FINAL PANDUAN TEKNIS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER TINGKAT SMP

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

PEDOMAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

PENDIDIKAN FORMAL PROGRAM INTRAKURIKULER PROGRAM KOKURIKULER PROGRAM EKSTRAKURIKULER

1. STANDAR ISI. 1. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual siswa sesuai dengan tingkat kompetensi.

BAHAN AJAR. : Pengelolaan Ekskul Olahraga Sekolah Kode Mata Kuliah : POR 309. Materi : Hakikat Ekstrakurikuler

PROGRAM KERJA KOORDINATOR EKSTRAKURIKULER SMP ITUS JALAKSANA TAHUN AJARAN 2015/2016 SMP ITUS

PRAMUKA EKSTRAKULIKULER WAJIB DI SEKOLAH. Saipul Ambri Damanik

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PANDUAN MODEL PENGEMBANGAN DIRI

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

STANDAR ISI 1 Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi 4 4 sikap spiritual siswa sesuai dengan tingkat kompetensi.

TANYA JAWAB PERTANYAAN UMUM TENTANG

PENGARUH KEIKUTSERTAAN SISWA DALAM BIMBINGAN BELAJAR DAN EKSTRAKURIKULER TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA. Karim

BAB I PENDAHULUAN. ini berpengaruh terhadap berbagai aspek. Salah satunya terhadap kegiatan

Posisi Bimbingan dan Konseling dalam Kerangka Ilmu Pendidikan. Siti Fatimah, S.Psi., M.Pd

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81A TAHUN 2013 TENTANG IMPLEMENTASI KURIKULUM

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

INSTRUMEN PENILAIAN LOMBA SEKOLAH BERKARAKTER KEBANGSAAN TINGKAT TK, SD, SMP DAN SMA/SMK

PANDUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

EDISI : 2. PENGEMBANGAN RPP. Modul : Pengembangan RPP Soal-soal seputar RPP

BAB XI LAYANAN KEGIATAN EKSTRA KURIKULER

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Hedi Ardiyanto Hermawan

Semoga Buku Tanya Jawab ini bermanfaat. Jakarta, Februari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional kabupaten hingga diimplementasikan langsung disekolah

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa :

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

PENYUSUNAN PENYUSUN KTSP

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Selain mendididik siswa untuk. pemahaman, daya pikir, keterampilan dan kemampuan-kemampuan lain.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong kemajuannya dengan kekreatifan guru dan murid. Selain itu,

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. individu terutama dalam mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa dan negara.

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, mengembangkan potensi diri, membentuk pribadi yang bertanggung

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG PEMBINAAN KESISWAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Dunia pendidikan di indonesia sudah berkembang sejak dahulu dan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN KOTA BALIKPAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG PEMBINAAN KESISWAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 9 TAHUN 2013

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Penulis : R. Rosnawati SMA/MA/SMA-LB/SMK

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

SUPLEMEN 1 BUKU PANDUAN ADIWIYATA TENTANG PENJELASAN PENCAPAIAN SEKOLAH ADIWIYATA

PELUANG BISNIS BIMBINGAN EKSTRA KURIKULER

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan yang seluas-luasnya. Pendidikan dapat dimaknai sebagai

LAMPIRAN. Berikut adalah lampiran pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada sekolah SMA. Santa Patricia berdasarkan metode penelitian wawancara.

BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

BAHAN AJAR. : Pengelolaan Ekskul Olahraga Sekolah Kode Mata Kuliah : POR 309. Materi : Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Ekskul

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 911 TAHUN 2011 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Budaya kekerasan dan kemerosotan akhlak yang menimpa anak-anak usia

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk. pengetahuan dan keterampilan baru sehingga dapat diperoleh manusia

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembukaan Undang undang Dasar Negara Republik Indonesia

A. LATAR BELAKANG MASALAH

HAKEKAT EKSKUL OLAHRAGA DI SEKOLAH BY SULISTIYONO, M.PD DKK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)

Nomor : 888 /Dj.I/DT.I.II./3/HM.01/05/2016 Jakarta, 30 Mei 2016 Lamp : 1(satu) set Perihal : Panduan Ibadah Ramadhan SMP

BUPATI MESUJI PERATURAN BUPATI MESUJI NOMOR TAHUN 2017

BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KATA PENGANTAR. Jakarta, 00Juni 2015 Direktur Pembinaan SMA, Harris Iskandar, Ph.D NIP Panduan Pengembangan KTSP

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG PEMBINAAN KESISWAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

