RENCANA PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING (Cyber Counseling)

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING (cyber counseling) Nama Kelompok: (Semester 4A) 1. Ni Luh Asri 2. Helida 3. Gede Krisna Pratama

TEKNOLOGI INFORMASI BIMBINGAN KONSELING

RENCANA PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING (cyber counseling) :..x x 45 menit (sesuai bobot layanan)

RENCANA PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING (cyber counseling) Adapun, manfaat mengenal kepribadian diri sendiri diantaranya adalah sebagai berikut :

RENCANA PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING (RPBK)

RENCANA PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING (cyber counseling)

http//:

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN MODEL KOOPERATIF DAN DISCOVERY PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 0710 ALIAGA IV

BAB II KAJIAN PUSTAKA

1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Syabibah Nurul Amalina, 2013

STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memasuki era globalisasi, remaja sebagai generasi penerus

BAB II LANDASAN TEORITIK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Giska Nabila Archita,2013

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan suatu tahapan pendidikan formal yang menuntut

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KREATIFITAS MAHASISWA BIOLOGI DALAM BELAJAR BIOKIMIA MELALUI DIAGRAM ROUNDHOUSE TAHUN AJARAN 2016/ 2017

BAB I PENDAHULUAN. Ridwan, Penanganan Efektif Bimbingan Dan Konseling di Sekolah, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1998, hlm.9.

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP MINAT SISWA MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN

PANDUAN PELATIHAN E LEARNING DASAR

PETUNJUK PENGOPERASIAN APLIKASI PENERIMAAN CALON PEGAWAI NON PNS BADAN LAYANAN UMUM (BLU) PUSAT PENGELOLAAN KOMPLEK KEMAYORAN TAHUN 2017

PANDUAN WEBSITE PENERIMAAN MAHASISWA BARU UNTUK SEKOLAH

BAB II LANDASAN TEORITIS. Para ahli psikologi banyak mengemukakan tentang pengertian belajar,

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN

Gambar Halaman Awal KTI Online

BAB IV HASIL DAN ANALISA

Sistem Informasi Akademik Akademi Kebidanan Borneo Medistra Balikpapan (SIAKAD AKBMB) merupakan sebuah sistem informasi berbasis website yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tangguh baik secara fisik, mental maupun intelektual dan kepribadian. pendidikan di indonesia yaitu Madrasah Aliyah (MA).

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN GURU KELAS DALAM MENGIDENTIFIKASI MASALAH SISWA SD

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR. Dessy Mulyani 1)

PENERAPAN PROSES MENULIS BERBASIS PORTOFOLIO BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA KELAS IV

PANDUAN PENDAFTARAN KEMBALI

PANDUAN PENDAFTARAN KEMBALI

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan banyak bergantung pada proses belajar yang dialami siswa

PANDUAN PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS RUMAH BELAJAR (JEJAK BALI) PROVINSI BALI

MODEL PRESENTASI SECARA UNDIAN DALAM PERKULIAHAN. Oleh. Dra. ROSMAWATI.S.S. M.Pd. Kons. Dosen Program Studi Bimbingan Konseling FKIP Universitas Riau

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

BAB III METODE PENELITIAN

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Melalui Bimbingan Kelompok Pada Siswa

BELAJAR EFEKTIF SISWA SMA TUGAS OLEH : MUHAMMAD DAUD LATUCONSINA NIM :

ataupun menghapus data agama yang telah ada.

PENERAPAN STRATEGI QUESTIONS STUDENTS HAVE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X8 SMAN 9 PADANG

Gambar 4.63 Halaman Jenis Download (buat baru) (Admin)

PANDUAN WEBSITE PENERIMAAN MAHASISWA BARU UNTUK SISWA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran sangat tergantung pada cara pendidik. Metode adalah cara yang digunakan

