BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian yang akan diteliti oleh peneliti adalah SMKN 3 Cimahi

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENGGUNAAN AUDIO VISUAL PADA PENCAPAIAN KOMPETENSI DASAR MENGOLAH STOCK, SOUP DAN SAUCE SISWA SMK 3 CIMAHI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. dibutuhkan peneliti dalam melaksanakan penelitian. Variabel bebas atau Independent

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. Bandung. Variabel bebas atau independent varabel dalam penelitian ini yaitu

2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Experimental Design. Penelitian ini dilakiikan pada satu kelompok yaitu kelompok

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak

Tabel 3.1 Populasi Penelitian No Kelas Jumlah Siswa 1 VIII A 29 siswa 2 VIII B 28 Siswa 3 VIII C 28 Siswa 4 VIII D 28 Siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam mencapi satu tujuan. Penetapan metode yang digunakan merupakan hal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODE PENELITIAN. kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMPN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. rombongan belajar kelas VII, 7 rombongan belajar kelas VIII, dan 7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terletak di Jalan Raya Tangkuban Perahu Km. 22 Desa Cikole Kecamatan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 13 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian komparasi

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono (2010:13)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi

METODE PENELITIAN. membandingkan kelompok (Emzir, 2008: 102). Sugiyono (2013: 114) Desain penelitian yang digunakan adalah Counterbalanced Design atau

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Setyosari (2012:168) mengungkapkan bahwa: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

1. BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perkiraan bagi peneliti yang dapat diperoleh melalui eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengenai penerapan model Problem Based Learning (PBL)

(Sugiyono, 2012: 79) Gambar3.1 Desain Penelitian Kelompok Pretes-Postes

Transkripsi:

A. Lokasi dan Subyek Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Lokasi penelitian yang akan diteliti oleh peneliti adalah SMKN 3 Cimahi yang beralamat di Jalan Sukarasa No. 136 Citeureup Kota Cimahi. Populasi menurut Sugiyono (2010:80) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK kelas X Boga I dan siswa SMK kelas X Boga II. B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonequivalent control group design. Menurut Setyosari (2010:158) rancangan atau desain nonequivalent control group design dikategorikan sebagai rancangan eksperimen kuasi. Nonequivalent control group design menurut Sugiyono (2010:79) hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Dalam desain ini pengambilan data yang akan dilakukan oleh peneliti sebanyak 1 kali. Adapun desain dari penelitian ada pada tabel di bawah ini :

56 Tabel 3.1 Desain penelitian Sampel Pre test Treatment Post test Kelas eksperimen N 1e T N 2e Kelas kontrol N 1 k 0 N 2 k Catatan : N 1 e : hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dengan menggunakan pre test N 1 k : hasil belajar siswa pada kelas kontrol dengan menggunakan pre test N 2 e : hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dengan menggunakan post test N 2 k : hasil belajar siswa pada kelas kontrol dengan menggunakan post test T : treatment/ tindakan Berdasarkan Tabel 3.1 maka desain penelitian ini dengan menggunakan dua kelas yang sebelumnya diberi pre-test baik kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pemberian pre-testini guna mengetahui hasil belajar siswa sebelum mengalami treatment.treatmentyang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan penggunaan video tutorial. Setelah mengalami pre-testpada kelas eksperimen diberikan treatment, sedangkan pada kelas kontrol treatmentyang digunakan adalah media cetak yaitu media yang biasa digunakan oleh guru dalam melaksanakan proses pembelajaran seperti biasanya. Setelah itu para siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol akan diberikan post-test guna mengetahui pemahaman siswa dan perbedaan pemahaman siswa dalam mengolah stockantara siswa yang menggunakan media video dan siswa yang menggunakan media cetak. C. Metode Penelitian Metode penelitian menurut Sugiyono (2010:2) pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