FINAL PANDUAN TEKNIS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER TINGKAT SMP DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA 2014 i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR 1 DAFTAR ISI 2 BAB I PENDAHULUAN 3 A. Latar Belakang 3 B. Sasaran 4 C. Tujuan 5 D. Dasar Hukum 5 BAB II PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP 6 A. Pengertian 6 B. Fungsi dan Tujuan 6 C. Bentuk 7 D. Prinsip 7 E. Lingkup 8 BAB III MANAJEMEN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER 9 A. Perencanaan 9 BAB IV B. C. D. Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Penilaian Evaluasi 11 15 15 16 TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB BIROKRASI A. Pemerintah Pusat 16 B. Pemerintah Provinsi 16 C. Pemerintah Kabupaten/Kota 16 D. Penyelenggara sekolah swasta 17 E. Satuan Pendidikan 17 BAB V PENUTUP 18 DAFTAR PUSTAKA 19 LAMPIRAN: 20 1 Contoh: Format Panduan Kegiatan Ekstrakurikuler 20 2 Surat Pemberitahuan Pengisian Angket Kegiatan 21 Ekstrakurikuler Pilihan dan Surat Pernyataan Kesanggupan 3 Angket Kegiatan Ekstrakurikuler SMP 22 4 Surat Pernyataan Kesanggupan Mengikuti Kegiatan 23 Ekstrakurikuler Pilihan ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pengembangan potensi peserta didik sebagaimana dimaksud dalam tujuan pendidikan nasional tersebut dapat diwujudkan melalui kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan salah satu kegiatan dalam program kurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler adalah program kurikuler yang alokasi waktunya tidak ditetapkan dalam kurikulum. Kegiatan ekstrakurikuler mengarahkan kebutuhan perkembangan peserta didik yang berbeda, seperti perbedaan sense akan nilai moral dan sikap, kemampuan, dan kreativitas. Melalui partisipasinya dalam kegiatan ekstrakurikuler peserta didik dapat belajar dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dengan orang lain, serta menemukan dan mengembangkan potensinya. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 disebutkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas ekstrakurikuler wajib dan ekstra kurikuler pilihan. Kegiatan ekstrakurikuler wajib berbentuk pendidikan kepramukaan, merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler pilihan merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang dikembangkan dan diselenggarakan oleh sekolah sesuai bakat dan minat peserta didik. Pengembangan berbagai bentuk kegiatan ekstrakurikuler pilihan dilakukan dengan mengacu pada prinsip partisipasi aktif dan menyenangkan serta mengakomodir kegiatan seni dan olahraga tradisional. Pengembangan berbagai bentuk kegiatan ekstrakurikuler pilihan dilakukan melalui tahapan: 1. Identifikasi kebutuhan, potensi, dan minat peserta didik; 2. Analisis sumber daya yang diperlukan untuk penyelenggaraannya; 3. Pemenuhan kebutuhan sumber daya sesuai pilihan peserta didik atau menyalurkannya ke satuan pendidikan atau lembaga lainnya; 4. Penyusunan program kegiatan ekstrakurikuler; dan 5. Penetapan bentuk kegiatan yang diselenggarakan; Oleh karena kegiatan ekstrakurikuler merupakan perangkat operasional (supplement dan complements) kurikulum, maka perlu disusun dan dituangkan dalam rencana kerja tahunan/kalender pendidikan satuan pendidikan. Sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 53 ayat (2) butir a dan pada Pasal 79 ayat (2) butir b menyatakan 1

bahwa Kegiatan Ekstrakurikuler termasuk di dalam rencana kerja tahunan satuan pendidikan, dan Kegiatan Ekstrakurikuler perlu dievaluasi pelaksanaannya setiap semester oleh satuan pendidikan. Berdasarkan uraian tersebut di atas agar sekolah lebih terarah dan mudah menyusun kegiatan ekstrakurikuler dalam rencana program tahunan maupun dalam pelaksanaan evaluasi maka perlu adanya pedoman atau panduan yang menjadi rujukan Kegiatan Ekstrakurikuler. B. Tujuan Pedoman kegiatan ekstrakurikuler ini disusun dengan tujuan untuk. 1. Menjadi arahan operasional dalam pengembangan program dan kegiatan ekstrakurikuler oleh sekolah (SMP). 2. Menjadi arahan operasional dalam pelaksanaan dan penilaian kegiatan ekstrakurikuler di tingkat sekolah (SMP) C. Sasaran Pedoman kegiatan ekstrakurikuler ini diharapkan bermanfaat bagi pengguna yang meliputi : 1. Dewan guru dan tenaga kependidikan sebagai pengembang dan pembina program ekstrakurikuler. 2. Kepala sekolah sebagai penanggung jawab program ekstrakurikuler di satuan pendidikan. 3. Komite sekolah sebagai mitra sekolah yang mewakili orang tua peserta didik dalam pengembangan program dan dukungan pelaksanaan program ekstrakurikuler. D. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan; 2

