LAPORAN ARUS KAS KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 04 PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM TAHUN NOMOR PEMERINTAH KOTA PAGAR ALAM KEBIJAKAN AKUNTANSI TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 79 TAHUN 2013 TANGGAL: 27 DESEMBER 2013 KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 04 LAPORAN ARUS KAS

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 05 LAPORAN ARUS KAS

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO.

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO.

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

LAPORAN ARUS KAS I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan

LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 5 LAPORAN ARUS KAS

LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03

LAMPIRAN VII PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 75 TAHUN 2017 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG LAPORAN ARUS KAS A.

Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Subang 52

INFORMASI TENTANG LAPORAN ARUS KAS DI DALAM LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

Draft publikasian PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH NO. 03: LAPORAN ARUS KAS. Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 1

DAFTAR ISTILAH DAN PENUTUP. Istilah yang digunakan dalam Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bungo termuat dalam daftar sebagai berikut :

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NERACA KOMPARATIF

BAB II LAPORAN ARUS KAS

Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan. keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik.

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp)

NERACA PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012.

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 02 LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan otonomi daerah. Dimana otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

Anggaran Realisasi Realisasi Cat

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BERBASIS KAS

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PROGRAM S-1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN AKUNTANSI

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PETERNAKAN

BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 105 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

AKUNTANSI PEMBIAYAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KECAMATAN ANTAPANI KOTA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2014

AKUNTANSI PENDAPATAN

Anda layak terpilih menjadi Anggota Dewan dari Daerah Pemilihan Jember & Lumajang.

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BERBASIS KAS

Struktur organisasi Dinas Sosial Kota Bandung ditetapkan dengan Perda nomor 13 tahun 2007 tentang Susunan Organisasi Dinas Pemerintah Kota Bandung.

LAPORAN KEUANGAN POKOK

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 (Rp)

WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN

LAPORAN KEUANGAN 2014

PENGANTAR. PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN NERACA PER 31 Desember 2014 dan 2013

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

BAB II Landasan Teori

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

PEMERINTAH ACEH NERACA Per 31 Desember 2012 dan 2011

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

JUMLAH ASET LANCAR , ,94

LAPORAN KEUANGAN POKOK

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

LAPORAN REALISASI ANGGARAN Untuk Tahun yang Berakhir Sampai Dengan Tanggal 31 Desember 2015 (dalam rupiah dan persen)

KERTAS KERJA PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI POSISI PER TANGGAL.

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006

BAB I KEBIJAKAN AKUNTANSI PENDAPATAN

PEMERINTAH KOTA DENPASAR LAPORAN ARUS KAS

KABUPATEN CILACAP LAPORAN REALISASI ANGGARAN KONSOLIDASIAN TAHUN ANGGGARAN 2011

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PEMERINTAH ACEH NERACA Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

BAB II CATATAN ATAS LAPORAN ALIRAN KAS DAERAH

BUPATI BENGKULU TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 URAIAN REF ANGGARAN 2014

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA INSPEKTORAT KABUPATEN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA LAPORAN REALISASI ANGGARAN

KEBIJAKAN LRA A. TUJUAN

Lampiran 1. Perbandingan Struktur, Klasifikasi dan Pos-pos Akun. Antara Kepmendagri 29/2002 dengan PP 24/2005

LAPORAN KEUANGAN POKOK. PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI N E R A C A Per 31 Desember Tahun 2009 dan Tahun 2008

WALIKOTA PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

(1) Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus kas bersih dari Aktivitas Operasi sebesar Rp ,24 terdiri dari:

AKUNTANSI INVESTASI

BAB II BAHAN RUJUKAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 03 NERACA

Transkripsi:

LAMPIRAN : 5 PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM TAHUN NOMOR TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 04 LAPORAN ARUS KAS

m DAFTAR ISI Paragraf jahuluan ;uan 3ngLingkup 3fifaat Informasi Arus Kas jsnisi Ldan Setara Kas 1-3 1-2 3 4-6 7 8-9 1TAS PELAPORAN ARUS KAS 10-12 iyajian LAPORAN ARUS KAS :jttivita& C.erasi...... Mvitas Investasi Aset Nonkeuangan :Mivitas Pembiayaan ;ktivitas Nonanggaran 13-29 16-20 21-23 24-26 27-29 LAPORAN ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI, INVESTASI SET NONKEUANGAN, PEMBIAYAAN, DAN NONANGGARAN 30-32 'ELAPORAH ARUS KAS ATAS DA3AR ARUS KAS BERSIH 33 MS KAS MAT A UANG ASING 34-36 i'^nga DAN BAGIAN LABA 37-40 WESTASI DALAM PERUSAHAAN DAERAH DAN KEMITRAAN 41-43 "ER0LEHAN DAN PELEPASAN PERUSAHAAN DAHRAH DAN UNIT 0pERASILAINNYA 44-47 ^ANSAKSI BUKAN KAS 48-49 ^MPQNEN KAS DAN SETARA KAS 50 P^Q UNGKAPAN LAINNYA 51-53

KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 04 LAPORAN ARUS KAS ^raf-paragraf yang ditulis dengan huruf tebal dan miring adalah }graf kebijakan, yang harus dibaca dalam konteks paragraf-paraqraf jelasan yang ditulis dengan huruf biasa dan Kerangka Konseptual ijakan Akuntansi Pemerintah Daerah. jldahuluan,uan Tujuan Kebijakan Laporan Arus Kas adalah mengatur penyajian laporan arus kas yang memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas suatu entitas pelaporan dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset nonkeuangan, pembiayaan, dan nonanggaran selarr.a satu periode akuntansi. Tujuan pelaporan arus kas adalah memberikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas sclama suatu periodjs akuntansi dan saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. Informasi ini disajikan untuk pertanggungjavsaban dan pengambiian keputusan. png Lingkup Pemerintah daerah dan BLUD menyusun laporan arus kas sesuai dengan kebijakan ini dan menyajikan laporan tersebut sebagai salah satu komponen laporan keuangan pokok untuk setiap periode Penyajian laporan keuangan. Laporan Keuangan BLUD dalam hal ini adalah laporan keuangan dalam fangka penggabungan untuk menyusun laporan keuangan pemerintafl daerah. 1Akuntansi No. 04-1

!ftat Informasi Arus Kas "informasi arus kas berguna sebagai indikator jumlah arus kas di masa yang akan datang, serta berguna untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnya. Laporan arus kas juga menjadi alat pertanggungjawaban arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode pelaporan. Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus kas memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam mengevaluasi perubahan kekayaan bersih/ekuitas dana suatu entitas pelaporan dan struktur keuangan pemerintah daerah (termasuk likuiditas dan solvabilitas). Definisi Berikut adalah istilah-istiiah yang digunakan dalam Kebijakan dengan pengertian: Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan atau dimiliki oleh pemerintah daerah sebagai akibat peristiwa masa lalu dan dari mana manfast ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh oleh pemerintah daeran, serta dapat diukur daiam satuan uang, termasuk si.-nber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Anoaaran Pendap^.n dan Belania Daerah (APBD) adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang disetujui oleh Devvan Perwakilan Rakyat Daerah. Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas pada Bendahara Umum Daerah. Aktivitas operasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk kegiatan operasional pemerintah daerah selama satu periode akuntansi. Man Akuntansi No. 04-2

Ltix/itas investasi aset nonkeuanqan adalah aktivitas penerimaan dan ' er1geluaran kas yang ditujukan untuk perolehan dan pelepasan aset tetap dan aset nonkeuangan lainnya. Aptiyitas pembiavaan adalah aktivitas penerimaan kas yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran kas yang akan diterima kembali yang ^engakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi investasi jangka panjang, piutang jangka panjang, dan utang pemerintah daerah sehubungan dengan pendanaan defisit atau penggunaan surplus anggaran. /^tivitas nonanqqaran adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak mempengaruhi anggaran pendapatan, belanja, dan pembiayaan pemerintah daerah. lelania aoalah semua pengeluaran dan Rekening Kas Umum Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah daerah. Dana cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan yang memerlukan dana relatif cukup besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran. Ekuitas dana adalah kekayaan bersih pemerintah daerah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah daerah. Entitas Pelaporan adalah pemerintah daerah yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan pemerintah daerah. Kewaiiban adalah utang yang timbu! dari peristiwa masa ialu yang penyelesaiamiya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah daerah. Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintah daerah. Kas Umum Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan olen walikota untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran daerah. iakan Akuntansi No. 04-3