57 penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen/eksperimen semu. Kuasi eksperimen /eksperimen pura-pura menurut Arikunto (2006:84) disebut demikian karena eksperimen jenis ini belum memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah mengikuti peraturan-peraturan tertentu. Populasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu siswa SMK Negeri 3 Cimahi kelas X. Adapun populasi siswa kelas X di SMK Negeri 3 Cimahi pada tabel 3.2 yaitu : Tabel 3.2 Data Populasi No. Kelas Jumlah Siswa 1. X boga 1 30 2. X boga 2 30 3. X boga 3 40 4 X boga 4 40 JUMLAH 140 Pada penelitian kuasi eksperimen ini sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan purposive sampling. Menurut Sugiyono (2010-85) purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun beberapa pertimbangan yang diambil peneliti dalam pengambilan sampel yaitu : 1. Sampel merupakan siswa di SMK Negeri 3 Cimahi kelas X 2. Siswa tengah menjalankan proses pembelajaran pada semester 1 3. Siswa belum diajarkan Kompetensi Dasar Mengolah Stock 4. Dalam proses pembelajaran guru pengajar harus yang sederajat yaitu dalam proses pengajaran dan keahlian guru tersebut.

58 Maka dari pertimbangan di atas, sampel yang akan digunakan yaitu siswa SMKN 3 Cimahi kelas X Boga 1 sebanyak 30 siswa menjadi kelas kontrol dan kelas X boga 2 sebanyak 30 siswa menjadi kelas eksperimen. D. Definisi Operasional Definisi operasional dalam penelitian ini digunakan agar tidak terdapat kesalahpahaman dalam pengartian judul antara peneliti dengan pembaca, yaitu sebagai berikut : 1. Pengaruh Penggunaan Audio Visual a. Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang KBBI Edisi Ke- 4 (2008:1045). b. Penggunaan adalah proses, cara, perbuatan menggunakan sesuatu; pemakaian: kita harus menggalakkan KBBI Edisi Ke-4 (2008:466). c. Audio visual adalah media penyaluran pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan Sukiman (2012:184). Pengaruh penggunaan audio visual adalah daya yang ada atau timbul dari orang yang telah melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan media penyaluran pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan yaitu media audio visual berupa video tutorial. 2. Pencapaian Kompetensi Dasar Mengolah Stock, Soup, dan Sauce

59 a. Pencapaian adalah proses dan cara untuk mencapai Kamus Umum Bahasa Indonesia (2012). b. Kompetensi Dasar Mengolah Stock, Soup, dan Sauce adalah salah satu kompetensi dasar dalam standar kompetensi Mengolah Makanan Kontinental (Silabus Kompetensi Keahlian Jasa Boga 2012) Pengertian bahwa pencapian ini yaitu proses yang dilakukan siswa dalam mencapai hasil belajar pada Kompetensi Dasar Mengolah Stock, Soup, dan Sauce. Kompetensi Dasar Mengolah Stock, Soup, dan Sauce adalah salah satu kompetensi dasar dalam standar kompetensi Mengolah Makanan Kontinental maka dalam kompetensi ini para siswa SMK 3 melakukan praktek di dapur sekolah. E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian menurut Zuriah (2009:168) merupakan alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data. Senada dengan Arikunto (1995-177) bahwa instrumen penelitian merupakan langkah penting yang harus dipahami betul oleh peneliti.pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah berupa tes. Tes dalam Arikunto (2009:53) adalah merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Tes yang digunakan yaitu tes objektif, menurut Arikunto (2009:164) tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya

60 dapat dilakukan secara objektif. Salah satu tes yang termasuk tes objektif adalah tes pilihan ganda (multiple choice test) dan tes benar atau salah (true or false test). Tes pilihan ganda dan tes benar atau salah yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini. Sebelum menyebarkan instrumen adapun langkahlangkah yang harus dipenuhi agar instrumen berupa tes yang diberikan kepada siswa dapat mengukur hasil belajar siswa dengan baik. F. Proses Pengembangan Instrumen Proses pengembangan instrumen pada penelitian ini yaitu : 1. Pembuatan instrumen dalam bentuk tes objektif 2. Konsultasi dan bimbingan instrumen dengan dosen pembimbing 3. Uji coba instrumen di SMK Negeri 3 Cimahi 4. Pengolahan data dari hasil uji coba instrumen meliputi : a. Penilaian tes dengan menggunakan rumus di bawah ini. b. Uji validitas butir soal dilakukan untuk mengetahui butir-butir tes manakah tidak valid sehingga dapat mempengaruhi keseluruhan tes. Adapun rumus yang digunakan yaitu rumus korelasi product moment dalam Arikunto (2009:70) ada dua macam yaitu sebagai berikut: 1) Korelasi product moment dengan simpangan 2) Korelasi product moment dengan angka kasar

61 Yang akan digunakan peneliti adalah rumus korelasi product moment dengan angka kasar, yaitu sebagai berikut : r xy n XY ( X )( Y) 2 2 2 2 ( n X ( X ) )( n Y ( Y) ) Keterangan : n = banyak testi r = koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y. xy X= skor siswa pada setiap butir soal Y= skor total dari seluruh siswa. Menurut J.P. Guilford (Suherman, dkk., 2003: 112), koefisien validitas r xy dibagi ke dalam kategori-kategori seperti berikut ini. Tabel 3.3 Kategori Validitas Butir Soal Koefisien Validitas ( r xy ) Kategori 0,90 r xy 1,00 Sangat Tinggi 0,70 r xy 0,90 Tinggi 0,40 r xy 0,70 Sedang 0,20 r xy 0,40 Rendah 0,00 r xy 0, 20 Sangat Rendah rxy 0,00 Tidak Valid Taraf signifikansi diperoleh dengan membandingkan t hitung dengan t tabel. n 2 1 r t hitung menggunakan rumus thitung r 2 menurut Sudjana (1983)

62 dalam Saputi (2007:87), sedangkan t tabel diperoleh dengan derajat kebebasan = n-2 pada = 0,05. Jika maka hasilnya adalah soal tersebut signifikan. Untuk koefisien validitas dikatakan valid jika r hitung > xy r tabel. Dengan mengambil p = 0,05. xy c. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui ketetapan hasil tes. Pada uji reliabilitas ini peneliti menggunakan metode belah dua dengan pembelahan awal-akhir. Pengujian reliabilitas menggunakan metode belah dua dengan korelasi antar belahan dengan product moment sebagai berikut. Untuk mencari realiabilitas seluruh tes digunakan rumus Spearman- Browndalam Arikunto (2009:93) sebagai berikut : Keterangan : r ½½ = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes = koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan Kemudian rumus untuk uji keberartian korelasi dalam Saputi (2007:91) adalah :

63 Apabila data yang dihasilkan berarti signifikan yang berarti soal tersebut reliabel. 5. Instrumen hasil uji coba yang akan digunakan dalam mengumpulkan data berdasarkan uji validitas dan uji reliabilitas dapat dilihat pada lampiran dan hasilnya adalah sebagai berikut : a. Pada uji validitas dengan rumus korelasi product moment dengan angka kasar, hasil yang didapat adalah dari 60 butir soal terdapat sebanyak 20 butir soal yang valid, sehingga butir soal yang tidak validtidak digunakan oleh peneliti. b. Pada uji reliabilitas dengan menggunakan metode belah dua dengan korelasi antar belahan dengan product moment, rumus Spearman-Brown dan rumus untuk uji keberartian korelasi maka hasil yang didapat bahwa seluruh soal itu berarti signifikan dan artinya reliabel. G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti sebagai berikut : 1. Persiapan Pada tahap persiapan ini peneliti mempersiapkan video tutorial. Video tutorial ini akan divalidasi oleh tim ahli.hasil yang didapat untuk video pembuatan white stock sudah cukup baik yang perlu diperbaiki adalah mengurangi musik instrumen agar suara presenterlebih jelas terdengar dan untuk video pembuatan

