KEBIASAAN MEROKOK PADA REMAJA DALAM PERSPEKTIF NORMA KESOPANAN. (Studi Kasus di Desa Klego, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokratis dan

KESENJANGAN ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN TENTANG PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah i

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI)

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BUDAYA SALAMAN SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN KARAKTER BERSAHABAT DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Pada Siswa SMK Negeri 1 Banyudono Kabupaten Boyolali)

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH IKLAN MEDIA LUAR RUANG TERHADAP PERILAKU MEROKOK SISWA DI SMA NEGERI 2 MEDAN TAHUN 2012

HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP SEHAT DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA KARYAWAN DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu hal yang seringkali menyerang remaja adalah perilaku merokok, yang

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaraan

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dari setiap negara. Salah satu indikatornya adalah meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kuesioner Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bahaya merokok terhadap remaja yang utama adalah terhadap fisiknya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan dalam kehidupan manusia.remaja mulai memusatkan diri pada

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku merokok dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, sangat

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA LAKI-LAKI KELAS XI DI SMK TUNAS BANGSA SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Kebiasaan merokok di masyarakat kini seolah telah menjadi budaya. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi (UU

Oleh: RIAN PUTERI SAYEKTI WIBOWO A

BAB I PENDAHULUAN. kini. Jika ditanya mengapa orang merokok, masing-masing pasti memiliki. anak muda, remaja yang melakukan kebiasaan tersebut.

IMPLEMENTASI HAK ANAK DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA (Studi Kasus Kota Layak Anak Tahun 2014) NASKAH PUBLIKASI

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PEMILIH PEMULA. (Studi Kasus Pada Pemilih Pemula di Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Kebak

KESENJANGAN ANTARA TEORI DAN PRAKTEK TENTANG BERTOLERANSI ANTARUMAT BERAGAMA

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA TUNAGRAHITA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA KELAS X/C

BAB I PENDAHULUAN. tetapi merambah di semua kalangan. Merokok sudah menjadi kebiasaan di

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian baik bagi perokok dan orang yang ada

BAB I PENDAHULUAN. Merokok dapat mengganggu kesehatan bagi tubuh, karena banyak. sudah tercantum dalam bungkus rokok. Merokok juga yang menyebabkan

[PP NO.19/2003 (PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN)] December 22, 2013

ANALISIS PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS DAN DISIPLIN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN NASKAH PUBLIKASI

PENANAMAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB SISWA PADA PELAKSANAAN ULANGAN HARIAN DALAM MATA PELAJARAN

2015 SIKAP TERHAD AP PICTORIAL HEALTH WARNING D AN INTENSI MEROKOK SISWA SMP D I KOTA BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular (PTM), yang merupakan penyakit akibat gaya hidup serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERSEPSI BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN PADA MAHASISWA PRODI PGSD FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI. Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

I. PENDAHULUAN. Rokok merupakan salah satu produk yang cukup unik (terutama cara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEDISIPLINAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Banyudono, Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013)

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Oleh: LITA AYU SOFIANA A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rista Mardian,2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai suku, ras, adat istiadat, bahasa, budaya, agama, serta kepercayaan.

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku merokok tampaknya telah menjadi kebiasaan banyak. seperti Indonesia bermunculan rokok-rokok terbaru yang setiap produk

BAB II LANDASAN TEORI. yang diamati secara umum atau objektif. Hal tersebut senada dengan pendapat Sarwono (2001)

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: NANDA HASRI PERMATASARI A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. komponen generasi muda akan mempunyai peran yang sangat besar dan

PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH DI KALANGAN REMAJA (Studi Kasus di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. secara sadar untuk melukai dirinya sendiri, karena dengan merokok, berarti

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SLTP DI KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. Rokok pada dasarnya merupakan tumpukan bahan kimia berbahaya. Satu batang rokok asapnya menguraikan sekitar 4000 bahan kimia

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku merokok merupakan suatu kebiasaan yang sangat membahayakan bagi kesehatan, yang sampai saat ini masih

IMPLEMENTASI KARAKTER MANDIRI DAN KERJA KERAS DALAM MASYARAKAT NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat

ANALISIS PERILAKU SISWA SMP DALAM MENERAPKAN NILAI-NILAI PANCASILA SILA KELIMA DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Di SMP Negeri 3 Sawit Boyolali)

