PEDOMAN OBSERVASI DAN DESKRIPSI HASIL OBSERVASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Timbulnya anggapan bahwa kaum perempuan lebih lemah

Kata kunci: Fenomena, Perempuan, Pengangkut Garam

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

BAB III PELAKSANAAN JUAL BELI IKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN OLEH PEMILIK PERAHU DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB V PENUTUP. ketidakadilan, terutama pada perempuan, yaitu stereotip atau pelabelan. dengan memberanikan diri untuk bekerja dalam sektor publik.

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. daerah transit kegiatan perekonomian antara Pulau Sumatera dan Jawa, B. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Barat

BAB III TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI DESA MASARAN KECAMATAN MUNJUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK

BAB III PRAKTIK KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DENGAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1. Desa Banjarejo dan Dusun Wonosari. dusun Wonosari, desa Banjarejo, kecamatan Tanjungsari, Kabupaten

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG

BAB III PELAKSANAAN JAM KERJA KARYAWAN DI TB. SEDERHANA DI DESA GUNTUR KECAMATAN GUNTUR KABUPATEN DEMAK

BAB III PRAKTEK PENGUPAHAN SISTEM ROYONGAN DI DESA KLIRIS KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL. A. Demografi Desa Kliris Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. Wawancara Juragan (Pemilik Perahu) di Desa Bungo

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN

BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

BAB III PRAKTIK AKAD MUKHA>BARAH DI DESA BOLO KECAMATAN UJUNGPANGKAH KABUPATEN GRESIK. sebagaimana tertera dalam Tabel Desa Bolo.

BAB III KERJA SAMA PENGAIRAN SAWAH DI DESA KEDUNG BONDO KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO. Tabel 3.1 : Batas Wilayah Desa Kedung Bondo

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI PENGUPAHAN PENGGARAPAN SAWAH DI DESA SUMBERREJO KECAMATAN WOANOAYU KABUPATEN SIDOARJO. 1. Keadaan Geografis Desa Sumberrejo

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya

KARAKTERISTIK WILAYAH. Indonesia. Kecamatan Jakenan terletak di bagian timur Kabupaten Pati (sekitar 16

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Wilayah Pelaksanaan Zakat Tambak Udang di Desa. Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini peneliti akan menyajikan kesimpulan yang berkaitan dengan

BAB III PENERAPAN ANTARA PEMILIK KAPAL DAN NELAYAN DI DESA PALOH KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Cilacap Selatan merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Cilacap,

BAB III PRAKTEK GANTI RUGI DALAM JUAL BELI PADI TEBASAN DI DESA BRANGSONG KECAMATAN BRANGSONG KABUPATEN KENDAL

BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK

BAB III PRAKTIK PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

VI. ALOKASI WAKTU KERJA, KONTRIBUSI PENDAPATAN, DAN POLA PENGELUARAN RUMAHTANGGA PETANI LAHAN SAWAH

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI


BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. jarak dengan ibukota provinsi (pekanbaru)sekitar 200 km. 1) Sebelah utara berbatasan dengan desa sepotong

BAB III GAMBARAN UMUM DESA BATUR KECAMATAN GADING DAN PRAKTEK HUTANG PANENANAN KOPI BASAH. 1. Sejarah Desa Batur Kecamatan Gading

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

BAB III SEWA JASA PENGEBORAN SUMUR DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. 1. Gender sebagai Konstruksi Budaya. adalah hasil budi dan daya serta cipta karsa manusia (Frick, 1998: 126).

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III PELAKSANAAN TRADISI MIYANG DI DESA WERU KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN. Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Adapun jarak Desa Weru

BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG

BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN

KWINTALAN DI DESA TANJUNG KECAMATAN KEDAMEAN

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Sungai Kampar dan mempunyai luas wilayah kurang lebih ha/m 2.

PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR. Kondisi Geografis. Struktur Kependudukan. ]. k

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGGARAPAN SAWAH (MUZARA AH) DI DESA PONDOWAN KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB III KERJASAMA MELAUT DI DESA BUNGO KECAMATAN WEDUNG KABUPATEN DEMAK

BAB III PRAKTEK TRANSAKSI NYEGGET DEGHENG DI PASAR IKAN KEC. KETAPANG KAB. SAMPANG

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

BAB II GAMBARAN UMUM. berstatus Pegawai Negeri Sipil. Kelurahan ialah unit pemerintahan terkecil

BAB I PENDAHULUAN. dengan daerah lainnya berbeda sesuai dengan taraf kemampuan penduduk dan

BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN

Lampiran 2. Traskip Hasil Wawancara Laki-laki Pengangkut Garam

PENGARUH PELATIHAN PEDULI LINGKUNGAN TERHADAP EFIKASI DIRI SISWA DAERAH RAWAN ABRASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA

BAB III GAMBARAN UMUM DESA MULYA AGUNG. Desa Mulya Agung secara geografis terletak di Kecamatan Lalan

BAB III DESKRIPSI UMUM DESA PANGKAH KULON DAN LEMBAGA KEUANGAN PEREMBPUAN SUMBER REJEKI. Desa Pangkah Kulon merupakan sebuah Desa yang masuk dalam

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program wajib belajar sembilan

BAB I. berkomunikasi, bahkan ketika kita sendiripun, kita tetap melakukan. komunikasi. Sebagai sebuah aktivitas, komunikasi selalu dilakukan manusia.

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NUNHILA KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

BAB III PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB III PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI

BAB II PROFIL WILAYAH

BAB III PELAKSANAAN UTANG PIUTANG EMAS DI KEBOMAS GRESIK

GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara

KEBAHAGIAAN (HAPPINESS) PADA REMAJA DI DAERAH ABRASI

BAB III PRAKTEK JUAL BELI ANYAMAN KEPANG DI DESA RINGINHARJO KEC. GUBUG KAB. GROBOGAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, laki-laki dan perempuan mempunyai perbedaan baik biologis

V. GAMBARAN UMUM POTENSI WILAYAH

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pada tanggal 24 juli tahun Kecamatan Tasik Putri Puyu berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. 2) Sebelah selatan dusun gunung rawas. 3) Sebelah timur dusun siwalan.

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA TANJUNGSARI

Baru dapat 1,5 kilogram kotor, kata Tarsin dalam bahasa Jawa, akhir Maret lalu.

BAB I LATAR BELAKANG

BAB IV MENELUSURI DESA DI TENGAH PERSAWAHAN

BERITA RESMI STATISTIK

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA POLOBOGO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan

beberapa desa salah satunya adalah Desa Yosowilangun Kidul

BAB III PRAKTIK POLA KERJA NGEDOK BIDANG PERTANIAN DI DESA BRANGKAL KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO

BAB V PENUTUP. diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pada dimensi kekuasaan, aspek yang paling mempengaruhi mahasiswa

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

Transkripsi:

PEDOMAN OBSERVASI DAN DESKRIPSI HASIL OBSERVASI 109

PEDOMAN OBSERVASI Fenomena Perempuan Pengangkut Garam (Studi Kasus di Desa Kedungmutih, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak) NO ASPEK YANG DIAMATI KETERANGAN 1. Lokasi 2. Waktu observasi 3. Struktur kepengurusan pengangkut garam 4. Program kerja pengangkut garam 5. Kondisi sosial, ekonomi, pendidikan pengangkut garam 6. Cara kerja pengangkut garam 7. Sistem kerja pengangkut garam 8. Akses tengkulak 9. Kehidupan sosial pengangkut garam 110

DESKRIPSI HASIL OBSERVASI Fenomena Perempuan Pengangkut Garam (Studi Kasus di Desa Kedungmutih, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak) NO ASPEK YANG DIAMATI KETERANGAN 10. Lokasi Desa Kedungmutih, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak khususnya pangkalan KUB (Kelompok Usaha Bersama) Bina Karya tepatnya RT. 02 dan RW. 03.. 11. Waktu observasi Selama 3 bulan, yaitu bulan November sampai Januari 2014. 12. Struktur kepengurusan pengangkut garam Struktur kepengurusan pengangkut garam di pangkalan KUB (Kelompok Usaha Bersama) Bina Karya sistemnya tidak terlalu mengikat, karena apabila dari ketua organisasi mendapatkan pekerjaan 111

yang lebih baik, ia dapat berhenti dari jabatannya dan di gantikan oleh orang yang mampu menjabat menjadi ketua. Adapun struktur kepengurusan ketua, bendahara, sekretaris, dan anggota bertanggung jawab sepenuhnya dengan pangkalan. 13. Program kerja pengangkut garam Mengangkut garam Menurunkan garam Menjaga garam Renovasi pangkalan 14. Kondisi sosial, ekonomi, pendidikan pengangkut garam Mengembangkan pangkalan dengan cara menabung dari hasil mengangkut garam. Kondisi Sosial Hubungan kerja antara pengangkut garam satu dengan pengangkut garam yang lain sangat intim, karena dari pangkalan KUB (Kelompok Usaha Bersama) Bina Karya sudah menginvestasikan dana untuk sumbangan masjid dan mushola setiap minggunya, dan 112

