MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN METOE TANYA JAWAB DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA MATA PELAJARAN FISIKA

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

Anna Hartati MTs Negeri Barabai Abstract

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE RESITASI DAN KERJA KELOMPOK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA PADA SISWA KELAS V SDN 005 BUKIT TIMAH DUMAI

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT

Ellinora Simamora ABSTRACT

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN RESOURCE BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

Lilia Mutiara *) Susda Heleni dan Kartini **) Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

Key Words: Student Teams Achievement Division, mind mapping, students test result, students activities.

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KARANGTANJUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEPADATAN POPULASI MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PRODUKTIF BUSANA

EduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar p-issn e-issn Vol. 9. No.2 Juli 2017 Hal

Sitti Rosida 1 Syarif Ibnu Rusydi, S.S 2

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMABACA TEKS

Indah Purnama *) Kartini dan Susda Heleni **) Progam Studi Pendidikan Matematika FKIP UR HP :

APPLICATION OF DIRECT LEARNING TO IMPROVE RESULTS OF IPS CLASS III SD TANJUNG BUNGO KECAMATAN KAMPAR TIMUR

Rosdiani SMA Negeri I Sigli Jl. Banda Aceh-Medan, Tijue Kabupaten Pidie Abstrak

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENERAPKAN MODEL STAD DAN ROLE PLAYING

Zaharah, Otang Kurniaman, Lazim N

Jurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya )

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA

Nora Efmawati Syahrilfuddin, Hendri Marhadi,

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh

Implementasi Model Pembelajaran... (Iqbal Wahyu Perdana) 1

Pendahuluan. Rizkya et al., Peningkatan Kemampuan Menyusun Kata menjadi Kalimat Tanya...

Sudariyanti, Yustina, Nursal Phone:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni.

Tjiptaning Suprihati, Mirisa Izzatun Haniyah. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

Tarmini 1 SDN Maribaya 01, Kec. Kramat, Kab. Tegal Kata Kunci: Aktivitas Siswa, Hasil Belajar, Media Gelas Fakel

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

Citra Kasmili SMK Negeri 2 Kota Bengkulu, Jl Batanghari No 2 Padang Harapan

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

PENERAPAN METODE STAD DISERTAI MEDIA TORSO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Chellyana Kusuma Wardani & Siswanto 89-96

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

Penerapan Perpaduan Metode Kooperatif Model Student Teams Achievment Division Dan Talking Stick

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS IIIB SDN 001 SALO

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PJOK MELALUI PENERAPAN METODE BERMAIN

Keywords: TAI (Team Assisted Individualization), increase, math, learning outcomes

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 1.1, hlm

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

Oleh: Desfi Harianty HS 1 Putri Yuanita 2 Rini Dian Anggraini 3

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 339 TAMANG

APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODELS TYPE WRITE A ROUND TO IMPROVE THE CAPABILITIES OF WRITING STUDENTS CLASS V SD NEGERI 5 TANJUNG PUNAK

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

Eka Mayani 1 H. Zuhri D 2 Sehatta Saragih 3 Kampus Bina Widya Km Simpang Baru Pekanbaru Telp. (0761) Abstract

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

Oleh ABSTRAK. Kata kunci : pembelajaran kooperatif, snowball throwing, hasil belajar, respon siswa

Keyword : Cooperative Type Think Pair Share (TPS), Science Learning Outcomes.

e-journal-fkip Unisla Press Page 64

A.Y. Soegeng Ysh, Mudzanatun, David Indrianto* FIP IKIP PGRI SEMARANG

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE QUESTIONS STUDENT HAVE DI KELAS V SDN 04 LEMBAH MELINTANG PASAMAN BARAT

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PADA SISWA KELAS XI IPS 4 DI SMAN 1 BARABAI TAHUN PELAJARAN

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (COOPERATIVE LEARNING MODEL STAD TO IMPROVE MATHEMATICS RESULT)

