BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan adalah proses perkembangan janin dalam kandungan yang melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial dalam keluarga (Pusdiknas, 2003). Menurut Novak dan Broom (1999), kehamilan dan kelahiran adalah siklus dalam kehidupan yang disertai dengan perubahan psikologi dan stress. Antara 5% sampai 10% ibu mengalami depresi selama kehamilan. Hal ini dibuktikan dengan skala psikometrik Ediburgh Post natal Depression Scale (EPDS) (Lewellyn, 2001). Kecemasan ini akan muncul pada Trimester pertama (0-12 minggu) kemudian akan berkurang pada Trimester II (12-28 minggu). Pada trimester III (28 40 minggu) kecemasan ibu akan muncul lagi (Pusdiknakes, 2003). Beberapa tingkat perubahan selama kehamilan tidak dapat dihindari dan karena perubahan sering kali dalam jangka waktu yang singkat maka beberapa ahli sosial dan ahli klinis menyatakan bahwa kehamilan adalah salah satu tipe krisis dan keadaan tersebut dapat menjadikan ketidakseimbangan (Greenhill, 1999). Masalah masalah dan ketidaknyamanan yang umum ditemukan pada kehamilan seperti mual, konstipasi, insomia dan nyeri punggung akan terjadi akibat perubahan fisiologi. Namun pengaruhnya tidak sama bagi semua ibu hamil. Kondisi tersebut menimbulkan rasa tegang, kecemasan, ketakutan, konflik batin dan material risiko lainnya. Jika tidak ditangani atau dikendalikan, permasalahan pada kehamilan 1
ini dapat menimbulkan penderitaan kendati kehamilan dan bayi sangat didambakan (Farrer, 1999). Faktor yang paling mempengaruhi psikologi kehamilan adalah kematangan ibu dan kesiapan untuk melahirkan (Burroughs, 2001). Selain itu faktor lainya yang mempunyai kontribusi terhadap respon psikologi baik positif maupun negatif adalah kesehatan ibu dan bayi, pengalaman kehamilan sebelumnya, pengalaman dari ibu wanita yang sedang hamil, umurkehamilan, faktor sosial seperti pendidikan dan pendapatan, budaya dan agama, hubungan dengan suami dan kehamilan yang direncanakan (Novak dan Broom, 1999). Dan menurut Llewellyn (2001) yang lebih mudah mengalami depresi selama kehamilan adalah primi, kurangnya dukungan sosial, suami dan keluarganya. Pendidikan merupakan faktor penting yang menentukan kualitas masyarakat. Tingkat pendidikan seseorang berpengaruh dalam memberikan respon untuk sesuatu yang datang dari luar. Mereka yang mempunyai pendidikan lebih tinggi akan memberikan respon yang rasional dibandingkan dengan mereka yang berpendidikan lebih rendah. Dalam hal ini adalah kehamilan, mereka yang berpendidikan lebih tinggi akan lebih menggunakan rasio dalam menghadapi perubahan fisiologis dan psikologis selama kehamilannya. Meningkatnya produktifitas pendidikan dan kesehatan masyarakat pada akhirnya akan meningkatkan produktifitas dan kualitas kerja serta kesejahteraan penduduk (BKKBN, 1998). Mengenai teori kecemasan pada ibu hamil, ada beberapa pengamat kesehatan yang telah mengadakan penelitian sebelumnya. Misalnya dokter Surinah (November 2004) yang membuktikan bahwa ibu hamil dengan stres tingkat tinggi dapat
meningkatkan risiko kelahiran bayi premature, BBLR, bahkan keguguran yang risikonya 2 sampai 3 kali lebih besar dibanding ibu hamil dengan stres rendah. Selain itu, kecemasan tinggi juga meningkatkan risiko hipertensi pada kehamilan. Teori tersebut dikuatkan dengan hasil penelitian Janet A Dipietro (Juli 2006) yang membuktikan bahwa stres ringan atau sedang selama kehamilan berhubungan dengan perkembangan anak yang lebih cepat, namun perlu digaris bawahi bahwa penelitian Janet dilakukan pada sasaran ibu hamil dengan latar belakang pendidikan yang baik dan kondisi finansial yang stabil dan secara klinis tidak terdiagnosa memiliki masalah psikologis. Berdasarkan data Profil kesehatan kabupaten Demak, jumlah ibu hamil selama bulan Januari sampai Maret Tahun 2009 berjumlah 3560 orang. Dan sebanyak 2137 nya adalah primigravida. Dari jumlah ibu hamil tersebut sebesar (12,58%) tidak tamat SD, (35,11%) tamat SD, (34,10%) tamat SMP, (16,40%) tamat SMA, dan (3,93%) tamat perguruan tinggi. Di kecamatan Mranggen selama bulan Januari sampai Maret Tahun 2009 terdapat 743 ibu hamil dengan tingkat pendidikan yang berbeda-beda, yaitu sebesar (8,81%) tamat SD, (30,52%) tamat SMP, (56,94%) tamat SMA, dan (3,73%) tamat Perguruan tinggi.(profil Kesehatan Kecamatan Mranggen-Demak). Desa Kangkung Kecamatan Mranggen mempunyai beberapa balai pengobatan dan Rumah Bersalin. Rumah bersalin tersebut adalah Rumah Bersalin YKWP 1 (Yayasan Kesejahteraan Warga Perawat) memberikan pelayanan kebidanan seperti pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, KB, imunisasi dan pengobatan sederhana.