apabila dari anggota pengangkut garam ada yang sakit dari pangkalan Bina Karya siap membantu sepenuhnya sampai sembuh pengangkut garam maupun dari tengkulak dan anggota lainnya. Kondisi Ekonomi Desa Kedungmutih yang terletak berdekatan dengan laut berpengaruh terhadap aktivitas warganya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, dimana mayoritas penduduknya sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan, tambak, pedagang dan petani garam itu saja hanya musim. Kondisi ekonominya tidak menentu, karena letak daerah yang bedekatan dengan laut pendapatannya terkadang tidak menentu dan musiman. Kondisi tersebut terkadang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari- 113

hari pengangkut garam. Pendidikan Rata-rata pendidikan pengangkut garam hanya lulusan belum tamat SD, SD dan SMP. Ada juga yang lulusan Madrasah Diniyyah. Rendahnya pendidikan pengangkut garam menyebabkan keterbatasan keterampilan sehingga kesulitan dalam mencari pekerjaan yang layak dan baik bagi mereka. 15. Cara kerja pengangkut garam Garam dengan berat 1 kwintal diletakkan di atas punggung atau digendong dengan selendang dari lahan sampai kapal dengan jarak kurang lebih 100 m. Biasanya dalam mengangkut garam sampai kapal atau pinggiran jalan, karena pengangkut garam perempuan kesulitan berjalan ketika ke kapal. Rata-rata hanya sampai jalan di 114

dekat Pangkalan KUB (Kelompok Usaha Bersama) Bina Karya, sedangkan cara kerja laki-laki pengangkut garam dengan cara karung ditaruh di atas punggung yang mana punggung sudah diberi pengaman supaya punggung tidak terasa sakit. Jarak yang ditempuh laki-laki pengangkut garam kurang lebih 5 meter. 16. Sistem kerja pengangkut garam Bisa langsung lewat pemilik petani garam atau bergabung dengan organisasi pengangkut garam salah satunya pangkalan KUB (Kelompok Usaha Bersama) Bina Karya. 17. Akses tengkulak Pembelian maupun penyaluran garam biasanya tidak hanya di luar kota yaitu Boyolali, Solo, Pekalongan, Juwono, Tegal, Tangerang. tetapi,ada juga sampai ke luar Jawa. Salah satunya daerah Batam, Kalimantan, Maluku dan 115

Sumatera. 18. Kehidupan sosial pengangkut garam Dengan sibuknya perempuan bekerja sebagai pengangkut garam terdapat dampak positif dan negatif yaitu menyebabkan hubungan interaksi antar warga kurang baik karena, setelah pulang dari bekerja pengangkut garam langsung tidur dan istirahat. Keluar saja itu hanya untuk sholat di masjid. Hal ini, juga didukung kondisi ekonomi keluarga yang terjepit, sedangkan dampak positifnya yaitu dengan adanya perempuan pengangkut garam dapat membantu perekonomian keluarga. 116

PEDOMAN WAWANCARA DAN TRANSKIP HASIL WAWANCARA 117

Pedoman Wawancara Ketua Organisasi Pengangkut Garam Pangkalan KUB (Kelompok Usaha Bersama) Bina karya I. Identitas Informan : a. Nama : b. Alamat : c. Usia : d. Agama : e. Pendidikan : f.status : (kawin/belum kawin) II. Daftar Pertanyan 1. Apa pendapat bapak dengan adanya pengangkut garam perempuan? 2. Bagaimana pendapat bapak dengan kerja pengangkut garam perempuan, apakah pekerjaan berjalan dengan baik? 3. Apakah bapak pernah membeda-bedakan kerja pengangkut garam perempuan dengan laki-laki? 4. Bagaimana bapak mengatur pengangkut garam perempuan dan laki-laki agar sesuai dengan pekerjaan yang mereka lakukan? 5. Apakah bapak pernah berkonflik dengan mereka? 6. Berapa jarak pengangkut garam perempuan sampai ke pangkalan? 7. Apakah jarak yang ditempuh pengangkut garam perempuan dan laki-laki itu sama pak? 8. Apa jenjang pendidikan pengangkut garam disini? 9. Bagaimana menurut bapak dengan pekerjaan pengangkut garam perempuan yang lebih berat dari pada pengangkut garam laki-laki, tetapi upah pengangkut garam perempuan lebih rendah? Apakah itu adil pak? 10. Apakah ada perbedaan harga garam antara pemilik garam dan tengkulak? 118

