PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) KIMIA DI SMA/MA KELAS X TERINTERNALISASI NILAI-NILAI KARAKTER SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
Desain. Produk. Revisi Produk. Produksi Massal

PENGEMBANGAN BROSUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VII DENGAN MATERI KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA

Cipti Januarita 1, Dwi Haryoto 2, Yudyanto 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang

Inovasi Buku Ajar Kimia SMA/MA Kelas XI Semester Ganjil Terinternalisasi Nilai-Nilai Karakter Siswa

Inovasi Buku Ajar Kimia SMA/MA Kelas XI Semester Ganjil Terinternalisasi Nilai-Nilai Karakter Siswa

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2011: 297) Research and

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan yang disampaikan oleh Borg and Gall dalam (Setyosari,

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL

BAB III METODE PENELITIAN

THE DEVELOPMENT OF STUDENTS ACTIVITY PAPER BASED ON THE PROBLEM SOLVING AT SENIOR HIGH SCHOOL IN CHEMISTRY LESSON SUBJECT THERMOCHEMICAL

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER POSITIF SISWA SD

Pengembangan Modul Praktikum Mekanika Model Inkuiri

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi penelitian dan pengembangan (R & D) Penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

BAB III METODE PENELITIAN

Pengembangan Buku Referensi Berbasis Multi Representasi dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Kalor dan Termodinamika

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI POKOK BAHASAN ENERGI DAN PERUBAHANNYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini

PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 BERBASIS GUIDED INQUIRY


BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. berupa penelitian pengembangan Research and Development (R&D) yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII

ARTIKEL ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, Euis Sugiarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1

Seminar Nasional Hasil Penelitian Universitas Kanjuruhan Malang 2017

PENGEMBANGAN MODUL SIFAT LARUTAN BERMUATAN NILAI KETUHANAN DAN KECINTAAN LINGKUNGAN DI SMP

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN HANDOUT PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS III

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1 (BUKU SISWA) BUKU TEKS PELAJARAN SOSIOLOGI SMA/MA KELAS X

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI

Hestin Sri Widiawati, Efa Wahyu Prastyaningtyas Universitas Nusantara PGRI Kediri. Abstrak

III. METODOLOGI PENELITIAN. atau Research and Development (R&D). Penelitian ini digunakan

VALIDITAS MODUL MATEMATIKA KELAS X SMA DENGAN MENERAPKAN VARIASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut:

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN

SEMINAR NASIONAL FISIKA DAN PEMBELAJARANNYA 2015

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM IPA PADA MATERI SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK SMP E-JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya.

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode

BAB III METODE PENELITIAN

Ayda Silfi Yana 1) Syakbaniah 2) Zulhendri Kamus 2) ABSTRACT

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI

EFEKTIVITAS MODUL ANALISIS KOMPLEKS DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. juga menggunakan metode Research and Development yaitu metode penelitian

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) PPRODUKTIF AKUNTANSI PADA KOMPETENSI DASAR MENYIAPKAN JURNAL BAGI SISWA SMK.

Validitas Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Penemuan Terbimbing

Retno Ningtyas, Tri Nova Hasti Yunianta, Wahyudi. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

D030. SMP N 5 Kintap Kalimantan Selatan 2. UIN Sunan Kalijaga - ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) sebagian besar masih menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI DI SMK BINATAMA SLEMAN

Yuni Permata Sari*, Rini**, Rasmiwetti*** No. Hp:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

Unnes Science Education Journal

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media animasi kimia yang berbasis

PENGEMBANGAN BUKU INTISARI MATEMATIKA JENJANG SEKOLAH DASAR DITINJAU DARI ASPEK KELAYAKAN ISI, PENYAJIAN, BAHASA, DAN KEGRAFIKAN

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian

ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI UNTUK SISWA SMP KELAS VII SEMESTER GENAP

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2, No. 2, pp , May 2013

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Agustus di SMP Pembangunan

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN PROYEK MATERI ALAT-ALAT OPTIK UNTUK KELAS X SMA

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI ARTHROPODA

Ratulani Juwita *), Afrida Yanti. STKIP PGRI Sumatera Barat

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS EKSPOSISI UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs

PENGEMBANGAN MATERI SEGI EMPAT BERBASIS KONTEKSTUAL KELAS VII SMPN 2 BAKUNG

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa (1) sebuah LKS berbasis

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS FILM KARTUN PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL UNTUK SMP KELAS VIII

JURNAL. Oleh: WAHYU NUR LEILA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA PADA MATERI FLUIDA DINAMIS BERBASIS SCIENTIFIC INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS REALISTIK UNTUK MATERI PECAHAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V MIN KORONG GADANG KECAMATAN KURANJI.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

Transkripsi:

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) KIMIA DI SMA/MA KELAS X TERINTERNALISASI NILAI-NILAI KARAKTER SISWA Rizky Ariaji, Abubakar Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Jl. Sutan Mohd. Arief No. 32, Padangsidimpun rizki.ariazi@um-tapsel.ac.id aboe@um-tapsel.ac.id Abstrak Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (R&D). Berdasarkan uji persyaratan analisis data, hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)Hasil analisis uji kelayakan LKS kimia yang ada berdasarkan standar BSNP adalah sebesar 3,84 dilihat dari kriteria validitasnya LKS tersebut Valid dan tidak perlu revisi. (2) Berdasarkan pendapat guru dan dosen terhadap uji kelayakanlks kimia untuk nilai rata-rata dari semua aspek standar kelayakan berdasarkan BSNP adalah sebesar 3,65 kriteria validitasnya {Valid dan tidak perlu revisi (layak)}. (3) Berdasarkan pendapat guru dan dosen terhadapuji kelayakanlks kimiadikembangkan berdasarkan rubrik terinternalisasi nilai-nilai karakter siswa menurut pendapat dosen sebesar 4,09 dan guru sebesar 4,17. Kata Kunci : LKS kimia, nilai karakter siswa, Research and Development PENDAHULUAN Lembar Kegiatan Siswa adalah lembar kegiatan yang berisikan informasi dan instruksi dari guru kepada siswa agar siswa dapat mengerjakan sendiri suatu aktivitas belajar, melalui praktik atau penerapan hasil belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran (Dahar, 2006).LKS mengubah pembelajaran dari teacher centered menjadi student centered sehingga pembelajaran menjadi efektif dan konsep materi pun dapat tersampaikan. Komponen Penyusun Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Suatu lembar kegiatan siswa memiliki enam komponen yaitu petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, latihan-latihan, lembar kegiatan, dan evaluasi (Prastowo, 2011).Fungsi LKS menurut Prastowo yaitu: (1) Sebagai bahan ajar yang bisa menimalkan peran pendidikan, namun lebih mengaktifkan peserta didik. (2) Sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang diberikan. (3) Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih.(4) Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik. Internalisasi juga dapat diartikan sebagai proses menggabungkan dan menanamkan keyakinan-keyakinan, sikap-sikap dan nilai-nilai yang dimiliki, ketika menjadi perilaku moral. Saat perilaku moral berubah berarti seperangkat hal baru dari keyakinan-keyakinan, sikap-sikap, dan nilai-nilai telah ditanamkan (internalized)), ditempatkan kembali atau dilakukan. Internalisasi mengacu pada proses diperolehnya sikap, keyakinan, atau peraturan perilaku oleh individu dari sumber-sumber eksternal dan secara progresif diubah menjadi nilai pribadi (Abdinsyah, 2012). 101

