Prestasi & Wan Prestasi Dalam Hukum Kontrak

dokumen-dokumen yang mirip
PRESTASI DAN WANPRESTASI DALAM HUKUM KONTRAK

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN. tertulis atau dengan lisan yang dibuat oleh dua pihak atau lebih, masing-masing

HUKUM PERJANJIAN. Aspek Hukum dalam Ekonomi Hal. 1

BAB IV KEKUATAN HUKUM MEMORANDUM OF UNDERSTANDING DALAM PERJANJIAN BERDASARKAN BUKU III BURGERLIJKE WETBOEK

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP WANPRESTASI. bahwa salah satu sumber perikatan yang terpenting adalah perjanjian sebab

Common Law Contract Agreement Agree Pact Covenant Treaty. Civil Law (Indonesia) Kontrak Sewa Perjanjian Persetujuan Perikatan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II PERJANJIAN JUAL BELI MENURUT KUHPERDATA. antara dua orang atau lebih. Perjanjian ini menimbulkan sebuah kewajiban untuk

Ketentuan-ketentuan Umum Dalam Hukum Kontrak A. SOMASI l. Dasar Hukum dan Pengertian Somasi 2. Bentuk dan Isi Somasi

Hukum Perjanjian menurut KUHPerdata(BW)

PERJANJIAN PINJAMAN. (Pemberi Pinjaman dan Penerima Pinjaman selanjutnya secara bersama disebut sebagai Para Pihak )

Force Majeur & Akibat Hukumnya

BAB IV PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR. A. Pelaksanaan Perjanjian Sewa Beli Kendaraan Bermotor

BAB II PERJANJIAN DAN WANPRESTASI SECARA UMUM

1 KETENTUAN MENDAPATKAN FASILITAS PINJAMAN

Kontrak Tersamar, Unconscionability dan Doktrin Undue Influence

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN WANPRESTASI. Perjanjian atau persetujuan merupakan terjemahan dari overeenkomst,

HUKUM JASA KONSTRUKSI

[FIKA ASHARINA KARKHAM,SH]

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN JUAL BELI. 2.1 Pengertian dan Pengaturan Perjanjian Jual Beli

Hukum Perikatan Pengertian hukum perikatan

Hukum Perikatan. Defenisi 4 unsur: Hubungan hukum Kekayaan Pihak pihak prestasi. Hukum meletakkan hak pada 1 pihak dan kewajiban pada pihak lain

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan laju pertumbuhan ekonomi Negara Kesatuan Republik Indonesia dari

BAB II PERJANJIAN PADA UMUMNYA. satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perjanjian atau persetujuan merupakan terjemahan dari overeenkomst, mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih.

BAB 4 ANALISIS PENCANTUMAN KLAUSULA BAKU DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG DIBAKUKAN OLEH PT. BANK X

BAB III PERLINDUNGAN KONSUMEN PADA TRANSAKSI ONLINE DENGAN SISTEM PRE ORDER USAHA CLOTHING

Lex Privatum, Vol. III/No. 4/Okt/2015

II. TINJAUAN PUSTAKA

2. PENGEPAKAN, KEMASAN,

Lex Privatum, Vol. III/No. 2/Apr-Jun/2015

BAB IV UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK. A. Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank Yang Mengalami

WANPRESTASI DAN PENYELESAIANNYA DALAM PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH PADA PT. BANK INTERNASIONAL INDONESIA KANTOR CABANG PURWOKERTO

Materi Tutorial Mata ujian 102 Hukum dan Asuransi CHAPTER 3. DALUWARSA

BAB II KAJIAN TEORI TENTANG PERJANJIAN PADA UMUMNYA DAN PERJANJIAN UTANG PIUTANG

Heru Guntoro. Perjanjian Sewa Menyewa

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN PENGATURAN MENURUT KUH PERDATA. A. Pengertian Perjanjian dan Asas Asas dalam Perjanjian

HUKUM PERJANJIAN & PERIKATAN HUBUNGAN BISNIS ANDRI HELMI M, SE., MM.

