Hubungan Gaya Hidup dengan Miopia Pada Mahasiswa Fakultas. Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN MIOPIA PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. hampir 25% populasi atau sekitar 55 juta jiwa (Anma, 2014). Hasil Riset

BAB I PENDAHULUAN. Sebanyak 18% kebutaan di dunia disebabkan oleh kelainan refraksi. Di Asia,

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh MUHAMMAD IRFAN RIZALDY PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

Hubungan Kebiasaan Melihat Dekat dengan Miopia pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Sahara Miranda* Elman Boy**

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penglihatan merupakan indra yang sangat penting dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR KETURUNAN, AKTIVITAS MELIHAT DEKAT DAN SIKAP PENCEGAHAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU TERHADAP KEJADIAN MIOPIA

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar miopia berkembang pada anak usia sekolah 1 dan akan stabil

Pengaruh Aktivitas Luar Ruangan Terhadap Prevalensi Myopia. di Desa dan di Kota Usia 9-12 Tahun

HANG TUAH MEDICAL JOURNAL

Hubungan Lama Aktivitas Membaca dengan Derajat Miopia pada Mahasiswa Pendidikan Dokter FK Unand Angkatan 2010

FAKTOR RISIKO MIOPIA PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN

The Correlation of Heredity Factors with Myopia Among Students of Faculty of Medicine and Health Science Muhammadiyah University of Yogyakarta

FAKTOR RISIKO MIOPIA PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Miopia adalah suatu kelainan refraksi karena kemampuan refratif mata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. panjang, sehingga fokus akan terletak di depan retina (Saw et al., 1996). Miopia

BAB I PENDAHULUAN. Miopia dapat terjadi karena ukuran aksis bola mata relatif panjang dan disebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mata merupakan organ penting dalam tubuh kita. Sebagian besar

Prevalensi Kelainan Tajam Penglihatan pada Pelajar SD X Jatinegara Jakarta Timur

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN MIOPIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

KELAINAN REFRAKSI PADA PELAJAR SMA NEGERI 7 MANADO

BAB 1 : PENDAHULUAN. berbagai informasi visual yang digunakan untuk melaksanakan berbagai kegiatan,

BAB III METODE PENELITIAN. paparan masing masing subjek kasus dan kontrol. Penelitian ini merupakan

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah bidang oftalmologi. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai bulan April 2015.

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PENGGUNAAN GADGET

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN DIET PENDERITA DIABETES MELITUS DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

Abstract ASSOCIATION OF ATRIAL FIBRILLATION AND ISCHEMIC STROKE ANALYSIS FROM RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

Metode. Sampel yang diuji adalah 76 anak astigmatisma positif dengan derajat dan jenis astigmatisma yang tidak ditentukan secara khusus.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bayangan benda yang jauh jatuh di depan retina (Schmid, 2015). Menurut survei

HUBUNGAN KELAINAN REFRAKSI DENGAN PRESTASI AKADEMIK DAN POLA KEBIASAAN MEMBACA PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Nyeri kepala merupakan keluhan yang sering dijumpai di tempat

PERBANDINGAN KADAR VITAMIN D DARAH PENDERITA MIOPIA DAN NON MIOPIA

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat diatasi (American Academy of Ophthalmology, 2010).

PREVALENSI KELAINAN REFRAKSI DI POLIKLINIK MATA RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN Oleh: ZAMILAH ASRUL

HUBUNGAN STATUS GIZI, STRESS, OLAHRAGA TERATUR DENGAN KETERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI SMA ST. THOMAS 2 MEDAN TAHUN 2014

ABSTRAK HUBUNGAN FAKTOR RISIKO IBU DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT IMMANUEL TAHUN 2011

Keluhan Mata Silau pada Penderita Astigmatisma Dibandingkan dengan Miopia. Ambient Lighting on Astigmatisma Compared by Miopia Sufferer

