PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN ASY ARIYAH. PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN ASY ARIYAH Ditulis oleh: Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT

Aqidah beliau tentang tauhid (Pengesaan Allah) dan tentang tawassul syar i serta kebatilan taw assul bid i

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi

Sifat-Sifat Ibadah Yang Benar

Memahami Takdir Secara Adil

AWAS!!! JANGAN SEPELEKAN PERKARA DALAM AGAMA ISLAM Al Ustadz Muhammad Umar as Sewed

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Istiqomah. Khutbah Pertama:

Mentadabburi Nama Allah, Al-Ghani (Maha Kaya)

Tantangan Alquran. Khutbah Pertama:

Penetapan Awal Ramadhan dan Syawal

Bahaya Berteman Dengan Ahlul Bid ah BAHAYA BERTEMAN DENGAN AHLUL BID AH

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

Tauhid Menghapuskan Seluruh Dosa

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh

BAB V KESIMPULAN. Dalam sejarah perkembangan umat Islam, munculnya aliran teologi Islam

Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya

Banyak Belum Tentu di Atas Kebenaran

Khutbah Jumat: Peringatan dari Bahaya Godaan Harta

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Kufur kepada thaghut adalah syarat sahnya ibadah seseorang, sebagaimana wudhu merupakan syarat sah shalat.

3 Wasiat Agung Rasulullah

Alhamdulillah.. Segala puji hanya milik Allah Azza Wa Jalla, Dzat yang menciptakan seluruh alam semesta, yang telah memberi sebaik-baik pemberian.

Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran

Allah Al-Ghalib (Maha Menang) dan An-Nashir (Maha Penolong)

Umrah dan Haji Sebagai Penebus Dosa

Mengimani Kehendak Allah

Menerima dan Mengamalkan Kebenaran

Dusta, Dosa Besar Yang Dianggap Biasa

Ulama berselisih pendapat tentang hukum berdoa bagi kaum muslimin ketika khotbah kedua.

NAPAK TILAS PERJALANAN HIDUP AL IMAM ABUL HASAN AL ASY ARI

Iman Kepada Takdir Membawa Sukses Dunia Akhirat

Syariat Adalah Amanah

Khotbah yang Menggelisahkan

Persiapan Menuju Hari Akhir

Sifat Allah Al-Hayiyyu, Yang Maha Pemalu

Sucikan Diri Benahi Hati

Kewajiban Menunaikan Amanah

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

Kewajiban Pemerintah dan Rakyat

Keistimewaan Hari Jumat

Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka

Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang bukan urusan kami (tidak ada contohnya) maka (amalan tersebut) tertolak (Riwayat Muslim)

Khutbah Jumat Manfaatkan Nikmat Kehidupan

Khutbah Jumat: Hakikat Takwa Kepada Allah

Perbandingan Antara Dunia dan Akhirat

`BAB I A. LATAR BELAKANG

Ketahuilah wahai saudaraku sesungguhnya syariah Islam itu terbagi dua bagian:

Al-Matiin, Yang Maha Kokoh

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

Takwa dan Keutamaannya

Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya

?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

??????????????????????????????????????????????? :????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

S U R G A. Diterjemahkan dari: Where do I Start oleh Bint. Mhahmood Islam4Kids.com. Alih Bahasa: Ummu Abdullah

Kultum Ramadhan: Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga

Faedah Kisah-kisah Qur ani FAEDAH KISAH-KISAH QUR ANI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TAUHID. Aku ciptakan jin dan manusia tiada lain hanyalah untuk beribadah kepadaku (QS. Adz-Dzariyat : 56)

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

Muhasabah dan Muraqabah, Jalan Menuju Takwa

Kedudukan Dua Kalimat Syahadat Dalam Syariat Islam

KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim

Motivasi Agar Istiqomah

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama

Islam Adalah Agama Wahyu

Perayaan Tahun Baru Islam

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

Adab dan Keutamaan Hari Jumat

Menjadi Hakim Zhalim ????????????:

