II.TINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi tanaman padi menurut Tjitrosoepomo (2004) adalah sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. Polietilen Glikol atau dengan nama IUPEC Alpha-Hydro-Omega- (inert) dengan berat molekul antara Da (Jecfa,1987).

Deskripsi Padi Varietas Cigeulis Informasi Ringkas Bank Pengetahuan Padi Indonesia Sumber: Balai Besar Penelitian Tanaman Padi

I. PENDAHULUAN. merupakan makanan pokok lebih dari separuh penduduk dunia. Berdasarkan

J3V3 J1V3 J3V2 J1V2 J3V4 J1V5 J2V3 J2V5

LAMPIRAN. Lampiran 1 Deskripsi dan gambar varietas tanaman padi. 1. Deskripsi Varietas Padi Ciherang (Suprihatno et al. 2009)

Lampiran 1. BaganPenelitian U I U II U III S1 S2 S3 V1 V2 V3 V2 V1 V cm V3 V3 V1 S2 S3 S1 V cm. 50 cm V1. 18,5 m S3 S1 S2.

BAB I PENDAHULUAN. Padi merupakan tanaman pangan pokok penduduk Indonesia. Di samping

LAMPIRAN U1 U2 U3 T2 T3 T1 T3 T1 T2 T1 T2 T3 U4 U5 U6 T1 T3 T2 T1 T3 T2 T2 T3 T1 U7 U8 U9 T3 T1 T2 T2 T1 T3 T3 T1 T2

I. PENDAHULUAN. kandungan karbondioksida mengakibatkan semakin berkurangnya lahan. subur untuk pertanaman padi sawah (Effendi, 2008).

V4A2(3) V3A1(1) V2A1(2) V3A1(2) V1A1(1) V5A2(1) V3A2(3) V4A1(3) V1A2(2)

Lampiran 1. Deksripsi Varietas Padi CISADANE

KK : 2.4% Ket: ** ( sangat nyata) tn (tidak nyata) Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya penting dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi merupakan tanaman pangan yang dimasukan ke dalam familia

Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang

II. TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1. Deskripsi padi varietas Ciherang (Supriatno et al., 2007)

Lampiran 1 Deskripsi varietas Inpari 6 Jete

Lampiran 1: Deskripsi padi varietas Inpari 3. Nomor persilangan : BP3448E-4-2. Anakan produktif : 17 anakan

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Padi Varietas Cibogo. Asal Persilangan :S487B-75/IR //IR I///IR 64////IR64

: Kasar pada sebelah bawah daun

: tahan terhadap wereng coklat biotipe 1, 2, 3 dan Sumatera Utara Ketahanan terhadap penyakit

Potensi Hasil : 5-8,5 ton/ha Ketahanan : Tahan terhadap wereng coklat biotipe 2 dan 3 Terhadap Hama. Ketahanan. Terhadap Penyakit

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 119/Kpts/TP.240/2/2003 TENTANG PELEPASAN GALUR PADI HIBRIDA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA HIBRINDO R-2

Lampiran 1. Bagan Penelitian di Rumah Kasa FP USU

Sumber : Deskripsi Varietas Padi, Balai Besar Penelitian Tanaman Padi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Cronquist(1981) klasifikasi tanaman padi adalah sebagai berikut :

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kacang Hijau

Reagen (PA) Konsentrasi mg/l CaCl 2.2H 2 O K 2 SO mm. 195 mg/l MgSO 4.7H 2 O. 12 mg/l Ket: 1 mm = 300 mg/l.

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 163/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 533/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN GALUR PADI HIBRIDA ZY-64 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA ADIRASA-64

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1012/Kpts/SR.120/7/2008

Lampiran 2. Analisis ragam tinggi tanaman umur 40 HST setelah aplikasi pupuk organik padat

TINJAUAN PUSTAKA Padi Gogo

KOLEKSI VARIETAS UNGGULAN PROVINSI SUMATERA BARAT

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 133/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 377/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG

Lampiran I. Lay Out Peneltian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibudidayakan. Padi termasuk dalam suku padi-padian (Poaceae) dan

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 517/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 132/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 572/Kpts/SR.120/10/2004 TENTANG PELEPASAN GALUR PADI HIBRIDA MCL-5 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA MANIS 5

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 131/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 531/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi

Lampiran 1. Hasil Analisis Tanah

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 519/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG

I. PENDAHULUAN. lima persen penduduk Indonesia mengkonsumsi bahan makanan ini (Swastika

II. TINJAUAN PUSTAKA

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Benih Pengertian 2.2. Klasifikasi Umum Tanaman Padi

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 71/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG PELEPASAN GALUR PADI HIBRIDA H 34 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA HIPA 5 CEVA

Tabel Lampiran 1. Komposisi Kimia Blast Furnace Slag dan Electric Furnace Slag

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 72/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG PELEPASAN GALUR PADI HIBRIDA H 36 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA HIPA 6 JETE

BAB I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman penghasil beras yang menjadi

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 130/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG

I. PENDAHULUAN. dibudidayakan karena padi merupakan tanaman sereal yang paling banyak

I. PENDAHULUAN. peranan penting dalam pembangunan nasional. Keberhasilan pembangunan

LAMPIRAN B 1 C 4 F 4 A 4 D 1 E 2 G 1 C 1 C 3 G 2 A 1 B 4 G 3 C 2 F 2 G 4 E 4 D 2 D 3 A 2 A 3 B 3 F 3 E 1 F 1 D 4 E 3 B 2

Varietas Padi Unggulan. Badan Litbang Pertanian. Gambar 1. Varietas Inpari 19 di areal persawahan KP. Sukamandi, Jawa Barat.

I. PENDAHULUAN. Padi yang dikenal dengan nama ilmiah Oryza sativa L. merupakan komoditas

TINJAUAN PUSTAKA Padi Varietas Way Apoburu Pupuk dan Pemupukan

TINJAUAN PUSTAKA Pemuliaan Tanaman Padi

II. TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Tanah Sawah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Varietas Burangrang berasal dari segregat silangan alam, diambil

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman penghasil pangan utama di Asia. Padi

PADI VARIETAS UNGGUL SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO. Materi Pendampingan SL-PTT. 50 Padi Varietas Unggul & Sistem Tanam Jajar Legowo

TINJAUAN PUSTAKA. Adapun klasifikasi ilmiah tanaman padi adalah sebagai berikut, Kingdom: Plantae, Divisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledoneae,

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Tanaman Padi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. pokok bagi sebagian besar rakyat di Indonesia. Keberadaan padi sulit untuk

TINJAUAN PUSTAKA Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi

PENGAIRAN DAN PEMELIHARAAN SALURAN PENGAIRAN TANAMAN JAGUNG

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Penggunaan varietas unggul baru padi ditentukan oleh potensi hasil,

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman pangan utama sebagian besar penduduk

TINJAUAN PUSTAKA Botani Padi

HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun

II. LANDASAN TEORI A.

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pisang raja bulu (Musa paradisiaca L var. sapientum) merupakan salah

I. PENDAHULUAN. Selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu tanaman sayur yang dikonsumsi

: varietas unggul nasional (released variety) : 636/Kpts/TP.240/12/2001 tanggal 13 Desember tahun 2001 Tahun : 2001 : B6876B-MR-10/B6128B-TB-15

PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENGAIRAN DAN PEMELIHARAAN SALURAN PENGAIRAN

TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan Produktivitas Padi di Indonesia dan Permasalahannya

II. TINJAUAN PUSTAKA

TIGA PILAR UTAMA TUMBUHAN LINGKUNGAN TANAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Padi. tunggang yaitu akar lembaga yang tumbuh terus menjadi akar pokok yang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diklasifikasikan ke dalam Famili adalah Graminae, Genus adalah Oryza Linn, dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman pangan

PENGEMBANGAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI DI LAHAN RAWA LEBAK

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 73/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN. Pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan pendapatan turut meningkatkan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

9 II.TINJAUAN PUSTAKA A. Biologi Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Taksonomi tanaman padi menurut Tjitrosoepomo (2004) adalah sebagai berikut : Regnum Divisio Sub Divisio Class Ordo Family Genus : Plantae : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledoneae : Poales : Graminae : Oryza Species : Oryza sativa L. Tanaman padi merupakan tanaman semusim yang memiliki tinggi tanaman antara 1 sampai 1,5cm, daun berbentuk pita dan berpelepah yang tumbuh pada tiap buku batang. Anakan padi tumbuh dari tunas yang berasal pada tiap-tiap buku batang dan mampu tumbuh sampai 40-50 batang anakan (Soemartono dan Haryono, 1972). Berdasarkan tempat tanamnya padi dibedakan menjadi enam yaitu padi sawah, padi gogo, padi gogo rancah, padi pasang surut, padi lebak dan padi

10 apung. Padi sawah merupakan padi yang ditanam diareal tanah yang mampu menjaga genangan air pada periode tertentu dalam pertumbuhannya (AAK, 1992). Tabel 1. Deskripsi padi varietas Ciliwung dan Ciherang Deskripsi Varietas Ciliwung Varietas Ciherang Nomor seleksi B4183B-PN-33-6-1-2 S3383-1D-PN-41-3-1 Asal persilangan IR38// 2 *Pelita I-1/IR4744-128-4-1-2 IR18349-53-1-3- 13/ 3 *IR19661-131-3-1- 3// 4 *IR64 Golongan Cere Cere Umur tanaman 117-125 hari 116-125 hari Bentuk tanaman Tegak Tegak Tinggi tanaman 114-124 cm 107-115 cm Anakan produktif 18-25 batang 14-17 batang Warna kaki Hijau Hijau Warna batang Hijau Hijau Warna telinga daun Tidak berwarna Tidak berwarna Warna lidah daun Tidak berwarna Tidak berwarna Warna daun Hijau tua Hijau Muka daun Kasar Kasar pada bagian bawah Posisi daun Tegak Tegak Daun bendera Miring sampai tegak Tegak Bentuk gabah Sedang sampai ramping Panjang ramping Warna gabah Kuning bersih Kuning bersih Kerontokan Sedang Sedang Kerebahan Tahan Tahan Tekstur nasi Pulen Pulen Kadar amilosa 22% 23% Indeks Glikemik 86 54 Bobot 1000 butir 23 g 28 g Rata-rata hasil 4,8 t/ha 6,0 t/ha Potensi hasil 6,5 t/ha 8,5 t/ha Ketahanan Hama Penyakit Tahan wereng coklat biotipe 1, 2 dan rentan wereng coklat biotipe 3 Agak tahan terhadap hawar daun bakteri strain IV Pemulia I. Sahi, Taryat T., dan H. Maknun Dilepas tahun 1988 1988 (Suprihatno dkk, 2009). Tahan wereng coklat biotipe 2 dan agak tahan biotipe 3 Tahan terhadap hawar daun bakteri strain III dan IV Tarjat T. Z.A., Simanullang, E.Sumadi dan Aan A. Daradjat

11 B. Pengaruh Defisit Air pada Perkecambahan Tanaman Cekaman kekeringan merupakan istilah untuk mengungkapkan bahwa tanaman mengalami kondisi terancam dalam segi ketersediaan air dari lingkungannya ataupun media tanamnya. Cekaman kekeringan disebabkan oleh keterbatasan persediaan air di daerah perakaran dan meningkatnya permintaan air dari daun. Kondisi seperti ini juga dapat terjadi walaupun keadaan air tanah tersedia cukup yang dikarenakan oleh penguapan air melebihi laju absorpsi air, sehingga terjadi cekaman kekeringan (Bray, 1997). Keadaan defisit air dapat menimbulkan pengaruh secara morfologi dan fisiologi terhadap tanaman antara lain seperti penampilan luas daun, kecepatan muncul daun, aktivitas asimilasi CO 2, membuka dan menutupnya stomata, kecepatan pengisian biji dan pertumbuhan biji (Sinclair, et al., 2001). Disamping respon morfologis, respon fisiologis juga ditunjukan pada tanaman yang berada pada kondisi cekaman kekeringan yaitu berupa akumulasi prolin bebas pada daun (Kandowangko et al., 2009). Prolin merupakan asam amino heterosiklik yang tidak memiliki gugus asam amino(lakitan, 2008). Fungsi prolin bebas adalah sebagai penyimpan karbon dan nitrogen selama cekaman air karena sintesis karbohidrat terhambat pada kondisi itu (Mapegau, 2006).

12 Berat kering akar pada tanaman yang mengalami kondisi cekaman yang parah akan meningkat sebesar 20% sehingga mengakibatkan penurunan produksi biji (Tourchi et al., 2003). Strategi yang dipilih pada kondisi kekeringan adalah dengan menanam genotipe padi sawah toleran terhadap cekaman kekeringan. Dalam memperoleh genotipe tersebut harus melewati beberapa tahap kegiatan diantaranya adalah seleksi yang sangat penting untuk mendapatkan bahan genetik yang unggul. Seleksi membutuhkan banyak waktu, biaya serta tenaga sehingga dibutuhkan metode seleksi yang efektif dan efisien. Seleksi langsung pada lingkungan yang bercekaman sangat sulit dilakukan karena kondisi lingkungan sangat beragam serta cekaman kekeringan sering terjadi pada waktu yang tidak tepat (Fukai et al., 2008). Cekaman air pada tanaman berkaitan dengan fotosintesis (Lu and Neuman, 1999). Cekaman air menurunkan laju fotosintesis akibat dehidrasi protoplasma dan kloroplas sehingga tanaman memiliki kapasitas yang rendah untuk melakukan fotosintesis (Riccardi et al., 1998) Ciri tanaman yang toleran terhadap kekeringan adalah memiliki kemampuan osmoregulasi yaitu kemampuan penyesuaian osmosis yang mengakibatkan produktivitas yang tinggi pada potensial air yang rendah. Proses osmoregulasi tersebut dilakukan dengan cara mengakumulasi solut didalam sel sebagai respons terhadap stress air. Kemampuan melakukan osmoregulasi tersebut berbeda pada setiap kultivar (Angadi, 2002).

13 C. Efek Pemberian Polietilen Glikol (PEG) 6000 Polietilen glikol (PEG) 6000 adalah senyawa polimer non ionik hidrofilik yang bekerja menghambat proses imbibisi sehingga air tanah sulit untuk masuk ke biji. PEG mengikat molekul air sehingga potensial air rendah dan tanaman menjadi kesulitan menyerap air. PEG banyak digunakan pada industri dan biokimia, karena memiliki karakter non toksik (Annunziata et al., 2002). Walaupun berinteraksi dengan membran sel senyawa ini tidak berbahaya terhadap protein aktif dan juga pada sel (Harris, 1992). PEG merupakan senyawa polimer yang banyak digunakan untuk menurunkan potensial air pada tanaman dengan cara mengekspose sistem akar tanaman sehingga tanaman menjadi stres air (Zgallai et al., 2005). Respon tanaman akibat defisit air adalah perubahan kandungan klorofil dan akumulasi oksigen reaktive yang tidak dapat dihindari oleh sel-sel normal (Moussa, 2008). Menurut Balch et al (1996), Verslues et al (2006) banyak penelitian pengaruh cekaman air terhadap perkecambahan tanaman termasuk tanaman padi menggunakan senyawa PEG 6000. Tetapi hasil yang ditunjukan dilapangan masih belum konsisten. Dari penelitian Afa dkk (2012) disimpulkan penggunaan PEG 6000 dengan konsentrasi 25% (w/v) pada saat kecambah muncul radikula dapat mendeteksi secara dini genotipe padi hibrida toleran terhadap kekeringan sehingga genotipe yang didapat merupakan genotipe yang toleran kekeringan dan berpotensi dikembangkan disawah tadah hujan.