Iman Kepada Rasul-Rasul

dokumen-dokumen yang mirip
Iman Kepada KITAB-KITAB

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

ISLAM IS THE BEST CHOICE

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Al-Muhiith, Al-Wakiil dan Al-Fattaah

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

1. Saling Cinta Karena Allah 2. Tanda Cinta Allah Penulis: Imam an-nawawi Pentakhrij: Syaikh Muhammad Nashir al-albani

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

PERAYAAN NATAL BERSAMA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Doa dan Dzikir Seputar Musuh dan Penguasa

HOMOSEKS Dosa yang Lebih Besar Dari Zina

KITAB KELENGKAPAN BAB DZIKIR DAN DO'A

Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA. Publication: 1436 H_2014 M. Disalin dari Majalah al-sunnah, Edisi 08, Th.XVIII_1436/2014

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Edisi: 11/9/1/1437 KHUTBAH PERTAMA م ع اش ر ال م س ل م ي ن ر ح م ن ي ور ح م ك م الل ه. Alloh Subhanahu wa Ta'ala berkata di dalam Al-Qur'an:

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT

AL-HAFIIDH DAN AL-HAAFIDH Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi

Perkara yang Bermanfaat Bagi Seorang yang Telah Mati PERKARA YANG BERMANFAAT BAGI SEORANG YANG TELAH MATI

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Al-'Azhiim, Al-Majiid dan Al-Kabiir

Perbaikan Keadaan Umat Urgensi Dan Cara Mewujudkannya

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

TA LIM MADANI 15 Iman Kepada Nabi & Rasul Allah

Iman Kepada Hari Akhirat

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Syarah Istighfar dan Taubat

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

I S T I G H F A R عليهم السالم

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Ma had Tarbawi Al-Hurriyyah

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Imam Nasser Muhammad Al-Yamani:

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

'R'REE E AME AEAEO EA AREBEB

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

ISLAM DAN TOLERANSI. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA. Modul ke: Fakultas TEHNIK

Aturan Mengenal Khalifah Allah

10 Renungan Bagi yang Ditimpa UJIAN/MUSIBAH

Hadits-hadits Shohih Tentang

Amalan Setelah Ramadhan. Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc.

Mensyukuri Nikmat Al Quran

Publication: 1435 H_2014 M. Beginilah Mencintai Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Dengan Benar

Jangan Mengikuti HAWA NAFSU. Publication : 1437 H_2016 M. Jangan Mengikuti Hawa Nafsu

Dimanakah Allah Subhanahu Wa Ta ala?

TAFSIR SURAT ATH- THAARIQ

Download > 300 ebook dari:

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

ة س ى اهو اهر خ اهر خ ى

Beriman Kepada Taqdir

Post

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

Teks Khutbah. Tahun 1438 H/2017 M

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri

CARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN

Al-Ahad dan Al-Wahid*

TAFSIR SURAT اإلنفطار. (T e r b e l a h) Surat Makkiyah, Surat ke 82: 19 Ayat. Publication : 1437 H_2015 M. Tafsir Surat Al-Infithaar ( Terbelah )

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

KESOMBONGAN Penghalang Masuk Surga

حفظو هللا Oleh : Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc, MA. Publication : 1437 H_2016 M. Keutamaan Tauhid dan Bahaya Syirik

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

PENYERANGAN AMERIKA SERIKAT DAN SEKUTUNYA TERHADAP IRAK

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA

Kebahagiaan Mana yang Ingin Anda Raih?

Iman Kepada A L L A H رمحو هللا Syaikh Muhammad bin Shalih al-utsaimin

NIFAK. حفظو هللا Oleh : Syaikh Shalih bin Fauzan 'Abdillah al-fauzan. Publication : 1437 H_2016 M. NIFAK, Defenisi dan Jenisnya *

Syaikh Dr. Sa id bin Ali bin Wahf al-qahthani

Transkripsi:

Iman Kepada Rasul-Rasul رمحو هللا Syaikh Muhammad bin Shalih al-utsaimin Publication : 1437 H, 2015 M Iman Kepada Rasul-Rasul Oleh : Syaikh Muhammad bin Shalih al-utsaimin Disalin dari Kitab 'Aqidah AhlusSunnah wal Jama'ah' hal 53-64 dan 87, Yayasan Al-Sofwa-Jakarta, 1995 M e-book ini didownload dari www.ibnumajjah.com

