ADIKSI GAME ONLINE DAN KETRAMPILAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA REMAJA

dokumen-dokumen yang mirip
PERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA

BAB V HASIL PENELITIAN

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

KECERDASAN SPIRITUAL DAN KECENDERUNGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWA SMK. Nur Indah Rachmawati, Anggun Resdasari Prasetyo. Abstrak.

HUBUNGAN ANTARA PRESENTASI DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA DI SMA TARUNA NUSANTARA

HUBUNGAN ANTARA QUALITY OF SCHOOL LIFE DENGAN EMOTIONAL WELL BEING PADA SISWA MADRASAH SEMARANG

DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

PERBEDAAN PENERIMAAN TEMAN SEBAYA DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT

POLA ASUH OTORITATIF ORANG TUA DAN EFIKASI DIRI DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN KARIR PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA

PENYESUAIAN SOSIAL DAN SCHOOL WELL-BEING: Studi pada Siswa Pondok Pesantren yang Bersekolah di MBI Amanatul Ummah Pacet Mojokerto

HUBUNGAN KECANDUAN BERMAIN GAME ONLINE TERHADAP IDENTITAS DIRI REMAJA

Mahsunah Ariyanti 1, Yeniar Indriana 2. Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang Abstrak

KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN REGULASI EMOSI PADA MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Saat ini teknologi memiliki peranan penting dalam

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU-SISWA DENGAN SELF-REGULATED LEARNING PADA SISWA SMAN 9 SEMARANG

KONSEP DIRI DAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA SISWA SMK SEMARANG

REGULASI DIRI DAN ADIKSI SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK PADA MAHASISWA POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA KELAS XI SMA ISLAM HIDAYATULLAH SEMARANG

Dwi Nur Prasetia, Sri Hartati MS Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

DUKUNGAN SOSIAL AYAH DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA REMAJA LAKI-LAKI

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Abstrak. i Universitas Kristen Maranatha

KONSEP DIRI AKADEMIK DAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA SMP N 24 PURWOREJO

Kata Kunci: Kecenderungan kecanduan media sosial, Kontrol Diri, Remaja akhir

Fitriana Rahayu Pratiwi, Dian Ratna Sawitri. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY INTELLIGENCE DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

ASERTIVITAS DITINJAU DARI KEMANDIRIAN DAN JENIS KELAMIN PADA REMAJA AWAL KELAS VIII DI SMPN 1 SEMARANG

PERILAKU AGRESI REMAJA LAKI-LAKI TAHUN YANG MENGALAMI ADIKSI DAN TIDAK MENGALAMI ADIKSI ONLINE GAME VIOLENCE MUHAMMAD IRHAM RAMADHAN ABSTRAK

EFIKASI DIRI DAN STRES KERJA PADA RELAWAN PMI KABUPATEN BOYOLALI

PENGARUH KONFORMITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN MENJADI KORBAN KEKERASAN (BULLYING VICTIM) PADA REMAJA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONFLIK ORANGTUA (AYAH IBU) - ANAK DENGAN DEPRESI PADA REMAJA

KEMATANGAN EMOSI DAN PERSEPSI TERHADAP PERNIKAHAN PADA DEWASA AWAL: Studi Korelasi pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

HUBUNGAN ANTARA ADVERSTY INTELLIGENCE DENGAN SCHOOL WELL-BEING (Studi pada Siswa SMA Kesatrian 1 Semarang)

15. Lampiran I : Surat Keterangan Bukti Penelitian BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Rizki Ramadhani. Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Intisari

HUBUNGAN KECANDUAN BERMAIN GAME ONLINE TERHADAP IDENTITAS DIRI REMAJA

Jurnal SPIRITS, Vol.5, No.2, Mei ISSN:

HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG BEKERJA SEBAGAI PENYULUH DI KABUPATEN PURBALINGGA

KEHARMONISAN KELUARGA DAN KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF PADA SISWA SMK

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 i

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI MAN KENDAL

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA (STUDI KORELASI PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SEMARANG)

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENGGUNAKAN PRODUK SKIN CARE PADA MAHASISWI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dengan transisi adalah perubahan yang terjadi pada rentang kehidupan

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

HUBUNGAN ADIKSI GAMES ONLINE DENGAN KETERAMPILAN SOSIAL REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi yang sangat pesat tentunya mempunyai. dampak negatif, termasuk perkembangan game online yang dapat

Hubungan Density Pada Rumah Kos Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa

HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 PURWOREJO

HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 PURWOREJO

Putri Zahrah Adelia, Harlina Nurtjahjanti. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungannya menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam

Lulu Lestin Lailan, Yeniar Indriana. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang

merugikan tidak hanya dirinya tapi juga orang lain.