Pedoman Wawancara Perempuan Pengangkut Garam I. Identitas Informan : a. Nama : b. Alamat : c. Usia : d. Agama : e. Pendidikan : f. Status : (kawin/belum kawin) II. Daftar Pertanyan : 1. Mengapa ibu bekerja sebagai pengangkut garam? 2. Sejak kapan ibu mulai tertarik bekerja menjadi pengangkut garam? 3. Apakah ada keluarga ibu yang bekerja sebagai pengangkut garam? 4. Apa yang memotivasi ibu untuk bekerja sebagai pengangkut garam? 5. Siapa yang memiliki petani garam ini bu, apakah ibu sendiri atau bekerja di punya orang lain (bagi hasil)? kalau punya orang lain bagaimana sistem pembagian upahnya? 6. Siapa yang berpengaruh dalam pilihan ibu bekerja sebagai pengangkut garam? 7. Berapa kira-kira pendapatan yang diterima ibu dalam setiap harinya? 8. Apakah pekerjaaan yang ibu lakukan cukup membantu perekonomian keluarga? 9. Bagaimana cara ibu dalam mengangkut garam? 10. Apakah ibu mengalami kesulitan dalam mengangkut garam? 11. Apakah menurut ibu pembagian kerja cukup adil bagi ibu? 12. Apa pendapat ibu tentang perbedaan kerja bagi perempuan dan laki-laki? 13. Apa yang ibu rasakan ketika ibu bekerja sebagai pengangkut garam, padahal berat dan butuh tenaga yang ekstra? 14. Apa pandangan ibu bekerja sebagai pengangkut garam, padahal biasanya pekerjaan pengangkut garam dilakukan oleh laki-laki? 15. Apakah ibu pernah dibedakan ketika bekerja di lingkungan yang di dominasi lakilaki? 16. Bagaimana perilaku pengguna jasa angkut (pemilik tambak garam) kepada ibu? 119

17. Apakah ibu pernah diperlakukan tidak menyenangkan dari para pengguna jasa (pemilik tambak garam) maupun dari organisasi pengangkut garam? 18. Bagaimana hubungan yang terjalin antara ibu dan teman ibu dalam mengangkut garam (pengangkut garam lai-laki)? 19. Apakah ibu bekerja sebagai pengangkut garam saja, sebelum menjadi pengangkut garam ibu bekerja sebagai apa? 20. Apakah ibu bersaing keras dengan pengangkut garam laki-laki? 21. Bagaimana kehidupan sehari-hari ibu dirumah? 22. Bagaimana ibu mengatur kehidupan sehari-hari ibu di rumah dan pekerjaan sebagai pengangkut garam? 23. Apakah ibu pernah berkonflik dengan pemilik petani garam/ sesama pengangkut/dengan ketua organisasi pengangkut garam? 24. Apakah pernah terjadi konflik di rumah, karena tidak bisa membagi antara mengurus rumah dengan pekerjaan? 25. Bagaimana pendapat masyarakat dengan adanya pengangkut garam perempuan? 26. Menurut ibu, beratkah bekerja sebagai pengangkut garam? 27. Apakah ibu merasa lelah dan jenuh menjadi pengangkut garam? 28. Berapa karung/ keranjang besar yang ibu angkut dalam sehari? 29. Bagaimana interaksi ibu dengan warga sekitar, dengan kondisi ibu yang sibuk bekerja sebagai pengangkut garam. 30. Apakah ada perbedaan upah antara pengangkut garam laki-laki dan perempuan? 120

Pedoman Wawancara Laki-laki Pengangkut Garam I. Identitas Informan : a. Nama : b. Alamat : c. Usia : d. Agama : e. Pendidikan : f. Status : (kawin/belum kawin) II. Daftar Pertanyan : 1. Bagaimana pendapat bapak, dengan adanya perempuan pengangkut garam? 2. Apakah bapak setuju bahwa pekerjaan pengangkut garam adalah milik laki-laki, berilah alasan? 3. Apa pendapat bapak tentang perbedaan pekerjaan laki-laki dan perempuan? 4. Menurut bapak apakah pekerjaan pengangkut garam pantas dilakukan oleh perempuan? 5. Bagaimana bapak memperlakukan pengangkut garam perempuan? 6. Apakah bapak merasa tersaingi dengan kehadiran perempuan pengangkut garam? 7. Apakah bapak pernah berkonflik dengan perempuan pengangkut garam? 8. sejak kapan bapak mulai bekerja sebagai pengangkut garam? 9. Mengapa bapak tertarik dengan pekerjaan sebagai pengangkut garam? 10. Bagaimana sistem kerja dalam bekerja sebagai pengangkut garam? 11. Bagaimana cara mengangkut garam? 12. Bagaimana kehidupan sehari-hari bapak di rumah? 13. Apakah pekerjaan yang bapak lakukan cukup untuk memenuhi kebutuhan seharihari? 14. Berapa upah yang bapak dapatkan dalam sehari? 15. Apakah ada perbedaan upah antara laki-laki pengangkut garam dan perempuan? 121

