PENERAPAN ANFIS UNTUK PENGENALAN SINYAL EKG

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM CARDIOVASCULAR

SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman Online di:

Cara Kerja Fungsi Anatomi Fisiologi Jantung Manusia

BAB I PENDAHULUAN. darah. Penyakit Jantung (cardiovascular disease) adalah setiap kondisi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Kontrol Dari Kecepatan Denyut Jantung

A. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung

ABSTRAK. Pemodelan Kecerdasan Buatan Untuk Pengenalan Citra Elektrokardiografi (EKG) Oleh: Imam Tazi, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Potensial permukaan tubuh (Sumber: Clark Jr, 2010).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

I. PENDAHULUAN. pembuluh darah secara teratur dan berulang. Letak jantung berada di sebelah kiri

STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER

ANATOMI JANTUNG MANUSIA

Kata kunci: sinyal ECG, arrhythmia, AR Model, Jaringan Saraf Tiruan, klasifikasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TEORI DASAR. Gambar 2.1 Anatomi Jantung

JANTUNG dan PEREDARAN DARAH. Dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO

BAB I PENDAHULUAN. dada, sesak nafas, berdebar-debar (Notoatmodjo, 2007:303).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SISTEM CARDIO VASCULAR

PRAKIRAAN BEBAN PUNCAK JANGKA PANJANG PADA SISTEM KELISTRIKAN INDONESIA MENGGUNAKAN ALGORITMA ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM

Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri.

Sistem Peredaran Darah Manusia

BAB I PENDAHULUAN. darah tinggi, stroke, sakit di dada (angina) dan penyakit jantung rematik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin bertambah ketatnya persaingan dalam bidang perdagangan. Setiap usaha

PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK DI BALI MENGGUNAKAN PENDEKATAN ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS)

KLASIFIKASI ARITMIA EKG MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN FUNGSI AKTIVASI ADAPTIF

Disusun Oleh: Kevin Yogaswara ( ) Meitantia Weni S B ( ) Pembimbing: Ir. Rusdhianto Effendi AK., MT.

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.5

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah. 1.3 Tujuan MAKALAH INFARK MIOKARD AKUT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena fisika tidak selalu direpresentasikan dalam masalah bendabenda

TUGAS KEPERAWATAN GAWAT DARURAT INTERPRETASI DASAR EKG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH JANTUNG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Klasifikasi dan Pengenalan Pola pada Sinyal EKG Berdasarkan Sifat Keacakan (Entropy) dengan 6 Channel

Sistem Instrumentasi Sinyal Electrocardiography untuk Analisa Dinamika Jantung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jantung dalam terminologi sederhana, merupakan sebuah pompa yang terbuat

Jurnal Elektro ELTEK Vol. 2, No. 1, April 2011 ISSN:

PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK

Penerapan Adaptive Neuro Fuzzy Inference System Dalam Memprediksi Volume Pemakaian Air Bersih

I. PENDAHULUAN. Jantung merupakan salah satu organ tubuh yang sangat vital, karena jantung

BAB I. berkembang. Penyakit ini menjadi penyebab nomor satu kematian di dunia setiap

Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Untuk Memprediksi Potensi Serangan Jantung

BAB I PENDAHULUAN. Jantung mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi manusia karena

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

Sinyal ECG. ECG Signal 1

SIMULASI PENGENALAN KELAINAN JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IX PEMERIKSAAN JANTUNG

Sistem Peredaran Darah:

STRUKTUR JANTUNG RUANG JANTUNG KATUP JANTUNG tiga katup trikuspidalis dua katup bikuspidalis katup mitral Katup pulmonal Katup aorta Arteri Koroner

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Disusunoleh: Nama : Devi Kusumaningrum NIM :

PERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO

6. Siklus peredaran darah besar meliputi... a. ventrikel kiri - nadi - seluruh tubuh - atrium kanan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

A. Sistem Sirkulasi pada Hewan Sistem difusi Sistem peredaran darah terbuka Sistem peredaran darah tertutup 2. Porifera

sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA

I. PENDAHULUAN. aktivitas berteknologi tinggi mengakibatkan manusia sering kali berhubungan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. Universitas Sumatera Utara