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah; 6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah; 7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah; 8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah; 9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar dan Menengah; 10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/MadrasahTsanawiyah; 11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah; 12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. 13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. 14. Permen dikbud No 104 Th 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Menengah 3

BAB II PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP A. Pengertian Beberapa istilah yang perlu dijelaskan dalam pedoman ini adalah sebagai berikut. 1. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan. 2. Satuan pendidikan adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) adalah jenjang pendidikan dasar setelah sekolah dasar dalam sistem pendidikan nasional. 3. Kegiatan ekstrakurikuler wajib merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik. 4. Kegiatan ekstrakurikuler pilihan merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan sesuai bakat dan minat peserta didik. B. Fungsi dan Tujuan 1. Fungsi Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah memiliki fungsi pengembangan, sosial, rekreatif, dan persiapan karir. a. Fungsi pengembangan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mendukung perkembangan personal peserta didik melalui perluasan minat, pengembangan potensi, dan pemberian kesempatan untuk pembentukan karakter, dan pengembangan diri b. Fungsi sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik. Kompetensi sosial dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperluas pengalaman sosial, praktek keterampilan sosial, dan internalisasi nilai moral dan nilai sosial. c. Fungsi rekreatif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dalam suasana rileks, menggembirakan, dan menyenangkan sehingga menunjang proses perkembangan peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat menjadikan kehidupan atau atmosfer sekolah lebih menantang, menyenangkan, dan lebih menarik bagi peserta didik. 4

d. Fungsi persiapan karir, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik melalui pengembangan kapasitas, bakat, dan minat. 2. Tujuan Kegiatan ekstrakurikuler diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, keterampilan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional C. Bentuk Bentuk kegiatan ekstrakurikuler dapat berupa: a. Krida, misalnya: Kepramukaan, Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS), Palang Merah Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), dan lainnya; b. Karya ilmiah, misalnya: Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, dan lainnya; c. Latihan olah-bakat dan latihan olah-minat, misalnya: pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya, pecinta alam, jurnalistik, teater, tari tradisional, musik daerah, teknologi informasi dan komunikasi, rekayasa, dan lainnya; d. Keagamaan, misalnya: kajian keagamaan, baca tulis Al quran, pesantren kilat, retreat, pendalaman alkitab, kebaktian, bagawat gita, upanayana, dharmatula, dhama asram. e. Bentuk kegiatan lainnya sesuai dengan materi pembinaan kesiswaan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 38 Tahun 2008. D. Prinsip Kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dikembangkan dengan prinsip: (1) partisipasi aktif yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh sesuai dengan minat dan pilihan masing-masing; dan (2) menyenangkan yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan dalam suasana yang menggembirakan bagi peserta didik; (3) mengembangkan keterampilan seni, olahraga, dan yang lain sesuai pilihan siswa. 5

E. Lingkup Lingkup kegiatan ekstrakurikuler meliputi: 1. Individual, yakni kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik secara perorangan, sesuai pilihannya. 2. Berkelompok, yakni kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik secara: a. Berkelompok dalam satu kelas (klasikal). b. Berkelompok dalam kelas paralel c. Berkelompok antarkelas 6

BAB III MANAJEMEN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER Manajemen kegiatan ekstrakurikuler meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan evaluasi A. Perencanaan Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 kegiatan ekstrakurikuler dikelompokkan menjadi kegiatan ekstrakurikuler wajib dan kegiatan ekstrakurikuler pilihan. Dalam Kurikulum 2013 Pendidikan Kepramukaan merupakan ekstrakurikuler wajib, karena dalam pendidikan kepramukaan mengajarkan nilai-nilai, norma, dan pembentukan sikap dan kepribadian peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan diperuntukkan bagi peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK. Pelaksanaannya dapat bekerja sama dengan organisasi kepramukaan setempat/terdekat dengan mengacu kepada Pedoman dan Prosedur Operasi Standar Pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib. Ekstrakurikuler pilihan merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan sesuai bakat dan minat peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler pilihan dapat berbentuk latihan olah-bakat seni dan olaraga serta latihan olah-minat sesuai pilihan. Sekolah wajib menyusun rencana program kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan bagian dari Rencana Kerja Sekolah. Substansi Program Kegiatan Ekstrakurikuler tersebut sekurang-kurangnya memuat: 1. Rasional dan tujuan umum; 2. Jenis dan deskripsi setiap kegiatan ekstrakurikuler; 3. Pengelolaan; 4. Pendanaan; dan 5. Evaluasi 6. Lampiran yang berisi: perencanaan kegiatan masing-masing ekstra kurikuler. Program kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dikembangkan dengan mempertimbangkan penggunaan sumber daya bersama yang tersedia pada gugus/klaster sekolah. Penggunaannya difasilitasi oleh pemerintah provinsi atau pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan kewenangan masing-masing. Program kegiatan ekstrakurikuler disosialisasikan kepada peserta didik dan orangtua/wali pada setiap awal tahun pelajaran. Pengembangan kegiatan ekstrakurikuler pilihan di sekolah dapat dilakukan melalui tahapan: (1) analisis sumber daya yang diperlukan dalam penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler; (2) identifikasi kebutuhan, potensi, dan minat peserta didik; (3) menetapkan bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan; (4) 7

