KARAKTER VEGETATIF DAN GENERATIF BEBERAPA VARIETAS PADI SENSITIF ALUMINIUM

dokumen-dokumen yang mirip
*Corresponding author : Abstract

KARAKTER VEGETATIF DAN GENERATIF BEBERAPA VARIETAS SKRIPSI OLEH: WIWIK MAYA SARI /Pemuliaan Tanaman

KARAKTER VEGETATIF DAN GENERATIF BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max L.) TOLERAN ALUMINIUM SKRIPSI OLEH : SITI KURNIA /PEMULIAAN TANAMAN

Karakter Vegetatif Dan Generatif Beberapa Varietas Tanaman Kedelai (Glycine max. L.) Toleran Aluminium

BAHAN DAN METODE. Penapisan ketahanan 300 galur padi secara hidroponik 750 ppm Fe. Galur terpilih. Galur terpilih

Reagen (PA) Konsentrasi mg/l CaCl 2.2H 2 O K 2 SO mm. 195 mg/l MgSO 4.7H 2 O. 12 mg/l Ket: 1 mm = 300 mg/l.

HASIL. memindahkan kecambah ke larutan hara tanpa Al.

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS PADI (Oryza sativa L.) PADA TANAH SALIN

45. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No

TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Lahan Kering Masam

UJI KETAHANAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) HASIL RADIASI SINAR GAMMA (M 2 ) PADA CEKAMAN ALUMINIUM SECARA IN VITRO SKRIPSI OLEH:

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIGA VARIETAS PADI GOGO (Oryza sativa L.) TERHADAP PERBANDINGAN PEMBERIAN KASCING DAN PUPUK KIMIA

EVALUASI KERAGAMAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) MUTAN ARGOMULYO PADA GENERASI M 4 MELALUI SELEKSI CEKAMAN KEMASAMAN SKRIPSI OLEH :

RINGKASAN. I. Pendahuluan. A. Latar Belakang

PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI

KERAGAAN FENOTIPE BERDASARKAN KARAKTER AGRONOMI PADA GENERASI F 2 BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max L. Merril.) S K R I P S I OLEH :

KK : 2.4% Ket: ** ( sangat nyata) tn (tidak nyata) Universitas Sumatera Utara

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL GABAH BERBAGAI GALUR PADI GOGO BERAS MERAH TERHADAP DOSIS PUPUK P

PENDAHULUAN. Latar Belakang. penduduk Indonesia. Meskipun sebagai bahan makanan pokok padi dapat

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

Respons Pertumbuhan Beberapa Varietas Sorgum (Sorghum bicolor L.) Pada Tanah Salin Dengan Pemberian Giberelin

Universitas Sumatera Utara

PENGARUH KADAR GARAM NaCl TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) GENERASI KEDUA (M 2 ) HASIL RADIASI SINAR GAMMA

TOLERANSI VARIETAS PADI HITAM (Oryza sativa L.) PADA BERBAGAI TINGKAT CEKAMAN KEKERINGAN. Tesis Program Studi Agronomi

Respon Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Mutan (M2) Kacang Hijau terhadap Pemberian Air 40% Kapasitas Lapang

SKRIPSI OLEH : FRISTY R. H. SITOHANG PEMULIAAN TANAMAN

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

Lampiran 1: Deskripsi padi varietas Inpari 3. Nomor persilangan : BP3448E-4-2. Anakan produktif : 17 anakan

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH PADA BEBERAPA VARIETAS DAN PEMBERIAN PUPUK NPK. Oleh:

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik

TINJAUAN PUSTAKA. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Jagung (Zea mays L.)

227. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No

HASIL DAN PEMBAHASAN

SELEKSI BEBERAPA VARIETAS PADI SAWAH (Oryza sativa L.) PADA FASE PERKECAMBAHAN DAN RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSINYA TERHADAP TANAH SALIN

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun

Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang

EVALUASI KARAKTER TANAMAN KEDELAI HASIL RADIASI SINAR GAMMA PADA GENERASI M 2

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGAMATAN PERCOBAAN BAHAN ORGANIK TERHADAP TANAMAN PADI DI RUMAH KACA

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Awal Tanah Gambut

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hanafi Ansari*, Jamilah, Mukhlis

KAJIAN PADI VARIETAS UNGGUL BARU DENGAN CARA TANAM SISTEM JAJAR LEGOWO

KAJIAN PEMBERIAN ZEOLIT DAN ARANG SEKAM PADA TANAH SAWAH TERCEMAR LIMBAH PABRIK TERHADAP Pb TANAH DAN TANAMAN PADI SKRIPSI OLEH :

EVALUASI KARAKTER BERBAGAI VARIETAS KEDELAI BIJI HITAM (Glycine max (L.) Merr.) AZRISYAH FUTRA

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DENGAN BEBERAPA CARA PENGENDALIAN GULMA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI (Oryza sativa L.

Lampiran 1. Nama unsur hara dan konsentrasinya di dalam jaringan tumbuhan (Hamim 2007)

RESPON BEBERAPA VARIETAS PADI DAN PEMBERIAN AMELIORAN JERAMI PADI PADA TANAH SALIN

KETAHANAN PADI (WAY APO BURU, SINTA NUR, CIHERANG, SINGKIL DAN IR 64) TERHADAP SERANGAN PENYAKIT BERCAK COKLAT (Drechslera oryzae) DAN PRODUKSINYA

PERUBAHAN BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH GAMBUT, PERTUMBUHAN dan PRODUKSI TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) AKIBAT PEMBERIAN AIR LAUT DAN BAHAN MINERAL

J3V3 J1V3 J3V2 J1V2 J3V4 J1V5 J2V3 J2V5

UJI GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH TOLERAN LAHAN MASAM DI KALIMANTAN SELATAN

PEMBERIAN KAPUR CaCO 3 DAN PUPUK KCl DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN SERTA SERAPAN K DAN Ca TANAMAN KEDELAI SKRIPSI OLEH:

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

NARWIYAN AET PEMULIAAN TANAMAN

PEMBERIAN PUPUK P DAN Zn UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN P DAN Zn DI TANAH SAWAH SKRIPSI OLEH : KIKI DAMAYANTI

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

RESPON KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS PADI (Oryza sativa L.) TERHADAP KONSENTRASI GARAM NaCl SECARA IN VITRO

Pemberian Bahan Organik Kompos Jerami Padi dan Abu Sekam Padi dalam Memperbaiki Sifat Kimian Tanah Ultisol Serta Pertumbuhan Tanaman Jagung

KARAKTER VEGETATIF DAN REPRODUKTIF TANAMAN MUTAN PADI SENSITIF ALUMINIUM YAN MAULANA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

HASIL DAN PEMBAHASAN

RESPON FISIOLOGI BEBERAPA VARIETAS PADI TERHADAP CEKAMAN BESI A M N A L

HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN MORFOLOGI DAN PRODUKSI TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) VARIETAS CIBOGO HASIL RADIASI SINAR GAMMA PADA GENERASI M 3

LAMPIRAN B 1 C 4 F 4 A 4 D 1 E 2 G 1 C 1 C 3 G 2 A 1 B 4 G 3 C 2 F 2 G 4 E 4 D 2 D 3 A 2 A 3 B 3 F 3 E 1 F 1 D 4 E 3 B 2

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Padi Varietas Cibogo. Asal Persilangan :S487B-75/IR //IR I///IR 64////IR64

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan dengan percobaan rumah kaca pada bulan

GENOTIPE PADI LOKAL ASAL BENGKALIS PROVINSI RIAU YANG TOLERAN CEKAMAN ALUMINIUM

PERBEDAAN UMUR BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L)

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK SKRIPSI.

UJI EFEKTIVITAS PEMBERIAN PACLOBUTRAZOL TERHADAP KESEIMBANGAN PERTUMBUHAN TIGA VARIETAS KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)

HASIL DAN PEMBAHASAN

KOLEKSI VARIETAS UNGGULAN PROVINSI SUMATERA BARAT

Lampiran 1. Hasil analisis tanah awal

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK VERMIKOMPOS DAN INTERVAL PENYIRAMAN PADA TANAH SUBSOIL SKRIPSI

PENGUKURAN KARAKTER VEGETATIF DAN GENERATIF TETUA SELFING BEBERAPA VARIETAS JAGUNG ( Zea mays L.)

Keragaan Beberapa Varietas Unggul Baru Padi pada Lahan Sawah di Kalimantan Barat

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat

PENGUJIAN GALUR-GALUR HARAPAN KEDELAI HASIL PERSILANGAN VARIETAS MALABAR DAN KIPAS PUTIH PADA DOSIS PUPUK FOSFOR (P) RENDAH

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI DENGAN PEMBERIAN POLIMER PENYIMPAN AIR PADA SAWAH BUKAAN BARU SKRIPSI

ANALISIS KORELASI DAN KOEFISIEN LINTAS ANTAR BEBERAPA SIFAT PADI GOGO PADA MEDIA TANAH MASAM

Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Pada Dosis Pupuk Kalium dan Frekwensi Pembumbunan

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Percobaan

PENGARUH JUMLAH BIBIT DAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO YANG DIMODIFIKASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH

EVALUASI TOLERANSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) GENERASI M3 HASIL RADIASI SINAR GAMMA TERHADAP SALINITAS

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI LOKAL SAMOSIR TERHADAP PROPORSI DAN WAKTU PEMANGKASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional

Pengaruh BAP ( 6-Benzylaminopurine ) dan Pupuk Nitrogen terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

DAMPAK PEMBERIAN LARUTAN MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL) DAN ASAP CAIR (LIQUID SMOKE) PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI (Oryza sativa.

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.1, Januari 2017 (22):

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

PENGARUH KOLKISIN TERHADAP KERAGAMAN MORFOLOGI DAN JUMLAH KROMOSOM TANAMAN SRI REJEKI (Aglaonema sp.) VARIETAS DUD UNJAMANEE SKRIPSI OLEH:

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

EVALUASI KARAKTER FENOTIP, GENOTIP DAN HERITABILITAS KETURUNAN KEDUA DARI HASIL SELFING BEBERAPA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.)

Transkripsi:

1374. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.4, September 2013 ISSN No. 2337-6597 KARAKTER VEGETATIF DAN GENERATIF BEBERAPA VARIETAS PADI SENSITIF ALUMINIUM Siti Hartati Yusida Saragih 1*,Eva Sartini Bayu 2, Mbue Kata Bangun 2 1 Alumnus Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian USU, Medan 20155 2 Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian USU, Medan 20155 *Corresponding author : E-mail : Siti_hartati_ys@yahoo.com ABSTRACT Vegetative and Generative Characters of Aluminium Sensitive Rice Varieties. Aluminium (Al) tolerant mechanism in rice has not been fully understood. The objective of this research was to study the vegetative and generative characters of Al sensitive rice varieties. Five days old of rice seedlings were growned on minimum culture solution containing 15 ppm of Al for 72 hours and then transferred to non Al-treated culture solution for 48 hours. The selected seedlings was measured based on RRG value. RRG value was determined based on after Al-stress. This research was held at Greenhouse in Faculty of Agriculture, University of North Sumatera Utara, Medan, from May until October 2012, using latin square Design with treatment that was rice varieties: Inpari 3, Inpari 4, Inpari 10, Inpari 12 and Inpari 13. Data analysis showed that varieties with Altreated were significantly different the vegetative stage, the flower initation, the time of harvesting and the generative stage time. Varieties were not significantly different the plant height, the number of tillers, the number of productive tiller, the panicle length, the flag leaf length, the number of panicle branches, the number of empty grain per panicle, the grain weight per panicle and the 1000 grain weight. Keywords : Varieties, Al Sensitive, Root Re-Growth, Vegetative Characters, Generative Characters ABSTRAK Karakter Vegetatif dan Generatif Beberapa Varietas Padi Sensitif Aluminium. Mekanisme toleransi Aluminium (Al) pada tanaman padi belum sepenuhnya dimengerti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari karakter vegetatif dan generatif beberapa varietas padi sensitif aluminium. Kecambah padi umur 5 hari ditumbuhkan pada kultur hara minimum dengan cekaman Al 15 ppm selama 72 jam dan masa pemulihan (tanpa Al) selama 48 jam. Kecambah yang terpilih diukur berdasarkan nilai Root Re- Growth (RRG). Nilai RRG ditentukan berdasarkan selisih panjang akar utama setelah pemulihan dan setelah cekaman. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan, Sumatera Utara pada bulan Mei hingga bulan Oktober 2012 dengan menggunakan Rancangan Bujur Sangkar Latin dengan perlakuan adalah varietas padi antara lain varietas Inpari 3, Inpari 4, Inpari 10, Inpari 12 dan Inpari 13. Dari hasil analisis data diperoleh bahwa varietas berbeda nyata terhadap lama stadia vegetatif, umur berbunga, umur panen dan lama stadia generatif. Varietas tidak berbeda nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah anakan produktif, panjang malai, panjang daun bendera, jumlah gabah berisi per rumpun, jumlah gabah hampa per rumpun.bobot gabah berisi per rumpun dan bobot 1000 butir. Kata Kunci : Varietas, Sensitif Al, Root Re-Growth, Karakter Vegetatif, Karakter Generatif

1375. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.4, September 2013 ISSN No. 2337-6597 PENDAHULUAN Tanaman padi merupakan tanaman pangan yang penting di Indonesia. Kebutuhan pangan meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk. Akan tetapi lahan subur untuk pertanian semakin berkurang karena adanya perubahan fungsi lahan menjadi tempat tinggal dan kawasan industri. Sebagai alternatif, pertanian tanaman pangan diarahkan ke pemanfaatan lahan kering seperti lahan masam (Maulana, 2011). Lebih dari 55 juta hektar lahan pertanian di Indonesia bersifat masam. Aluminium (Al) diketahui sebagai faktor utama penyebab toksik bagi tanaman yang tumbuh di tanah yang bersifat masam (Anwar dkk., 2003). Beberapa kendala yang umum pada tanah ultisol adalah reaksi tanah sangat masam sampai masam (ph-nya 4,1-4,8), ratio C/N tergolong rendah, kejenuhan Al tinggi, miskin kandungan hara makro terutama P, K, Ca, Na, dan Mg, kandungan bahan organik rendah, konsentrasi mangan (Mn) yang tinggi, kapasitas tukar kation rendah dan peka terhadap erosi (Damanik dkk., 2010). Batas kritis kejenuhan Al di tanah masam ultisol pada tanaman padi 70%, 29% untuk jagung, 28% untuk kacang tanah, 15% untuk kedelai dan 5% untuk kacang hijau (Sutaryo dkk., 2005). Menurut Staf Pusat Penelitian Tanah (1983) dan BPP Medan (1982), kriteria penilaian sifat tanah yang mengandung Al dilihat dari kejenuhannya, bahwa kejenuhan Al < 10% bersifat sangat rendah, 10% - 20% rendah, 21% - 30% sedang, 31% - 60% tinggi dan > 60% sangat tinggi. Menurut Anas dan Yoshida (2000), pengaruh yang ditimbulkan dari keracunan Al antara lain, sistem perakaran tidak berkembang baik yaitu akar mudah patah. pendek, tebal, percabangan tidak normal, tudung akar rusak dan berwarna coklat atau merah. Menurut Hardjowigeno dan Rayes (2005), pada daun dapat terlihat dari adanya warna putih atau kuning (klorosis) di bagian antar tulang daun tua. Namun demikian, karena keracunan Al menghambat pertumbuhan akar tanaman, terkadang gejala-gejala tersebut belum terlihat, padahal tanaman sudah sulit tumbuh. Menurut hasil penelitian Anas dan Yoshida (2000), kultivar padi yang akan diuji dilakukan dengan dua metode seleksi terhadap Al, yaitu (1) seleksi di laboratorium, dilakukan dengan cara

1376. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.4, September 2013 ISSN No. 2337-6597 menyeleksi benih dengan menggunakan kultur hara dan perlakuan cekaman dengan kadar Al yang tinggi (2) seleksi di lapang atau lahan masam, bertujuan untuk menyaring genotip-genotip yang mempunyai sifat toleransi terhadap Al. Pada hasil penelitian Maulana (2011), tanaman padi sensitif Al yang ditanam memiliki karakter vegetatif dan karakter reproduktif yang memiliki keragaman variasi yang tinggi. Salah satu altenatif dalam pemanfaatan lahan masam adalah dengan pengembangan varietas-varetas unggul (Lubis, 2005). Varietas yang ditanam adalah varietas yang mampu berdaya hasil tinggi karena tanaman mempunyai karakter morfologis yang sesuai dengan lingkungannya.varietas Inpari 3, Inpari 4, Inpari 10, Inpari 12, dan Inpari 13 merupakan varietas unggul yang baru dilepas pada tahun 2008 dan 2009. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mempelajari karakter vegetatif dan generatif beberapa varietas padi yang sensitif aluminium. BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pemuliaan Tanaman dan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan dengan ketinggian tempat ± 25 m di atas permukaan laut pada bulan Juni hingga Oktober 2012. Bahan yang digunakan adalah benih padi varietas Inpari 3, Inpari 4, Inpari 10, Inpari 12 dan Inpari 13 yang diperoleh dari Balai Penelitian Padi Pasar Miring, Galang. Kemudian larutan NaOCl 0,5 %, akuades, larutan AlCl 3.6H 2 O 15 ppm, larutan hara minimum (CaCl 2.2H 2 O 120 mg, K 2 SO 4 195 mg, MgSO 4.7H 2 O 75 mg, NH 4 Cl 3 mg, NH 4 NO 3 12 mg) (Miftahuddin et al, 2002), label nama, pupuk urea, SP-36, KCL dan tanah yang memiliki kejenuhan Aluminium 84,9% dari Desa Pekan Kuala, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Medan. Penelitian ini menggunakan rancangan bujur sangkar latin, dengan perlakuan lima varietas yaitu: Inpari 3, Inpari 4, Inpari 10, Inpari 12 dan Inpari 13. Perlakuan yang dicoba diulang sebanyak 5 kali. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan sidik ragam dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ).

1377. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.4, September 2013 ISSN No. 2337-6597 Pelaksanaan penelitian meliputi pembuatan larutan hara minimum, persiapan benih, perlakuan kultur hara dan cekaman aluminium, pengujian sensitif aluminium, penanaman di rumah kaca, pemeliharaan tanaman dan panen. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan, warna batang, warna daun, warna kaki, warna telinga daun, warna lidah daun, warna gabah, bentuk gabah, lama stadia vegetatif, umur berbunga, jumlah anakan produktif per tanaman, panjang malai, panjang daun bendera, jumlah gabah berisi per rumpun, jumlah gabah hampa per rumpun, bobot gabah per rumpun, bobot 1000 butir gabah, umur panen, lama stadia generatif dan pengujian heritabilitas. HASIL DAN PEMBAHASAN Data pengamatan panjang akar dengan karakter RRG dapat dilihat pada Tabel 1, sedangkan perbandingan akar dapat dilihat pada Gambar 1. Tabel 1. Data Interval dari Nilai RRG (cm) Varietas Range Interval X ± SD Keterangan V1 (Inpari 3) 1.15 2.50 1.76 ± 0.43 Sensitif Al V2 (Inpari 4) 0.90 2.20 1.51 ± 0.41 Sensitif Al V3 (Inpari 10) 0.90 2.20 1.53 ± 0.39 Sensitif Al V4 (Inpari 12) 0.90 2.50 1.65 ± 0.47 Sensitif Al V5 (Inpari 13) 0.50 2.30 1.60 ± 0.52 Sensitif Al Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa biji yang dipilih dengan rataan nilai RRG pada varietas Inpari 3 sebesar 1.76 ± 0.43 cm, Inpari 4 sebesar 1.51 ± 0.41 cm, Inpari 10 sebesar 1.53 ± 0.39cm, Inpari 12 sebesar 1.65 ± 0.47 cm dan Inpari 13 sebesar 1.60 ± 0.52 cm.

1378. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.4, September 2013 ISSN No. 2337-6597 Gambar 1. Perbandingan Morfologi akar padi setelah pemulihan cekaman aluminium 15 ppm: a)inpari 3, b)inpari 4, c)inpari 10, d)inpari 12, e)inpari 13. Pada kondisi pemulihan setelah cekaman Al 15 ppm menunjukkan varietas Inpari 3, Inpari 4, Inpari 10, Inpari 12 dan Inpari 13 mengalami penghambatan pemanjangan akar sehingga akar lebih pendek dan tebal. Dari hasil sidik ragam menunjukkan bahwa varietas tidak berbeda nyata terhadap tinggi tanaman pada 2-12 MST. Rataan tinggi tanaman dari beberapa varietas dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Rataan Tinggi Tanaman (cm) 2-11 MST MST Varietas V1 V2 V3 V4 V5 2 22.28 29.82 28.92 25.78 25.76 3 29.02 40.28 37.60 33.58 34.50 4 34.66 48.32 44.16 40.98 39.74 5 37.98 57.26 52.16 49.38 45.82 6 48.54 59.14 61.14 56.30 55.82 7 55.94 75.76 65.36 61.94 61.68 8 65.50 81.10 68.58 66.04 69.10 9 70.40 82.90 75.24 69.92 71.64 10 72.18 84.48 77.40 71.00 73.86 11 72.44 84.54 77.64 71.00 73.86 12 73.22 84.64 77.80 71.00 73.86 Ket : Angka yang diikuti oleh huruf notasi yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut uji BNJ pada taraf 5 %. Dari sidik ragam menunjukan bahwa varietas tidak berbeda nyata terhadap jumlah anakan pada 2-11 MST. Rataan jumlah anakan dari beberapa varietas dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Rataan Jumlah Anakan 2-11 MST Varietas MST 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 V1 (Inpari 3) 0.3 0.4 1.0 1.4 1.6 1.6 2.2 2.4 2.6 2.8 V2 (Inpari 4) 0.0 0.8 2.2 3.0 4.2 6.6 7.4 7.6 7.6 7.6 V3 (Inpari 10) 0.0 0.6 1.4 2.4 3.4 4.2 4.4 5.4 5.6 6.0 V4 (Inpari 12) 0.0 0.8 1.0 2.2 2.8 4.2 4.4 4.8 5.0 5.2 V5 (Inpari 13) 0.0 0.4 1.2 1.4 2.0 3.8 3.4 3.8 4.0 4.0 Ket : Angka yang diikuti oleh huruf notasi yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut uji BNJ pada taraf 5 %.

1379. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.4, September 2013 ISSN No. 2337-6597 Dari sidik ragam menunjukan bahwa varietas berbeda nyata terhadap lama stadia vegetatif. Untuk mengetahui perbedaan lama stadia vegetatif masing-masing varietas dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Rataan lama stadia vegetatif (hari) Varietas Lama Stadia Vegetatif V1 (Inpari 3) 76.6a V2 (Inpari 4) 77.4a V3 (Inpari 10) 73.2a V4 (Inpari 12) 64.8b V5 (Inpari 13) 74.8a Data rataan panjang malai, panjang daun bendera, bobot 1000 butir, jumlah gabah berisi per-rumpun, jumlah gabah hampa per-rumpun dan bobot gabah berisi per-rumpun dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Rataan panjang malai, panjang daun bendera, bobot 1000 butir, jumlah gabah berisi perrumpun, jumlah gabah hampa per-rumpun dan bobot gabah berisi per-rumpun. Karakter Generatif Panjang Jumlah Jumlah Bobot Bobot Varietas Panjang Daun Gabah Gabah Gabah 1000 Malai Bendera Berisi per- Hampa per- berisi per- Butir Rumpun Rumpun Rumpun V1(Inpari 3) 22.35 24.74 21.75 364.20 91.20 21.75 V2 (Inpari 4) 23.61 28.26 21.81 727.20 183.60 21.81 V3 (Inpari 10) 21.92 23.68 23.43 486.00 105.60 23.43 V4 (Inpari 12) 18.79 21.55 21.12 431.60 51.00 21.12 V5 (Inpari 13) 21.73 29.32 22.01 352.00 108.20 22.01 Dari data pada Tabel 5 diatas diketahui bahwa varietas tidak berbeda nyata terhadap panjang malai, panjang daun bendera, bobot 1000 butir, jumlah gabah berisi per-rumpun, jumlah gabah hampa per-rumpun dan bobot gabah berisi per-rumpun. Data rataan jumlah anakan produktif, umur berbunga, umur panen, dan lama stadia generatif dapat dilihat pada Tabel 6.

1380. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.4, September 2013 ISSN No. 2337-6597 Tabel 6. Rataan jumlah anakan produktif, umur berbunga, umur panen, dan lama stadia generatif. Karakter Generatif Varietas Jumlah Anakan Umur Lama Stadia Umur Panen Produktif Berbunga Generatif V1 (Inpari 3) 4.6 83.6 b 104.0 a 27.4 a V2 (Inpari 4) 10.8 84.4 b 112.0 b 34.6 ab V3 (Inpari 10) 8.6 80.2 b 110.8 b 37.4 b V4 (Inpari 12) 6.0 71.8 a 103.6 a 38.8 b V5 (Inpari 13) 5.0 81.8 b 102.6 a 27.8 a Pada Tabel 6 menunjukkan bahwa varietas tidak berbeda nyata terhadap jumlah anakan produktif namun varietas berbeda nyata terhadap umur berbunga, umur panen dan lama stadia generatif. Dari Tabel 6 menunjukkan bahwa rataan umur berbunga tercepat pada Inpari 3 yaitu 71.8 hari dan terlama pada Inpari 4 yaitu 84.4 hari. Hal ini disebabkan oleh adanya interaksi faktor genetik dan lingkungan seperti pengaruh kandungan aluminium dalam tanah, dimana nilai heritabilitasnya adalah tinggi (0.52). Hal ini sesuai dengan Martiansyah (2008) yang menyatakan pengaruh cekaman aluminium membuat umur padi menjadi lebih panjang, dimana pada tanah netral, umur berbunga terjadi pada 45 hari setelah tanam. Umur panen tercepat terdapat pada varietas Inpari 13 yaitu 102.6 hari dan terlama pada Inpari 4 yaitu 112.0 hari. Hal ini disebabkan interaksi antara faktor genetik dan lingkungan dimana nilai heritabilitas pada parameter umur berbunga adalah sedang (0.43) dan umur panen tidak berbeda jauh dengan deskripsi (103-115 hari). Hal ini sesuai dengan Maulana (2011) yang menyatakan hal ini diduga karena jumlah anakan produktif yang dihasilkan, memerlukan waktu yang lama untuk membuat semua anakan berisi walau pada akhirnya masih terdapat anakan yang menghasilkan biji hampa. Lama stadia generatif tercepat terdapat pada varietas Inpari 3 yaitu 27.4 hari dan terlama pada V 4 (Inpari 12) yaitu 38.8 hari. Hal ini disebabkan oleh interaksi antara faktor genotip dan lingkungan dimana nilai heritabilitas pada parameter lama stadia generatif adalah sedang (0.37). Hal ini sesuai dengan Alnopri (2004) yang menyatakan bahwa sifat toleransi tanaman terhadap faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pertumbuhan tanaman berhubungan dengan faktor genetik dan lingkungan. Kedua faktor ini berinteraksi mempengaruhi fenotip tanaman