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PERJANJIAN. dua pihak, berdasarkan mana pihak yang satu berhak menuntut sesuatu hal dari

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari digerakan dengan tenaga manusia ataupun alam. mengeluarkan Peraturan Perundang-undangan No. 15 Tahun 1985 tentang

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERJANJIAN. dua istilah yang berasal dari bahasa Belanda, yaitu istilah verbintenis dan

KETENTUAN-KETENTUAN PENTING TENTANG WANPRESTASI DAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM (PMH) OLEH: Drs. H. MASRUM, M.H. (Hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten)

A. Perlindungan Hukum yang dapat Diperoleh Konsumen Terhadap Cacat. Tersembunyi yang Terdapat Pada Mobil Bergaransi yang Diketahui Pada

BAB III TINJAUAN TEORITIS. landasan yang tegas dan kuat. Walaupun di dalam undang-undang tersebut. pasal 1338 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata:

Azas Kebebasan Berkontrak & Perjanjian Baku

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI HUKUM JAMINAN KREDIT. Istilah hukum jaminan berasal dari terjemahan zakerheidesstelling,

BAB III PEMBAHASAN. Kata wanprestasi berasal dari bahasa Belanda yang diartikan buruk,

BAB II ASPEK HUKUM TENTANG MEMORANDUM OF UNDERSTANDING DAN PERJANJIAN

istilah perjanjian dalam hukum perjanjian merupakan kesepadanan Overeenkomst dari bahasa belanda atau Agreement dari bahasa inggris.

BAB II KAJIAN UMUM TENTANG PERJANJIAN SEWA. Perjanjian sewa merupakan bagian dari jenis-jenis perjanjian, maka


Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN. Perjanjian menurut pasal 1313 KUH Perdata adalah suatu perbuatan dengan

BAB I PENDAHULUAN. adalah, kendaraan bermotor roda empat (mobil). kendaraan roda empat saat ini

Tidak dipenuhinya kewajiban itu ada dua kemungkinan alasan : 1. karena kesalahan debitur, sengaja atau lalai 2. keadaan memaksa (force majeure)

PERJANJIAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN REPUBLIK RAKYAT CHINA MENGENAI BANTUAN HUKUM TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA

KONVENSI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA TENTANG KONTRAK UNTUK PERDAGANGAN BARANG INTERNASIONAL (1980) [CISG]

PILIHAN HUKUM DALAM KONTRAK BISNIS I.

BAB III TINJAUAN TEORITIS. dapat terjadi baik karena disengaja maupun tidak disengaja. 2

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN KERJASAMA. 2.1 Pengertian Perjanjian Kerjasama dan Tempat Pengaturannya

ASAS-ASAS DALAM HUKUM PERJANJIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUKUM PERIKATAN (VAN VERBINTENISSEN) BAB I PERIKATAN PADA UMUMNYA. Bagian 1 Ketentuan-ketentuan Umum

serta mengembangkan perangkat peraturan pendukung, serta pengembangan sistem pendanaan perumahan. Salah satu alternatif dalam pendanaan perumahan yang

BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PENCANTUMAN KLAUSULA EKSONERASI DALAM PERJANJIAN JUAL BELI DIHUBUNGKAN DENGAN BUKU III BURGERLIJK

PERBEDAAN WANPRESTASI DENGAN PENIPUAN DALAM PERJANJIAN HUTANG PIUTANG

PENGERTIAN PERIKATAN HUKUM PERIKATAN PADA UMUMNYA. Unsur-unsur Perikatan 3/15/2014. Pengertian perikatan tidak dapat ditemukan dalam Buku III BW.