mengupayakan sumber daya (pelatih/instruktur) sesuai pilihan peserta didik dari satuan pendidikan dan atau lembaga lainnya; (5) menyusun program kegiatan ekstrakurikuler. 1. Analisa sumber daya yang diperlukan dalam penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler; Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui potensi dan kondisi sarana dan prasarana, tenaga dan anggaran untuk menjamin pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler akan berjalan dengan baik. 2. Identifikasi kebutuhan, potensi, dan minat peserta didik; Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui bakat dan minat siswa serta jenis kegiatan ekstrakurikuler yang diminati oleh siswa termasuk kegiatan seni dan olahraga tradisional. 3. Menetapkan bentuk kegiatan yang diselenggarakan. Berdasarkan analisa sumberdaya dan identifikasi, potensi, dan minat peserta didik maka sekolah dapat menetapkan bentuk dan jenis kegiatan ekstrakurikuler yang diprogramkan sekolah. 4. Mengupayakan sumber daya (pelatih/instruktur) sesuai pilihan peserta didik dari satuan pendidikan lembaga lainnya. Strategi tersebut dilakukan dalam rangka efektif dan efisiensi pelaksanaan program ekstrakurikuler tanpa mengurangi tingkat kualitas pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. 5. Menyusun Program Kegiatan Ekstrakurikuler. Dalam menyusun program Kegiatan Ekstrakurikuler, satuan pendidikan perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut : a. Kepala sekolah menugaskan wakasek bidang akademik/kurikulum dan wakasek bidang kesiswaan untuk menyusun rencana kegiatan ekstrakurikuler; b. Kepala sekolah memberikan arahan teknis tentang program kegiatan ekstrakurikuler dengan menguraikan subtansi program yang harus dibuat. c. Wakasek bidang akademik/kurikulum dan wakasek bidang kesiswaan menyusun rencana kegiatan ekstrakurikuler sebagaimana arahan Kepala Sekolah. d. Untuk mengoptimalkan kegiatan ekstrakurikuler mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, satuan pendidikan dapat membentuk Tim Pembinaan Ekstrakurikuler dibawah koordinasi Wakasek Kesiswaan. Program ekstrakurikuler berikut adalah contoh yang dapat dikembangkan di satuan pendidikan sesuai dengan kondisi dan kemampuan yang dimilikinya. 1. Klub Seni: tari, paduan suara, teater, melukis, musik/band, dan berbagai kesenian daerah 2. Klub diskusi bahasa: sastra, puisi, debat bahasa Inggris, orasi 3. Klub olahraga: Bola Voli, Sepak bola, Basket, Dayung, Badminton, Renang, Atletik, Silat, Karate, Yudo, Marchingband, Bela Diri lainnya. 4. Klub Pencinta Matematika, KIR, Komputer, Otomotif, Elektronika. 8