Kita mengimani bahwa Allah Subhanahu Wa Ta ala telah mengutus rasul-rasul kepada umat manusia, firman-nya: الر س ل ب ع د ح ج ة ا لل ع ل ى ل لن ا س ي ك و ن ل ئ ال و م ن ذ ر ي ن م ب ش ر ي ن ر س ال و ك ا ن ا لل ع ز يز ا ح ك يم ا "(Kami telah mengutus mereka) sebagai rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, supaya tiada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah (diutusnya) rasul-rasul itu. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. An-Nisa'/4: 165) Kita mengimani bahwa rasul pertama adalah Nabi Nuh dan rasul terakhir adalah Nabi Muhammad, semoga shalawat dan salam sejahtera untuk mereka semua. Firman Allah: ب ع د ه م ن ي و الن ب ي ن و ح إ ل أ و ح ي ن ا ك م ا إ ل ي ك أ و ح ي ن ا إ ن "Sesungguhnya Kami telah mewahyukan kepadamu sebagaimana Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan nabi-nabi yang (datang) sesudahnya..." (QS. An-Nisa'/4: 163) و خات الن ب ي ي ا لل ر س و ل و ل ك ن ر ج ال ك م م ن أ ح د أ ب م م د ك ا ن م ا

"Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi..." (QS. Al-Ahzab/33: 40) Dan yang paling mulia di antara para rasul itu ialah: Nabi Muhammad, kemudian Nabi Ibrahim, kemudian Nabi Musa, kemudian Nabi Nuh, kemudian Nabi Isa putera Maryam. Mereka itulah yang telah disebutkan secara khusus dalam firman Allah Subhanahu Wa Ta ala: و م وس ى و إ ب ر ا ىي م ن و ح و م ن و م ن ك م يث اق ه م الن ب ي ي م ن أ خ ذ ن و إ ذ غ ل يظ ا م يث اق ا م ن ه م و أ خ ذ ن م ر ي اب ن و ع يس ى "Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu sendiri (Muhammad), dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putera Maryam. Dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh." (QS. Al- Ahzab/33: 7) Kita berkeyakinan bahwa syari'at yang dibawa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, mencakup keutamaan syari'at-syari'at yang dibawa para rasul yang dimuliakan secara khusus itu, berdasarkan firman-nya: و ص ي ن ا و م ا إ ل ي ك أ و ح ي ن ا و ال ذ ي ن وحا ب و و ص ى م ا الد ي ن م ن ل ك م ش ر ع ت ت ف ر ق وا ف ي و و ل الد ي ن أ ق يم وا أ ن و ع يس ى و م وس ى إ ب ر اى ي م ب و

"Dia telah mensyariatkan bagi kamu dari agama ini apa yang telah diwasiatkan-nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) serta apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan lsa, yaitu: "Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah-belah di dalamnya..." (QS. Asy-Syura/42: 13) Kita mengimani bahwa semua rasul adalah manusia biasa yang diciptakan Allah, mereka tidak memiliki apapun yang merupakan hak-hak khusus Allah. Firman Allah tentang Nabi Nuh Alaihis Salam, rasul yang pertama: م ل ك إ ن أ ق و ل و ل ال غ ي ب أ ع ل م و ل ا لل ع ن د ي خ ز ائ ن ل ك م أ ق و ل و ل "Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa ada padaku perbendaharaan Allah dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan bahwa aku seorang malaikat..." (QS. Hud/11: 31) Dan perintah Allah Subhanahu Wa Ta ala kepada Nabi Muhammad, rasul terakhir, supaya mengatakan: م ل ك إ ن ل ك م أ ق و ل و ل ال غ ي ب أ ع ل م و ل ا لل ع ن د ي خ ز ائ ن ل ك م أ ق و ل ل "... aku tidak mengatakan kepadamu bahwa ada pada-ku perbendaharaan Allah dan tidak (pula) aku menge-tahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat..." (QS. Al-An'am/6: 50)

