BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi pertumbuhan individu (Mudjahardjo, 2008: 56). Dalam arti sederhana

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memberikan kontribusi bagi siswa. Kontribusi yang diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Tuntutan itu sangat wajar dan masuk akal serta bukan termasuk isu

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs.

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi hasil dan proses. Dari

BAB I PENDAHULUAN. mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional.

BAB I PENDAHULUAN. guna menciptakan mutu pendidikan yang baik. Undang-Undang RI. Nomor 14 tentang Guru dan Dosen, Bab I pasal 1 menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. dan atau seberapa sulit ukuran soal bagi peserta ujian (siswa). Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses pengubahan tingkah laku dan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan tes tertulis. Seperti halnya di kabupaten Klaten, evaluasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bab 2 pasal 3 UU Sisdiknas berisi pernyataan sebagaimana tercantum

BAB I PENDAHULUAN. (student centered active learning). Siswa ditempatkan sebagai subyek. belajarnya dengan bantuan fasilitator (guru).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Wajib belajar 9 tahun menjadi kebutuhan mendasar bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea 4 menyatakan negara bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Rosdakarya, 2010), Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), 2.

BAB I PENDAHULUAN. didik. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Undang-undang Dasar. dengan undang-undang. Untuk itu seluruh komponen bangsa wajib

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dipengaruhi oleh kualitas pendidikan itu sendiri. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepita Ferazona, 2013

kelayakan instrumen untuk mengukur sejauh mana instrumen tersebut dapat menjalankan fungsi pengukurannya dengan baik. Reliabel terjadi ketika suatu

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif ini penulis ingin memaparkan data-data dan menganalisis data

I. PENDAHULUAN. Meningkatkan mutu pendidikan adalah tanggungjawab semua pihak

Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur an surah Al-Mujadalah

2015 KONTRIBUSI PROGRAM PEMBINAAN KESISWAAN TERHADAP PEMENUHAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI

Peraturan Mendiknas Nomor: 20 Tahun tentang STANDAR PENILAIAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Bahasa Jawa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sruweng Kebumen Tahun Pelajaran 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada setiap akhir semester 2, sekolah selalu menyelenggarakan ujian

LAPORAN KEGIATAN MONITORING DAN EVALUASI STANDAR PENILAIAN DI PROVINSI LAMPUNG. Oleh: Dr. Pamuji Sukoco, M.Pd.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN. Lehman (dalam Ana Ratna Wulan, 2005) mengemukakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya minat belajar siswa

STANDAR PENILAIAN (Permen No. 20 Th. 2007)

BAB I PENDAHULUAN. kepada persaingan global. Tantangan dan perkembangan pendidikan di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tugas seorang guru dalam kegiatan pembelajaran adalah membantu

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN. Achmad Samsudin, M.Pd. Jurdik Fisika FPMIPA UPI

2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.

BAB II KAJIAN TEORETIS. 2.1 Pengertian Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Purnama Adek, 2014

BAB I PENDAHULUAN. penegasan istilah. Maka pendahuluan tersebut sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi telah berlaku sebagai bagian integral dari setiap proses

BAB I PENDAHULUAN. menentukan masa depan bangsa, melalui pendidikan ini cita-cita luhur untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Evaluasi merupakan hal yang sangat penting yang harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH DASAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN PELAJARAN 20013/201 DI KABUPATEN PURBALINGGA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini. Sejauh kita memandang maka harus sejauh itulah kita

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan pembelajaran matematika dalam standar isi adalah agar peserta

BAB I PENDAHULUAN. prasarana pendidikan, sistem penilaian dan pengelolaan pendidikan. Pembenahan semua komponen pendidikan, pada tahun terakhir ini

PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN MELALUI PENINGKATAN MUTU PROSES DAN EVALUASI PEMBELAJARAN. ( As ari Djohar )


LAPORAN KEGIATAN MONITORING DAN EVALUASI STANDAR PENILAIAN DI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Usaha peningkatan pendidikan bisa ditempuh dengan meningkatkan kualitas

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang terjadi saat ini menuntut peningkatan dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keterkaitan secara sinergis, antara lain kebijakan, kurikulum, tenaga pendidik dan

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu bukti yang menunjukkan pentingnya. didukung oleh Cockroft dalam Mulyana (2003: 253) yang menyatakan bahwa

PENGGUNAAN SELF ASSESSMENT SEBAGAI UPAYA DOSEN MENINGKATKAN OBYEKTIVITAS DALAM PENILAIAN TUGAS PROYEK

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2007 TANGGAL 11 JUNI 2007 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. Pada Era globalisasi dewasa ini seluruh bangsa-bangsa di dunia telah berlomba-lomba