BAB II PENGERTIAN PERJANJIAN PADA UMUMNYA. Manusia dalam hidupnya selalu mempunyai kebutuhan-kebutuhan atau

II. TINJAUAN PUSTAKA. pengirim. Dimana ekspeditur mengikatkan diri untuk mencarikan pengangkut

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Syarat dan Ketentuan Umum Fasilitas Commonwealth KTA PT Bank Commonwealth

PERATURAN NOMOR VI.A.3 : REKENING EFEK PADA KUSTODIAN Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor : Kep- /PM/1997 Tanggal : Desember

STIE DEWANTARA Sengketa Bisnis & Penyelesaiannya

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN. ketentuan Buku III Kitab Undang Undang Hukum Perdata, dengan menyatakan

BAB III TINJAUAN TEORITIS TENTANG PERJANJIAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan segala macam kebutuhan. Dalam menghadapi kebutuhan ini, sifat

PERJANJIAN JUAL BELI. Selamat malam. Bagaimana kabarnya malam ini? Sehat semua kan.. Malam ini kita belajar mengenai Perjanjian Jual Beli ya..

BAB I PENDAHULUAN. disanggupi akan dilakukannya, melaksanakan apa yang dijanjikannya tetapi tidak

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian Arisan Motor Plus

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI TANAH

KETENTUAN-KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT PPJB

BAB II LANDASAN TEORI. Perjanjian atau persetujuan merupakan terjemahan dari overeenkomst, Pasal 1313

BAB II PERJANJIAN MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA. terwujud dalam pergaulan sehari-hari. Hal ini disebabkan adanya tujuan dan

BAB I PENDAHULUAN. hukum antar manusia maupun badan hukum sebagai subjek hukum, yaitu

BAB II AKIBAT HUKUM DARI PEMBATALAN AKTA PERJANJIAN KERJASAMA PENGADAAN BARANG ATAS DASAR WANPRESTASI

Kontrak. Defenisi: 1313 KUHPerd suatu perbuatan yagn terjadi dimana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap orang lain atau lebih

KONSEKUENSI HUKUM PEMBATALAN AKTA PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI ( PPJB) DALAM PRAKTEK JUAL BELI PROPERTI DI MAKASSAR

Dokumen Perjanjian Asuransi

B A B II TINJAUAN PUSTAKA. Secara khusus badan usaha Perseroan Terbatas diatur dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007

AKIBAT HUKUM TERHADAP PERJANJIAN HUTANG MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA. Istiana Heriani*

BAB II LANDASAN TEORI. Koperasi secara etimologi berasal dari kata cooperation, terdiri dari kata

Suatu kesepakatan yang diperjanjikan (promissory agreement)

PERIKATAN YANG BERSUMBER DARI PERJANJIAN 10/9/2013 BISNIS SYARIAH/WP/TM 6 1

DAFTAR ISI Peraturan Mediasi KLRCA

PERJANJIAN PENANAMAN MODAL USAHA PENGOLAHAN LIMBAH KERTAS

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN, WANPRESTASI DAN LEMBAGA PEMBIAYAAN KONSUMEN

Kontrak = perjanjian, kemudian dalam perkembangannya kontrak merupakan perjanjian tertulis (menurut prof. Subekti). Kontrak dalam bahasa Inggris

BAB II PENGIKATAN JUAL BELI TANAH SECARA CICILAN DISEBUT JUGA SEBAGAI JUAL BELI YANG DISEBUT DALAM PASAL 1457 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN

Transkripsi:

Prestasi & Wan Prestasi Dalam Hukum Kontrak A. Pengertian Prestasi, Wan Prestasi dan Model Model Prestasi Dalam Kontrak Performance pelaksanaan hal-hal yang tertulis dalam kontrak oleh pihak yang telah mengikatkan diri untuk itu, sesuai dengan term & condition dalam kontrak Pasal 1234 KUHPerd: - memberikan sesuatu, - berbuat sesuatu - tidak berbuat sesuatu

Wan Prestasi Breach of Contract: Tidak dilaksanakan prestasi atau kewajiban sebagaimana mestinya yang dibebankan oleh kontrak terhadap pihak-pihak tertentu seperti yang disetujui dalam kontrak Konsekwensinya adalah: ganti rugi Wan prestasi terjadi karena: - kesengajaan - kelalaian - tanpa kesalahan (tanpa kesengajaan atau kelalaian)

Perbedaan dengan hukum pidana, tidak dilihat unsur kesalahan para pihak Akibatnya tetap sama: ganti rugi kecuali karena force majeur Tidak dengan sendirinya terjadi tetapi resmi menjadi wanprestasi setelah dikeluarkan Akta Lalai Pasal 1238KUHPerd Civil Law/Indonesia: Somasi tidak dikenal dalam Common Law