ا لل ش اء م ا إ ل و ل ض ر ا ن ف ع ا ل ن ف س ي أ م ل ك ل "... aku tidak berkuasa mendatangkan kemanfaatan bagi diriku sendiri dan tidak pula (berkuasa) menolak kemadharatan, melainkan apa yang dikehendaki Allah..." (QS. Al-A'raf/7: 188) و ل ن أ ح د ا لل م ن ي ري ن ل ن إ ن ق ل ر ش د ا. و ل ض ر ا ل ك م أ م ل ك ل إ ن م ل ت ح د ا د ون و م ن أ ج د "... Sesungguhnya aku tidak berkuasa menolakkan suatu kemadharatan bagimu dan tidak pula (berkuasa) mendatangkan suatu kemanfaatan. Katakan-lah: 'Sesungguhnya aku sekali-kali tiada seorangpun yang dapat melindungiku dari Allah dan sekali-kali tiada akan memperoleh tempat berlindung selain dari-nya". (QS. Al- Jin/72: 21-22) Kita mengimani bahwa para rasul adalah hamba-hamba Allah, dimuliakan Allah dengan diutus sebagai rasul dan disifati Allah sebagai hamba yang paling tinggi kedudukannya, sebagaimana dalam sanjungan dan pujian yang disampaikan Allah untuk mereka, seperti: firman-nya yang berkenaan dengan rasul pertama Nabi Nuh Alaihis Salam:

ش ك ور ا ع ب د ا إ ن و ك ا ن ن و ح م ع ذ ر ي ة م ن مح ل ن ا "(Hai) anak-cucu dari orang-orang yang telah Kami bawa bersama Nuh, sesungguhnya dia adalah seorang hamba yang banyak bersyukur." (QS. Al-Isra'/17: 3) Firman-Nya berkenaan dengan rasul terakhir, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam: ن ذ يرا ي ل ل ع ال م ل ي ك و ن ع ب د ه ع ل ى ال ف ر ق ا ن ن ز ل ال ذ ي ت ب ار ك "Mahasuci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan (Al- Qur'an) kepada hamba-nya agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam." (QS. Al-Furqan/25: 1) Dan firman-nya yang berkenaan dengan rasul-rasul lainnya: و األب ص ا ر األي د ي أ و ل و ي ع ق و ب و إ س ح ا ق إب ر اى ي م ع ب اد ن و اذ ك ر "Dan ingatlah hamba-hamba Kami Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub yang mempunyai kekuatan (dalam ibadah) dan kearifan (dalam agama)." (QS. Shad/38: 45) إ ن و أ و ا ب األي د ذ ا د او د ع ب د ن و اذ ك ر

"... dan ingatlah hamba Kami Daud yang mempunyai kekuatan (dalam ibadah), sesungguhnya dia amat taat (kepada Allah)." (QS. Shad/38: 17) أ و ا ب إ ن و ال ع ب د ن ع م س ل ي م ا ن ل د او د و و ى ب ن ا "Dan Kami telah karuniakan kepada Daud Sulaiman, dia adalah sebaik-baik hamba, sesungguhnya dia amat taat (kepada Allah)." (QS. Shad/38: 30) إ س ر ائ يل ل ب ن م ث ال و ج ع ل ن اه ع ل ي و أ ن ع م ن ا ع ب د إ ل ى و إ ن "Sesungguhnya dia (Isa) tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya ni'mat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani Israil." (Surah Az-Zukhruf/43: 59) Kita mengimani bahwa Allah Subhanahu Wa Ta ala telah menutup seluruh kerasulan dengan diutus-nya Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, sebagai rasul untuk seluruh umat manusia. Dalilnya, firman Allah Subhanahu Wa Ta ala: الس م او ا ت م ل ك ل و ال ذ ي ج يع ا إ ل ي ك م ا لل ر س و ل إ ن الن ا س أ ي ه ا ي ق ل و ر س ول و ب لل ف آم ن وا و ي ي ت ي ي ي ى و إ ل إ ل و ل و األر ض الن ب ال ذ ي األم ي و ات ب ع وه و ك ل م ات و ب لل ي ؤ م ن ل ع ل ك م ت ه ت د و ن