Pendidikan karakter di sekolah selama ini baru menyentuh pada tahap pengenalan norma atau nilai-nilai, dan belum pada internalisasi dan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari (Putra, 2013). Salah satu yang berpengaruh terhadap proses pembelajaran adalah buku yang digunakan oleh siswa maupun guru. Penyebab belum terlaksananya pembelajaran IPA terpadu adalah tidak tersedianya bahan ajar, guru dihadapkan dengan krisis karakter pada siswa (Wibawa, 2013).Para pakar telah mengemukakan berbagai teori tentang pendidikan moral, diantara berbagai teori yang berkembang, ada lima teori yang banyak digunakan; yaitu: 1) pendekatan pengembangan rasional, 2) pendekatan pertimbangan, 3) pendekatan klarifikasi nilai, 4) pendekatan pengembangan moral kognitif, dan 5) pendekatan perilaku sosial (Hersh dkk, 1980). Mengklasifikasikan berbagai teori yang berkembang menjadi tiga, yakni: 1) pendekatan kognitif, 2) pendekatan afektif, dan 3) pendekatan perilaku. Klasifikasi didasarkan pada tiga unsur moralitas, yang biasa menjadi tumpuan kajian psikologi, yakni: perilaku, kognisi, dan afeksi (Elias, 1989). Berdasarkan masalah di atas peneliti memilih menginternalisasikan pendidikan karakter dengan membuat pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) kimia SMA/MA kelas X. Dalam pengembangan LKS kimia tersebut penulis akan membuat LKS yang terinternalisasi karakter siswa. Bahwa LKS yang dibuat mengandung nilai-nilai karakter yang harus ada pada diri siswa saat membacanya. METODOLOGI PENELITIAN Penelitianpengembangan (Researchand Development) merupakan penelitian yang diarahkan untuk menghasilkan produk, desain, dan proses. Di dalam dunia pendidikan dan pembelajaran khususnya, penelitian pengembangan memfokuskan kajiannya pada bidang desain atau rancangan, berupa model desain dan desain bahan ajar maupun produk seperti media dan proses pembelajaran. Penelitian pengembangan sering dikenal dengan istilah Research and Development (R&D) ataupun dengan istilah research-based development(setyosari, 2012). Sedangkan menurut Sugiyono (2011), langkah-langkah penelitian dan pengembangan meliputi: (1) Potensi dan masalah; (2) Mengumpulkan informasi; (3) Desain produk; (4) Validasi desain, merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, dalam hal ini metode atau model mengajar baru secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan secara rasional, karena validasi disini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan; (5) Perbaikan desain; (6) Uji coba produk; (7) Revisi produk; (8) Uji coba pemakaian; (9) Revisi produk, dilakukan apabila dalam pemakaian dalam lembaga pendidikan terdapat kekurangan dan kelemahan; (10) Pembuatan produk massal. Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1. Berdasarkan gambar desain penelitian tersebut dapat dijelaskan langkahlangkah penelitian yang dilakukan peneliti. 102

Gambar 1. Desain penelitian Data pada penelitian ini terdiri dari data kualitatif dan data kuantitatif, sehingga analisis data dilakukan dengan mengolah masing-masing data. Untuk data kualitatif dianalisis deskriptif presentasi. Analisis deskripsi presentasi digunakan untuk mendeskripsikan presentase masing-masing variabel. Dalam analisis deskriptif presentase ini perhitungan yang digunakan untuk mengetahui tingkat presentase skor jawaban dari masing-masing sampel digunakan rumus: Dimana : P P = Σ Σ = skor yang diperoleh, dalam hal ini adalah presentase komponen penilaian standar isi buku ajar menurut BSNP Σq = jumlah konsep dengan tanda ( ) pada LKS kimia SMA/MA kelas X Σr = jumlah konsep yang ada dalam LKS kimia SMA/MA kelas Pada penelitian ini, skala penilaian yang akan digunakan adalah 1 sampai 5, dimana skor terendah adalah 1 dan skor tertinggi adalah 5. Penentuan rentang dapat diketahui melalui rentang skor tertinggi dikurangi rentang skor terendah dibagi dengan skor tertinggi. Adapun kriteria validitas analisis rata-rata yang digunakan dapat dilihat pada tabel 1. 103