PANDUAN WEBSITE PENDAFTARAN KEMBALI MAHASISWA BARU

I. PENDAHULUAN. yang terjadi. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik

PANDUAN TEKNIS Versi 1.0

BAB I PENDAHULUAN. lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit

PANDUAN WEBSITE PENDAFTARAN KEMBALI MAHASISWA BARU

II TINJAUAN PUSTAKA. dan harus ditempuh oleh mahasiswa dengan sungguh-sungguh, keuletan dan. ketabahan. Sudjana (1989 : 5) menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Seorang guru dituntut untuk memiliki dan menguasai keterampilan dasar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia (SDM) yang berkualitas. Manusia harus dapat menyesuaikan dengan

PENGARUH KEDISIPLINAN PENGGUNAAN WAKTU LUANG UNTUK BELAJAR ANTARA PRIA DENGAN WANITA Vitalis Djarot Sumarwoto

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII - C SMP MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

1. PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional No.20 tahun 2003 yang menyatakan tegas

PEMANFAATAN BLOG KOMPASIANA

PANDUAN APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGADUAN Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Universitas Terbuka

Aplikasi Mahasiswa dan KRS Online

ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI

PENGOPERASIAN CYBER CAMPUS UNIVERSITAS AIRLANGGA

PANDUAN PELAKSANAAN PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IMPLEMENTASI KURIKULUM UNDIKSHA 2016

FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK JURNAL

PENGARUH KINERJA GURU BK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMK TI PELITA NUSANTARA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR PADA SISWA SD N 89/I SENGKATI KECIL KECAMATAN MERSAM SKRIPSI OLEH M. RIDO A1D109193

HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN PERSEPSI PADA METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 142/1 SENGKATI KECIL. Oleh: SUHADA NIM A1D109190

BAB II KAJIAN PUSTAKA. STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan satu sistem

BAB I PENDAHULUAN. Sebaliknya, masyarakat yang sejahtera memberi peluang besar bagi

b. Materi Kuliah Online Pada bagian ini, netter dapat men-download materi kuliah Quantum yang disampaikan di ruang kelas.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATAKULIAH PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK. Heru Wahyu Herwanto, Ruth Ema Febrita

PENGABDIAN MASYRAKAT PELATIHAN PEMBUATAN WEB UNTUK USTADZ DAN PENGELOLA PONDOK PESANTREN SEBAGAI MEDIA INFORMASI DI KABUPATEN/KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Sosialisasi ICT-IPB untuk Mahasiswa Baru IPB tahun 2014/2015

USAHA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR SISWA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS IX D SMP PGRI KASIHAN BANTUL TAHUN AJARAN 2016/2017

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING STAD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan cara untuk mendapatkan ilmu pengetahuan bagi siswa

ABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti

BAB I PENDAHULUAN. sekolah-sekolah dengan dicantumkannya bimbingan dan konseling pada

PRAKTEK E-LEARNING. Mengaskses e-learning UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Oleh: Puskom UNY

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan dalam menyerap ilmu dalam jumlah yang banyak.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilaksanakan guna

PRAKTEK E-LEARNING Oleh: Tim ICT UNY

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode

APLIKASI KRS ONLINE. Fikom.ust.ac.id. User Manual. Level Mahasiswa. Versi September 2016

BAB I PENDAHULUAN. juga diharapkan dapat memiliki kecerdasan dan mengerti nilai-nilai baik dan

BAB I PENDAHULUAN. dunia ini. Dalam pendidikan formal dan non- formal proses belajar menjadi

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. remaja berkembang gejala yang menghawatirkan bagi para pendidik yaitu krisis

Aplikasi KRS Online. User Manual Level Dosen. Versi Desember 2011

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Transkripsi:

RENCANA PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING (Cyber Counseling) Disampaikan untuk melengkapi mata kuliah Teknologi Informasi BK Diasuh oleh : Kadek Suranata, S.Pd., M.Pd., Kons. Oleh: Kelompok 1 Kelas 4 BK C a) I Ketut Agus Wirawan (1011011100) b) Kadek Pigura Wiladantika (1011011068) c) I Wayan Midun Ardita (1011011050) d) Putu Arisusanti (1011011070) e) Gede Parartha (1011011099) JURUSAN BIMBINGAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2012