Ilmu Pengetahuan Alam

BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Data Deret Berkala

Jurusan Teknik Elektro, 3 Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telkom, Bandung

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL

PREDIKSI LUAS PANEN DAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN BANYUMAS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS)

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK

ALGORITMA GENETIKA UNTUK OPTIMASI STRUKTUR ANFIS

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

[BAB.I PENDAHULUAN] 2012 BAB I

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

Laporan Pendahuluan Elektrokardiogram (EKG) Oleh Puji Mentari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

AKTIFITAS LISTRIK JANTUNG. Potensial Aksi Pada Jantung

PRAKIRAAN PENGGUNAAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK PADA GKB 2 UMM MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) SKRIPSI

TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI ARITMIA MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK. Andri Iswanto

Analisis Dimensi Fraktal Sinyal Elektrokardiografi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata I Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Malang.

PENGENALAN CITRA REKAMAN ECG ATRIAL FIBRILATION DAN NORMAL MENGGUNAKAN DEKOMPOSISI WAVELET DAN K-MEAN CLUSTERING

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.1

Deteksi Miokard Infark Jantung pada Rekaman Elektrokardiogram Menggunakan Elevasi Segmen ST

Identifikasi dan Klasifikasi Pola Sinyal EKG Berdasarkan Sifat Keacakan (Entropy)

PENDAHULUAN Sekitar 1% dari bayi lahir menderita kelainan jantung bawaan. Sebagian bayi lahir tanpa gejala dan gejala baru tampak pada masa kanak- kan

Deteksi Miokard Infark Jantung pada Rekaman Elektrokardiogram Menggunakan Elevasi Segmen ST

BAYI DENGAN RESIKO TINGGI: KELAINAN JANTUNG KONGENITAL. OLEH. FARIDA LINDA SARI SIREGAR, M.Kep

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN PERCEPTRON DALAM MEMPREDIKSI PENYAKIT JANTUNG KORONER

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KLASIFIKASI KELAINAN JANTUNG ANAK MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION A B S T R A K

Transkripsi:

PENERAPAN ANFIS UNTUK PENGENALAN SINYAL EKG Ahmad Yani Program Studi Sistem Komputer, STMIK Triguna Dharma Jl. A.H. Nasution No. 73F-Medan ahmad_yn9671@yahoo.com Abstrak Seiring dengan perkembangan metode pengenalan saat ini, Matlab digunakan sebagai media untuk mengenal sinyal jantung dengan ANFIS. Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System (ANFIS) adalah penggabungan mekanisme fuzzy inference system yang digambarkan dalam arsitektur jaringan syaraf. Sistem inferensi fuzzy yang digunakan adalah sistem inferensi fuzzy model Tagaki- Sugeno-Kang (TSK) orde satu dengan pertimbangan kesederhanaan dan kemudahan komputasi. ANFIS merupakan sistem adaptif berbasis inferensi logika fuzzy yang menggabungkan dua metode yaitu adaptif (neural network) dan metode fuzzy. Jaringan adaptif ini digunakan untuk mengadaptasi sistem inferensi logika fuzzy agar dapat mewakili sistem inferensi fuzzy yang diinginkan. Prinsip kerjanya adalah menggabungkan dua metode yaitu metode adaptif dan metode fuzzy dimana keduanya menggunakan dua sumber informasi yang sama, tetapi representasinya berbeda. Kata Kunci: ANFIS, EKG, Jantung Abstract Along with the introduction of the current method, MATLAB is used as a medium to get to know the heart signal with ANFIS. Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System (ANFIS) is a fuzzy inference system merging mechanism described in the neural network architecture. Fuzzy inference system used is the fuzzy inference system model of Tagaki-Sugeno-Kang (TSK) first order with consideration of the simplicity and ease of computation. ANFIS is an adaptive system based on fuzzy logic inference which combines two methods: adaptive (neural networks) and fuzzy methods. Adaptive network is used to adapt the fuzzy logic inference system in order to represent a fuzzy inference system is desired. Working principle is to combine the two methods and the method of fuzzy adaptive method where they use two sources of the same information, but different representations. Keywords: ANFIS, ECG, Heart