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL DAN SANTUN PESERTA DIDIK MELALUI BUDAYA SEKOLAH

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

tinggi tingkat kesehatan, maka kesegaran jasmani akan semakin baik pula. Berdasarkan Undang- Undang Kesehatan No 36 tahun 2009 yang memuat

BAB I PENDAHULUAN. kalangan rumah tangga sendiri. Kebiasaan merokok dimulai dengan adanya rokok

BAB 1 : PENDAHULUAN. Perilaku merokok merupakan suatu hal yang fenomenal. Hal ini ditandai dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung CO (Carbon monoksida) yang mengurai kadar oksigen dalam

BAB I PENDAHULUAN. umum. Saat ini kegiatan merokok adalah kebutuhan bagi sebagian orang, namun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahkam teradi kecenderungan usia mullai merokok yang semakin muda.

NASKAH PUBLIKASI KONTRIBUSI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS 3B DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: RATIH SILVIANA A

BAB II ROKOK DI KALANGAN REMAJA

BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. a. Perokok aktif adalah orang yang memang sudah merokok.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Asap rokok mengandung 4000 bahan kimia dan berhubungan dengan

PENGUATAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan sebuah perilaku yang tidak asing ditemukan di kehidupan seharihari,

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan BAB I

BAB III ANALISIS MASALAH

dalam terbitan Kementerian Kesehatan RI 2010).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rokok sudah menjadi suatu barang konsumsi yang sudah familiar kita

PENANGANAN KASUS PENCABULAN PADA ANAK (Studi Kasus di Wilayah Hukum Polresta Surakarta Tahun 2014) NASKAH PUBLIKASI

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN KERJA KERAS PADA ANAK-ANAK KELUARGA PEDAGANG. (Studi Kasus di Pasar Raya Gentan, Baki, Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI

BAB I BAB 1 : PENDAHULUAN PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. pandang, gaya hidup dan budaya suatu masyarakat, bahkan perseorangan.

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya terjadi di negara-negara berkembang. Sekitar 5 juta orang mati

ANALISIS PELANGGARAN PENGENDARA SEPEDA MOTOR TERHADAP UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran pengetahuan..., Rowella Octaviani, FKM UI, 2009

IMPLEMENTASI KARAKTER TANGGUNG JAWAB DAN KERJA KERAS PADA ANAK PEDAGANG JAMU (STUDI KASUS DI DESA KISMOYOSO KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI)

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dalam kehidupan manusia, dimana seseorang sudah tidak dapat

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. dikeluarkan oleh asap rokok orang lain (Harbi, 2013). Gerakan anti rokok

BAB 1 PENDAHULUAN. walaupun sering ditulis di surat-surat kabar, majalah dan media masa lain yang

BAB I PENDAHULUAN. Merokok tidak hanya berdampak pada orang yang merokok (perokok aktif)

Transkripsi:

KEBIASAAN MEROKOK PADA REMAJA DALAM PERSPEKTIF NORMA KESOPANAN (Studi Kasus di Desa Klego, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan TIAS MELANI A220110014 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