1381. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.4, September 2013 ISSN No. 2337-6597 Heritabilitas Nilai Heritabilitas setiap varietas per parameter pengamatan dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Nilai heritabilitas setiap varietas pada setiap parameter Parameter H per H per varietas parameter V1 V2 V3 V4 V5 Tinggi Tanaman (cm) 0.00 r 0.65 t 0.19 r 0.67 t 0.11 r 0.25 s Jumlah Anakan 0.06 r 0.57 t 0.55 t 0.71 t 0.29 s 0.12 r Lama Stadia Vegetatif 0.52 t 0.36 s 0.64 t 0.44 s 0.52 t 0.79 t Umur Berbunga 0.52 t 0.36 s 0.64 t 0.44 s 0.52 t 0.79 t Jumlah Anakan Produktif 0.21 s 0.64 t 0.63 t 0.65 t 0.20 r 0.16 r Panjang Malai 0.20 r 0.65 t 0.44 s 0.42 s 0.52 t 0.06 r Panjang Daun Bendera 0.10 r 0.65 t 0.31 s 0.54 t 0.18 r 0.28 s Jumlah Gabah Berisi per- Rumpun 0.01 r 0.55 t 0.55 t 0.54 t 0.32 s 0.32 s Jumlah Gabah Hampa per-rumpun 0.33 s 0.98 t 0.85 t 0.95 t 0.92 t 0.95 t Bobot Gabah Berisi per- Rumpun (g) 0.04 r 0.57 t 0.52 t 0.56 t 0.34 s 0.24 s Bobot 1000 Butir (g) 0.00 r 0.52 t 0.31 s 0.40 s 0.28 s 0.38 s Umur Panen 0.43 s 0.44 s 0.70 t 0.45 s 0.54 t 0.59 t Lama Stadia Generatif 0.37 s 0.49 s 0.66 t 0.65 t 0.15 r 0.56 t Keterangan : r (rendah ; 0-0.20), s (sedang ; =0.21-0.50), t (tinggi ; 0.51-1.00) Dari data di atas, pada heritabilitas per parameter diketahui bahwa parameter yang memiliki kriteria nilai heritabilitas yang tinggi adalah lama stadia vegetatif dan umur berbunga,. Kriteria sedang terdapat pada jumlah anakan produktif, jumlah gabah hampa per rumpun, umur panen dan lama stadia generatif. Sedangkan kriteria rendah pada parameter tinggi tanaman, jumlah anakan, panjang malai, panjang daun bendera, jumlah gabah berisi per rumpun, bobot gabah berisi per rumpun dan bobot 1000 butir. Gejala visual padi yang tercekam aluminium pada varietas Inpari 3, Inpari 4, Inpari 10, Inpari 12 dan Inpari 13 memperlihatkan gejala keracunan aluminium, terlihat pada warna batang dan warna kaki berwarna hijau keunguan. Pada daunnya mengecil dan memperlihatkan warna hijau tua. Pada pengamatan telinga dan lidah daun memperlihatkan warna kecoklatan. Sedangkan pada pengamatan warna dan bentuk gabah memperlihatkan gabah berwarna kuning bersih dan bentuk gabah panjang ramping. Gejala yang ditunjukkan padi yang dipengaruhi aluminium berkaitan dengan defisiensi unsur hara. Hal ini sesuai dengan Hanafiah (2009) yang menyatakan bahwa

