BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nyeri adalah perasaan sensoris dan emosional yang tidak nyaman, berkaitan dengan (ancaman) kerusakan jaringan (Tjay & Rahardja, 2007). Selain itu menurut Mutaqin (2008), nyeri merupakan suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan baik aktual maupun potensial dan saat ini keluhan nyeri termasuk ke dalam tanda vital kelima, nyeri merupakan salah satu alasan utama penderita mencari pertolongan medis sehingga harus dilakukan pengelolaan nyeri sejak awal hingga akhir perawatan. RSUP dr. Kariadi Semarang merupakan salah satu rumah sakit yang sudah mendapatkan akreditasi internasional (Joint Commission International). Salah satu item penilaian tim JCI adalah Care of Patient (COP) point 6 tentang manajemen nyeri. Selain itu pengelolaan pasien dengan nyeri juga merupakan indikator mutu RSUP Dr. Kariadi Semarang. Akan tetapi setelah dilakukan initial survey oleh tim JCI kelengkapan dokumentasi tentang nyeri masih mendapatkan nilai yang kurang memuaskan, sehingga sampai saat ini tim akreditasi RSUP dr. Kariadi masih melakukan terobosan-terobosan supaya pasien-pasien yang mempunyai keluhan nyeri dapat terdokumentasi dengan baik dan lengkap. 1
2 Dokumentasi merupakan sarana komunikasi antara petugas kesehatan dalam rangka pemulihan kesehatan pasien, tanpa dokumentasi yang benar dan jelas maka pelayanan yang di berikan oleh seorang perawat yang profesional maka tidak dapat di pertanggung jawabkan dalam upaya peningkatan mutu pelayanan keperawatan dan perbaikan status kesehatan pasien di rumah sakit ( Nursalam, 2011 ). Menurut Wildan dan Hidayat (2008), rekam medis sebagai bagian dari sistem pengumpulan data memiliki aturan yang berlaku dalam penulisan disamping aturan tentang isi yang ada dalam rekam medis. Secara umum isi rekam medis ada dua. Pertama, berisi catatan yang merupakan uraian tentang identitas pasien, pemeriksaan pasien, diagnosis, pengobatan, serta tindakan dan pelayanan yang dilakukan dokter, maupun tenaga kesehatan lain sesuai dengan kompetensinya. Kedua adalah dokumen yang merupakan kelengkapan dari catatan tersebut seperti dokumentasi nyeri. RSUP Dr. Kariadi sudah memiliki lembar terintegrasi yang bertujuan sebagai salah satu sarana komunikasi antar profesi, baik profesi perawat, dokter, analis, gizi, fisioterapi, dan profesi yang lain dalam pengelolaan pasien. Diharapkan dengan adanya lembar terintegrasi terjadi komunikasi yang baik lintas profesi tentang perkembangan pasien secara tertulis. Sehingga dengan adanya catatan perkembangan pasien secara komprehensif, sebagai dasar perawat untuk melakukan asuhan keperawatan kepada pasien secara optimal dan maksimal. Berdasarkan data awal yang didapatkan pada bulan Juni dan Juli 2015, sesuai dengan form survei dari tim akreditasi, hasil akumulasi satu rumah
3 sakit belum sesuai dengan target, rata-rata hanya sebesar 70%, lebih rendah dari target yang diharapkan yaitu 100% (tentang dokumen nyeri di lembar integrasi belum adanya evaluasi tentang pengkajian ulang sesuai dengan sekor nyeri). Itupun ada beberapa bagian dari form pengkajian nyeri yang masih kurang lengkap, misalnya tentang asesmen ulang nyeri berdasarkan waktu dan pencatatannya di lembar terintegrasi yang masih banyak tidak diisi. Audit internal tentang kelengkapan dokumentasi nyeri baru dimulai pihak RSUP Dr. Kariadi di bawah wewenang tim Care of Patient (COP) mulai bulan Mei 2015, menindaklanjuti temuan dari tim akreditasi JCI. Selain itu menurut peneliti ketidakpatuhan tersebut disebabkan oleh masa kerja perawat, beban kerja perawat, sikap perawat, serta motivasi untuk para perawat yang masih kurang. Masa kerja adalah suatu kurun waktu atau lamanya tenaga kerja bekerja di suatu tempat. Masa kerja dapat mempengaruhi kinerja baik positif maupun negatif. Memberi pengaruh positif pada kinerja bila dengan semakin lamanya masa kerja personal semakin berpengalaman dalam melaksanakan tugasnya. Sebaliknya akan memberikan pengaruh negatif apabila dengan semakin lamanya masa kerja akan timbul kebiasaan pada tenaga kerja (Riski, 2013). Beban kerja adalah besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan/ unit organisasi dan merupakan hasil kali antara volume kerja dan norma waktu. (Permendagri NO.12, 2008). Menurut Sutarto (2006), bahwa beban aktivitas satuan organisasi atau beban kerja masing - masing pejabat
4 atau pegawai hendaknya merata, sehingga dapat dihindarkan adanya satuan organisasi yang terlalu banyak aktivitasnya dan ada satuan organisasi terlalu sedikit aktivitasnya demikian pula dapat dihindarkan adanya pejabat atau pegawai yang terlalu bertumpuk - tumpuk tugasnya dan ada pejabat atau pegawai yang sedikit beban kerjanya, sehingga nampak terlalu banyak menganggur. Pernyataan tersebut didukung oleh Cousin & Smith dalam Cahyono (2008), hasil penelitiannya menunjukkan bahwa salah satu penyebab medication error diantaranya beban kerja yang tinggi. Menurut Weiner & Elliot dalam Nursalam & Efendi (2008), motivasi didefinisikan sebagai kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan tertentu, dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu. Menurut Uno dalam Nursalam & Efendi (2008), motivasi dapat diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya (1) hasrat dan minat untuk melakukan kegiatan, (2) dorongan dan kebutuhan untuk melakukan kegiatan, (3) harapan dan cita-cita, (4) penghargaan dan penghormatan atas diri, (5) lingkungan yang baik, (6) kegiatan yang menarik. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap
5 masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai penghayatan terhadap objek (Efendi & Makhfudli, 2009). Berdasarkan fenomena dan latar belakang diatas, peneliti merasa sangat tertarik untuk melakukan penelitian tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Pendokumentasian Asesmen Nyeri pada Lembar Terintegrasi di Ruang Rawat Inap Instalasi Paviliun Garuda. B. Perumusan masalah Tuntutan atau kewajiban dari Komite Akreditasi Rumah Sakit, yaitu melaksanakan akreditasi secara berkala minimal 3 tahun sekali sebagai upaya peningkatan mutu pelayanan di Rumah Sakit. Salah satu aspek yang dinilai adalah dokumentasi tentang nyeri. Pendokumentasian nyeri masuk pada penilaian Standar Akreditasi Rumah Sakit dan Standards Joint Commission International (JCI), penggunaan dokumentasi nyeri sebagai acuhan petugas atau staf rumah sakit dalam pengelolaan nyeri, dapat mengkomunikasikan dan memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga dan manajemen keluarga tentang nyeri dan managemen gejala sesuai konteks keyakinan peribadi, budaya dan agama dan untuk meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit. Sehubungan dengan kondisi diatas, maka perlu penelitian berkaitan dengan kepatuhan perawat dalam pendokumentasian asesmen nyeri di RSUP
6 Dr. Kariadi, pelaksanaan penerapan dokumentasi nyeri, serta dapat dirumuskan upaya pemecahannya/ rekomendasi untuk perbaikan mutu pelayanan di RSUP Dr. Kariadi Semarang. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pendokumentasian asesmen nyeri pada lembar terintegrasi di Ruang Rawat Inap Instalasi Paviliun Garuda. 2. Tujuan Khusus a. Mendiskripsikan masa kerja perawat di Instalasi Rawat Inap Paviliun Garuda RSUP Dr. Kariadi Semarang. b. Mendiskripsikan beban kerja perawat di Instalasi Rawat Inap Paviliun Garuda RSUP Dr. Kariadi Semarang. c. Mendiskripsikan motivasi perawat di Instalasi Rawat Inap Paviliun Garuda RSUP Dr. Kariadi Semarang. d. Mendiskripsikan sikap perawat di Instalasi Rawat Inap Paviliun Garuda RSUP Dr. Kariadi Semarang. e. Mendiskripsikan tingkat kepatuhan perawat dalam pendokumentasian asesmen nyeri pada lembar catatan terintegrasi di Instalasi Rawat Inap Paviliun Garuda RSUP Dr. Kariadi Semarang. f. Menganalisis hubungan antara masa kerja dengan kepatuhan perawat dalam pendokumentasian asesmen nyeri pada lembar catatan
7 terintegrasi di Instalasi Rawat Inap Paviliun Garuda RSUP Dr. Kariadi Semarang. g. Menganalisis hubungan antara beban kerja dengan kepatuhan perawat dalam pendokumentasian asesmen nyeri pada lembar catatan terintegrasi di Instalasi Rawat Inap Paviliun Garuda RSUP Dr. Kariadi Semarang. h. Menganalisis hubungan antara motivasi dengan kepatuhan perawat dalam pendokumentasian asesmen nyeri pada lembar catatan terintegrasi di Instalasi Rawat Inap Paviliun Garuda RSUP Dr. Kariadi Semarang. i. Menganalisis hubungan antara sikap perawat dengan kepatuhan perawat dalam pendokumentasian asesmen nyeri pada lembar catatan terintegrasi di Instalasi Rawat Inap Paviliun Garuda RSUP Dr. Kariadi Semarang. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Rumah Sakit Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan kualitas dokumentasi komunikasi serta dapat digunakan sebagai acuan standar operasional prosedur dokumentasi asesmen nyeri dan untuk meningkatkan komunikasi karyawan rumah sakit memahami tentang penerapan dokumentasi nyeri sehingga meningkatkan kualitas pelayanan bagi pasien.
8 2. Bagi Profesi Keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu keperawatan khususnya mengenai dokumentasi nyeri serta senantiasa meningkatkan pelayanan pada pasien yang mengalami nyeri dengan melalui penerapan dokumentasi yang lengkap dan benar sesuai SPO alur penatalaksanaan pasien nyeri dan pengelolaan nyeri pasca operasi 3. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan Menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan serta bahan dalam penerapan ilmu penelitian, khususnya mengenai penerapan dokumentasi nyeri. E. Keaslian Penelitian Beberapa penelitian yang hampir sama sudah sudah pernah dilakukan, dengan variabel yang berbeda, tempat yang berbeda atau penelitian yang berbeda. Penelitian yang sudah dilakukan terkait penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 1.1 Perbedaan antara Penelitian Satu dengan Penelitian yang Lain Nama (Tahun) Wahyuning rum (2013) Judul Metode Hasil Perbedaan kelengkapan dokumen rekam medis pasien persalinan antara pembiayaan Jampersal dan langsung di Penelitian menggunakan komparatif dengan rancangan cross-sectional. Dengan jumlah sampel Independen: pembiayaan Jampersal dan langsung Dependen: Kelengkapan Terdapat perbedaan kelengkapan dokumen rekam medis pasien persalinan antara pembiayaan Jampersal dengan
9 Mastini (2013) Yanti Warsito (2013) Imran (2013) & RSUD Kota Surakarta Hubungan pengetahuan, sikap dan beban kerja dengan kelengkapan pendokumentasia n asuhan keperawatan IRNA di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Hubungan karakteristik perawat, motivasi, dan supervisi dengan kualitas dokumentasi proses asuhan keperawatan Hubungan karakteristik, beban kerja, dan pertanggungjawa ban/ liability dengan motivasi perawat dalam pelaksanaan pendokumentasia n asuhan keperawatan di RSUD Raden Mattaher Jambi tahun 2013 sebanyak 60 dokumen Penelitian menggunakan korelasional dengan rancangan cross-sectional. Dengan jumlah sampel sebanyak 76 responden Penelitian menggunakan korelasional dengan rancangan cross-sectional. Dengan jumlah sampel sebanyak 106 responden Penelitian menggunakan korelasional dengan rancangan cross-sectional. Dengan jumlah sampel sebanyak 112 responden dokumen langsung (p = 0,001) Terdapat Independen: hubungan antara Pengetahuan, pengetahuan, sikap, beban sikap dan beban kerja kerja dengan kelengkapan Dependen: pendokumentasian Kelengkapan asuhan dokumen keperawatan IRNA di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Independen: Karakteristik perawat, motivasi, dan supervisi Dependen: Kualitas dokumentasi Independen: Karakteristik, beban kerja, pertanggung jawaban/ liability Dependen: Motivasi perawat ( p-value < 0,05). Terdapat hubungan antara karakteristik perawat, motivasi, dan supervisi dengan kualitas dokumentasi proses asuhan keperawatan (p-value < 0,05) Terdapat hubungan Karakteristik, beban kerja, Dan pertanggungjawab an/ liability dengan motivasi perawat dalam pelaksanaan pendokumentasian (p-value < 0,05) Hal yang membedakan penelitian ini dari penelitian sebelumnya adalah tujuannya yaitu untuk mengetahui hubungan antara masa kerja, beban
10 kerja, motivasi dan sikap dengan kepatuhan perawat dalam pendokumentasian asesmen nyeri pada lembar catatan terintegrasi di Instalasi Rawat Inap Paviliun Garuda RSUP Dr. Kariadi Semarang. Perbedaan lain yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah subyek penelitian, lokasi penelitian, dan variabel penelitian.