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI GANGGUAN MENSTRUASI PADA SISWI KELAS 2 SMA X KOTA BANDUNG TAHUN 2015

HUBUNGAN RIWAYAT ATOPIK ORANG TUA DAN KEJADIAN ASMA PADA ANAK USIA TAHUN DI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN MIOPI PADA MURID SMA NEGERI 3 BANDA ACEH

EFEKTIVITAS DANCE/MOVEMENT THERAPY

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DENGAN SINDROM PREMENSTRUASI PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI KEDOKTERAN ANGKATAN 2014 FAKULTAS KEDOKTERAN UNS SKRIPSI

PENGARUH AKTIFITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN OBESITAS PADA MURID

Relation between Indoor Air Pollution with Acute Respiratory Infections in Children Aged Under 5 in Puskesmas Wirobrajan

HUBUNGAN KEBIASAAN SEMASA MELIHAT DENGAN MIOPIA PADA MAHASISWA FK USU ANGKATAN

HUBUNGAN SIKAP DAN PERSEPSI GAMBAR DAMPAK KESEHATAN TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI SMA NEGERI 1 BANTARBOLANG

HUBUNGAN TINGGI BADAN MENURUT UMUR DENGAN KEJADIAN MIOPIA PADA ANAK DI SDN CEMARA DUA SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

Diajukan Oleh : PUTRI RAHMITASARI J

HUBUNGAN TINGKAT ANSIETAS DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA FUNGSIONAL MENJELANG UJIAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN USU STAMBUK 2015.

KARYA TULIS ILMIAH. Yunita Dwiningtyas R

Pengaruh Durasi Pemberian ASI dengan Kejadian Obesitas pada Murid PG dan TK A di Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Tahun 2010

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH SOFTWARE PENURUN BERAT BADAN (SOFIA) DAN CLINICAL PRACTICE GUIDELINE (CPG) DIET TERHADAP TINGKAT AKTIVITAS FISIK

PERBEDAAN TINGKAT STRES DAN GEJALA SOMATIK ANTARA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KEPERAWATAN DI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan pustaka yang telah

Sri Marisya Setiarni, Adi Heru Sutomo, Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TENTANG FAKTOR RISIKO PENYAKIT SEREBROVASKULAR TERHADAP KEJADIAN STROKE ISKEMIK ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN KONSENTRASI PADA MAHASISWA ANGKATAN Oleh : MELLISSA CYINTIA WILLIAM

PERBEDAAN PENGLIHATAN STEREOSKOPIS PADA PENDERITA MIOPIA RINGAN, SEDANG, DAN BERAT LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. adanya permainan audiovisual yang sering disebut dengan video game.

HUBUNGAN TINGKAT PENGGUNAAN SMARTPHONE DENGAN KEJADIAN MIOPIA PADA MAHASISWA KEPERAWATAN ANGKATAN VII STIKES CITRA HUSADA MANDIRI KUPANG

HUBUNGAN LAMA PAPARAN MONITOR KOMPUTER DENGAN KELUHAN COMPUTER VISION SYNDROME DI BPJS, SURAKARTA

TEKNIK PEMERIKSAAN REFRAKSI SUBYEKTIF MENGGUNAKAN TRIAL FRAME dan TRIAL LENS

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai derajat Sarjana Kedokteran. Diajukan Oleh : JONATHAN EKO A J FAKULTAS KEDOKTERAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG OSTEOPOROSIS DENGAN TINDAKAN MENGONSUMSI SUSU PADA SISWA KELAS XI SMA N 1 SURAKARTA

ABSTRAK. Kata kunci: persepsi, minat, remaja, alat ortodontik cekat, maloklusi

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN WEAVING DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

ABSTRAK GAMBARAN KELAINAN REFRAKSI ANAK USIA 6-15 TAHUN DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012

BAB I PENDAHULUAN. sejajar yang berasal dari jarak tak terhingga masuk ke mata tanpa akomodasi dan