5. Klub Pencinta Alam, Pendaki Gunung, Pencinta Kupu-kupu, Arung Jeram, Pencinta Astronomi, Kebersihan Lingkungan, Pertanian 6. Klub Kelompok Pekerja Sosial, Polisi Lalu Lintas Sekolah, PMI, PKS, Tonti 7. Perkumpulan Pengelola Rumah Ibadah, Kelompok Peduli Rumah Jompo, Kelompok Peduli Rumah Yatim B. Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Semua peserta didik harus mengikuti program ekstrakurikuler wajib kepramukaan (kecuali bagi siswa yang terkendala), dan bagi mereka dapat mengikuti suatu program ekstrakurikuler pilihan baik yang terkait maupun yang tidak terkait dengan suatu mata pelajaran di satuan pendidikan tempatnya belajar. Penjadwalan waktu kegiatan ekstrakurikuler sudah harus dirancang pada awal tahun atau semester dan di bawah bimbingan kepala sekolah atau wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan kesiswaan. Jadwal waktu kegiatan ekstrakurikuler diatur sedemikian rupa sehingga tidak menghambat pelaksanaan kegiatan kurikuler atau dapat menyebabkan gangguan bagi peserta didik dalam mengikuti kegiatan kurikuler. Oleh karena itu pada masing-masing kegiatan ekstra kurikuler dibuat Panduan Kegiatan Ekstrakurikuler yang berlaku di satuan pendidikan. Contoh panduan yang dapat dikembangkan 1. Panduan Esktrakurikuler Silat 2. Panduan Esktrakurikuler Ensambel Musik 3. Panduan Esktrakurikuler Klub Sepakbola 4. Panduan Esktrakurikuler Teater 5. dll Isi panduan kegiatan ekstrakurikuler yang diberlakukan pada satuan pendidikan minimal memuat : a. Pendahuluan yang terdiri atas latar belakang dan tujuan b. Penanggungjawab c. Tempat dan waktu pelaksanaan d. Peserta e. Materi /program/kegiatan f. Penilaian g. Pembiayaan h. Penutup terdiri atas kesimpulan dan saran Oleh karena kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas ekstrakurikuler wajib dan ekstra kurikuler pilihan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan 9

Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah maka strategi pelaksanaan masing-masing kegiatan ekstrakurikuler dijelaskan sebagai berikut. 1. Strategi Pelaksanaan Ekstrakurikuler Pilihan Kegiatan ekstrakurikuler pilihan dilakukan di luar jam pelajaran kurikuler yang terencana setiap hari. Kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan setiap hari atau waktu tertentu (blok waktu). Kegiatan ekstrakurikuler seperti OSIS, klub olahraga, atau seni mungkin saja dilakukan setiap hari setelah jam pelajaran usai. Sementara itu kegiatan lain seperti Klub Pencinta Alam, Panjat Tebing, Pendaki Gunung dan kegiatan lain yang memerlukan waktu panjang dapat direncanakan sebagai kegiatan dengan waktu tertentu (blok waktu). Pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler diupayakan untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dan mendukung terwujudnya visi misi sekolah. Setiap pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler diusahakan suasana yang kondusif, tidak terlalu membebani siswa dan tidak merugikan aktivitas kurikuler sekolah. Pelaksanaan kegiatan diupayakan konsisten sebagaimana telah diatur dalam Panduan Kegiatan Ekstrakurikuler. Satuan pendidikan sebelum melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler pilihan sesuai dengan program kegiatan ekstrakurikuler yang telah ditetapkan serta berdasarkan Panduan Kegiatan Ekstrakurikuler yang telah dibuat oleh sekolah perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Sekolah mengoptimalkan warga sekolah seperti kepala sekolah, para wakil kepala sekolah, guru-guru, wali kelas, guru/petugas BK, tata usaha dan kerumahtanggaan, pustakawan, dan pengurus OSIS, dewan penggalang, dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler. b. Sekolah mengembangkan jejaring dengan berbagai pihak di luar organisasi sekolah dan memiliki keterkaitan fungsional dengan kepentingan penyelenggaraan program ekstrakurikuler, kwartir, tokoh masyarakat, dunia usaha, pengurus MGMP, klub olahraga, klub seni, perajin, pemerintah setempat dan lain-lain. c. Mengoptimalkan tenaga guru/instruktur dari sekolah sendiri yang memiliki latar belakang pendidikan yang relevan dan atau guru yang memiliki minat yang kuat sesuai bidang ekstrakurikuler. Jika sekolah tidak memiliki guru/instruktur yang berlatarbelakang pendidikan relevan dan tidak mempunyai guru yang berminat untuk menyelenggarakan program ekstrakurikuler, sekolah dapat mengusahakan dengan cara: Mengundang guru/instruktur di bidang ekstrakurikuler dari sekolah/lembaga pendidikan lain yang berdekatan melalui kerja sama yang saling menguntungkan. Sekolah dapat memanfaatkan nara sumber/tenaga ahli yang ada dan potensial pada masyarakat sekitar sekolah. 10