PENDAHULUAN Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System (ANFIS) adalah penggabungan mekanisme fuzzy inference system yang digambarkan dalam arsitektur jaringan syaraf. Sistem inferensi fuzzy yang digunakan adalah sistem inferensi fuzzy model Tagaki-Sugeno-Kang (TSK) orde satu dengan pertimbangan kesederhanaan dan kemudahan komputasi. ANFIS merupakan sistem adaptif berbasis inferensi logika fuzzy yang menggabungkan dua metode yaitu adaptif (neural network) dan metode fuzzy. Jaringan adaptif ini digunakan untuk mengadaptasi sistem inferensi logika fuzzy agar dapat mewakili sistem inferensi fuzzy yang diinginkan. Prinsip kerjanya adalah menggabungkan dua metode yaitu metode adaptif dan metode fuzzy dimana keduanya menggunakan dua sumber informasi yang sama, tetapi representasinya berbeda. Pada Penelitian ini ANFIS digunakan untuk melakukan pengenalan sinyal jantung. Hasil pengenalan menggunakan ANFIS ini kemudian dibandingkan dengan hasil pengenalan menggunakan EKG (elektrokardiografi). Dari kedua metode tersebut disimpulkan bahwa pengenalan menggunakan EKG menghasilkan error yang lebih kecil, artinya menampilkan sinyal keluaran jantung yang lebih baik daripada menggunakan ANFIS. Electrocardiography (ECG) merupakan catatan variasi dari potensi bio elektrik berkenan dengan waktu detak jantung manusia. Dengan digitalisasi sinyal electrocardiography, analisa komputer dari pola ECG dilakukan untuk mendiagnosa penyakit jantung. Banyak hasil penting mengenai hal ini telah diperoleh untuk mendapatkan hasil yang efisien dan analisa pola ECG yang akurat waktunya. Electrocardiogram pada abdomen digunakan untuk menentukan detak jantung. Elektrokardigrafi adalah ilmu yang mempelajari aktifitas listrik jantung. Sedangkan Elektrokardiogram (EKG) adalah suatu grafik yang menggambarkan rekaman listrik jantung. Kegiatan listrik jantung dalam tubuh dapat dicatat dan direkam melalui elektroda elektroda yang dipasang pada permukaan tubuh. Kelainan tata listrik jantung akan menimbulkan kelainan gambar EKG. EKG hanyalah salah satu alat bantu dalam menegakkan diagnosis penyakit jantung. Gambaran klinis penderita tetap merupakan pegangan yang penting dalam menentukan diagnosis, karena pasien dengan penyakit jantung mungkin mempunyai gambaran EKG yang normal atau sebaliknya individu yang normal mungkin mempunyai gambaran EKG yang abnormal. Penyakit jantung koroner adalah terjadinya penyumbatan sebagian atau total dari satu atau lebih pembuluh darah koroner. Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya kerusakan sel otot jantung, yang disebut infark miokard. Salah satu alat untuk diagnosa awal infark miokard adalah EKG. Seperti dijelaskan oleh Devi Febrianty, Dewantoro R.A., Aradea pada seminar nasional 2007 dalam papernya yang berjudul Analisis Jaringan Syaraf Tiruan Untuk mengenali pola Elektrokardiografi Dalam Mendeteksi Penyakit Jantung Koroner. LANDASAN TEORI 1. Jantung Jantung merupakan organ yang terpenting dalam tubuh kita. Jantung memompa darah keseluruh tubuh. Jantung merupakan organ yang sangat penting. Kedudukannya adalah diantara bagian hadapan spina (tulang belakang) dan dibelakang tulang dada (sternum), ukurannya sebesar genggaman tertutup (penumbuk). Jantung merupakan organ yang berotot dan otot-otot ini dikenal sebagai miokardium. Juga pada tulisan Liang-Yu Shu pada journal internasional 2007 dalam papernya yang berjudul Intelligent Hybrid Methods for ECG Classification-A Review tentang EKG. 94