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini, yaitu: B. Definisi Operasional

Kata Kunci : Regulasi Diri, Kecanduan, Online game, Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. Manusia senantiasa membutuhkan kehadiran orang lain untuk berinteraksi

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

STRES DAN KECENDERUNGAN PEMBELIAN IMPULSIF PADA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompetensi Sosial. memiliki kompetensi sosial dapat memanfaatkan lingkungan dan diri pribadi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KENAKALAN REMAJA. NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS DIPONEGORO.

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN INTENSI PERILAKU SEKSUAL PADA SMP NEGERI X

EFIKASI DIRI DITINJAU DARI SCHOOL WELL-BEING PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI SEMARANG

MOTIVASI BERAFILIASI DAN MINAT MENJADI PASKIBRAKA PADA SISWA SMKN

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA

HUBUNGAN ANTARA KONSEP PERAN GENDER TERHADAP MINAT BELAJAR BIDANG TATA BOGA SISWA LAKI-LAKI KELAS X DI SMK SAHID SURAKARTA

The Relation Between Internet Addicition with Anxiety in Adolescent at SMP Negeri 5 Yogyakarta

HUBUNGAN KEMANDIRIAN DAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA PENYANDANG DISABILITAS DI PSLD (PUSAT STUDI DAN LAYANAN DISABILITAS) UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Hubungan antara Self-esteem dan Self-esteem dengan Internet Addiction. May Rauli Simamora (13/359560/PPS/02841)

BAB III METODELOGI PENELITIAN

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL REMAJA- ORANGTUA DAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 7 SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN STRES AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT PERTAMA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, maupun masyarakat. Menurut Walgito (2001:71) dorongan atau motif

EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII. Abstract

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR KARYAWAN DAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR WILAYAH SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN AMAN TERHADAP IBU DAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

PSYCHOLOGICAL WELL BEING PADA WANITA LAJANG DEWASA MADYA NASKAH PUBLIKASI

BAB V HASIL PENELITIAN. uji linieritas hubungan variabel bebas dan tergantung. diuji normalitasnya dengan menggunakan program Statistical

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis. Sejalan dengan definisi kesehatan menurut UU Kesehatan. RI Nomor 23 tahun 1992, menurut World Health Organization

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU

BAB I PENDAHULUAN. kanak-kanak ke masa dewasa, yang berlangsung antara usia tahun

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Uji Asumsi Sebelum melakukan analisis korelasi product moment. kedua variabel tersebut normal atau tidak

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN ARTIKEL E-JOURNAL

BAB IV HASIL PENELITIAN. dilakukan yang terdiri dari gambaran umum partisipan (usia, pendidikan, pihak

DAFTAR PUSTAKA. Papalia, D., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human Development (Perkembangan Manusia) (edisi ke 10 Buku 2). Jakarta: Salemba.

RELATIONSHIP BETWEEN EMOTIONAL INTELLIGENCE WITH PREMARITAL SEXUAL BEHAVIOUR ON SMA N 7 SEMARANGSTUDENTS

RELATIONSHIP BETWEEN SPIRITUAL INTELLIGENCE AND SUBJECTIVE WELL-BEING IN CIVIL SERVANT GROUP II DIPONEGORO UNIVERSITY

HARGA DIRI DAN INTERAKSI SOSIAL PADA REMAJA PANTI ASUHAN DAN REMAJA YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA DI KABUPATEN PURBALINGGA

HUBUNGAN KEDEWASAAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UMUM ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS SAM RATULANGI TERHADAP CARA BERSOSIALISASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. 1. Variabel Dependen : Kesejahteraan Psikologis. B. Definisi Operasional

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA

KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN ASERTIVITAS PADA SISWA SMA ISLAM HIDAYATULLAH SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KETERTARIKAN INTERPERSONAL DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA REMAJA SMA ISLAM HIDAYATULLAH SEMARANG

KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS LANSIA JANDA/DUDA DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN SOSIAL DAN GENDER

Transkripsi:

ADIKSI GAME ONLINE DAN KETRAMPILAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA REMAJA Cesaria Septa Nirwanda, Annastasia Ediati Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275 cesaria.septa@yahoo.com Abstrak Kemampuan remaja dalam melakukan penyesuaian dengan lingkungan sosial diperoleh dari proses belajar melalui pengalaman baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan adiksi game online dengan keterampilan penyesuaian sosial pada remaja di Semarang. Adiksi game online adalah pola penggunaan game yang berlebihan dan mengakibatkan gangguan pada hidup individu. Keterampilan penyesuaian sosial adalah kemampuan untuk menerima dan mengatasi perubahan keadaan yang terjadi dalam hidupnya. Hipotesis penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara adiksi game online dengan keterampilan penyesuaian sosial, artinya semakin tinggi adiksi remaja terhadap game online, maka semakin rendah keterampilan penyesuaian sosialnya, dan sebaliknya. Populasi penelitian ini adalah pelajar di Semarang dengan usia 13 23 tahun yang bermain game online. Sampel penelitian berjumlah 146 remaja yang sedang bermain di Game Center. Teknik pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini berupa dua skala, yaitu Skala Keterampilan Penyesuaian Sosial (22 aitem; α = 0,822) dan Skala Adiksi Game Online (43 aitem; α = 0,935). Analisis data dilakukan dengan uji korelasi Product Moment dari Pearson. Berdasarkan analisis data yang dilakukan dapat disimpulkan ada hubungan negatif dan signifikan antara adiksi game online dengan keterampilan penyesuaian sosial pada remaja di Semarang (r = -0,153; p = 0,033) Kata Kunci: adiksi game online; keterampilan penyesuaian sosial; remaja Abstract The capability of adolescent in adjustment with social environment is obtained by learning process from a new experience. The study aims to discover the correlation between online game addiction and adolescents social adjustment skill. The online game addiction is defined as the excessive usage of games that brought serious disturbances in their lives. The social adjustment skill is the ability to accept and cope with changes in circumstances that occurred in his life. We hypothesized that there is a negative correlation between online game addiction and social adjustment skill on adolescents. The study population is students aged 13-23 years. The sample comprised 146 adolescents who were playing at several game centers and was determined using purposive sampling technique. Data were collected usingthe Social Adjustment Skill Scale (22 items; α =.822) and The Online Game Addiction scale (43 items; α =.935). The Product Moment analysis revealed there is a negative correlation between online game addiction and social adjustment in adolescents (r = -.153; p=.033). Keywords: adolescent, online game addiction, social adjustment skills PENDAHULUAN Masa remaja merupakan masa transisi, remaja mengalami perubahan diantaranya perubahan secara fisik, psikis, seksual, kognitif, dan sosial yang dapat meningkatkan ketegangan emosi, suasana hati yang sewaktu - waktu dapat berubah sesuai keadaan remaja. Remaja sering kali didefinisikan sebagai periode transisi antara masa kanak-kanak ke masa dewasa, atau seseorang yang menunjukkan tingkah laku tertentu seperti susah diatur, dan mudah terangsang perasaannya (Papalia dkk, 2009). Erikson (dalam Santrock, 2003), menjelaskan bahwa salah satu tugas perkembangan remaja adalah menyelesaikan krisis identitas, sehingga diharapkan terbentuk suatu identitas diri yang stabil, akan memperoleh pandangan yang jelas tentang remaja tersebut, memahami perbedaan dan persamaannya dengan remaja lain, menyadari kelebihan dan kekurangan dirinya, percaya 19