Berdasarkan uraian di atas selanjutnya sekolah dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut : a. Persiapan 1) Guru pembimbing/instruktur/pelatih mengecek tempat kegiatan dan peralatan ekstra kurikuler; 2) Guru pembimbing/instruktur/pelatih mengecek kondisi siswa untuk meyakinkan bahwa siswa siap untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Guru/instruktur/pelatih meyampaikan tujuan, isi, dan bentuk latihan yang akan dilakukan pada hari itu. b. Pelaksanaan 1) Guru pembimbing/instruktur/pelatih harus siap dan menguasai materi yang akan diberikan, dan pelaksanaan kegiatan diawali : a) Berdoa b) Yel-yel klub/sekolah c) Melakukan pengecekan siswa/absensi d) Pengantar dan merefleksi kegiatan sebelumnya e) Kegiatan pendahuluan atau pemanasan (untuk yang olahraga) 2) Penyampaian materi sesuai dengan program yang telah ditetapkan dalam penduan disampaikan secara jelas bila perlu ada peragaan/contoh a) Sikap dan tutur kata dalam penyampaian materi baik dan bisa menjadi contoh bagi siswa b) Memastikan bahwa semua siswa yang dilatih/bimbing terlayani dengan baik c) Melakukan gerakan pemulihan (olahraga) d) Mengecek peralatan yang digunakan dan menyimpan kembali ke tempat semula. e) Mengakhiri kegiatan dengan berdoa f) Bersalaman 3) Catatan personal/kepribadian a) Catatan kedisiplinan dan tanggungjawab b) Catatan keseriusan dan komitmen dalam kegiatan 11

2. Strategi Pelaksanaan Ekstrakurikuler Wajib Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Kepramukaan merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik. Kegiatan yang dilakukan di luar sekolah atau terkait dengan berbagai satuan pendidikan lainnya, seperti Jambore Pramuka, ditentukan oleh pengelola/pembina Kepramukaan dan diatur agar tidak bersamaan dengan waktu belajar kurikuler rutin. Desain Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan dalam Kurikulum 2013, pada dasarnya berwujud proses aktualisasi dan penguatan capaian pembelajaran Kurikulum 2013, ranah sikap dalam bingkai KI-1, KI-2, dan ranah keterampilan dalam KI-4, sepanjang yang bersifat konsisten dan koheren dengan sikap dan kecakapan Kepramukaan. Dengan demikian terjadi proses saling interaktif dan saling menguatkan (mutually interactive and reinforcing.) Secara programatik, ekstrakurikuler wajib Pendidikan Kepramukaan diorganisasikan dalam model sebagai berikut : No. Nama Model Sifat Pengorganisasian Kegiatan Model Blok Model Aktualisasi Reguler di Gugus Depan Wajib,setahun sekali, berlaku bagi seluruh peserta didik, terjadwal, penilaian umum Wajib, rutin, terjadwal, berlaku untuk seluruh peserta didik dalam setiap kelas, penjadwalan, dan penilaian formal Sukarela, berbasis minat 1. Kolaboratif 2. Bersifat intramural atau ekstramural (di luar dan/atau didalam lingkungan satuan pendidikan) 1. Pembina Pramuka 2. Bersifat intramural (dalam lingkungan satuan pendidikan) Sepenuhnya dikelola oleh Gugus Depan Pramuka pada satuan pendidikan. Penjelasaan teknis lebih lanjut pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukan dapat dibaca secara rinci sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Menengah. 12

C. Penilaian Penilaian perlu diberikan terhadap kinerja peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler. Kriteria keberhasilan lebih ditentukan oleh proses dan keikutsertaan peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler yang dipilihnya. Penilaian dilakukan secara kualitatif. Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai minimal baik pada kegiatan ekstrakurikuler wajib pada setiap semester. Nilai yang diperoleh pada kegiatan ekstrakurikuler wajib Kepramukaan berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta didik. Peserta didik yang mendapatkan nilai di bawah baik dalam dua semester atau satu tahun perlu mendapat bimbingan terus menerus untuk mencapai nilai baik Persyaratan demikian tidak dikenakan bagi peserta didik yang mengikuti program ekstrakurikuler pilihan. Meskipun demikian, penilaian tetap diberikan dan dinyatakan dalam buku rapor. Penilaian didasarkan atas keikutsertaan dan prestasi peserta didik dalam suatu kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti. Hanya nilai memuaskan atau di atasnya yang dicantumkan dalam buku rapor. Satuan pendidikan dapat dan perlu memberikan penghargaan kepada peserta didik yang memiliki prestasi sangat memuaskan atau cemerlang dalam satu kegiatan ekstrakurikuler wajib atau pilihan. Penghargaan tersebut diberikan untuk pelaksanaan kegiatan dalam satu kurun waktu akademik tertentu; misalnya pada setiap akhir semester, akhir tahun, atau pada waktu peserta didik telah menyelesaikan seluruh program pembelajarannya. Penghargaan tersebut memiliki arti sebagai suatu sikap menghargai prestasi seseorang. Kebiasaan satuan pendidikan memberikan penghargaan terhadap prestasi baik akan menjadi bagian dari diri peserta didik setelah mereka menyelesaikan pendidikannya. Penilaian ekstrakurikuler memperhatikan keaktifan dan partisipasi siswa meliputi penilaian sikap dan keterampilan. Penilaian sikap disiplin, kerjasama, sopan santun, keberanian, dan kejujuran. Penilaian keterampilan meliputi penilaian kompetensi dan penilaian penugasan D. Evaluasi Satuan pendidikan melakukan evaluasi Program Kegiatan Ekstrakurikuler pada setiap akhir tahun ajaran untuk mengukur ketercapaian tujuan pada setiap indikator yang telah ditetapkan. Hasil evaluasi ini digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, mencari solusi dari kendala dan permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, sekaligus untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas kegiatan ekstrakurikuler. Untuk memastikan apakah para pembina ekstrakurikuler melaksanakan kegiatan tersebut dengan baik, maka pihak sekolah diharapkan membentuk tim yang melakukan pengawasan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler tersebut. 13