KEBIASAAN MEROKOK PADA REMAJA DALAM PERSPEKTIF NORMA KESOPANAN (Studi Kasus di Desa Klego, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali) Tias Melani, A22010014, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarga-negaraan (PPKn), Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015, xiv + 78 halaman ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Untuk mendeskripsikan faktor apa saja yang mempengaruhi kebiasaan merokok pada remaja, (2) Untuk mendeskripsikan dampak dari kebiasaan merokok pada remaja, (3) Untuk mendeskripsikan pandangan masyarakat terhadap kebiasaan merokok pada remaja dalam perspektif norma kesopanan. Penelitian ini adalah merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah remaja yang merokok, orang tua dan masyarakat di Desa Klego, kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali. Objek penelitian ini adalah pandangan masyarakat mengenai kebiasaan merokok dalam perspektif norma kesopanan.teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi.. Uji keabsahan data yang digunakan yaitu melalui triangulasi teknik pengumpulan data dan triangulasi sumber data. Analisis data menerapkan model interaktif melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Faktor yang mempengaruhi kebiasaan merokok pada remaja yaitu pengaruh rasa ingin tahu, menunjukkan kejantanan/kedewasaan, teman sebaya, orang tua, dan iklan rokok, (2) dampak dari kebiasaan merokok berupa positif yaitu dapat mengahangatkan suhu tubuh pada daerah dingin dan negatif yaitu dapat membuat ketergantungan dan membuat batuk, (3) pandangan masyarakat terhadap kebiasaan merokok pada remaja dalam perspektif norma kesopanan yaitu banyak dari mereka yang menggunjing dan mencemooh, karena masyarakat menilai remaja yang merokok sudah dikatakan melanggar dari norma masyakat, dan dinilai belum pantas merokok karena masih sebagai seorang pelajar dan belum mempunyai pendapatan sendiri. Kata kunci: kebiasaan, merokok, remaja, norma kesopanan. Surakarta, 11 Mei 2015 Yang menyatakan, TIAS MELANI A220110014 xv

PENDAHULUAN Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokratis dan menghargai hak-hak setiap individu tanpa meninggalkan kewajibannya sebagai warga negara. Kebebasan yang dimiliki setiap individu tersebut, tetap ada sebuah aturan batasan yang disebut norma. Norma adalah aturan hidup yang mengatur tingkah laku manusia. Sebagai warga negara yang baik selain memperhatikan hak individu juga harus mentaati setiap aturan yang berlaku di wilayah Indonesia. Indonesia yang bersifat majemuk dari segi kebuadayaan, suku, ras, dan agama dapat bersatu karena setiap warga negara mempunyai sifat toleransi yang tinggi. Keberagaman di Indonesia tidak menyebabkan perpecahan, melainkan dapat dijadikan kebanggaan akan keanekaragaman. Berdasarkan keberagaman tersebut, maka setiap warga negara memiliki kebiasaan-kebiasaan yang berbeda antara individu satu dengan lainnya. Kebiasaan adalah sesuatu yang dilakukan secara terus menerus dalam rentang waktu yang lama. Suatu kebiasaan menyangkut cara menggunakan usaha dari coba-coba, situasi kebetulan, atau beberapa pengaruh yang tidak disadari. Kebiasaan tersebut ada yang berbentuk positif maupun negatif. Kebiasaan positif membuat seseorang bertindak sesuai dengan aturan yang berlaku dan akan membuat orang lain merasa nyaman. Kebiasaan negatif yaitu sesuatu yang dilakukan bertentangan dengan aturan yang berlaku dalam suatu kelompok atau wilayah. Merokok adalah salah satu bentuk kebiasaan. Dalam kehidupan sehari-hari sering ditemui orang merokok di mana-mana, baik di kantor, di pasar, di jalan, maupun tempat umum lainnya, bahkan di kalangan rumah tangga sendiri. Melihat perkembangannya merokok di Indonesia sangat 1 memperihatinkan, setiap hari perokok aktiv selalu menghisap tembakau. Manusia dengan sengaja mengalirkan gas produksi hasil pembakaran tembakau ke paru-parunya. Cara menanggulangi kebiasaan merokok juga sangat sulit dikarenakan tidak ada aturan yang tegas bagi sang perokok dan industri rokoknya. Kebiasaan merokok dimulai dengan adanya