diri, tanggap terhadap berbagai situasi, mampu mengambil keputusan penting, mampu mengantisipasi tantangan masa depan, serta mengenal perannya dalam masyarakat. Keraguan akan identitas menyebabkan remaja menarik diri dari lingkungan, melebur dalam dunia teman sebaya, mengisolasi diri dari keluarga dan kehilangan identitas remaja. Kemampuan remaja dalam melakukan penyesuaian dengan lingkungan sosialnya diperoleh dari proses belajar dari pengalaman-pengalaman baru yang dialami dalam interaksinya dengan lingkungan sosialnya. Remaja harus memperhatikan tuntutan dan harapan sosial. Remaja harus mampu menyesuaikan diri secara sosial, dan puas terhadap peran yang dimainkan dalam situasi sosial sehingga pada akhirnya remaja akan merasakan kepuasan pada hidupnya (Hurlock, 2005). Apabila remaja tidak mampu melakukan penyesuaian sosial dengan baik, maka akan timbul permasalahan yang semakin kompleks. Permasalahan-permasalahan tersebut menuntut suatu penyelesaian agar tidak menjadi beban yang dapat mengganggu perkembangan selanjutnya (Hurlock, 2006). Remaja yang mampu melakukan penyesuaian adalah remaja yang dengan cepat mampu mengelola dirinya untuk menghadapi perubahan yang terjadi dan bisa menerima keterbatasan yang tidak dapat diubah (Siswanto, 2007). Namun pada kenyataannya tidak semua remaja dapat menyesuaikan diri dengan baik, karena menemui berbagai hambatan dalam beradaptasi dengan lingkungan baru. Kartono (2009), juga menjelaskan tidak semua manusia mampu untuk menyesuaikan dengan lingkungannya karena adanya kemungkinan penolakan dari masyarakat terhadap dirinya atau terjadi penolakan dari diri sendiri atas tuntutan peran yang harus dijalankan kepada masyarakat. Kesulitan dalam penyesuaian sosial berasal dari kecenderungan bawaan dan ketidaksesuaian dengan harapan kelompok. Penyesuaian sosial yang baik ditandai dengan adanya ciri-ciri melalui sikap dan tingkah laku yang nyata, dapat menyesuaikan diri dengan setiap kelompok yang dimasukinya. Penyesuaian sosial yang buruk dapat ditandai dengan adanya pola perilaku yang buruk dikembangkan di rumah, misalnya orangtua kurang memberikan model perilaku dan motivasi untuk belajar, serta tidak memberikan bimbingan dan bantuan dalam proses belajar (Hurlock, 2005). Griffith & Wood (dalam Lemmens dkk, 2009), menjelaskan bahwa usia remaja dianggap lebih sering dan rentan terhadap penggunaan permainan game online daripada orang dewasa. Adams & Rollings (2007), mendefinisikan game online sebagai permainan yang dapat di akses oleh banyak pemain dengan menggunakan komputer atau notebook yang dihubungkan oleh jaringan internet. Game online banyak diminati oleh remaja, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa gamers remaja laki-laki sebanyak 93,2% dan remaja perempuan 6,8%. Remaja laki-laki lebih mendominasi dibandingkan remaja perempuan. Remaja menghabiskan waktu lebih banyak dalam bermain game online daripada orang dewasa, dikarenakan remaja memiliki lebih banyak waktu luang dan tanggung jawab lebih rendah daripada orang dewasa, serta remaja memiliki jadwal kegiatan mingguan yang lebih fleksibel daripada orang dewasa (Griffiths, 2004). Buchman & Funk (dalam Chen & Chang, 2008), mengungkapkan bahwa remaja laki-laki lebih mudah untuk mengalami adiksi terhadap game online dan menghabiskan waktunya untuk berkunjung ke game center. Di Indonesia, penikmat game online terbanyak adalah kaum remaja 54% (Kusumadewi, 2009). Ini menunjukkan bahwa remaja sangat menikmati game online. 20

Menurut Griffiths (dalam Lemmens dkk, 2009), para pemain game mengorbankan aktivitas yang lain untuk bisa bermain game, mengorbankan waktu untuk hobi yang lain, mengorbankan waktu untuk tidur, bekerja ataupun belajar, bersosialisasi dengan teman dan waktu untuk keluarga. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara adiksi game online dengan keterampilan penyesuaian sosial. Semakin tinggi adiksi remaja terhadap game online, semakin rendah keterampilan penyesuaian sosialnya. METODE Populasi penelitian ini adalah pelajar di Kota Semarang, berusia 13-23 tahun, bermain game online 11-40 jam perminggu. Sampel penelitian berjumlah 146 remaja dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Keterampilan Penyesuaian Sosial yang berisi 40 aitem dan Skala Adiksi Game Online yang berisi 61 aitem. Setiap skala terdiri atas pernyataan yang diikuti dengan empat pilihan jawaban STS (Sangat Tidak Sesuai), TS (Tidak Sesuai), S (Sesuai), dan SS (Sangat Sesuai). Metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu uji korelasi Product Moment dari Pearson, dengan program komputer Statistical Package for Social Science (SPSS) for Windows Release versi21.0. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis korelasi product moment menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara adiksi game online dengan keterampilan penyesuaian sosial pada remaja di Semarang (r=- 0,153; p=0,033). Dengan demikian hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara adiksi game online dengan keterampilan penyesuaian sosial pada remaja di Semarang dapat diterima. Adanya korelasi antara adiksi game online dengan keterampilan penyesuaian sosial mendukung pernyataan dari Gladwell (2009), bahwa seseorang yang mengalami adiksi game online adalah karena adanya permasalahan di kehidupan nyata yang salah satunya adalah ketidakmampuan membangun dan mempertahankan relasi di kehidupan nyata yang menjadi motivasi seseorang untuk menghabiskan waktunya untuk bermain game online sebagai pengalihan dari kesulitannya membangun hubungan sosial di kehidupan nyata dengan berinteraksi secara positif. Hasil penelitian ini juga di dukung oleh Kim (2009), yang menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki keterampilan sosial yang rendah dapat membentuk perilaku kompulsif terhadap penggunaan internet. Hasil kategorisasi terhadap skala keterampilan penyesuaian sosial, menunjukkan bahwa tidak terdapat remaja yang memiliki keterampilan penyesuaian sosial dengan kategori sangat rendah dan sangat tinggi, 25,34% remaja pada kategori keterampilan penyesuaian sosial rendah, 74,65% remaja pada kategori tinggi. Mayoritas remaja berada pada kategori keterampilan penyesuaian sosial yang tinggi. Keadaan tersebut mengindikasikan bahwa remaja memiliki kemampuan yang baik dalam beradaptasi dengan tekanan stress, memiliki gambaran diri yang positif, serta mampu untuk mengekspresikan perasaan. Menurut Haber & Runyon (2006), aspek-aspek dalam keterampilan penyesuaian sosial yaitu mampu beradaptasi dengan tekanan stres, memiliki gambaran diri yang positif, dan mampu mengekspresikan perasaan. Ketiga aspek tersebut sangat berhubungan satu sama lain. Pada saat remaja mengalami tekanan/stres maka akan melakukan tindakan untuk mengurangi atau 21