Lmitraan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih yang mempunyai t^mi7untuk melaksanakan kegiatan yang dikendalikan bersama dengan enggunakan aset dan atau hak usaha yang dimiliki. Kurs adalah rasio pertukaran dua mata uang. H^nanq asinq adalah mata uang selain mata uang rupiah. ^TTana pelaporan adalah mata uang rupiah yang digunakan dalam ^enyajikan laporan keuangan. ggtode biaya adalah suatu metode akuntansi yang mencatat nilai investas. berdasarkan harga perolehan. Metode ekuitas adalah suatu metode akuntansi yang mencatat n.la. ^"IwITberdasarkan harga perolehan. Nilai investasi tersebut kemudian disesuaikan dengan perubahan bagian investor atas kekayaan bersih/ekuitas dari badan usaha penerima investasi (investee) yang terjadi sesudah perolehan awal investasi. Pendapatan adalah semua penerimaan Rekeninc, Kas Umum Daerah yang menambah ekuitas dana lanoar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah daerah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah daerah. Penerimaan kas adalah semua aliran to yang masuk ke Bendahara Umum Daerah. Penneh.aran kas adalah semua aliran kas yang keluar dari Bendahara Umum Daerah. PerinHe akuntansi adalah periode pertanggungjawaban keuangan entitas pelaporan yang periodenya sama dengan periode tahun anggaran. Setara kas adalah investasi jangka pendek yang sangat likuid yang s,ap dijabarkan menjadi kas serta bebas dari risiko perubahan nilai yang signifikan. Tan nal oelaooran adalah tanggal hari terakhir dari suatu penode pelaporan. Transfer masuk adalah penerimaan uang dari suatu entitas pelaporan lam termasuk penerimaan dari dana perimbangan dan dana bagi hasil. Transfer keluar adalah pengeluaran uang dari suatu entitas pelaporan kepada entitas pelaporan lainnya termasuk pengeluaran untuk dana perimbangan dan dana bagi hasil. ^iakan Akuntansi No. 04-4

Laporan ArusKas dan Setara Kas Setara kas pemerintah daerah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan kas jangka pendek atau untuk tujuan lainnya. Untuk memenuhi persyaratan setara kas, investasi jangka pendek harus segera dapat diubah menjadi kas dalam jumlah yang dapat diketahui tanpa ada risiko perubahan nilai yang signifikan. Oleh karena itu, suatu investasi disebut setara kas kalau investasi dimaksud mempunyai masa jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal perolehannya. [jj- Mutasi antar pos-pos kas dan setara kas tidak diinformasikan dalam laporan keuangan karena kegiatan tersebut merupakan bagian dari manajemen kas dan bukan merunakan bagian aktivitasop^'asi, invcr.t?^1 aset nonkeuangan, pembiayaan, dan nonanggaran. [ENTITAS PELAPORAN ARUS KAS [10. Entitas Pelaporan adalah pemerintah daerah yanq terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundangundangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan pemerintah daerah. i1. Eniiias peiaporan yang wajib menyusun dan menyajikan laporan arus kas adalah unit organisasi yang mempunyai fungsi perbendaharaan, yang dilakukan oleh fungsi akuntansi PPKD. 12. Unit organisasi yang mempunyai fungsi perbendaharaan adalah unit yang ditetapkan sebagai bendaharawan umum daerah dan/atau kuasa bendaharawan umum daerah.?=nyajian LAPORAN ARUS KAS 3- Laporan arus kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset nonkeuangan, pembiayaan, dan nonanggaran. Klasifikasi arus kas menurut aktivitas operasi, investasi aset nonkeuangan, pembiayaan, dan nonanggaran memberikan informasi yang memungkinkan an Akuntansi No. 04-5