Akta Lalai tidak diperlukan dalam: - persetujuan ditentukan termin waktu - debitur sama sekali tidak memenuhi prestasi - debitur keliru memenuhi prestasi - ditentukan dalam UU bahwa prestasi terjadi demi hukum, pasal 1626 KUHPerd - Jika debitur mengakui atau memberitahukan bahwa dia dalam keadaan wanprestasi

B. Model Wan Prestasi Dan Doktrin Pelaksanaan Kontrak Secara Substantial - Wanprestasi tidak memenuhinya - wanprestasi berupa keterlambatan - wanprestasi tidak sempurna Material breach: doktrin pemenuhan prestasi substansial dimana suatu pihak harus melaksanakan prestasinya dengan sempurna walaupun pihak lain melaksanakannya tidak sempurna Karena itu tidak berlaku doktrin exception non adimpleti contractus: dimana 1 pihak tidak perlu melaksanakan prestasinya dengan sempurna kalau pihak lain tidak juga tidak melaksanakannya Misalnya: kontraktor bangunan dengan pemasangan kunci

Untuk kontrak yang tidak berlaku pemenuhan prestasi secara substansial, berlaku doktrin pelaksanaan prestasi secara penuh atau disebut: strict performance rule full performance rule perfect tender rule Lihat skema dalam modul kuliah

Pedoman hakim dilihat dari: a. kelayakan kompensasi b. hilangnya keuntungan yang diharapkan (consequential damages) c. bagian kontrak yang telah dilaksanakan d. kesengajaan untuk tidak melaksanakan kontrak e. kesediaan untuk memperbaiki prestasi f. keterlambatan untuk melaksanakan prestasi

C. Terminasi atau Pengakhiran Suatu Kontrak Ketentuan kontak tentang terminasi apakah dinyatakan dengan tegas dan cara-caranya atau tidak Kemungkinan pengaturan tentang pemutusan kontrak yang bersangkutan: a. Penyebutan alasan pemutusan kontrak, jadi wanprestasi hanya yang disebutkan saja b. Kontrak diputus dengan sepakat ke2 belah pihak Pasal 1266 KUHPerd diputus melalui pengadilan

1. Tata cara pemutusan kontrak Melalui somasi yang sejalan dengan prinsip KUHPerd yaitu: ingebrekestelling: Akta Lalai oleh kreditur (pasal 1338 KUPerd) Ketentuan Pasal 1338 (2) KUHPerd pada prinsipnya tidak diperkenankan ditariknya suatu kontrak kecuali bila syarat tertentu dipenuhi Syaratnya adalah: - kontrak dibuat secara syah - dibatalkan berdasarkan alasan yang diatur oleh undang-undang - dibatalkan berdasarkan kesepakatan semua pihak dalam kontrak

3. Pengenyampingan pasal 1266 KUHPerd mengenai peran pengadilan dalam pemutusan suatu kontrak Jika syarat batal tidak dicantumkan, maka hakim leluasa memutuskan dan tidak boleh lebih dari 1 bulan Dalam praktek sering ada ketentuan yang mengenyampingkan pasal 1266 artinya kontrak dapat diputuskan sendiri oleh 1 pihak tanpa campur tangan pengadilan (execption non adimpleti contractus)

4. Prinsip perlindungan pihak yang dirugikan Hak yang diberikan adalah: a.exeptio non adimpleti contractus (pihak yang dirugikan akibat suatu wanprestasi dapat menolak melakukan prestasi atau menolak melakukan prestasi selanjutnya manakala pihak lain telah melakukan wanprestasi b. penolakan prestasi selanjutnya dari pihak lawan, misalnya kontrak jual beli mendapatkan pengiriman barang cacat c. menuntut restitusi: ketika pihak lawan melakukan wan prestasi, pihak lain telah mulai melakukan pretasinya sesuai perjanjian jadi berhak menuntut restitusi