ABSTRAK. Kata kunci : ISPA, angka kejadian.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PETUGAS PENUNJANG MEDIS DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA PADA IBU BERSALIN DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

BAB I PENDAHULUAN. berdampak pada kehidupan sehari-hari. Pekerjaan dan segala hal yang sedang. saatnya untuk memperhatikan kesehatan mata.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. prestasi belajar pada mahasiswa. Penelitian ini dilakukan di Fakultas

The Relations of Knowledge and The Adherence to Use PPE in Medical Service Employees in PKU Muhammadiyah Gamping Hospital.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menarche adalah haid yang datang pertama kali yang sebenarnya

HUBUNGAN MIOPIA YANG TIDAK DIKOREKSI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA-SISWI KELAS 5-6 DI SDN DHARMAWANITA, MEDAN.

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PRESBIOPI DENGAN DERAJAT DAN FREKUENSI NYERI KEPALA

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Perilaku tentang gizi terhadap Kejadian Anemia pada Remaja Putri. Ratih Puspitasari 1,Ekorini Listiowati 2

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN DURASI MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG PADA SOPIR TRAYEK KOTAMOBAGU MANADO DI CV PARIS 88 KOTAMOBAGU

PERBEDAAN DERAJAT DISMENORE ANTARA TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT PADA MAHASISWI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS SEBELAS MARET SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah observasional analitik yaitu penelitian yang menjelaskan

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERILAKU SEKSUAL SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

Kata Kunci : Kelambu, Anti Nyamuk, Kebiasaan Keluar Malam, Malaria

HUBUNGAN JENIS KELAMIN DENGAN AKTIVITAS FISIK PADA MAHASISWA PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN 2012 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PENGARUH ASAL SEKOLAH DAN TEMPAT TINGGAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEBIDANAN UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP

Kata kunci: Body Mass Index (BMI), Underweight, Overweight, Obesitas, Indeks DMF-T, Karies.

HUBUNGAN DERAJAT KEPARAHAN STROKE DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA PASEIN POST-STROKE ISKEMIK AKUT SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

ABSTRAK PERBANDINGAN KADAR RET HE, FE, DAN TIBC PADA PENDERITA ANEMIA DEFISIENSI FE DENGAN ANEMIA KARENA PENYAKIT KRONIS

HUBUNGAN SIKAP DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI MAHASISWA SEMESTER IV DI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk. memasyarakat dikalangan anak-anak. Hal ini mungkin menjadi suatu

Perbedaan Efektivitas Antara Kacamata dan Soft lens TerhadapProgesivitas Derajat Miop.

Transkripsi:

Hubungan Gaya Hidup dengan Miopia Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Correlation LifeStyle and Myopia in Students of Faculty of Medicine and Health Sciences in Muhammadiyah UniversityYogyakarta INTISARI Faiz Ikram Pranoto 1, Imam Masduki 2 1 Program Pendidikan Dokter 2013, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2 Bagian Optalmologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Miopia merupakan salah satu kelainan refraksi yang memliki prevalensi paling tinggi di dunia. Terjadinya miopia berhubungan dengan beberapa faktor risiko berupa lifestyle atau gaya hidup aktivitas sehari-hari yang memerlukan penglihatan jarak dekat. Semakin tinggi aktivitas melihat dengan jarak dekat maka akan semakin tinggi pertambahan derajat miopia. Studi ini diperlukan untuk menilai hubungan gaya hidup dengan miopia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan gaya hidup dengan miopia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain non eksperimental yang bersifat retrospektif yang merupakan studi analitik dengan rancangan case control untuk menilai hubungan gaya hidup dengan miopia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan total 172 responden yang terdiri dari 86 mahasiswa yang memenuhi kriteria inklusi dan 86 mahasiswa sebagai kontrol. Analisis data yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara gaya hidup dengan miopia dengan menggunakan uji Chi-Square. Dari 172 responden terdapat 82 responden (47,6%) dengan gaya hidup rendah dan 90 responden (52,4%) dengan gaya hidup tinggi. Dari 82 responden dengan gaya hidup rendah terdapat 63 responden (36,6%) dengan status penglihatan normal dan 19 responden (11%) dengan status penglihatan miopia. Pada 90 responden dengan gaya hidup tinggi terdapat 23 (13,4%) normal dan 67 responden (39%) dengan status penglihatan miopia. Terdapat hubungan yang signifikan antara gaya hidup dengan miopia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan Sig 0,000 (P<0,05). Hasil kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara gaya hidup dengan miopia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Kata kunci: miopia, gaya hidup, kerja jarak dekat, aktivitas jarak dekat