Lara pengguna laporan untuk menilai pengaruh dari aktivitas tersebut figrhadap posisi kas dan setara kas pemerintah daerah. Informasi tersebut lyga dapat digunakan untuk mengevaluasi hubungan antar aktivitas operasi, jnvestasi aset nonkeuangan, pembiayaan, dan nonanggaran. Satu transaksi tertentu dapat mempengaruhi arus kas dari beberapa aktivitas, misalnya transaksi pelunasan utang yang terdiri dari pelunasan pokok utang dan bunga utang. Pembayaran pokok utang akan diklasifikasikan ke dalam aktivitas pembiayaan sedangkan pembayaran bunga utang akan diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi. uiivitas Operasi I; Arus kas bersih aktivitas operasi merupakan indikator yang menunjukkan kemampuan operasi pemerintah daerah dalam menghasilkan kas yang ajkup untnk mpmbiayai aktivitas operasionalnya di masa yang akan dateng tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. 7 Arus masuk kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari antara lain (a) Pendapatan As!i Daerah; (b) Darfa Perimbangan; dan (c) Lain-lain Pendapatan yang Sah. (d) Transfer masuk '* Arus keluar kas untuk aktivitas operasi terutama digunakan untuk pengeluaran, antara lain : (a) Belanja Pegawai; (b) Belanja Barang; (c) Bunga; (d) Subsidi; (e) Hibah; (f) Bantuan Sosial; dan (g) Belanja Lain-lain. (h) Transfer keluar kan Akuntansi No. 04-6 PEMERINTAH KOTA PAGARALAM

\jjka suatu entitas pelaporan mempunyai surat berharga yang sifatnya \sama dengan persediaan, yang dibeli untuk dijual, maka perolehan dan \penjualan surat berharga tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas 0perasi. jjka entitas pelaporan mengotorisasikan dana untuk kegiatan suatu entitas lain, yang peruntukannya belum jelas apakah sebagai modal kerja, penyertaan modal, atau untuk membiayai aktivitas periode berjalan, maka pemberian dana tersebut hams diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi. Kejadian ini dijelaskan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Mivitas Investasi Aset Nonkeuangan,,. Arus kas dari aktivitas investasi aset nonkeuangan mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto dalam rangka perolehan dan pelepasan sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan dan mendukung pelayanan pemerintah daerah kepada masyarakat di masa yang akan datang. 22. Arus masuk kas dari aktivitas investasi aset nonkeuangan terdiri dan: (a) Penjualan Aset Tetap; (b) Penjualan Aset Lainnya. 123. Arus keluar kas dari aktivitas investasi asei nonkeuangan terdiri dan : (a) Perolehan Aset Tetap; (b) Perolehan Aset Lainnya. Aktivitas Pembiayaan ^ Arus kas dari aktivitas pembiayaan mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto sehubungan dengan pendanaan defisit atau penggunaan surplus anggaran, yang bertujuan untuk memprediksi klaim pihak lain terhadap arus kas pemerintah daerah dan klaim pemerintah daerah terhadap pihak lain di masa yang akan datang. *5- Arus masuk kas dari aktivitas pembiayaan antara lain: fetan Akuntansi No. 04-7