Tabel 1. Kriteria Validitas Analisis Nilai Rata-rata Rata-rata Kriteria Validitas 4,20 5,00 Sangat valid dan tidak perlu revisi (sangat layak) 3,40 4,20 Valid dan tidak perlu revisi (layak) 2,60 3,40 Cukup valid dan perlu revisi 1,80 2,60 Kurang valid, sebagian isi buku perlu direvisi 1,00 1,80 Tidak valid dan perlu revisi total Tabel 2.Kriteria Validitas Analisis Nilai Rata-rata Terinternalisasi Nilai-Nilai Karakter Siswa Rata-rata Kriteria Validitas >4,2 s/d 5,0 Sangat Baik >3,4s/d 4,2 Baik >2,6 s/d 3,4 Cukup Baik >1,80 s/d 2,6 Tidak Baik >1,00 s/d 1,80 Sangat Tidak Baik HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisis LKS yang Ada LKS kimia yang beredar di pasaran dianalisis oleh peneliti dengan menggunakan uji standarisasi berdasarkan BSNP. LKS yang dianalisis berjumalah 5LKS yang berbeda pengarang dan penerbit diinisialkan LKS A, B, C,D, dan E. Uji standarisasi berdasarkan BSNP ini mencakup 4 aspek yaitu: (1) kelayakan isi (2) kelayakan bahasa (3) kelayakan penyajian (4) kelayakan kegrafikan. Data yang diperoleh merupakan deskripsi pada LKS dengan kualifikasi berupa daftar check list, peneliti memberikan tanda check ( ) pada kolom skore 1 sampai 5 yaitu: (1) tidak setuju (2) kurang setuju (3) ragu-ragu (4) setuju dan (5) sangat setuju. Data yang diperoleh disertai alasan dan tindak lanjut sebagai penambahan. 3.95 3.9 3.85 3.8 3.75 3.7 3.65 3.6 3.84 3.92 3.86 Rata-rata 3.72 I II III IV Gambar 2. Analisis Nilai Rata-Rata Uji Kelayakan 5 LKS Berdasarkan BSNP Keterangan: I = kelayakan isi, II = kelayakan bahasa, III = kelayakan penyajian, IV = kelayakan kegrafikan. Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat kelayakan 5LKS yang telah dianalisis berdasarkan BSNP nilai rata-rata untuk uji kelayakan isi (I) sebesar 3,72, untuk uji kelayakan bahasa (II) sebesar 3,84, untuk uji kelayakan penyajian (III) sebesar 3,92, dan untuk uji kelayakan kegrafikan (IV) sebesar 3,86. Dilihat dari kriteria validitasnya bahwa LKS tersebut Valid dan tidak perlu revisi. 104

2. Standarisasi LKS Kimia Tentang Uji Kelayakan Berdasarkan BSNP Berdasarkan nilai hasil rata-rata uji kelayakan buku, hasil angket standar kelayakan yang telah diisi oleh validator (responden) diperoleh data rata-rata tanggapan dari semua responden guru kimia dan dosen kimia. Hasil uji kelayakan buku ajar kimia terinternalisasi nilai-nilai karakter siswa oleh validator dapat dilihat pada grafik dibawah ini: 3.70 3.60 3.50 3.40 3.30 3.20 3.56 3.68 3.52 3.42 3.48 3.42 Kelayakan Isi Kelayakan Bahasa Kelayakan Penyajian Kelayakan Kegrafikan Gambar 3. Nilai Rata-Rata Uji Kelayakan Berdasarkan BSNP Keterangan: I = kelayakan isi, II = kelayakan bahasa, III = kelayakan penyajian, IV = kelayakan kegrafikan. Pada gambar histogram di atas terlihat bahwa nilai rata-rata standar kelayakan isi (I) adalah sebesar 3,56 oleh responden guru dan 3,42 oleh responden dosen. Nilai rata-rata untuk standar kelayakan bahasa (II) adalah sebesar 3,68 oleh responden guru dan 3,64 oleh responden dosen. Nilai rata-rata untuk standar kelayakan penyajian (III) adalah sebesar 3,46 oleh responden guru dan 3,52 oleh responden dosen. Nilai rata-rata untuk standar kelayakan kegrafikan adalah sebesar 3,42 oleh responden guru dan 3,48 oleh responden dosen. Untuk nilai ratarata dari semua aspek standar kelayakan berdasarkan BSNP adalah sebesar 3,65 kriteria validitasnya {Valid dan tidak perlu revisi (layak)}. 3.8 3.6 3.4 3.66 3.52 3.32 3.56 3.40 3.34 3.68 3.42 3.50 3.26 3.2 3 a b c d e f g Gambar 4. Nilai Rata-Rata Standar Kelayakan IsiKeterangan: a = cakupan materi, b = keakuratan materi, c = kemuktakhiran, d = mengandung wawasan produktivitas, e = merangsang keingintahuan, f = mengembangkan kecakapan hidup (life skill), g = mengembangkan wawasan keindonesiaan dan kontekstual. 105