64 brown stock sudah cukup baik hanya terdapat kesalahan dalam penggunaan alat dan kurang sesuainya alur storyboard dengan video. Untuk semua penilaian dari tim ahli dapat dilihat pada lampiran. Setelah adanya masukan dari tim ahli, peneliti memperbaikinya sehingga video dapat diberikan sebagai video tutorial. Selain mempersiapkan video, peneliti mempersiapkan RPP yaitu sebanyak 2 RPP untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan penerapan terkait dengan materi pengolahan stock dilakukan peneliti sebanyak 1 kali pertemuan dengan waktu yang bersamaan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada saat pelaksanaan peneliti mendokumentasikan foto pada saat proses pembelajaran yang dapat dilihat pada bagian lampiran. Proses kegiatan pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 3.4 di bawah ini. Tabel 3.4 Kegiatan Pembelajaran No. Kegiatan Kelas kontrol Kelas eksperimen 1. Kegiatan Awal (alokasi waktu 20 menit) a. Motivasi Guru mengajak untuk berdoa Kegiatan Awal (alokasi waktu 20 menit) a. Motivasi Guru mengajak untuk berdoa sebelum melaksanakan sebelum melaksanakan pembelajaran pembelajaran Guru mengabsen siswa Guru mengabsen siswa Guru mengaktifkan peserta Guru mengaktifkan peserta didik dengan memberikan didik dengan memberikan

65 penuh perhatian penuh perhatian Lanjutan Tabel 3.4 Kegiatan Pembelajaran No. Kegiatan Kelas kontrol 1. b. Apersepsi Guru mengulang materi pelajaran yang telah diterangkan pada pertemuan sebelumnya Mengajak peserta didik untuk mengikuti dan memperhatikan kegiatan pembelajaran Guru mengarahkan dan menggali potensi peserta didik c. Informasi Guru menyampaikan tentang tujuan pembelajaran Guru menjelaskan tentang materi ajar Guru memberi pre test 2. Kegiatan Inti (alokasi waktu 230 menit) a. Eksplorasi (pencarian) Guru melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang white stock dan brown stock Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran yaitu media cetak dan sumber ajar lain Kelas eksperimen b. Apersepsi Guru mengulang materi pelajaran yang telah diterangkan pada pertemuan sebelumnya Mengajak peserta didik untuk mengikuti dan memperhatikan kegiatan pembelajaran Guru mengarahkan dan menggali potensi peserta didik c. Informasi Guru menyampaikan tentang tujuan pembelajaran Guru menjelaskan tentang materi ajar Guru memberi pre test Kegiatan Inti (alokasi waktu 230 menit) a. Eksplorasi (pencarian) Guru melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang white stock dan brown stock Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran yaitu media video dan sumber ajar lain

66 Memfasilitasi terjadinya interaksi peserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran a. Elaborasi (pengerjaan) Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut Lanjutan Tabel 3.4 Kegiatan Pembelajaran No. Kegiatan Kelas kontrol 2. Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan koloboratif Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar c. Konfirmasi (penguatan) Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber Guru membantu menyelesaikan masalah Guru memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh Guru memberikan motivasi kepada perserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif 3. Kegiatan akhir/penutup (alokasi waktu 20 menit) Memfasilitasi terjadinya interaksi peserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran b. Elaborasi (pengerjaan) Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut Kelas eksperimen Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan koloboratif Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar c. Konfirmasi (penguatan) Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber Guru membantu menyelesaikan masalah Guru memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh Guru memberikan motivasi kepada perserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif Kegiatan akhir/penutup (alokasi waktu 20 menit)