PENGEMBANGAN PERANGKAT TES KOGNITIF UNTUK PENGUKURAN KOMPETENSI CALON GURU SMKKEAHLIAN NAUTIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam. pendidikan formal, penyelenggaraan pendidikan tidak terlepas dari tujuan

OPERASIONALISASI KURIKULUM

PENGARUH VALIDITAS DAN RELIABILITAS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER BIDANG STUDI KIMIA TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentunya perubahan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Oleh

Peta Konsep. Tujuan Pendidikan (Kompetensi Dasar) Proses/Kegiatan Untuk Mencapai Kompetensi. Hasil-hasil pendidikan yang dapat dicapai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pengembangan pendidikan. Dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun. sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... LAMPIRAN-LAMPIRAN... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Sebagai jenjang pendidikan paling tinggi dalam sistem pendidikan nasional maka

(Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta) Kata kunci: pembelajaran ekonomi, penilaian berbasis kompetensi.

BAB I PENDAHULUAN. terdidik yang mampu menjawab tantangan-tantangan yang. masa mengisyaratkan bahwa secara keseluruhan mutu SDM Indonesia saat ini

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ditetapkan, yaitu untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia. Hal

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan

A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. aspek-aspek yang harus dikembangkan dan ditanamkan dalam diri siswa,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian . Josie Fitri Handayani, 2013

BAB II KAJIAN TEORITIS. mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Atmodiwiryo,2000:5). Selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesinya sebagai seorang

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan peserta didik, baik secara mental maupun intelektual, digembleng agar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jakarta 26 Agustus 2008

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Lisna Nurhalisma, 2013

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) BIOLOGI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KELAS X DAN XI PADA MAN SAMPIT. Nurul Septiana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

alam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

A. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor sangat penting dalam pembangunan nasional dimana pembangunan itu sendiri membutuhkan sumber daya

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu (Mudjahardjo, 2008: 56). Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan (Hasbullah, 2001: 34). Dalam perkembangannya, istilah pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Untuk menghadapi era globalisasi yang semakin luas, sistem pendidikan kita harus diperbaiki, sehingga dapat menghasilkan manusia cerdas, mandiri, dan mampu bersaing di tingkat internasional. Guna meningkatkan mutu pendidikan, diperlukan suatau bentuk evaluasi. Menurut Sudijono (2007: 2) evaluasi pendidikan adalah kegiatan atau proses penentuan nilai pendidikan, sehingga dapat diketahui mutu atau hasil-hasilnya. Evaluasi dilaksanakan secara berkesinambungan, akan membuka peluang bagi evaluator untuk membuat perkiraan (estimation), apakah tujuan yang telah dirumuskan akan dapat dicapai dalam waktu yang telah ditentukan, atau tidak. Ujian Akhir Nasional (UAN) merupakan penilaian pada akhir proses pembelajaran di sekolah. Penilaian merupakan serangakaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar 1

2 siswa yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam mengambil keputusan (Depdiknas, 2003). Penilaian pada akhir proses pembelajaran dilakukan ujian untuk mendapatkan data. Ujian Akhir Nasional (UAN) sebagai alat kontrol sekolah pada era otonomi masih diperlukan sepanjang tidak digunakan sebagai penentu kelulusan namun berfungsi layaknya instrumen penelitian. Tetapi mapel UAN diperluas. Dari data yang diperoleh bisa digunakan sebagai bahan rekomendasi terhadap Depdiknas dalam mengambil kebijakan pendidikan untuk meningkatkan mutu. Dari hasil tersebut bisa juga diperoleh peringkat kedudukan sekolah yang satu dengan yang lain. Akibatnya sekolah secara moral tetap terikat komitmen pada standar baku yang dibuat oleh Pemerintah Pusat. Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 45 tahun 2006/2007 pasal 1 yang menegaskan bahwa Ujian Nasional adalah kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik secara nasional untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. Kemudian, pada pasal 3 disebutkan bahwa Ujian Nasional bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran yang ditentukan dari kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka pencapaian standar nasional pendidikan. Tanpa diadakan UAN, pencapaian standar nasional tidak akan pernah bisa diketahui. Dengan mengetahui pencapaian standar nasional, dapat pula diketahui peningkatan mutu pendidikan. Jadi, mutu pencapaian standar nasional tersebut dapat pula digunakan untuk mengukur salah satu indikator peningkatan mutu pendidikan. Ada beberapa manfaat yang dapat diambil dengan mengetahui hasil ujian nasional.

3 Hal ini ditekankan pada pasal 4 bahwa hasil UAN digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk: a) pemetaan mutu satuan atau program pendidikan, b) seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya, c) penentuan kelulusan peserta didik dari suatu satuan pendidikan, d) akreditasi satuan pendidikan, e) pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Hasil UAN dapat digunakan untuk pemetaan mutu satuan atau program pendidikan. Hasil ujian nasional digunakan sebagai tolok ukur mutu satuan pendidikan. Hasil ujian tersebut dapat dipetakan pada tiap tahunnya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dengan jelas naik turunnya kredibilitas dari program pendidikan tersebut. Nilai UAN juga dapat digunakan sebagai persyaratan masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, digunakan untuk seleksi ketat masuk tidaknya peserta didik. Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Dalam Permendiknas N0.23/2006 tentang Standar kompetensi lulusan secara formal sudah digariskan untuk masingmasing jenis atau satuan pendidikan sejumlah rumusan Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Jika dicermati secara mendalam, sesungguhnya hampir pada setiap rumusan SKL tersebut implisit atau eksplisit termuat substansi nilai/karakter. Komponen penilaian berupa langkah-langkah penyusunan alat tes yang disesuaikan dengan jenis ketercapaian kemampuan yang akan diukur. Melalui komponen penilaian tersebut, bentuk penilaian yang digunakan sebagai instrumen penilaian adalah bentuk tes. Bentuk penilaian tes merupakan jenis penilaian yang akan

4 mengukur butir-butir soal UAN dengan standar kompetensi lulusan. Oleh karena itu, suatu alat tes yang baik dalam bentuk tes subjektif maupun objektif harus disusun menyesuaikan kriteria kevalidan alat tes. Suharsimi (2006 :10) menyatakan apabila alat yang digunakan dalam penilaian memenuhi syarat, maka guru mengetahui hasilnya dan mengetahui kelemahan siswa. Tes yang memiliki validitas tinggi diharapkan mampu mengukur ketercapaian standar kompetensi lulusan, sedangkan alat tes yang presentasenya kevalidannya rendah tidak dapat mengukur ketercapaian standar kompetensi lulusan. Penelitian ini akan difokuskan pada pemetaan dan analisis soal UAN mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia tingkat SMP/MTs tahun 2011/2012 untuk mengetahui tingkat kelayakan soal yang merujuk pada validitas soal. Analisis soal ini perlu dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui butir-butir item yang membangun tes UAN tersebut sudah dapat menjalankan fungsinya sebagai alat pengukur hasil belajar yang memadai atau belum. Identifikasi terhadap setiap butir soal UAN itu dilaksanakan dengan harapan akan menghasilkan berbagai informasi berharga yang dijadikan sebagai umpan balik (feed back) guna melakukan perbaikan, pembenahan, dan penyempurnaan kembali terhadap butir-butir soal yang telah dikeluarkan dalam UAN tahun ini. Sehingga, pada tahun-tahun yang akan datang dapat disusun dengan kualitas yang lebih baik (Sudijono, 2007: 369-370). Oleh karena itu, penelitian ini hanya dibatasi pada pemetaan dan analisis soal mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia tingkat SMP.

5 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah : a. Bagaimanakah pemetaan butir soal ujian nasional SMP/MTs mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia tahun pelajaran 2011/2012 terhadap standar kompetensi lulusan? b. Bagaimanakah validitas tiap butir soal ujian nasional SMP/MTs mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia tahun pelajaran 2011/2012? c. Bagaimanakah reliabilitas tiap butir soal ujian nasional SMP/MTs mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia tahun pelajaran 2011/201? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan arah, sasaran, maksud, atau hasil yang ingin dicapai dalam penelitian yang dilakukan. Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah : a. Memaparkan pemetaan soal ujian nasional tingkat SMP/MTs mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia tahun pelajaran 2011/2012 terhadap standar kompetensi lulusan. b. Memaparkan validitas tiap soal ujian nasional tingkat SMP/MTs mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia tahun pelajaran 2011/2012. c. Memaparkan reliabilitas tiap butir soal ujian nasional SMP/MTs mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia tahun pelajaran 2011/2012.

6 D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini khususnya digunakan untuk perbaikan kualitas soal yang diujikan pada ujian nasional tingkat SMP/MTs. 1. Manfaat Teoritis a) Memberikan informasi mengenai pentingnya analisis butir soal ujian nasional sebagai evaluasi hasil belajar siswa. b) Memberikan sumbangan manfaat untuk pengembangan IPTEK. 2. Manfaat Praktis a) Sebagai dasar untuk mengevaluasi validitas butir soal Ujian Akhir Nasional. b) Dapat dijadikan bahan pertimbangan guru atau tim penyusun soal ujian, khususnya mata pelajaran bahasa Indonesia agar ke depan dapat menyusun soal yang dapat mencapai tujuan ketercapaian pembelajaran. c) Dapat dijadikan bahan pertimbangan dan referen bagi peneliti yang lain berkaitan dengan evaluasi terhadap soal ujian/instrumen lainnya.