Pasir Bongkal Kecamatan Sei Lala. Beberapa peningkatan dapat disimpulkan setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI) sebagai berikut: 1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI) dapat meningkatkan hasil belajar siswa, pada skor dasar dengan rata-rata 61,5% meningkat pada Ulangan Harian I menjadi 71,5% dengan peningkatan 16,3%. Pada Ulangan Harian II meningkat menjadi 78,25% dengan peningkatan 9,4%. Hasil peningkatan secara keseluruhan 25,7%. Kemudian dari ketuntasan individu dan klasikal, pada siklus I jumlah siswa yang tuntas sebanyak 13 orang sebesar 65% dan yang tidak tuntas 7 orang sebesar 35%, sedangkan pada siklus II jumlah siswa yang tuntas 18 orang sebesar 90%, sedangkan yang tidak tuntas 2 orang sebesar 10%. 2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI) dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa dapat dilihat pada pertemuan 1siklus I

12 aktivitas guru sebesar 54,2% pada pertemuan 2 sebesar 58,3%. Pada siklus II pertemuan 1 aktivitas guru sebesar 70,8% pada pertemuan 2 siklus II sebesar 75%. Sedangkan aktivitas siswa pada pertemuan 1siklus I sebesar 50% pada pertemuan 2 sebesar 58,3%. Pada siklus II pertemuan 1 aktivitas siswa sebesar 75% pada pertemuan 2 siklus II sebesar 75%. Berdasarkan hasil penelitian di atas, peneliti memberikan rekomendasi yang berhubungan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI), yaitu: 1. Sebaiknya guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI) ini disebabkan model pembelajaran ini dapat mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami guru dan siswa dalam proses pembelajaran. 2. Guru sebaiknya memahami secara mendalam tentang model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI) sehingga dapat memudahkan guru dalam menerapkannya. 3. Kepada peneliti selanjutnya hendaklah mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI) ini pada mata pelajaran yang lain, selain mata pelajaran IPS. DAFTAR PUSTAKA Aunurrahman. 2008. Belajar dan Pembelajaran, Bandung : Alfabeta Rusman. 2010. Model Model Pembelajaran, Jakarta : PT. Raja Grafindo Slavin, Robert E, (2009). Cooperative Learning; Teori, Riset Dan Praktik, terj: Nurulita Bandung : Nusa Media. Suharsimi Arikunto, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara Suyanto dan Asep Djihad. 2012. Bagaimana Menjadi Calon Guru dan Profesional, Yogyakarta : Multisindo Trianto. (2014). Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta : Bumi Aksara Zainal Aqib. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : CV. Yrama Widya