67 a. Refleksi Guru menjelaskan kembali materi yang masih belum dipahami peserta didik, melalui tanya jawab dan memberikan post test b. Kesimpulan Guru dan peserta didik bersamasama membuat kesimpulan tentang Stock a. Refleksi Guru menjelaskan kembali materi yang masih belum dipahami peserta didik, melalui tanya jawab dan memberikan post test b. Kesimpulan Guru dan peserta didik bersamasama membuat kesimpulan tentang Stock 3. Pengecekan Data Setelah semua data diperoleh maka proses selanjutnya adalah pengecekan data. Pengecekan data yaitu peneliti mengecek setiap butir instrumen yang telah diisi oleh para siswa. Jika terdapat butir soal yang belum terisi maka peneliti mengembalikan instrumen tersebut kepada siswa agar diisi kembali sehingga setiap butir instrumen dapat terisi semua. H. Analisis Data Dalam menganalisis data dan pengolahan data yang telah diperoleh peneliti maka terdapat beberapa langkah yang dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut : 1. Uji Homogenitas Uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama sehingga generalisasi terhadap populasi dapat digunakan apabila terdapat

68 homogenitas antara sampel yang diteliti oleh peneliti. Untuk mengetahui varian ke dua sampel homogen atau tidak maka perlu diuji terlebih dahulu homoginetas variannya dengan menggunakan uji F Sugiyono (2010:197). Adapun rumus dengan uji F adalah sebagai berikut. Bila maka varian ke dua kelompok adalah homogen. 2. Uji N-Gain Data yang telah terkumpul maka akan diolah untuk diketahui perbedaan hasil belajar siswa yang diperoleh dari skor pre test dan post test. Untuk mengetahuinya maka peneliti menggunakan rumus Normal-Gain. Uji N- Gain menggunakan rumus sebagai berikut : Keterangan : < g > = gain skor ternormalisasi Post test = skor hasil post test Pre test = skor hasil pre test Skor maksimum = skor tertinggi Menurut Hake (1998), tingkat perolehan gain skor ternormalisasi dikategorikan sebagai berikut :

69 a. g tinggi : dengan (< g >) 0,7 b. g sedang : dengan 0,7 < (< g >) 0,3 c. g rendah : dengan (< g >) < 0,3 Untuk mengetahui sebaran rata-rata maka menggunakan rumus sebagai berikut ) Untuk uji N-gain hasil sebaran rata-rata sebesar 0,2 sehingga dapat dikategorikan rendah. Untuk uji hipotesis dikarenakan populasi berjumlah sama dan hasil pada uji homogenitas adalah maka varian dari kedua sampel adalah homogen maka rumus yang digunakan untukuji hipotesis adalah rumus seperated varian. 3. Uji Hipotesis Dalam uji hipotesis ini peneliti menggunakant test sampel related. T test sampel related menurut Sugiyono (2010:197) dilakukan apabila sampel berkorelasi/berpasangan, misalnya membandingkan sebelum dan sesudah treatment atau perlakuan, atau membandingkan kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Pengajuan hipotesis dalam penelitian ini yaitu peneliti ingin mencari perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hipotesis yang diajukan peneliti adalah :

70 : tidak terdapat perbedaan yang positif dan signifikan pada pencapaian kompetensi siswa dalam aspek pemahaman tentang Kompetensi Dasar Mengolah Stock antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. (tidak beda). : terdapat perbedaan yang positif dan signifikan pada pencapaian kompetensi siswa dalam aspek pemahaman tentang Kompetensi Dasar Mengolah Stock antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. (berbeda). Adapun rumus yang digunakan adalah rumus Seperated Varian sebagai berikut. dengan derajat kebebasan n-2, bisanya pada pencarian tidak didapatkan pada tabel maka untuk mencarinya dengan menggunakan interpolasi (penyisipan atau penambahan). Untuk perhitungan interpolasi menggunakan rumus di bawah ini. Keterangan : I = nilai interpolasi r-t value = range (selisih) nilai t pada tabel dari dua d.k. yang terdekat r-d.f. = range (selisih) dari dua d.k. yang terdekat

71 Jika maka diterima dan jika maka diterima. Kemudian rumus untuk uji keberartian korelasi dalam Saputi (2007:91) adalah : Apabila data yang dihasilkan berarti data tersebut signifikan.