Ditulis oleh: Al Ustadz Abu Umar Ibrahim Hafidzhahullah

Jadilah Orang Yang Dekat Dengan Alquran

Tidak Mungkin Beriman Kecuali dengan Izin Allah

Memacu Diri Agar Istiqomah Beribadah

Bersama Orang Tua Menuju Surga

Tegakkan Shalat Dengan Berjamaah

MENCARI REZEKI DENGAN MENJADI SEORANG PEMBERANI (1)

Kematian Lebih Baik Bagi Seorang Mukmin

Burung Hud-hud Pun Tidak Rela Allah Disekutukan

Surat Untuk Kaum Muslimin

Sikap Seorang Muslim Terhadap Ahli Maksiat

Renungan Pergantian Tahun

Memahami Nama Allah Al-Awwal, Al-Akhir, Azh-Zhahir, dan Al-Batin

Seribu Satu Sebab Kematian Manusia

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

Tafsir Surat Al-Ikhlas

yuslimu-islaman. Bukti ketundukan kepada Allah SWT itu harus dinyatakan dengan syahadat sebagai sebuah pengakuan dalam diri secara sadar akan

TAUHID, HAKIKAT DAKWAH PARA NABI & RASUL

Berkawan dengan Orang Shalih

Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar

Keindahan Nama-nama Allah

Tauhid Yang Pertama dan Utama

DIANTARA AMALAN UNTUK MEMAKMURKAN RAMADHAN

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

Al-Ilmu, Sebelum Berkata & Beramal

*** Syarat Amal Diterima

Dosa Bersumpah Dengan Menyebut Selain Allah

Transkripsi:

PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN ASY ARIYAH Ditulis oleh: Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak

jalan Ahlus Sunnah wal Jamaah maka mereka pun terjatuh dalam penyimpanganpenyimpangan dalam prinsip agama. Di antara penyimpangan mereka: Dalam masalah tauhid Asy ariyah menyatakan tauhid adalah (sekadar) menafikan berbilangnya pencipta sehingga umumnya mereka menafsirkan kalimat tauhid hanya sebatas tauhid rububiyah, yaitu tidak ada pencipta atau tidak ada yang bisa mencipta selain Allah Subhanahuwata ala. Mayoritas mereka tidak mengenal tauhid uluhiyah.adapun Ahlus Sunnah meyakini bahwa tauhid ada tiga: tauhid rububiyah, uluhiyah, dan asma wa sifat. Ahlus Sunnah meyakini bahwa tauhid adalah kewajiban pertama atas seorang hamba, terkhusus tauhid uluhiyah, karena untuk itulah manusia diciptakan. Allah Subhanahuwata ala berfirman: Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-ku. (adz-dzariat: 56) Dalam masalah iman Asy ariyah dalam masalah iman di atas mazhab Murji ah Jahmiyah. Mereka menyatakan iman hanyalah tasdiq bilqalbi (pembenaran dengan hati). Mereka menyatakan bahwa iman hanyalah membenarkan. Mereka tidak menyatakan amal termasuk dari iman dan tidak memvonis seseorang telah terjatuh dalam kekafiran dengan semata kesalahan amalan anggota badan. Mereka pun akhirnya terjatuh dalam menakwilkan ayat-ayat al-qur an dan hadits-hadits Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam. Adapun Ahlus Sunnah menyatakan bahwa iman adalah keyakinan dengan hati, ucapan dengan lisan, dan amalan dengan anggota badan, bisa bertambah dan berkurang. Iman bertambah dengan melaksanakan ketaatan dan berkurang dengan sebab perbuatan maksiat. Dalam masalah asma wa sifat Asy ariyah memiliki kebid ahan dengan menetapkan sifat ma ani tujuh sifat saja. Dasar mereka dalam menetapkannya adalah akal. Tujuh sifat yang mereka tetapkan pun tidak bermakna seperti makna yang ditetapkan Ahlus Sunnah. Kemudian ditambah oleh seorang tokoh mereka yakni as-sanusi menjadi dua puluh. Mereka mengingkari sifat-sifat lainnya yang terdapat dalam al-qur an dan as-sunnah. Mereka tidak menetapkan satu pun sifat fi liyah bagi Allah Subhanahuwata ala (seperti istiwa, nuzul, cinta, ridha, marah, dan lainnya).

