BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. PBB tentang lingkungan hidup pada bulan Juni Pemerintah Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
PB 10 STRATEGI UMUM PENGEMBANGAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumberdaya alam adalah unsur lingkungan yang terdiri atas sumberdaya alam

BAB I PENDAHULUAN. manusia jugalah yang melakukan kerusakan di muka bumi ini dengan berbagai

PENGELOLAAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. serta mendukung pembangunan berkelanjutan. Menanamkan kesadaran dan. keluarga, sekolah, dan masyarakat (Sumaatmadja, 2001:56).

KEAMANAN LINGKUNGAN DAN COMMUNITY DEVELOPMENT

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah pesisir Indonesia memiliki luas dan potensi ekosistem mangrove

BAB I PENDAHULUAN Tujuan Penulisan Laporan

BAB X PEMBANGUNAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

Korelasi Kualitas Pembelajaran Geografi dan Hasil Belajar terhadap Sikap Peduli Lingkungan Siswa Kelas XII IPS SMAN 1 Ponorogo

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, menempatkan manusia sebagai subjek utama yang mengambil. hidup sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan.

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. dan hutan tropis yang menghilang dengan kecepatan yang dramatis. Pada tahun

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. kewibawaan guru di mata peserta didik, pola hidup konsumtif, dan sebagainya

SAMBUTAN MENTERI KEHUTANAN PADA ACARA PERINGATAN HARI PENANGGULANGAN DEGRADASI LAHAN DAN KEKERINGAN TAHUN 2010

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN. Mangrove merupakan ekosistem peralihan, antara ekosistem darat dengan

MAKALAH PEMBAHASAN EVALUASI KEBIJAKAN NASIONAL PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DI DAERAH ALIRAN SUNGAI 1) WIDIATMAKA 2)

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

C. BIDANG LINGKUNGAN HIDUP SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan merupakan bagian integral dari kehidupan manusia.

commit to user BAB I PENDAHULUAN

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN ( Pertemuan ke-6 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013

TIPOLOGI EKOSISTEM DAN KERAWANANNYA

Geografi KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM II. K e l a s. C. Pertanian Organik

PROFIL DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN WONOGIRI

PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013

I. PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kota-kota seluruh dunia.

Geografi PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013. A. Kerusakan Lingkungan Hidup

BAB I PENDAHULUAN. Cisolok Kabupaten Sukabumi Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Lingkungan hidup dan sumber daya alam merupakan anugerah Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Dr. EDWARD Saleh FORUM DAS SUMATERA SELATAN 2013

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 3 0.? TJLHUN 200o

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. alam baik itu berupa sumber daya tanah, air, udara dan sumber daya alam lainnya

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2012 KEPALA DINAS BIDANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 87 TAHUN 2008 TENTANG

2016 IMPLEMENTASI SEKOLAH BERBUD AYA LINGKUNGAN D AN PED ULI LINGKUNGAN WARGA SEKOLAH D I SMA NEGERI 9 BAND UNG

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. potensial bagi kesejahteraan masyarakat ekonomi, sosial dan lingkungan hidup.

BAB I PENDAHULUAN. wilayahnya merupakan perairan dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini akan diuraikan latar belakang, identifikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sangat bergantung pada lingkungan hidupnya, manusia akan

BAB I PENDAHULUAN. membentang dari Sabang sampai Merauke yang kesemuanya itu memiliki potensi

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN KOMITMEN GLOBAL INDONESIA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendahuluan 1. Orientasi Pra Rekonstruksi Kawasan Hutan di Pulau Bintan dan Kabupaten Lingga

SAMBUTAN MENTERI KEHUTANAN PADA ACARA PERINGATAN HARI PENANGGULANGAN DEGRADASI LAHAN DAN KEKERINGAN TAHUN 2009

PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG

Laporan Penelitian Implementasi Undang-Undang No. 18 Tahun 2013 dalam Penanggulangan Pembalakan Liar

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran, kerusakan lingkungan serta sumber daya dan konservasi.

I. PENDAHULUAN. degradasi hutan. Hutan tropis pada khususnya, sering dilaporkan mengalami

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PRT/M/2015 TENTANG RAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA

PENTINGNYA MENJAGA KEANEKARAGAMAN HAYATI ALAM DI SEKITAR KITA

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

PERAN PEMERINTAH KOTA DALAM ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

Kimparswil Propinsi Bengkulu,1998). Penyebab terjadinya abrasi pantai selain disebabkan faktor alamiah, dikarenakan adanya kegiatan penambangan pasir

I. PENDAHULUAN. 16,9 juta ha hutan mangrove yang ada di dunia, sekitar 27 % berada di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. memaknai pembelajaran dengan baik (Fauzan, 2012). pengembangan aspek sensori-motorik, afektif, dan nilai-nilai (value).

Dampak Pemanasan Global Terhadap Perubahan Iklim di Indonesia Oleh : Ahkam Zubair

KONSEP-KONSEP DASAR DALAM HUKUM LINGKUNGAN

PENGARUH AKTIVITAS PARIWISATA TERHADAP KEBERLANJUTAN SUMBERDAYA WISATA PADA OBYEK WISATA PAI KOTA TEGAL TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. akan memberikan dukungan bagi pelaksanaan pembangunan. Pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional.hal ini disebabkan hutan itu bermanfaat bagi sebesar-besarnya

KURIKULUM 2013 KOMPETENSI DASAR GEOGRAFI

I. PENDAHULUAN. bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi dan hak

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan...

STUDI EVALUASI PENETAPAN KAWASAN KONSERVASI TAMAN NASIONAL BUKIT TIGAPULUH (TNBT) KABUPATEN INDRAGIRI HULU - RIAU TUGAS AKHIR

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERMUKIMAN, TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP BUPATI TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. Hutan merupakan pusat keragaman berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang. jenis tumbuh-tumbuhan berkayu lainnya. Kawasan hutan berperan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 2 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN KARAWANG TAHUN

BAGAIMANA MENGAJARKAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP?

PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN

PDRB HIJAU (KONSEP DAN METODOLOGI )

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

BAB I PENDAHULUAN. diwujudkan sebagai bentuk kebersamaan antara dunia pendidikan dan

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan lingkungan hidup. Afandi (2013) mengatakan bahwa pendidikan

MODEL IMPLENTASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN MANGROVE DALAM ASPEK KAMANAN WILAYAH PESISIR PANTAI KEPULAUAN BATAM DAN BINTAN.

LINGKUNGAN HIDUP: masalah dan solusinya

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 2. Penelitian GeografiLatihan Soal 2.1. Lanskap fisik. Kependudukan

H. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

commit to user BAB I PENDAHULUAN

KERUSAKAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan di daerah lebih efektif dan efisien apabila urusan-urusan di

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perhatian dunia terhadap lingkungan hidup telah diawali sejak konferensi PBB tentang lingkungan hidup pada bulan Juni 1972. Pemerintah Indonesia sendiri menaruh perhatian yang sangat besar dalam menangani masalah lingkungan. Pada saat ini sedang terjadi perubahan-perubahan yang besar terhadap sumber daya alam dan lingkungan hidup yaitu semakin menipisnya sumber daya alam, menurunnya kualitas ekosistem alam dan terjadinya pemanasan global yang makin meningkat. Berkenaan dengan terjadi perubahan-perubahan yang besar terhadap sumber daya alam maka perlu di tingkatkan kesadaran masyarakat agar penggunaannya seefektif dan seefisien mungkin, sebagai perwujutan rasa bersyukur kepada Sang Pencipta, dan menyadari bahwa penggalian tambang dan penebangan hutan yang terus menerus selama ini telah menimbulkan dampak yang negatif. Tindakan negatif yang sama yaitu penggunaan bahan bakar yang berlebihan, penggunaan air yang tidak terkendali dan penangkapan ikan yang tanpa batas. Berkaitan dengan pemanasan global yang terjadi karena meningkatnya jumlah gas-gas sisa pembakaran dari sektor industri, transportasi dan rumah tangga. Untuk menanggulangi masalah yang sedang dihadapi maka pemerintah perlu melakukan usaha-usaha agar lingkungan hidup dapat terjaga. Usaha tersebut 1

2 antara lain berupa pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup (PKLH). PKLH sendiri dapat dilaksanakan baik di sekolah (Pendidikan formal) maupun diluar sekolah (Pendidikan non formal). PKLH melalui pendidikan di sekolah diharapkan akan lebih baik hasilnya, sehingga generasi muda dapat memiliki pengetahuan, kesadaran, serta sikap yang positif terhadap upaya peningkatan kualitas lingkungan. Pembentukan pengetahuan tentang lingkungan hidup sejak dini melalui anak-anak secara terprogram dan berkelanjutan pada saatnya akan tercipta insan-insan yang perduli terhadap lingkungan. Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup dapat dikembangkan melalui berbagai mata pelajaran di sekolah antara lain melalui pengintegrasian pada mata pelajaran IPS disertai dengan model pembelajaran yang sesuai dan bervariasi. Pengintegrasian pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup ke dalam materi pelajaran bertujuan untuk membekali para siswa dengan pengetahuan, kesadaran dan sikap positif terhadap masalah-masalah kependudukan dan lingkungan hidup, sehingga diharapkan dapat terbentuk perilaku yang bersifat menjaga, mendukung dan meningkatkan kualitas lingkungan ini lah generasi mendatang. Mundiatun dan Daryanto (2015: 4) mengemukakan tentang permasalahan lingkungan yang terjadi di Indonesia terutama meliputi 6 hal sebagai berikut : 1. Sumber daya lahan yang meliputi bertambahnya jumlah penduduk, pola penggunaan lahan tidak sesuai, degradasi lahan dan penurunan produktivitas lahan karena erosi.

3 2. Sumber daya air yang meliputi pencemaran air karna limbah industri dan kegiatan pertanian. 3. Sumber daya hutan yang meliputi pembalakan kayu, kebakaran hutan, perambahan hutan, perladangan berpindah, transmigrasi, pertambangan, pembangunan jalan dan prasarana lainnya. 4. Keanekaragaman hayati ini cenderung menyusut karena lingkungan yang mendukung kehidupan mega diversity tersebut menyusut seluas 15000-20000 ha/tahun hal ini disebabkan konversi lahan, pertanian monokultur, perindustrial, dll. 5. Pesisir dan lautan mengalami permasalahan karena eksploitasi yang berlebihan tanpa terkendali terhadap sumberdaya alam di wilayah pesisir dan lautan. 6. Pencemaran udara akan akan mempengaruhi kualitas udara, cuaca dan iklim hal ini disebabkan oleh peningkatan konsentrasi gas-gas akibat aktifitas manusia. Berkenaan dengan hal tersebut menurut undang-undang RI nomor 32 Tahun 2009 tentang lingkungan hidup menegaskan bahwa pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup dilaksanakan dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup yang meliputi pencegahan, penanggulangan dan pemulihan dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan penanggung jawab usaha atau kegiatan sesuai dengan kewenangan, peran, dan tanggung jawab masing-masing ( http://ppid.polri.go.id/upload/files/uu_32_ Tahun_2009.pdf).

4 Hubungan manusia dengan lingkungannya adalah hubungan timbal balik, jadi saling terkait dan saling mempengaruhi. Kadang-kadang kita tidak tahu antara faktor lingkungan dan tingkah laku mana yang merupakan sebab dan mana yang merupakan akibat. Oleh sebab itu diperlukan pengetahuan tentang lingkungan agar manusia dapat mengelola lingkungan dengan benar. Banyak kejadian masa lalu menunjukkan bahwa kurangnya pengertian masyarakat akan interaksi antara manusia dengan lingkungannya dapat menyebabkan bencana yang menimpa masyarakat sebagai akibat tindakannya sendiri. Pada pertemuan Bumi (Earth Summit) yang dilaksanakan di Rio de Janeiro, Brasil pada bulan Juni 1992 menghasilkan salah satunya tercantum dalam Saksi IV, Bab 4 Agenda 21 tentang pendidikan, kesadaran masyarakat secara luas dalam rangka memperkuat sikap, nilai-nilai dan perilaku yang sesuai dengan pembangunan berwawasan lingkungan. Dampak dari program aksi ini, maka dirumuskan beberapa kurikulum pendidikan lingkungan hidup formal maupun non formal (A.Sonny Keraf, 2002:166). Berdasarkan garis-garis besar program pengajaran (GBPP) kurikulum SMA 1994 program pengajaran geografi berfungsi mengembangkan sikap rasional dan bertanggung jawab dalam menghadapi gejala geosfer dan permasalahan yang timbul sebagai akibat interaksi antara manusia dan lingkungannya. Sementara itu dalam kurikulum SMA 2004 dijelaskan bahwa salah satu karakteristik mata pelajaran geografi adalah merupakan kajian tentang fenomena alam dan kaitannya dengan manusia di permukaan bumi.

5 Sesungguhnya masalah lingkungan hidup dengan pemahaman, sikap dan perilaku sangat subjektif sifatnya, karena masing-masing siswa SMA mempunyai tingkat pengetahuan yang berbeda-beda. Oleh karena itu persepsinya akan berbeda pula sesuai dengan pemahaman dan kesadaran masing-masing. Namun demikian landasan berpijaknya sama yang dapat dijabarkan dari tujuan usaha pemahaman lingkungan. Indonesia memerlukan manusia-manusia yang sadar akan lingkungannya yaitu manusia yang sudah memahamai dan menerapkan sikap dan perilaku peduli lingkungan dan menerapkan prinsip-prinsip ekologi dan etika lingkungan. Adapun kewajiban para guru khususnya yang mengajar di SMA adalah menginformasikannya melalui jalur pendidikan di sekolah, hal-hal yang berhubungan dengan pemeliharaan, pelestarian lingkungan, sumber daya alam kita, yang sekarang ini harus mendapat perhatian yang serius dari semua pihak. Siswa merupakan bagian dari lingkungan, sehingga sudah seharusnya mendukung program ini dengan memelihara kebersihan lingkungan baik di sekolah, rumah atau masyarakat luas. Penerapannya dapat berupa memelihara tanaman-tanaman, menanam bunga, membuang sampah pada tempatnya, membersihkan halaman yang kotor, tidak merokok, dan lain sebagainya. Sebagai bagian dari peserta didik siswa SMA Negeri di Kabupaten Karanganyar menyimpan potensi yang cukup besar, di antaranya adalah potensi untuk menjadi manusia yang memiliki kepedulian lingkungan. Sudah banyak SMA di Kabupaten Karanganyar yang telah mengintegrasikan pendidikan lingkungan terutama pada siswa jurusan IPS. Meskipun telah ada upaya

6 pendidikan lingkungan secara terintegrasi tetapi belum diketahui apakah keberhasilannya sudah efektif. Berdasarkan kenyataan ini maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui Hubungan antara pengetahuan lingkungan hidup dan prestasi belajar geografi dengan sikap peduli lingkungan pada siswa SMA Negeri di Kabupaten Karanganyar. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dapat diidentifikasi masalah-masalah yang terkait dengan kepedulian lingkungan di Kabupaten Karanganyar sebagai berikut: 1. Apakah siswa SMA Negeri di Kabupaten Karanganyar telah memperoleh pengetahuan tentang lingkungan hidup? 2. Apakah semua guru SMA Negeri di Kabupaten Karanganyar sudah mengintegrasikan materi tentang lingkungan hidup dalam mata pelajaran yang diampunya? 3. Apakah pengetahuan lingkungan hidup yang dikuasai siswa SMA Negeri di Kabupaten Karanganyar mendorong sikap peduli lingkungan hidup? 4. Apakah prestasi belajar geografi yang dicapai siswa SMA Negeri di Kabupaten Karanganyar mendorong sikap peduli lingkungan hidup? 5. Apakah siswa SMA Negeri di Kabupaten Karanganyar turut peduli dalam pengelolaan kebersihan lingkungan hidup?

7 C. Pembatasan Masalah Agar kajian penelitian ini lebih terfokus maka penelitian ini di batasi pada masalah sebagai berikut: 1. Sasaran pokok dalam penelitian ini adalah kaitan pengetahuan lingkungan hidup dan prestasi belajar geografi dengan sikap peduli lingkungan pada siswa SMA Negeri di Kabupaten Karanganyar. 2. Aspek-aspek yang akan dikaji dalam penelitian ini yaitu ; a. Pengetahuan lingkungan dibatasi dalam hal materi yang telah diajarkan pada siswa yang berisi materi pengetahuan lingkungan hidup. b. Prestasi belajar mata pelajaran geografi dibatasi pada hasil nilai raport semester 2 siswa kelas XI IPS yang disediakan oleh SMA Negeri. c. Sikap peduli lingkungan hidup pada Siswa SMA dibatasi pada keterlibatan siswa dalam pelestarian lingkungan hidup di Kabupaten Karanganyar. D. Rumusan Masalah Berdasarkan fokus penelitian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah ada hubungan antara pengetahuan lingkungan hidup dengan sikap peduli lingkungan siswa SMA Negeri di Kabupaten Karanganyar dalam pengelolaan kebersihan lingkungan?

8 2. Apakah ada hubungan antara prestasi belajar geografi dengan sikap peduli lingkungan siswa SMA Negeri di Kabupaten Karanganyar dalam pengelolaan kebersihan lingkungan? 3. Apakah ada hubungan antara pengetahuan lingkungan hidup dan prestasi belajar geografi secara bersama-sama dengan sikap peduli lingkungan pada siswa SMA Negeri di Kabupaten Karanganyar? E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi tentang : 1. Hubungan antara pengetahuan lingkungan hidup dengan sikap peduli lingkungan siswa SMA Negeri di Kabupaten Karanganyar. 2. Hubungan antara prestasi belajar geografi dengan sikap peduli lingkungan siswa SMA Negeri di Kabupaten Karanganyar. 3. Hubungan antara pengetahuan lingkungan hidup dan prestasi belajar geografi bersama-sama dengan sikap peduli lingkungan pada siswa SMA Negeri di Kabupaten Karanganyar. F. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan mempunyai: 1. Manfaat teoretis a. Dapat menambah pengetahuan bagi pembaca guna mengetahui pentingnya sikap perduli lingkungan.

9 b. Memberikan wawasan lebih luas kepada pembaca mengenai pengetahuan lingkungan, prestasi belajar geografi dan pentingnya sikap perduli lingkungan. 2. Manfaat praktis a. Untuk memenuhi salah satu syarat guna meraih gelar Magister Kependidikan Universitas Sebelas Maret. b. Bahan masukan bagi Kepala Sekolah dan guru SMA Negeri di Kabupaten Karanganyar dalam meningkatkan pengetahuan dan kepedulian siswa terhadap pengelolaan kebersihan lingkungan hidup baik di lingkungan sekolah, rumah atau masyarakat luas. c. Bahan masukan bagi masyarakat sebagai sumbangan pengetahuan dalam kaitannya dengan pengelolaan kebersihan lingkungan hidup. d. Masukan bagi Kepala Dinas Kebersihan Kabupaten Karanganyar dalam pengelolaan kebersihan lingkungan hidup. e. Untuk dapat menambah koleksi penelitian ilmiah di perpustakaan Prodi Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup Universitas Sebelas Maret, khususnya mengenai Hubungan antara pengetahuan lingkungan hidup dan prestasi belajar geografi dengan sikap peduli lingkungan pada siswa SMA Negeri di Kabupaten Karanganyar.