ABSTRACT Myopia is one of the refractive disorder that has the highest prevalence in the world. Myopia existence related to some risk factors such as lifestyle or daily activities which near distance vision is needed. Frequency of the near distance vision usage is comparable with the myopia degree. The objective of this reserach is to understand correlations between lifestyle and myopia in Faculty of Medicine and Health Sciences in Muhammadiyah UniversityYogyakarta This research is a quantitative research with non-experimental design which has retrospective quality as an analytic study with cross control layout to score the correlation between lifestyle and myopia in students of Faculty of Medicine and Health Sciences in Muhammadiyah UniversityYogyakarta with 172 total respondents consist of 86 students that fulfill the inclusion criteria and other 86 students as control. Data analysis that is used to understand the correlation is Chi-Square test. From 172 respondents, 82 respondents found out with low lifestyle and 90 respondents found out with high lifestyle. From 82 respondents with a low lifestyle, there are 63 respondents (36.6%) with normal vision and 19 respondents (11%) with myopia vision. In the 90 respondents with a high lifestyle there are 23 (13.4%) of respondents with normal vision and 67 respondents (39%) with myopia vision statusthere is a significant correlations between lifestyle and myopia in students of Faculty of Medicine and Health Sciences in Muhammadiyah UniversityYogyakarta by Sig 0,000 (P<0,05). The result of this research is there is a significant correlation between lifestyle and myopia in students of Faculty of Medicine and Health Sciences in Muhammadiyah UniversityYogyakarta. Keywords: myopia, lifestyle, near work, near activity

1. PENDAHULUAN Miopia merupakan salah satu kelainan refraksi yang memliki prevalensi paling tinggi di dunia. 1 Prevalensi miopia pada tahun 2010 sekitar 1.950.000.000 (28,3% dari populasi global) orang dengan miopia dan 277.000.000 (4,0 % dari populasi global) orang dengan miopia berat (Holden et al.,2016). Kejadian miopia semakin lama semakin meningkat dan diperkirakan pada tahun 2020 sekitar 2,5 milyar orang atau sekitar sepertiga penduduk dunia akan penderita miopia. 2 Terjadinya miopia berhubungan dengan beberapa faktor risiko berupa lifestyle atau gaya hidup aktivitas sehari-hari yang memerlukan penglihatan jarak dekat seperti membaca, menulis, menggunakan komputer, maupun bermain video games. Terjadinya miopia karena tonus siliaris sehingga terjadi peningkatan akomodasi. Semakin tinggi aktivitas melihat dengan jarak dekat maka akan semakin tinggi pertambahan derajat miopia. 3 2. METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain non eksperimental yang bersifat retrospektif yang merupakan studi analitik dengan rancangan case control untuk menilai hubungan gaya hidup dengan miopia pada mahasiswa FKIK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan total 172 responden yang terdiri dari 86 mahasiswa yang memenuhi kriteria inklusi dan 86 mahasiswa sebagai kontrol. Analisis data yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara gaya hidup dengan miopia dengan menggunakan uji Chi-Square. kebiasaan melihat dengan jarak dekat akan menyebabkan meningkatnya