RENCANA PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING (Cyber Counseling) Sasaran Bidang Bimbingan Kelas Alokasi Waktu Topik Bimbingan Format Layanan : Siswa SMA : Bimbingan Belajar : X (Sepuluh) : 1 x pertemuan @ 1 x 45 menit : Mengetahui masalah dan kebiasaan belajar : Cyber Counseling (e-counseling) yang tersedia di http://kasihsolusi.weebly.com/ A. LATAR BELAKANG Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari pengalaman dan pemahaman. Proses yang disebut belajar memerlukan waktu dan pemahaman terhadap apa yang dipelajari serta pemahaman terhadap bagaimana sesuatu itu dipelajari. Belajar bukan hanya membaca buku atau mendengarkan ceramah yang disampaikan oleh guru atau dosen. Proses yang disebut belajar lebih mengarah kepada semua aktivitas yang dilakukan oleh manusia yang menyebabkan pemahaman dan pengalaman manusia bertambah serta adanya perubahan tingkah laku yang berlangsung relatif permanen berdasarkan apa yang dipahami oleh peserta didik. Belajar pada hakikatnya adalah proses mental untuk mengembangkan fungsi-fungsi psikologis yang dipresentasikan dalam bentuk perubahan. Jenis perubahan yang terjadi menurut H.D. Sudjana (2000 : 156) bisa dalam bentuk: pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai, dan sikap yang merupakan bagian kehidupan manusia. Adanya perubahan dalam pola perilaku, menurut Winkel (1996 : 50), menandakan telah terjadinya proses belajar. Makin banyak kemampuan yang diperoleh sampai menjadi milik pribadi, makin banyak pula perubahan yang terjadi. Belajar adalah perubahan atau kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan (Sedanayasa, 2011;7-10). Dapat disimpulkan bahwa belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang dilakukan oleh seseorang dengan sengaja dan sadar sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku yang rencana pelayanan bimbingan konseling 1

berbeda antara sesudah belajar dan sebelum belajar dalam arti diperoleh kecakapan atau kemampuan baru. Proses belajar yang terjadi di lingkungan pendidikan formal misalnya sekolah dan perguruan tinggi, sering kali terjadi dinamika, gejolak, dan juga permasalahaan siswa dalam belajar. Peserta didik dalam mengikuti pembelajaran tidak selamanya dapat melaksanakan proses belajar dengan baik dan dilalui tanpa hambatan. Seringkali peserta didik juga mengalami hambatan dan gangguan dalam pembelajaran yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar. Kesulitan belajar yang dimaksud bukan hanya mendera peserta didik yang kemampuan akademisnya rendah, tetapi juga dapat terjadi kepada siswa yang memiliki kemampuan akademik yang tinggi sekalipun. Setiap peserta didik pada prinsipnya tentu berhak memperoleh peluang untuk mencapai kinerja akademik yang memuaskan. Namun dari kenyataan sehari-hari tampak bahwa siswa itu memiliki perbedaan dalam hal kemampuan intelektual, kemampuan fisik, latar belakang keluarga, kebiasaan, dan pendekatan belajar yang terkadang sangat mencolok antara seorang siswa dengan siswa lainnya. Prestasi belajar yang memuaskan dapat diraih oleh setiap peserta didik jika mereka dapat belajar secara wajar, terhindar dari berbagai ancaman, hambatan dan gangguan. Namun ancaman, hambatan dan gangguan tersebut dialami oleh siswa tertentu sehingga mereka mengalami masalah dalam belajar. Pada tingkat tertentu memang ada siswa yang dapat mengatasi masalah belajarnya tanpa harus melibatkan orang lain. Tetapi pada kasus-kasus tertentu, siswa belum mampu mengatasi masalah belajarnya maka bantuan guru, konselor, atau orang lain sangat diperlukan oleh peserta didik. Masalah peserta didik dalam belajar juga bisa terjadi karena kebiasaan belajar yang salah atau kurang sesuai dengan bagaimana kebiasaan belajar yang seharusnya. Kebiasaan belajar peserta didik yang kurang tepat secara langsung akan mempengaruhi pencapaian hasil belajar peserta didik. Banyak melakukan aktivitas yang bertentangan dan tidak menunjang kegiatan belajar, menolak atau malas belajar, kurang berani dan gagal untuk berusaha memusatkan perhatian, kurang kooperatif dan menghindari tanggung jawab, sering bolos dan tidak mengikuti pelajaran, kurang menyediakan waktu untuk belajar, dan belajar hanya rencana pelayanan bimbingan konseling 2