1 L) Penerimaan Pinjaman; U) Penjualan Surat Utang/Obligasi Pemerintah Daerah; f/c) Hasil Privatisasi Perusahaan Daerah/Divestasi [(d) Penjualan Investasi Jangka Panjang Lainnya; dan (e) Pencairan Dana Cadangan. Arus keluar kas dari aktivitas pembiayaan antara lain (a) Pembayaran Cicilan Pokok Utang; (b) Pembayaran Obligasi Pemerintah Daerah; (c) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah; (d) Pemberian Pinjaman Jangka Panjang; dan (e) Pembentukan Dana Cadangan." ttivitas Nonanggaran Arus kas dari aktivitas nonanggaran mencerminkan penenmaan dan pengeiuaran kas bruto yang tidak mempengaruhi anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan pemerintah daerah. Arus kas dari aktivitas nonanggaran antara lain Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) dan kiriman uang. PFK rrjenggambarkan kas yang berasal dari jumlah dana yang dipotong dari Surat Perintah Membayar atau diterima secara tunai untuk pihak ketiga misalnya potongan Taspen dan Askes. Kiriman uang menggambaikan mutasi kas antar rekening kas umum daerah. : Arus masuk kas dari aktivitas nonanggaran meliputi penerimaan PFK dan kiriman uang masuk. ' Arus keluar kas dari aktivitas nonanggaran meliputi pengeluaran PFK dan kiriman uang keluar. KaPORAN ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI, INVESTASI ASET P NKEUANGAN, PEMBIAYAAN, DAN NONANGGARAN Entitas pelaporan melaporkan secara terpisah kelompok utama Penerimaan dan pengeluaran kas bruto dari aktivitas operasi, investasi dset nonkeuangan, pembiayaan, dan nonanggaran. an Akuntansi No. 04-8

gntitas pelaporan dapat menyajikan arus kas dari aktivitas operasi dengan cara metode langsung dan metode tidak langsung Metode langsung mengungkapkan pengelompokan utama penerimaan dan pengeluaran kas bruto. Sementara metode tidak langsung, surplus atau defisit disesuaikan dengan transaksi-transaksi operasinal nonkas, penangguhan (deferral) atau pengakuan (accrual) penerimaan kas atau pembayaran yang lalu/yang akan datang, serta unsur pendapatan dan belanja dalam bentuk kas yang berkaitan dengan aktivitas investasi aset nonkeuangan dan pembiayaan. Entitas pelaporan pemerintah daerah sebaiknya menggunakan metode Icngsung dalam melaporkan arcs kas dari aktivitas operasi. Keuntunqan penggunaan metode langsung adalah sebagai berikut: (a) Menyediakan informasi yang lebih baik untuk mengestimasikan arus kas (b) (c) di masa yang akan datang; Lebih mudah dipahami oleh pengguna laporan; dan Data tentang kelompok penerimaan dan pengeluaran kas bruto dapat langsung diperoleh dari catatan akuntansi. ^LAPORAN ARUS KAS ATAS DASAR ARUS KAS BERSIH a. Arus kas yang timbul dari aktivitas operasi dapat dilaporkan atas dasar arus kas bersih, dalam hai: (a) (b) Penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan penerima manfaat (beneficiaries) arus kas tersebut lebih mencerminkan aktivitas pihak lain daripada aktivitas pemerintah daerah. Salah satu contohnya adalah hasil kerjasama operasional. Penerimaan dan pengeluaran kas untuk transaksi-transaksi yang perputarannya cepat, volume transaksi banyak, dan jangka waktunya singkat. *KUS KAS MATA UANG ASING *< Arus kas yang timbu! dari transaksi mata uang asing harus dibukukan dengan menggunakan mata uang rupiah dengan menjabarkan mata ssakan Akuntansi No. 04-9

Laporan'Arus Kas Lang asing tersebut ke dalam mata uang rupiah berdascrkan kurs pada [fgngga/ transaksi. \frus kas yang timbul dari aktivitas entitas pelaporan di luar negeri harus dijabarkan ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs pada tanggal transaksi. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan akibat perubahan kurs mata uang asing tidak akan mempengaruhi arus kas. jlnga DAN BAGIAN LABA I Arus kas dari transaksi penerimaan pendapatan bunga dan pengeluaran belanja untuk pembayaran bunga pinjaman serta ye^rrimaan pendapatan dari bagian laba perusahaan daerah harus diungkapkan secara terpisah. Setiap akun yang terkait dengan transaksi terseout harus diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi secara konsisten dari tahun ke tahun.». Jumlah penerimaan pendapatan bunga yang dilaporkan dalam arus kas aktivitps operasi adalah jumlah kas yang benar-benar diterima dari pendapatan bunga pada periode akuntansi yang bersangkutan. 139. Jumlah pengeluaran belanja pembayaran bunga utang yang dilaporkan dalam arus kas aktivitas operasi adalah jumlah pengeluaran kas untuk pembayaran bunga dalam periode akuntansi yang bersangkutan. <0- Jumlah penerimaan pendapatan dari bagian laba perusahaan daerah yang dilaporkan dalam arus kas aktivitas operasi adalah jumlah kas yang benarbsnar diterima dari bagian laba perusahaan daerah dalam periode akuntansi yang bersangkutan. "VESTAS! DALAM PERUSAHAAN DAERAH DAN KEMITRAAN 41 Pencatatan investasi pada perusahaan daerah dan kemitraan dapat dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu metode ekuitas dan metode biaya. al<an Akuntansi No. 04-10