Sesuai dengan survey awal yang peneliti lakukan pada bulan April 2009, diperoleh jumlah ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di RB YKWP 1 sejak bulan Januari 2009 adalah 100 orang dengan jumlah multigravida sebanyak 60 orang dan primigravida 40 orang. Dalam penelitian ini dipilih sasarannya adalah ibu hamil primigravida berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Clewellyn (1999) yang menemukan bahwa primigravida lebih mudah mengalami depresi dibanding dengan multigravida. Berdasarkan latar belakang diatas dan dari hasil hasil penelitian sebelumnya mengenai kecemasan pada ibu hamil serta dirasakan adanya manfaat yang diperoleh dengan mempelajari kecemasan pada ibu hamil dalam rangka mewujudkan pelayanan ANC yang berkualitas, maka peneliti tertarik untuk meneliti Hubungan antara tingkat pendidikan dan umur kehamilan dengan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida (studi di RB YKWP 1 Desa Kangkung Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak Tahun 2009). B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Adakah hubungan antara tingkat pendidikan dan umur kehamilan dengan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida (studi di RB YKWP 1 Desa Kangkung Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak Tahun 2009)? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dan umur kehamilan dengan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida (studi di RB YKWP 1 Desa Kangkung Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak Tahun 2009). 2. Tujuan Khusus a. Mendiskripsikan tingkat pendidikan ibu hamil primigravida di RB YKWP 1 Desa Kangkung Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak Tahun 2009. b. Mendiskripsikan umur kehamilan ibu hamil primigravida di RB YKWP 1 Desa Kangkung Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak Tahun 2009. c. Mendiskripsikan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida di RB YKWP 1 Desa Kangkung Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak tahun 2009. d. Menganalisis hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida di RB YKWP 1 Desa Kangkung Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak Tahun 2009. e. Menganalisis hubungan antara umur kehamilan dengan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida di RB YKWP 1 Desa Kangkung Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak Tahun 2009. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Penelitian ini sebagai dasar untuk menerapkan ilmu yang telah didapatkan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian yang lebih mendalam 2. Bagi Tenaga Kesehatan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai informasi mengenai seberapa besar tingkat kecemasan yang dihadapi ibu hamil primigravida sehubungan dengan tingkat pendidikan dan umur kehamilannya. 3. Bagi Klien atau Masyarakat Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kecemasan pada ibu hamil primigravida dan sebagai motivasi agar kehamilan tidak menjadi suatu kecemasan yang sangat menekan pikiran. 4. Bagi Pendidikan Hasil penelitian dapat dijadikan referensi atau sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan hasil penelitian diharapkan dapat menjadi inspirasi untuk penelitian penelitian selanjutnya. 5. Bagi Keluarga Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kecemasan pada ibu hamil primigravida dan sebagai motivasi agar keluarga dan suami memberikan dukungan dan perhatian khusus kepada ibu hamil primigravida