4 3.86 3.763.82 3.843.96 3.68 3.66 3.76 3.56 3.54 3.42 3.28 3 2 1 0 a b c d e f g Gambar 5. Nilai Rata-Rata Standar Kelayakan Bahasa (Keterangan: a = sesuai dengan perkembangan peserta didik, b = komunikatif, c = dialogis dan interaktif, d = lugas, e = koherensi dan keruntutan alur pikir, f = kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar, g = penggunaan istilah dan simbol/lambang). 3.58 3.56 3.7 3.6 3.5 3.4 3.3 3.2 3.1 3.34 3.36 a b c Gambar 6. Nilai Rata-rata Standar Kelayakan Penyajian (Keterangan: a = teknik penyajian, b = pendukung penyajian, c = penyajian pembelajaran). 3.8 3.70 3.76 3.60 3.55 3.58 3.54 3.50 3.48 3.48 3.44 3.48 3.44 3.44 3.44 3.42 3.38 3.38 3.38 3.4 3.28 3.22 3.22 3.22 3.14 3.2 3.6 3 2.8 a b c d e f g h i j k l m n Gambar 7. Nilai Rata-rata Standar Kelayakan Kegrafikan(Keterangan: a = ukuran buku, b = desain kulit buku, c = tipografi kulit buku, d = huruf yang sederhana, e = ilustrasi kulit buku, f = desain isi buku tata letak isi, g = unsur tata letak harmonis, h = unsur tata letak lengkap, i = tata letak mempercepat pemahaman, j = tipografi isi, k = tipografi mudah dibaca, l = tipografi memudahkan pemahaman, m = ilustrasi isi, n = ilustrasi isi menimbulkan daya tarik). 106

5.00 4.50 4.00 3.50 3.00 2.50 2.00 1.50 1.00 0.50 0.00 3.78 4.22 3.67 4.34 4.36 3.86 4.32 4.28 4.50 3.68 4.42 4.66 4.14 3.66 A B C D E F G H I J Gambar 8. Rata-rata Skor Nilai Karakter Responden dan (Keterangan: A = religius, B = jujur, C = disiplin, D = kerja sama, E = kreatif, F = rasa ingin tahu, G = menghargai prestasi, H = gemar membaca, I = peduli lingkungan, J = tanggung jawab). Pada gambar histogram di atas terlihat bahwa rata-rata skor nilai karakter menurut pendapat dosen sebesar 4,09 dan guru sebesar 4,17 KESIMPULAN Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil analisis uji kelayakan LKS kimia yang ada berdasarkan standar BSNP adalah sebesar 3,84 dilihat dari kriteria validitasnya LKS tersebut Valid dan tidak perlu revisi.berdasarkan pendapat guru dan dosen terhadap uji kelayakan LKS kimia untuk nilai rata-rata dari semua aspek standar kelayakan berdasarkan BSNP adalah sebesar 3,65 kriteria validitasnya {Valid dan tidak perlu revisi (layak)}.berdasarkan pendapat guru dan dosen terhadap uji kelayakan LKS kimia dikembangkan berdasarkan rubrik terinternalisasi nilainilai karakter siswa menurut pendapat dosen sebesar 4,09 dan guru sebesar 4,17. DAFTAR PUSTAKA Abdinsyah, dan Dasim Budimansyah, (2012), Internalisasi Nilai Peduli Lingkungan Melalui Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal, Integritas, 1(1) : 1-16. Dahar. R.W. (2011). Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga. Elias, J.L., (1989), Moral Education Secular and Religious, Florida: Robert E. Krieger Publishing Co, Inc. Hers, Richard H., Miller. John P, and Fielding, Glen P., (1980), Moral Education, an Appraisal, New York: Longman, Inc. Prastowo, Andi. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press..Putra, Ghanis., Nunuk Suryani, Suharno., (2013), Pengembangan ModelInternalisasi Nilai Karakter dalam IPS Melalui VCT (Value Clarification Technique) di SMP se Solo Raya, Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran1(3), 389-397. 4.34 4.34 4.34 4.22 3.94 3.56 107

Setyosari, Punaji. (2012). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: kencana. Sugiyono, (2011).Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Wibawa, Andi Setyo., Saptorini., dan Retno Sri Iswari, (2013), Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu Berbasis Pendiidkan Karakter Pada Tema Dampak Bahan Kimia Rumah Tangga Terhadap Lingkungan, Unnes Science Education Journal,2 (1). 108