Ijpvestasi pemerintah daerah dalam perusahaan daerah dan kemitraan dicatat dengan menggunakan metode biaya, yaitu sebesar nilai perolehannya. Entitas pelaporan melaporkan pengeluaran investasi jangka panjang dalam perusahaan daerah dan kemitraan dalam arus kas aktivitas pembiayaan. IrOLEHAN DAN PELEPASAN PERUSAHAAN DAERAH DAN UNIT ^ERASI LAINNYA Arus kas yang berasal dari perolehan dan pelepasan perusahaan daerah dan unit operasional lainnya harus disajikan.;secara terpisah dalam aktivitas pembiayaan. [l5. Entitas pelaporan mengungkapkan seluruh perolehan dan pelepasan perusahaan daerah dan unit operasi lainnya selama satu periode. Halhal yang diungkapkan adalah: a) Jumlah harga pembelian atau pelepasan; b) Bagian dari harga pembelian atau pelepasan yang dibayarkan dengan kas dan setara kas; c) Jumlah kas dan setara kas pada perusahaan daerah dan unit operasi lainnya yang diperoleh atau dilepcz; dan d) Jumlah aset dan utang selain kas dan setara kas yang diakui oleh perusahaan daerah dan unit operasi lainnya yang diperoleh atau dilepas. p Penyajian terpisah arus kas dari perusahaan daerah dan unit operasi lainnya sebagai suatu perkiraan tersendiri akan membantu untuk membedakan arus kas tersebut dari arus kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi aset nonkeuangan, pembiayaan, dan nonanggaran. Arus kas masuk dari Pelepasan tersebut tidak dikurangkan dengan perolehan investasi lainnya. Aset dan utang selain kas dan setara kas dari perusahaan daerah dan unit operasi lainnya yang diperoleh atau dilepaskan perlu diungkapkan 'Akuntansi No. 04-11 PEMERINTAH KOTA PAGARALAM

\\anyajika transaksi tersebut telah diakui sebelumnya sebagai aset atau utang oleh perusahaan daerah dan unit operasi lainnya. M^SAKSI BUKAN KAS Transaksi investasi dan pembiayaan yang tidak mengakibatkan penerimaan atau pengeluaran kas dan setara kas tidak dilaporkan dalam Laporan Arus Kas. Transaksi tersebut harus diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Pengecualian transaksi bukan kas dari Laporan Arus Kas konsisten dengan tujuan laporan arus kas karena transaksi bukan kas tersebut tidak inempengaruhi k-o periode yang bersangkutan. Contoh transaksi bukan kas yang tidak mempengaruhi laporan arus kas adalah perolehan aset melalui pertukaran atau hibah. MPCNEN KAS DAN SETARA KAS 30. Entitas pelaporan mengungkapkan komponen kas dan setara kas dalam Laporan Arus Kas yangjumlahnya sama dengan pos terkait di Neraca. KNGUNGKAPAN LAINNYA il. Entitas pelaporan mengungkapkan jumlah saldo kas dan setara kas yang signifikan yang tidak boleh digunakan oleh entitas. Hal ini dijelaskan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. t Informasi tambahan yang terkait dengan arus kas berguna bagi pengguna!aporan dalam memahami posisi keuangan dan likuiditas suatu entitas pelaporan. '^ Jika apropriasi atau otorisasi kredit anggaran disusun dengan basis kas, laporan arus kas dapat membantu pengguna dalam memahami hubungan antar aktivitas pelaporan atau program dan informasi penganggaran pemerintah daerah. tin Akuntansi No. 04-12