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

Transkripsi:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD Farida SMA Negeri 2 Tebing Tinggi, kota Tebing Tinggi Abstract: The purpose of this study is to improve student learning outcomes by using STAD type cooperative learning on the material of economic development in class XII SMA Negeri 2 Tebing Tinggi academic year 2014/2015. Research subjects were 40 students from class XII students in 2014/2015 consisting of 22 female students and 18 male students. To obtain data in this writing the authors perform data collection by providing tests and observations. From the result of the research, the total number of students who complete the study on the preliminary test is 8 students (20.0%) with the average score of 59.83 students who complete the study on the first cycle test is 16 students (40.0%) with the average score of students 64.75 and the total number of students who complete the study on the second cycle test is 35 students (87.5%) with the average student has reached 74.13. Learning by cooperative method STAD type of economic development materials have an effect on the improvement of students' learning mastery of grade XII SMA Negeri 2 Tebing Tinggi academic year 2014/2015. Keywords: STAD, economic development Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pembangunan ekonomi di kelas XII SMA Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2014/2015. Subjek penelitian sebanyak 40 siswa yang berasal dari siswa Kelas XII pada tahun 2014/2015 yang terdiri dari 22 siswa putri dan 18 siswa putra. Untuk memperoleh data dalam penulisan ini penulis melakukan pengumpulan data dengan cara memberikan tes dan observasi. Dari hasil penelitian jumlah siswa yang tuntas belajar pada tes awal adalah 8 orang siswa (20,0%) dengan nilai rata-rata siswa 59,83 jumlah siswa yang tuntas belajar pada tes siklus I adalah 16 orang siswa (40,0%) dengan nilai rata-rata siswa 64,75 dan jumlah siswa yang tuntas belajar pada tes siklus II adalah 35 orang siswa (87,5%) dengan nilai rata-rata siswa telah mencapai 74,13. Pembelajaran dengan metode Kooperatif Tipe STAD materi pembangunan ekonomi berpengaruh terhadap peningkatan ketuntasan belajar siswa kelas XII SMA Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2014/2015. Kata kunci: STAD, pembangunan ekonomi 449

Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang komplek. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Dalam kegiatan belajar mengajar, siswa adalah sebagai subjek dari kegiatan pendidikan. Karena itu, inti dari proses pendidikan adalah kegiatan belajar siswa dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan akan tentu saja akan dapat tercapai jika siswa berusaha secara aktif untuk mencapainya. Keaktifan siswa di sini tidak hanya dituntut dari segi fisik saja, tetapi juga dari segi kejiwaan. Bila hanya fisik siswa yang aktif, tetapi fikiran dan mentalnya kurang aktif, maka kemungkinan besar tujuan pembelajaran tidak tercapai. Ini sama halnya siswa tidak belajar karena siswa tidak merasakan perubahan di dalam dirinya. Padahal belajar pada hakikatnya adalah perubahan yang terjadi di dalam diri seseorang setelah berakhirnya aktivitas belajar. Walaupun pada kenyataannya tidak semua perubahan termasuk kategori belajar. Agar pelaksanaan pembelajaran Ekonomi tersebut menjadi pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM), maka dalam pelaksanaan belajar mengajar guru harus dapat memilih dan menentukan metode yang yang tepat digunakan dalam mengajar. Namun kenyataannya masih banyak siswa yang belum dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan khususnya pada mata pelajaran Ekonomi. Menurut data dokumen yang ada di SMA Negeri 2 Tebing Tinggi Kelas XII, rendahnya hasil belajar siswa disebabkan karena: Pembelajaran Ekonomi di kelas masih berjalan monoton, kesempatan siswa untuk mengeluarkan pendapat sangat minim bahkan hampir tidak ada, belum ada interaksi yang baik antara guru dan siswa, strategi yang digunakan dalam pembelajaran kurang tepat, kerja kelompok yang dilaksanakan belum berjalan dengan maksimal. Berdasarkan hasil observasi sehari-hari yang guru lakukan di SMA Negeri 2 Tebing Tinggi tahun ajaran 2014/2015 mengenai hasil belajar Ekonomi ternyata belum diperoleh hasil yang optimal. Dari 40 orang siswa Kelas XII ternyata sebagian besar siswa (32 orang) memperoleh nilai di bawah 70 (Tidak Tuntas) dan selebihnya (8 orang) memperoleh nilai di atas 70 (Tuntas). Untuk mengatasi masalah ketidaktuntasan siswa dalam belajar, maka guru diharapkan dapat melakukan perbaikan dengan melihat sejauh mana para siswa dapat menguasai suatu materi yang telah diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat sehingga proses belajar-mengajar menjadi lebih menarik dan tidak membosankan. Sehingga dapat diketahui faktor apa saja yang menyebabkan ketidaktuntasan belajar tersebut. Disamping itu, seorang guru harus dapat menciptakan suatu kondisi belajar sedemikian rupa sehingga setiap siswa dapat belajar secara aktif, kreatif efektif dan menyenangkan. Salah satu solusinya adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD diharapkan dapat memberikan nuansa baru kepada peserta didik sehingga 450