perokok pertama. Sejumlah studi menemukan penghisap rokok pertama dimulai pada usia 11-13 tahun (Smet, 1994). Kebiasaan merokok pada remaja apabila dilihat dari perspektif norma kesopanan itu sudah menyimpang. Para remaja sudah tidak lagi mempunyai rasa malu apabila merokok ditempat umum. Remaja tidak menyadari bahwa mereka masih sekolah dan belum mempunyai pendapatan sendiri untuk membeli rokok. Dalam segi pandangan masyarakat terhadap perilaku merokok pada remaja akan menilai bahwa mereka tidak mempunyai rasa malu dan akan dikucilkan, karena masyarakat menilai mereka tidak mempunyai etika dalam berperilaku. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dipandang cukup penting untuk dilakukan penelitian tentang Kebiasaan Merokok pada Remaja dalam Perspektif Norma Kesopanan (studi kasus di desa Klego, Kecamatan klego, Kabupaten Boyolali). Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan permasalahan penelitian ini sebagai berikut: 1. Apa saja faktor yang mempengaruhi kebiasaan merokok pada remaja? 2. Apa saja dampak dari kebiasaan merokok pada remaja? 3. Bagaimana pandangan masyarakat terhadap kebiasaan merokok pada remaja dalam perspektif norma kesopanan? Adapun tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Untuk mendeskripsikan faktor apa saja yang mempengaruhi kebiasaan merokok pada remaja. 2. Untuk mendeskripsikan dampak dari kebiasaan merokok pada remaja. 3. Untuk mendeskripsikan pandangan masyarakat terhadap kebiasaan merokok pada remaja dalam perspektif norma kesopanan. METODE PENELITIAN Tempat penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Klego, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali. Tahap-tahap dalam pelaksanaan kegiatan ini mulai dari tahap persiapan sampai dengan penulisan laporan penelitian.secara keseluruhan semua kegiatan dilakukan selama kurang lebih empat bulan, yaitu sejak bulan Januari sampai dengan bulan April 2015. Jenis penelitian ini merupakan penelitian

kualitatif. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian naturalistik atau kualitatif, karena meneliti pada tempat yang alamiah, dan penelitian tidak membuat perlakuan, karena dalam pengumpulan data berdasarkan pandangan dari sumber data, bukan pandangan peneliti (studi kasus di Desa Klego, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali). Penelitian ini juga menghimpun data-data serta memperoleh pemahaman dari kasus-kasus terkait dengan peristiwa maupun kegiatan lainnya yang terikat oleh tempat dan waktu. Subjek penelitian ini adalahremaja yang merokok di Desa Klego, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali. Objek penelitian ini yaitu pandangan masyarakat mengenai kebiasaan merokok dalam perspektif norma kesopanan.sumber data dalam penelitian ini meliputi informan atau narasumber, tempat atau lokasi, serta arsip maupun dokumen. Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dapat dengan observasi (pengamatan), wawancara, dan mengkaji dokumen. Teknik yang digunakan untuk mengetahui validitas data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan triangulasi sumber data dan Triangulasi teknik dalam pengumpulan data. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data model interaktif. Adapun langkah-langkah teknik analisis data model interaktif adalah sebagai berikut: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan (Patilima, 2005:100). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan telaah dokumen. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok pada Remaja Begitu banyak sebab atau alasan yang disampaikan oleh remaja di Desa Klego, Kecamatan Klego, kabupaten Boyolali mengapa dia melakukan aktivitas merokok. Sebagian besar remaja melakukan aktivitas merokok karena ingin terkesan dewasa, gagah atau macho. 2. Dampak dari Kebiasaan Kerokok pada Remaja Kerugian yang ditimbulkan dari kebiasaan merokok sangat banyak bagi kesehatan namun kebanyakan orang masih memilih untuk menikmatinya. Dalam asap rpkok terdapat 4000 zat kimia berbahaya. sebagaimana halnya berbagai aktivitas, merokok ada dampak yang ditimbulkan baik positof maupun negatif. Adapun penjelasan dari masing-masing dampak merokok yaitu sebagai berikut: a. Dampak positif merokok. Meskipun dalam bungkus rokok tertulis peringatan bahwa merokok dapat menyebabkan serangan jantung, kanker,