Adapun Ahlus Sunnah wal Jamaah menetapkan semua nama Allah Subhanahuwata ala dan sifat-sifat-nya yang telah disebutkan dalam al-qur an dan as-sunnah tanpa tahrif, takwil (penyelewengan), dan tamtsil (penyerupaan dengan makhluk). Dalam masalah al-qur an Ahlus Sunnah wal Jamaah meyakini bahwa al-qur an adalah kalamullah bukan makhluk. Dalildalil tentang masalah ini sangatlah banyak. Allah Subhanahuwata ala berfirman: Dan jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar kalam Allah (yakni al-qur an). (at- Taubah:Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam bersabda: Adakah kaum yang mau membawa dan melindungiku, karena sesungguhnya Quraisy telah mencegahku untuk menyampaikan kalam Rabbku (al-qur an). Dalam masalah inilah para ulama Ahlus Sunnah dizalimi. Al-Imam Ahmad dan para ulama Ahlus Sunnah lainnya mendapatkan cobaan yang dahsyat. Orangorang Mu tazilah berhasil menghasut penguasa ketika itu sehingga menjadikan paham Mu tazilah sebagai akidah resmi dan memaksa semua orang untuk mempunyai keyakinan ini. Berapa banyak para ulama Ahlus Sunnah meninggal dalam mempertahankan akidah Ahlus Sunnah dan sebagian lainnya terzalimi (di antaranya dengan dipenjara). Ahlus Sunnah wal Jamaah meyakini bahwa semua yang tertulis dalam mushaf, dihafal di dada adalah al-qur an. Ahlus Sunnah meyakini bahwa kalamullah adalah dengan huruf dan suara, dapat didengar dan dapat dimengerti. Al-Imam Ahmad rahimahullah berkata, Al-Qur an adalah kalamullah bukan makhluk. Jangan engkau lemah untuk mengatakan, Bukan makhluk. Sesungguhnya kalamullah itu bukanlah sesuatu yang terpisah dari Dzat Allah Subhanahuwata ala, dan sesuatu yang berasal dari Dzatnya itu bukanlah makhluk. Jauhilah berdebat dengan orang yang hina dalam masalah ini dan golongan lafzhiyah (ahlul bid ah yang mengatakan, Lafadzku ketika membaca al-qur an adalah makhluk ) dan lainnya atau dengan orang yang tawaquf (abstain) dalam masalah ini yang berkata, Aku tidak tahu al-qur an itu makhluk atau bukan makhluk, tetapi yang jelas al-qur an itu adalah kalamullah. Orang ini (yang tawaquf) adalah ahlul bid ah sebagaimana halnya orang yang mengatakan bahwa al-qur an adalah makhluk. Ketahuilah, (keyakinan Ahlus Sunnah adalah) al-qur an adalah kalamullah,