Pedoman Wawancara Pemilik Petani Garam I. Identitas Informan : a. Nama : b. Alamat : c. Usia : d. Agama : e. Pendidikan : f. Status : (kawin/belum kawin) II. Daftar Pertanyan 1. Bagaimana pendapat bapak, dengan adanya pengangkut garam perempuan? 2. Bagaimana dengan kerja perempuan pengangkut garam, berjalan dengan baik atau tidak? 3. Bagaimana pembagian sistem kerja dengan pengangkut garam? 4. Bagaimana pembagian upah dengan pengangkut garam? 5. Berapa jarak yang di tempuh pengangkut garam perempuan sampai ke kapal? 6. Apakah jarak yang di tempuh pengangkut garam perempuan dan laki-laki itu sama pak? 7. Apakah bapak pernah membedakan antara pengangkut garam perempuan dengan pengangkut garam laki-laki? 8. Apakah ada konflik dengan buruh pengangkut garam, dan apa faktor yang mempengaruhi konflik tersebut? 9. Bagaimanakah bapak menjual garam, langsung ke tengkulak atau kepada orang lain? 10. Apakah ada perbedaan harga garam antara pemilik garam dan tengkulak? 122

Pedoman Wawancara Tengkulak Garam I. Identitas Informan : a. Nama : b. Alamat : c. Usia : d. Agama : e. Pendidikan : f. Status : (kawin/belum kawin) II. Daftar Pertanyan 1. Bagaimana pendapat bapak dengan adanya pengangkut garam perempuan? 2. Bagaimana dengan kerja pengangkut garam, berjalan dengan baik atau tidak? 3. Apakah bapak pernah membeda-bedakan antara pekerjaan pengangkut garam laki-laki dan perempuan? 4. Apakah pernah terjadi masalah pak dengan sistem penyaluran garam? 5. Di daerah manakah bapak sering membeli maupun menjual garam? 6. Apakah bapak pernah berkonfik dengan pengangkut garam? 7. Bagaimana menurut bapak dengan pekerjaan pengangkut garam perempuan yng lebih berat dari pada pengangkut garam laki-laki, tetapi upah pengangkut perempuan lebih murah? Apakah itu adil pak? 8. Bagaimana sistem pembelian dan penyaluran garam? 9. Berapa pendapatan sehari - hari sebagai penyalur garam? 10. Apakah ada perbedaan harga garam dari pemilik garam dan tengkulak? 123

Pedoman Wawancara Kepala Desa I. Identitas Informan : a. Nama : b. Alamat : c. Usia : d. Agama : e. Pendidikan : f. Status : (kawin/belum kawin) II. Daftar Pertanyan 1. Bagaimana pendapat bapak dengan adanya warga masyarakat yang bekerja sebagai perempuan pengangkut garam? 2. Apakah bapak pernah berkontribusi dalam pengangkut garam, misalnya dalam hal apa pak? 3. Apakah bapak pernah membeda- bedakan antara pekerjaan pengangkut garam perempuan dengan laki-laki? 4. Apakah pernah ada masalah, dengan adanya pengangkut garam perempuan? 5. Apa menurut bapak dengan sistem upah bagi pengangkut garam perempuan yang lebih murah dari pengangkut garam laki-laki, padahal kerjanya lebih berat dan jauh dari laki-laki? 6. Bagaimana menurut bapak dengan pekerjaan pengangkut garam perempuan yang lebih berat daripada pengangkut garam laki-laki, tetapi upah pengangkut perempuan lebih murah? Apakah itu adil pak? 7. Apakah bapak pernah berkonflik dengan tengkulak atau ketua organisasi pengangkut garam? 8. Bagaimana sistem pembelian garam dari tengkulak maupun pemilik garam? 9. Apakah ada perbedaan harga garam antara pemilik garam dan tengkulak? 10. Apa jenjang pendidikan pengangkut garam, pemilik garam dan tengkulak? 124