dapat mencapai hasil belajar yang sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal. METODE Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang mengarah kepada peningkatan hasil belajar siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran Ekonomi pokok bahasan pembangunan ekonomi pada siswa Kelas XII SMA Negeri 2 Tebing Tinggi tahun ajaran 2014/2015. Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas XII SMA Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2014/2015 yang berjumlah 40 orang. Tes yang diberikan berbentuk tes pilihan berganda sebanyak 20 soal dengan empat pilihan jawaban, setiap jawaban yang benar diberi skor 1 dan yang salah diberi skor 0. Pemberian tes dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu tes awal (sebelum pemberian tindakan), tes hasil belajar 1 (setelah selesai siklus I) dan tes hasil belajar II (setelah selesai siklus II). HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Awal Langkah pertama yang dilakukan oleh guru adalah penjajakan dan identifikasi terhadap masalah yang diteliti melalui pengamatan terhadap siswa baik dari tingkat kecepatan dan kegigihan siswa dalam mengikuti pelajaran hingga cara mengajar guru selama ini. Hal ini dilakukan untuk melihat perubahan pembelajaran yang terjadi setelah pelaksanaan pembelajaran Ekonomi pokok bahasan pembangunan ekonomi dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Proses selanjutnya adalah memberikan tes awal (Pretest) yang bertujuan untuk melihat lebih detail tentang kemampuan awal siswa dan merumuskan masalah yang diperoleh dari hasil tes awal yang dilakukan. Tes yang diberikan kepada siswa berupa test pilihan berganda materi tentang pembangunan ekonomi yang dilakukan sebelum menentukan perencanaan. Adapun deskripsi hasil tes awal (Pretest) yang diperoleh siswa, diperoleh data nilai rata-rata hasil belajar siswa pada tes awal sebesar 59,83. Siklus I Perencanaan Setelah melihat hasil belajar siswa pada tes awal (pre-test), yaitu nilai rata-rata hanya mencapai 59,83 dan rendahnya persentase ketuntasan belajar siswa (20,0%), maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa masih rendah. Sehingga perlu dilakukan tindakan konkrit untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi, pokok bahasan pembangunan ekonomi. Tindakan yang akan guru lakukan dalam pemecahan masalah yaitu dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus I terdapat 2 kali pertemuan, pemecahan masalah yang dilakukan adalah: membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), mempersiapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD, mempersiapkan materi pembelajaran yang akan diajarkan, mempersiapkan alat, bahan dan media sumber belajar 451