bukan makhluk. (Lihat Ushulus Sunnah) Mu tazilah telah sesat dalam masalah ini dan lainnya. Kesesatan Mu tazilah karena mereka menyatakan al-qur an adalah makhluk bukan kalamullah. Adapun penyimpangan Asy ariyah karena mereka mencocoki Ahlus Sunnah dari satu sisi dan menyepakati Mu tazilah dari sisi lainnya. Kaum Asy ariyah berkata, Al-Qur an maknanya adalah kalamullah, adapun lafadznya adalah hikayat (ungkapan) dari kalamullah, artinya lafadz al-qur an, menurut mereka, adalah makhluk. Hal ini karena dalam pandangan Mu tazilah, Allah Subhanahuwata ala tidak berbicara, dan dalam pandangan Asy ariyah Allah Subhanahuwata ala berbicara tapi hanya dalam jiwanya, tidak terdengar. Dalam masalah takdir Mereka jabriyah dalam masalah takdir, hanya menetapkan iradah (kehendak) kauniyah dan tidak menetapkan iradah syar iyah. Menurut mereka, seorang hamba tidak memiliki qudrah (kuasa), mereka hanya menetapkan kemampuan dan qudrah seorang hamba ketika berbuat saja, mereka menafikan adanya qudrah hamba sebelum berbuat. Adapun Ahlus Sunnah menetapkan adanya iradah kauniyah dan syar iyah, menetapkan masyiah dan qudrah bagi hamba. Penyimpangan Asy ariyah dalam masalah takwil/penyelewengan Sebagai contoh, ar-razi dan al-amidy menakwilkan makna istiwa menjadi: menguasai, mengalahkan, serta pasti terjadinya takdir dan hukum ilahiyah. (Asasut Taqdis dan Ghayatul Maram). Contoh lain, menakwilkan sifat wajah. Al-Baghdadi berkata, Yang sahih menurut kami yang dimaksud wajah adalah dzat. (Ushuluddin) Disebutkan oleh Ibnu Taimiyah bahwa takwil yang ada di tengah-tengah manusia seperti takwil yang disebutkan oleh Ibnu Faurak dalam kitab Takwil, Muhammad bin Umar ar-razi dalam kitabnya Ta sisut Taqdis, juga ada pada Abul Wafa Ibnu Aqil dan Abu Hamid al-ghazali, takwil-takwil tersebut adalah takwil yang bersumber dari Bisyr al-marisi, seorang tokoh Mu tazilah. (Lihat Majmu Fatawa: 5/23) Penyimpangan Asy ariyah dalam masalah illat (sebab/hikmah) dalam perbuatan Allah Subhanahuwata ala. Mereka tidak menetapkan ilat (sebab) dan hikmah bagi

perbuatan Allah Subhanahuwata ala. Adapun Ahlus Sunnah menyatakan semua yang Allah Subhanahuwata ala lakukan mengandung hikmah yang sangat tinggi. Orang-orang Asy ariyah setelah masa Abul Ma ali al-juwaini mengingkari bahwa Allah Subhanahuwata ala di atas makhluk-nya. Mereka memperluas permasalahan karamah hingga menyatakan bahwa mukjizat para nabi mungkin saja terjadi atas para wali. Menetapkan Allah Subhanahuwata ala dilihat tanpa dari arah. Hingga akhir ucapan mereka mengingkari ru yah (bahwa kaum mukminin akan melihat Allah Subhanahuwata ala di akhirat) Menyatakan akal tidak bisa menetapkan baik buruknya sesuatu. Menyatakan tidak sah keislaman seseorang setelah mukallaf sampai ragu terlebih dahulu. (Lihat Takidat Musallamat Salafiyah hlm. 35 36, dan Mauqif Ibnu Taimiyah minal Asya irah) Sumber: Majalah asy Syariah edisi 74 Related Posts ASY'ARIYAH BUKAN PENGIKUT ABUL HASAN AL-ASY'ARI ASY'ARIYAH BUKAN PENGIKUT ABUL HASAN AL-ASY'ARI Ditulis oleh: Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak Telah kita ketahui bahwa Asy ariyah adalah kelompok ahlul kalam yang muncul setelah berakhirnya masa generasi NAPAK TILAS PERJALANAN HIDUP AL IMAM ABUL HASAN AL ASY'ARI NAPAK TILAS PERJALANAN HIDUP AL IMAM ABUL HASAN AL ASY'ARI Ditulis oleh: Al-Ustadz Ruwaifi bin Sulaimi, Lc. Mengkaji biografi ulama dan becermin dari perjalanan hidup mereka ULAMA YANG MENYATAKAN ASY'ARIYAH BUKAN AHLUS SUNNAH ULAMA YANG MENYATAKAN ASY'ARIYAH BUKAN AHLUS SUNNAH Al-Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah Ibnu Khuzaimah rahimahullah ditanya oleh Abu Ali ats-tsaqafi, Apa yang kau ingkari, wahai ustadz,