5. Prinsip keseimbangan berupa perlindungan pihak yang melakukan wanprestasi dengan pihak yang telah dirugikan akibat wanprestasi tersebut Perlindungan kepada pihak yang melakukan wanprestasi: a. mekanisme tertentu untuk memutuskan kontrak (lihat somasi & pengadilan) b. pembatalan terhadap pemutusan kontrak yang dibatasi oleh beberapa yurisdiksi: - wanprestasi harus serius - hak untuk memutuskan kontrak belum dikesampingkan - pemutusan kontrak terlambat dilakukan - wanprestasi disertai dengan unsur kesalahan

1. wanprestasi harus serius dengan alasan: a. lihat ketentuan dalam kontrak yang menegaskan pelaksanaan kewajiban yang manasaja dianggap wanprestasi b. hakim yang menentukan 2. hak untuk memutuskan kontrak belum dikesampingkan dengan konsekwensi sbb: a. hilangnya hak untuk memutuskan kontrak b. tidak berpengaruh terhadap penerimaan ganti rugi Dilakukan dengan tegas dan atau tindakan 3. pemutusan kontrak terlambat dilakukan (reasonable time) dengan toleransi 4. wanprestasi disertai dengan unsur kesalahan

Dalam hukum Perancis menentukan apakah diberikan dengan ganti rugi atau tidak. Terdapat 2 wujud: a. unsur kesalahan diperlukan memberikan gantirugi, maka unsur kesalahan dapati digunakan hak pihak yang dirugikan untuk memutus kontrak b. diskresi pengadilan dalam memutuskan kontrak dengan melihat seriusnya kesalahan KUHPerd: Pasal 1266 KUHPerd maka diskresi pengadilan memainkan peranan penentu dimana bila ada kewajiban yang tidak dilaksanakan bersifat materil, maka suatu kontrak sudah dapat diputuskan dan ganti rugi sudah dapat dimintakan kecuali karena yang bersifat force majeur

6. Syarat Restorasi Dalam Terminasi Kontrak Pihak yang dirugikan karena wanprestasi atas kontrak dapat memutuskan kontrak tsb jika maksudnya agar pihak yang dirugikan dapat mendapatkan kembali prestasinya yang telah diberikan kepada pihak yang melakukan wanprestasi, maka pihak yang dirugikan oleh wanprestasi mempunyai kewajiban melakukan restorasi Yaitu: kewajiban dari pihak yang dirugikan untuk mengembalikan manfaat dari prestasi yang sekiranya telah dilakukan oleh pihak yang melakukan wan prestasi tersebut

Bentuk restorasi: a. Pengembalian benda secara fisik b. Pembayaran kompensasi : - karena benda tsb menyatu dengan benda pihak yang dirugikan oleh wanprestasi - Karena prestasi yang telah diberikan oleh pihak melakukan wanprestasi tsb berupa benda yang tidak dapat dikembalikan, misalnya jasa

Akibat hukum dari terminasi kontrak: a. Timbul kewajiban untuk melakukan restorasi pengembalian manfaat dari pihak yang dirugikan b. Berlaku secara ex tunc atau ex nunc: apakah kontrak dikembalikan pada keadaan semula yakni mempunyai efek retrospektif, kontrak dianggap tidak ada atau kontrak hanya membebaskan para pihak untuk melaksanakan kewajibannya untuk masa setelah wanprestasi, sementara apa yang dilakukan sebelum wanprestasi tetap dianggap syah Disebut dengan efek ex nunc, yakni mempunyai efek yang prospektif Berbagai negara memberlakukan hal berbeda

C. akibat terhadap hak untuk mendapatkan ganti rugi pihak yang dirugikan karena wanprestasi dari pihak lain, maka pihak yang dirugikan tsb dapat memutuskan kontrak ybs Tidak dilaksanakan bersamaan dengan upaya paksa untuk melaksanakan kontrak 2 hal bertentangan Prinsip penerimaan ganti rugi secara ganda dielakkan karena hal tersebut dapat merupakan penerimaan tanpa hak (unjust enrichment) yaitu ganti rugi dan pemutusan kontrak