saat akan ada ujian merupakan beberapa contoh kebiasaan belajar yang salah namun sering kita jumpai terjadi pada peserta didik. Untuk dapat memberikan bantuan kepada peserta didik terkait masalah belajar serta kebiasaan belajar yang kurang tepat, terlebih dahulu harus dilakukan identifikasi terhadap hal tersebut. Dari hasil identifikasi terhadap masalah belajar yang dialami peserta didik serta identifikasi kebiasaan belajar peserta didik, maka akan dapat diketahui apa masalah dan bagaimana kebiasaan belajar peserta didik tersebut. Identifikasi terhadap masalah dan kebiasaan belajar memegang peranan penting dan memiliki kedudukan yang signifikan dalam membantu mengidentifikasi dan menangani peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. Agar kegiatan itu terlaksana, sebuah media untuk merealisasikan hal tersebut, mutlak diperlukan. Opsi yang tersedia, selain melalui penyebaran angket kepada peserta didik secara konvensional, sebagai realisasi pemanfaatan teknologi informasi dalam Bimbingan Konseling, muncul sebuah ide untuk menganalisis masalah belajar dan kebiasaan belajar peserta didik secara online dengan wadah sebuah website. Selain mengidentifikasi masalah belajar serta kebiasaan belajar peserta didik, media ini juga memberikan tindak lanjut terhadap hasil analisis tersebut. Melalui media website, hasil identifikasi akan ditampilkan secara online. Dari hasil yang diperoleh, dapat ditentukan tindak lanjut untuk menyikapi hal tersebut. Tindak lanjut yang dimaksud yaitu tawaran untuk mendapatkan layanan bimbingan konseling yang sesuai dengan karakteristik permasalahan yang terjadi pada peserta didik. Melihat banyak masalah belajar yang terjadi pada peserta didik baik peserta didik seperti yang dikemukakan di atas, maka terobosan baru layanan bimbingan konseling secara online layak dikembangkan dan ditingkatkan. Selain tidak terbatas ruang dan waktu, pelayanan secara online juga membantu mengaplikasikan teknologi informasi dalam pemberian layanan bimbingan konseling. Hal ini secara perlahan tapi pasti, akan meningkatkan gaung bimbingan konseling di masyarakat, di samping memberikan manfaat kepada pengguna layanan bimbingan konseling. Atas dasar pemikiran itulah, pemberian layanan bimbingan konseling terkait masalah belajar dan kebiasaan belajar berbasis perlu dikembangkan. rencana pelayanan bimbingan konseling 3

B. TUJUAN LAYANAN Setelah mengikuti layanan melalui e-counseling/cyber counseling, peserta didik mampu mengatasi masalah belajar yang terjadi pada dirinya serta memperbaiki kebiasaan belajar yang salah yang terjadi pada peserta didik, sehingga dapat belajar dengan baik serta meraih prestasi maksimal sesuai kemampuan dirinya. Indikator 1. Kognitif a. Produk - Peserta didik mengetahui masalah belajar yang terjadi pada dirinya sesuai dengan kuesioner yang tersedia di halaman web. - Peserta didik mengetahui kualitas kebiasaan belajar (study habit) pada dirinya sesuai dengan kuesioner yang tersedia di halaman web - Peserta didik mengetahui kebiasaan-kebiasaan belajar yang baik yang perlu dikembangkan dan ditingkatkan serta mengurangi kebiasaan belajar yang kurang efektif. b. Proses - Peserta didik mengenal kebiasaan belajar serta masalah belajar yang dihadapinya melalui pelayanan e-counseling sesuai pernyataanpernyataan yang ada. 2. Psikomotor - Peserta didik menunjukkan tingkah laku yang efektif dalam belajar dan mampu mengatasi maslah belajar yang terjadi padanya. - Peserta didik mampu mengembangkan kebiasaan belajar yang efektif. - Peserta didik menampilkan keterampilan belajar yang efektif. 3. Afektif - Peserta didik mengembangkan sikap positif terhadap masalah-masalah belajar yang terjadi padanya dan memiliki kecenderungan untuk memperbaiki dan mengatasi masalah belajar tersebut. - Peserta didik mengembangkan sikap positif terhadap kebiasaan belajar yang kurang efektif dan mulai mengembangkan kebiasaan belajar yang lebih efektif. rencana pelayanan bimbingan konseling 4