menyusun format atau lembar observasi yang akan digunakan, mempersiapkan soal-soal tes, melaksanakan pelajaran Ekonomi pokok bahasan pembangunan ekonomi. Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan ini guru sudah mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam mengajar termasuk 1 orang observer yang membantu dalam mengobservasi penelitian ini. Dengan menggunakan penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pada siklus I pertemuan pertama langkah awal yang dilakukan guru adalah pada saat masuk kelas guru mengucap salam pada siswa, berdo a, mengabsen siswa. Selanjutnya di kegiatan ini guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan memotivasi siswa, menyajikan informasi tentang materi pembangunan ekonomi. Guru membagi 40 siswa menjadi 8 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang siswa secara heterogen dari tingkat kemampuan dan ras, setelah terbentuknya kelompok guru kembali menjelaskan pada semua kelompok tentang hal-hal yang akan dicapai dalam materi pembangunan ekonomi sembari memberi bimbingan pada tiap kelompok, masing-masing kelompok mengerjakan tugas yang diberikan guru, guru membimbing secara bergantian pada tiap kelompok dan selalu memberi bimbingan pada tiap kelompok. Pada siklus I pertemuan kedua langkah awal yang dilakukan guru adalah pada saat masuk kelas guru mengucapkan salam pada siswa, berdo a, mengabsen siswa, dan menanyakan beberapa pertanyaan tentang materi pelajaran minggu ini. Selanjutnya di kegiatan ini guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan meningkatkan hasil belajar siswa, menyajikan informasi tentang materi pembangunan ekonomi dan membacakannya. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya serta menjawab pertanyaan untuk mengetahui pemahaman siswa atas pelajaran yang diikutinya. Menyuruh siswa untuk kembali membentuk kelompok masing-masing yang telah ada. Masing-masing kelompok mengerjakan kegiatan/tugas yang diberitakan guru, guru Kelas XII membimbing secara bergantian pada tiap kelompok dan selalu memberi motivasi pada tiap kelompok. Setelah selesai mengerjakan tugas guru mengevaluasi hasil kerja siswa dan menyuruh tiap kelompok untuk membacakan hasil kerja kelompoknya. Bagi kelompok yang memiliki hasil belajar tinggi dalam mengerjakan tugas dan prestasi yang tinggi akan diberikan penghargaan. Penghargaan diberikan dengan maksud untuk meningkatkan semangat belajar siswa, sehingga akan meningkatkan hasil belajar siswa. Pada akhir siklus I dilakukan tes akhir I, yaitu mengenai pembelajaran tentang pembangunan ekonomi dengan tujuan untuk melihat hasil belajar yang diperoleh siswa. Tes hasil belajar yang diberikan, yaitu sesuai dengan materi pelajaran mengenai pembelajaran tentang pembangunan ekonomi. Pengamatan Pada tahap pengamatan guru mengamati kegiatan siswa dalam 452

belajar dengan menggunakan daftar checklist. Hasil observasi guru pada siklus I, terdapat beberapa indikator observasi yang memiliki nilai kurang seperti menjelaskan materi pelajaran dan pemberian motivasi pada siswa, namun untuk indikator memberikan kesempatan pada siswa dalam belajar, menanggapi hasil pelajaran, membantu siswa dalam membuat kesimpulan serta menyimpulkan hasil pembelajaran secara keseluruhan telah diperoleh hasil yang baik. Hasil observasi guru diperoleh nilai rata-rata Cukup. Hasil observasi siswa pada siklus I, terdapat beberapa indikator observasi yang memiliki nilai kurang seperti keseriusan siswa dalam mengerjakan tes dan kerja sama kelompok dalam mengerjakan tugas, untuk indikator memberikan bantuan pada teman dalam memahami materi, membuat kesimpulan masing-masing kelompok, dan persentase masingmasing kelompok telah diperoleh hasil yang baik. Hasil observasi siswa siklus I diperoleh nilai rata-rata Cukup. Tabel 1. Data Ketuntasan Belajar Siklus I Hasil Belajar Nilai Nilai Rata-Rata 64,75 Jumlah Siswa Tuntas 16 Ketuntasan Klasikal 40,0% Refleksi Data hasil belajar siswa pada siklus I (test akhir I), diperoleh data nilai rata-rata hasil belajar siswa pada tes siklus I sebesar 64,75 serta persentase ketuntasan belajar siswa yang meliputi jumlah siswa yang telah tuntas belajar dan belum tuntas belajar. Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa kemampuan siswa dalam menguasai pembelajaran ternyata telah mulai meningkat. Dari 40 orang siswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini, ternyata telah ada 16 orang siswa (40,0%) yang memiliki ketuntasan belajar, sedangkan 24 orang siswa (60,0%) masih belum memiliki ketuntasan belajar. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh hanya mencapai 64,75. Dengan memperhatikan tabel di atas dapat dilihat bahwa analisis hasil belajar siswa pada tes akhir I siklus I ternyata hasilnya lebih baik dari tes awal (pre-test) walaupun hasilnya belum cukup maksimal, sehingga perlu dilanjutkan ke pelaksanaan siklus II, hal ini dapat dilihat dari kesalahan siswa dalam memahami materi pelajaran Ekonomi pokok bahasan pembangunan ekonomi dan nilai rata-rata yang diperoleh masih perlu ditingkatkan. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I ini telah meningkat dari 59,83 pada pre-test menjadi 64,75 serta persentase ketuntasan belajar siswa meningkat dari 20,0% menjadi 40,0%. Selanjutnya hasil belajar siklus I ini digunakan sebagai acuan dalam memberikan tindakan pada siklus II untuk mengatasi kesulitan siswa dalam mempelajari materi tentang pembangunan ekonomi. Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi dalam pelaksanaan tindakan pada siklus I dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Guru masih kurang maksimal dalam mengelola dan melaksanakan kegiatan belajar pembangunan ekonomi. Siswa masih kurang memahami pengertian tentang 453

pembangunan ekonomi. Hal ini berdasarkan pada data hasil belajar pos-test I pada siklus I. Nilai ratarata hasil belajar siswa hanya mencapai 64,75 serta persentase ketuntasan belajar siswa masih mencapai 40,0% (belum tuntas). 2. Hasil belajar siswa pada pos-test I ini masih rendah, hal ini terlihat dari nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada hasil belajar post tes I serta persentase ketuntasan belajar siswa yang masih rendah. 3. Masih ada sebagian siswa yang kelihatan bingung dan sulit dalam memahami proses pembelajaran yang dilakukan. Untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan dan meningkatkan keberhasilan pembelajaran siklus I, maka perlu diadakan siklus II yaitu: 1. Guru menyampaikan materi pelajaran lebih jelas dan sistematis agar pemecahan konsep pelajaran yang diajarkan semakin jelas dan tegas. 2. Guru meningkatkan pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran dengan sarana dan prasarana serta penjelasanpenjelasan yang lebih konkrit lagi. 3. Guru mengarahkan siswa agar lebih teliti dalam menyelesaikan soal-soal sehingga tidak terjadi kesalahan yang sama dengan siklus I. Siklus II Perencanaan Setelah melihat hasil belajar siswa pada siklus I (tes siklus I), yaitu nilai rata-rata meningkat menjadi 64,75 dan siswa yang telah tuntas belajar hanya 16 orang siswa (40,0%), maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa masih perlu ditingkatkan lagi. Perlu dilakukan tindakan yang lebih terarah lagi untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembahasan selanjutnya, dengan melakukan tindakan yang lebih nyata melalui pembelajaran tentang pembangunan ekonomi. Tindakan yang guru lakukan adalah melaksanakan pembelajaran Ekonomi pokok bahasan pembangunan ekonomi dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan ketuntasan belajar siswa pada siswa Kelas XII SMA Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2014/2015. Untuk mengaktifkan siswa dan terlibat dalam setiap kegiatan pembelajaran, maka pembelajaran dilakukan dengan siklus II. Pelaksanaan Pada pelaksanaan tindakan ini guru sudah mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam mengajar termasuk 1 orang observer yang membantu dalam mengobservasi penelitian ini. Dengan menggunakan penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pada siklus II pertemuan pertama langkah awal yang dilakukan guru adalah pada saat masuk kelas guru mengucap salam pada siswa, berdo a, mengabsen siswa. Selanjutnya di kegiatan ini guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan memotivasi siswa, menyajikan informasi tentang materi pembangunan ekonomi. Guru membagi 40 siswa menjadi 8 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang siswa secara heterogen dari tingkat kemampuan dan ras, setelah terbentuknya kelompok guru kembali menjelaskan pada semua kelompok tentang hal-hal yang akan dicapai dalam materi pembangunan ekonomi sembari memberi motivasi 454

tiap kelompok, masing-masing kelompok mengerjakan tugas yang diberikan guru, guru membimbing secara bergantian pada tiap kelompok dan selalu memberi motivasi pada tiap kelompok. Bagi kelompok yang memiliki hasil belajar tinggi dalam mengerjakan tugas dan prestasi yang tinggi pula akan diberikan penghargaan berupa nilai yang memuaskan. Pada siklus II pertemuan kedua langkah awal yang dilakukan guru adalah pada saat masuk kelas guru mengucapkan salam pada siswa, berdo a, mengabsen siswa, dan menanyakan beberapa pertanyaan tentang materi pelajaran minggu ini. Selanjutnya di kegiatan ini guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan meningkatkan hasil belajar siswa, menyajikan informasi tentang materi pembangunan ekonomi dan membacakannya. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya serta menjawab pertanyaan untuk mengetahui pemahaman siswa atas pelajaran yang diikutinya. Siswa kembali belajar sesuai kelompok yang telah ada. Masing-masing kelompok mengerjakan tugas yang diberikan guru Kelas XII membimbing secara bergantian pada tiap kelompok dan selalu memberi motivasi pada tiap kelompok. Pada akhir siklus II dilakukan tes akhir II, yaitu mengenai pembelajaran tentang pembangunan ekonomi dengan tujuan untuk melihat hasil belajar yang diperoleh siswa. Pengamatan Berdasarkan hasil observasi pada siklus II, guru masih perlu memberikan motivasi dan penguatan kepada siswa untuk mendukung terlaksananya pembelajaran dengan baik. Pada pelaksanaan kegiatan, siswa telah memahami pembangunan ekonomi dan telah mengetahui kesalahan dan kekurangan yang mereka lakukan. Sebagian besar siswa telah mampu menjawab soal-soal dengan baik. Pada tahap pengamatan guru mengamati kegiatan siswa dalam belajar dengan menggunakan daftar checklist, penliti juga diamati oleh wali Kelas XII guna mengetahui sejauhmana kemampuan/keberhasilan guru dan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa Kelas XII. Hasil observasi guru pada siklus II telah cukup baik, hampir semua indikator observasi telah memiliki nilai baik dan sangat baik. Untuk indikator kesempatan yang diberikan kepada siswa, menjelaskan pelajaran, membantu siswa membuat kesimpulan serta memberikan motivasi diperoleh nilai baik, sedangkan untuk indikator kesempatan yang diberikan kepada siswa, membentuk kelompok, menanggapi hasil pelajaran dan menyimpulkan hasil pelajaran telah diperoleh hasil yang sangat baik. Hasil observasi guru diperoleh nilai rata-rata Baik. Hasil observasi siswa pada siklus II, keseluruhan indikator observasi telah memiliki nilai baik dan sangat baik seperti keseriusan siswa dalam menerima materi, kerjasama kelompok dalam menyelesaikan tugas dan keseriusan dalam mengerjakan soal tes telah diperoleh hasil yang baik.untuk indikator lain hasilnya sudah sangat baik. Hasil observasi siswa siklus II diperoleh nilai rata-rata baik. 455

Tabel 2. Data Ketuntasan Belajar Siklus II Hasil Belajar Nilai Nilai Rata-Rata 74,12 Jumlah Siswa Tuntas 35 Ketuntasan Klasikal 87,5% Refleksi Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa kemampuan siswa dalam pembelajaran pembangunan ekonomi ternyata telah cukup baik. Dari 40 orang siswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini, ternyata telah ada 35 orang siswa (87,5%) yang memiliki ketuntasan belajar, hanya tinggal 5 orang siswa (12,5%) masih belum memiliki ketuntasan belajar. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh telah mencapai 74,13. Dengan memperhatikan tabel di atas dapat dilihat bahwa analisis hasil belajar pembangunan ekonomi pada pos-test II siklus II ternyata hasilnya lebih baik dari tes akhir I, dan peningkatan ketuntasan belajar siswa telah cukup signifikan namun guru harus tetap memberikan bimbingan selanjutnya. Selanjutnya hasil belajar siklus II ini digunakan sebagai acuan dalam memberikan tindakan pembelajaran Ekonomi pokok bahasan pembangunan ekonomi bagi guru di SMA Negeri 2 Tebing Tinggi. Pembahasan Pada awal pembelajaran, sebagian besar siswa masih belum memahami tentang konsep dan makna tentang pembangunan ekonomi. Hal ini disebabkan proses pembelajaran yang selama ini dilakukan tidak terfokus pada permasalahan-permasalahan yang ada pada siswa. Melalui pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada proses pembelajaran pembangunan ekonomi, yaitu dengan melakukan tes dan observasi langsung pada siswa ternyata dapat meningkatkan pemahaman siswa menjadi lebih baik lagi. Hasil belajar siswa telah meningkat dibandingkan sebelum pelaksanaan tindakan. Jumlah responden yang telah tuntas belajar telah meningkat secara signifikan. Berdasarkan hasil penelitian berupa kegiatan awal, kegiatan lanjutan (siklus I) dan Siklus II dalam proses pelajaran Ekonomi pokok bahasan pembangunan ekonomi, ternyata telah diperoleh peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa secara signifikan. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada tes awal adalah 20,0% (Belum Tuntas) dengan nilai rata-rata siswa pada tes awal meningkat menjadi 54,17% (Belum Tuntas), dan pada pelaksanaan Postest II nilai rata-rata siswa telah mencapai 74,13% (Tuntas). Ketuntasan belajar merupakan proses belajar mengajar yang bertujuan agar bahan ajar dikuasai secara tuntas, artinya dikuasai sepenuhnya oleh siswa. Ketuntasan belajar Ekonomi pokok bahasan pembangunan ekonomi dicirikan oleh adanya perbedaan individu terutama dalam hal kemampuan dan kecepatan belajarnya dalam hal ini seorang guru harus benar-benar tahu kemampuan masing-masing dari anak didiknya sehingga dalam mengajar guru tahu apa yang harus dilakukan untuk menghadapi anak yang pintar, yang sedang-sedang saja, maupun anak yang kemampuannya masih di bawah rata-rata. Dalam penelitian ini diketahui bahwa persentase ketuntasan belajar siswa meningkat terus dari awal 456

tindakan, siklus pertama dan siklus kedua. Hal ini dapat dipahami karena proses pelajaran Ekonomi pokok bahasan pembangunan ekonomi yang dilakukan ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Ketuntasan belajar dalam penelitian ini menggunakan pendekatan persentase hasil belajar, dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan hasil belajar siswa pada setiap fase-fase tindakan yang dilakukan. Dalam kenyataannya guru menemukan bahwa kemampuan siswa itu berbeda-beda, sehingga siswa yang satu berbeda dengan siswa yang lain dalam hal penguasaan materi. Hal inilah yang perlu dicermati oleh guru. Guru harus bisa memahami setiap perbedaan siswanya dalam memberikan materi pelajaran. SIMPULAN Sebagai kesimpulan dalam penelitian ini adalah : 1. Pembelajaran kooperatif tipe STAD mengenai pokok bahasan pembangunan ekonomi berpengaruh terhadap peningkatan ketuntasan belajar siswa. 2. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada tes awal adalah 20,0% (Belum Tuntas) dengan nilai ratarata siswa pada tes awal meningkat menjadi 40,0% (Belum Tuntas), dan pada pelaksanaan Pos-test II nilai rata-rata siswa telah mencapai 74,13% (Tuntas). 3. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada tes awal adalah 59,83 (Belum Tuntas), pada tes akhir I nilai persentase rata-rata siswa meningkat menjadi 64,75 (Belum Tuntas), dan pada pelaksanaan test akhir II nilai rata-rata siswa telah mencapai 74,12 (Tuntas). DAFTAR PUSTAKA Aqib, Z. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Irama Widya. Hamalik, O. 2008. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Slameto.2003. Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Suyatno, 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatfi. Surabaya: Masmedia Buana Pustaka. 457