impotensi, serta gangguan janin, tetapi seperti tidak diperdulikan oleh para perokok. Kebanyakan para perokok mengatakan mulut terasa asam jika tidak menghisap rokok terlebih saat setelah makan. Adapun dampak yang positif dari merokok adalah sebagai berikut: 1) Merokok dapat mengurangi stres, tekanan perasaan yang kurang enak, secara langsung menjadikan remaja lebih berani. 2) Menimbulkan rasa nikmat. 3) Mempererat pergaulan antar kawan, terutama bila semua teman merokok. 4) Meningkatkan keberanian dan perasaan jantan, jagoan serta macho. 5) Mengurangi nafsu makan, sehingga mencegah kegemukan. Berdasarkan kelima manfaat tersebut di atas, manfaat yang ditimbulkan dari perokok khususnya bagi remaja yang digunakan sebagai alasan untuk merokok yaitu cenderung pada hal mengurangi stres, mempererat pergaulan, dan meningkatkan keberanian serta perasaan jantan. b. Dampak negatif merokok. Dalam bungkus rokok dicantumkan peringatan pemerintah bahwa merokok dapat menyebabkan serangan jantung, paru-paru, kanker, impotensi, serta gangguan kehamilan dan janin. Selain itu dampak negatif dari merokok yaitu sebagai berikut: 1) Rokok mengandung 4000 jenis bahan racun yang berbahaya bagi kesehatan. 2) Rokok menurunkan konsentrasi. 3) Rokok menurunkan kebugaran. 4) Rokok selain meracuni diri para perokok sendiri, juga orang disekitarnya (sebagai perokok pasif) dengan bahaya yang sama. 5) Rokok menimbulkan ketergantungan. 6) Rokok dapat menyulut kebakaran. 7) Rokok dapat meningkatkan tekanan darah. 8) Rokok dapat menyebabkan gangguan pada pembuluh darah. 9) Rokok dapat memperpendek usia. 10) Rokok dapat menghambat buang air kecil. 11) Rokok dapat menyebabkan polusi udara dalam ruangan.

3. Pandangan Masyarakat terhadap Kebiasaan Merokok pada Remaja dalam Perspektif Norma Kesopanan Norma kesopanan adalah seperangkat aturan yang bersumber dari tata kehidupan masyarakat itu sendiri. Aturan-aturan tersebut berupa kesepakatan yang dibuat dalam masyarakat itu sendiri, sehingga setiap daerah memiliki tata kehidupan yang berbeda, termasuk penilaian mengenai merokok. Kebanyakan memang tidak ada aturan yang tegas, namun didalam masyarakat terdapat aturan yang dibuat demi kelangsungan hidup bersama yang disebut norma kesopanan. Dilihat dari perspektif norma kesopanan, kebiasaan merokok pada remaja dinilai sudah menyimpangmasyarakat menilai bahwa kebiasaan merokok pada remaja itu sebagai sebuah bentuk penyimpangan, namun ada juga yang menganggap lumrah. Masyarakat menilai menyimpang karena mereka belum mempunyai pendapatan sendiri untuk membeli rokok, sedangkan dianggap lumrah karena pada masa remaja memiliki rasa keingintahuan yang tinggi dalam menentukan jati dirinya. Larangan merokok. Penyimpangan tersebut karena remaja yang sebagian besar masih sekolah namun sudah berani merokok ditempat umum, tanpa mempunyai rasa malu. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebiasaan merokok pada remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor dan mendapat penilaian berbagai macam oleh masyarakat jika dilihat dari perspekitif norma kesopanan. Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, dapat disimpulkan beberapa hal yaitu sebagai berikut: 1. Faktor yang mempengaruhi kebiasaan merokok pada remaja yaitu: a. Faktor internal yaitu berupa: rasa ingin tahu dan ingin menunjukkan kejantanan atau kedewasaan. b. Faktor eksternal yaitu berupa: Pengaruh orang tua, teman sebaya, dan iklan rokok. c. Faktor psikologis yaitu berupa: Pengaruh biologis, genetik, dan kepribadian. 2. Dampak dari kebiasaan merokok pada remaja yaitu:

a. Dampak poitif: 1) Merokok dapat mengurangi stres, tekanan perasaan yang kurang enak, secara langsung menjadikan remaja lebih berani. 2) Menimbulkan rasa nikmat. 3) Mempererat pergaulan antar kawan, terutama bila semua teman merokok. 4) Meningkatkan keberanian dan perasaan jantan, jagoan serta macho. 5) Mengurangi nafsu makan, sehingga mencegah kegemukan. b. Dampak negatif: 1) Rokok mengandung 4000 jenis bahan racun yang berbahaya bagi kesehatan. 2) Rokok menurunkan konsentrasi. 3) Rokok menurunkan kebugaran. 4) Rokok selain meracuni diri para perokok sendiri, juga orang disekitarnya (sebagai perokok pasif) dengan bahaya yang sama. 5) Rokok menimbulkan ketergantungan. 6) Rokok dapat menyulut kebakaran. 7) Rokok dapat meningkatkan tekanan darah. 8) Rokok dapat menyebabkan gangguan pada pembuluh darah. 9) Rokok dapat memperpendek usia. 10) Rokok dapat menghambat buang air kecil. 11) Rokok dapat menyebabkan polusi udara dalam ruangan. 3. Pandangan masyarakat mengenai kebiasaan merokok pada remaja dalam perspektif norma kesopanan. Menurut masyarakat di Desa Klego, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali, meskipun tidak ada aturan tegas yang mengatur larangan merokok pada remaja, masyarakat menilai itu sudah merupakan salah satu bentuk penyimpangan. Masyarakat menilai bahwa usia remaja yang masih sekolah dianggap belum pantas untuk merokok, karena belum mempunyai pendapatan sendiri. Saran Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:

1. Terhadap Kepala Desa a. Kepala Desa harus menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dalam bersikap, bertingkah laku dan berbuat. b. Kepala Desa hendaknya lebih menegakkan peraturan agar tidak ada remaja yang merokok. Hal ini berguna untuk memperbaiki moral dan etika para remaja sebagai penerus bangsa. c. Kepala Desa hendaknya menerima dan mendengarkan masukan atau saran dari masyarakat mengenai kebiasaan merokok pada remaja. 2. Terhadap Masyarakat a. Bagi orang tua hendaknya memberikan contoh yang baik kepada anaknya dan senantiasa menanamkan nilai dan norma yang berlaku sesuai dengan karakter bangsa Indonesia yaitu Pancasila. b. Masyarakat hendaknya ikut serta memantau dan menghimbau kepada remaja agar tidak melakukan kebiasaan merokok secara berlanjut. c. Membuka wawasan masyarakat mengenai kebiasaan merokok pada remaja dalam perspektif norma kesopanan. d. Kita sebagai orang timur terkait akan adat istiadat atau norma yang berbentuk karena kehendak masyarakat yaitu norma kesopanan, maka seharusnya patuh akan peraturan tersebut. 3. Terhadap Remaja yang merokok a. Remaja yang merokok di Desa Klego, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali hendaknya dikurangi dalam merokok mengingat banyak resiko dam bahaya untuk seorang remaja baik masa sekarang maupun yang akan datang. b. Remaja yang merokok di Klego, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali hendaknya memikirkan pandangan masyarakat mengenai remaja perokok itu adalah hal yang negatif dan tidak pantas dilakukan. c. Para perokok hendaknya memikirkan dan memperdulikan orang yang ada disekitarnya agar tidak terganggu dan menjadi perokok pasif yang mempunyai resiko yang sama, sehingga masih mencerminkan karakter bangsa yang perduli dengan sesama dan tidak individualisme.

4. Terhadap Penelitian Berikutnya a. Bagi peneliti sebagai wawasan dan pengetahuan untuk mengadakan penelitian berikutnya. b. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat dan dapat membantu serta memberi sumbangan pemikiran bagi peneliti yang sejenis di masa yang akan datang. c. Saran kepada peneliti lain yang hendak meneliti objek yang sama yaiu kebiasaan merokok pada remaja dalam perspektif norma kesopanan, supaya mengambil tema yang lain agar lebih inovatif sekaligus menambah khasanah wawasan dan pengetahuan bagi masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan RI. 2010. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2010. Jakarta: Departemen Kesehatan. Ellizabet, Aulia Lisa. 2010. Stop Merokok. Jogjakarta: Garailmu. Estiananda, D.W. 2008. Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Bahaya Merokok dengan perilaku Merokok Pada Siswa SMPN 1 Selopuro Kabupaten Blitar. http:etd.eprints.umc.ac.id/28616/2bab-1.pdf. Diunduh pada hari rabu 24 Desember 2014. Pukul 16.21 Ginanjar, Syaeful. 2014. Norma Kesopanan. www.academia.edu/norma _kesopanan. Diunduh pada tanggal 29 April 2015, pukul 13.37 WIB. Patilima, Hamid. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta.