HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG METODE PEMBELAJARAN TEAM TEACHING TERHADAP MOTIVASI PENYELESAIN TUGAS GAMBAR TEKNIK

dokumen-dokumen yang mirip
EKSPLORASI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN SISTEM KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PEMBELAJARAN KELISTRIKAN

STUDI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODUL DAN WALL CHART PADA KOMPETENSI SISTEM KOPLING

EVALUASI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TUNE UP SEPEDA MOTOR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu bangsa atau negara. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Hasim Bisri, 2016

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS BERWIRAUSAHA DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PERBENGKELAN OTOMOTIF SISWA SMK

EKSPLORASI MINAT BEKERJA, BERWIRAUSAHA, DAN MELANJUTKAN STUDI MAHASISWA PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN UPI

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING FACTORY 6 LANGKAH (MODEL TF-6M) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DI SMK

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi mempercepat modernisasi dalam segala bidang,

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA TEKNIK PENDINGIN

Marina Tri Handhani. Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

EVALUASI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TUNE UP SEPEDA MOTOR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan,

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DRILL UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK

STUDI PELAKSANAAN STANDAR PROSES DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA MENGENAI PERAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

EVALUASI IMPLEMENTASI ASESMEN KINERJA PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN LAS BERORIENTASIKAN PRODUK KRIYA LAS TERALIS DI SMK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI LULUSAN YANG DIBUTUHKAN DI INDUSTRI DENGAN HASIL BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kontribusi Motivasi Berprestasi dan Pemanfaatan Sumber Belajar Terhadap Kemampuan Kognitif Siswa Mata Pelajaran Fisika Kelas X SMA N 1 Karangayar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

KETERLAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA SMK UNTUK MENJADI PEKERJA TEKNISI OTOMOTIF BERDASARKAN TUNTUTAN SKKNI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

STUDI KORELASI ANTARA FASILITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR DI SD NEGERI SONOREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI

PERSEPSI SISWA KELAS X TKJ TENTANG KEMAMPUAN MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN IPPK DI SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA. Oleh : Resti Kurnia Yulianti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan dasar dalam pengaruhnya kemajuan dan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

Oleh : Sri Admawati K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL DENGAN MEDIA HANDOUT PADA KOMPETENSI GAMBAR TEKNIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

2014 PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. membantu penyelesaian masalah pembangunan yang ada. Upaya yang dilakukan

TAHUN AJARAN 2012/2013 PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi jembatan untuk mengarungi abad millenium ini.

KORELASI KESULITAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN COMPUTER NUMERICAL CONTROL SISWA SMK

PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

VOL. 8 NO. 1 MARET 2018 ISSN: ISSN: RIYANTON

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi.

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN BERDASARKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi adalah mahasiswa yang rata-rata masuk perguruan tinggi pada

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 27 BATAM

Dhoni Aprianto, A , Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012.

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENGARUH INTERAKSI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 1 SAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MINAT BACA DI PERPUSTAKAAN PGSD TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PGSD SEMESTER GENAP TAHUN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Asyarullah Saefudin, 2014

BAB I PENDAHULUAN. dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari hal hal yang di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai tempat penelitin sehingga perlu utuk diadakannya penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan bangsa, mulai dari pembangunan gedung-gedung,

ABSTRAK Kata Kunci : Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Kepribadian Guru Ekonomi, Fasilitas Belajar dan Minat Belajar Ekonomi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat strategis dalam. pembangunan suatu bangsa. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS SISWA DI ORGANISASI SEKOLAH DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH VARIASI MENGAJAR GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII DI MTsN SURAKARTA II

Dosen Prodi PPKn IKIP PGRI Madiun Dosen Prodi PPKn IKIP PGRI Madiun Mahasiswa Prodi PPKn IKIP PGRI Madiun. Soenarjo Siska Diana Sari Dwijayanto

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting dalam peradaban manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. UU RI No. 20 Tahun 2003 SISDIKNAS Bab II Pasal 3 yaitu :Pendidikan nasional

Transkripsi:

16 HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG METODE PEMBELAJARAN TEAM TEACHING TERHADAP MOTIVASI PENYELESAIN TUGAS GAMBAR TEKNIK Amin Solihin 1, Ono Wiharna 2, Mumu Komaro 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung 40154 amin.solihin@student.upi.edu ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui memperoleh gambaran persepsi siswa tentang pelaksanaan metode pembelajaran team teaching, motivasi siswa dalam penyelesaian tugas gambarnya dan dan hubungan persepsi siswa tentang metode pembelajaran team teaching terhadap motivasi siswa dalam penyelesaian tugas gambar. Pengambilan data menggunakan angket. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Jurusan Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 8 Bandung sebanyak 230 siswa dan jumlah sampel sebanyak 58 responden. Hasil penelitian diperoleh persamaan regresi Y = 36.33 + 0,27 X, dengan koefisien determinasi menunjukkan persentase sebesar 7,3%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah persepsi siswa tentang metode pembelajaran team teaching dalam kategori baik. Motivasi penyelesaian tugas gambar cenderung dalam kategori yang cukup tinggi. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang metode pembelajaran team teaching terhadap motivasi penyelesain tugas gambar pada mata pelajaran gambar teknik. Persepsi siswa tentang metode pembelajaran team teaching akan mempengaruhi motivasi penyelesain tugas gambar pada mata pelajaran gambar teknik. Kata kunci: team teaching, motivasi, persepsi, gambar teknik. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu komponen penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap kerja, perlu adanya peningkatan kualitas pendidikan khususnya pada jenjang sekolah menengah kejuruan (SMK). Karena SMK ini bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik yang mempunyai keterampilan tertentu untuk memasuki dunia kerja. Berkembangnya dunia pendidikan pada saat ini merupakan tantangan untuk mengembangkan kemampuan dalam dunia pendidikan. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN), pasal 3 menyatakan bahwa: pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI 2 Dosen Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI 3 Dosen Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

17 Usaha mencapai tujuan pendidikan nasional yang antara lain yaitu meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan maka salah satu usaha yang ditingkatkan adalah menumbuhkan kemandirian belajar pada siswa diberbagai sekolah, dengan menumbuhkan minat dan motivasi belajar yang baik maka pembelajaran akan berlangsung dengan baik (Sadirman, 2014). Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang merupakan suatu lembaga pendidikan formal dimana lulusannya dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja dan memiliki kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan industri.sekolah bukan saja mengharapkan siswa yang mampu, cakap, dan terampil, tetapi yang terpenting mereka mau giat belajar dan berkeinginan untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Kemampuan, kecakapan, dan keterampilan tidak ada artinya jika mereka tidak mau bekerja keras dengan mempergunakan kemampuan, kecakapan, dan keterampilan yang dimilikinya (Rakhmat, 2007). Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 8 Bandung mempunyai beberapa program keahlian, diantaranya Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Sepeda Motor (TSM), dan Teknik Perbaikan Body Otomotif (TPBO). Semua program keahlian tersebut memiliki mata pelajaran yaitu gambar teknik untuk menunjang siswa nantinya dalam membaca gambar di industri (Mangkunegara, 2007). Mata pelajaran gambar teknik tak hanya satu semester di awal saja di kelas X, tetapi belanjut sampai kelas XI. Khususnya pada pelaksanaan pembelajaran gambar teknik, sekolah menyediakan berbagai fasilitas belajar diantaranya: meja gambar, kertas gambar, penggaris dan yang lainnya. Media pendukung informasi seperti: LCD projector sebagai alat bantu guru saat menjelaskan materi pembelajaran dan tentunya fasilitas ruangan kelas beserta atributnya seperti papan tulis beserta alat tulisnya (Mulyana, 2000). Hal ini bertujuan agar dapat mendukung kebutuhan siswa dalam kegiatan pembelajaran yang lebih kondusif, khususnya disaat siswa mengerjakan tugas gambar terstruktur yang merupakan salah satu syarat kelulusan mata pelajaran gambar teknik sebagai bekal mendasar dalam membaca gambar untuk masuk ke dunia industri. Selain aspek sarana yang dijadikan bahan pendukung kegiatan pembelajaran, aspek prasarana seperti metode pembelajaran guru pun digunakan agar guru mengajar lebih sistematis dan proses pembelajaran untuk siswa lebih terarah selama kegiatan pembelajaran. Terutama mengontrol dan membimbing saat siswa mengerjakan tugas gambar terstruktur di kelas. Siswa dapat berkonsultasi tentang masalah pada tugasnya misalnya dari segi teknik ataupun bertanya mengenai aturan gambar yang tidak dimengerti (Wirawan, 2002). Setiap pertemuan siswa diwajibkan untuk melaporkan progres dari

18 pengerjaan tugasnya kepada guru. Seiring dengan banyaknya tugas gambar yang harus diselesaikan, dalam satu semester tugas gambar terdapat kurang lebih 12 tugas gambar, siswa merasa bosan dan tidak bersemangat, sehingga muncul beberapa masalah. Beberapa siswa masih terlihat tidak terlalu peduli terhadap penyelesaian tugas gambarnya. Seperti anak yang membolos atau adanya siswa yang masih menyuruh temannya untuk mengerjakan tugasnya. Hal ini akan menghambat siswa itu sendiri dalam penyelesaian tugas gambarnya. Siswa tidak berani memberi komentar mengenai pelaksanaan pembelajaran team teaching secara langsung. Alasan siswa tidak memberikan komentar pada guru yang mengajar dikarenakan ada rasa segan atau sebagian murid merasa takut dan kurang sopan bila langsung memberikan komentar terhadap guru yang bersangkutan. Beberapa siswa merasa kurang nyaman dengan sikap guru dalam mengembangkan sikap positif pada diri siswa. Contohnya terjadi pada saat mengoreksi tugas yang dikumpulkan siswa, guru mengoreksi dan memberikan saran untuk membenarkan lagi tugas gambarnya. Hal ini menyebabkan adanya anggapan dari siswa yang berlebih sehingga mempersepsikan bahwa itu bukanlah motivasi. Aspek metode pembelajaran team teaching dan motivasi siswa dalam penyelesaian tugas gambar. Kedua aspek tersebut berada dalam ruang lingkup pelajaran gambar teknik. Walaupun berbeda aspek, namun masih dalam satu ruang lingkup yang memiliki keterkaitan antar satu dengan yang lainnya (Roestiyah, 2001). Berdasar pada fenomena permasalahan di atas, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara metode pembelajaran team teaching dengan motivasi penyelesaian tugas gambar. Kedua aspek tersebut merupakan objek sementara siswa sebagai subjek. Upaya dalam mengetahui aspek-aspek tersebut, salah satu caranya ialah dengan usaha mendapatkan jawaban pernyataan dari siswa mengenai persepsinya terhadap metode pembelajaran team teaching dan penyataan siswa dalam motivasi penyelesaian tugas gambarnya. Sehingga dari aspek tersebut, bisa diteliti mengenai hubungan antara keduanya yang masih berada dalam satu lingkup mata pelajaran gambar teknik di SMK Negeri 8 Bandung. METODE PENELITIAN Pada penelitian ini yang digunakan adalah deskriftif kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan dan menganalisisnya dengan analisis statistik. Pendekatan ini memungkinkan dilakukan pencatatan dan penganalisisan data hasil penelitian dengan menggunakan statistik. Populasi peserta didik kelas X keahlian Teknik

19 Kendaraan Ringan SMK Negeri 8 Bandung terdiri dari 230 orang. Sampel sebanyak 58 orang (25%x230). Sampel yang diambil dalam penelitian ini merupakan sampel random. Hal ini dilakukan dengan cara mengambil anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak, untuk penelitian ini peneliti mengambil sampel dari kelas-kelas dengan cara diundi. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket, wawancara dan dokumentasi. Sebelum angket digunakan, dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas serta judgement terhadap isi angket. HASIL PENELITIAN Data yang diperoleh dari instrumen angket adalah data mentah kuantitatif berupa skor jawaban. Data yang diperoleh dari instrumen dokumentasi berupa berkas-berkas, fotofoto, dan rekaman yang mendukung pada penelitian ini. Sebelum dilakukan uji validitas instrumen angket telah dilakukan validitas isi dengan cara judgement. Validitas merujuk pada kesesuaian antara persepsi siswa dengan motivasi penyelesaian tugas. Angket yang sudah valid terdiri dari 25 pernyataan dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur keajegan suatu alat ukur atau seberapa kuat alat ukur tersebut dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Jika skor hasil tes pertama sama dengan skor hasil tes kedua, maka tes dikatakan memiliki reliabilitas yang sangat tinggi. Uji reliabilitas angket ini menggunakan rumus alpha Spearman Borwn. Hasil uji reliabilitas untuk variable X diperoleh r 11 =0,70 dan variable Y diperoleh r 11 =0,73. Sehingga instrumen angket ini dapat dinyatakan memiliki reliabilitas tinggi. Berdasarkan hasil temuan peneliti bahwa objek yang menjadi bahan persepsi siswa adalah metode pembelajaran team teaching di mana dalam penelitian ini lebih dispesifikasikan dengan batasan penelitian yang hanya segi pelaksanaan metode pebelajaran team teaching selama pengerjaan tugas gambar. Mulai dari proses siswa saat menyimak penjelasan materi, memahami konsep tugas, mendapat bimbingan dan pengawasan dari guru mengenai tugas gambar, menyelesaikan tugas gambar menilai sikap, penampilan guru selama mendampingi siswa mengerjakan tugas gambarnya (Sugihartono, 2007). Hal tersebut juga berkaitan dengan metode pembelajaran team teaching yang merupakan metode yang dibuat berdasarkan kompetensi guru yang bersangkutan. Hal ini terbukti sejalan dengan penelitian ini, dimana setelah dilakukan penelitian, muncul suatu hasil bahwa persepsi siswa tentang metode pembelajaran team teaching lebih cenderung pada persepsi yang positif (Toha, 2003).

20 Berdasarkan hasil perhitungan yang dikemukakan pada gambaran mengenai persepsi siswa tentang metode pembelajaran team teaching pada mata pelajaran gambar teknik di SMK Negeri 8 Bandung cenderung tergolong pada kategori persepsi yang baik. Sehubungan dengan penelitian relevan dia atas, hasil penyebaran angket variabel X menunjukan bahwa skor rata-rata nya yaitu 3,79. Nilai tersebut menunjukan bahwa persepsi siswa tentang metode pembelajaran team teaching dapat dikategorikan baik. Dari hasil uraian tersebut, dapat dilihat bahwa dari 58 siswa yang menjadi responden terbukti bahwa siswa yang mempunyai persepsi baik terhadap metode team teaching. PEMBAHASAN Setelah dilakukan penelitian, muncul suatu hasil bahwa jawaban dari pernyataan siswa melalui angket variabel Y dengan tujuan untuk mengungkap seberapa besar motivasi siswa dalam penyelesain tugas gambar. Jawaban dari pernyataan siswa yang banyak dikemukakan merupakan jawaban karena siswa menyukai mata pelajaran gambar teknik. Sehingga motivasi siswa muncul dari dalam dirinya, walaupun mata pelajaran tersebut merupakan pelajaran baru bagi mereka yang tidak didapatkan dari sekolah sebelumnya (Shaleh dan Wahab, 2004). Hasil perhitungan yang dilakukan menunjukan bahwa penyelesaian tugas gambar yang dilakukan oleh siswa mayoritas lebih cenderung pada kategori motivasi yang cukup tinggi. Hal itu terbukti setelah dilakukan langkah uji kecenderungan bahwa nilai rataratanya sebesar 3,93. Hal ini berarti siswa mempunyai motivasi penyelesaian tugas pada kategori baik. Temuan penelitian menunjukan bahwa variabel X (Persepsi Siswa Tentang Metode Pembelajaran Team Teaching) mempunyai hubungan terhadap variabel Y (Motivasi Penyelesain Tugas Gambar Pada Mata Pelajaran Gambar Teknik). Hal ini dapat dilihat dari perhitungan regresi dan uji korelasi seperti yang menunjukan adanya tingkat keberartian antar variabel X dan Variabel Y. dilihat dari persamaan regresi Y atas X diperoleh harga a sebesar 36,33 dan harga b sebesar 0,27. Setelah diketahui harga a dan b maka didapat persamaan regresi sebesar berikut Y = 36,33 + 0,27X. dari persamaan regresi ini dapat diartikan bahwa setiap ada perubahan satu unit pada variabel X maka akan berpengaruh terhadap perubahan pada variabel Y sebesar 36,33 dan menandakan bahwa hubungan memiliki arah yang positif dan berpola linier. Sesuai dengan harga koefesien korelasi dalam penelitian ini menghasilkan hubungan yang positif 0,27 hal ini menunjukan bahwa setiap kenaikan satu satuan pada