3. HASIL Data tingkat lifestyle atau gaya hidup yang diperoleh dari kuesioner yang berisi 7 pertanyaan mengenai berhubungan dengan aktifitas jarak dekat. Dari hasil kuesioner didapatkan hasil sebagai berikut: aktifitas sehari-hari responden yang Tabel 1. Kejadian miopia dilihat dari faktor gaya hidup Kejadian Miopia Klasifakasi Tidak Miopia N (%) Miopia N (%) Total Gaya Hidup Rendah 63 (36,6 %) 19 (11,0 %) 82 (47,7 %) Gaya Hidup Tinggi 23 (13,4 %) 67 (39,0 %) 90 (52,4 %) Total 86 (50,0 %) 86 (50,0 %) 172 (100 %) Dari 172 sampel penelitian, terdapat 82 sampel dengan gaya hidup rendah dan 90 sampel dengan gaya hidup tinggi. Sampel dengan gaya hidup rendah terdiri dari 63 responden dengan status penglihatan normal Sedangkan jumlah sampel dari gaya hidup tinggi terdiri dari 23 sampel dengan status penglihatan normal (tanpa miopia atau kelainan refraksi lain) dan 67 responden dengan status penglihatan miopia. (tanpa miopia atau kelainan refraksi lain) dan 19 dengan status penglihatan miopia.

Tabel 2. Distribusi faktor gaya hidup pada kejadian miopia Variabel bebas Jarak Membaca Waktu Membaca Posisi Membaca Tengkurap Pencahayaan Waktu Penggunaan Komputer Waktu Menonton Televisi Jarak Menonton Televisi Status Penglihatan Kriteria Normal Miopia Total N % N % N % >30 cm 65 37,8 % 22 12,8 % 87 50,6 % < 30 cm 21 12,2 % 64 37,2 % 85 49,4 % < 30 menit 34 19,8 % 14 8,1 % 48 27,9 % > 30 menit 52 30,2 % 72 41,9 % 124 72,1 % Tidak 27 15,7 % 11 6,4 % 38 22,1 % Ya 59 34,3 % 75 43,6 % 134 77,9 % Cukup 78 45,3 % 80 46,5 % 158 91,8 % Tidak Cukup 8 4,7 % 6 3,5 % 14 8,2 % < 4 jam 74 43,0 % 52 30,2% 126 73,2 % > 4 jam 12 7,0 % 34 19,8 % 46 26,8 % < 4 jam 81 47,1 % 74 43,0 % 155 90,1 % > 4 jam 5 2,9 % 12 7,0 % 17 9,9 % Masuk Kriteria 58 33,7 % 49 28,5 % 107 62,2 % Tidak Masuk Kriteria 28 16,3 % 37 21,5 % 65 37,8 % Berdasarkan tabel diatas, jumlah responden yang memiliki kebiasaan membaca dengan jarak >30 cm sebanyak 87 responden yang terdiri dari 65 responden dengan status kelainan refraksi lain) dan 22 miopia. Sedangkan jumlah responden yang memiliki kebiasaan membaca dengan jarak <30 cm sebanyak 85 responden yang terdiri dari 21 responden dengan status kelainan refraksi lain) dan 64 miopia. memiliki kebiasaan waktu membaca <30 menit sebanyak 48 responden

yang terdiri dari 34 responden dengan status penglihatan normal (tanpa miopia atau kelainan refraksi lain) dan 14 responden dengan status penglihatan miopia. Sedangkan jumlah responden yang memiliki kebiasaan waktu membaca >30 menit sebanyak 124 responden yang terdiri dari 52 responden dengan status kelainan refraksi lain) dan 72 miopia. memiliki kebiasaan posisi membaca dengan posisi duduk (normal) sebanyak 38 responden yang terdiri dari 27 responden dengan status kelainan refraksi lain) dan 11 miopia. Sedangkan jumlah responden yang memiliki kebiasaan posisi membaca dengan tengkurap / tiduran sebanyak 134 responden yang terdiri dari 59 responden dengan status kelainan refraksi lain) dan 75 miopia. memiliki kebiasaan membaca dengan cahaya yang cukup sebanyak 158 responden yang terdiri dari 78 normal (tanpa miopia atau kelainan refraksi lain) dan 80 responden dengan status penglihatan miopia. Sedangkan jumlah responden yang memiliki kebiasaan posisi membaca dengan tengkurap / tiduran sebanyak 14 responden yang terdiri dari 8 normal (tanpa miopia atau kelainan refraksi lain) dan 6 responden dengan status penglihatan miopia. memiliki kebiasaan waktu penggunaan komputer < 4jam sebanyak 126 responden yang terdiri