- Mengembangkan perilaku berkarakter yang meliputi: semangat, gigih, ulet, bertanggung jawab, bekerja keras, dan terbuka. C. MODEL/FORMAT LAYANAN Model/format layanan yang digunakan berupa layanan bimbingan konseling secara online (cyber counseling/e-counseling) berupa: kuesioner online; email; chatting via messenger; short video; facebook; twitter; webcam; dan artikel tentang belajar, motivasi, file-file terkait yang bisa diunduh. D. SUMBER Sumber yang digunakan dalam memberikan layanan ini adalah: Modul BK Belajar (Suranata, Kadek. 2010. BK Belajar. Singaraja: BK FIP Undiksha.) ; Modul Bimbingan Belajar (Sedanayasa, Gede. 2011. Bimbingan Belajar. Singaraja: BK FIP Undiksa.) ; Modul Bimbingan Konseling Belajar (Mudjijono. 2002. Bimbingan Konseling Belajar. Singaraja: BK FIP Undiksha.); Buku Psikologi Pendidikan (Suryabrata, Sumardi. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.) E. RANCANGAN DESAIN 1. Halaman 1: Halaman Beranda menerangkan informasi awal website. Halaman ini terdiri dari beberapa materi yang dapat memberikan gambaran awal mengani isi website secara keseluruhan. Materi yang ada di halaman beranda antara lain latar belakang dibuatnya website kasihsolusi.weebly.com/, latar belakang layanan, tujuan dibuatnya website kasihsolusi.weebly.com/, dan identitas mata kuliah. Halaman ini dapat diakses di http://kasihsolusi.weebly.com/home.html dengan screenshoot seperti di bawah ini. a. Halamam beranda bagian atas rencana pelayanan bimbingan konseling 5

Nama website Menu Bar b. Halamam beranda bagian bawah 2. Halaman 2: Halaman Kuesioner Online merupakan halaman yang berisi produk utama dari website yang kami buat. Terdiri dari dua sub halaman yaitu Kuesioner Masalah Belajar dan Kuesioner Kebiasaan Belajar yang nantinya akan diisi oleh responden (peserta didik). rencana pelayanan bimbingan konseling 6

Sub Menu Koesioner Online a. Halaman Kuesioner Identifikasi Masalah Belajar b. Halaman Kuesioner Kebiasaan Belajar rencana pelayanan bimbingan konseling 7

c. Form Informasi Tambahan (hidden page) diisi setelah kuesioner kebiasaan belajar telah selesai dijawab oleh responden. d. Form pengisian Skor dan Survey (hidden page) diisi setelah form informasi tambahan telah diisi oleh responden. rencana pelayanan bimbingan konseling 8

3. Halaman 3: Halaman Unduh merupakan tempat untuk mengunduh (download) beberapa file terkait tugas kuliah Teknologi Informasi BK berekstensi.doc,.zip,..rar,.pdf, dan.exe. Dapat diakses di http://kasihsolusi.weebly.com/unduh.html/ rencana pelayanan bimbingan konseling 9

4. Halamam 4: Halaman Motivasi berisi kumpulan kata bijak yang memberi motivasi kepada pembaca. Bisa diakses di http://kasihsolusi.weebly.com/motivasi.html/ 5. Halaman 5: Halaman Artikel terdiri dari beberapa sub halaman yang berisi artikel-artikel terkait belajar dan bimbingan belajar. Sub Menu Artikel rencana pelayanan bimbingan konseling 10

6. Halaman 6: Laman Relasi berupa sub link yang menghubungkan ke beberapa web/blog rekanan. Web dan blog relasi 7. Halaman 7: Video berisi beberapa video terkait belajar. Bisa diakses di http://kasihsolusi.weebly.com/video.html/ rencana pelayanan bimbingan konseling 11

8. Halaman 8: Halaman Tentang Kami berisi informasi tentang kasihsolusi.weebly.com/ yang dapat diakses di http://kasihsolusi.weebly.com/tentang-kami.html/ 9. Halaman 9: Halaman Kontak Kami merupakan halaman tentang informasi kontak kasihsolusi.weebly.com/ yang dapat diakses di http://kasihsolusi.weebly.com/kontak-kami/ F. LANGKAH KEGIATAN LAYANAN Rincian Kegiatan Layanan: Kegiatan (Waktu) Pengantar (10 menit) Inti (30 menit) Fase 1. Memperkenalkan layanan cyber counseling yang akan diberikan kepada peserta didik. 2. Menyampaikan latar belakang dan tujuan dibuatnya layanan cyber counseling kepada peserta didik. 3. Memotivasi peserta didik untuk mengikuti layanan cyber counseling Diagnosis Kegiatan Siswa 1. Mendengarkan pemaparan tentang layanan cyber counseling yang akan diberikan. 2. Peserta didik membaca artikel pembuka/tulisan di halaman beranda yang mengantarkan siswa ke layanan utama dan meningkatkan motivasi siswa mengikuti layanan e- counseling. Peserta didik mengikuti kegiatan layanan diagnosis untuk mengetahui kondisi awal sebelum mengikuti layanan cyber counseling dengan menyampaikan menyampaikan keluhan/masalah atau menuliskan masalah yang dialami dalam bidang belajar sehingga peserta didik mengetahui dan sadar terhadap masalah yang dihadapinya. Penilaian 1 2 3 4 rencana pelayanan bimbingan konseling 12

Inti Peserta didik mengikuti kegiatan inti yang berupa: 1. Peserta didik membuka halaman kuesioner online yang terdiri dari dua macam yaitu kuesioner masalah belajar dan kuesioner kebiasaan belajar 2. Pada kuesioner masalah belajar, peserta didik terlebih dahulu mengisi form identitas yang telah disediakan. 3. Peserta didik menjawab pernyataan-pernytaan yang ada di dalam kuesioner dan mensubmit jawabannya. 4. Pada kuesioner kebiasaan belajar, peserta didik login dengan memasukkan kata sandi yang telah disediakan. 5. Mengisi semua identitas yang diperlukan. 6. Menjawab setiap pernyataan yang ada dalam koesioner. 7. Mensubmit jawaban untuk mengetahui skor dan kualitas kebiasaan belajarnya. 8. Mengisi form informasi tambahan 9. Peserta didik diarahkan untuk sesi e-counseling terhadap peserta didik yang memerlukan, sesuai karakteristik masalah. rencana pelayanan bimbingan konseling 13

Akhir (5 menit) Evaluasi Kegiatan Penutup 1. Mengisi form skor dan kualitas kebiasaan belajar sesuai hasil yang diperoleh untuk mengetahui keberhasilan secara hasil. 2. Peserta mengisi form mengenai kegiatan layanan yang telah diikuti, manfaat, perasaan setelah mengikuti layanan, dan komentar lain untuk mengetahui keberhasilan secara proses. 1. Peseta didik menutup halaman website. 2. Bersama mahasiswa praktikan, peserta didik menyimpulkan layanan yang telah dilalui. 3. Dengan catatan: Semua kegiatan tersebut bisa dipilah menjadi beberapa pertemuan sesuai dengan kebutuhan. G. PENILAIAN HASIL LAYANAN Setelah selesai kegiatan, setiap peserta didik ditugaskan untuk menuliskan tentang: 1. Pemahaman baru yang diperoleh melalui kegiatan ini. 2. Tanggapan, kesan, dan perasaannya ketika mengikuti dan setelah mengikuti kegiatan ini. 3. Kritik atau saran yang konstruktif untuk perbaikan layanan. 4. Penilaian terhadap kualitas layanan (kualitatif fan kuantitatif) disertai alasan yang mendukung nilai tersebut. 5. Rencana ativitas atau upaya yang akan dilaksanakan setelah kegiatan ini rencana pelayanan bimbingan konseling 14