1382. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.4, September 2013 ISSN No. 2337-6597 keracunan Al dapat memperlihatkan gejala defisiensi P pada batang sehingga tampak berwarna ungu. Hal ini juga yang diakibatkan oleh aktivitas kejenuhan Al yang berada pada media tumbuhnya yaitu sebesar 84,9 %. Hal ini sesuai dengan Sutaryo, dkk (2005) yang menyatakan tanaman padi dapat terhindar dari cekaman aluminium apabila varietas padi ditanam pada kondisi tanah yang cocok dan ideal. Sedangkan pada warna dan bentuk gabah dipengaruhi oleh karakter genetik yang dimiliki oleh masing-masing varietas dan sesuai dengan deskripsi tanaman. KESIMPULAN Dari nilai Root Re-Growth diperoleh bahwa varietas Inpari 3, Inpari 4, Inpari 10, Inpari 12 dan Inpari 13 adalah sensitif aluminium. Karakter vegetatif yang dipengaruhi cekaman aluminium adalah lama stadia vegetatif dan karakter generatif yang dipengaruhi oleh aluminium adalah umur berbunga. Gejala visual yang dipengaruhi cekaman aluminium terlihat jelas pada warna batang, warna kaki, warna daun, warna lidah daun, dan warna telinga daun, sedangkan bentuk dan warna gabah tidak dipengaruhi oleh cekaman aluminium. DAFTAR PUSTAKA Alnopri. 2004. Jurnal: Variabilitas Genetik dan Heritabilitas Sifat-Sifat Pertumbuhan Bibit Tujuh Genotipe Kopi Robusta-Arabika. Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. Volume 6, Nomor 2 Tahun 2004. Anas dan Yoshida. T., 2000. Screening of Al Tolerant Sorghum by Hematoxylin Staining and Growth Response. Plant Prod Sci 3:246-253. Bangun, M. K., 1991. Rancangan Percobaan Bagian-I. Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Hal 24. Damanik, M.M.B., Hasibuan, B.E., Fauzi., Sarifuddin., dan Hanum, H., 2010. Kesuburan Tanah dan Pemupukan. USU Press, Medan. Felix, D.D dan A.P Donald. 2002. Root Exudates as Mediators of Mineral Acquisition in Low- Nutrient Environment. Plant and Soil. University of California, Davis. USA. Fitter, A.H dan Hay, R.K.M., 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Hanafiah, K. A., 2009. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. PT. Raja Grafindo Persanda, Jakarta.

1383. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.4, September 2013 ISSN No. 2337-6597 Hanum, C. 2008. Teknik Budidaya Tanaman Jilid 2. PT. Macanan Jaya Cemerlang, Jakarta., C. 2009. Ekologi Tanaman. USU Press, Medan. Hardjowigeno,S dan Rayes, L., 2005. Tanah Sawah. Bayumedia Publishing, Malang. Hasyim, H. 2011. Pemuliaan Tanaman (Padi dan Jagung). USU Press, Medan. Lubis, K., 2005. Pemuliaan Tanaman dan Biologi Molekuler. Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Luh, B. S., 1991. Rice Production. An AVI Book, New York. Maulana, Y., 2011. Karakter Vegetatif dan Reproduktif Tanaman Mutan Padi Sensitif Aluminium. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Martiansyah, I., 2008. Sekresi Asam Malat Oleh Akar Tanaman Padi Pada Kondisi Cekaman Aluminium. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Miftahudin, Scholes GJ, Gustafson JP., 2002. AFLP Markers Fightly Linked To The Aluminium- Tolerance Gene Alt3 in Rye (Secale cereal L.) Theor Appl Genet 104. Poespodarsono, S., 1988. Pemuliaan Tanaman 1. Fakultas Pertanian UNIBRAW, Malang. Purnamaningish, R dan Mariska, I., 2008. Pengujian Nomor-nomor Harapan Padi Tahan Al dan ph Rendah Hasil Seleksi In Vitro dengan Kultur Hara. Dalam Jurnal Agro Biogen. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian, Bogor. Pustaka Departemen Pertanian. 2009. Dikutip dari: http://www.pustaka-deptan.go.id. 2009. pdf- Padi. 24 Juni 2009. Rahmawati, D., 2002. Studi Pertumbuhan, Potensi Hasil, Dan Viabilitas Benih Tujuh Genotype Padi Gogo Asal Kalimantan Timur Terhadap Cekaman Aluminium. IPB. Bogor. Suhartatik, E., dan Makarim, A.K. 2010. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Bogor. Sutaryo B, Purwantoro A, dan Nasrullah. 2005. Seleksi Beberapa Kombinasi Persilangan Padi Untuk Ketahanan terhadap Keracunan Aluminium. Ilmu Pertanian 12: 20-31 Syukur, M. 2005. Pendugaan Parameter Genetik Pada Tanaman. Makalah Individu. Pengantar Falsafah Sains (PPS 702). Program S3 Sekolah Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Vargarra, B.S. dan S. K Datta, S.K, 2012. Oryza sativa L. http://www.proseanet.org/florakita/index.php. [ 3 Maret 2012 ]. Warintek, 2009. Padi. Sistem Informasi Manajemen Pembangunan di Pedesaan, Proyek Pemda, Bappenas. Jakarta. Diakses dari http://www.ristek.go.id. Ditampilkan Pada Tanggal 3 Maret 2012. Wikipedia. 2009. Padi. Dikutip dari: http://id.wikipedia.org. 24 Juni 2009.