21 persepsi siswa tentang metode pembelajaran team teaching maka diikuti oleh meningkatnya motivasi siswa dalam penyelesaian tugas gambar. Dengan demikian terdapat hubungan antara persepsi siswa tentang metode pembelajaran team teaching terhadap motivasi penyelesaian tugas gambar testruktur yang saling meningkat. Keberatian tersebut ditunjukan berdasarkan hasil uji t dan uji determinasi. Dari hasil uji t diperoleh angka sebesar 2,11 harga ini dikonsultasikan dengan t tabel pada dk = 58-2 = 56 pada tingkat kepercayaan 95% maka harga t tabel sebesar 1,67. Setelah diketahui harga t hitung dan t tabel maka dapat disimpulkan bahwa t hitung t tabel yaitu 2,11 1.67, ini berarti bahwa persepsi siswa tentang metode pembelajaran team teaching memberikan dampak positif bagi motivasi penyelesain tugas gambar pada mata pelajaran gambar teknik. Selain itu hipotesis ini diperkuat dengan koefesien determinasi yang menunjukan bahwa 7,30% terdapat hubungan antara persepsi siswa tentang metode pembelajaran team teaching dengan motivasi penyelesaian tugas gambar. Sedangkan 92,70% sisanya, termasuk pada aspek-aspek yang tidak tergolong pada aspek penelitian. KESIMPULAN Kesimpulan penelitian ini dapat diambil, sebagai berikut persepsi siswa tentang metode pembelajaran team teaching tergolong pada kategori baik. Metode pembelajaran team teaching pada mata pelajaran gambar teknik ternyata disukai oleh siswa. Motivasi siswa dalam menyelesaikan tugas gambar tergolong memiliki motivasi yang cukup tinggi. Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa tentang metode pembelajaran team teaching terhadap motivasi penyelesain tugas gambar. Persepsi siswa yang baik terhadap metode pembelajaran team teaching dapat meningkatkan motivasi dalam menyelesaiakan tugas gambarnya pada mata pelajaran gambar teknik di SMK Negeri 8 Bandung. DAFTAR PUSTAKA Mulyana, D. (2000). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Rosdakarya. PT. Remaja Mangkunegara, AP. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Remaja Rosdakarya. Munandar, U. (1992). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: Gramedia.

22 Rakhmat, J. (2007). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Roesdakarya. Roestiyah. (2001). Team Teaching Sebagai Metode Pembelajaran Modern/ Jakarta: Bumi Aksara. Sadirman, A. (2014). Motivasi dan Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Shaleh dan Wahab. (2004), Psikologi Suatu Pengantar dalam Persepktif Islam. Jakarta: Kencana. Sugihartono. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Toha, M. (2003). Kepemipinan dalam Manajemen. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Wirawan, S. (2002). Psikologi Sosial. Jakarta: Balai Pustaka.