D. Repudiasi Terhadap Kontrak 1. Pengertian Repudiasi: manifestasi atau pernyataan mengenai ketidaksediaan atau ketidakmampuan untuk melaksanakan kontrak yang sebelumnya telah disetujui, dimana hal tersebut dibuat sebelum tibanya waktu melaksanakan kontrak tersebut Disebut juga repudiasi anticipatory Dilakukan sesudah kontrak dilaksanakan disebut dengan repudiasi biasa (ordinary)

2. Konsekwesnsi Yuridis Repudiasi a. dapat menunda atau bahkan membebaskan pihak lain dari kewajibannya melaksanakan prestasi dalam kontrak tsb b. memberikan hak kepada pihak yang b. memberikan hak kepada pihak yang dirugikan untuk menuntut ganti rugi, walaupun pihak yang melakukan repudiasi belum jatuh tempo untuk melaksanakan kewajibannya berdasarkan kontrak

3. Rational diperkenankannya tuntutan ganti rugi lebih awal a. posisi yang lebih awal dengan konsekwensi: - mencari saksi lebih mudah, karena masih hidup dan belum berpindah tempat - pengetahuan dan dokumen tentang kontrak tersebut masih fresh b. alasan kepastian hukum: pada saat belum jatuh temponya pelaksanaan prestasi pihak yang melakukan repudiasi, sehingga dapat mengambil langkah untuk membuat kontrak pengganti

4. Perwujudan tindakan repudiasi dilakukan dengan cara: a. repudiasi secara tegas: dinyatakan dengan tegas b. Repudiasi secara inklusif: diambil dari fakta dan disimpulkan bahwa salah 1 pihak telah tidak akan melakukan kewajibannya dalam kontrak Dilakukan dengan cara: - dengan tindakan - dengan indikasi - ketidakmampuan melaksanakan kontrak - karena kepailitan

5.Pembatalan repudiasi Dalam hukum kontrak dapat dilakukan repudiasi masi dapat dilakukan oleh pihak yang melakukan tindakan repudiasi sampai batas batas tertentu Repudiasi tidak dapat dibatalkan jika: - pihak yang dirugikan telah menuntut ganti rugi - pihak yang dirugikan telah mengubah posisinya secara signifikan karena adanya kontrak tersebut - pihak yang dirugikan telah menyatakan bahwa dia menganggap bahwa respudiasi tersebut telah final

E. Resisi Terhadap Kontrak Yaitu: pembatalan suatu kontrak sehingga kontrak tsb menjadi status quo Resisi terhadap kontrak dapat terjadi dalam hal-hal sebagai berikut: a. jika dibuat oleh orang yang tidak cakap berbuat b. jika terdapat cacat hukum dalam kata sepakat kontrak yaitu bila ada: paksaan, kesalahan atau penipuan Lihat dasar pasal 1320 BW Nullity: kontrak batal demi hukum yakni batal dengan sendirinya walaupun tanpa diminta oleh pihak manapun

Nullity terjadi dalam hal-hal sbb: a. hal tertentu merupakan objek kontrak tidak jelas b. kontrak dibuat dengan causa yang ilegal c. kontrak dibuat dengan bertentangan dengan moral, ketertiban umum atau kebiasaan Perbedaan Resisi dan Nullity adalah: a. Dalam resisi penampilan kontrak secara sah, tetapi akibatnya mengandung cacat yang tersembunyi sehingga menyebabkan kontrak menjadi batal dalam Nullity kontrak cacat hukum, sehingga akibat yang batal demi hukum b. Untuk resisi agar kontrak batal, para pihak harus meminta agar kontrak ybs dibatalkan, sedangkan dalam Nullity: kontrak batal demi hukum dengan sendirinya c. Alasan untuk resisi adalah karena adanya cacat dalam kesepakatan kehendak atau kecakapan berbuat,sementara untuk Nullity, cacatnya pada causa yang tidak diperbolehkan, objek dari kontrak yagn tidak jelas, atau kontraknya bertentangan dengan moral, ketertiban umum dan kebiasaan Reformasi dalam Kontrak