dari 74 responden dengan status kelainan refraksi lain) dan 52 miopia. Sedangkan jumlah responden yang memiliki kebiasaan waktu penggunaan komputer > 4 jam sebanyak 46 responden yang terdiri dari 12 responden dengan status penglihatan normal (tidak mengalami kelainan refraksi) dan 34 responden dengan status penglihatan miopia. memiliki kebiasaan waktu menonton televisi < 4 jam sebanyak 155 responden yang terdiri dari 81 normal (tanpa miopia atau kelainan refraksi lain) dan 74 responden dengan status penglihatan miopia. Sedangkan jumlah responden yang memiliki kebiasaan waktu menonton televisi > 4 jam sebanyak 17 responden yang terdiri dari 5 normal (tidak mengalami kelainan refraksi) dan 12 responden dengan status penglihatan miopia. memiliki kebiasaan menonton televisi dengan jarak yang memenuhi kriteria ( 6 x diagonal layar tv ) sebanyak 107 responden yang terdiri dari 58 normal (tanpa miopia atau kelainan refraksi lain) dan 49 responden dengan status penglihatan miopia. Sedangkan jumlah responden yang memiliki kebiasaan menonton televisi dengan jarak yang tidak memenuhi kriteria sebanyak 65 responden yang terdiri dari 28 responden dengan status kelainan refraksi lain) dan 37 miopia. Berdasarkan hasil data yang di peroleh menunjukan analisis statistik kejadian miopia dilihat dari faktor gaya hidup menunjukan hasil nilai

yang signifikan, yaitu 0,000 (P<0,05). Oleh karena nilai Sig <0,05 maka hipotesis pertama diterima yaitu terdapat hubungan antara gaya hidup dengan miopia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Fakultas Kedokteran Norwegia, dimana 78% mahasiswa kedokteran mengalami miopia. Hal tersebut disebabkan oleh kebiasaan gaya hidup mahasiswa tersebut, seperti melakukan kegiatan membaca buku dan Kesehatan Universitas menghadap layar komputer sehingga Muhammadiyah Yogyakarta. 4. PEMBAHASAN Berdasarkan kuisioner yang dibagikan kepada mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, faktor gaya hidup yang berhubungan dengan kejadian miopia antara lain jarak membaca <30 cm, waktu membaca >30 menit, pencahayaan yang kurang saat membaca, posisi membaca dengan mereka cenderung mengalami miopia. 4 Selain itu pada penelitian lain didapatkan bahwa seringnya intensitas menonton televisi dapat memberikan pengaruh yang buruk terhadap mata kita, karena pada televisi memiliki sinar biru yang dapat memancarkan sinar tersebut yang juga dihasilkan oleh matahari, namun sinar biru ini sangat berbeda dengan sinar ultra violet, dimana sinar biru ini tidak membuat mata kita langsung berkedip tiduran/tengkurap, penggunaan secara otomatis. Parahnya, sinar biru komputer >4 jam sehari, menonton televisi >4 jam sehari, dan jarak menonton televisi yang tidak masuk kriteria. Kriteria tersebut sesuai dengan penelitian yang telah dilakukakan di tersebut langsung menuhu retina tanpa filter, hal tersebut yang dapat membuat terjadinya dan munculnya miopia. 5 Gaya hidup (aktivitas melihat jarak dekat) seperti lama membaca buku,

