PEMBENTUKAN KERAMIK DENGAN TEKNIK CETAK (MODEL BEBAS) ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBENTUKAN KERAMIK DENGAN TEKNIK CETAK (MODEL BUBUT) ABSTRAK

PEMBENTUKAN KERAMIK DENGAN TEKNIK CETAK (MODEL BUBUT)

PEMBENTUKAN KERAMIK DENGAN TEKNIK JIGGER JOLLEY

TINJAUAN TEKNIS KERAMIK SEBAGAI ALAT SAJI BUBUR TRADISIONAL ABSTRAK

Olah rasa dengan teknik pijit/pinch dalam berkreasi melalui media tanah liat

Penyiapan massa Cetak Tuang keramik. Abstrak

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Teknik Penciptaan Boneka Pertunjukkan Keramik Tokoh Tokoh

KISI-KISI UKG 2015 KRIYA KERAMIK

Uji Porositas Stoneware Sukabumi dengan Campuran Serbuk Gergaji Kayu Sengon. M. Fajar Prasudi ABSTRAK

Pengembangan Formula Badan Keramik stoneware dengan Metode Line Blend. Wahyu Gatot Budiyanto

PEMBAKARAN KERAMIK. Oleh: M. Fajar Prasudi Widyaiswara PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta. Abstrak

KERAMIK. Oleh : B Muria Zuhdi

BAB III PROSES BERKARYA

BAB III PROSES PENGECORAN LOGAM

PPPPTK SENI DAN BUDAYA YOGYAKARTA

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN KARYA

BAB IV PROSES PEMBUATAN DESIGNER TOYS KERAMIK. Proses produksi karya akhir memanfaatkan hasil studi terpilih, baik

KRIYA KERAMIK SMK. Wahyu Gatot Budiyanto dkk

MORTAR NUSANTARA PLASTERAN DAN ADUKAN PASANGAN BATA MDU-100

Proses Manufaktur (TIN 105) M. Derajat A

BAB IV PROSES PRODUKSI. Perubahan terjadi seiring dengan perkembangan gaya hidup masyarakat

MODUL 7 PROSES PENGECORAN LOGAM

SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI

PENGARUH PERENDAMAN AIR PANTAI DAN LIMBAH DETERGEN TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR DINDING PASANGAN BATA MERAH.

Standar Kompetensi guru

PEMANFAATAN ABU VULKANIK GUNUNG KELUD UNTUK MENGEMBANGKAN BADAN KERAMIK STONEWARE TANAH LIAT SUKABUMI. Wahyu Gatot Budiyanto

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB II SEMEN WHITE MORTAR TR30

BAB IV. Gambar 4.1 Pasir Merapi 2. Semen yang digunakan adalah semen portland tipe I merk Gresik, lihat Gambar 4.2.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

TATA CARA PEMBUATAN DAN PERAWATAN BENDA UJI KUAT TEKAN DAN LENTUR TANAH SEMEN DI LABORATORIUM

Tata cara pengambilan contoh uji beton segar

Bahan Baku Peralatan dan Proses Pembuatan Gerabah II Oleh: Drs. I Made Mertanadi, M.Si., Dosen PS Kriya Seni

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. 3. Zat additif yaitu berupa larutan ISS 2500 (ionic soil stabilizer).

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

Cara uji kelarutan aspal

BAB III GAGASAN KARYA DAN PROSES BERKARYA

UJI PLASTISITAS BODY KERAMIK CAMPURAN LIMBAH GERGAJI KAYU SENGON

METODE PENCIPTAAN KARYA. A. Implementasi Teoritis. riset yang terkait dengan informasi dan data yang akan digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

METODE PEMBUATAN DAN PERAWATAN BENDA UJI BETON DI LAPANGAN BAB I DESKRIPSI

PROSES PRODUKSI 100 YEARS OF ROYAL ALBERT 1940 ENGLISH CHINTZ MUG BY ROYAL ALBERT DI PT. DOULTON

Cara Membuat Alat Untuk Membakar Sekam Padi (Cerobong)

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian laboratorium dengan membuat

KREATIVITAS ANAK DAN CLAY TANAH LIAT. FKIP Universitas mataram

Keyword: Definisi, teknik dekorasi, bahan

PEMBUATAN PETI/PALKA BERINSULASI

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Adapun pengujian yang akan dilakukan adalah pengujian kuat lentur,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Perkembangan Teknik dan Bahan yang Digunakan pada Kriya Keramik Produksi

Cara uji kandungan udara dalam beton segar dengan metode tekan

DOKUMENTASI KARYA SENI RUPA (KRIYA KERAMIK) BOTOL DAN TEKSTUR

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan

BAB III METODELOGI PENELITIAN Alur Penelitian Secara garis besar metode penelitian dapat digambarkan pada diagram alir dibawah ini : Mulai

Cara uji kepadatan ringan untuk tanah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Adapun cara ilmiah yang dimaksud adalah

METODE PENGUJIAN UJI BASAH DAN KERING CAMPURAN TANAH SEMEN DIPADATKAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun proses pengolahan Kue Bola-bola Wijen disajikan dalam

Cara uji kelarutan aspal

Resep dan Formula Glasir

Tata cara pengambilan contoh uji beton segar

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A.

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia). Salah satunya adalah Metode UJI MATERIAL GEDUNG melalui suatu pelatihan khusus.

TEMPAT CD KULIT SEBAGAI BENDA FUNGSI EKSKLUSIF

BAB IV METODE PENELITIAN

IV. PENDEKATAN DESAIN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

Metode pengujian kuat lentur kayu konstruksi Berukuran struktural

Pengertian 8/22/2015. Oleh Maria Etik Sulistiyani. Kerajinan

BAB III PENGOLAHAN DAN PENGUJIAN MINYAK BIJI JARAK

Gambar 3.1. Alat uji tarik

BAB III PERANCANGAN PROSES

Cara uji kemampuan penyelimutan dan ketahanan aspal emulsi terhadap air

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini diantaranya : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari

Evaluasi Penataan Ruang Kawasan Pengrajin Keramik Berwawasan Lingkungan Perilaku di Kelurahan Dinoyo, Kota Malang

BAB 3 METODE PENELITIAN

KERAJINAN DARI BAHAN ALAM

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Merencanakan Pembuatan Pola

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Setelah melakukan kegiatan/praktikum ini diharapkan :

Teknik tarik lipat pada proses Mixing Dough

Ujicoba Lumpur Lapindo untuk Bahan Baku Pembuatan Bodi Keramik Bakaran Tinggi

BAB XIII PENGECATAN A.

Pengertian sticker dan jenisnya

KRIYA KERAMIK SMK JILID 1. Wahyu Gatot Budiyanto dkk

III. METODE PENELITIAN. waktu pada bulan September 2015 hingga bulan November Adapun material yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 3.1. Serat kenaf.

BAB IV PEMBAHASAN. diolah dan dianalisa. Adapun langkah-langkah dalam pengolahan dan analisa data

Transkripsi:

PEMBENTUKAN KERAMIK DENGAN TEKNIK CETAK (MODEL BEBAS) ABSTRAK Berbagai teknik pembentukan produk benda keramik dapat dilakukan, diantaranya adalah dengan teknik pijit (pinching), teknik pilin (coiling), teknik lempeng (slab building), teknik putar (throwing), dan teknik cetak (moulding). Proses pembentukan produk benda keramik dengan teknik cetak dapat dibedakan menjadi tig, yaitu teknik cetak tekan, teknik cetak tuang, dan teknik cetak jigger-jolley. Proses pembentukan produk benda keramik dengan teknik cetak tuang dilakukan dengan menggunakan slip tanah liat yang dituang dalam cetakan gips. Tahapan pembentukan dengan teknik cetak tuang yaitu 1) pembuatan model bebas, 2) pembuatan cetakan gips, dan 3) pencetakan benda keramik, 4) pembakaran biskuit, 5) pengglasiran, dan 6 pembakaran. Produk benda keramik yang dihasilkan dengan teknik cetak tuang dapat berupa produk perlengkapan rumah tangga (alat makan minum), perlengkapan interior, dan sebagainya. Kata kunci: Keramik, mode bebas, teknik tuang, slip tanah liat. TEKNIK PEMBENTUKAN BENDA KERAMIK Produk-produk benda keramik di Indonesia banyak dibuat oleh perajin keramik, studio keramik, dan juga pabrik keramik. Berbagai macam produk benda keramik dihasilkan seperti peralatan makan-minum, keperluan bangunan, produk interior, perlengkapan saniter, alat teknik, dan elektronik, banyak dibuat dengan pembentukan teknik cetak baik cetak tekan, cetak tuang, maupun teknik cetak jigger-jolley. Pembentukan benda keramik dengan teknik cetak saat ini juga semakin berkembang di perajin keramik maupun di studio-studio keramik dengan berbagai bentuk-bentuk yang unik yang akan menarik konsumen. 1

Produk benda keramik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu benda keramik fungsi dan benda keramik seni. Produk-produk benda keramik fungsi sangat beragam, baik bentuk, ukuran, fungsi, dekorasi, maupun warna, semuanya merupakan hasil dari suatu proses pembentukan benda keramik. Sebagai benda fungsi maka dalam proses pengglasiran harus menggunakan bahan-bahan yang tidak beracun, sehingga aman untuk digunakan. Secara umum, proses pembentukan produk-produk benda keramik dapat dibedakan menjadi lima, yaitu: 1. Teknik pijit (pinching) 2. Tekni kpilin (coiling) 3. Teknik lempeng (slab building) 4. Teknik putar (throwing) 5. Teknik cetak (moulding) Teknik pembentukan benda keramik dengan teknik cetak dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: 1. Teknik cetak tekan, 2. Teknik cetak tuang, dan 3. Teknik cetak jigger-jolley. Keunggulan pembentukan benda keramik dengan teknik cetak dalam proses produksi yaitu: bentuk dan ukuran benda keramik sama, dapat diproduksi dalam jumlah banyak/massal dengan waktu yang relatif lebih cepat. PEMBENTUKAN KERAMIK BENTUK KACANG DENGAN TEKNIK CETAK TUANG Pembentukan keramik dengan teknik cetak tuang merupakan teknik pembentukan benda keramik yang dilakukan bantuan cetakan gips menggunakan bahan slip tanah liat.pembentukan dilakukan dengan cara menuang slip tanah liat ke dalam cetakan hingga mengisi seluruh permukaan 2

cetakan, kemudian slip tanah liat dituang kembali untuk menghasilkan suatu bentuk benda keramik yang sesuai bentuk cetakan gips. Proses pembentukan benda keramik dengan teknik cetak tuang untuk membuat benda keramik berupa bentuk-bentuk tiga dimensi tersebut dilakukan melalui proses pembuatan model, pembuatan cetakan, dan pencetakan benda keramik. Pembuatan model benda keramik untuk teknik cetak tuang berupa bentuk-bentuk tiga dimensi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Model bebas, yaitu model yang dibuat dari tanah liat model warna abu-abu dan dibentuk secara manual sehingga memiliki bentuk yang tidak simetris. 2. Model bubut, yaitu model yang umumnya dibuat dari gips dan dibentuk dengan teknik bubut sehingga memiliki bentuk yang simetris. Pembuatan cetakan gips dari model bentuk tiga dimensi memerlukan ketelitian, khususnya untuk cetakan gips dari model bebas yang tidak beraturan karena bentuk tersebut tidak dapat dibagi secara simetris, baik vertikal maupun horizontal. Berapa sisi cetakan gips yang harus dibuat dua atau lebih bagian cetakan gips hal ini untuk menghindari adanya hasil cetakan benda keramik yang menyangkut atau mengkait pada cetakan gipsnya dan pada bagian mana lubang pengecoran dibuat, sangat tergantung pada bentuk model. Dengan demikian, jumlah cetakan gips yang akan dibuat tergantung pada bentuk model, bahkan terkadang juga tergantung pada perlu tidaknya anak cetakan. Wadah bertutup teknik cetak tuang dengan model bubut. (sumber: Koleksi studio keramik) Waluh bertutup teknik cetak tuang dengan model bebas. (sumber: Koleksi studio keramik) 3

Cetakan dua sisi atau lebih ini dibuat apabila benda yang akan dicetak tidak mungkin menggunakan cetakan satu sisi atau cetakan tunggal. Misalnya, wadah bertutup dapat dibuat dari tiga unit cetakan gips, yaitu: cetakan wadah terdiri dari empat belahan cetakan gips, cetakan tutup terdiri dari dua belahan cetakan gips, dan knob terdiri dari dua cetakan gips. Beberapa prinsip pembuatan cetakan gips dua sisi atau lebih dari model bentuk tiga dimensi yang perlu diperhatikan seperti pada gambar di bawah ini. Gambar penampang model yang tertutup semua oleh cetakan gips, sehingga model tidak dapat dibuka. Gambar penampang garis pembagi model yang tidak tepat di tengah, sehingga model terkait di dalam cetakan gips. Gambar penampang garis pembagi model yang tidak tepat di tengah, sehingga model terkait di dalam cetakan gips. Gambar penampang garis pembagi model yang tepat di tengah, sehingga model tidak terkait di dalam cetakan gips. 4

Gips sebagai bahan utama dalam pembuatan cetakan harus benar-benar dipilih dengan baik, dalam arti gips tersebut memenuhi persyaratan untuk dibuat cetakan, diantaranya adalah butiran gips halus, apabila dicampur air cepat hangat dan mengeras serta memiliki daya serap tinggi (porous) terhadap slip tanah liat. Hal ini dimaksudkan agar slip tanah liat yang dituang di dalam cetakan gips mudah diserap dan menempel pada cetakan gips secara merata serta membentuk dinding benda keramik. Dengan demikian, tanah liat akan menyusut dan terlepas dari dinding cetakan gips sehingga mempermudah melepas benda dari cetakan gips. Perbedaan kualitas gips dapat dilihat dari tiga hal, yaitu: 1. Kekerasan bahan gips 2. Perbandingan dengan air 3. Lamanya reaksi dengan air Yang perlu diperhatikan dalam membuat adonan gips adalah ketepatan campuran air dengan gips. Apabila dalam campuran adonan gips terlalu banyak air, hasil cetakan gips akan lama mengeras dan sebaliknya kalau air terlalu sedikit, hasil cetakan gips menjadi lebih cepat mengeras. Untuk memperoleh hasil yang baik perlu mengetahui proses dan perbandingan campuran gips dan air secara benar, biasanya 1 liter air untuk 1,25 kg gips atau dapat juga digunakan perbandingan secara kasar namun praktis, yaitu sekitar 1 bagian gips : 1 bagian air. Gips yang baik akan mengeras sekitar 13-20 menit setelah penuangan dan akan terasa hangat. Peralatan Untuk dapat membuat model teknik cetak tuang diperlukan beberapa jenis peralatan, yaitu: 1. Butsir kayu (wood modelling tools) 2. Pisau 3. Kuas 5

4. Spon (sponges) 5. Alas pembentukan 6. Waskom/Ember 7. Timbangan 8. Whirler/banding wheel 9. Papancetakan 10. Sekop 11. Gelas ukuran 12. Kertas ampelas waterproof Bahan 1. Tanah liat plastis. 2. Slip tanah liat 3. Tanah liat model. 4. Gips model. 5. Larutanpemisah PROSES PEMBENTUKAN DENGAN TEKNIK CETAK TUANG MODEL BEBAS Memahami proses pembentukan benda keramik teknik cetak dengan model tiga dimensi bentuk bebas sangat penting, karena harus membuat model tiga dimensi bentuk bebas dan membagi model tersebut untuk menentukan belahan cetakan gips, membuat bagian-bagian cetakan gips dengan benar, mencetak benda keramik dengan menggunakan slip tanah liat. Berikut adalah tiga tahap pembentukan benda dengan teknik cetak tuang model bebas dan langkah-langkah dari masing-masing tahap. Pembuatan Model Pembuatan model bentuk bebas yang dibuat berupa kacang bertutup yang berfungsi sebagai wadah. Model kacang tersebut dibuat dengan menggunakan tanah liat model. Adapun prosesnya sebagai berikut: 6

1. Menyiapkan tanah liat model yang telah memenuhi persyaratan untuk membuat model kacang dan tutupnya. Untuk memudahkan proses pembuatan model sebaiknya digunakan papan landasan di atas banding wheel. 2. Membuat model kacang dilakukan secara global untuk mewujudkan bentuk kacang, selanjutnya dibentuk sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. 3. Membuat bagian permukaan model kacang sesuai dengan karakter kacang. Pembuatan tutup model kacang dapat dilakukan dengan memotong model dan merapikan bibir model tersebut. 4. Membuat bakal lobang pencetakan pada model kacang dan tutupnya dengan bentuk mengikuti bentuk lubang pada model kacang maupun tutupnya, kemudian dihaluskan. 7

5. Membuat model tutup kacang secara global dan mendetailkan tiap bagian permukaan agar memberikan kesan tekstur kacang yang sesungguhnya, kemudian menghaluskan model kacang dan tutupnya menggunakan spon lembab. 6. Membuat model knob tutup kacang secara global dan mendetailkan tiap bagian permukaan agar memberikan kesan tekstur kacang yang sesungguhnya. 7. Bentuk model kacang, tutup, dan knob yang telah selesai dibuat dan siap untuk proses pembuatan cetakan gips. Hal penting yang harus diingat adalah menentukan garis bagi pada model kacang dan tutupnya untuk menentukan belahan cetakan gips agar tidak terjadi kaitan pada waktu pencetakan. Pembuatan Cetakan Gips 1. Membuat backing pada bagian bawah model kacang menggunakan tanah liat plastis sesuai dengan garis bagi model yang telah dibuat. 8

2. Merapikan batas model kacang,yang merupakan bagian belahan cetakan gips model kacang, dengan backing dan bagian permukaan backing, menggunakan butsir kayu. 3. Menutup model kacang dan backing menggunakan papan cetakan untuk membuat cetakan gips yang pertama, kemudian menentukan ketebalan cetakan gips yang akan dibuat sebatas lubang pengecoran. 4. Membuat adonan masa gips dengan ukuran yang sesuai dengan ketebalan cetakan gips pada bagian belahan cetakan gips pertama yang akan dibuat. 5. Menuang adonan masa gips kedalam cetakan model kacang secara pelanpelan dan hati-hati agar tidak muncul gelembung udara dan merata pada seluruh permukaan model. 9

6. Meratakan adonan masa gips pada seluruh permukaan cetakan gips bagian pertama. Tunggu beberapa saat agar adonan masa gips menjadi hangat dan mengeras. 7. Membuka papan cetakan dan backing tanah liat dari model kacang, dan membuat beberapa lubang untuk kunci pada cetakan gips bagian yang pertama, agar nantinya kedua belahan cetakan gis dapat menyatu dengan tepat kemudian dibersihkan. 8. Mengolesi cetakan gips pada bagian belahan yang pertama dengan larutan pemisah, kemudian memasang papan cetakan untuk membuat cetakan gips bagian kedua. Fungsi larutan pemisah adalah untuk menghindari merekatnya dua bagian cetakan gips sehingga kedua cetakan gips dapat dipisahkan dengan mudah. 9. Membuat adonan gips untuk membuat cetakan gips bagian kedua dan tuang pada model secara hati-hati dan merata pada seluruh cetakan gips bagian pertama dan permukaan model, tunggu hingga cetakan gips menjadi keras. 10