BAB IV TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB BIROKRASI Pihak-pihak yang terkait dengan pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian kegiatan ekstrakurikuler antara lain : A. Pemerintah 1. Menyusun rencana program dan kegiatan 2. Menyusun panduan kegiatan ekstrakurikuler sekolah 3. Melaksanakan koordinasi dan sosialisasi program dengan pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota 4. Memfasilitasi kegiatan lomba-lomba atau festival sebagai ajang unjuk kebolehan hasil kegiatan ekstrakurikuler tingkat nasional 5. Mengelola laporan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dari daerah 6. Melaksanakan supervisi, monitoring, dan evaluasi program B. Pemerintah Provinsi 1. Menyusun rencana program dan kegiatan 2. Melaksanakan bimbingan teknis pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler sekolah 3. Melakukan pembinaan kepada sekolah 4. Melaksanakan sosialisasi pengelolaan ekstrakurikuler oleh sekolah kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota 5. Mengalokasikan anggaran untuk pembinaan pengelolaan ekstrakurikuler di sekolah 6. Memfasilitasi kegiatan lomba-lomba atau festival sebagai ajang unjuk kebolehan hasil kegiatan ekstrakurikuler tingkat propinsi. 7. Melaksanakan supervisi, monitoring dan evaluasi program 8. Melaporkan perkembangan pelaksanaan ekstrakurikuler kepada pemerintah pusat C. Pemerintah Kabupaten/Kota 1. Menyusun rencana program dan kegiatan 2. Melaksanakan bimbingan teknis pelaksanaan ekstrakurikuler kepada sekolah 3. Mengalokasikan anggaran tiap tahun untuk pembinaan, bantuan dan perbaikan sarana ekstrakurikuler 4. Melaksanakan kegiatan lomba-lomba atau festival sebagai ajang unjuk kebolehan hasil kegiatan ekstrakurikuler 5. Melakukan supervisi, monitoring, dan evaluasi 6. Melaporkan perkembangan pembinaan kegiatan ekstrakurikuler kepada pemerintah pusat melalui pemerintah provinsi 14

D. Penyelenggara sekolah swasta 1. Menyusun rencana program dan kegiatan 2. Mendukung pemerintah dalam pengembangan ekstrakurikuler di sekolah 3. Melaksanakan pembinaan sekolah dalam kegiatan ekstrakurikuler 4. Memfasilitasi kegiatan lomba-lomba atau festival sebagai ajang unjuk kebolehan hasil kegiatan ekstrakurikuler tingkat yayasan 5. Mengalokasikan anggaran tiap tahun untuk pembinaan menjadi tanggungjawabnya E. Satuan Pendidikan 1. Menyusun program kegiatan ekstrakurikuler 2. Menyiapkan pembina/pelatih, sarana, dan prasarana yang memadai untuk kegiatan ekstrakurikuler 3. Melaksanakan kegiatan lomba-lomba atau festival sebagai ajang unjuk kebolehan hasil kegiatan ekstrakurikuler tingkat sekolah. Misal pada saat setelah UAS pada peringatan hari besar nasional atau pada acara tutup tahun sekolah 4. Melaksanakan supervisi dan pembinaan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, 5. Melaksanakan evaluasi terhadap program ekstrakurikuler. 15