ltfoh FORMAT LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 20X1 DAN 20X0 (Metode Langsung) Uraian 20X1 20X0 Arus Kas dari Aktivitas Operasi : Arus Masuk Kas Pendapatan Pajak Daerah Pendapatan Retribusi Daerah Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain-lain TAD yang Sah Dana Bagi Hasil Pajak Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam aaaxxx xxxxxx XXXXXX Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus Dana Otonomi Khusus Dana Penyesuaian Pendapatan Bagi Hasil Pajak Pendapatan Bagi Hasi! Lainnya Pendapatan Hiban Pendapatan Dana Darurat Pendapatan Lainnya 18 Jumlah Arus MasulcKas (3 s.d. 17) Arus Keluar Kas Belanja Pegawai Belanja Barang Bunga Subsidi Hibah Bantuan Sosial Belanja Tak Terduga Bagi Hasil Pajak Bagi Hasil Retribusi Bagi Hasil Pendapatan Lainnya Jumlah Arus Keluar Kas (20 s.d. 29) Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi (18-30) ^an Akuntansi No. 04-13

[ Uraian 20X1 20X0 * Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Nonkeuangan f Arus Masuk Kas Pendapatan Penjualan atas Tanah Pendapatan Penjualan atas Peralatan dan Mesin Pendapatan Penjualan atas Gedung dan Bangunan Pendapatan Penjualan atas Jalan, Irigasi, dan Jaringan Pendapatan dari Penjualan AsetTetap Lainnya Pendapatan dari Penjualan Aset Lainnya Ei Arus Keluar Kas Jumlah Arus Masuk Kas (34s.d. 39) P2 Belanja Tanah m Belanja Peralatan dan Mesin Belanja Gedung dan Bangunan W Es Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan Kf Belanja Aset Tetap Lainnya WJ Belanja Aset Lainnya m Jumlah Arus Keluar Kas (42 s.d. 47) Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Nonkeuangan (40-48) 150 Arus as dari Aktivitas Pembiayaan 1)1 Arus Masuk Kas,52 Pencairan Dana Cadang3n 53 ~54~ 55 Hasr,'l Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya 5b Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank 57 V Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank ^5T- Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya 60 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Negara 61 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Daerah 62 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya Jumlah Arus Masuk Kas (52 s.d. 62) ir^an Akuntansi No. 04-14 PEMERINTAH KOTAPAGAR ALAM

Uraian 20X1 20X0 'Arus Keluar Kas ' Pembentukan Dana Cadangan ' Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Pembayaran Pokok Pinjaman - Pemerintah Pusat Pembayaran Pokok Pinjaman - Pemerintah Daerah Lainnya Pembayaran Pokok Pinjaman - Lembaga Keuangan Bank Pembayaran Pokok Pinjaman - Lembaga Keuangan Bukan Bank w Pembayaran Pokok Pinjaman - Obligasi. Pembayaran Pokok Pinjaman - Lainnya. Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Negara r r Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Daerah Pemberian Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya I6 Jumlah Arus Keluar Kas (65 s.d. 75) Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan (64-76) Arus Kas dari Aktivitas Nonanggaran Arus Masuk Kas Penerimaan Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) P- [ i Jumlah Arus Masuk Kas (80 s.d. 80) i?2 Arus Keluar Kas 83 Pengeluaran Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) fe Jumlah Arus Keluar Kas (83 s.d. 83) 85 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Nonanggaran (81-84) Tb Kenaikan/Penurunan Kas (31 +49 + 77 + 85) r8, Saldo Awal Kas di BUD Jo Saldo Akhir Kas di BUD (86 + 87) Saido Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan $ Saldo Akhir Kas (88 + 89 + 90) *an Akuntansi No. 04-15 PEMERINTAH KOTA PAGARALAM