10. Membuka papan cetakan, kemudian membuka kedua bagian cetakan gips dengan hati-hati. Melepaskan model kacang dari cetakan gips. Untuk membuat cetakan tutup dan knob dilakukan dengan proses yang sama seperti membuat cetakan kacang. 11. Merapikan kedua bagian belahan cetakan gips, kemudian membersihkan dengan air bersih agar larutan pemisah dapat larut, selanjutnya cetakan gips dijemur hingga kering. Pencetakan Benda Keramik 1. Menyiapkan cetakan gips kacang, tutup, dan knob yang telah kering, kemudian masing-masing bagian cetakan gips disatukan dan diikat menggunakan karet. 2. Menyiapkan slip tanah liat kemudian aduk menggunakan mixer tangan agar slip tanah liat menjadi homogen. Agar mendapatkan slip tanah liat yang baik, slip tanah liat tersebut sudah disiapkan beberapa minggu sebelum digunakan. 11

3. Menuang slip tanah liat kedalam tiga cetakan gips kacang, tutup, dan knob hingga penuh, tunggu beberapa saat maka permukaan slip tanah liat akan turun. Selanjutnya, perlu menuang slip tanah liat hingga mencapai ketebalan benda yang diinginkan. 4. Menuang balik slip tanah liat dari dalam cetakan kacang, kemudian letakkan cetakan gips dalam posisi terbalik agar sisa-sisa slip tanah liat dapat mengalir keluar. 5. Membuka cetakan gips kacang, tutup, dan knob dengan melepas karet pengikat, kemudian dengan hati-hati membuka belahan cetakan gips, apabila benda hasil cetakan sudah tidak melekat pada cetakan gips. Memotong sisa tanah liat hingga membentuk bibir benda 6. Mengambil benda hasil cetakan berupa kacang, tutup, dan knob, kemudian merapikan bagian bekas sambungan cetakan gips. 12

7. Menyambung knob pada tutup dan masukan pada hasil cetakan kacang, kemudian menghaluskan permukaan benda berupa kacang menggunakan spon yang lembab agar permukaan menjadi sempurna. 8. Mengangin-anginkan benda keramik berupa wadah bertutup bentuk kacang tersebut kemudian mengeringkannya hingga siap untuk dilakukan pembakaran. 9. Hasil proses pembakaran tersebut berupa keramik yang biasa disebut keramik biskuit. Sebelum proses pengglasiran sebaiknya keramik biskuit tersebut dicuci bersih dan dikeringkan, selanjutnya dilakukan dengan proses pengglasiran dan pembakaran glasir. 13

Contoh Hasil Produk Produk keramik teknik cetak tuang model bebas bentuk kacang DAFTAR PUSTAKA David, Cowley. 1978. Moulded & Slipcast Pottery & Ceramics. London: BT Batsford Ltd. Hammer, Frank and Janet. 1986. The Potters Dictionary of Materials and Techniques. London: A & C Black Publisher Limited. Nelson, Glen C. 1984. Ceramics: A Potter`s Handbook. New York: CBS College Publishing. Wahyu Gatot Budiyanto, dkk. 2008. Kriya Keramik untuk Sekolah Menengah Kejuruan Jilid 3. Direktorat PSMK. Direktorat Mandikdasmen. Departemen Pendidikan Nasional. 14

BIODATA PENULIS Nama : Wahyu Gatot Budiyanto NIP : 19620527 199203 1 002 Jabatan : Widyaiswara Madya Pangkat/Golongan : Pembina /IVa Spesialisasi Instansi Email : Kriya Keramik : PPPPTK Seni dan Budaya Jl. Kaliurang Km. 12,5 Sleman Yogyakarta 55581 : wgbs2006@yahoo.com 15