BAB V PENUTUP Demikian pedoman ini disusun sebagai arahan/panduan operasional dalam pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian program ekstrakurikuler pada satuan pendidikan. Semoga pengembangan dan pelaksanaan program ekstrakurikuler pada satuan pendidikan menuai manfaat yang signifikan dalam pengembangan bakat, minat, kemampuan intelektual, emosional, spiritual, sosial, serta pengembangan keterampilan dan kepribadian peserta didik. 16

DAFTAR PUSTAKA Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Pedoman Penyelenggaraan Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan Di Satuan Pendidikan, Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan, 2014 Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Panduan Pelaksanaan Kepramukaan Sekolah Menengah Pertama, Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, 2013 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka Peraturan Menteri Dikbud RI Nomor 62 Tahun 2014 tentang kegiatan ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Menengah. Peraturan Menteri Dikbud RI Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan pada Pendidikan Dasar dan Menengah. 17

Lampiran 1: CONTOH FORMAT KEGIATAN EKSTRAKURIKULER Sampul sekurang-kurangnya memuat: Bagian atas Logo dan nama sekolah Di bawah logo dan nama sekolah Nama KEGIATAN EKSTRAKURIKULER Di tengah 1. Halaman Kata Pengantar 2. Halaman daftar Isi 3. Halaman pendahuluan Berisi : Latar belakang/filosofi Dasar hukum Tujuan sasaran 4. Penanggungjawab Kegiatan Berisi : Susunan Personil mulai yang bertanggungjawab terhadap kegiatan dan Pelatih/Pembina 5. Tempat Kegiatan dan Waktu 6. Peserta 7. Materi Latihan/Kegiatan Berisi : Struktur program/materi pelatihan/kegiatan 8. Penilaian 9. Biaya 10. Penutup 18

Lampiran 2: CONTOH : SURAT PEMBERITAHUAN PENGISIAN ANGKET KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PILIHAN DAN SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN Logo sekolah dan nama sekolah beserta alamat Jakarta, 2014 Nomor : Kepada : Lampiran : 1 (satu) Yth. Orangtua/Wali murid Hal : Angket Kegiatan SMP Ekstrakurikuler Dengan hormat, bersama ini kami sampaikan Angket Kegiatan Ekstra Kurikuler SMP. yang berisi daftar Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan bagi siswa untuk tahun pelajaran.. Berkaitan dengan hal tersebut kami mohon Bapak/Ibu orang tua siswa/wali dimohon untuk mengarahkan putra/putrinya dalam memilih kegiatan ekstrakurikuler pilihan yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Setiap siswa dapat memilih maksimum 2 jenis kegiatan. Berikut juga kami sampaikan Surat Pernyataan Kesanggupan Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan untuk mendapatkan tanda tangan putra/putri Bapak/Ibu sekalian. Angket dan Surat Pernyataan Kesanggupan Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan setelah ditandatangani oleh putra/putri dan Bapak/Ibu, segera dikembalikan ke sekolah melalui Walikelas masing-masing paling lambat 1 (satu) minggu setelah diterimanya angket dan Surat Pernyataan. Demikian, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih. Kepala Sekolah.. 19

Logo sekolah dan nama sekolah beserta alamat NAMA SISWA : KELAS :.. NIS ANGKET KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PILIHAN SMP TAHUN PELAJARAN. Petunjuk Pengisian! 1. Berilah lingkaran pada nomor di depan jenis ekstrakurikuler yang paling sesuai dengan bakat dan minat putra/putri Bapak/Ibu 2. Pilihan maksimum 2 (dua) jenis 3. Angket ditandatangani oleh siswa dan diketahui oleh orangtua/wali JENIS EKSTRAKURIKULER PILIHAN 1. Karate 10. PMR 2. Futsal 11. Seni Tari 3. Bola Basket 12. Seni Baca Al-Quran (Qiro ah) 4. Desain Grafis 13. Paduan Suara 5. Bela Diri / Pencak Silat 14. Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) 6. Bola Voli 15. Robotik 7. TONTI 16. Mengetahui Orang Tua Siswa Jakarta, 2014 Nama Siswa 20

Logo sekolah dan nama sekolah beserta alamat SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PILIHAN SMP TAHUN PELAJARAN. Saya yang bertanda tangan dibawah ini, Nama Lengkap : Kelas : NIS : Nama Orang Tua : Dengan sungguh sungguh dan penuh tanggung jawab MENYATAKAN Kesanggupan untuk mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan. dan. Serta akan mentaati segala ketentuan yang telah ditetapkan. Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan tanpa tekanan dari pihak manapun serta diketahui/ disetujui orangtua/wali saya. Mengetahui Orang Tua Siswa Jakarta, 2014 Nama Siswa 21