menonton televisi dan menggunakan komputer dapat menyebabkan stress induces distant accomodation yang terus menerus dan mengakibatkan perubahan biokimia dari sklera fibroblas sklera yang merupakan suatu mekanisme kimia untuk peregangan, terjadi setelah 30 menit saat berakomodasi. Akumulasi akomdasi secara terus menerus dapat menyebabkan memanjangnya waktu mekanisme peregangan yang dapat berdampak pada meregangnya sklera, sehingga bayangan objek pada gaya hidup seperti ini jatuh di depan retina, sehingga menyebabkan terjadinya miopi. 6 Menurut sebuah penelitian, kedua dan ketiga mengalami miopia. 7 Tingkat pendidikan dalam sebuah penelitian disebutkan juga memiliki hubungan dengan aktivitas jarak dekat. Prevalensi miopia meningkat pada orang yang memiliki tingkat pendidikan tinggi. Hal ini berhubungan dengan tingkat pendidikan yang tinggi berhubungan dengan waktu yang dihabiskan untuk aktivitas jarak dekat. 8 5. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian faktor gaya hidup berpengaruh secara signifikan dengan nilai P sebesar 0,000 (P < 0,05) terhadap kejadian miopia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan mahasiswa kedokteran memiliki resiko cenderung mengalami kejadian miopia. Penelitian tersebut dilakukan di Universitas Yogyakarta. B. Saran Muhammadiyah Fakultas Kedokteran Universitas Nasional di Singapura. Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa 89,9% mahasiswa kedokteran pada tahun Peneliti selanjutnya perlu melakukan observasi terhadap gaya hidup yang dilakukan sehari-hari oleh responden secara langsung,

hal itu dapat meminimalisir bias jawaban responden pada lembar kuisioner. Untuk mencegah terjadinya miopia masyarakat perlu memperhatikan lifestyle / gaya hidup yang berhubungan dengan kejadian miopia, diantaranya adalah jarak membaca >30 cm, durasi membaca < 30 menit ( setelah 30 menit membaca diberi jeda tidak terus menerus), posisi membaca tidak tengkurap/tiduran, pencahayaan saat membaca cukup, menggunakan komputer tidak lebih 3. Arianti, M. P. (2013). Hubungan Antara Riwayat Miopia Di Keluarga dan Lama Aktivitas Jarak Dekat Dengan Miopia Pada Mahasiswa Pspd Untan Angkatan 2010-2012. Diakses tanggal 27 Maret 2016 di http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/article/view/3 768 4. Mildefart A., and Hjertnes S. (2005). Myopia Among Medical Student in Norway. Invent Opthalmol Vis Sci 46: E-Abstract 562. 5. Mimpsy. (2009). Dampak Menonton Televisi. Diakses 28 Desember 2016 dari www.mariasunarto.com 6. Gilmartin B. (2004). Myopia: precedents for research in the twenty-first century. Clinical and Experimental Opthalmology. 2004;32;305-24 7. Woo WW., Lim KA., Yang H. (2004). Refractive errors in medical students in Singapore. Singapore Med J Vol 45(10): 470. Diakses 28 Desember 2016, dari www.sma.org.sg/smj/4510/45101.pdf 8. Wei Pan dkk. (2011). Worldwide prevalence and risk factors for myopia. Opthalmic & Physiological Optics. dari 4 jam sehari, waktu menonton televisi tidak lebih dari 4 jam sehari dan jarak menonton televisi disarankan 6 x diagonal layar tv. DAFTAR PUSTAKA 1. Saunders, W.B. (2002). Kamus Kedokteran Dorland. 29th ed. Jakarta: EGC. 2. Wojciechowski, R. (2011). Nature And Nurture: The Complex Genetics of Miopia and Refractive Error. National Istitutes of Health, 79(4): 301-320.