Seperti juga pada tulisan R.Benali, M.A.Chikh pada journal internasional 2009 dalam papernya Neuro-Fuzzy Classifier for Cardiac Arrythmias Recognition. Juga seperti tulisan T.M. Nazmy, H. EL-Messiry, B.AL-Bokhity pada journal internasional 2009 dalam papernya Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System for Classification of ECG Signals tentang EKG. Darah merupakan pembawa oksigen dan zat makanan yang diperlukan untuk tenaga dan tumbuh besaran tubuh. Darah juga membawa sisa buangan dan gas keluar dan dibuang melalui organ ginjal atau buah pinggang dan paru-paru. Fungsi utama jantung adalah memompa darah keseluruh tubuh. Dengan keupayaannya memompa sekitar 5 liter semenit., jantung kita akan memastikan agar darah senantiasa mengalir secara terusmenerus keseluruh bagian tubuh. Ketika sehat, jantung berdetak sebanyak 60 hingga 90 kali semenit dan lebih dari 86.400 kali dalam sehari. Bagi anak-anak, jantung mereka terpaksa bekerja lebih kuat dari orang dewasa yaitu diantara 100 hingga 120 detak semenit. Untuk seumur hidup kita, jantung akan berdetak ± 75,2 million kali. Ketika seseorang itu melakukan senam, ketika terangsang atau demam, kadar detak jantung akan meningkat secara mendadak. Tapi kita tidak perlu merasa takut dalam hal ini karena ini adalah perubahan fisiologi yang normal untuk memperbolehkan kita terus hidup. Tubuh kita mempunyai rangkaian saluran darah yang dikenal sebagai arteri dan vena. Yang berfungsi untuk mengalirkan darah secara bebas ke seluruh tubuh. Darah yang dipompa oleh jantung akan mengalir melalui rangkaian saluran ini. Jantung dan kedua saluran ini berperan sebagai system peredaran darah, karena kedua-duanya mengalirkan darah keluar masuk jantung. Arteri akan membawa darah keluar dari jantung sedangkan vena akan membawa darah seluruh bagian tubuh masuk kembali kedalam jantung. Cabang-cabang arteri yang kecil akan bergabung kepada saluran darah kecil yang dikenal sebagai arteriol. Arteriol ini akan bergabung lagi kepada saluran yang lebih halus yang dikenal sebagai kapilari. Kapilari-kapilari ini begitu halus dan tidak dapat dilihat dengan mata biasa. Oksigen dan nutrien dari kapilari akan diedarkan ke seluruh tubuh. Arteri yang terbesar dalam tubuh disebut sebagai aorta. Aorta bercabang, keluar dari jantung dan kemudian bergabung kepada arteri-arteri yang lebih kecil. Aorta merupakan saluran untuk darah yang mengantar kebagian kepala, tangan, kaki, dan organ-organ dalam yang lain. Vena akan membawa darah yang telah kehabisan oksigen itu, kembali ke dalam paru-paru untuk menyerap lebih banyak oksigen, dan kemudian mengantarkannya kembali ke jantung. Apabila jantung memompa darah keluar masuk, ia akan menghasilkan detakan jantung. Sebenarnya terdapat dua bagian untuk setiap detakan. Bagian pertama yang dikenal sebagai sistol, merupakan kesan dari jantung ketika memompa. Bagian yang kedua dikenal sebagai diastol. Ianya berlaku ketika jantung beristirahat dan ruang tersebut diisi semula dengan darah. Setiap kali jantung berdetak, maka terdapat arus denyutan darah yang melalui arteri-arteri. Kita akan dapat merasakan detakan darah itu dengan meletakkan dua jari keatas arteri yang terdapat di pergelangan tangan (arteri radial) atau di bagian leher (arteri carotid). Kadar detakan nadi ini akan memberi tahu tentang berapa cepat jantung kita berdetak. Ukuran jantung manusia kurang lebih sebesar kepalan tangan seorang laki-laki dewasa. Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium. Jantung terletak di dalam rongga thoracic, di balik tulang dada /sternum. Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri. Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh selaput ganda yang bernama pericardium, yang tertempel pada diafragma. Lapisan pertama menempel 95

sangant erat kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih longgar dan berair, untuk menghindari gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi karena gerakan memompa konstan jantung. Jantung dijaga di tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi daerah jantung yang merata/datar, seperti di dasar dan di samping. Dua garis pembelah (terbentuk dari otot) pada lapisan luar jantung menunjukkan dimana dinding pemisah diantara sebelah kiri dan kanan serambi (atrium) & bilik (ventrikel). Secara internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi dua belah bagian, dari atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua pompa ini sejak lahir tidak pernah tersambung. Belahan ini terdiri dari dua rongga yang dipisahkan oleh dinding jantung. Maka dapat disimpulkan bahwa jantung terdiri dari empat rongga, serambi kanan dan serambi kiri dan bilik kanan dan bilik kiri. 2. Sinyal EKG EKG (Elektrokardiogram) atau disebut juga Electrocardiogram (ECG) merupakan suatu alat/perangkat untuk menganalisa aktivitas jantung si penderita apakah terdapat masalah pada kondisi jantung si penderita tersebut. Aktivitas jantung ini dianalisa berdasarkan data hasil keluaran sinyal EKG yang terbentuk dari sinyal sinyal listrik pada tubuh si penderita yang dihubungkan dengan semacam kabel yang ditempelkan ke tubuh pasien. Hasil keluaran dari sinyal EKG ini sangat bergantung pada kualitas perangkatnya untuk mendapatkan hasil yang akurat karena kesalahan sedikit saja dapat mempengaruhi hasil kesimpulan tentang kondisi penyakit yang dialami oleh si penderita. 3. Sinyal Elektrokardiogram Sewaktu impuls jantung melewati jantung, arus listrik akan menyebar kedalam jaringan disekeliling jantung dan sebagian kecil dari arus tersebut akan menyebar kepermukaan tubuh yang lain. Bila pada permukaan tubuh diletakkan elektroda-elektroda maka potensial listrik yang muncul dapat direkam.rekaman ini disebut elektrokardiogram (electrocardiogram signal) dan lebih dikenal dengan sinyal EKG. EKG adalah grafik hasil catatan potensial listrik yang dihasilkan oleh denyut jantung. Sinyal EKG terdiri atas: 1) Gelombang P, terjadi akibat kontraksi otot atrium, gelombang ini relatif kecil karena otot atrium yang relatif tipis. 2) Gelombang QRS, terjadi akibat kontraksi otot ventrikel yang tebal sehingga gelombang QRS cukup tinggi. Gelombang Q merupakan depleksi pertama kebawah. Selanjutnya depleksi keatas adalah gelombang R. Depleksi kebawah setelah gelombang R disebut gelombang S. 3) Gelombang T,terjadi akibat kembalinya otot ventrikel ke keadaan listrik istirahat (repolarisasi). Gambar sinyal EKG dapat dilihat seperti gambar 1 berikut. Gambar 1. Sinyal EKG 4. Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS). Adaptive neuro fuzzy inference system (ANFIS) adalah jaringan adaptive yang berbasis pada sistem inference fuzzy. Parameter ANFIS dapat dipisahkan menjadi dua, yaitu parameter premis dan konsekuensi yang dapat diadaptasikan dengan pelatihan hybrid. Pelatihan 96

hybrid dilakukan dalam dua (2) la ngkah yaitu langkah maju dan balik. 5. Arsitektur ANFIS Arsitektur ANFIS untuk model sugeno terlihat pada gambar 2.2. Arsitektur anfis sugeno terdiri atas lima lapis, dan setiap lapis terdapat node. Terdapat dua macam node yaitu node adaptive (bersimbol kot ak) dan node tetap (bersimbol lingkaran). Struktur ANFIS diperlihatkan pada gambar 2 berikut. Gambar 2. Struktur ANFIS Anfis dilatih dengan algoritma pelatihan hybrid. Algoritma pelatihan hybrid terdiri atas dua langkah, yaitu langkah maju dan langkah balik. 1) Pada langkah maju, parameter premis tetap, sedangkan parameter konsekuensi diidentifikasikan dengan metode LSE (Least Squares Estimator) 2) Pada langkah balik sinyal galat ( error) antara keluaran yang diinginkan dan keluaran actual dirambatkan mundur sedangkan parameter premis diperbaharui dengan metode penurunan gradient. 6. Time Series Analysis (Analisis Deret Waktu) Analisis data deret waktu pada dasarnya digunakan untuk melakukan analisis data yang mempertimbangkan pengaruh waktu. Datadata yang dikumpulkan secara periodik berdasarkan urutan waktu, bias dalam jam, hari minggu, bulan, kuartal dan tahun, bisa dilakukan analisis menggunakan metode analisis data deret waktu. Analisis data deret waktu tidak hanya bisa dilakukan untuk satu variable (Univariate) tetapi juga bisa untuk banyak variable (Multivariate). Selain itu pada analisis data deret waktu bisa dilakukan peramalan data beberapa periode kedepan yang sangat membantu dalam menyusun perencanaan kedepan. Beberapa bentuk analisis data deret waktu dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori. Yaitu; 1) Model ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) Seperti halnya pada metode analisis sebelumnya, model ARIMA dapat digunakan untuk analisis data deret waktu dan peramalan data. Pada model ARIMA diperlukan penetapan karakteristik data deret berkala seperti: stasioner, musiman dan sebagainya, yang memerlukan suatu pendekatan sistematis, dan akhirnya akan menolong untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai model-model dasar yang akan ditangani. Hal utama yang mencirikan dari model ARIMA dalam rangka analisis data deret waktu dibandingkan metode pemulusan adalah perlunya pemeriksaan keacakan data dengan melihat koefisien autokorelasinya. Model ARIMA juga bisa digunakan untuk mengatasi masalah sifat keacakan, trend, musiman bahkan sifat siklis data deret waktu yang dianalisis. 2) Analisis Deret Berkala Multivariate Model ARIMA digunakan untuk analisis data deret waktu pada kategori data berkala tunggal, atau sering dikategorikan modelmodel univariate. Untuk data-data dengan kategori deret berkala berganda (multiple), tidak bisa dilakukan analisis menggunakan model ARIMA, oleh karena itu diperlukan model-model multivariate. Model-model yang masuk kelompok multivariate analisisnya lebih 97 97

rumit dibandingkan dengan model-model univariate. Pada model multivariate sendiri bisa dalam bentukanalisis data bivariat (yaitu, hanya data dua deret berkala) dan dalam bentuk data multivariate (yaitu, data terdiri lebih dari dua deret berkala). Model-model multivariate diantaranya: a. Model fungsi transfer, b. Model analisis intervensi (intervention analysis), c. Fourier Analysis d. Analisis Spectral, dan e. Vector Time Series Models. A. METODOLOGI PENELITIAN 1. Landasan Penelitian Penggunaan Metode Anfis pada penelitian ini adalah untuk melihat seberapa baik penggunaan Metode ini untuk pengenalan sinyal dalam hal ini sinyal EKG. Penggunaan Software MATLAB ( Matrix LABoratory) pada penelitian ini berfungsi sebagai alat bantu proses pengenalan sinyal EKG. 2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan. Penentuan lokasi Penelitian ini didasarkan pada beberapa hal: 1) Tersedianya data sinyal jantung pasien. 2) Tersedianya fasilitas yang mendukung dalam melakukan penelitian-penelitian ini, baik untuk data, maupun gambar dari karakteristik sinyal EKG. 3) Adanya Dokter dan Perawat yang dapat membantu proses pengambilan data, memberikan masukan baik kritik dan saran dalam penyusunan Penelitian ini. 3. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data dalam penulisan Penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Studi Literatur Berupa studi kepustakaan, jurnal-jurnal dari internet dan kajian dari buku-buku teks pendukung. 2) Studi Diskusi Berupa tanya jawab dengan Dosen Pembimbing, Dokter dan perawat, maupun diskusi dengan orang yang mengetahui MATLAB (MATrix LABoratory), serta temanteman lain, mengenai masalah-masalah yang timbul dalam penulisan Penelitian ini. 3) Pengambilan Data Mengumpulkan dan mempelajari data sinyal EKG dari Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan. 4. Alat Penelitian Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Satu unit PC dengan spesifikasi intel Pentium 4 Prosesor 800 Ghz dan Ram 512 Mhz. 2) Satu unit Laptop 3) Sinyal EKG 4) Perangkat Lunak ( Soft ware) MATLAB (MATrix LABoratory) Versi 6.1 5. Proses Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hasil analisa data yang bersumber dari program MATLAB ( MATrix LABoratory), sehingga tahap pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut: 1) Mencari selisih perbandingan antara data sinyal EKG dan anfis. 2) Membentuk grafik frekuensi gelombang sinyal EKG yang terjadi. 3) Menghitung frekuensi pengenalan anfis serta membentuk grafik karakteristiknya. Karakteristik sinyal EKG diperlihatkan pada gambar 3 berikut. 98

B. HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN Kurva EKG jantung koroner dapat dilihat pada gambar 5. Gambar 3. Karakteristik Sinyal EKG Diagram alir penelitian dapat dilihat pada gambar 4 berikut. Gambar 5. Kurva EKG Jantung Koroner Kurva EKG adalah grafik yang mencatat aktivitas elektrik jantung. Grafik EKG terdiri dari beberapa gelombang, namun yang penting adalah gelombang R (mewakili arus depolarisasi atau aktivitas elektrik dari otot jantung yang sedang berkontraksi) dan gelombang T (mewakili arus repolarisasi atau aktivitas otot jantung yang sedang berelaksasi). Melalui aktivitas elektrik jantung, dokter dapat mengetahui irama jantung, besarnya jantung, dan kondisi otot jantung. Sebagai contoh, apabila ada bagian otot jantung yang tidak terekam aktivitas elektrik (tidak ada gelombang R), hal ini menunjukkan bahwa bagian ini pernah terjadi serangan jantung. Apabila gelombang T di EKG mendatar atau mencekung kebawah, hal ini menunjukkan suplai darah ke otot jantung berkurang. Jadi pasien ini mungkin menderita penyakit jantung koroner. Kurva EKG normal/sehat dapat dilihat pada gambar 6. Gambar 4. Diagram Alir Penelitian 99

SIMPULAN Gambar 6. Kurva EKG Normal/Sehat Gambar 6 memperlihatkan gambaran gelombang EKG normal. Gambaran gelombang EKG satu siklus jantung terdiri dari satu gelombang P, satu kompleks QRS, dan satu gelombang T. Kompleks QRS sebenarnya terdiri dari tiga gelombang yang terpisah, yaitu gelombang Q, gelombang R, serta gelombang S. Gelombang P dan kompleks QRS merupakan gelombang depolarisasi, sedangkan gelombang T adalah gelombang repolarisasi. Gelombang P merupakan gambaran potensial listrik yang muncul sewaktu atrium berdepolarisasi. Jadi, gelombang P terjadi sebelum kontraksi atrium. Kurva EKG dengan metode ANFIS dapat dilihat pada gambar 7. Gambar 7. Kurva EKG dengan Metode ANFIS Dari hasil pengenalan sinyal EKG dengan Metode Anfis di Bantu dengan Software Matlab dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengenalan sinyal jantung normal dengan tipe gauss mempunyai nilai ratarata kesalahan 0,19 sedangkan sinyal jantung koroner dengan fungsi keanggotaan tipe segitiga mempunyai nilai rata-rata kesalahan 0,12. 2. Dari grafik perbandingan antara Sinyal EKG dan pengenalannya dengan metode Anfis pada gambar terlihat bahwa grafik pengenalan sinyal EKG dengan Metode Anfis menyesuaikan dengan data sinyal EKG. DAFTAR PUSTAKA K. Gurney. Introduction to Neural Network. http://www.shef.ac.uk/psychology/gurne y/notes/contents.html. Leslie Smith. 2003. An Introduction to Neural Networks, Centre for cognitive and Computational Neuroscience. Department of Computing and Mathematic University of Stirling. Iss@cs.stir.ac.uk. Nikolay Nikolaef. Neural Network. http://homepages.gold.ac.uk/nikolaef/cis 311.html.course outline for fall 2004. Sri Kusumadewi. 2004. Membangun Jaringan Syaraf Tiruan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Suhartono. 2007. Feedforward Neural Network Untuk Pemodelan Runtun Waktu. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. W. Patterson. 1995. Artificial Neural Ntework Theory and Applications. Jhon Wiley and Sons, Inc. Widodo Azis, Thomas Sri. 2005. Sistem Neuro Fuzzy Untuk Pengolahan Informasi, Pemodelan dan Kendali. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu. 100