"Katakanlah (Muhammad)! Hai umat manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, Yang hanya milik-nya kerajaan langit dan bumi, tiada sembahan (yang haq) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan. Maka berimanlah kepada Allah dan Rasul-Nya, yaitu seorang nabi yang ummi (buta aksara), yang beriman kepada Allah dan firman-firmannya dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk." (QS. Al- A'raf/7: 158) Kita mengimani bahwa syari'at yang dibawa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, adalah agama Islam, yang telah diridhai Allah sebagai agama untuk para hamba-nya, dan mengimani bahwa Allah tidak akan menerima dari siapa-pun suatu agama selain Islam. Firman Allah: اإلس ال م ا لل ع ن د الد ي ن إ ن "Sesungguhnya agama (yang haq) menurut Allah, hanyalah Islam..." (QS. Ali 'Imran/3: 19) اإل س ال م ل ك م و ر ض ي ت ن ع م ت ع ل ي ك م و أ ت م ت د ين ك م ل ك م أ ك م ل ت ال ي و م د ينا "... Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu ni'mat-ku serta

telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu..." (QS. Al- Ma'idah/5: 3) ق ب ل ف ل ن د ين ا اإلس ال م غ ي ر ي ب ت غ و م ن ا ل اس ر ي ن م ن ا لخ ر ة ف و ى و م ن و ي "Barangsiapa yang mencari agama selain Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) darinya. sedang dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi." (QS. Ali 'Imran/3: 85) Kita berpandangan bahwa barangsiapa yang mengaku ada agama lain, selain Islam, diterima oleh Allah; maka dia telah kafir, dan harus bertaubat. Kalau tidak mau bertaubat maka dia dikenai hukuman sebagai orang murtad, karena dia telah mendustakan Al-Qur'an. Dan kita berpandangan bahwa barangsiapa yang mengingkari kerasulan Nabi Muhammad, Shallallahu Alaihi Wasallam, kepada seluruh umat manusia, maka dia telah mengingkari semua rasul bahkan telah mengingkari rasulnya sendiri yang dia mengaku beriman kepadanya dan mengikutinya. Firman Allah: ال م ر س ل ي ن و ح ق و م ك ذ ب ت "Kaum Nuh telah mendustakan para rasul." (QS. Asy- Syu'ara/26: 105)

Telah dinyatakan Allah bahwa mereka telah mendustakan para rasul, padahal belum ada seorang rasulpun sebelum Nabi Nuh Alaihis Salam. Dan firman-nya: و ر س ل و ا لل ب ي ي ف ر ق وا أ ن و ي ر يد و ن و ر س ل و ب لل ي ك ف ر و ن ال ذ ي ن إ ن ذ ل ك ب ي ي ت خ ذ وا أ ن و ي ر يد و ن ب ب ع ض و ن ك ف ر ب ب ع ض ن ؤ م ن و ي ق ول ون ال ك اف ر و ن ح ق ا ى م أ ول ئ ك س ب يال. م ه ين ا ع ذ ا ب ل ل ك اف ر ي ن و أ ع ت د ن "Sesungguhnya orang-orang kafir kepada Allah dan rasulrasul-nya. dan hendak membeda-bedakan antara Allah dan rasul-rasul-nya dengan mengatakan: "Kami beriman kepada sebagian dan kami kafir (tidak percaya) kepada sebagian yang lain", serta mereka hendak mengambil jalan (tengah) di antara (iman dan kafir) itu, merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya dan Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksa yang menghinakan." (QS. An-Nisa'/4: 150-151) Kita mengimani bahwa tiada lagi seorang nabi sesudah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Barangsiapa yang mengaku sebagai seorang nabi atau mempercayai orang yang mengaku tersebut, maka dia adalah kafir, karena dia telah mendustakan Allah dan Rasulullah serta ijma' (kesepakatan) kaum muslimin.

Kita mengimani bahwa sesudah Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, ada Khulafa' Rasyidin, yang meneruskan tugas keilmuan dan da'wah pada umat beliau dan tugas kepemimpinan atas kaum mu'minin. Yang paling utama dan paling berhak sebagai khalifah di antara mereka adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq, kemudian Umar bin Al-Khaththab, kemudian Utsman bin Affan, kemudian Ali bin Abu Thalib, Radhiyallahu 'Anhum. Demikian urutan mereka sebagai khalifah, sesuai dengan urutan keutamaan mereka. Karena Allah Subhanahu Wa Ta ala, Yang Mahabijaksana, tidak akan mengangkat seseorang sebagai khalifah atas generasi terbaik bilamana di antara mereka ada orang yang terbaik dan paling patut sebagai khalifah. Kita mengimani bahwa orang yang urutan keutamaannya di bawah yang lain dari antara mereka mungkin memiliki suatu keistimewaan khusus, di mana dia dalam segi keistimewaan ini mengungguli orang yang urutan keutamaannya di atasnya; akan tetapi dengan demikian tidaklah berarti bahwa dia memiliki keutamaan yang mutlak sifatnya, karena faktor-faktor penyebab keutamaan itu adalah banyak dan bermacam-macam. Kita mengimani bahwa umat ini adalah umat terbaik dan termulia di sisi Allah Azza wa Jalla, karena Allah Subhanahu Wa Ta ala berfirman:

ال م ن ك ر ع ن و ت ن ه و ن ب ل م ع ر و ف ت م ر و ن ل لن ا س أ خ ر ج ت أ م ة خ ي ر ك ن ت م ب لل و ت ؤ م ن ون "Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk umat manusia, menyuruh kepada yang ma ruf, mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah..." (QS. Al- 'Imran/3: 110) Adapun generasi terbaik dari umat ini adalah para sahabat Rasulullah, kemudian para tabi'in, kemudian tabi'uttabi'in. 1 Dan kita mengimani bahwa masih tetap ada dari umat ini golongan yang tegak membela Al-Haq, tak perduli dengan orang yang menghinakan atau menentang mereka, sampai datang keputusan Allah Azza wa Jalla. 2 Kita meyakini bahwa fitnah yang terjadi di antara para sahabat disebabkan perbedaan ta'wil yang mereka ijtihadkan. Siapa di antara mereka yang ijtihadnya benar, dia memperoleh dua pahala; dan siapa di antara mereka yang 1 2 Sebagaimana dinyatakan dalam hadits shahih riwayat Al-Bukhari, kitab Fadha'il Ashhab An-Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, bab 1 dan riwayat Muslyim, kitab Fadha'il Ash-Shahabah, bab 52. Dinyatakan dalam hadits shahih riwayat Al-Bukhari, kitab Al-I tisham bil-kitab Was-Sunnah, bab 10; dan riwayat Muslim, kitab Al-lmarah, bab 53.

ijtihadnya salah, dia memperoleh satu pahala, sedang kesalahannya diampuni oleh Allah. Kita berpandangan bahwa wajib bagi kita menahan diri dari perkataan jelek dan sikap buruk terhadap mereka. Untuk itu, kita tidak menyebut tentang mereka kecuali pujian baik yang mereka itu berhak untuk menerimanya serta kita harus membersihkan hati dari rasa dengki dan hasut terhadap salah seorang di antara mereka. Karena Allah Subhanahu Wa Ta ala telah berfirman mengenai mereka: و ق ات ل م ن د ر ج ة أ ع ظ م أ و ل ئ ك ال ف ت ح ق ب ل م ن أ نف ق م ن م نك م ي س ت و ي ل ا لل ا ل س ن و ع د و ك ال و ق ات ل وا ب ع د م ن أ نف ق وا ال ذ ي ن "... Tidaklah sama diantara kamu orang-orang yang menginfakkan (hartanya) dan berperang sebelum pembebasan (Makkah). Mereka lebih tinggi derajatnya daripada orang-orang yang menginfakkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Dan Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka balasan yang lebih baik..." (QS. Al-Hadid/57: 10) و ال ذ ين ج اؤ وا م ن ب ع د ى م ي ق ول و ن ر ب ن ا ب إل ي ا ن و ل ت ع ل ف ق ل وب ن ا غ ال ل ل ذ ي ن اغ ف ر ل ن ا و إل خ و ان ن ا ال ذ ي ن س ب ق و ن آم ن وا ر ب ن ا إ ن ك ر ؤ و ف ر ح ي م

"Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdo'a: "Ya Rabb kami! Ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu daripada kami. dan janganlah Engkau biarkan ada kedengkian di dalam hati-hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Rabb kami! Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang" (QS. Al-Hasyr/59: 10). Hasil dan manfaat beriman kepada rasul-rasul, antara lain: 1. Mengetahui rahmat (kasih-sayang) Allah dan perhatian- Nya kepada umat manusia, dengan diutus-nya kepada mereka para rasul yang mulia untuk memberi petunjuk dan bimbingan. 2. Bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta ala atas ni'mat-nya yang amat besar ini yang dikaruniakan kepada umat manusia. 3. Mencintai para rasul, menghormati mereka dan memberikan kepada mereka pujian yang patut, karena mereka adalah utusan-utusan Allah dan hamba-hamba pilihan, yang telah beribadah kepada Allah, menyampaikan risalah-nya, bersikap kasih kepada para hamba-nya dan bersabar atas perlakuan mereka yang menyakitkan. []