menghilangkan stres, misalnya dengan bermain game online. Game online digunakan remaja sebagai pelarian dari dunia nyata karena merupakan sarana untuk menghindari situasi yang penuh tekanan dan perasaan yang tidak menyenangkan. Gamers cenderung untuk mengembangkan kecanduan game online karena merasa kehidupan fiksi dalam game lebih menarik dan memuaskan daripada kehidupan nyata. Perilaku bermain game online yang dilakukan secara terus menerus, dapat menyebabkan adiksi. Adiksi game online berkorelasi negatif dengan keterampilan penyesuaian sosial. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi dkk (2012), terdapat hubungan negatif yang signifikan antara keterampilan sosial dengan perilaku adiksi game online, semakin tinggi keterampilan sosial maka semakin rendah tingkatan perilaku adiksi game online pada remaja dan sebaliknya. Hasil kategorisasi terhadap skala adiksi permainan daring (game online) menunjukkan bahwa tidak terdapat remaja yang memiliki adiksi yang sangat rendah, 69,17% remaja memiliki adiksi yang rendah, dan 30,82% remaja memiliki adiksi yang tinggi. Mayoritas remaja berada pada kategori rendah dalam adiksi game online mengindikasikan bahwa remaja lebih mampu untuk mengendalikan aktivitas bermain game online sehingga dapat meminimalisir permasalahan yang berdampak pada sekolah, pekerjaan, dan lingkungan sekitar yang mungkin timbul ketika berlebihan dalam bermain game online. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara adiksi game online dengan keterampilan penyesuaian sosial (r = -0,153; p = 0,033). Pernyataan tersebut mengandung arti bahwa semakin tinggi adiksi remaja terhadap game online, semakin rendah keterampilan penyesuaian sosialnya. DAFTAR PUSTAKA Adams, E., & Rollings, A. (2007). Fundamentals of game design. Berkeley: Prentice Hall. Chen, Y & Chang, S. L. (2008). An exploration of the tendency to online game addiction due to user s liking of design features. Asian journal of health and information sciences Gladwell, C. (2009). Online gaming: Child s play or obsession? A kids help phone online survey. Virginia Middleton: Kids Help Phone Griffiths, M. D. (2004). Online computer gaming: A comparison of adolescent and adult gamers. Journal of adolescence, 27, 87-96. Haber, A., & Runyon, R. P. (2006). Psychology of adjustment. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hurlock, E. B. (2005). Psikologi perkembangan anak jilid 1 (edisi keenam.). Jakarta: Erlangga. Kartono, K. (2009). Patologi sosial jilid 1. Jakarta: PT Raja grafindo Persada. Kim, J. (2009). Loneliness as the cause and the effect of problematic internet use: The relationship between internet use and psychologycal well-being. Cyber psychology and behavior. 12(4): 451-455. 22

Kusumadewi, T. N. (2009). Hubungan antara kecanduan internet game online dan keterampilan sosial pada remaja (Relation beetween internet game online and social skills in adolescents). Skripsi. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Lemmens, J. S., Valkenburg, P. M., & Peter, J. (2009). Development and validation of a game addiction scale for adolescents. England: Routledge. Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human development (edisi 10.). Jakarta: Salemba Humanika. Pratiwi, C. P., Andayani, T. R., & Karyanta, N. A. (2012). Perilaku adiksi game online ditinjau dari efikasi diri akademik dan keterampilan sosial pada remaja di Surakarta. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Santrock, J. W. (2003). Adolescence: Perkembangan remaja. Jakarta: Erlangga. Siswanto. (2007). Kesehatan mental: Konsep, cakupan dan perkembangannya. Yogyakarta: Penerbit ANDI. 23